Di sebuah pagi yang cerah, seorang pemuda dibangunkan oleh sang ibu. Disarankan untuk bersiap karena sekolah telah menanti. Tapi sebelum itu, tentunya sarapan dulu. Namun si pemuda merasa kegelian karena tidak sengaja menyaksikan kemesraan ayah dan ibu. Ya, bisa dikatakan mereka adalah keluarga yang benar-benar harmonis dan bahagia.
Sampai akhirnya... Tidak! Tidak! Tolong jangan lakukan itu!
Tolong jangan! Apa yang sebenarnya terjadi? Selamat datang dan selamat berjumpa kembali bersama saya, Teguh Gusto.
Bagaimanapun kabar dan dimanapun kalian berada, tetap sayangi keluarga, terutama orang tua. Karena tanpa mereka, tentunya kita tidak ada apa-apanya. Tapi bagi teman-teman yang hidup sendirian, Tidak perlu bersedih, karena Tuhan akan selalu menjaga kita semua Seperti biasa, saya akan bercerita tentang sebuah film Yang mana kali ini berjudul The Shed Film ini dirilis pada tahun 2019 Disutradarai sekaligus ditulis oleh Frank Sabatella Serta dibintangi oleh para aktor muda Dengan penampilan yang mempesona Baik tidak usah berlama-lama, segera siapkan kopinya Dan mari kita lanjutkan cerita Ternyata itu hanyalah sebuah mimpi buruk, tapi meninggalnya orang tua si pemuda adalah kenyataan.
Ya, pemuda bernama Stanley, atau biasa dipanggil Stan, kini tinggal bersama sang kakek, Ellis, seorang mantan tentara yang sangat galak dan disiplin. Sekali saja Stan membantah atau tidak mengindahkan peraturan, maka ini akibatnya. Malama berselang, saat hendak berangkat ke sekolah, Sten sempat melirik aneh ke arah gudang, lalu segera mengayuh sepeda, sembari mendengar musik, dan mengabaikan teriakan Alice. Di perjalanan, pemuda itu sempat diusik oleh beberapa siswa berandalan yang mana menyebabkannya hilang fokus dan tidak sengaja menabrak mobil polisi.
Lagi-lagi, Stan di O'Malley bahkan diancam akan dipenjara karena tak lama lagi, Stan akan menginjak usia 18 tahun. Untungnya, Sheriff Dorney menenangkan deputinya, Heser, dan membiarkan Stan pergi agar tidak terlambat. Heser merasa agak dongkol karena Dorney terlalu lembut meskipun Stan seringkali melakukan pelanggaran dan mendapat banyak peringatan. Di sekolah, para siswa berandal mengusik sahabat Stan, Damar.
dengan hinaan-hinaan yang menyakitkan. Damar pun membalas, sehingga para siswa berandal, Marble, Pete, dan Ozzy menjadi marah dan akhirnya terjadi aksi saling dorong. Ayo!
Ayo, ayo! Bersiap! Bersiap! Stan pun segera datang untuk membelas sahabatnya, sampai-sampai nyaris memulai perkelahian.
Beruntung Pak Guru segera datang, meminta semuanya pergi ke kelas masing-masing karena jam pelajaran sudah mau dimulai. Setelah kelas selesai, Damar mengatakan bahwa dirinya lelah dengan semua ini dan bersumpah pada suatu hari nanti dia akan membalas geng Marble. Selain itu, dia juga membahas tentang gadis bernama Roxy yang mana dulunya mereka bertiga adalah teman, tapi kini tidak lagi. karena Roxy bergabung dengan kelompok pertemanan yang lebih populer.
Tapi meskipun begitu, Stan masih tetap mengagumi secara diam-diam sehingga membuat Damar kesal. Beberapa waktu kemudian, Stan sudah kembali ke rumah. Dia kini sedang berada di loteng melihat beberapa foto keluarga mengingat kenangan indah bersama ayah dan ibu sembari mendengar musik favorit.
Namun karena khawatir, Galau semakin menjadi, maka Stan pun menghentikan kegiatan tersebut dengan sebuah lemparan pisau Kemudian atas perintah Alice, yang tentunya secara marah-marah Stan membersihkan halaman dan memotong rumput Saat keluar, tiba-tiba saja anjing kesayangan Alice, Ike, menggonggongi gudang Penasaran, Stan pun mencoba memeriksa sekaligus mencari pemotong rumput Di sana ia menemukan beberapa gigi yang rontok dan sangat mengejutkan Cahaya matahari yang menyengat membuat orang yang menyerang mundur Dan Stan pun berhasil lolos Stan meminta orang itu keluar secara baik-baik Atau akan mengirim Ike untuk menyerang Namun setelah beberapa saat, tidak ada respon sama sekali Dan Stan pun terpaksa melepaskan Ike Melihat kepala Ike dilempar keluar gudang, segera Stan berlari ke dalam rumah untuk mempersenjatai diri, di mana pada momen ini dia juga bertemu dengan Alice. Meskipun sulit, tapi Stan berusaha menjelaskan yang sebenarnya, namun sang kakek tidak percaya, bahkan menolak melaporkan hal ini kepada polisi, dan segera setelah mengetahui anjing kesayangan mati, Alice pun nekat memasuki gudang. Beberapa detik pertama, Alice hanya menemukan potongan tubuh Ike di sana.
dan mengira bahwa Stan telah mengerjainya. Namun, sesaat kemudian... Stan merasa sangat ketakutan sehingga menggunakan rantai Ike untuk mengikat pintu dan seketika darah Alice mengalir di bawahnya.
Kemudian Stan bergegas masuk ke dalam rumah menegu minuman terlarang milik Alice. Sempat berpikir untuk melaporkan peristiwa ini kepada polisi namun mengingat saat ini sedang dalam masa percobaan dan para petugas yang penuh dengan kebencian, Stan memilih untuk diam karena khawatir ujung-ujungnya malah dirinya yang disalahkan. Jadi selain diam, Hal yang bisa dilakukan adalah mengunci gudang Serta memaku beberapa papan sebagai pengaman Sehingga makhluk buas yang ada di dalam tidak bisa keluar Malam harinya, seseorang mencoba membuka pintu kamar Stan Mengira itu adalah Alice Stan pun meninggalkan kamarnya Tapi tak menemukan siapapun Saat listrik padam, Stan mendengarkan bisikan yang memanggil namanya Dia tidak menemukan siapapun di kamar Alice Dan tiba-tiba saja dikejutkan oleh suara teriakan Kini bisikan terdengar dari lantai bawah Jadi sekali lagi Stan mengikutinya sampai ke gudang Sangat mengejutkan terdengar suara yang menuduh Stan menginginkan sang kakek mati Ya, lagi-lagi hanyalah mimpi buruk. Stan terbangun dan harus segera bersiap-siap.
Beberapa waktu kemudian di sekolah, Roxy sang gadis idaman menghampiri untuk membicarakan beberapa hal tentang kehidupan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya tentang kedekatannya dengan Marble. Di saat yang sama, Marble menyapa dan meminta Roxy membantu agar mengejarkan PR bersama di rumah.
Tentu saja itu membuat suasana semakin memburuk. Roxy menjelaskan, bahwa apa yang ia lakukan hanya demi belajar dengan tenang tanpa diusik paling tidak sampai tamat sekolah. Namun Stan tidak setuju dengan pemikiran tersebut karena hidup masih terus berlanjut seiring dengan masalah-masalah baru yang akan terus muncul. Kemudian Stan juga mencoba mengakui sesuatu.
Namun sangat disayangkan kedatangan Dahmer malah membuat percakapan itu terusik sehingga mereka pun bubar meninggalkan Dahmer sendiri. Saat berjalan pulang, Dahmer kembali dirundung oleh geng Marble dan tentu saja Dahmer tidak tinggal diam, yang mana itu menyebabkannya dipukuli. Sementara Stan sendiri sedang menatap gudang karena pintunya terus berguncang.
Merasa penasaran, Stan pun mencoba mendekat dan tiba-tiba... Matahari segera membakar tangan makhluk itu, sehingga mudah bagi Stan untuk membebaskan diri dan mundur. Di saat yang sama, Damar tiba dalam kondisi babak belur dan marah kepada Stan karena meninggalkannya sendirian. Stan tidak mau berdebat dan meminta Damar untuk pergi karena di sana sangat berbahaya. Tentunya hal ini malah menimbulkan rasa penasaran dan Damar pun memaksa Stan untuk menjelaskan.
Akhirnya Stan setuju, tapi sebelum itu dia akan menyiapkan. beberapa benda demi keamanan. Tiba-tiba saja Damar mengalami hal yang sama dengan Stan, yaitu mendengar bisikan yang memanggil nama merayu untuk mendekat. Damar kaget bukan kepalang, tapi menurutnya itu menyenangkan. Sembari membantu menutup lubang, Damar menjelaskan bahwa mereka bisa memanfaatkan monster itu sebagai senjata untuk membalas geng Marble atau siapapun yang tidak mereka suka.
Namun Stan menolak karena itu pemikiran yang gila dan lagi pula itu sama saja dengan pembunuhan. Malam itu, Stan tidur dengan sebilah pisau sebagai senjata untuk melindungi diri. Sebelum terlelap, dia menyaksikan sebuah film vampire atau vampir sembari mempelajari kelemahan makhluk itu, yaitu sinar matahari, menusuk jantung vampir dengan pasak kayu, dan yang terakhir, memenggal kepala vampir. Secara tiba-tiba, wanita pada poster menjadi nyata, mendekat, dan mencoba menggoda Stan sempat terlena, namun Ya, lagi dan lagi mimpi buruk terus menghantui.
Merasa kesal, Stan membawa mesin bor lalu memanjat ke atas gudang untuk membuat beberapa lubang. Ini dimaksudkan untuk membuat vampir yang ada di dalam menderita. Meskipun memang ada...
Ada beberapa spot untuk bersembunyi. Tak lama kemudian, Dorney datang menghampiri bertanya tentang Alice. Seketika Stan menjadi panik.
Tapi berusaha menyembunyikan dengan mengatakan sang kakek pergi. Sedangkan mengenai pertanyaan tentang Joe, tetangga... mereka, Stan mengaku tidak begitu mengenal sehingga tidak bisa memberikan keterangan. Dorney menjelaskan bahwa keluarga Joe memelihara klinci dan pada suatu malam seluruh klinci itu ditemukan mati sehingga Joe pergi untuk mencari pelaku. Namun sampai sekarang masih belum juga kembali.
Dorney juga menunjukkan foto Joe yang mana segera mengingatkan Stan kepada vampir yang terkurung di gudang. Namun Stan tetap diam mengaku bahwa dirinya tidak tahu menahu soal itu. Sayangnya, pengakuan tersebut justru malah membuat Dornie semakin curiga, bahkan sampai memaksa untuk mengantar Stan ke sekolah.
Saat Stan tengah bersiap, wanita itu sempat melihat-lihat ke dalam rumah dan menemukan tongkat Alice tergeletak begitu saja. Jika memang Alice pergi, bagaimana mungkin ia bisa melupakan tongkatnya? Setibanya di sekolah, Roxy datang menghampiri, memeriksa luka pada wajah, sehingga membuat Stan malu. Marble yang kebetulan lewat? melihat hal itu, dia segera berkata-kata kasar untuk merendahkan Roxy sehingga membuat Stan marah besar.
Beruntung Pak Guru datang tepat waktu untuk segera menghentikan perkelahian. Guru itu sekaligus menginformasikan tentang pertemuan orang tua atau wali hanya Elis yang tidak bisa dihubungi. Oleh karena itu, Sheriff Dorney dikirim untuk menjemput. Segera Stan berlari secepat mungkin, karena selain takut rahasianya terbongkar, nyawa Dorney juga dalam bahaya.
Beberapa waktu kemudian, Dorney telah tiba dan setelah beberapa kali memencet bel, tapi tak ada seorang pun yang merespon. Jadi dia menuju ke belakang rumah untuk memeriksa setelah mendengar sedikit kegaduhan dari gudang dan diikuti suara Alice yang meminta tolong. Dorney kemudian menembak gemboknya Bersama dengan itu, Stan pun tiba Melarang Dorney membuka gudang Namun sangat disayangkan, Dorney malah mengancam Akan menembak Stan jika melawan Lalu ketika pintu gudang dibuka Terima kasih telah menonton Situasi pun bertambah rumit dengan kedatangan Marble yang berniat untuk membalas dendam. Bukan waktunya untuk berkelahi, jadi Stan mencoba menjelaskan apa yang terjadi, berharap Marble mau percaya.
Sayangnya yang terjadi malah sebaliknya, Stan dihajar tanpa perlawanan sampai akhirnya Dahmer datang, menodong dengan pistol Dorney. Dahmer memaksa Marble untuk menjauh dari Stan serta mengakui semua kesalahan dan juga ketololan. Stan berusaha mengingatkan bahwa situasi mereka sedang dalam bahaya karena sebentar lagi matahari akan terbenam. Namun Dahmer malah mengabaikan dan segera memaksa Marble untuk masuk ke dalam gudang meskipun telah berkali-kali memohon ampun. Segera mereka mendengar suara-suara mengerikan menandakan Marble sedang dimangsah.
Stan yang tidak setuju dengan tindakan kejam tersebut merasa marah terhadap Dahmer dan mencoba merebut pistol. Sayangnya teriakan Marble kembali terdengar yang mana membuat Stan lengah dan segera. Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Dahmer untuk membuat Stan pingsan.
Beberapa saat kemudian ketika terbangun, Stan menemukan Roxy. Sementara Dahmer entah kemana, tapi yang pasti saat ini pintu gudang terbuka dan Roxy mengaku tak melihat siapapun di sekitar kecuali lengan Dorney yang membuat gadis itu panik. Kemudian, Stan memberanikan diri untuk masuk dan memeriksa gudang sembari membawa pemukul.
Di sudut ruangan, pemuda itu melihat Marble berdiri dengan tatapan kosong, namun segera terungkap bahwa itu hanya sekedar tubuh tak bernyawa yang digunakan oleh Damar. Dan ya, kini pemuda itu telah menjadi vampir. Damar menjelaskan bahwa saat ini Joe telah pergi, tetapi akan segera kembali untuk menghabisi Stan. Sambil terus mengoceh tentang anugerah dan kekuatan, Dahmer secara perlahan mendekat Sampai-sampai mengabaikan sinar matahari Yang membakar tubuhnya Di saat yang sama, Roxy menyaksikan Momen ini dan segera berteriak Ketakutan, lagi-lagi Dahmer Berusaha memanfaatkan kelengahan Stan Namun kali ini, ternyata Stan Telah menyiapkan senjata yang membuat Dahmer tertusuk Setelah menutup gudang, Stan mencoba menenangkan Roxy. Dammer pun bangkit kembali, lalu mengungkapkan rasa sakit akibat terbakar sinar matahari, sehingga Stan pun menutupinya dengan kain tebal.
Namun sangat disayangkan, itu sudah terlambat. Stan kemudian menceritakan segalanya kepada Roxy Dan karena tak lama lagi matahari akan terbenam Keduanya pun segera mempersiapkan diri menutup setiap pintu dan jendela Serta menyalakan perapian Selain itu mereka juga membuat pasak kayu sebagai senjata Dan menyiapkan benda-benda lainnya juga Stan sendiri masih merasa galau Tak bisa berhenti menyalahkan diri atas semua kekacauan yang terjadi Namun menurut Roxy itu bukanlah salah Stan dan keduanya pun saling menenangkan dalam kehangatan asmara masa muda. Saat malam, terungkap bahwa Joe bersembunyi di bawah tanah di tengah hutan dan kini sudah saatnya ia bangkit.
Di rumah Alice, sangat tidak disangka-sangka, anggota geng Marble, Pete dan Ozzy datang menuntut Stan untuk memberitahukan di mana Marble berada. Pastinya Stan dan Roxy menjelaskan yang sebenar-benarnya Namun tak seorang pun dari mereka yang percaya Sampai akhirnya Ozzy dimangsa Pete akhirnya mengerti, tapi terlambat baginya untuk kembali. Sehingga satu-satunya solusi adalah bersembunyi bersama Stan dan Roxy.
Di saat yang sama, ternyata Joe memutus aliran listrik. Stan mencoba menenangkan, karena selama semua tertutup, maka mereka akan aman. Kecuali Roxy lupa menutup loteng di lantai atas.
Roxy menjelaskan bahwa dia bukannya lupa, tapi tidak mengetahui tentang loteng. Pertengkaran segera terjadi, tapi kini semua itu sudah tak penting lagi. Mereka pun sepakat untuk menyelidiki. Ketiganya berpencar, memeriksa tiga ruangan yang berbeda.
Setelah hitungan ketiga, masing-masing dari mereka masuk ke ruangan. Stan tidak menemukan penyusup, tapi menemukan senjata Alice. Roxy yang masuk ke kamar Stan juga tidak menemukan penyusup.
Sementara Pete melihat jendela ruangan yang terbuka, bergegas menutupnya, dan kemudian tiba-tiba saja. Di saat yang sama, Roxy juga diserang dan dibawa ke loteng Stan berusaha mengejar hanya untuk menemukan dua vampir yang menghalangi dan dikenali Ya, mereka adalah Ozzy dan Pete Segera Stan berlari ke sebuah ruangan mempersiapkan senapannya lalu Sementara itu di low tank, ditampilkan Joe hendak memangsar Roxy. Beruntung Stan segera datang untuk menggagalkan tembakan pertama mengenai lengan Joe.
Sayangnya saat hendak melepaskan tembakan kedua, Joe segera merebut senapannya. Oleh karena itu, kini Stan akan bertarung dengan menggunakan kapal. Segala macam serangan masih belum mampu membuat Joe benar-benar tumbang.
Bahkan sialnya lagi, di satu kesempatan lemparan pisau dari Stan malah tidak sengaja mengenai bahu Roxy. Karena dianggap berbahaya, kini Joe memfokuskan diri untuk menghabisi Stan terlebih dahulu. Untungnya Roxy segera memanfaatkan kesempatan untuk meraih kapak dan melancarkan serangan pamungkas.
Film pun ditutup dengan menampilkan pasangan itu memasukkan tubuh para vampir ke dalam gudang lalu membakarnya. Malam yang berat bagi dua muda-mudi sehingga tanpa sadar telah ketiduran sampai sore hari. Mereka pun mendengar suara bagasi mobil yang terbuka dan bertanya-tanya, bukankah kita telah menguncinya? Dan tamat. Film ini mengadaptasi premis yang sederhana dengan akhir terbuka yang membuat penonton...
mempertanyakan keselamatan para karakter utama dan bertanya-tanya, apa yang terjadi? Yah, apa yang sebenarnya terjadi? Film ini mengambil kiasan vampir standar menyelipkan dibalik sebuah fitur cerdas dan berfokus pada karakter.
Stan adalah seorang yatim piatu yang berpikir ia sedang menghadapi masalah-masalah remaja biasa, perundungan, cinta tak terbalas, dan kakek yang terlalu keras. Sampai tidak menyadari bahwa ada makhluk penghisap darah di gudang belakang rumah. Segera kemudian, film berubah menjadi pertumpahan darah yang mengerikan ketika orang-orang mulai menjadi korban dari makhluk penghisap darah dan Dahmer mulai melihat masalah Stan sebagai solusi bagi mereka. Pada klimaks film, Stan dan Roxy berjuang untuk mempertahankan diri dari vampir meskipun sebagian besar film terjadi pada siang hari, tapi tetap saja jumlah kematiannya tinggi, aksi, darah, dan momen-momen mengejutkan berlanjut hingga akhir yang ambigu.
Era 2000-an dinominasi oleh kisah-kisah vampir yang bertebaran di layar kaca dan layar lebar. Di tengah banjirnya cerita serupa, The Shed berhasil menghisap darah segar ke dalam jendera ini. Premisnya, mungkin terdengar klise, vampir terperangkap di gudang. Namun sang sutradara berhasil mengubahnya menjadi sebuah konflik batin yang mencekam.
Stand sang protagonis terjebak di antara rasa takut dan kewajiban, membuat keputusan sepele seperti membakar gudang menjadi dilema moral yang berat. Anjing setianya dan sang kakek menjadi santapan pertama makhluk haus darah itu. Ketika Stan meminta pertolongan Dahmer, sahabatnya yang dikenali Cik, ia justru mendapat tawaran mengejutkan. Dahmer melihat tragedi ini sebagai kesempatan emas mengorbankan para perundung sekolah kepada monster itu atau menggunakannya sebagai ancaman. Namun dahaga akan kekuasaan Dahmer malah membuatnya menjadi salah satu dari mereka.
Saat senja menjelang, para perundung datang ke rumah Stan mencari pemimpin mereka. Marble yang telah menjadi santapan Vampir itu Sejak awal Stan dan Roxy adalah dua karakter Yang paling menonjol dan pastinya Paling mungkin akan selamat Tidak hanya Stan sebagai protagonis utama Karena ada Roxy yang dengan cepat Menjadi pendamping Membantu Stan untuk menutup semua pintu Dan jendela rumah bahkan membantu Dalam pertarungan terakhir melawan vampir Namun terlepas dari semua upaya terbaik pasangan ini Mereka mungkin masih tidak selamat setelah kredit berakhir Alasannya sangat sederhana Seperti yang kita lihat, mereka berdua kelelahan Mereka mengalami luka Dan vampir dalam film ini tidak lemah sama sekali Tapi bang, kalau memang kuat Masa nggak sanggup dobrak papan kayu sih? Ya, tentunya karena Joe adalah vampir baru Yang mungkin masih ragu-ragu Dan berjuang untuk mempertahankan kemanusiaannya Sehingga memutuskan menahan lapar beberapa jam sampai akhirnya menjadi lemah. Secara visual, vampir di film ini lebih mirip vampir-vampir klasik.
Mereka lebih predator, tidak karismatik, dan tentu saja lapar akan daging manusia. Kekuatan, kecepatan, kebuasan membuat mereka menjadi mesin pembunuh yang efektif. Jadi ya, Stan dan Roxy mungkin tidak akan memiliki kesempatan. Namun jika yang ada di dalam bagasi diketahui sebelum matahari terbenam, Stan dan Roxy mungkin masih memiliki kesempatan. Vampir-vampir di film ini tampaknya sangat lemah terhadap sinar matahari yang mana dibuktikan di awal film.
Jadi ceritanya sebelum tertular, Joe itu sedang berada di hutan dan dikejar-kejar vampir, sampai akhirnya tertangkap. Lalu vampir yang menggigi Joe seketika menjadi abu, padahal belum lama terpapar sinar matahari. Joe kemudian berjalan di antara pohon-pohon rindang, menemukan terpal, lalu melihat gudang Alice yang dijadikan tempat berlindung.
Jadi hal yang perlu dilakukan Stan dan Roxy untuk memastikan keselamatan mereka hanya cukup membuka bagasi dan membiarkan sinar matahari masuk. Di balik tampilannya yang sederhana sebagai film vampir, The Shed menyajikan akhir yang tak terduga dan penuh makna. Kisahnya menjadi sebuah peringatan bagi kita semua, rasa penasaran Stan yang tak terkendali, dan keengganannya untuk bertindak cepat justru membuka pintu bagi masalah yang lebih besar, melahirkan vampir-vampir baru yang mengerikan. Di samping itu, film ini juga mengungkapkan bagaimana perundungan dapat mendorong seseorang bertindak di luar kendali.
Baik Stan maupun Dahmer sebenarnya bukanlah pemuda jahat Mereka adalah dua remaja biasa yang terjebak dalam lingkaran setan perundungan Ketika peluang untuk membalas dendam muncul Godaan untuk mengorbankan para penindas kepada monster menjadi begitu kuat Dahmer yang lebih dalam merasakan sakitnya perundungan Dengan mudah terjerumus ke dalam rencana jahat itu Meski ragu-ragu, Stan tak kuasa menghentikan sahabatnya Dalam pergulatan antara kebaikan dan balas dendam Stan, sang pahlawan yang sebenarnya justru terjebak dalam dilema yang mengancam nyawa Ya, dibalik kisah vampir yang menegangkan The Shed menyajikan pesan yang menggetarkan Film ini membuka mata kita Pada kenyataan yang pahit, perundungan yang keji dapat mengubah orang baik menjadi monster Pesan ini semakin relevan di era modern Dimana kekerasan di sekolah semakin... marak. Dengan cerdas, film ini membalikan kiasan film vampir dan menyadarkan kita bahwa monster sejati tak selalu berwujud makhluk mengerikan, tapi bisa jadi orang-orang di sekitar kita.
Bagaimana menurut kalian? Eh, tar dulu bang, jadi yang dalam bagasi itu siapa? Vampir atau orang? Hmm, coba saya serobot dulu. Jadi, jika kita melihat ke belakang lagi, Marble hanya menjadi mayat biasa.
Jadi mungkin setelah diserang oleh vampir, korban tidak selalu berubah menjadi vampir Dengan asumsi bahwa kakek Stan, Alice, dan Sheriff Dorney sama-sama bernasib seperti Marble Maka masuk akal jika kita berpikir satu-satunya vampir yang paling mungkin berada di dalam bagasi adalah Damar Ya, mungkin saja Stan berharap bisa menyembuhkan sahabatnya dari kutukan makhluk penghisap darah Tapi di sisi lain, saya juga berpikir jika memang Alice masih hidup dan selama ini bersembunyi di gudang sebagai vampir, maka tidak menutup kemungkinan bahwa yang ada di dalam bagasi di akhir film adalah Alice. Bagaimana menurut kalian? Kira-kira siapa yang ada di dalam bagasi?
Mungkin segitu saja teman-teman. Terima kasih buat yang sudah menyaksikan. Silahkan memberikan komentar, bertanya, ataupun merequest kira-kira film apa yang menarik untuk dibahas. Bisa lewat kolom komentar.
atau buat yang malu-malu bisa via DM ke Instagram saya di atekugusto, insya Allah pasti akan dibaca. Mari kita jadikan kolom komentar sebagai sarana penambah wawasan dan menciptakan jalinan persaudaraan, bukan malah menjadikannya sebagai tempat pembulian, sehingga menciptakan permusuhan. Jangan lupa untuk dukung terus channel ini dengan cara share, like, dan subscribe karena dukungan dari kalian sangat berharga bagi saya. Demi...
perkembangan channel ini. Saya Gusto, sampai jumpa di video selanjutnya. Tetap semangat, tetap bersyukur setiap hari.
Dadah! Dadah!