Intro Adede itu gelar saya kurang satu Masih ada di depannya dokter Di depannya DR bukan dokter, kalau dokter Ibu Nurani, nah itu dokter itu, kalau saya dokter. Dokter Das Atlatif, SOS, Sarjana Sosial, SAG, Sarjana Agama, MSI, Master Science, PhD, Philosophy of Doctor. Saya perlu jelaskan adek, DR di depan nama, doktor itu berarti S3 dalam negeri.
Kalau PHD seperti itu, PhD bacanya, philosophy of doctor, artinya S3-nya di luar negeri. Alhamdulillah ustad yang kecil-kecil begini Dua doktornya Dan satu doktor dalam negeri Satu juga doktor luar negeri Alhamdulillah Itu karena jasa guru Maka adik-adik sekalian Tidak kau dapat berkahnya hidup Kalau gurumu kau hina Percaya itu Ada orang cerdas Ada orang banyak gelarnya Tapi susah cari kerja Kenapa? Allah cabut berkahnya itu ilmu Karena guru Brunya dia hina.
Kita dulu zaman kecil. Dulu. Dulu.
Oh guru sangat ditakuti. Saya ingat itu. Ada namanya belubas.
Namanya dulu tutak kecil belubas. Sekarang mister. Eh mister. Itu kayu.
Tebalnya seperti ini. Panjang 30 cm. Siapa nakal?
Baris. Berdiri. Dipukul kita punya betis. Merah disini berbaris tiga. Tapi kita tidak pernah marah.
dan tidak pernah dilapor guru tak di polisi. Kenapa? Karena guru ingin melihat kita baik.
Sekarang anak-anak baru dicubik, nah lapor gurunya. Dongo. Kalau guru tidak mau peduli sama kalian, ngapain nah uruskoh? Untuk apa? Bukanko anaknya, bukanko keluarganya, bukan sepupunya, gaji jalan, maka kau cerdas.
atau tidak gaji tetap diterima. Tapi karena tanggung jawab moral Tutwuri Handayani maka kalian diurus. Terima kasih. Apa kira-kira ruginya guru? Gaji tetap jalan.
You ranking 1 atau ranking nomor 33, gak ada urusan. Gaji tetap jalan. Ayo. Tapi karena guru punya beran moral, saya mau lihat anakku baik. Kau dididik.
Saya sempat itu ditempel yang pak. Gak. Kita ikhlas, melapor sama bapak, dipukul kak, kau menton nakal.
Ini guru, maka itu tadi guru, setiap saya ketemu guru dan sekolah, saya langsung ingat itu guru. Subhanallah, kita bisa seperti ini karena jasa-jasa dari guru yang ikhlas mengajarkan kita. Tuh, pertama, kita nyanyi lagi dulu.
Mengapa oh mengapa minuman itu haram? Karena oh karena merusak kepikiran Mengapa oh mengapa bersina juga haram? Karena oh karena itu cara binatang Mengapa semua yang enak-enak itu diharamkan? Mengapa?
Mengapa semua yang asik-asik juga diharamkan? Jawabannya, ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha-ha. Itulah perangkap setan umpannya. Ialah bermacam-macam kesenangan.
Setan Itu lagu tak kita dulu Dulu lagu kita seperti itu Sekarang lagunya Nana apa? Pulang pulangku berbadan dua Hahaha Nah, adik-adik sekalian ayo kita lihat tema Apa temanya? Ikhtiar dan tawakkal Siapa yang bisa Kasih saya penjelasan apa itu tiar. Saya kasih hadiah.
Ayo, silakan. Oh, dia begini tahu angkat tangan. Angkat tangan dia begini.
Maca kok. Maca dia. Angkat tangan dia begini. Dia tahu saya ini. Sini.
Sini, sini, sini. Saya kasih kau hadiah. Sebelum jawab pertanyaan tadi, ada passwordnya.
Siapa namanya bapaknya Pak Wakil Bupati Luwut Ibu? Siapa namanya bapaknya? Kalau begitu...
Namanya istrinya Pak Wakil Bupati Luwut Timur. Istrinya. Nggak tahu juga? Nggak tahu juga?
Siapa lagi namanya? Hai nama istri ada enggak di sini ada berarti tak kenal muka tidak kenal nama kamu warga negara warga kabupaten yang tidak loyal diri siapa namanya Oh Tom dan Jerry Bapaknya ini pasti suka film karton Itu Tom dan Jerry Tidak pandang-pandang itu Jerry Dikalah terus Nah Jerry Penjelasanmu menurut kamu Ikhtiar dulu Apa itu ikhtiar? Ketujuan adalah usaha yang dilakukan seseorang. Oke, usaha yang dilakukan seseorang. Betul apa tidak?
Betul. Betul setengah Tidak betul semua 50% betulnya Karena cuma 50% betulnya Hadiahmu gula-gula Hexos Itu gula-gula dia Berkah Sudah 8 waktu sholat ada di kantongku insyaallah berkah itu beda gula-gula caleg dengan gula-gula ustaz nah ayo kita lihat apa itu ikhtiar ikhtiar adalah upaya yang dilakukan usaha yang dilakukan dengan catatan tidak titik disitu, ada koma garis bawahi, penting usaha tersebut yang diridakan diridai Allah itu ikhtiar beda usaha dengan ikhtiar kalau usaha adek-adek mau eh Bapak guru mau kaya usaha korupsi itu usaha itu usaha saya mau kaya mencuri itu usaha tapi tidak kaya Kenapa tidak diridai Allah hai hai Hai Anda mau lulus nyontek usaha tapi tidak diridai Allah Anda mau lulus beli soal nyogok pengawas usaha tapi tidak diridai Allah maka ikhtiar itu adalah usaha yang diridai Allah itu usaha apa itu bakal hai hai Hai angkat tangan jam aku lagi trauma bilang Heksos di hadiah nah matretongi saya bisa kasih sebenarnya hadiah duit biasanya saya kasih hadiah duit uang merah cuma kali ini saya tidak kasih karena ada caleg disini sebenarnya beliau datang bukan atas nama caleg, tapi istrinya pak wakil bupati jadi kalau ada dikasih, nanti dibilangin lagi mana politik mengerti pokoknya? sebentar, kalau mau kau balik dikasih, naik kau diatas mobil, ku saya kasih kau karena kalau disini tidak boleh jelas tawakkal itu adalah berserah diri kepada Allah setelah melakukan ikhtiar jadi tawakkal dan ikhtiar tidak boleh dipisah kalau kita ikhtiar endingnya harus tawakkal tidak bisa tawakkal kalau tidak ikhtiar dulu pasrama saja saya gudus tidak gudus terserami bukan tawakkal itu Putus asa Hai telas saya kasih kalian resep ya ini pribadi saya ya sebagai contoh enggak mau kebicaralah lain saya mau supaya gampang ada faktanya ada ada konkret contohnya adek saya 16 tahun kurang lebih emik menderita di Makassar.
16 tahun. Babak belur hidup saya. Bayangkan kalau kita makan, contoh satu mangkuk bertiga, bersaudara, dikasih banyak lomboknya supaya sedikit dimakan. karena susahnya makan waktu itu bayangkan susahnya makan akhirnya saya bilang sama dekuk daripada kau cuma lapar lembik puasa Senin Kamis kau puasa dapat kepahala lapar kau dapat kepahala dan itu terbawa sampai sekarang terbiasa puasa Senin Kamis coba Hai pergi kuliah jalan kaki Hai dari Jalan Harimau tempatku ngontrak Jalan kaki ke Sultan Alauddin. Coba.
SMA saya, SMA 4. Bukan ngampak istri ya, bukan ngampak istri. SMA 4. Makassar. Jalan kaki saya, dari Jalan Harimau ke Jalan Cakalang Makassar. Kurang lebih 5 kilo.
PP 10 kilo. Itu misalnya kecil sampai sekarang. Ini ada tong kecil ini, ini.
Ini nah kuasa Allah. Dia sudah kalas tiga kecil, ini kalas satu besar. Kuasa Allah. Subhanallah Jalan kaki Saya jadi loper koran bos Loper koran Naik sepeda BMX Sudah sholat subuh Sepeda BMX Pergi bawa langganan koran harian fajar Kadang-kadang Kala diburu ke anjing yang punya.
Hilang. Dicuri lagi sepeda BMX ku. Sampai sekarang saya tidak tahu siapa yang curi.
Coba. Pernah menjual es lilin. Jalan kote. Saya simpan depan kelas.
Dia bilang guru tidak boleh bawa kue di dalam kelas. Saya simpanlah depan kelas sambil kuliah dia terus. Wuh habis minum. Pernah sama saya rasa itu.
Mas. Masya Allah. Pertama kali saya pindah dari kampung saya di Pindrang. Pindah ke Makassar. SMA.
Namanya kita anak kampung. Nah bilang ke temanku anak-anak ujung pandang. Anak desa, anak kampung.
Kerjai kok. Dikuncikan gak pintu dari luar kalau istirahat. Sendiri ke kudun di dalam kelas.
Coba. Sering saya dibully. Dibilangnya anak kampung.
Kampungan. Saya bilang biar ini daripada kau gak ada kampungmu. Masya Allah Segala penderitaan kita lakukan bos Saya pernah jadi tukang cuci pakaian Saya datangi sepupuku Jangan mau kau melondri Jangan mau kau suruh tukang cuci orang Kau datang saya yang cucikan kau Berapa-berapa kau kasih kak Saya lakukan itu 16 tahun dek saya menderita Saya datang ke rumah keluarga Hanya bersilaturahmi Nabi bilang Cari ji tuan pete-pete Saya pernah dihina sama seniorku di unhas Pistiga Ruang 207 lantai 2 Sospol Unhas Saya keluar dari kampus kelas Nak tunjukin ke seniorku Eh gak malu-malu kuda saat cakar semua bajumu Saya tidak malu Alhamdulillah Dengan izin Allah Dengan kesabaran yang saya miliki Allah angkat derajat saya sedikit demi sedikit Bukan gak mau takabur Mau kebicara politik Saya pernah jadi calon wali kota di Makassar Di kalak Tapi Ustadz, tidak. Yang cuma yang menang lebih banyak suaranya.
Belum tentu dia kalah saya. Belum tentu dia lebih hebat dari saya. Cuma lebih banyak yang pilih dia.
Kenapa lebih banyak? Tidak tahu. Bisa jadi manipolitik. Kalau hebat, belum tentu dia lebih hebat dari saya. Ini namanya optimis bos Nelas Bicara politik, bicara pendidikan Jaran-jaran tong orang bos seperti Titelnya das atlanti Ada berangkali dua dokternya Tapi belum tentu Ustadz.
Ada berapa kali Ustadz? Belum tentu dia doktor. Dua doktornya. Dua Ustadz tumpah. Alhamdulillah.
Sembong. Tidak. Klarifikasi.
Supaya kau, supaya terbuka kau punya kepercayaan diri. Coba. Bapakku petani penggaram.
Bukan pejabat. Ketemu saja pejabat bapak saya. Nggak pernah. Lihat saja dulu camat di kampung sudah senang sekali.
...antua saya. Nah lihat, bukan duduk di sampingnya, dan lihat itu camat. Dan sudah, ee, itu udah camat, ipak, camat. Sudah senang.
Petani penggarap. Ada yang tahu namanya petani penggarap. Sawahnya orang dia kerja baru bagi hasil. Bukan dia yang punya sawah.
Kalau naik 10 karung, yang punya sawah 9 karung diambil. Bapakku 1 karung. Coba.
Hai tapi Alhamdulillah kita tidak pernah putus asa kita harus ikhtiar terus tidak mungkin Allah sengsarakan hidupmu kalau kau baik sama orang Hai tuh bicara apa popularitas bau followerku banyak tombol saya punya lihat saya punya channel itu sudah 7 juta yang nonton apa hai hai Telepisi! Baru-baru saya tolak salah satu TV swasta Untuk kontrak sama saya, saya tidak mau Saya cuma TV One mau, karena yang peribumi yang punya Yang TV lain saya tidak mau Kenapa? Bukan peribumi yang punya Saya suka TV One, memang beda nonton saja itu tablik Akbar damai Indonesia ku ada dasar latif disitu setiap Sabtu dan Ahad apa hai hai Alhamdulillah. Eh.
Rezeki. Duit. Alhamdulillah. Yang namanya rezeki dunia. Saya selalu bilang.
Saya cuma minta kepada Allah lima. Allah kasih saya lima ribu. Lebih dari yang saya minta.
Saya baru-baru pulang umroh. Dalam sebulan dua kali saya umroh. Hai dibayarkan harga tiketnya saja itu lebih 50 juta bos tiketnya namanya first class bukan bisnis kelas diatasnya lagi bisnis kelas bisa orang tidur-tidur nyaman hotelnya yang dibayar 25 juta satu malam satu malam saya bilang sama itu orang saya gak bisa tidur ini pak kenapa bisa gak baik sekali mini kamar saya bilang saya bayangkan 25 juta saya tidur ini Nggak bisa saya dikasih saja itu uang, saya cari yang 500 ribu satu malam. Jawab. Alhamdulillah.
Bukan cuma itu, Allah kasih kemudahan. Adik-adik lihat itu di TV yang namanya mencium Hajar Aswad. Aku sikut orang.
Setengah mati belum tentu bisa tembus. Ketika saya mencium Hajar Aswad, dikasih kosong itu pelataran di kawal tentara dan polisi. Dengan izin Allah. Jawab.
Belajar bos. Jangan lihat dirimu sekarang. Lihat yang akan datang.
Saya selalu dibilangi dulu orang. Tapi saya bilang. Oke kau hina saya. Tapi lihat saya 15 tahun yang akan datang.
Tunggu waktunya. Kita buktikan siapa yang menjaga. menjadi orang terhormat.
Begitu kalian camkan. Nah hina kau sepupumu. Nah remehkan kau temanmu.
Nah injak-injak harga dirimu sekelasmu. Jangan kau membalas. Karena kalau kau membalas, sama derajatmu di depan Allah. Tapi kau tenang saja. Kau belajar dengan baik.
Jangan kau hina orang. Muliakan gurumu. Perbaiki ahlakmu.
Tunaikan ibadahmu. Insya Allah 15 tahun yang akan datang. Allah yang muliakan kalian. Tapi kalau kau sudah dongo, jelek, kurang ngajar, busuk mulutmu, apa ya?
Lalu apa kau... Ketua. Hancur kodongo. Coba kalau biar sudah gagah.
Putih bersih. Atletis. Cerdas. Anak orang kaya.
Bagus lagi ahlaknya. Masya Allah. Coba, tapi tidak kaya kak ustadz, bapakku miskin, tidak cakep kak ustadz, tapi karena ahlakmu yang baik itu yang membuat kau lebih dari yang lain.
Ya, ihtiar dan tawakkal. Nah, bagaimana rumusnya ustadz? Supaya bisa hidup bagus Satu Baik Biar kau menghapal segala rumus Kau hapal semua Rumus-rumus ujianmu Tapi kalau kurang ngajar kau sama orang tuamu Tidak ada gunanya Saya tidak cerdas, tidak terlalu cerdas juga. Tapi saya muliakan orang tuaku, akhirnya Allah angkat rajad saya. Ridallah fi ridal walidain, suktillah fi suktil walidain.
Ridahnya Allah tergantung ridahnya orang tua, murkahnya Allah tergantung murkahnya orang tua. Termasuk orang tua guru. Jangan kau calai-calai gurumu.
Jangan kau gosip gurumu. Kau bully di medsos. Hai gurumu menerangkan coba WhatsApp dalam kelas lihat kau itu ketiknya Bapak bahasa ya bagus ilmu bos ya berulwalidain muliakan orang tua caranya bagaimana Ustadz satu jangan pernah tinggalkan rumah keluar rumah tanpa isin orangtuamu Hai itu salahnya itu Itu kan selalu kita muliakan orang tua, muliakan orang tua. Tapi kau tidak tahu bagaimana caranya. Caranya satu, jangan pernah tinggalkan rumah tanpa izin orang tuamu.
Mak, saya mau pergi belajar kelompok. Mak, saya mau ke warung. Meskipun itu dekat izin.
Kalau izinnya orang tua itu adalah berkahnya Allah. Mak, mau gak dulu pergi berjamaah? Nah, pergi minat. Dan jangan lupa selalu minta izin. Itu izin kemana saja.
Pulang ke sekolah. Meskipun orang tua sudah tahu kita di sekolah. Tapi kalau mau lanjut lagi pergi kegiatan lain. Lapor sama orang tua kita. Mak, ini ada tambahan kelas.
Saya tidak pulang jam 2. Saya pulang nanti jam 4. Insya Allah, mak, jam makin lama. makin cemas, saya baik-baik jadi sekolah. Tenang perasaannya sama makmu.
Kalau ibumu, bapakmu sudah tenang perasaannya, dia senang sama kalian. Allah yang ngurus duniamu. Kecil jadi wakil bupati seperti Pak Irwan.
Mau ganti Pak Irwan? Mau? Pasti mau.
Tapi biar dua priode dulu dia. Coba adik-adik sekalian. Birul walidain. Tidak ada kemudian bagi mereka yang kurang ajar sama orang tuanya.
Yang kedua caranya. Minta izin. Yang kedua setiap kalau rumah jangkau pernah tidak cium tangannya orang tuamu. Ini kalian pergi sekolah cium tangan? Bagaimana caranya?
Saya curiga kau tidak cium bos. Musleh dinji. Namanya cium tangan itu begini. Hai saya kalau cium tangan aku dua jari saya pegang itu namanya cium tangan kau pergi sekolah Mak pergi dulu kan cium tangan namanya itu dong semua ini cewek ini cuman beleng-beleng Batena sopan sama cowoknya Terserah di kita kak Kalau baik Ini baik mak juga Kalau menurut tak baik Kak ikut mak Tidak Kenapa kau baik sekali sama cowokmu Itu dihormatinya itu cowokmu Dia bilang, kamu baik sekali Kemana-mana nak antar, nak jemput Karena ada yang mau Coba, dan apa maunya Itu yang paling berharga dia cari sama kau Adik, jangan Percaya itu cowok Apalagi kalau dia lagi jatuh cinta Kemana kau pergi aku akan mengikutimu, gunungkan kudaki, lautanku seberangi, tapi masjid kau lewati, pret!
Ayo. Uliakan orang tua. Salatullah salamullah ala toha rasulillah Salatullah salamullah ala yasin habibillah Top, cewek lagi, ahwat, satu Salatullah salamullah Rasulullah Salatullah Dia bukan kecil Tapi syahdu memang itu suara perempuan menggetarkan jiwa makanya cewek-cewek kalau kau di telpon cowokmu kau tegas jangan mengdayu-dayu suarimu halo dek, ya kenapa? itu baru langsung lari tuh cowok kamu dimana dek ada di rumah tanya-tanya apa ini insyaallah kau terjauh dari setan Tapi kalau ke Assalamualaikum salam Kelepak-kelepak Dimana dek Rumah aja kan Nah, adik sekalian ayo muliakan orang tua.
Ima yabluqanna indakal qibra ahaduhuma awkilakuma falatakullahuma uf walatanharhuma wakullahuma. wa kulla huma kaulan karima apabila kedua orang tuamu dalam pemeliharaanmu mereka sudah lanjut usia mereka sudah usur kalian pelihara jangan kalian berkata ah kepadanya wa la tanhar huma wa kulla huma kaulan karima Tapi berkata-katalah kedepannya. Keduanya dengan kaulan karima. Kata-kata yang mulia.
Ayat ini mengajarkan. Satu tadi, minta izin setiap keluar rumah. Dua, setiap keluar rumah cium tangannya orang tuamu. Yang ketiga, jangan kalian berbicara kasar kepada orang tua. Tidak boleh suara anak lebih keras suaranya daripada ibunya.
Hai eh Fikri ya Ma itu etikanya Fikri ya Ma itu ndak beradab itu ya itu Alquran mengajarkan suara anak Anak tidak boleh lebih keras dari suara ibumu. Nah, bagaimana sekolahmu hari ini? Alhamdulillah bunda sehat, bahagia.
Di kelas tadi aman. Itu anak yang baik. Tidak boleh lebih keras dari suara ibu.
para ibu ajaran agama apalagi kalau kalian berjalan dengan orang tua maka anak yang soleh dan soleha Kenapa itu heboh di belakang ada ular temanmu kentut Terus kenapa Mikalo kentut? Bau Jangan kau heran namanya juga kentut Pasti bau Nanti kau ribut kalau dia harum kentutnya Ini gak normal ini Nabilangi kak hitam Ustadz Mau diapa kau memang hitam? Yang kau marah, bertengkar Ndak enak Ustadz, nabilangi kak pesek Ya memang kau pesek Yang jelek kalo nabilangi kau mancung Itu menghina itu Itu menyebabkan Menyesuaikan, tidak sesuai dengan kenyataan Sudah Janganlah pernah kalian Berjalan bersama orang tuamu Kecuali Berada di belakangnya Itu adab Tidak boleh kita ada orang tua berdua Kita di depan, orang tua ini, malah kita lebih jauh Karena bilang, eh tuami orang tuaku Malah malu karena lihat temanku Nah ini karena waktu yang terbatas, adik-adik sekalian Pirul walidayu, baik-baik sama orang tuamu Ustadz, orang tuaku gak sembahyang Ustadz, orang tuaku tukan judi Ustadz, orang tuaku jelek sifatnya, gak dia urus saya Sifat dosa-dosa orang tuamu Urusannya kepada Allah Bukan kau yang punya urusan Urusanmu adalah Berbuat baik sama orang tua Tapi dia jahat Ustadz Belajar dari Ibrahim Ibrahim AS Bapaknya Azhar Penyembah berhala Tapi tapi Ibrahim ribut sama bapaknya Allah berfirman eh Ibrahim ingat jangan-jangan kalau bapakmu itu bapakmu ke keluar dari desa mu Hai enggak boleh itu mentang-mentang kau tinggi sekolahmu bapakmu cuman enggak tahu apa tong kita tahu Pak ini kepinginan tak boleh tak boleh Ibu tahu apa Ibu semuanya zaman bihaulaini zaman digital boleh milenial mana kau milenial kalau kurang aja Ajar kok akhirnya milik akhirat kok. Ya. Sudah.
Berikutnya lagi. Resep. Setelah birrul walidain. Tuntut ilmu pengetahuan.
Belajar adik. Ayat pertama turun bukan perintah puasa. Ayat pertama turun. Perintah tentang baca. Membaca.
Tapi adik-adik sekarang. Budaya literasinya hilang. Budaya membacanya hilang. Mereka hanya lebih senang meng-google. Mereka lebih senang copy paste.
Akhirnya malas menulis. Malas menulis. membaca apa yang terjadi akhirnya kamu jadi generasi malas yang apa kata hoax itu yang ada di otakmu. Baca, menulis. Kalau membaca lalu dia tulis, memorinya lebih kuat daripada sekedar membaca saja.
Seperti ini, saya dulu, saya ini enggak pernah pesantren. Tapi kalau pergi ke pengajian begini, bawakan catatan. Kucatat, pulang ke rumah, baru kubaca ulang.
Berarti dua kali saya dengar, dua kali terulang, berarti memorinya tertanam dengan baik. Belajar. Uwe nah itu orang kalau tinggi ilmunya bos Allah janji Allah angkat derajatnya orang yang punya Ilmu pengetahuan dan iman yang baik Mana buktinya Biar saya terlambat datang, tapi Ustaz tidak panggil, meskipun saya terlambat datang, apa bagianku? Kepala kambing, kue enak-enak semua Pak, ada juga temanku tinggi sekolahnya tapi tidak tahu mengaji, berarti imannya kurang. kurang dimana dia di belakang takut disuruh mengaji apa bagiannya pisang goreng itu Allah sudah angkat derajat saya kemana-mana pergi ceramah Alhamdulillah tuh keluar negeri ke New York.
Tahu New York? Berdekatan sama Lily. Itu gak gampang masuk ke Amerika.
Gak gampang dapat visa-nya itu Amerika. Waktu itu 42 orang yang tes. Cuma 2 yang lulus. Salah satu di antara saya.
Biar banyak uangmu kalau Amerika bilang, gak boleh kau masuk negara aku. Gak masuk. Coba.
Ada kan pernah menteri tentara bintang. Gak bisa diterima sama Amerika. Ke Itali, ke Roma, ke Jepang, ke Pelipina Selatan, ke Singapura, ke Turki, oh Masya Allah, semua itu hebat. Hebatnya dibayarkan tiket KPP. Bukan saya bayar.
Hebatnya lagi, pergi tidak bawa uang. Pulang. Karena apa?
Ilmu. Makanya belajar. Belajar adik-adik sekalian. Kalian bodoh kalau waktumu habis hanya untuk googling saja. Apalagi lihat-lihat film porno.
Peris samih HP-mu, peris sabedek HP-nya. Dan semua itu gambar-gambar cabul di HP-nya. Haa, adik-adik sekalian mempaatkan. Kalian hanya generasi malas kalau tidak mau belajar.
Kitab dulu susahnya belajar. Bukit belajar, tidak ada kitab. Ada kitab bahasa Arab lagi.
Bisa dibaca, tidak tahu artinya. Ayo, sekarang semua kitab-kitab... Ada terjemahannya dan semua ada di Google Kita dulu mana ada Google Setinggal mati kita cari sendiri itu ilmu Maka kalian bodoh Kalau tidak memanfaatkan fasilitas itu Untuk mengisi diri Belajar Nah berikutnya lagi.
Setelah kamu berusaha dengan baik. Bertawakallah kepada Allah. Tamat SMA saya daftar ke dokteran. Saya dulu fisika 1. Jadi dulu kan jurusan kita itu ada. Fisika, biologi, bahasa, budaya.
Fisika itu kelas paling tinggi. Gradenya. Sudah fisika ada lagi.
Fisika 1, fisika 2, fisika 3. Saya fisika 1. Mendaftarlah saya fakultas kedokteran, 3 kali ikut UMPTM, tidak lulus. Saya bimbingan tes, saya sholat tahajud 40 malam berturut-turut, saya nasar puasa kalau saya lulus 7 hari. Saya puasa. Ibu bapak saya doakan saya.
Begitu pengumuman tidak ada namaku. Saya protes kepada Allah. Kenapa saya tidak lulus?
Kok tidak rugi jadi Tuhan? Kalau saya jadi dokter. Ternyata saya lulus di Sospol. Ilmu komunikasi.
Saya dosen di komunikasi sekarang. Saya lulus jadi ustad. Alhamdulillah.
Saya tahu jawabannya kenapa saya tidak jadi dokter. Satu tahun setelah saya kuliah di Sospol. Terjadi tabrakan jalan perintis kemerdekaan. Saya turun tolong ini orang tabrakan.
Berceceran darah di asfal. Dia yang tabrakan. Saya yang pingsan.
Ternyata oh ternyata. Saya tidak bisa lihat darah. Sampai sekarang pak Kalau saya lihat itu di video saja Saya lihat orang yang berdarah Langsung pening saya punya perasaan Bisa hilang saya punya konsentrasi Seolah-olah malaikat berkata Bagaimana kau mau jadi dokter ustadz Nah kau tidak bisa lihat darah cilaka Sudah Saya daftar lagi akabri Mau jadi tentara akabri penerbang Terima kasih begitu saya pergi jalan Pertamina depan kantor Pertamina Makassar jalan Garuda Saya pergi daftar, tes fisik tidak lulus. Kenapa? Ceper.
Tidak cukup tinggiku. Ya Allah, kenapa kau kasih pendek saya? Temanku lulus kepolisian. waktu itu sekarang dia di polda Sulsel eh polda Sulbar satu bunga reserse pakai baret merah saya lulus pakai baret putih tapi Alhamdulillah dengan baret putih yang saya pakai Mulai baret hitam sampai baret merah.
Ku cara maikos. Dulu saya tidak jadi dokter. Temanku yang jadi dokter.
Pernah beberapa tahun yang lalu. Dia tugas di Kepulauan Aru. Saya telpon. Dok pulang ke Lebaran? Tidak.
Ih kenapa? Mahal Ustadz. Bisa 16 juta satu kali jalan. Habis uang dimana kita dapat uang pegawai negeri begini Ustadz? Dalam hatiku un.
Tentu saya tidak jadi dokter. Saya jadi ustaz. Kemana-mana terbang gratis. Dibayarkan. Meskipun saya tidak jadi dokter.
Hari ini saya ceramai ibu dokter di belakang. Ibu dokter ini cerdas. Tidak gampang itu orang jadi dokter. Inilah korbannya.
Mau jadi dokter tapi tidak jadi dokter. Tapi Allah maha tahu. tahu adek-adek sekalian berikhtiar belajar berdoa muliakan guru dan ibu bapakmu ternyata apa yang kau mau tidak Allah kabulkan percaya bahwa Allah kasih kau yang lebih baik dari yang kau minta sekarang yang penting ikhtiar jangan daik tiap pasrah saja ya kalau lulus-lulus tidak-tidak dongok nah adek-adek sekalian terakhir sekali 2019 ini adalah tahun politik bagi mereka yang tidak punya hak pilih Tapi jangan bergolput. Tapi kamu menoblos.
Terserah kamu coblos mana. Tapi ingat, coblosanmu itu menentukan masa depanmu. Bodoh kamu kalau kamu bilang tidak ada urusan dengan itu.
Bodoh kamu. Salah kalau kamu bilang tidak ada gunanya mengurus-ngurus politik. Salah. Mana contohnya?
Kamu bilang, tidak usah urus pilik. Tidak usah pergi cari curu pil calek. Tidak usah mengurus pil pres. Tidak ada hubungannya dengan hidupmu. Oke.
Kau bilang begitu. Kau belajar saja dengan baik. Belajarlah kau dengan baik.
Mulai SMA, kuliah, IPMU 4,0. Tapi karena negara ini tidak beres yang kau pilih, kau tidak mau memilih orang baik, akhirnya apa? Tenaga kerja asing masuk ke Indonesia. Puluhan ribu kajian yang cerdas tidak dapat lapangan kerja karena dipangganti sama orang asing.
Itu bahayanya kalau kau tidak mau berpolitik. Hai kau cerdas sarjana IPM bagus tapi kau tidak dipakai Kenapa banyak tenaga kerja asing yang masuk ke negaramu maka kau tersisi sebagai tuan rumah hak pemilik Republik Indonesia kamu hanya jadi penonton di negara negaramu. Itu bahayanya kalau kau tidak berpolitik.
Maka cari orang yang betul-betul layak untuk kau pilih dengan sebaik-baiknya. Ibu-ibu juga jangan bilang, ibu-ibu guru jangan bilang, ah jangan urus politik, urus saja daganganmu. Kau urus danganmu betul. Dari pagi kau buka toko sampai malam. Tapi karena pemerintah memasukkan retail-retail barat.
Retail-retail orang kaya masuk. Akhirnya buka Alpamidi, Alpamar, Alpa-Alpa dan segalanya. Hilang kau punya toko kedai.
Tutup. Itulah sehingga tidak boleh orang bilang jangan berpolitik. Maka Belanda snog horgronya mengatakan.
Biarkan orang Islam. Kalau mau haji kasih fasilitas pergi haji. Biarkan orang Islam. Islam kalau mau dia sholat, kalau perlu bangunkan masjid, biarkan mereka kalau mau dia puasa, kalau perlu bimbing dan amankan dia berpuasa, tapi jangan kau kasih ekonomi dan politik, kalau dia ambil ekonomi dan politik, hancur kalian dia kuasai kau, nababat kau nah kasih kau bagian untuk itu maka dia bilanglah politik itu kotor ulama jangan berpolitik nah itu salah saya dosen ilmu politik saya dosen di fakultas ilmu sosial politik, dan itu diajarkan ... politik karena menyangkut hajat hidup orang banyak Hai jelas kalau sudah jelas sudah nih cukup segira Terima kasih Ibu dokter yang mengundang saya datang ke tempat ini adek-adek tidak bakal ketemu seandainya bukan Ibu dokter ngundang saya banyak yang minta SMA apa itu tadi pulang Bapak di apa itu ya suruh aku tapi Allah takdirkan saya ada di tempat ini Alhamdulillah maka kalian manfaatkan apa yang disampaikan tadi tadi belajar dengan baik muliakan gurumu nah muliakan orangtuamu bertawakal kepada Allah makamah muda Allah angkat derajatmu kelah Insyaallah demikian