Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Allahumma salli wa sallim wa barik ala sayyidina muhammad wa alih walhamdulillahi rabbil alamin Bapak Ibu yang rahmati Allah Hari ini adalah hari yang berbahagia buat saya karena saya ingin bercerita sesuatu yang saya sangat senangi bercerita tentang keajaiban dari memberi yang saya sebut dengan demireka jadi saking ajaibnya sampai hari ini pun saya masih terkagum-kagum sampai hari ini sampai detik ini saya masih benar-benar terkagum-kagum dengan cara kerja Allah, cara kerja sedekah yang memang diluar nalar kita kita belajar sesuatu yang ringan tapi yang ringan ini hasil ad-dasha, itu dia dia berhasil mendapatkan dunia yang Allah kasih sama kita Banyak orang bilang, oh kenapa kau sedekah dibawa-bawa keurusan duit? Loh pertanyaannya pengen gak? Kau sedekah dibawa-bawa keurusan kaya? Loh pertanyaannya pengen gak? Kalau pengen kaya, pengen riski, pengen senang, pengen bahagia dunia dan akhirat, Allah memberikan caranya yang terbaik yang pernah kita kenal.
Dua tuh, sholat malam sama sedekah. Loh kenapa jadi kita gak mau makan? Ada orang bilang, waduh jangan sholat duha karena pengen kebuka riski. Oh salah itu.
Justru kalau mau kebuka risiko itu satu hal. Emang diperintah sama Allah, disuruh. Tapi karena kita bidunil ilmi, tanpa ilmu, menganggap itu hanya sebuah kebetulan belaka. Contoh ya, kita kan mengenal teori matematika sedekah.
Bahwa setiap kita memberi satu, pasti kita dapat sepuluh. Iya dong? Tapi kan itu tidak menjadi ilmu buat kita. Kalau itu menjadi ilmu, luar biasa. Gak pernah bapak gak punya duit, gak pernah.
Karena kita tau caranya untuk membuat kita jadi punya uang. Tau caranya, sikat, set, nanti masuk lagi. Sikat lagi, set, masuk lagi lebih banyak.
Sikat lagi, set, masuk lagi sampai gak muat kita punya kantong. Oh bener itu. Cuma kan yang kita lakukan, hanya sampai pada tahapan.
Ustaz, ustaz, bener loh. Sampai gitu tuh. Cuman sampai situ, yakin saya.
Ustaz, ustaz, bener loh. Bener gimana? Kemarin ya ustaz, waktu nyuruhin saya ngosongin saya punya dompet. Bener-bener kosong Ustaz Setiap kita ngasih satu, Allah bales sepuluh Betul? Ini teori dasar dulu nih sebelum kita masuk ke demireka Setiap kita ngasih satu, Allah akan bales sepuluh kali lipat Lalu terjadi simpulan Sholat Jumat, Jumatan dia Begitu dia Jumatan, dia sedekah disini serebu Dia datang tanpa ilmu Sedekah-sedekah aja seperti kita Udah sedekah aja Tanpa spirit, tanpa semangat, tanpa motivasi, tanpa energi.
Begitu keluar dari masjid, dia masuk ke warung. Sampai warung dia makan. Begitu mau bayar, ada yang bayarin. Nilainya 10 ribu.
Kalau orang tidak paham tentang ilmu berbagi dan ilmu mendapat yang kembali, maka dia akan menganggap ini peristiwa biasa. Apa pengaruhnya? Kalau memang dia menganggap itu peristiwa biasa, pengaruh pak. Pengaruh di mana?
Ini dia tidak menganggap sebuah peristiwa. metodologi. Padahal ini sebuah metode. Kalau mau dapat yang ini, lo jalanin yang ini. Kenapa saya meyakini ini sebagai sebuah metode?
Karena kejadian akan selalu berulang, berulang, dan terus berulang selama emang kita meyakini ini adalah kebenaran emang janjinya Allah. Apa akibatnya ketika dia tidak menyangka bahwa ini adalah sebuah kebenaran janji Allah, sebuah kebenaran metodologi yang bisa dibuktikan kebenarannya. Akibatnya dia tidak akan pernah berubah angkanya.
Kalau emang dia meyakini, dia berubah dong angkanya. Kenyataannya enggak tuh. Konstan. Saat.
Kalau konstan seratus, seribu, sejuta, mending. Konstan seribu. Seribu. Seribu. Bagus gak?
Oh ya bagus. Daripada gak sedekah. Tapi kapan mau maju? Bagus-bagus aja.
Tapi udah tau kok. Enggak menikmati. Kalau saya ini, saya enjoy banget sama ilmu ini.
Enjoy. Saya pake betul. Kita gunakan, hasilnya kok emang beda. Yang punya jagad ini yang ngasih tau caranya untuk mendapatkan riskiku, gitu caranya. Kita gak mau.
Ada satu buku baru yang keluar saya koreksi tentang sedekah. Luar biasa pak. Dua per tiga halaman buku itu memotivasi orang, membakar orang tentang bersedekah.
Dengan mengungkapkan semua fadilahnya. Tapi buku itu pun mematahkan dengan bahasa dia yang begini. Tapi harus diingat Bahwa beribadah hanya karena Allah Jangan karena pengen dunia Kalau saya ngoreksi itu Saya bilang ente gimana?
Saya telpon langsung penulis. Ente ini seperti ngomong begini. Rang, rang, rang. Lari, lari, lari.
Di ujung ada piala. Ambil, kejar. Dapetin itu piala. Tapi begitu dia mau lari, udah jangan.
Jangan pengen piala. Lari aja deh. Ya apa sepit orang jadi kekurang. Track itu track yang dibenarkan oleh Allah SWT.
Dan ketika kita percaya, itu yang dinamakan iman. Lalu bagaimana? Pamri atau tidak? Oh, ndara urusan nama pamri.
Itu namanya doa. Ikhlas bukan disitu tempatnya, itu namanya doa. Apalagi yang sifatnya kebetulan, dianggapnya kebetulan. Saya ke Jember, lalu disana ketemu sama seorang ibu yang memiliki warung. Begitu saya datang, dia menjamu saya sepenuh hati.
Dan dia suruh itu orang-orang di majlis untuk masuk ke warung dia. Dan menghabiskan apa yang ada di warung. Tengah kami yang pada riang, dia ngomong, Ustaz saya nyesel loh, saya nyesel, udah setekah. Loh kok bisa saya bilang nyesel sedekah? Iya Ustadz.
Jadi dia cerita nih, semalam itu dia diundang sama panitia yang undang saya. Dan dia udah males datang. Kenapa dia udah males datang? Karena dia tahu bahwa kalau dia diundang pasti akan ditodong untuk urusan catering. Bener aja Ustadz.
Begitu saya datang bener itu. Eh Bu Haji, Bu Haji mau ngasih berapa bukus? Daripada gak ada kata dia, yaudah saya mau ngasih 10 bukus lah. Saya nyesel Ustadz.
Kenapa nyesel? Tadi pagi tuh ada peristiwa. Ada peristiwa. Polwil Tabes Surabaya Itu berkunjung ke Polres Tak Jember Lalu ke Polresnya Masak nasi sama dia Berapa bungkus nasinya dipasak sama dia Untuk 100 orang Setelah mendengar Ustadz Cerama Saya kayaknya paham nih Kenapa saya dapat risiki 100 nih Pagi ini Karena semalam saya sedang ke 10 Jadi maksudnya nyesel apa?
Saya nyesel Kenapa saya cuma 10? Ini candaan loh Tapi yang jadi pertanyaan saya Kenapa cuma dijadikan candaan? Udah nyata bener kok candaan Ya sudah Kalau emang betul itu Ya sikat lagi 100 Supaya dapet 1000 Begitu bukti lagi dapet 1000 Sikat lagi Dapet lagi 10.000 10.000 sikat lagi Dapet lagi 100 Inilah medium mereka Do not stop Jangan berhenti Kalau dia bercanda Seperti kita Barangkali nih ya Kalau saya sedekah 100 Dapetnya 1000 kali ya Bukannya kali Bener Dan tidak ada penawaran terbaik di dunia ini kecuali sedekah. Dalam bidang investasi loh ya. Yang prospektusnya itu adalah langsung Al-Quranul Karim.
Yang lain-lain prospektusnya di Koran pak. Ini mah di Koran. Abadan-abadah itu.
Kata Allah, Quran ini diturunkan bukan akan memberatkan kalian, enggak, akan bikin kalian jadi senang. Sekarang kita belajar teori matematika dasar sedekah. Mengingatkan, menyegarkan ingatan anda, pikiran anda, selama ini anda sudah bermain di wilayah matematika sedekah. Rumusnya, setiap saudara masih satu, saudara dapat sepuluh. Maka setiap saudara, katakanlah, saudara punya sepuluh, kita belajar sepuluh dikurang satu, bukan sembilan.
Tapi, 19, ini kan ilmu yang biasa kita tahu, kita sudah dengar, kita sudah paham dan saudara-saudara sudah mempraktekan. Sebagian besar jamaah disini sudah bukan mempraktekan lagi, tapi sudah menjadi pelaku. Hari ini saya akan mendorong saudara untuk meningkatkan. Ada peningkatan dan ada keistikomahan. Jangan menjadikan sedekah itu sebagai sebuah agenda seremonial yang kebetulan.
Kalau kebetulan ada yang datang, kebetulan ke masjid, tidak, cari. Itu bahasanya, kita keluar, kita cari. Kenapa ini menjadi 19?
Karena matematikanya tidak berhenti sampai disini. Kalau saya boleh menjambarkan 10 gitu ya. Ini pakai matematika anak SD. Disini memang 9. Tapi ingat, ibadah itu punya dimensi hari akhir.
Hari akhir itu apa sih? Hari kemudian. Artinya, dia tidak berhenti sampai disini dong bos.
Tuh gitu. Kalau di matematika biasa, pengurangan. Disini penambahan.
Yang mana yang ditambah? Ini kan dikembalikan sama Allah 10. Jadi berapa? Satu kurang satu, nol memang.
Tapi satu dikali sepuluh. Plus, ini ilmu mahal nih pak. Ilmu yang akan membuat anda serta merta diri kaya.
Percaya maksudnya. Kalau saya bicara ini, ini bicara titik. Enggak koma, titik.
Tentu syarat dan ketentuan berlaku dong. Anda bersih dulu dari urusan-urusan dosa. Yang membuat ini jadi tidak muncul. Tidak muncul bukan tidak diberi.
Tapi anda menjadi unknown people. Unknown address. Mau diantar nih sama Allah, tapi gak dikenal. Kenapa gak dikenal?
Malaikatnya balik. Karena si Aini pezinah, si Aini pemamuk, si Aini tidak sholat. Kalau kenyataannya masih ada yang dibagi, oh itulah Allah. Maha Rahman, Maha Rahim. Secara teori, harusnya gak bisa dia.
Terhalang dia. Tapi itulah Allah yang bilang, masih ada preman yang dapet hadiah dari Allah karena dia berbuat baik. Karena memang bagi Allah kan berbuat baik buat manusia, bukan karena perbuatan manusia, tapi karena irodah Allah.
Atas dasar matematika yang begini, kalau ininya saya ganti 2, disini jadi berapa? 8. Disini 20. Disini 28. Kalau disini saya ganti menjadi 5, 55. Sehingga matematikanya yang terjadi, adalah matematika yang harusnya ajaib 10 kurang 1 kurang 2, kurang 3 3, 7, kurang 4 4, 6, kurang 5 5, 5, kurang 9 91, kurang 10 100, apa gak ajaib ini matematika, dimana belajarnya dimana belajar matematika kayak begini, di al-an'am 160 menja'a Bil hasanati falahu asru amsalihah Siapa yang ngasih satu? Allah akan mengembalikan sepuluh kali lipat Pertanyaannya, kenapa kita tidak memilih yang ini? Tetap berkutat di sini Iya kan?
Betul gak? Dalam cat kuliah yang akan kita sebarkan ke seluruh Indonesia Saya memberikan ilustrasi Kalau seseorang bawa duit 110 ribu Ini juga masih biasa nih Anda udah tau Berapa yang biasanya orang sedekahkan 10 ribu Padahal kita sama-sama tau Kalau diturunin Dijabarin Gitu kan Kurang 10 Disini berapa 100 Disini 100 Disini 200 Bukan tinggal 100 Tapi jadi 200 Bayangkan Kalau saudara Sedekah 100 Disini jadi berapa 10 Tapi disini 1 juta Disini 1 juta 10 ribu The question is Kalau saat ini bener-bener di kantong saudara 110, yang mana yang saudara pilih? Boong dah. Tetap yang ini.
Bagaimana kita mau melompat ke the miracle. Padahal udah dibuktiin sama Allah kebenarannya, dapet. Udah dibuktiin kebenaran sama Allah, terbukti.
Udah dibuktiin kebenaran sama Allah, terwujud. Benar. Sehingga kita sering menutup kajian Quran, bacaan Quran dengan bacaan. Tapi kenapa tetap...
Satu kita takut tidak terjadi sehingga ini benar-benar tidak terjadi. Yang kedua kita khawatir ini tidak terbukti. Sehingga benar-benar ini benar-benar tidak terbukti.
Yakin kita tidak orang. Anak indah zonmi abdibi kata Allah. Eh saya sih gimana situ aja kata Allah. Terus tidak percaya juga. Kalau begitu kalau kagak.
Emangnya ada gitu bahasa Arab di Quran begini. Jika percaya tidak ada kan. pasti manja'a falahu man falahu siapa? coba yang katanya milih yang kedua Pak siapa namanya? Pak Farid sini Pak Farid sini, kita buktiin, benar gak dia milih yang kedua? kasih tepuk tangan dulu Pak Farid Pak Farid, ini dia udah tau nih tinggal dimana?
di kerama, Mas Farid Mas Farid tadi milih yang mana kalau ini sama ini? milih yang ini Bener nih, hehehehe Gue gak tega ini menurutnya Bener ya, Mas Farid Kondisi real sekarang Mas Farid bawa duit Bawa Berarti matematika Berarti kan matematika 5 plus 10, oh 60 duitnya, oke kalau 6, oke kalau kurang lebih ya. Dulu, Mas Fari kan sedekah yang ini kan, kita, gue aja dulu.
Itu namanya dari 50, ini 60 disini, ini 100, lihat duitnya akan bertambah, malah menjadi 150, sekarang mas Farid sedekah 50, gimana hitungannya? 60.000, 50.000, 10.000 Betul, betul. 510 ribu.
Subhanallah. Pilih yang mana? Yang ini. Pilih yang nomor 10. Ini keluarnya.
Kasih tepuk tangan lo buat Pak Rid. Syak Allah. Penglaris. Rid, dia suka beri do.
Terima kasih. Ya berdoain loh, biar sehat. Saudara, hari ini kita akan belajar tentang sesuatu yang saya sebut dengan do not stop, let's think. Ayo kita berpikir, kebanyakan orang hanya berhenti sampai disini.
Nanti, Mas Farid akan lapor pada saya. Atau dia lapor lah ke siapa yang memang dia kena excited. Terus dia bilang, bener loh, gue nanti dirampok Mas Ustaz.
Tinggal cepat, tapi mau pulang di rumah. Jadi 510, selesai. Oh iya, itu kita.
Begitu dah. Usah tau. Emang begitu? Makanya kita roba barang-barang, hayo.
Bukan cuma situ. Saya mau berubah, kita semua mau berubah. Padahal kalau dia teruskan, luar biasa.
Yuk kita lihat. Setelah dia dapat 510, dia sikat 500. Disini kembali dia 10 ribu. Tapi disini 5 juta.
Berapa dia punya akan saldo ini? 5 juta 10 ribu rupiah. Anda bayangkan kalau Anda berinvestasi.
5 juta sikat. Menjadi 55 juta 10 ribu rupiah. Masya Allah. Tertarik gak ada apa ini?
Mestinya. Nyatanya kita masih mikir-mikir. Harusnya tambah lagi tuh.
Satu lagi. Do nothing. Jangan pakai mikir.
Sikatnya susah. Tapi that's us, inilah kita. Saya akan mengajak Bapak dan Ibu untuk melihat posisi leveling, investasi yang Allah tawarkan kepada Bapak dan Ibu semua.
Yang menawarkan sekali lagi bukan saya loh, yang menawarkan Allah. Lewat surat Al-An'am tadi ayat 160. Peraturannya, the rule adalah setiap saudara dapat duit, 10% dari duit ini. Anggap saja saya narasiak, panagroho misalkan, duduk di meja.
Yang dahsyat ini yang dahsyat, tapi ini jangan hitam putih ya. Ini semata karena keyakinan seorang Yusuf Mansur. Sedekah itu bahkan tidak perlu adanya ikhtiar. Sedekah dan tahajud nih. Tapi saya bilang, ini jangan ditelan mentah-mentah.
Ini bahasa keyakinan yang seorang Yusuf Mansur yang, menurut saya terlalu yakin sama Allah gitu. Gak perlu dia dengan ikhtiar. Buktinya ketika saya di penjara juga gitu kan. Ketika saya di penjara, saya kasih roti ke semut.
Saya masih di situ, saya tidak kemana-mana. Tapi Allah anterin buat saya makanan nasi padang. Jauh lebih baik daripada nasi yang biasa saya makan. Terus ketika seorang ibu menangis di hadapan Allah Tuhannya, dia bertahajud.
Dia menyangka bahwa besok tidak ada lagi biaya untuk anaknya sekolah. Ternyata Allah hadirkan seorang tamu yang pagi itu juga mengeksekusi buat biaya kuliah anaknya. Padahal si ibu masih dengan mukernanya itu.
Ini untuk menunjukkan kemahkuasanya. Jangan juga anda sikap kayak, gue tungguin lah, gue tungguin. Tungguin, tungguin tapi dilihatin.
Gue tungguin. Anggap saja bahwa ini adalah betul-betul terjadi. Dan insya Allah akan terjadi. Panugrahot. Saya taruh duit di laci dia sejuta Ingat peraturannya Tiap you dapet duit Potong 10% Maka ketika uang itu sudah di laci Cut 100 ribu Kasih Di dunia real Kita belajar Kalau kita punya 1 juta Baik Disitu saya tulis begitu kan Lalu saudara sedekat 100 ribu Jadi berapa disini?
Jadi 1,9 juta rupiah Ini adalah bulan pertama Begitu Pandu Groho buka laci lagi Saya yakin Itu di dalam duitnya Bukan lagi 900 Tapi 1,9 juta rupiah Oke kembali kesini, ini bulan yang pertama. Bagaimana bulan yang kedua? Bulan yang kedua investasinya dimulai bukan dari sejuta. Tapi dari berapa? Dari 1,9.
Maka saudara saksikan di table itu. Ketika saudara punya 1,9, saudara sedekah 1,9, 190. Disini bukan 1,7. Betul?
Tapi jadi berapa? Berapa disitu? Ini di bulan keberapa nih? Kedua Di bulan yang ketiga, saudara 3,6 bersedekat 360.000 Hasil akhirnya berapa? 8.59 Mestinya ini mengagumkan pak, mengagum pak Saudara diboongin aja sama orang, iya gak?
Hah? Diboongin kita banyak penipu nih Yang pada ngegandain duit apa itu investasi-investasi bongkongan, naro disini nanti akan dapet sekian persen. Lihat di bulan ketiga 6,89, di bulan keempat berapa?
13,9. 03032100 Di bulan kelima, prestasi dia sudah berkembang jadi berapa? 24 760 990 990 Bulan ke-6?
47045 881 881, dahsyat pak, lihat Emang gak tertarik begini Mas Eji boleh cerita ulang pengalaman berinteraksi dengan sedekah Investasi pertama 60, investasi kedua 80 Boleh? Oke cerita, silahkan Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Mudah-mudahan tidak ada riak ujub takabur. Apa yang saya sampaikan ini sebenarnya saya takut. Takut yang itu tadi.
Yang pertama saya ceritakan saya mengalami perubahan yang belum pernah saya alami seumur hidup. Yaitu saya mendapatkan rejeki yang tidak diduga-duga. Jadi saya waktu itu mengikuti pengajian Ustadz Yusuf Mansur pertama kali.
Saya melihat itu pun saya nyelinap-nyelinap tanpa mendaftar karena saya lihat poster di sebuah musyolat si loh. Setelah acara selesai, saya ikut wakaf tunai, komitmen. Saya menulis angka 5 juta dalam bentuk kertas, setelah itu selesai. Lama, nggak ada kontak, saya nggak pernah di SMS dari wisata hati. Tiba-tiba beberapa waktu kemudian, tapi saya belum bayar tunai ke wisata hati.
Cuma waktu itu sekedar tulis di kertas putih, infak 5 juta. Setelah beberapa lama, saya kedatangan seorang teman yang sudah lama nggak ketemu dengan saya. Saya SMA di Malang.
Sekarang tinggal di Surabaya, kurang lebih 20 tahun saya tidak ketemu sama teman. Dia sahabat saya, tiba-tiba dia datang ke rumah. Saya juga kaget, tahu alamat dari mana. Dia cerita-cerita, pokoknya saya dapat alamat.
Akhirnya ketemu ke rumah saya. Yang saya kaget pada saat ketemu, dia ngomong ke saya, pinjam uang untuk sekolah anaknya. Saya jadi kaget, langsung teringat apa yang disampaikan Ustadz waktu itu.
Kalau Anda kedatangan seseorang yang butuh bantuan, kedatangan seseorang yang lagi kesulitan, langsung berdoa saja kepada Allah. Ya Allah, kalau memang itu orang Allah utus ketemu saya, tolong saya dibantu untuk membantu orang ini. Saat itu saya mencoba, saya berdoa dalam hati, kalau memang Allah mengutus teman saya ini ketemu saya, mohon saya dibantu Allah. Yang lebih terharu sekali, kondisi teman saya adalah cacat, jadi kedua-duanya kakinya lumpuh, harus pakai krek ya. Teman saya ini naik bis dari Malang ke Surabaya tanpa dibantu siapa-siapa.
Jadi naik bis turun bis sendirian, naik angkot sendirian. Kemudian saya bilang memang pada saat itu saya ada finansial cukup, tapi saya ada keperluan yang lebih melisah. Jadi saya sampaikan, mas mungkin kalau sekarang belum bisa, tapi saya juga minta tolong dibantu doanya, mudah-mudahan nanti ada. Dari situ, selang beberapa lama kemudian, tanpa diduga. Di tempat kerja saya, kerja di bank swasta, saya dapat rezeki yang selama ini nggak pernah saya terpikir.
Saya dapat pembagian saham dari perusahaan yang nilainya Rp60 juta. Jadi saya pikir kalau saya komitmen ke Wisata Hati Rp5 juta berarti saya dikembalikan sama awal 12 kali. Kemudian langsung saya tutup impak saya ke Wisata Hati untuk supaya...
Saya bisa melanjutkan program saya. Dan saya juga, insya Allah nanti akan saya bantu. Saya bilang ke teman saya, kalau kamu tidak punya uang, tidak usah dikembalikan.
Saya ikhlaskan sama teman saya. Kemudian yang kedua, saya mengalami hal yang sama, tapi dalam bentuk yang lain. Kemarin pada saat bulan Ramadan, kami mengajakkan kuliah. Jadi di tempat kerja saya, kalau habis sholat duhur, selalu ada kuliah kultum, kuliah singkat.
Setelah merasakan itu, saya ingin berbagi kepada teman-teman saya di kantor. Akhirnya saya koordinasi dengan teman-teman wisata hati di Surabaya. Saya bilang, Mas bisa dibantu. Saya ingin mempromosikan PPPA ke teman saya. Waktu itu saya minta tolong dari teman-teman wisata hati Surabaya untuk mengisi acara itu.
Dan saya tidak pernah berpikir untuk mengundang Gustad yang beliau sangat sibuk sekali. Saya pikir ya teman-teman wisata hati akhirnya datang. Memberikan atau promosikan kekuatan dari sedekah melalui BPEBA Dan Alhamdulillah mungkin karena jodoh saya Yang datang ternyata Ustadz Ismansur sendiri ke tempat kantor saya Itu cuma forum kecil Akhirnya dari situ seperti biasa Ustadz mengadakan game plan Game yaitu komitmen di kertas kecil itu Sama sumbangan sukarela, seponanita sama teman-teman Memang saya Sengaja untuk mengkordinir semua teman sebanyak mungkin saya undang, saya memperakarsai acara itu.
Alhamdulillah terkumpul. Kumpul 8 juta yang tunai, setelah acara itu berjalan, Alhamdulillah saya dapat sedikit lagi 80 juta. Mudah-mudahan dengan dua kejadian ini tidak membuat saya lupa kepada Allah, malah sebaliknya saya ingin lebih dekat lagi.
Terima kasih Pak. Masya Allah. Kenapa yang kedua itu tadi terjadi?
Karena dia mengeksekusikan yang 5 juta nya Kan tadi cuma komitmen Cuma komitmen begitu ada duitnya Kalau dia lupa Oh yang 60 juta Allah habisin sekalian Tapi kan dia tidak lupa Dia eksekusi Muncul lagi yang 80 Pengalaman kedua kan The second experience nya Pak Haji Bayangkan kalau kemudian dia melakukan lagi Dan dia udah melakukan 80 juta nya itu Dia hadiahkan oleh ibunya Berakat Haji dengan ayah-ayah Betul kedua Kita lihat apa yang terjadi dengan dia Sampai kemudian the grand prize-nya dari Allah, the grand reward-nya dari Allah, grand award-nya dari Allah adalah Allah sendiri. Nanti itu hadiah yang paling utamanya udah bukan sorga lagi. Allah menanti kehadiran kita itu sebagai hadiah buat kita sendiri. Cerita di bulan yang ke-6, 47,045,88.
Di bulan yang ke-7 berapa? 8,9,387,174. 38? 387,174. Investasi saudara dari sekedar 100 ribu tuh.
Ini peluang kita untuk jadi orang kaya yang sesungguhnya Dan jangan takut cara ini cara halal Cara yang terbaik yang pernah Allah berikan buat manusia Yang percaya sama Allah Kita kan lebih percaya halal nafsu Nyalong lebih cepat Ustaz Iya lebih cepat tiga bukit Nyalong itu lebih cepat Ustaz Nipu itu lebih cepat Ustaz Ini cara ini Salat duha itu luar biasa Pak salat duha itu Tapi siapa memilih salat duha sebagai pakaian dia? Enggak semua Kenapa? Karena enggak tahu Kalau Pak Azhar sendirian berat, kalau Pak Azhar dengan yang lain, dengan Azhar-Azhar yang lain, visinya satu, jangan ada orang yang tidak mengerti tentang ilmu sedekat. Kita teruskan yang tadi, yang tadi ada di level ke-7, investasi dia mendapatkan Rp89.387.174.000. Orang beriman mengatakan inilah yang akan terjadi.
Lalu ada seseorang yang bilang, enggak itu set, mau gak dapat apa-apa, buka mata dong. Sampai disini ada tulisan saya yang lain yang judulnya konversi. Ini saudara kita mendapatkan barokah dari Allah berupa putri. Dan inilah yang dimaksud dengan konversi tadi ini.
Salah satunya, Pak Yusuf masuk ke PPPA udah berapa lama? 10 bulan. Oke, anak itu 9 bulan ke 10 bulan di dalam kandungan?
Saudara selalu berhitung matematis, tapi tidak manjangin kalam. Kalau saya, berhitung saya. Berhitung benar, tapi saya manjangin. Contoh, saudara Izo, saudara baru saja memiliki anak, betul?
Iya, baru. Saudara masuk ke PPPA, ini saya belum ada dialog sebelumnya. Saya ini bukan majikan yang baik, bukan tuan yang baik, bukan pimpinan yang baik, bukan juga usat yang baik, yang tidak tahu jamaahnya, tiba-tiba dia punya anak.
Gue bingung. Gak kapan hamil ya itu ya? Tapi saya dapet berita, saya bersyukur ketika kami sama-sama kemarin jalan ke Bandung dan Lembang Tidak ada dialog, saya baru tau Bahwa ternyata kalau diitung saudara Yusuf masuk ke PPPA itu 10 bulan 10 bulan, Ustaz Asli itu?
Insya Allah Berarti seorang anak itu 9 bulan atau 10 bulan dikandungan? 9 bulan, Ustaz Yakin tidak? Bahwa anak yang Allah anugerahkan kepada saudara Itu adalah karunia Allah berupa bayaran saudara ngurusin nih para donatur dan anak-anak yatim. Insya Allah, Tuhan.
Tuhan dilakon versi. Sejatinya, Yusuf akan dapet lebih dari 89. Kalau Allah mendebat dalam bentuk uang. Tapi Allah masih berkenan tidak memberikan uang buat dia.
Tapi Allah memberikan berupa apa? Berupa anak keturunan. Maka ditulisan itu, bahwa saya bilang buka mata kita. Masa depan gak ada yang tau, Pak.
Dan kita harus percaya segala sesuatu udah tercatat di lauhil mafud. Inna nahnu nuhyi'l mawta Wa naktubu ma qaddamu wa atharahum Wa kulla shai'in ahsainahu fi imamin Segala sesuatu sudah dicatat oleh Allah di kitab. Apa maksudnya?
Ketika dia berinvestasi di sini, ketika dia start investasi 100 ribu, dari sejuta yang Allah berikan kepada dia. Lalu Allah yang mahamiliki catatan kejadian manusia melihat bahwa di usia investasi dia yang ke 7 ternyata Allah takdirkan dia akan celaka. Lebih penting mana? 89. atau dia selamat dari kecelakaan jadi penting selamat dari kecelakaan jadi tetap punya duit sampai sini nih cek begitu celaka Allah kompersi 80 Allah potong nih dia terhindar dari kecelakaan tapi Allah beri dia risiko 9 juta atau malah 12 sama sekali seperti saudara Yusuf misalkan gak lagi di enak perkecuali emang duit dia dan emang kejujuran nomor 1 di PPPA kejujuran nomor 1 saya pernah bagi-bagiin duit sama mereka saya diserang ditanya sama mereka sesuatu yang saya tersinggung waktu itu waktu saya ditanya tapi saya bilang Di balik kata-kata singkongan saya, saya kagum. Saya ditanya, Ustaz, ini duit apaan nih?
Eh, emangnya gue bagi duit lo duit haram? Wih. Karena saya pikir mereka ngecilin saya. Enggak, kata mereka.
Kalau ini duit sedekah, kami gak pantas nerimanya, Ustaz. Itu main-main baru, itu orang saya. Saya bagi ini duit. Bonus lah bagi di luar gajinya sebagai amilin kita ini. Kan mereka wajar doang dapat.
Gak wajar, karena memang ngurusin kita dong. Saya tambahin. Nanya dia, dari mana ini? Umur-umur gue ngasih duit ditanya dari mana?
Ditanya dari mana? Saudara Yusuf tadi, di bulan ke-10, lo konversi dia menjadi anak. Apakah ini bukan rezeki?
Lo buka mata. Selamatnya kita dari taberakan, rezeki. Kita punya anak, rezeki.
Kalau sudah begini perhitungannya, maka bulan ke-8, enak. Tuh gak? Bulan ke-8, enak. Mulai aja lagi.
Rerun. Lari lagi. Re-begin, mulai kembali. Mulai kembali dari mana? Ya kalau emang punya 100 mulai lagi.
Mulai lagi 100 disini. 100 berbuah 1,9 potong lagi jadi 3,6 potong lagi. Kemudian jadi 6,8 potong lagi jadi terus 0,9.
Dan coba kita tes, kita terusin. Jadi berapa ini di bulan ke-15? Bulan yang ke-8 berapa?
1,69, 8,35. 835 631 Pada saat dia di 169 Berapa sedekahnya? 8,938 Pada saat dia berpenghasilan 169 juta Sedekahnya Berapa sedekahnya? 8,938 717 Gimana nih kamu dapat 169 Sedekahnya 8, Sok perhatikan Habis it Habis it Orang tuh banyak yang dapat duit gede.
Kenapa? Karena di IT ini mereka berkorban luar biasa. Satu sapi cekrek. Satu sapi 12 juta bos.
Kali 10 berapa? 120. Dia belum punya anak. Oh lokas itu anak. Jadilah korban yang mengantarkan dia punya anak.
Saudara minicab begitu saya panggil Mas Nugroho. Dia datang sama istrinya ke saya punya gubu. Kemudian beliau menyedekahkan mobil satu-satunya dia punya minicab.
Tahun 84. Barangkali mobil itu buat bapak dan ibu bukan barang mewah. Buat dia nyawa, kenapa saya bilang nyawa? Satu-satunya mobil yang dia punya Karena mobil dia itu Insyaallah dipakai sama Anak-anak murid yang belajar di SD dan Al-Quran Yang terjemput, SMS beliau baru saya baca hari ini Baru saya baca hari ini Beliau dapat pekerjaan Bahasanya lucu, bisa memensiunkan istri Tadi saya baru baca SMS Antum tadi ya Apa itu?
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waktu itu saya punya masalah, saya punya utang yang lumayan gede. Kemudian dalam kondisi kita berhutang banyak, kantor saya malah bangkrut. Akhirnya saya pengangguran.
Hampir 2 tahun saya pengangguran. Alhamdulillahnya istri saya masih luar biasa, beliau masih kerja. Jadi beliau yang membackup kehidupan ekonomi keluarga saya.
Suatu ketika saya baca koran poskota, itu ada alamatnya Ustadz. Ustadz cerita tentang masalah sederhana. Kemudian, Saya datang ke pondok, setelah konsultasi dengan ustaz, akhirnya saya pikir ada sesuatu yang saya buat harus tos-tosan dengan Allah untuk selesaikan masalah saya. Kemudian suatu pagi saya sudah putuskan, saya sedekahkan satu mobil yang buat saya itu adalah nyawa saya. Karena walaupun mobil itu mungkin buat bapak ibu gak ada harganya ya, sebuah minicab tahun 1984 yang yaudah gak ada mewah-mewahnya.
Tapi buat saya itu adalah nyawa saya. Akhirnya saya sedetahkan ke Ustadz biar dipakai buat anak-anak yatim. Saya pikir saya mau tau-tausan aja sama Allah.
Dan Alhamdulillah setelah saya serahkan kendaraan itu. Kemudian saya ikut SMS Pak Yaakun Ustadz. Saya ikutin aja apa yang ada di SMS itu ya. Saya riaduk selama 40 hari. Tapi ini belum ada perkembangan ya Bapak Ibu.
40 hari tidak ada apa-apa. Tapi saya tetap yakin ini pasti terjadi. Awal November kemarin, tiba-tiba ada SMS masuk, ada orang tawarin kerjaan saya. Saya pikir ya sudahlah, buat nutupin income sementara, saya kerja.
Yang penting, keluarga masih bisa survive. Saya gak yakin kalau saya akan dapat gaji yang lumayan cukup untuk mention-in istri saya, karena selama ini kan istri saya hampir 2 tahun yang kerja gitu. Tapi ternyata Masya Allah begitu kemarin orangnya SMS, saya dapat gaji yang kalau istri saya gak kerja hari ini pun itu bisa untuk menutupin kebutuhan keluarga saya hari ini. Masya Allah, Alhamdulillah. Dan Alhamdulillahnya besok hari Senin saya udah mulai kerja.
Baru besok. baru besok saya mulai kerja istrinya mana? mas Nugrawah mana istrinya? yang pertama aja yang pertama mana? biar pada kenal alhamdulillah oh tepuk tangan buat istri yang sempurna jangan melihat ke belakang jadi itu tahap yang pertama buat saya tahap yang kedua adalah melunasi hutang dalam 40 hari Saya baru baca SMS itu tadi siang ketika istirahat.
Saya baca, maksudnya menyuruh istrinya berhenti bekerja. Saya hampir meneteskan air mata tadi karena luar biasa waktu di pondok itu saya bilang, berani gak tos-tosan? Emang udah niat, pesat?
Wah udah niat. Biasanya orang perlu di-encourage dulu. Terus saya bilang, pernah ketemu saya gak? Enggak.
Kok bisa? Iya baca di korang. Masya Allah ini pendebatannya itu barangkali kita harus paham gitu. Proses pendebatannya emang bisa juga zigzag model kayak begini nih.
Zigzag tuh. Zat, dibagi ke orang tua. Zat, dibagi ke adik. Set dibawahi ke tetangga Tetangga kalau kecelakaan set yang repot Oh kita juga Tapi kok tetangga bisa dapat Barangkali tetangga itu ada kebaikan di kita Lalu Allah dengan mesinnya Ada kebaikan disini Nah disini yang bakal dapat bonus Oke bonus ini diambil ke tetangganya Dan perhitungan Allah gak pernah salah Perhitungan Allah itu tidak pernah salah Itu luar biasa Sehingga ada seorang yang bertanya kepada saya Ustaz kalau gitu apa yang harus saya lakukan Gedein Kalau digedein kan cukup buat debit istri, debit ayah, debit anak, debit adik, debit orang tua gitu. Kayak premi asuransi lah.
Kalau asuransi kita kecil kan yang ditanggungnya, coveratenya kan sedikit juga. Tapi kalau banyak, banyak juga. Oke, sampai dihitungan berapa nembus 1 miliar?
1,164. 1,164. Tembus 1M nih. Dan kalau kita sadar-sadar nih, sebenarnya pemberian Allah lebih loh.
Dalam satu tahun ada orang yang punya rumah, ada orang yang punya pekerjaan. Pekerjaan itu dijadwal sama Allah, selama 20 tahun pekerjaan itu milik dia. Kalau kita mikir jujur, sebenarnya kan Allah beri itu totally 20 years, 20 tahun. Maksudnya Allah baginya sebulan-sebulan.
Luar biasa. Ini di mereka. Don't stop. Jangan berhenti. Ustadz jadi matrik dong sama Allah begini.
Jadi hitung-hitungan. Ya memang Allah ngajarin kita hitung-hitungan. Bahasanya yang dikoreksi, bukan hitung-hitungan. Kita mengukur, ada target, ada perencanaan, ada tujuan, ada tahapan yang kita bisa lalui.
Dan saya bilang tadi bahwa ini adalah jalan terbaik yang pernah Allah beri sama manusia. Jalan mudah, mudah sekali, mudah banget. Saya sering bercanda sama bapak dan ibu semua yang pada pengen pergi haji.
Saudara pengen pergi haji, 50 juta. Lalu apa yang saudara lakukan? Saudara menabung.
Berapa saudara menabung? 200 ribu sebulan. Berapa lama saudara melangkah untuk dapat jadi 50 juta? 20 tahun lebih.
Lah Allah yang tahu jalan yang paling mudah mengajarkan. Jangan nabung untuk uyaaji. Nabung buat sedekah ini urusan aku kata Allah.
Al-Baqarah 272 Yawaffa ilaikum wa antum la tuzlamu Lalu ketika kita percaya dengan janji Allah, kita ikuti berharap penuh Bahwa kerjanya sedekah ini benar-benar penuh bakal bekerja dan buat hidup Masa salah? Loh orangnya nyuruh Maka mudah terjadi, ibu bapak yang rahmatnya terjadi Baru nabung dia 2 tahun, Allah berangkatkan dia haji Kenapa bisa begitu? Gampang hitungnya, 200 ribu x 12, 2,4 Kali 2, 4,8.
4,8 kali 10? 48 juta rupiah. Berangkat nggak?
Tidak. Dikasih jalan enak, saudara nggak mau. Jalan enak.
Saudara pengen renovasi rumah, duit tinggal 10 juta. Oh, ngerti caranya. Oh, sih gampang. Gimana caranya?
Besok pagi abisin tuh duit. Insya Allah tuh duit abis. Mau dibagiin ya. Lah urusan rumahnya pilih. Urusan rumahnya bagaimana?
wa ma'atun fikum min khairin fali'an fusikum ketika kalian memberi susungnya buat rumah ada kejadian kan? mobil trak turun menghajar satu rumah zing Habis bagian depannya. Saudara menganggap ini musibah atau balak atau ujian buat yang punya rumah.
Ternyata bukan ujian, bukan balak. Hadiah dari Allah. Hadiah dari Allah.
Asuransi dari mana orang kecil? Apa ya ada orang kecil rumah di asuransi ini? Mimpe. Kok hadiah ustad?
Iya. Hak min satu, ada saudaranya dia datang. Mengadu kalau tidak ada uang 3 juta, maka pesta pernikahan anaknya terancam tidak akan terjadi.
Padahal dia ambil itu 3 juta buat memulai merenovasi rumah. Memulai, bukan renovasi. Memulai.
Tapi Allah menyelesaikan. 3 jutanya pindah tangan, rumahnya hancur. Apakah cerita berhenti sampai di situ?
Loh, Allah yang punya skenario. Allah yang punya skenario. Allahu la ilaha illa huwal hayyun qayyum. La ta'khudhumu sinatu wa la naum. Lahumafis.
di semawati wama fil ardi man dhaladzi yashfa'u indahu illa bi'idni tabrakan itu terjadi atas izin Allah apa pasal Allah mengirim ke Cina pemilik ini terp survei ke lokasi terjadi ya kalau Cina ini bilang tenang Pak saya akan bangunkan rumah bapak menemukan Allah bikin rumah ada semua yang pengen Lo proses itu ada yang menyakitkan, ada yang lempeng. Jangan salah lo. Tadi saya salah juga sih bilang itu hadiah.
Ini ujian. Prosesnya ada yang menyakitkan, ada yang membahagiakan. Ini sekarang kan musim haji.
Saya ingin mengotip, mengukat di mahe dulu. Tentang proses perjalanan doa sendiri, itu penuh perjuangan. Saya simpen tuh SMS orang-orang yang mengadu, mengeluh, mencacimaki saya.
Saya simpen. Sampai akhirnya dia bilang, iya ya Ustadz, Alhamdulillah. Dia tetap jawab sendiri Akhirnya Ustaz Akhirnya finally Ada sepasang suami istri Udah 8 tahun tidak punya anak Di tahun ke 9 Seluruh orang-orang yang dia temui Untuk berobat Menyarankan haji Berangkatlah dia kemudian Di berdoa haji Dengan satu permintaan Itu saja doanya Enggak ada yang lain Dia gak minta kaya Gak minta duit Minta anak Ternyata pulang dari Mekah Suaminya malah kawin lagi. Tuh.
Kok naudzubillah sih? Gimana sih? Oh bingungnya orang Indonesia.
Quran di naudzubillah aja. Sampai talak akhir, empat bulan kemudian, bukan Allah kasih dia anak, tapi Allah kasih dia madu. Suaminya menikah lagi. Dan yang menyakitkan buat dia, suaminya itu menikah sama kawan satu regu.
Oh, sakit gitu. Istilahnya teman sendiri itu yang dikawinin. Dulu kan gak ada peraturan muhrim, zaman dulu gak ada, peraturan mahrum gak ada, sekarang ada. Barangkali karena dia gak punya mahrumnya, gak ada muhrimnya, berangkat bareng-bareng, belanja. Ternyata sampai kecewa gak yang tua?
Oh siapa sih gak kecewa? Siapa yang menyakitkan ternyata itu adalah perjalanan doa. Kalau saya ceritakan berhenti sampai disini, kesel ibu-ibu, dijamin kesel. Setelah itu kalau mau cerita yang lain aja lah, jangan nangis. Tapi kalau ibu saya terusin ceritanya sama Allah.
Bapak ibu yang terima kasih Allah, pulang dari tanah suci, ternyata doanya seperti meleset. Karena si suami malah menikah lagi. Nyalain Allah gak dia? Nyalain.
Boleh gak nyalain Allah? Loh, kalau emang gak sengaja, karena emang kita terlalu sedih, ya boleh. Manusia, awet, oh.
Tapi habis itu, Wajar aja ibu. Namanya kita kesel ditipu, ya wajar. Lo gak kesel ditipu, ya emang. Bukan manusia namanya. Tapi habis itu kendalikan emosi.
Semalam saya begitu. Bukan main memuncak marahnya. Habis itu kemudian saya minta maaf.
Di tengah ketika saya berusaha, masih belum bisa kendalikan marah itu. Saya minta maaf. Saya minta maaf.
Luar biasa. Si ibu yang tadi, dia tidak mau mengerti. Dia menyalahkan Allah bahwa Allah tidak maham mendengar doa.
Uang doanya kemintaan. Kenapa jadi punya madu? Saya bilang tadi tambah kesel. Karena madunya itu adalah kawan regu selama di Makadandri, Madinah. Ibu bapak yang terima kasih Allah, terjadilah memang yang harus terjadi.
Di antara yang tua sama yang muda, ribut. Habis ribut. Si suami minggir sudah. Bingung sudah dia.
Mau dimana dia? Di saat memuncak itu punya kekesalan, eh Allah bikin hamil tuh istri muda. Begitu hamil si istri muda, Allah turunkan rahmah di hati yang tua. Yang dia merasa ini pasti ada sesuatu yang ma'allah. Yang saya tidak mengerti dia bilang.
Pelan-pelan dia mencoba menyadari dan menerima. Redo, pasrah. Bahwa barangkali memang Allah bukan mendengar. Allah mendengar.
Saya yang kurang lengkap doanya. Mestinya saya berdoa ya Allah, berikan saya anak, tapi diri rahim saya. Doanya kurang lengkap, maksudnya gitu. Pokoknya minta doa, minta anak. Ya dikasih, tapi dari rahim orang lain.
Selanjutnya cerita manis. Cerita pertemanan antara kakak dan adik dalam satu atap. Mahligai rumah tangga hingga kemudian si istri yang kedua ini melahirkan. Ketika melahirkan itu, terjadi peristiwa mengharukan ibu bapak yang rahmatullah. Mengharukan sekali.
Suami keduanya tidak ada di tengah-tengah mereka. Suami keduanya tidak ada di tengah-tengah mereka. Hanya mahluk Allah dua inilah yang ada di kamar itu.
Dan terjadi dialog yang mengagumkan. Yang mengajarkan kepada saya, Inna robbi lasami utbu'a. Memang Allah itu pasti mendengar doa gitu. Barulah kemudian si istri tua tahu, ternyata Allah itu memang tidak main-main dalam mengabulkan doa seseorang.
Tapi Allah itu punya rahasia, yang kita tidak mengerti sampai kita menjalani dan menerima. Selama kita tidak menjalani dan tidak menerima, selama itu pula Allah akan berikan kita kesempitan hati, tidak bisa menerima. Si adiknya ngomong ke si kakak.
Kak, ada satu rahasia kecil yang saya tidak bicara ke kakak. Apa waktu di tanah suci saya berdoa minta jodoh. Hanya itu yang saya minta gak ada yang lain.
Sementara saya tahu kakak pun berdoa minta anak tanpa minta yang lain. Saya juga tidak mengerti harus berkata apa dia bilang. Ketika Allah mengabulkan doa saya, tapi yang jadi suami saya adalah suami dari kakak saya.
Tapi saya merasa itu adalah takdir saya menjadi istri kedua dia bilang. Saya menerima, saya cuma minta sama Allah ya Tuhan tunjukkan kekuasaan. Kalau ini adalah bahagian dari jawaban doa di tanah suci, tunjukkan kekuasaanmu ya Allah. Ditunjukkan ya Allah.
Merindingin ya, berkali-kali ceritanya saya ceritakan. Apa kata si istri yang muda? Karena kakak yang sudah merindukan ini anak. Dan Allah sudah mengabulkan doa saya. Begitu anak ini lahir, maka saya akan serahkan kepada kakak.
Kakaklah yang lebih berhak atas anak ini. Karena anak ini sudah 9 tahun kakak tunggu plus hari ini. Allah ya rahmahumma.
Siapa yang gak nangis dikasih anak? Jangan ada separoh. Jangan ada separoh.
Kan masih ada separohnya ya. Dari suami dia. Ini yang gak ada separohnya.
Kita menggendong anak, itu luar biasa. Siapapun anaknya, kalau bayi kita gendong, itu kulit lembutnya, binar matanya, tangis tawanya, itu membuat kita yang bukan orang tuanya pun merasa subhanallah. Apalagi ini ada separuh darah, emang darah dia, darah suaminya. Bersuka cita, dia takbir, dia bertasbih, dia bertakbir.
Dan dia bilang, jangan, udah kakaknya ibrah, udah. Akhirnya diterima. Dan benar seperti janji dia, begitu berwajah lain.
Diambil, dipakaikan, pakaian, anduk, apa segala macam, diselimutin, diserahkan kepada kakaknya. Apakah berhenti sampai di situ, the miracle-nya Allah itu? Mu'jizat Allah, apa berhenti sampai?
Tidak, Pak. Ternyata ketika anak itu ada di dekapan yang tua, struktur hormon ini, reproduksinya berubah. Oleh yang tadinya dia mandul, karena dia bahagia barangkali, ya kan? Barangkali ada dokter di sini. Tentu mafhum bahwa rasa bahagia itu akan mengubah segala-galanya, luar biasa.
Empat bulan setelah anaknya itu lahir, dengan masa yang sama dengan yang muda, di hamil tapi jangan jadi pembenaran tungguin ah tungguin ah saya ingin cerita proses perjalanan doa kayak begitu Pak tapi pemahaman yang seperti ini jangan menyalahkan orang yang sholat malam karena pengen utangnya lunas yang pengen oh jangan memang itu juga dibenarkan tapi apa iya kita seperti anak kecil eh nyapu nak nanti ibu kasih janjan kau apa mau seperti itu terus Tapi jangan nyalahkan juga gitu loh, seorang anak yang bilang sama ibunya, Bu, ibu kan janji toh, kalau saya naik tracking 1 ibu beliin saya sepeda toh, saya akan belajar sungguh-sungguh ibu, tapi benar ya, setelah kakak ingin nyapa tracking 1 tolong beliin sepeda. Bahkan barangkali ibunya mendebat dulu, ini udah, ibu mah ngeliat kamu sungguh-sungguh aja, gak perlu jadi tracking 1 nih sepeda, barangkali begitu. Paham gitu ya, menjadi kailan 40 hari itu punya 2 dimensi, terserah dimensi saudara. Saudara meyakini bahwa dalam 40 hari saudara benar-benar bisa berubah, bisa kaya, bisa lunas hutangnya.
Allah garim, saya menggaris bawahi. Jangankan saudara 40 hari niat sholat malam. Ntar malam nih, saudara bangun dengan tingkat keyakinan yang luar biasa pada Allah s.w.t. Besok saudara akan menemukan kejiban.
Cuma kan kita sholatnya tanpa semangat. Oh iya emang begitu sholat. Betul gak? Alhamdulillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrahmanirrahim Bagaimana saudara bisa dapat kemuliaan Coba saudara bangun Dengan satu keyakinan tinggi Saudara akan menghadap Tuhan nya saudara Tuhan nya alam semesta ini yang Kalau saudara minta dikasih Oh luar biasa itu Dari wudhunya aja udah lain Dari tidurnya aja udah lain Betul gak Kita kan sholat malam kebetulan, Ji.
Kebeneran bangun, belum subuh. Kebetulan kan? Oh, bagus. Beda, beda, beda. Yarfail lahul ladhina amanu minkum wal ladhina utul ilma darajat.
Beda darajat. Allah Akbar. Allah Akbar-Nya itu mantap banget.
Allah yang maha besar, lebih besar dari apapun, termasuk masalah saya, Allah, Allah. Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrabbilalamin Nangis kita bisa, kita tau Segala puji bagi ibunya Allah Segala puji, kita mau ngadu masalah Tapi gak keluar Yang keluar, segala puji Arrahmanirrahim Sayangi kami Allah Jangan sampai sebab masalah Kami kehilangan rasa syukur Jangan sampai sebab masalah ya Allah Kami jadi kufur nikmat Jangan sampai sebab engkau berikan saya penderitaan, maka kesenangan yang kau berikan habis. Ar-Rahman Ar-Rahim, sayangi kami Allah.
Sentuh kami, belai kami Allah. Hadirkan dirimu dengan kekuasaan dan kerahman rahimanmu ya Allah. Lama tuh kita sholat, lama pasti.
Kalau kita sholat benar-benar dengan sungguh-sungguh, lama itu. Barangkali menyelesaikan fatiha aja kita gak sanggup. Jangan sampai saya salah jalan Jalan yang benar Jalan yang sekali saya tempuh, saya tidak akan sesat selama-lamanya.
Jalan sekali saya tempuh, jalan yang menyelesaikan saya punya masalah. Karena banyak orang yang menyangka sudah selesai masalahnya, ternyata malah bertambah-tambah masalahnya. Ambil ayat-ayat yang bisa membuat kita menjadi tersugesti, seperti Tabarok misalkan, ambilnya.
Tabaraka alladhi biyadihi almulku wa huwa ala kulli shai'in qadir alladhi khalaqal mawta walhayata liyablwakum liyablwakum ayyukum ahsanu amala mahal kuasam mahal, suci mahal, besar tabaraka wa ta'ala oh pompa itu, aduh ibu mau berhasil ke, enggak ke salat malam itu selesai sudah Anda udah kaya udah Pada saatnya nanti Anda bisa bilang begini Gak apa-apa Saya gak punya suami Yang penting saya punya engkau ya Allah Gak apa-apa saya nih Besok saya tinggal di rumah nih Biarin ya Allah Ambil Ambil Kalau bisa jangan Loh iya Ngadu sama Allah begitu Ngadu sama Allah begitu Puji dulu Baru minta Nabi Allah Ibrahim kan mau puji dulu Alhamdulillah Iladhi Wahabani Alal kibari Ismaila wa Ishaq Inna Rabbi lasami'ud du'a Terima kasih ya Allah, kau telah menugrahkan kami Ismail dan Ishaq, terima kasih dulu. Allah tahu, ada maunya nih Ibrahim. Inna Rabbi lasami'ud du'a Engkau Tuhan ku yang maha mendengar doa. Baru ngebut ke permintaan, Perintahan, Perubahan. Bij'alni mukimassalati wa min zurriyati Rabbana wa taqabbal du'a Rabbana ghafir li wa li walidayya wa lil mu'minin wa lil mu'minin ya'uma yakumul hisa Ya Allah jadikan anak keturunan ke anak-anak yang saleh yang mau mengerjakan salat Minta kita juga begitu, ibu nangis pada Allah ya Allah.
Jadi gak punya apa-apa, saya hantarkan suami saya Allah sampai dia punya sesuatu. Jadi belum siapa-siapa menjadi siapa-siapa di instansinya ya Allah. 7 tahun saya menemani dia.
Terima kasih telah menugerahkan saya kehidupan rumah tangga yang sempurna ya Allah. Oh, semalam suami saya bicara, boleh menikah lagi. Oh kalau bisa begitu, adem gak hati itu?
Adem enak. Iya karena di hatinya udah Allah udah. Yang di depan udah gak ada urusan. Utang. jodoh karir anak keturunan rumah tangga yang udah ngadolong saya ngamuk deh di hati udah tinggal Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah Allah tapi percaya pada saat Allah masuk setelah menyelesaikan urusan karena itu janjinya Terima kasih banyak saya berharap kajian kita ini menjadikan kita Arif Bismillahirrahmanirrahim Allahumma salli ala ala alihi wa sallim Allahumma ya Allah, begitu banyak dosa-dosa kami ya Allah, tapi kami juga paham begitu besar ampunanmu ya Allah.
Begitu banyak masyarakat dan keburukan yang kami lakukan, tapi kami juga tahu. Oh kasih sayangmu ya Allah, rahmatmu, maafmu jauh lebih besar daripada dosa-dosa kami. Kau pernah mengatakan dalam kalimat rasulmu ya Allah, dalam hadis Qudsi. Wabillah ada hambamu yang datang kepadamu dengan membawa dosa sebesar gunung, sedalam lautan, seluas samudera. Maka kau mengabarkan, nabbi'i ibadih innani anal gufurur rahim.
Gabarkan kepada hamba-hamba ku bahwa aku... Izinkan kami mereboy apa yang kau putuskan untuk kami. Izinkan kami mengikhlaskan diri, ya Allah, apa yang kau gariskan untuk kehidupan kami.
Boleh jadi saat ini kami bermasalah, ya Allah. Boleh jadi kami punya kesulitan, sulit hidup kami. Terhadap keinginan-keinginan kami pun kami sulit menjawab, ya Allah. Tapi izinkan kami juga meminta padamu, ya Allah, agar kau mengasihi kami.
Menyayangi dan memberikan ampunan dan maafmu untuk kamu. Kulo jami'an. Astagfirullah al-azim.
Astagfirullah. Astagfirullah al-azim. Wa atubu ilaih. Allahumma anta rabbuna.
Ya Allah, engkau Tuhan kami. La ilaha illa anta ti. Kholak cana.
Engkau telah menciptakan kami. Wa alhamdulillahi abidu. Kami hamba-hambamu ya Allah, Allahumma anta rabbuna la ilaha illa anta khurratan wa abid wa na'nu ala ahdika wa ahdika mastafa'na nastaghfiruka wa na'udhu bikamin syarri mas Kembali padamu sekuatan agak kami ya Allah, kami mohon ampun dan berlindung padamu dari apa yang sudah kami lakukan Nabu'ula kabini amatika alaina wa nabu'u bi zunubina Kami mohon ampun ya Allah, segala dosa-dosa kami Kami mengakui segala nikmatmu untuk kami. Alhamdulillah, maka ampuni kami.
Wali walidina, wali durriyatina, untuk anak turunan kami. Wali ahlina, wali jamaatina, untuk kawan-kawan jamaah kami Allah. Minal muslim.
Yaumayakumul islam. Al-Fatihah