Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Alhamdulillah Wassalatu wassalamu ala rasulillah Nabiina Muhammad wa ala alihi wa sahbihi ajma'in amma ba'd baik teman-teman sekalian pada kesempatan kali ini insyaallah kita akan melanjutkan kembali pembahasan tentang sifat-sifat huruf hijaiyah yang mana pembahasan ini mengacu kepada kitab Attajwidul Musawwar Tariah Fadilatul Sheikh Dr. Aiman Rushdi Suwait Hafidhullahu Ta'ala Nah, di video kali ini insyaAllah kita akan membahas sifat-sifat yang ada pada huruf Ta Ya, baik kita langsung saja masuk ke pembahasannya At-Ta huruf Ta, ini huruf yang ketiga Adalah huruf Mahmusah, Shadidah, Mustafilah, dan Mustafilahh Mahmusah itu artinya huruf yang memiliki sifat hams. Huruf yang memiliki sifat hams disebut dengan huruf mahmusah. Kemudian syadidah, dia memiliki sifat syidah.
Kemudian Mustafilah ini maksudnya adalah huruf yang memiliki sifat istifal dan Mustafilah maksudnya adalah huruf yang memiliki sifat infitah. Jadi totalnya ada 4. Ada Hams, ada Shiddah, ada istifal dan ada infitah. Baik, kita akan bahas satu persatu Kita mulai dari sifat hams terlebih dahulu Di sini disebutkan bahwa huruf ta itu adalah huruf mahmusah Huruf yang memiliki sifat hams Hams itu artinya aliran nafas atau aliran udara Jadi udaranya mengalir saat dia dilafalkan Contoh saat kita mengucapkan huruf ta'sukun yang ada di awal surat al-hab Tabat yada Ada suara t, itu hams namanya Jadi bukan tabat yada, tapi tabat yada Ya Baik, ini hati-hati, tapi ya saat kita mengucapkan hams di huruf ta ini, hati-hati jangan sampai memunculkan huruf baru. Ya, contohnya huruf sin. Ya, kadang ada yang membaca hams pada huruf ta ini diiringi dengan huruf sin.
Tabats yada. Tabats Bats. Ini sin. Tabats sasisu.
Ini huruf sin. Jadi bukan seperti itu cara mengucapkan hams pada huruf ta. Tab, bat, tab, bat, bat, bukan bats, bats. Hati-hati ya.
Penyebab kenapa bisa muncul sin pada huruf ta yang disukun, itu salah satu penyebabnya adalah saat kita melepaskan ujung lidah. Huruf ta ini kan makrotnya ada di ujung lidah bertemu dengan pangkal gigi seri atas. Tabat Ini kan ditempel dulu nih Tabat kemudian dilepas baru dia muncul hams Tabat Nah kenapa bisa muncul huruf sin Kalau kata Sheikh Aiman Ketika dia lepas Lidahnya langsung diturunkan ke bawah Nah ini rawan Rawan muncul huruf sin Coba kalau dia dilepas Misalnya gigi seri nih Dilepas tapi jangan diturunkan Nah ini Ini muncul nanti hams yang bagus suaranya tabet tabet dibukan tabet anib sudah turun ujung lidahnya sudah turun ke arah gigi seri bawah itu ke arah makroj huruf sin ya Jadi caranya supaya tidak muncul huruf sin saat menunaikan hams pada huruf tak itu itu jangan sampai lidah ujung lidahnya ini diturunkan ke bawah ya Jadi jangan tab-bats, tapi cukup dijauhkan sedikit saja. Tab-bats, bat-bats, itu sudah cukup muncul hams di sana. Ini catatan yang pertama terkait hams pada huruf ta.
Yang kedua, ketika huruf ta dalam keadaan berharokat, huruf ta ketika dalam keadaan berharokat, maka tidak boleh bagi kita memunculkan HAMS secara berlebihan Karena kata para ulama, hams ini adalah sifat lemah, bukan sifat kuat. Sifat lemah. Sementara di sana ada sifat yang kuat.
Sifat yang kedua yaitu sifat syiddah. Sifat syiddah ini artinya suaranya tidak boleh dialirkan. Saat kita merafalkan huruf ta ini, suara tidak boleh dialirkan. Berarti suaranya tertahan. Bahkan suaranya kita katakan diputus.
Ya, diputus suaranya tidak dialirkan. Sementara udara harus dialirkan. Nah, di sini seolah terjadi kontradiksi. Kita diminta, dituntut supaya suaranya tidak mengalir, tapi kita juga dituntut supaya udaranya ikutan mengalir.
Kalau kita mengalirkan udara, biasanya suaranya ikut terbawa mengalir. Nah, ini bagaimana kalau dalam kondisi yang seperti ini? Seolah-olah ada pertentangan di sini.
Di satu sisi kita harus mengalir. Apanya yang mengalir? Nafasnya. Di sisi yang lain kita tidak boleh mengalir. Apanya yang tidak boleh mengalir?
Suaranya. Kalau dua-duanya mengalir kan mudah. Seperti misalnya huruf sin.
Huruf sin ini dua-duanya mengalir. Nafasnya mengalir, udaranya juga mengalir. Sa, si, su. Ini enak. Cakep suaranya kalau suaranya mengalir.
mengalir udaranya juga mengalir itu huruf sin huruf ta huruf ta kalau kita ucapkan begini kita pengen dapat hamsnya kita ucapkan sa si su itu ada suara yang ikut keluar mengalir ya jadi bagaimana kalau kita ucapkan a ti tu ini hamsnya jadi hilang gitu ya Nah dalam kondisi seperti ini kata para ulama kita harus lebih mendominankan sifat yang lebih kuat sifat yang lebih kuat itu adalah sifat syidah ini lebih kuat daripada sifat hams maka sifat hams ini bukan kita hilangkan bukan kita buang, tapi kita minimalisir gak boleh kita ucapkan tatitu berlebihan, tapi biasa saja tatitu, sebagaimana kita mengucapkan huruf T dalam bahasa Indonesia Ta, ti, tu, ujung lidah, ditempelkan ke pangkal gigi seri atas. Ta, ti, tu, itu sudah ada hamsnya. Sudah ada hamsnya sangat sedikit. Jadi, hamsnya di sini porsinya tidak boleh terlalu banyak.
Ini dengan catatan ketika huruf ta dalam keadaan berharokat. Kalau dalam keadaan sukun, itu hamsnya diperbanyak, bergantiannya. Kalau dalam keadaan sukun, kita ucapkan bergantian. Ta, bet, ini sidahnya dulu. Kemudian ketika lepas gantian, hamsnya dikeluarkan.
Nah ini tidak bertentangan. Tabat Karena gantian. Shidahnya sudah selesai, baru ucapkan hamsnya. Ini dalam keadaan sukun. Kalau dalam keadaan berharokat, dalam keadaan berharokat, kata para ulama, shidah harus lebih dominan daripada hams.
Al-Imam Ibnul Jazari Rahimullah berkata dalam manzumah beliau, manzumah... Muqaddimah Al-Jazariyah kata beliau perhatikanlah sifat syiddah dominankan sifat syiddah pada huruf kaf dan juga huruf ta Jadi bukan hamsnya yang lebih dominan Tapi sidah yang lebih dominan Ta ti tu Bukan ta ti tu Kalau dikatakan loh Kan ada hamsnya Berarti kan memang harus nampak, iya memang ada hams, tapi lihat disana ada sifat yang lebih kuat tidak boleh dialirkan suaranya jadi tidak boleh suara itu suara ikut mengalir, saat kita ucapkan huruf tanah ini namanya mencacati sifat shidah sementara shidah ini sifat kuat hams ini sifat lemah kalau ada orang kuat dengan orang lemah diadu mana yang menang? yang menang orang yang kuat maka ini yang dimenangkan kata para ulama, syidah ini lebih dominan lebih unggul pada huruf ta daripada sifat hams ini ketika dia berharokat, ketika sukun tadi sudah saya jelaskan bahwa syidah ini dengan hams diucapkan secara bergantian mana yang lebih utama didahulukan, syidah didahulukan karena dia yang lebih kuat yang lebih lemah belakangan yang kuat didahulukan suaranya jangan dialirkan sudah selesai suaranya sudah selesai Sifat syidahnya sudah selesai kita tunaikan Baru gantian Nah muncul Ini lebih mudah sebenarnya Ketika huruf ta ini dalam keadaan suku Kalau dia berharapat ini yang agak repot Jadi hamsnya ini dikurangi sedikit Dan syidahnya ini didominankan Bukan dihilangkan sama sekali Ta, ta gitu bukan Tapi ta, ta Ada sedikit banget ya hamsnya, kemudian syidahnya ini dibanyakan ya didominankan, baik kemudian mustafilah, ini huruf yang memiliki sifat istifal, jadi jangan toh, jangan tebal ya, jangan diarahkan ke langit-langit suaranya saat kita mengucapkan huruf ta berharokat jangan toh, toh naik toh ke langit-langit, harusnya ta, ta tabet, ya da bukan toh Top botiodon Bukan top tapi ta Itu namanya istival Itu yang disebut dengan istival Berikutnya invita Invita itu suaranya tidak terkepung Tidak terkepung Di antara permukaan lidah Dengan langit-langit yang ada di atasnya Di permukaan lidah kemudian ini Langit-langit di atasnya disini ada ruang Nah huruf ta itu gak boleh terkepung disana Suaranya jadi los langsung keluar Ta, langsung keluar Ta, ti, tu Jangan dikepungkan di dalam sana Tabat, bukan tabok Tabok, ini jadi bukan invita ini nantinya Jadi itbok Jadi kalau invita ini dibuang Invitanya ini dibuang Ini nanti akan berdampak huruf tahnya berubah menjadi huruf to Kalau invitahnya dibuang, otomatis jadi itbak.
Nah, ini juga nanti otomatis berubah. Istifalnya berubah menjadi istialah. Karena huruf itbak pasti istialah. Huruf itbak pasti istialah, tapi nggak sebaliknya.
Huruf istialah belum tentu itbak. Jadi kalau suara udah terkepung di dalam, otomatis suaranya diarahkan ke atas. Tapi suara yang mengarah ke atas belum tentu. terkepung di dalam sana jadi intinya huruf ta ini harus dibaca pertama udaranya dialirkan ketika dia berharokat sedikit saja aliran udaranya, gak boleh terlalu banyak kita dilarang mendominasi Sifat hams dilarang mendominasi sifat sidah Ini harus ngalah hamsnya Saat berharokat, saat dia bersukun Ini baru diperbanyak gak masalah Tapi jangan sampai muncul huruf sin Berikutnya yang kedua Suaranya tidak boleh diagarkan suaranya tidak boleh di alirkan kemudian suaranya tidak boleh diarahkan ke langit-langit ini maksud mustafilah itu suaranya tidak boleh diarahkan ke langit-langit kemudian berikutnya suaranya tidak terkepung di dalam di antara lidah permukaan lidah dan langit-langit diatasnya jadi totalnya ada 4 teman-teman ya hams, shidah, istifal, dan infitah ini huruf ta baik, mungkin kita cukupkan sampai disini pembahasan huruf T kurang lebihnya mohon maaf wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh