Transcript for:
Etika dan Moral dalam Kehidupan Sehari-hari

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam Prabuka Teman-teman, di zaman modernisasi dan globalisasi saat ini Kita mudah dalam mengakses informasi Bukan hanya hal itu, kita juga mampu melihat kehidupan manusia lain dengan mudah Melalui sosial media Berbagai macam informasi yang kita temani menjadikan tolang ukur dalam pemikiran dan perilaku kita. Ada informasi positif dan informasi negatif. Sebagai generasi muda, kita dituntut untuk menutupi zaman. Tapi di sisi lain, kita harus mampu melihat mana yang baik dan menurut untuk kehidupan kita. Mengapa? Karena kita generasi muda yang akan meneruskan bangsa ini. Maraknya kasus-kasus yang kita lihat di sosial media dan media ini menggambarkan perilaku manusia saat ini dan juga menggambarkan perilaku generasi muda saat ini. Pelahan-pelahan permasalahan sosial seperti pembunuhan, pembulian, pelecehan seksual, narkoba, menisahan agama, kebawuran, bahkan pembunuhan terhadap orang tua. Ini merupakan polemik yang membuat... Siapa yang salah dan mengapa bisa terjadi? Pembicaraan tentang etika dan mors Tetapi etika dan mors secara etimologi berasal dari bahasa latin yaitu mors Secara jama yaitu mors yang artinya kebiasaan atau adat Dalam kamus Bahasa Indonesia, moral diterjemahkan sebagai aturan kesusilaan, salah maupun benar. Sedangkan, etika menurut Dr. Randes Haji Burhanuddin Salam, menyatakan bahwasannya etika cabang ilmu filsafat yang membicarakan tentang nilai dan norma membentuk perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, etika dan moral sangat berkesinggungan. Tiga persamaan etika dan moral. Yang pertama, etika dan moral mengacu pada ajaran tentang perbuatan, tingkah laku, dan sifat seseorang. Yang kedua, etika dan moral merupakan prinsip atau aturan hidup manusia. Yang ketiga, etika dan moral bukan faktor keturunan, tetapi potensi positif yang dilakukan setiap orang. Untuk mengembangkan potensi tersebut, perlu adanya pendidikan, pembiasaan, dan keteladanan, serta dukungan lingkungan dari keluarga, sekolah, dan masyarakat secara berkesinambungan. Dalam membahas etika dan moral, yang paling mendasar adalah keluarga. Karena keluarga merupakan kontokil dan paling utama bagi manusia. Pada kehidupan keluarga ini, terdapat berbagai macam aturan yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai itu seperti keagamaan, sopan santun, kejujuran, dan lain sebagainya. Meskipun kadangkala penerapan nilai itu mengalami kesulitan atau hambatan, akan tetapi nilai-nilai itu kiranya sangat mendukung suatu keluarga dalam mempersiapkan dan mengwujudkan sumber daya yang berkualitas. Etika dan moral sering kita abaikan. Contohnya seperti Ini. Tidak pamit dan mencium tangan kepada orang tua sebelum pergi keluar rumah. Tidak meminta maaf kepada orang tua bila melakukan kesalahan. Tidak membantu ibu dalam melakukan pekerjaan rumah. Tidak bertutur kata dengan lembut dan sopan kepada orang tua. Membantah perintah orang tua. Tidak saling menghormati dan menghargai. Berbohong kepada orang tua. Tidak mendengarkan nasihat orang tua. Dalam pengembangan etika dan moral, perlu adanya dukungan dari pendidikan, salah satunya sekolah. Sekolah merupakan aspek terpenting dalam menanamkan etika dan moral, karena di sekolah ada tata tertib yang mengontrol siswa. Melihat kondisi sekolah saat ini, dampak dari pandemi COVID-19, pemerintah mengalihkan proses pembelajaran di rumah. Bukan hal yang mudah. melakukan pembelajaran di rumah. Tapi, kita bisa mengantisipasi dan bisa mengurangi kesulitan itu dengan cara mengikuti aturan dalam proses pembelajaran daring. Bagaimana tata cara melakukan pembelajaran daring sesuai dengan nilai dan norma? Yang paling utama, yaitu sopan, santai, dan berhati-hati. Banyak sekali siswa-siswi melupakan aturan berkomunikasi dengan baik saat pembelajaran daring. Misalkan, lupa mengucapkan salam, kata seperti teman kepada guru, tidak mengikuti pembelajaran online, banyak sekali ditemukan. Seharusnya, sebagai siswa lebih peka terhadap proses pembelajaran online. memiliki rasa tanggung jawab atas tugasnya sebagai siswa. Contoh etika berkomunikasi dengan baik dalam proses pembelajaran daring. Yang pertama, perhatikan waktu. Ketika ingin menghubungi bapak atau ibu guru, pilihlah waktu saat pembelajaran daring. Hindari waktu ibadah, istirahat, dan tidak menghubungi terlalu malam. Yang kedua, bahasa yang baik dan sopan. Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan mudah dimengerti oleh guru. Jadi, jangan hubungi seperti teman walaupun kalian dekat dengan guru tersebut. Yang ketiga, awali dengan salam. Salam merupakan bentuk menghormati orang lain dan ibadah. Contohnya, bagi muslim, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Bagi non-muslim bisa menggunakan kata selamat pagi atau selamat siang Dan contoh yang tidak baik hanya mengucapkan Halo, pagi, siang, bahkan pe Yang keempat, ucapkan kata maaf. Untuk menunjukkan sopan santun, kita bisa mengucapkan kata maaf. Karena kita tidak tahu apa kesibukan bapak atau ibu guru. Contohnya, mohon maaf bapak atau ibu mengganggu waktunya. Yang kelima, perkenalkan diri secara lengkap. Kenalkan diri kalian dengan menyebutkan nama lengkap, pas. Lalu, gunakan nama asli dalam akun kalian. Hindari nama samaran untuk memudahkan bapak atau ibu guru dalam proses penilaian. Yang ke-6, sampaikan tujuan kalian dengan jelas dan tidak bertele-tele. Dan yang tujuh, akhiri pesan dengan mengucapkan terima kasih. Etika berkomunikasi dalam satu grup chat atau video dengan guru. Pertama, gunakan nama asli di akun sosial media kalian. Yang kedua, tampilkan foto asli di grup chat atau tampilkan wajah saat video. Ketiga, hindari pembicaraan di luar topik pembelajaran. Keempat, bicara dan komentar yang baik dan sopan. Manusia dilihat dari perilaku dan perkataannya. Nikah dan moral merupakan tolak ukur kualitas seseorang. Semoga kita bisa lebih memperbaiki diri menuju moralitas yang tinggi dan bermanfaat. Cukup sekian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.