Bismillahirrahmanirrahim Qawla al-musanib rahim Allah Ta'ala Nafa'anallahu bihi wa bi'ulumihi wa bi'ul shaykhina wa shaykhina bidharini amin ila anqal fiba bil wafa'i bil ahdi wa injazil wa'adi ini bab tentang memenuhi janji dan Memenuhi janji, menepati janji, menepati janji, dan memenuhi janji. Wafa'bil-ahdi, menepati janji-janji, perjanjian, baik ini kepada Allah, atau kepada diri sendiri, atau kepada sama manusia. Ada tiga martabat janji kita nanti. Kepada Allah, diri sendiri, dan kepada manusia sesama.
Kalau Allah Ta'ala, Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman A'udzubillahimina shaitanir rajim Bismillahirrahmanirrahim Wa'awfu bil'ahdi Innal ahda kana mas'ula Surat Al-Isra'ayat 34 Penuhilah, tepatilah semua perjanjianmu, al-ahad, semua perjanjianmu, baik perjanjianmu dengan Allah, atau dengan dirimu sendiri, atau dengan sesama manusia, karena sesungguhnya apa yang sudah kau akatkan sebagai janji itu, maka itu akan dipertanyakan nanti di hari kiamat dan Allah SWT berfirman juga penuhilah perjanjianmu dengan Allah jika engkau sudah mengambil sebuah perjanjian surat an-Nahl ayat 91 Allah SWT juga berfirman ya yaladina amanu awfu bil'ukud wahai orang-orang yang beriman penuhilah, penuhilah akat-akat perjanjianmu baik dengan Allah, dengan dirimu sendiri atau dengan sesama manusia manusia wala taala Allah subhanahu wa taala juga berfirman ya yualladzina amanu lima takulu nama ala taf'alun Kenapa kau pandai berbicara pandai berjanji sementara engkau tidak bisa memenuhi pandai ngomong tapi ternyata tidak kau laksanakan ini Pak tak mananya lebih luas lagi seperti hanya seorang Ustadz berani ngomong kalau Ustadz ngomong kebenaran semuanya dia berjanji dengan dirinya saya pun harus melakukan maka sangat besar dosa seorang Ustadz kalau berani ngomong tentang sebuah penyaran halal haram ternyata tidak memasuki maka itu dianggap sebagai melanggar janji juga kemudian sungguh besar murka atau kebencian murka Allah bagi siapapun yang pandai berucap, berjanji tapi tidak bisa memenuhi sedikit kita berbicara tentang perjanjian perjanjian dengan Allah yang paling istimewa adalah perjanjian di alam dhar waktu kita sebelum dihadirkan ke bumi ini ada perjanjian bahwasannya kita harus bersaksi bahwasannya tidak ada Tuhan selain Allah makanya dengan perjanjian itu kita harus menjadi orang yang beriman sehingga lihat perjanjian kita setelah itu dimulai dengan ya ayyalladina amurata rata ya ayyalladina amanu misalnya kutiba alaikumusiam dan seterusnya jadi maka yang diajak yang diseru untuk menuhi perjanjian hukum-hukum syariat di dunia ini adalah orang-orang yang beriman orang kafir tidak disuruh sholat Disuruh mengambil iman dulu, memenuhi imannya dulu Yang belum memenuhi perjanjian yang pertama, al-iman Maka tidak diminta, tapi dihukum di akhirat Kami ingat dari beliau dulu Makanya apa? Orang-orang kafir itu mau khotob nanti di akhirat Masih ingat usul fikir zaman dulu beliau jadi orang-orang kafir itu di akhirat nanti juga ditanya tapi di dunia tidak wajib kita perintah untuk sholat, untuk puasa ini tidak wajib kita orang kafir tapi orang Islam yang sudah menyatakan dirinya iman, maka dia wajib memenuhi perintah-perintah karena sudah mengambil janji terbesar adalah iman setelah itu di dalam keimanan kita kepada Allah kita harus patuh dengan janji-janji dari apa perjanjian kita dengan Allah beriman kita siap patuh beriman kita siap mengikuti Nah ini. Kemudian, kalau dengan Allah, subhanallah. Allah subhanallah sebelum menciptakan manusia, menciptakan apa?
Semesta. Alam dan sebagainya. Dan itu semesta dalam riwayat, dalam ayat yang banyak ditundukkan untuk kita.
Jadi Allah sudah memberikan mukaddimah, memberikan kepada kita segala kebaikan, baru nanti kita diminta. Ayo, semesta sudah aku tundukkan kepadamu. Sekarang kau harus patuh kepadaku.
Kan enak kita ini sudah dikasih mukaddimah, diberi kasih sayang oleh Allah. Dan kita harus patuh dengan Allah SWT. Kalau tidak patuh maka yang rusak adalah keimanan.
Ini janji dengan Allah SWT, kemudian janji dengan manusia, kita amati dulu masalah janji. Kalau janji dengan manusia itu, semula hal itu bukan sebuah kewajiban. Anda boleh datang hari ini, boleh datang besok. Kan begitu, saya pun boleh datang hari ini, boleh datang besok. Akan tapi, kalau kita...
kita sudah saling berjanji maka anda wajib datang dan saya wajib datang kalau salah satu dari kita tidak menepati janji merugikan orang lain misalnya Yuk kita ngadakan sebuah perjanjian kita ketemu besok dimana di masjid sana karena saya ingin menepati atau Anda ingin menepati janji maka apa semua jadwal yang seharusnya anda lakukan di suhari Anda geser demi memenuhi janji lalu Anda datang Kemudian kalau saya tidak datang, berarti saya merugikan Anda. Karena apa? Anda sudah menyisihkan waktu untuk saya, ternyata saya tidak menunjukkan janji.
Itu semula datang ke masjid tidak wajib bagi Anda. Waktu itu. Anda tidak pernah.
Akan saya datang, Anda tidak pernah. datang gak penting, akan tapi setelah anda berjanji dengan kami, maka harus kita datang disitu, kalau ada yang lewat ingkar, maka ketahilah ini merugikan yang lainnya, maka termasuk ingkar janji ini, dikatakan sebagai alamat munafik, alamatnya orang munafik sebab orang munafik itu imannya rusak jadi yang ingkar janji semacam ini, yaitu iman tadi yang seharusnya disuburkan tadi, mulai kropos Dan janji kepada Allah pun demikian. Kemudian di dalam menepati janji, jangan sampai Anda merasa terbebani. Oh bukan, orang yang berjanji dengan Anda pun juga sama sebetulnya.
Kalau Anda merasa terbebani, dia juga merasa terbebani. Cuma kan ada tujuan kenapa kita berjanji. apakah ada perjanjian? yuk kita janji ketemu di website ngapain?
ya gak ngapa-ngapain, ya gak bisa mungkin nanti saya kasih duit buat nanti, kan bisa atau kita yang punya program kerja kita ketemu di kantor sana, yuk kita punya proyek besar ada, jadi perjanjian harus dipenuhi dipatuhi ini saling berjanji Hai nah kemudian disaat anda menjalankan menjalankan memenuhi janji itu jangan sampai anda merasa bahwasanya anda yang terbebani baik itu janji dengan Allah atau dengan sesama manusia ada pun janji kita di di waktu sebelum diciptakan memang kita tidak pernah sadar akan tapi lihat fitrah kita kalau bicara dengan akidah lagi-lagi beliau ngajar kami akidah fitrah kita kerinduan kepada Allah kemudian melihat semesta ini ada yang menciptakan itu Itu kan menyeru kepada iman. Semesta ini menyeru kita kepada iman kepada Allah SWT. Memang kita tidak ingat janji kita. Akan tapi lihat ditampakkan oleh Allah di mata kita.
Bahwasannya ini semesta ini ada yang menciptakan kok. Agar dikembalikan kepada perjanjian awal kita bahwasannya kita akan beriman kepada Allah SWT. Dan kemudian setelah kita ingin memenuhi janji dengan Allah.
Sama seperti halnya kita memenuhi janji dengan manusia. Jangan sampai Anda merasa terbebani di saat Anda memenuhi janji. Sebab kemaslahatannya akan tetap kembali kepada Anda Di saat Anda memuni janji Orang itu memuni janji Masalah ditemukan bersama Memang seolah-olah kita merasa terbebani Akan tetapi buah dari perjanjian kan ada Apakah ingin bisnis atau ingin beri hadiah Dan seterusnya Tapi jika Anda inggar janji Dia akan terkecewakan Atau sebaliknya dia inggar janji Anda sudah nongkrong di masjid Nunggu berjam-jam tidak datang Anda marah Dengan Allah pun demikian Di saat Anda menjalankan perintah Perintah kita ini kita melaksanakan Seolah-olah sholat, menjauhi keharuman itu, tidak lain kita menuhi janji kita dengan Allah.
Maka, di saat kita menjalankan janji ini, memenuhi janji, jangan merasa Anda terbebani, jangan dianggap ini hanya atas diri Anda sendiri. Akan tetapi harus Anda fahami. demi kebaikan untuk anda, contoh begini kalau anda dilarang jangan mencuri bukan beban bagi anda sebab ternyata apa?
yang dilarang kan bukan anda orang lain juga dilarang buahnya apa? jangan anda merasa kok saya dilarang? oh bukan kamu yang dilarang yang dilarang juga orang lain sehingga kalau kamu tidak mencuri, orang lain tidak mencuri hartamu juga aman kembali kepadamu Jadi jangan dianggap kalau saya mau menjalankan perintah ini beban buat saya. Termasuk heo orang kaya misalnya.
Disuruh berinfak, bersedekah. Akhirnya ngomong kok enak saja. Sedekah infak bayar zakat itu, itu memenuhi janji. Janji mudikan Allah kalau beri rezeki yang mencukupi, maka kau wajib mengeluarkan zakat.
Kok enak saja. Ini kembali kepadamu kemaslahatannya. Bagaimana kau bisa begitu?
Ketahuilah bahasanya. Dunia ini kan berputar. Ada sesaat di atas, sesaat di bawah. Maksudnya dijamin. Heo orang kaya misalnya.
orang kaya baik-baiklah kau bayarlah zakatmu seringlah sedekah kalau ini lakukan semua orang program kayak begini ketahui apa yang terjadi bisa ating kau jatuh miskin Engkau tidak pusing karena apa orang lain juga melakukan yang sama seperti waktu kamu kaya jadi bahwa itu cara memahami mana perjanjian dengan Allah jangan merasa beban-beban mukadzir tidak semua perintah yang diperintahkan Allah untukmu diperintahkan juga untuk orang lain sama disaat kau jangan telah matamu dengan orang-orang yang haram kau lihat wanita-wanita orang lain istri-istri tetanggamu jangan kau lihat sebetulnya apa sama tetanggamu juga dilarang oleh Allah kalau engkau melihat berita kamu juga boleh melihat istrimu kita rugi juga akan tapi kalau kita menuhi janji kita dengan Allah memenuhi perintah ini saya menutup mata dari istri tetanggaku wanita-wanita tetanggaku tetanggamu juga demikian apa yang terjadi kembali kepada kita segala kebaikan inilah makna janji dengan Allah subhanahuwata'ala jadi jangan merasa terbebani dengan tugas-tugas beban kewajiban dari Allah SWT kemudian nanti ada hadith Nabi SAW Anda hanya bisa melihat tanda tapi Anda tidak boleh menunjuk orang munafik kalau Anda ingin menunjuk kemunafikan tunjuklah dirimu sendiri Tapi kita hanya bisa melihat tanda-tanda Nabi tidak pernah tahu orang munafik kecuali di saat diberitahu oleh Allah pun demikian Nabi tidak bisa memberikan hukuman kepada orang munafik karena apa bajunya baju orang Islam? Nabi tidak berani membunuh orang munafik karena apa? kalau dibunuh orang munafik nanti orang kafir akan akan berkata, Muhammad telah membunuh umatnya sendiri, sahabatnya sendiri. Serbasalah orang munafik.
Sampai hari ini pun orang munafik bikin repot kok. Lihat, di saat kita ingin berjuang dengan benar, ada orang munafik bikin ulah. Orang kafir di luar Islam itu sangat takut.
dengan Islam kalau tidak ada orang munafik dan di saat orang kafir takut dengan Islam itu dia akan bisa melihat keindahan Islam jangan khawatir Islam itu indah maka kami seru kepada orang yang menyaksikan ajar ini jika anda orang di luar Islam, ketuali Islam akan indah Islam indah, Islam membawa keindahan Nah, orang munafik ini membuat problem, membuat permasalahan Sehingga orang di luar Islam semakin berani Dengan kesalahannya, dengan pembangkangannya Dengan penodaannya terhadap Islam Dengan penghinaannya terhadap Islam Ini gara-gara orang lain orang munafik fatwafatwapicisandera orang munafik yang disuarakan dijadikan hoja sebetulnya mereka bukan ingin hoja karena apa? mereka ingin mencari pembela kebatilan yang mereka serukan itu mereka bukan mencari hoja kok anggap saja Misalnya mendengar orang-orang kafir yang berhujah dengan fatwanya para ulama yang sesuai dengan hawa nafsunya orang kafir. Mereka tidak percaya juga dengan ulama.
Hanya karena kebetulan fatwanya sesuai dengan hawa nafsunya. Maka diambillah fatwa itu untuk kepentingannya. Makanya orang munafik ini berbahaya sekali.
Ditakuti oleh Nabi SAW. Munafik merusak. Musuh itu kalau dari luar memang kelihatan itu musuhnya.
Tapi kalau musuh dari dalam rumah kita sendiri paling repot. Pencuri kalau dari luar bisa kita tutup gerbangnya. Tapi kalau pencuri yang ada di rumah kita. tidak tahu kapan kita tidur kapan kita pergi dimana barang berharga kita sembunyikan mereka tahu inilah musibah maka semoga Allah menjawabkan kita dari kemunafikan maka cari di dalam dirimu tanda-tanda alamun alamatul munafikih thalathun ayatul munafikih thalathun ayatul munafikih thalathun tanda-tanda kemunafikan ada tiga jangan cari di orang bukan tugas Anda mencari dalam diri orang lain tapi cari dirimu sendiri iza hadathakadab kalau berbicara bohong Anda sering bohong atau tidak jangan berkata wadih sering berbohong dengan saya ini bukan urusanmu urusi dirimu sendiri ini kadang kita sering kita dapat ilmu terhadap yang kebayang orang lain ini kan musibah dalam menutup ilmu artinya ilmu gak manfaat kalau kebayang ilmu langsung kebayang orang lain ada juga Ustadz hadirin madrid cuman-cuman kulakan kulakan gimana mau saya ajarkan di tempat lain wah ini musibah kita belajar untuk kita kita belajar untuk diri kita Yang pertama, baru untuk orang lain, cari dirimu sendiri bagaimana saat kau berbicara Kalau berdusta ini menjadi kebiasaan kadang-kadang, kadang-kadang gak sadar Kalau gak berdusta itu gak enak, orang biasa bohong Urusan sepele harus bohong, contoh Karena dia biasa bohong, ditanya, baru kemana bu?
Padahal dia ke warung beli kerupuk, dia bilang beli mie, beda. Padahal sama-sama ketahuan ke situ. Karena punya biasaan bohong, kalau nggak bohong nggak enak itu. Gatel lidahnya, karena sudah alamatul munafik.
Jangan cari orang lain, awas. Cari dirimu sendiri. Anda lihat dirimu sendiri.
Wa idha wa'ada akhlaf. Kalau berjanji, suka ingkar. Maka jangan mudah berjanji. Maka jangan sampai Anda berjanji, ketika kebayang di mata Anda, Anda bisa memenuhi. Ada orang gampang berjanji.
Itu juga model munafik. Ya insya Allah, besok-besok. Tidak mikir besok kemana.
Insya Allah besok. Besok dipikir dulu dong. Besok saya dari mana ada jadwal? Tidak.
Kalau ternyata besok pada waktunya kita tidak mampu, kita harus minta maaf. Kita sampaikan sebelumnya. Jangan sampai Anda tidak memenuhi janji dalam keadaan tenang-tenang saja.
Itu musibah besar dalam dirimu. Jadi jangan Anda berjanji, kecuali Anda punya prasangka kalau Anda bakal bisa memenuhi janji Anda. Anda sering berjanji, besok saya kirim, khususnya yang punya utang, besok saya kirim.
Ditunggu betul, karena yang minjemin duit kepada Anda butuh. Asal ngomong besok, giliran besok nggak datang, ngilang lagi. Masya Allah, ini sudah sakit, sudah jauh. salah, menyakiti orang lagi kalau ada yang belum bisa, katakan belum bisa insya Allah besok saya usahakan tapi saya usahakan dan juga jangan pakai insya Allah itu hanya untuk untuk bumper untuk lari dari lari memenuhi, anda kalau mau ngomong insya Allah, memang insya Allah maknanya menggantungkan kita dengan Allah, tapi jangan sampai insya Allah itu jadi bember kan saya kemarin sudah ngomong insya Allah ini kan kurang ajar namanya, main-main insya Allah jadi biarpun ditambah insya Allah memang begitu untuk mencari kekuatan dari Allah meminta kekuatan dari Allah, kita katakan insya Allah, itu tidak hanya begitu, agar diberi pertolongan oleh Allah, tapi jangan sampai Anda berjanji sesuatu yang Anda tidak akan mampu, janji seindahnya, na'udzubillah Dan janji dibedakan antara janji melakukan haram dan janji yang mubah. Sama yang wajib.
Kalau wajib tidak perlu janji menjadi wajib. Yang mubah menjadi wajib. Tapi yang haram tidak boleh kita penuhi. Bahkan kalau sudah bersumpah melakukan yang haram, batalkan sumpahmu, bayar denda. sumpah, jadi ini bukan janji yang haram, lihat kadang-kadang anak-anak itu memanfaatkan tidak boleh ingkar janji untuk yang haram sudah berjanji misalnya, misalnya ini anak-anak muda terlambat dengar bu Yahya tentang valentin, ya kan setelah valentin haram, gak boleh, baru sadar cuman apa, kan sudah janji sama kawan-kawan mau ke hotel ini, eh itu janji yang harus dibatalin, beda jangan gara-gara dengar ceramah ini langsung nah itu kata buya harus ikat tepat janji dong kan saya sudah janji mau valentinan, oh enggak batalin kalau itu keharoman janji untuk haram dibatalin kita bicara tentang janji yang bukan haram, dari yang mubah semula anda tidak wajib, menjadi wajib, karena anda telah berjanji wajib kalau diberi amanat lalu dia berkhianat diberi amanat berkhianat amanat itu banyak kalau kemarin sebelumnya bab ini amanat rahasia dalam berbicara termasuk diantaranya menceritakan hubungan suami istri itu amanat yang harus sembunyikan maka itu termasuk dosa besar kemudian amanat lagi apa?
apapun amanat amanat bukan hanya sekedar duit rahasia yang harus disimpan amanat Terbasuh amanat antara diri kita Di saat kita melihat app-nya orang lain Itu diri kita Orang itu tidak tahu kita melihat app-nya Tapi kita tahu app-nya Kita tidak boleh juga bercerita Itu amanat Termasuk di dalamnya adalah urusan keuangan dan sebagainya Kejujuran dalam berjual beli adalah amanat Tidak usah berbohong, tidak jual beli Allah itu mahal Dipakai jual beli, demi Allah Hanya untuk dagangannya agak lancar Itu musibah besar Jadi amanat Karena ini panjang, insya Allah akan kita sambung Pada pertemuan yang akan datang sekarang kita mumpung ada guru kami Ustadz al-Ustadz asyik imuddin Insyaallah kita kalau ada yang bertanya disalahkan untuk bertanya kepada beliau Syahla ini ada kesempatan ini mukaddimah yang disampaikan adalah adalah urusan janji ya ada tiga hal tanda munafik yang pertama kalau ngomong dusta cari dirimu sendiri suka berdosa atau tidak sebab kalau ini dibiarkan akan berkembang sempurna sebab antara tiga-tiga aja itu kurang lebih mirip kalau biasa berbohong akhirnya juga terjanji kan begitu, kalau biasanya ingkar janji biasanya gak amanat kalau sudah lengkap tiga-tiganya, munafik lah dia gak usah nyari orang lain, dirimu munafik harus segera tobat, begitu saja ini ilmu yang manfaat adalah ilmu untuk dirinya sendiri jangan sampai kuping kita hanya untuk lewatnya ilmu atau otak kita hanya untuk lewatnya ilmu agar tapi otak kita untuk menampung ilmu, lalu kita rasakan dengan hati kita untuk koreksi diri kita, baru setelah itu sah kita melihat orang lain untuk mengajari orang lain, agar menjadi baik dan benar jauh dari sifat-sifat sifat kemunafikan, ini saja selanjutnya, yang mau ditanyakan dipersilahkan