Bismillahirrohmanirrohim Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Apa kabarnya teman-teman semua Mudah-mudahan selalu dalam kondisi yang sehat ya Kita ketemu lagi dengan BK Sahabat Seru Kali ini kita akan Berbagi materi Materi bimbingan counseling Kelas 10 semester 1 Tentang konsep diri pada remaja Baik, untuk yang pertama kita akan melihat pengertian dari konsep diri. Para ahli psikologi dan komunikasi memberikan rumusan tentang konsep diri sebagai berikut. Yang pertama, konsep diri merupakan gambaran, pandangan, keyakinan, dan pandangan. atau perasaan seseorang tentang dirinya sendiri.
Kemudian konsep lain juga diartikan sebagai penghargaan diri, nilai diri, atau penerimaan diri. Konsep diri meliputi semua keyakinan dan penilaian tentang diri sendiri. Hal ini bukan saja menentukan sikap kita dalam kenyataan, tetapi juga menentukan siapa kita menurut pikiran sendiri, apa yang dapat kita lakukan menurut pikiran sendiri, dan menjadi apa menurut pikiran sendiri.
Yang ketiga, konsep diri merupakan pandangan individu mengenai siapa dirinya sendiri. Ini bisa diperoleh melalui informasi yang diberikan orang lain kepada diri kita. Selanjutnya kita akan melihat komponen dari konsep diri.
Komponen konsep diri terdiri dari beberapa hal seperti berikut ini ya. Yang pertama, gambaran diri. Gambaran diri adalah sikap individu terhadap tubuh. baik sadar maupun tidak sadar.
Ini meliputi performa, potensi tubuh, persepsi, dan perasaan tentang ukuran dan bentuk tubuh. Kemudian yang kedua, ideal diri. Ideal diri merupakan perspektif.
persepsi individu tentang perilakunya yang disesuaikan dengan standar pribadi yang terkait dengan cita-cita. Kemudian yang ketiga, harga diri. Harga diri merupakan penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut.
Kemudian yang keempat, peran diri. Peran diri merupakan pola perilaku sikap, nilai, dan aspirasi yang diharapkan individu berdasarkan posisi di masyarakat. Selanjutnya yang kelima yaitu identitas diri Ini merupakan kesadaran akan diri pribadi yang bersumber dari pengamatan dan penilaian sebagai sintesis semua aspek konsep diri sebagai sesuatu yang utuh Nah, sehubungan dengan konsep diri ini, ada beberapa hal yang mulai berkembang pada masa remaja.
Antara lain yaitu pengetahuan tentang diri sendiri bertambah, kemudian yang kedua harapan-harapan yang ingin dicapai di masa depan muncul. Kemudian yang ketiga terjadi penilaian diri atas tingkah laku dan cara mengisi kehidupan. Selanjutnya kita akan melihat ada 3 dimensi tentang konsep diri, yaitu yang pertama, pengetahuan tentang diri sendiri.
Dalam benak pikiran seseorang telah memiliki data tentang siapa dirinya, semakin banyak tahu. tentang deskripsi diri akan semakin baik konsep dirinya. Misalnya sebagai contoh adalah, saya Hartini kelas 1 SMK, pendiam, mudah tersinggung, pintar, jago matematika, hebat, Setia, kurang pede, taat beribadah Wawasan tentang diri ini semakin lama semakin luas sesuai dengan dinamika konsep dirinya Kemudian yang kedua pengharapan terhadap diri Disebut juga dengan diri ideal Yaitu harapan dan kemungkinan dirinya menjadi apakalak sesuai dengan idealismenya Diri ideal setiap orang berbeda-beda Ada yang mengharap dirinya menjadi pengusaha yang sukses Lakutan yang jujur, psikolog yang takut Takwa, sebaliknya, Anda pula orang yang ingin meraih popularitas dalam bermasyarakat, contohnya politikus yang adil, pengusaha yang dermawan, dan lain sebagainya.
Kemudian yang ketiga, penilaian terhadap diri sendiri. Disadari atau tidak, setiap saat kita selalu menilai diri sendiri, khususnya menilai setiap tingkah laku kita. Contohnya, tingkah laku belajar saya menghasilkan nilai rapot 5,5, ini berarti gagal.
Mengapa bisa terjadi? Hasil penilaian antara harapan yang dibentangkan dengan fakta yang ada di dalam diri akan menghasilkan rasa harga diri. Semakin lebar ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan diri sendiri, maka semakin rendah harga diri.
diri kita. Sebaliknya, orang yang hidupnya mendekati standar harapan hidupnya, menyukai apa yang dikerjakannya, maka akan semakin tinggi rasa harga dirinya. Kita bisa melihat konsep diri dari empat sudut pandang, yaitu yang pertama konsep diri positif atau tinggi dan konsep diri negatif atau rendah.
Untuk konsep diri positif dan konsep diri negatif nanti akan kita jelaskan lebih lanjut. Nah kemudian yang kedua, konsep diri fisik dan konsep diri sosial Sudut pandang ini membedakan pandangan diri kita sendiri atas pribadi kita dan pandangan masyarakat atas pribadi kita Kemudian yang ketiga, konsep diri diri emosional dan konsep diri akademis. Dengan sudut pandang ini, kita bisa membedakan pandangan diri sendiri yang dipengaruhi oleh perasaan atau faktor psikologis dan yang secara ilmiah bisa dibuktikan. Kemudian yang terakhir, yang keempat, konsep diri real dan konsep diri ideal.
Sudut pandang ini membedakan diri kita yang nyata atau sebenarnya dan yang kita cita-citakan. Oke, kita akan jelaskan satu persatu diawali dengan konsep diri positif Konsep diri positif menunjukkan karakteristik sebagai berikut Yang pertama, merasa mampu mengatasi masalah Kemudian yang kedua, merasa setara dengan orang lain Yang ketiga, menerima pujian tanpa rasa malu Dan yang keempat, merasa mampu memperbaiki diri Kemampuan untuk melakukan proses refleksi diri untuk memperbaiki perilaku yang dianggap kurang Sedangkan untuk konsep diri negatif menunjukkan karakteristik sebagai berikut. Yang pertama, peka terhadap kritik. Kurangnya kemampuan untuk menerima kritik dari orang lain sebagai proses refleksi diri.
Kemudian yang kedua, bersikap refleksi diri. Responsif terhadap pujian. Bersikap yang berlebihan terhadap tindakan yang telah dilakukan sehingga merasa segala tindakannya perlu mendapatkan penghargaan. Yang ketiga, cenderung merasa tidak disukai orang lain. Perasaan subuh.
bahwa setiap orang di sekitarnya memandang dirinya dengan negatif. Kemudian yang keempat, mempunyai sikap hiperkritik, suka melakukan kritik negatif secara berlebihan terhadap orang lain. Kemudian yang kelima, mengalami hambatan dalam interaksi dengan lingkungan sosialnya, merasa kurang mampu dalam berinteraksi dengan orang-orang lain. Kemudian kita akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan konsep diri. Konsep diri bukanlah bawaan lahir, melainkan hasil belajar.
Semenjak manusia mengenal lingkungan hidupnya, sejak itu pula ia belajar banyak hal. tentang kehidupan berdasarkan pengalaman hidupnya seseorang akan menetapkan konsep dirinya berdasarkan berbagai faktor menurut eb harlock seorang psikolog faktor-faktor itu adalah berdasarkan Bentuk tubuh, cacat tubuh, pakaian, nama dan julukan, intelijensi atau kecerdasan, kemudian taraf aspirasi atau cita-cita, emosi, jenis gengsi, sekolah, kemudian status sosial, ekonomi keluarga, teman-teman, dan tokoh atau orang yang berpengaruh. Apabila berbagai faktor itu cenderung menimbulkan perasaan positif, yaitu bangga dan senang, maka muncullah konsep diri yang positif.
Pada masa kanak-kanak, seorang biasanya cenderung menganggap benar apa saja yang dikatakan oleh orang lain. Jika seorang anak merasa diterima, dihargai, dicintai, maka anak itu akan menerima, menghargai, dan mencintai dirinya, atau bisa dibilang berkonsep diri positif. Sebaliknya, jika orang-orang yang berpengaruh di sekelilingnya seperti orang tua, guru, orang dewasa lain, atau teman-temannya ternyata meremehkan, merendahkannya, mempermalukannya, dan menurut mereka, maka pengalaman itu akan disikapi dengan negatif atau memunculkan konsep diri negatif. Oke, selanjutnya kita akan membahas tentang proses pembentukan konsep diri.
Konsep diri terbentuk melalui proses belajar sejak masa pertumbuhan seorang manusia dari kecil hingga dewasa. Lingkungan, pengalaman, dan pola asuh orang tua turut memberikan pengaruh yang signifikan terhadap konsep diri yang terbentuk. Sikap atau respon orang tua dan lingkungan akan menjadi bahan informasi bagi anak untuk menilai siapa dirinya. Oleh sebab itu, seringkali anak-anak yang tumbuh dan dibesarkan dalam pola asuh yang keliru dan negatif, ataupun lingkungan yang kurang mendukung, cenderung mempunyai konsep diri yang negatif.
Hal ini disebabkan sikap orang tua yang misalnya suka memukul, mengabaikan, kurang memperhatikan, melecehkan, menghina, bersikap tidak adil, tidak pernah memuji, suka marah-marah, dan lain sebagainya dianggap sebagai hukuman akibat kekurangan, kesalahan, ataupun kebodohan dirinya Jadi anak menilai dirinya berdasarkan apa yang dialami dan didapat dari lingkungan Jika lingkungan memberikan sikap yang baik dan positif, maka anak akan merasa dirinya cukup berharga sehingga tumbuh lakon konsep diri yang positif. Konsep diri ini mempunyai sifat yang dinamis, artinya tidak luput dari perubahan. Ada aspek-aspek yang bisa bertahan dalam jangka waktu tertentu, namun ada pula yang mudah sekali berubah sesuai dengan situasi sesaat. Misalnya, seorang merasa dirinya pandai dan selalu berhasil mendapatkan nilai baik, namun suatu ketika dia mendapat angka merah.
Bisa saja saat itu dia merasa bodoh. Namun karena dasar keyakinannya yang positif, ia berusaha memperbaiki nilainya. Untuk memahami konsep diri lebih lanjut, kita akan membahas tentang Johari Window atau jendela Johari.
Joseph Lutz dan Harrington Ingham mengembangkan konsep Johari Window sebagai perwujudan bagaimana seseorang berhubungan dengan diri. dengan orang lain yang digambarkan sebagai sebuah jendela. Jendela tersebut terdiri dari matrik empat sel.
Masing-masing sel menunjukkan daerah self atau diri, baik yang terbuka maupun yang disembunyikan. Nah, keempat sel tersebut diantaranya yaitu, yang pertama daerah publik, yang kedua daerah buta, yang ketiga daerah tersembunyi, dan yang keempat daerah yang tidak disadari. Nah, Ini adalah gambaran dari Johari Window atau jendela Johari.
Di sini ada konsep Johari Window atau jendela Johari yang menggambarkan pengenalan diri kita. Ada empat jendela Johari. Yang pertama, jendela terbuka. Ini merupakan hal-hal yang kita tahu tentang diri sendiri tetapi orang lain pun tahu.
Misalnya keadaan fisik, profesi, asal daerah, dan lain sebagainya. Kemudian yang kedua, jendela terbuka. Kedua, jendela tertutup. Hal-hal mengenai diri kita yang kita tahu tapi orang lain tidak tahu.
Misalnya isi perasaan, pendapat, kebiasaan tidur, dan lain sebagainya. Yang ketiga, jendela buta. Hal-hal yang kita tidak tahu tentang diri sendiri tapi orang lain tahu.
Misalnya hal-hal yang bernilai positif dan negatif pada keperibadian kita. Yang terakhir adalah jendela gelap. Ini merupakan hal-hal mengenai diri kita. Tetapi kita sendiri maupun orang lain tidak tahu, ini adalah wilayah misteri dalam kehidupan.
Jika kita ingin benar-benar mengetahui siapa diri kita, maka kita harus bisa membuka jendela tersebut selebar mungkin. Karena semakin kita membuka lebar jendela itu, maka kita akan semakin mengerti siapa diri kita. Ada beberapa cara untuk kita agar bisa membuka jendela itu selebar mungkin.
Yang pertama, cobalah untuk selalu terbuka kepada orang lain. Jangan menjadi orang munafik dengan berlagak diri kita itu perfect. Dengan adanya keterbukaan, maka teman-teman kita pun akan bisa terbuka kepada kita.
Kemudian yang kedua, bersikaplah apa adanya. Karena dengan sikap kita yang natural tanpa dibuat-buat, maka kita akan mulai bisa menjadi diri kita sendiri. Kemudian yang ketiga, mau menerima saran maupun kritik dari orang lain Kritikan negatif akan membuat kita semakin baik Dan yang terakhir adalah cobalah untuk berteman dengan siapa saja Jangan hanya pada satu komunitas saja, selama itu membawa dampak yang positif Baik teman-teman semua, bye Demikian tadi materi tentang konsep diri pada remaja.
Mudah-mudahan setelah kita mengetahui materi ini, kita bisa menerapkan dalam kehidupan kita sehari-hari sehingga bisa meningkatkan konsep diri positif kita. materi ini bermanfaat untuk kita semua saya akhiri, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh terima kasih banyak telah menonton video ini kita ketemu lagi di video-video berikutnya selamat menikmati