Barisan A, bentuk naik karena sudah kita pelajari di video sebelumnya, jadi kita skip aja. Kita masuk ke bentuk pasif. Apa itu bentuk pasif?
Penjelasan paling simpel yang bisa saya buat adalah, minum itu aktif, diminum itu pasif, makan itu aktif, dimakan itu pasif, melempar itu aktif, dilempar itu pasif. Mencintai itu aktif, dicintai itu pasif. Cara mengubah bentuk aktif menjadi pasif itu gampang. Untuk golongan 1, kalian tinggal ganti ke barisan A dan tambah remas atau reru. Untuk golongan 2, seperti biasa, coret mas dan tambahkan rareru.
Rumus bentuk pasif untuk golongan 2 itu sama dengan rumus bentuk potensial golongan 2. Terus untuk golongan 3, shimas jadi sareru dan kimas jadi korareru. Yang susah dengan bentuk kata kerja ini adalah menentukan partikelnya. Pada umumnya ada tiga fokus utama di kalimat pasif. Subjek atau korban, pelaku, dan objek. Subjek atau korban ditandai dengan wa, pelaku ditandai dengan ni, dan objek ditandai dengan o.
Ini rumus yang kalian harus ingat karena di kalimat bahasa Jepang tidak semuanya akan disebutkan. Misalnya di contoh kalimat yang saya buat tidak ada wanya. Tapi apa itu artinya nggak ada subjek atau korbannya di sini? Tentu saja ada, cuman nggak ditulis aja.
Ani ni jutsu o no ma reta. Ya. Ingat pelaku kejahatannya di sini ditandai dengan ni. Berarti ani adalah pelakunya. Objek ditandai dengan o berarti jus adalah objeknya.
Dan siapa korbannya? Semuanya tergantung konteks. Bisa siapa saja.
Tapi karena di sini kita tidak tahu konteksnya. Itu berarti kemungkinan 90% subjeknya adalah watasi atau si pembicara. Jadi ada watasiwa yang tersembunyi di sini. Berarti subjek atau korbannya adalah watasi. Kita baca sekali lagi.
Watasiwa ani ni jusu o nomareta. Watasiwa nomareta. Artikel.
Artinya watashi adalah korban yang objeknya diminum. Anini no marita. Artinya objeknya diminum oleh kakak.
Karena kakak adalah pelakunya. Jusuo no marita. Artinya ini adalah objek yang diminum. Yaitu jus. Semuanya tergantung partikel.
Jadi selama kalian hafal fungsi setiap partikel di sana. Kalian akan mudah mengidentifikasi siapa pelaku, siapa korban, dan siapa atau apa objeknya. Posisi partikel pada kalimat pasif bisa dipindah-pindah.
Terserah yang bikin kalimat. Nggak harus wa dulu, habis itu ni, habis itu o. Nggak kayak gitu. Bisa aja kalian pindah-pindah. kalimatnya kayak gini.
Kue saya akan dimakan oleh kakak. Jadi disini yang paling depan adalah O. Bukan Ni.
Keiki o aneni. Sedangkan yang di atas. Anini jusu o. Kue siapa? Sekali lagi.
Ada watashiwa disana yang gak kelihatan. Jadinya kue saya akan dimakan oleh kakak. Karena ini pakai ru ya.
Kita gak pakai ta. Tapi pakai ru. Jadinya akan. Belum terjadi.
Satu lagi jangan lupa. Wa itu bisa aja berubah menjadi ga. Karena keduanya punya fungsi.
yang mirip. Bisa cek lagi video Partikel untuk lihat kenapa wa bisa aja berubah jadi ga. Tapi intinya tetap ni adalah pelaku yang melakukan kejahatan di sana. Ini cuma contoh gampang penggunaan bentuk pasif di soal ujian nanti akan lebih sulit lagi jadi nanti kita akan menguasai lebih lanjut bentuk ini via pembahasan latihan soal.
Ada satu hal yang sangat penting bentuk pasif itu biasanya hanya digunakan untuk sesuatu yang bersifat negatif. Selama subjeknya adalah makhluk hidup, biasanya subjeknya adalah korban. Jadi kata kerja pasif itu digunakan pada saat Saat si subjek merasa tidak senang atau merasa dirugikan dengan aktivitas yang terjadi.
Contohnya tadi punya jus diminum, punya kue dimakan. Jadi kalau misalnya kalian mau bilang, saya dibeliin smartphone baru oleh pacar. Kalau kalian merasa senang atau merasa diuntungkan, kalian nggak boleh bilang, Itu nggak boleh. Ini salah.
Karena ada bumbu lain yang berfungsi untuk menyatakan dibeliin tapi dengan konotasi yang positif. Bumbu tersebut adalah, Akan kita pelajari suatu. suatu hari nanti.
Jadi jangan salah pakai ya. Tapi, tapi-tapi terus ya dari tadi, kalau kata kerjanya udah jelas-jelas punya makna positif, kalian boleh pakai bentuk pasif ini sebagai hal yang positif. Misalnya, HOME MAS, MEMUJI.
Udah jelas memuji itu baik ya. Nggak ada orang memuji dengan cacian. Jadi kalian bisa pakai HOME MAS, diubah ke bentuk pasif jadi HOME RARERU, kalau kalian mau bilang dipuji. Tapi, satu lagi nih, Ini tapi yang terakhir, kalian tetap bisa pakai bentuk pasif ini tanpa konotasi negatif selama subjeknya bukan makhluk hidup.
Selengkapnya kita pelajari via latihan soal. Selanjutnya adalah bentuk kausatif. Selamat kalian sudah sampai di bentuk kata kerja tersulit di bahasa Jepang.
Ada tiga hal utama yang perlu kalian ingat dan kuasai untuk bisa memahami kata kerja kausatif. Tiga hal ini kalau kalian lupa salah satunya, bakalan hancur semuanya. Pertama ada fungsi, kedua ada rumus, ketiga ada partikel.
Bentuk kausatif punya tiga fungsi. Pertama adalah mengizinkan, kedua adalah membuat. membuat seseorang melakukan sesuatu, dan yang ketiga adalah menyuruh.
Problemnya adalah, kita harus tebak-tebakan. Jadi setiap kalian lihat ada kalimat yang menggunakan bentuk kausatif, kalian harus siap-siap mentranslate kalimatnya 3 kali sampai ketemu yang paling pas. Biasanya banyak yang bingung dengan fungsi kedua, membuat seseorang melakukan sesuatu. Apa bedanya dengan menyuruh? Misalnya gini, ada kakek-kakek yang tangannya udah nggak bisa gerak.
Terus kita pengen kakek tersebut, Makan sesuatu. Gimana caranya? Gimana caranya kita bikin si kakek ini melakukan sesuatu?
Dalam hal ini, makan. Betul, kita suapi. Jadi itulah yang dimaksud dengan membuat seseorang melakukan sesuatu.
Jadi kita yang membantu seseorang itu atau menggerakkan orang tersebut agar dia melakukan sesuatu. Contoh lain, si kakek ini perlu minum air nih, tapi tangannya nggak bisa gerak. Apa kita coburin si kakek ke kolam renang? Tentu saja tidak, karena itu kurang sopan. Jadi kita bantu si kakek ini minum dengan cara meminumkan air.
Kita yang bawain airnya ke mulutnya, atau mungkin kita siapkan pipet, terus kita deketin pipetnya ke mulutnya. Terserah cara minumnya kayak gimana, yang penting. Si kakek melakukan sesuatu yang kita inginkan. Bentuk kausatif ini bukan cuma untuk makhluk hidup. Misalnya ada meja di pojok ruangan.
Kita pengen pindahin mejanya ke tengah ruangan. Apa kita bisa nyuruh mejanya gerak sendiri? Nggak bisa.
Kita yang harus memindahkannya. Itu bisa pakai tskueo ugokasemas. Atau bisa pakai tskueo idosasemas. Jadi pakai kausatif. Itu adalah fungsi kedua dari kausatif.
Untuk fungsi satu dan ketiga, udah jelas ya. Mengizinkan dan menyuruh. Bagaimana caranya kita membedakan kalimat dalam artian mengizinkan atau menyuruh? Balik lagi ke konteks kalimatnya, si subjek habis minta izin atau enggak? Kalau enggak, ya berarti disuruh.
Rumusnya, cara merubahnya enggak beda jauh sama pasif. Golongan 1 ke barisan A terus ditambah semas atau seru. Golongan 2 coret mas tambah sasemas atau saseru. Dan golongan 3, simas jadi sasemas atau saseru. Dan kimas jadi kosasemas atau kosaseru.
Partikel. Wa untuk orang yang mengizinkan, menjuruh, atau membuat seseorang melakukan sesuatu. Ni adalah sasarannya alias orang yang diizinkan atau disuruh melakukan sesuatu. Dan o adalah objeknya. Mari kita analisis dari contoh kalimat pertama.
Watashi wa ani ni jiusuo no maseta. Yang nempel dengan wa adalah watashi. Berarti watashi yang mengizinkan, atau menjuruh, atau membuat seseorang melakukan sesuatu.
Yang nempel dengan ni adalah ani. Jadi anilah yang disuruh untuk melakukan hal tersebut. Dia adalah sasarannya.
Terus yang nempel dengan U adalah jus. Berarti jus adalah objeknya. Jadi arti kalimatnya adalah saya mengizinkan kakak minum air.
Atau bisa juga saya menyuruh kakak minum air. Atau saya membuat kakak minum air. Dengan cara dibantu minum air. Entah si Aninya, si kakaknya itu pengen dibantu atau enggak.
Sekali lagi karena banyak yang sering bingung di sini saya ulang. Watashi wa no maseta. Saya mengizinkan. Ani ni no maseta.
Berarti kakaknya yang diizinkan minum, disuruh minum atau dibantuin minum. berarti jus adalah objek yang akan diminum oleh si kakak karena disuruh oleh watashi oke contoh kedua berarti dia adalah sasarannya jadi ojiichan yang akan makan yang nyuruh makan siapa? saya, cuman gak keliatan aja tapi apakah arti dari kalimat ini adalah saya mengizinkan kakek makan saya menyuruh kakek makan atau saya menyuapi kakek makan bisa yang mana aja oke Kalian harus tanya ke yang ngomong Atau yang bikin kalimat Karena yang bikin kalimat ini adalah saya sendiri Jadi jawabannya yang benar adalah Menyuapi Tapi kalau kalian nggak bisa nanya ke orang yang bikin kalimat Kalian bisa tebak-tebakan Yang mana yang paling pas Contoh kalimat ketiga Yang nyuruh pakai wa yaitu ibu Yang disuruh atau yang menjadi sasaran adalah Ni Jadi adik perempuan Itu untuk kausatif yang artinya menyuruh Terakhir ada kata kerja bentuk kausatif pasif Sesuai Sesuai namanya, ini adalah bentuk pasif dari kausatif.
Kalau kausatif artinya mengizinkan, menyuruh, dan membuat orang melakukan sesuatu, maka kausatif pasif artinya adalah diizinkan, disuruh, dan dibuat melakukan sesuatu. Tapi kembali lagi ke penjelasan tentang bentuk pasif, ingat bentuk pasif itu punya konotasi negatif. Jadi kata diizinkan itu nggak cocok di sini dan akan berubah menjadi dipaksa.
Dengan kata lain, fungsi bentuk kausatif pasif itu adalah 1. Disuruh 2. Dibuat melakukan sesuatu dan 3. Dipaksa. Rumusnya, golongan 1 ke barisan A ditambah saremas atau sareru. Ini yang biasanya bikin bingung, jangan sampai lupa. Yang tadi sasemas, yang ini saremas. Karena dia pergabungan rareru dan saseru.
Golongan 2, masnya dicoret ditambahkan saseraremas atau saserareru. Dan golongan 3, si mas jadi saserareru. dan kimas jadi kosase rareru. Sama aja kayak tadi ya. Partikelnya sama dengan bentuk pasif, bukan bentuk kausatif.
Wa adalah korbannya, ni adalah pelakunya. Ani wa watashi ni jutsu wo no masareta. Ani wa no masareta. Itu artinya, ani adalah korbannya, karena partikelnya wa, berarti dia yang disuruh minum.
Sedangkan watashi ni no masareta, itu artinya watashi adalah pelaku, karena menempel dengan ni. Sama dengan bentuk pasif ya, bukan sama dengan bentuk kausatif. Bentuk kausatif pasif. Pasif, rumusnya sama dengan bentuk pasif.
Yang kedua, oji-chang-wa, berarti yang disuruh makan atau disuapi adalah kakek. Imo-to-wa, ha-ha-ni. Imo-to-wa berarti adik yang disuruh atau dipaksa untuk belajar bahasa Inggris.
Siapa yang nyuruh? Kita lihat pelakunya. Yang nempel dengan ni adalah ha-ha. Jadi intinya, kalau kalian mau menguasai bentuk kawasatif pasif, kalian harus menguasai bentuk pasif terlebih dahulu. Setelah itu tinggal tambah kata disuruh, dipaksa, atau dibuat melakukan sesuatu.
Perubahan kata kerja nggak sesulit yang kalian pikirkan selama... selama kalian hafal fungsi, partikel, dan rumusnya. Alasan banyak orang bingung sama perubahan kata kerja adalah karena mereka mencoba untuk merubah dan membuat kalimat, padahal pengetahuan mereka masih minim dan tidak hafal fungsi, rumus, dan partikel pada setiap perubahan bentuk kata kerja.
Tugas kalian saat ini adalah menghafalkan semua fungsi dari setiap perubahan yang ada, bersama dengan partikel yang digunakan dan rumus perubahannya. Kalau kalian sudah hafal ketiga hal utama tersebut, sisanya cuma perlu praktek analisis untuk memaksimalkan penggunaan dari setiap perubahan kata kerja yang ada. Perubahan kata-kata kerja ini nggak boleh di-skip satupun Karena semuanya dipakai di JLPT dan semuanya akan dipakai di percakapan sehari-hari Sekian video kali ini, jangan puas hanya dengan menonton satu kali Otak kalian tidak secanggih itu, itu pun kalau kalian punya Jadi usahakan tonton video ini setiap kalian merasa kebingungan dengan perubahan kata kerja Terima kasih sudah menonton dan seperti biasa, Oda Hijini Bye-bye