Film ini dimulai dengan berlatar belakang di negara Iran Lebih tepatnya di sebuah asrama sekolah khusus luar biasa Di dalam kelas, pak guru mengatakan kepada semua anak-anak muridnya Jika mereka semua harus segera menyelesaikan PR Dan kemudian setelah itu mereka pun diperbolehkan untuk segera berkemas Dan lalu disini Kita akan langsung diperkenalkan dengan karakter utama di film ini Ya, ia adalah seorang anak laki-laki berusia 8 tahun yang bernama Muhammad Namun di sisi lain, sayangnya ternyata Muhammad pun terlahir sedikit kurang beruntung Karena ia memiliki kedua mata yang tak bisa melihat apapun sejak ia terlahir Karena bisa dikatakan jika Muhammad adalah seorang penyandang tunanetra namun walaupun Muhammad memiliki keterbatasan dalam hal melihat justru hal itu tidak mematahkan semangatnya untuk tetap bisa bersekolah dengan menggunakan riglet atau alat tulis susus tunanetra di sekolah Muhammad pun bersama dengan teman-temannya yang memiliki kondisi yang serupa mereka masih tetap bisa belajar membaca dan menulis layaknya seperti orang yang normal. Dan setelah selesai belajar, Pak Guru menyuruh Muhammad dan anak-anak yang lain untuk segera mengemasi barang-barang mereka. Karena mereka semua akan kembali untuk pulang ke rumah masing-masing. Yang mana diberitahukan, jika sebentar lagi, liburan sekolah akan segera tiba selama 3 bulan lamanya.
Dan singkat cerita terlihat jika disana mulai berdatangan para orang tua murid dengan tujuan menjemput anak mereka pulang ke rumah. Namun beberapa jam pun telah berlalu, Muhammad pun tampak mulai gelisah karena sudah selama ini menunggu tapi tak ada satupun orang yang datang untuk menjemputnya. Bahkan terlihat jika hanya Muhammad lah yang masih tetap sabar menunggu. sendirian di sekolah itu.
Pak guru pun mencoba menghibur Muhammad dengan berpura-pura menelpon ayahnya untuk segera datang menjemput anaknya. Dan ia mengatakan jika Muhammad tak perlu khawatir jika ayahnya tak lama pasti akan datang. Nah, salamnya Di saat ia sedang menunggu, seketika saja, Muhammad mendengar suara anak seekor burung yang terjatuh dari sarangnya.
Dengan segala keterbatasan penglihatannya, Muhammad pun berusaha mencoba untuk mencari di mana lokasi anak burung itu terjatuh. Hanya dengan berfokus mendengar suara anak burung itu, Muhammad pun meraba seluruh dedaunan yang berada di bawah pohon. Ia pun juga berusaha untuk mengusir seekor kucing yang mencoba memangsa anak burung tersebut.
Yang mana pada akhirnya, Muhammad pun bisa tersenyum karena ia telah berhasil menemukan anak burung itu. Bahkan, tak hanya itu saja, Muhammad pun juga mencoba untuk memanjat sebuah pohon. Dengan berniat untuk mengembalikan anak burung itu ke dalam sarangnya Dengan kondisinya yang seperti itu terlihat jika Muhammad sedikit agak kesusahan saat memanjat pohon tersebut Dan lagi-lagi ia pun harus meraba ke setiap ranting pohon untuk bisa menemukan dimana sarang anak burung itu berada Yang mana dengan segala usahanya akhirnya Muhammad pun berhasil mengembalikan anak burung itu Kedalam sarang bersama dengan induknya Dan singkat cerita Ternyata tak lama ayah Muhammad pun datang Tapi entah kenapa Wajahnya tampak seperti tak bahagia Ketika bertemu dengan anaknya Dan nyatanya benar saja Kedatangan ayahnya pun untuk memohon kepada sang guru Jika dirinya tidak bisa membawa Muhammad kembali pulang ke rumah Dengan alasan karena tak ada orang yang akan menjaganya Ia juga memohon agar Muhammad sebaiknya tetap berada di sekolah saja Namun sang guru Mengatakan jika ini adalah liburan sekolah jadi tak mungkin ada orang yang akan menjaga Muhammad di sekolah ini.
Bahkan sang guru pun merasa kecewa dengan ayahnya Muhammad yang merasa tidak bahagia sekali ketika menjemput anaknya sendiri. Yang mana pada akhirnya dengan rasa sedikit terpaksa, mau tak mau ayahnya pun harus menemui Muhammad dan membawanya pulang. Dan disana terlihat Jika Muhammad sangat-sangat bersedih Karena ia mengira jika ayahnya tak akan pernah datang untuk menjemputnya Karena jarak perjalanan pulang yang cukup jauh Mereka pun harus menaiki sebuah bis Lalu untuk bisa sampai ke desa Perjalanan pun dilanjutkan dengan berjalan kaki dengan membawa seekor kuda untuk Muhammad. Singkat cerita, sesampainya di desa, Muhammad pun terlihat sangat bahagia.
Ia pun langsung memanggil-manggil nama neneknya karena Muhammad sudah merasa rindu sekali dengan sang nenek. Begitupun dengan kedua saudara perempuan Muhammad yang juga merasa bahagia sekali mengetahui jika adiknya Muhammad akhirnya bisa kembali pulang ke rumah. Dengan memegang wajah saudaranya saja, Muhammad pun bisa merasakan jika kakaknya ternyata sudah tumbuh dewasa.
Lalu kemudian dengan sangat riang, mereka semua pun pergi ke perkebunan untuk menemui sang nenek. Tentu saja pertemuan itu pun membuat sang nenek merasa sangat bahagia sekali karena sudah bertahun-tahun ini ia tidak melihat cucunya. Di sana Muhammad pun tak lupa.
memberikan sebuah hadiah souvenir sederhana buatan dirinya sendiri untuk sang nenek yaitu sebuah jepitan rambut bahkan kakak-kakaknya pun mendapatkan hadiah dari Muhammad hasil buatannya sendiri saat di sekolah kemarin dan disini terlihat walaupun hadiah dari Muhammad sangatlah sederhana namun mereka semua pun tampak merasa senang sekali Sementara di sisi lain yaitu ayahnya Muhammad. Ternyata ia adalah seorang duda yang mempunyai tiga anak. Karena ibunya Muhammad sendiri pergi begitu saja entah kemana saat melahirkan Muhammad. Dan kini ayahnya sedang menyukai seorang wanita yang berada di desanya.
Ayahnya pun mendatangi rumah wanita tersebut untuk membicarakan kapan hari pernikahan mereka akan dilaksanakan. Karena menurut keluarga sang wanita, hal itu lebih cepat lebih baik untuk segera dilaksanakan. Mereka juga sudah mengetahui jika ayahnya Muhammad adalah seorang duda dengan tiga anak. Namun di sini, mereka tidak mengetahui jika ada satu anak yang memiliki kekurangan, yaitu Muhammad.
Sementara entah apa yang ada di pikiran ayahnya. Karena sejak awal terlihat jika sepertinya ayahnya sendiri merasa malu dan sudah lelah mengurus Muhammad. Dan hal itu pun ia bicarakan dengan ibunya sendiri. Ayahnya pun bercerita jika ia mempunyai seorang teman, seorang penyandang tunanetra. Dan ia bisa bekerja di hutan sebagai tukang kayu.
Di sini ayahnya berencana untuk menitipkan Muhammad kepada temannya di sana. Agar Muhammad... Kelak bisa belajar mandiri dan juga belajar bertahan hidup Dengan alasan jika ayahnya sudah merasa khawatir akan masa depan anaknya Namun disini justru ibunya merasa curiga Jika itu semua hanya alasannya saja untuk menutupi kekurangan anaknya Karena ayahnya akan merasa malu jika keluarga sang wanita tahu Ia mempunyai anak dengan kondisi seperti Muhammad Dan keesokan harinya, sang nenek pun mengajak Muhammad untuk pergi berkebun.
Di tengah-tengah perjalanan, Muhammad mendengar suara-suara burung pelatuk yang berada di pohon. Seakan-akan Muhammad mengerti apa yang sedang burung-burung itu bicarakan. Setelah selesai berkebun, Di saat kakak-kakaknya ingin pergi bersekolah, Muhammad pun sektika merasa bersedih Karena ia ingin sekali ikut bersama saudaranya untuk bisa belajar bersama Namun kakaknya mengatakan jika Muhammad tak bisa ikut bersama mereka karena sekolah Muhammad berbeda dengan sekolah kakaknya.
Muhammad pun semakin bersedih bahkan menangis ketika kakaknya terpaksa harus pergi meninggalkannya. Namun sang nenek mencoba menenangkan Muhammad agar ia bisa mengerti untuk tetap di rumah saja bersama dengan sang nenek. Dan disini terlihat sekali kasih sayang seorang nenek kepada cucunya saat melihat Muhammad begitu menangis terseduh-seduh. Dan pada akhirnya, karena sang nenek merasa tak tega dengan Muhammad, ia pun mencoba membawa Muhammad ke sekolah tempat saudaranya belajar. Dengan kebaikan sang guru itu, ia pun memperbolehkan Muhammad untuk ikut belajar di sana.
Muhammad pun diperkenalkan kepada semua murid jika ia adalah murid baru saat ini. Pelajaran pun dimulai dengan membaca sebuah cerita. Ternyata di sana Muhammad menyadari jika pelajaran di sekolah itu sama dengan pelajaran di sekolahnya kemarin.
Ketika murid yang lain membaca dengan cara yang normal, Muhammad pun mencoba membaca bukunya dengan menggunakan huruf brailler. Bahkan di saat seorang murid selalu salah membaca sebuah kata. Muhammad pun mencoba untuk mengoreksi bacaannya yang mana hal itu membuat Pak Guru terkejut karena ternyata walaupun Muhammad membaca dengan caranya sendiri ia lebih pandai membaca dari murid-murid di sekolah itu dan hal itu justru membuat Pak Guru dan semua murid yang lain merasa penasaran dengan bagaimana cara membaca Muhammad Sementara itu ayahnya yang melihat Muhammad bersekolah Ia pun menjadi merasa kesal kepada ibunya sendiri Yang mengizinkan Muhammad untuk bersekolah Karena ayahnya sudah berencana untuk menitipkan Muhammad kepada temannya Setelah pulang bersekolah Muhammad dan saudaranya pun ikut membantu sang nenek untuk memanen telur ayam di sebuah kandang. Namun di saat neneknya berpamitan sebentar untuk pergi berkebun, ternyata di saat itulah ayahnya pun mempunyai kesempatan untuk membawa pergi Muhammad ke tempat si tukang kayu itu. Sementara di tengah perjalanan, Muhammad pun mendengar suara lalu lalang dari suara mobil yang lewat.
Ia pun merasa mulai curiga jika dirinya telah jauh meninggalkan desa. Dan ayahnya akan membawanya ke sebuah tempat. Terlihat jika Muhammad pun mencoba menolak untuk pergi. Tapi sayang Muhammad sendiri pun hanya bisa pasrah.
Karena ia pun tak bisa berbuat apa-apa. Singkat cerita dengan menaiki sebuah bis. Akhirnya mereka pun sampai di tempat itu.
Tukang kayu tersebut memperkenalkan dirinya kepada Muhammad. Jika dirinya bernama Ali. Dan ia...
adalah seorang penyandang tunanetra sama halnya seperti Muhammad. Dan di sana ia juga mengatakan, jika dengan senang hati selama di sini, ia akan mengajarkan banyak hal kepada Muhammad. Tak lama ayahnya pun berpamitan, dan ia berjanji jika suatu saat nanti, ayahnya akan datang kembali untuk menjemput Muhammad.
Tukang kayu tersebut pun mulai mengajak dan menjelaskan apa saja yang akan dikerjakan oleh Muhammad selama ia berada di sana. Namun di sini, Muhammad merasa jika dirinya pun belum siap untuk melakukan semua ini. Dan di saat itulah, tiba-tiba Muhammad pun meneteskan air matanya. Ia mengatakan dan merasakan bagaimana sulitnya menjadi seorang yang tunanetra.
Muhammad perasa tak dicintai oleh ayahnya sejak kecil. Semua orang pun menjauh dari Muhammad karena ia adalah seorang yang tunanetra. Ia berharap jika ia bisa melihat, ia ingin sekali pergi ke sekolah umum bersama dengan anak-anak yang lain.
Guru pernah mengatakan bahwa Allah lebih mengasihi orang yang buta karena mereka tidak bisa melihat. Tapi Muhammad bilang padanya. Jika demikian, mengapa Allah membuat Muhammad buta sehingga Muhammad tak bisa melihat? Guru pun menjawab, jika Allah itu memang tak terlihat, tapi dia ada di mana-mana dan kamu dapat merasakannya walau hanya melalui ujung jarimu. Dan singkat cerita, setelah ayahnya menitipkan Muhammad kepada si tukang kayu itu, sang nenek pun mengetahuinya.
Dan hal itu sangat-sangat membuat ibunya merasa kecewa, karena tentu saja ia khawatir. dengan kondisi Muhammad. Ibunya pun mencoba untuk pergi dari rumah untuk mencari Muhammad.
Namun anaknya mengatakan jika apa yang ia lakukan untuk kebaikan Muhammad sendiri. Karena ayahnya tak mau jika harus mengurus Muhammad selama seumur hidupnya. Karena jika kelak ayahnya sudah tua dan lemah, siapa yang akan merawatnya?
Bahkan ia pun merasa kecewa kepada Tuhan. Karena selama ini Tuhan tak pernah membantunya keluar dari penderitaan hidupnya. Sampai ia mengatakan jika ia merasa tak perlu berterima kasih kepada Tuhan untuk sesuatu yang tidak ia inginkan.
Karena istrinya pun pergi meninggalkannya. Dan juga ayahnya yang sudah wafat saat ia kecil. Dan ia hanya ingin.
Jika ibunya mengerti kondisinya saat ini Namun tiba-tiba saja ibunya pun mengatakan Jika ibunya lebih mengkhawatirkan anaknya sendiri daripada cucunya Muhammad Karena apa yang telah ia lakukan dan ia ucapkan akan mendatangkan musibah untuk dirinya sendiri Dan seketika saja, ibunya pun tetap saja memutuskan untuk pergi Namun tak lama, anaknya pun datang menjemput sang ibu Dengan memohon kepada ibunya untuk mau kembali pulang Setelah kejadian itu dan melihat kondisi ibunya yang semakin memburuk Ayahnya pun berencana untuk membawa kembali Muhammad untuk pulang Terima kasih Sementara itu di sisi lain Ali pun mulai mengajarkan Muhammad bagaimana caranya untuk bisa memotong sebuah kayu. Bahkan Ali pun juga mengajarkan untuk membuat ukiran kayu berbentuk burung merpati dengan cara merasakan setiap bagian bentuk burung dengan menggunakan seekor burung merpati asli. Dan keesokan harinya ayahnya pun kembali mendatangi rumah wanita itu.
Tapi kali ini ia datang dengan membawakan sejumlah mahar Sementara itu setelah kepergian Muhammad terlihat jika kondisi kesehatan sang nenek yang semakin memburuk Karena ia setiap saat selalu memikirkan cucunya Namun yang ada di pikiran ayahnya Muhammad hanyalah ingin segera menikah Tanpa mau memikirkan perasaan ibunya dan juga anaknya Di sana Ia pun meminta Restu kepada sang ibu Untuk segera menetapkan tanggal pernikahannya Sedangkan sang ibu tak bisa memberinya apa-apa Ia hanya bisa memberikan sebuah kalung untuk anaknya Dan disini ternyata ketakutan seorang ibu Jika anaknya akan mendapatkan musibah Ternyata itu semua benar-benar terjadi Karena keesokan harinya Tak lama sang ibu pun meninggal dunia, yang mana tentu saja hal itu pun membuat anaknya sangat-sangat merasa terpukul. Bahkan tahnya itu saja, musibah pun terjadi kembali ketika ayahnya mendapatkan sebuah pesan jika lamarannya telah dibatalkan oleh pihak wanita dan mahar itu pun segera dikembalikan. Yang mana?
Lagi-lagi kenyataan itu pun membuat ayahnya Muhammad semakin terpuruk Dan semua itu seperti sebuah teguran dari Tuhan yang bertubi-tubi mendatangi dirinya Esokan harinya karena ayahnya merasa tersadar Apa yang terjadi kepada dirinya adalah sebuah teguran dari Tuhan Karena ayahnya sengaja menjauhkan Muhammad dari hidupnya Ia pun akhirnya kembali ke tempat si tukang kayu itu untuk menjemput pulang Muhammad kembali ke rumah. Jarak menuju kembali ke rumah pun cukup jauh, jadi ayahnya pun membawa Muhammad dengan menunggangi seekor kuda. Namun di tengah-tengah perjalanan, tepatnya saat mereka sedang menyeberangi sebuah jembatan dengan sungai yang cukup deras.
Lagi-lagi sebuah musibah pun kembali terjadi. Karena seketika saja, jembatan yang dilewati oleh Muhammad pun Runtuh akibat tak kuat menahan beban berat Yang mana Muhammad pun akhirnya terjatuh ke dalam sungai Dengan arus yang sangat deras Sang ayah yang melihat hal itu pun Tanpa pikir panjang ia pun langsung mengejar Muhammad Hingga ia sendiri masuk ke dalam sungai Untuk menyelamatkan anaknya Namun karena arus sungai yang begitu deras, ayahnya pun sama sekali tak bisa melihat di mana Muhammad berada. Bahkan ayahnya sendiri pun ikut hanyut di dalam sungai itu.
Perasaan pasrah mulai muncul ketika ayahnya melihat sepatu Muhammad yang tersangkut di sebuah ranting kayu. Sementara beberapa menit telah berlalu, namun tetap saja masih belum ada tanda-tanda keberadaan Muhammad. Sampai pada akhirnya, sang ayah pun menemukan Muhammad di sebuah pantai dengan kondisinya yang tak sadarkan diri. Di saat ayahnya ingin memastikan keadaan anaknya, di saat itu juga seketika sang ayah pun menangis sistris karena ternyata ia harus ikhlas menerima kenyataan jika Muhammad sudah tak bernafas lagi.
Rasa kehilangan yang begitu mendalam muncul dalam diri ayahnya Seolah-olah seketika dunia pun runtuh di hadapannya Namun di saat sang ayah memeluk Muhammad dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang yang begitu tulus Seketika itu juga sebuah keajaiban pun mendatangi Muhammad Muhammad yang telah dipastikan sudah tak bernyawa lagi Tiba-tiba saja, seketika tangannya pun bisa bergerak kembali Yang mana tentu saja mengartikan jika Muhammad ternyata masih hidup Dan film ini pun selesai Film ini berjudul The Color of Paradise Film yang dirilis pada tahun 1999 Dengan disutradarai Oleh Majidi Majidii Seorang seniman terkenal Dengan film bergenre Kisah sedih yang sangat inspiratif Dan di dalam film ini pun Menceritakan tentang Hubungan antara ayah dan anak Dengan sifat karakter Yang sangat bertolak belakang Muhammad adalah sosok anak kecil kecil yang cerdas peduli dan penuh kasih sayang Muhammad memang tidak bisa melihat secara fisik tapi ia bisa melihat rasa syukur dan kehadiran Tuhan di hatinya berbeda dengan sang ayah walaupun ia bisa melihat namun ia tidak bisa sama sekali melihat apa arti dari rasa syukur dan kasih sayang walaupun itu semua berada tepat di hadapan matanya The Color of Paradise mungkin hanya menyampaikan beberapa pesan sederhana yang memiliki nilai pesan universal untuk semua manusia di bumi ini. Tapi justru pesan itulah yang sebenarnya penting untuk kita semua. Dan terima kasih juga yang udah nonton sampai habis. Guru Raga, bye-bye.