Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat berjumpa ananda semuanya dalam materi listrik dinamis Dalam kehidupan sehari-hari, listrik sudah menjadi kebutuhan pokok kita Ananda bisa merasakannya sendiri Satu hari saja listrik tidak ada, ananda pasti merasa panik karena tidak bisa mencas apinya Coba perhatikan alat-alat rumah tangga berikut ini Ada handphone, yang sudah dikatakan tadi Ada blender, ada kipas angin, remote, televisi, dan mainan mobil anak-anak. Semuanya itu dapat dioperasikan dengan menggunakan listrik. Nah, sekarang, dari mana sih datangnya arus listrik tersebut? Maka indikator kita pada pertemuan kali ini adalah menganalisis penyebab terjadinya arus listrik.
Dari manakah listrik itu berasal? Nah, Anda masih ingatkah tentang atom? Atom adalah partikel terkecil dari suatu benda di mana atom tersebut memiliki 3 partikel yang pertama elektron bermuatan negatif, yang kedua proton yang bermuatan positif, dan yang ketiga neutron yang tak bermuatan. Di antara 3 partikel tersebut, elektron mengelilingi inti atom pada lintasannya sedangkan proton terikat kuat Bersama neutron membentuk inti atom yang dinamakan dengan nukleus.
Jenis atom berdasarkan jumlah elektron, kita perhatikan ya, semua atom pada ketiga atom di samping ini memiliki jumlah muatan 0. Dan ini dibuktikan dengan jumlah partikel elektronnya sama dengan jumlah partikel proton atau jumlah muatan negatifnya sama dengan jumlah muatan positif. Namun atom kedua mengalami pelepasan elektron dan elektron tersebut masuk ke atom ketiga. Maka pada kondisi ini atom kedua dikatakan bermuatan positif karena memiliki kekurangan elektron. Sedangkan atom ketiga dikatakan bermuatan negatif karena kelebihan elektron. Elektron yang terlepas dari lintasanmu dari sebuah atom akan menjadi elektron liar.
Proses lepasnya elektron dari orbit akan menimbulkan listrik. Besar kecilnya jumlah elektron yang terlepas dan berpindah ke lintasan atom lain akan mempengaruhi besar kecilnya perubahan energi. Dan pergerakan elektron liar ini akan memunculkan arus listrik. Dengan kata lain, listrik akan muncul jika terjadi pergerakan elektron.
Kita perhatikan kedua benda ini, ada benda A dan benda B. Benda A dikatakan bermuatan negatif karena kelebihan elektron dan dikatakan memiliki potensial rendah. Sedangkan benda B dikatakan bermuatan positif karena memiliki kelebihan proton atau kekurangan elektron dan dikatakan memiliki potensial tinggi. Oleh karena itu, benda A dan B memiliki beda potensial yang disimbolkan dengan delta V. Seperti kita ketahui bahwa besi adalah sebuah konduktor, bahwa konduktor bisa menghantarkan arus listrik.
Hal ini karena pada besi terdapat banyak elektron bebas. Dan jika besi ini kita hubungkan pada kedua benda yang memiliki perbedaan jumlah elektron dan proton, atau Benda yang memiliki beda potensial, maka akan terjadi aliran elektron dari benda yang memiliki kelebihan elektron kepada benda yang kekurangan elektron. Peristiwa terjadinya pergerakan elektron ini pada konduktor, maka pada arah yang berlawanan akan muncul arsistik.
Dengan demikian arsistik akan mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah. Ketika elektron telah berhenti bergerak atau tidak terjadi lagi pergerakan elektron, pada saat itulah kedua benda ini memiliki beda potensia yang sama atau dengan kata lain memiliki beda potensia sama dengan 0. Hal ini ditunjukkan dengan grafik V antara benda A dan B sudah memiliki ketinggian yang sama. Berdasarkan animasi yang telah dijelaskan, maka arah arus Rik perlawanan dengan arah aliran elektron harus mengalir dari potensi yang tinggi ke potensi yang rendah atau dari kutub positif ke Kita perhatikan pada rangkaian di samping ini ada sebuah baterai yang dihubungkan dengan kawat atau kabel dan diberi sebuah lampu pijar.
Ketika saklar ditutup, secara otomatis terjadi gerakan elektron yang bisa kita lihat ya pada gambar di samping ini dan arus dan gerakan arus pada arah yang berlawanan. Karena pergerakan arus disebabkan oleh pergerakan elektron, Maka besarnya kuat arus yang terjadi adalah tergantung kepada banyaknya jumlah muatan yang mengalir persatuan waktu. Maka kuat arus yang disimbolkan dengan I didapatkan sama dengan dari Ki per T atau jumlah muatan yang berpindah persatuan waktu. Maka satuan dari kuat arus adalah kolom persekon yang disingkat dengan Amper. Apa itu beda potensial yang juga dikatakan dengan voltasi?
Disimbolkan dengan V. Jika ada sebuah kutub bermuatan negatif dikatakan memiliki potensial rendah dan sebuah kutub positif dikatakan potensial tinggi. Dan jika dihubungkan dengan sebuah konduktor, maka akan terjadi pergerakan elektron. dari potensial rendah ke potensial tinggi dan secara otomatis dalam arah yang berlawanan terjadi aliran arsistik dari kutub positif ke kutub negatif atau dari beda potensial tinggi ke potensial rendah.
Perpindahan elektron dari kutub negatif ke kutub positif ini memerlukan energi. Perpindahan elektron dari kutub negatif ke kutub positif ini memerlukan sejumlah energi yang disimbolkan dengan W. Maka, beda potensial adalah energi yang dibutuhkan oleh muatan, yaitu elektron, untuk berpindah.
Secara matematis, beda potensial didapatkan dari V sama dengan W per Ki, di mana W adalah energi dengan satuan Joule dan Ki adalah muatan elektron dengan satuan kolom. Maka satuan dari beda potensial adalah Joule per kolom yang disingkat dengan V. Kenapa lampu bisa menelah hal ini? Karena ketika arus listrik melewati bola lampu, yaitu melewati filamen lampu yang terbuat dari bahan tungsten, maka filamen ini menjadi panas hingga panasnya mencapai.
2200 derajat celcius sehingga flamen lampu tersebut menjadi berpijar agar panas terkonsentrasi pada flamen maka flamen tersebut ditempatkan dalam sebuah lampu yang kedap udara proses terjadinya cahaya pada bola lampu adalah proses perubahan energi listrik menjadi energi cahaya namun pada proses perubahan energi listrik menjadi energi cahaya Maka banyak energi yang terbuang yaitu menjadi energi panas karena pada proses terbentuknya cahaya diperlukan pemanasan pada filament lampu. Adapun kesimpulan kita pada pertemuan kali ini adalah arus listrik terjadi karena adanya gerakan elektron dari kutub positif ke kutub negatif atau dari potensial tinggi ke potensial rendah. Pergerakan elektron terjadi jika dihubungkan dengan konduktor dan dalam keadaan rangkai tertutup. Dan pergerakan arus listrik ini dapat kita analogikan seperti aliran air.
Aliran listrik ibarat aliran air. Air mengalir dari dataran tinggi ke dataran rendah karena ada perbedaan ketinggian. Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah, berarti karena ada beda potensial.
Air akan berhenti mengalir jika tidak ada lagi beda ketinggian. Begitu juga dengan arus. Arus listrik akan berhenti mengalir jika tidak ada lagi beda ketinggian. Demikian materi kita pada pertemuan kali ini.
Ikuti terus channel Nursham Sissam. Dan jangan lupa like dan subscribe. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.