Transcript for:
Seminar Merdeka Belajar Kampus Merdeka

Belum lagi sama temen-temen dari negara lain, itu mereka punya sudut pandang yang beda banget dan itu memperkaya sudut pandang aku sih dan memperbikin aku jadi lebih open-minded gitu, ngeliat satu masalah, ngeliat satu hal tuh dari sudut pandang yang lebih luas dan menurut aku itu penting sih untuk aku di kehidupan. sehari-hari ataupun nanti dalam karir gitu banyak deh pokoknya juga merasakan kayak hektiknya gak cuman ngedesain tapi kita misalnya harus berkomunikasi secara profesional ke person in charge gitu kan tentang organisasi perusahaan seperti apa sih Biar bisa dengar birokrasinya kayak gimana, kayak nggak cuma sekedar ini desain kerjain, nggak, tapi kayak udah ada briefnya kan. Dan pesertanya semakin banyak, dan yang diterima semakin dari semakin banyak, semakin meningkat. Jadi bukan hanya MSGP, tapi untuk MPKM yang lainnya juga sama. Halo sahabat ikut, dimanapun kamu berada, kembali lagi di Seniar Silaturahmi Merdeka Belajar, episode spesial Bulan Merdeka Belajar Dimana hari ini kita akan berbicara dengan narasumber-narasumber kita, berbincang Tapi sebelum kita mulai, kita tonton dulu video yang satu ini Institusi pendidikan tinggi Indonesia menghasilkan jutaan lulusan baru setiap tahunnya. Namun, tidak semua lulusan tersebut bisa langsung terserap di dunia kerja, meskipun lapangan kerja yang tersedia terbilang cukup luas. Banyak lulusan perguruan tinggi tidak menghasilkan Mampu bersaing di pasar kerja karena tidak memiliki kemampuan atau keterampilan yang dicari oleh perusahaan. Persoalan inilah yang menjadi latar belakang dari kebijakan MBKM yang diluncurkan pada tahun 2020 yang dijabarkan ke dalam NKM. enam bentuk kegiatan pembelajaran. Dengan diluncurkannya kebijakan baru ini, perguruan tinggi mulai bertransformasi untuk menghadirkan pengalaman belajar yang berkualitas bagi mahasiswa baik di dalam maupun di luar kampus. Sejalan dengan upaya tersebut, Kemendikbutristek sendiri meluncurkan sejumlah program unggulan sebagai program percontohan yang nantinya bisa ditiru atau diadaptasi oleh perguruan tinggi untuk diselenggarakan secara mandiri. Oke, pada tema hari ini kita akan membahas tentang kampus mereka. Utamanya kita akan membahas tentang perjalanan, tantangan, dan juga transformasi apa sih setelah adanya Merdeka Belajar kampus mereka. Nah, hari ini saya enggak sendiri, saya bersama beberapa narasumber kita. Jadi kita akan fokus nih, mulai dari peserta programnya, kita ngobrol juga bersama dengan para dosen, dan juga alumni dari program mereka belajar di kampus mereka. Oke, mungkin hari ini kita sudah... kedatangan bertiga. Ada Jessica, ada Pak Wardoyo, dan juga Mbak Belvi. Oke, mungkin masing-masing boleh perkenalkan dirinya dulu dari Mbak Jessica. Oke, halo semua. Perkenalkan, nama aku Jessica Anabel Teokliska. Biasanya dipanggil Jessica. Sekarang aku semester 8 di UI jurusan ilmu ekonomi. Dan kemarin sempat ikut program ISMA Batch tahun 2023. Oke, selanjutnya. Halo sahabat semuanya. saya Wadikbud, perkenalkan saya Wardoyo, dosen Universitas Gunadharma yang diberikan tugas sebagai koordinator perguruan tinggi untuk magang dan studi independen bersertifikat sejak batch pertama sampai sekarang luar biasa oke salam kenal semuanya, nama saya Belvi Anissa B. Iskandar, biasa dipanggil Belvi saat ini semester 6 di Universitas Telkom Bandung dan juga sedang menjalani program magang dan studi independen bersetifikat di Lazada. Oke, berarti MSIB ke 6 ya? 6, ya. Oke, kita hari ini mau berbicara atau bincang-bincang tentang praktik baiknya ataupun dampak baiknya dan juga perubahan apa yang mungkin sudah terjadi. Mungkin pertama saya ke Kak Belvi. Oke, Kak Belvi tadi sudah sempat bilang bahwa ikutan program MSIB 6 ya. Nah, kenapa sih memilih program MSIB sebagai... salah satu program MBKM yang diambil. Karena kita tahu juga kan bahwa MBKM itu memberikan hak kepada para mahasiswanya dalam tiga semester untuk belajar di luar kampus. Jadi sebelumnya kalau di kampus aku sendiri di Universitas Telkom itu sebenarnya dari awal itu memang sudah support banget sama program kampus merdeka ini, apapun itu programnya, apalagi MSIB ini sendiri. Nah, aku sendiri tertarik sama MSIB ini karena memang untuk semester 6 aku Jadi kan sekarang aku semester 6 Memang seharusnya itu kita ambil mata kuliah Biasanya namanya kerja profesi Jadi emang kita harusnya itu magang di semester 6 Nah tapi untuk kerja profesi ini sendiri Biasanya Memang kita sendiri kan yang harus cari dan approach secara mandiri gitu ya ke perusahaan-perusahaan yang mungkin lebih sulit untuk dikenali gitu ya rata-rata gitu jadi antara mungkin biasanya memang perusahaan kenalan atau gimana gitu kan nah tapi kalau Apply melalui MSIB ini sendiri Selain bisa dikonversi Gitu kan SKSnya Secara full Terus juga pilihannya jauh lebih banyak Dan jangkauannya juga lebih luas Banget gitu kan Dan apa pilihan-pilihan mitranya itu juga keren-keren banget gitu. Jadi waktu pas aku apply kemarin juga seneng banget karena banyak banget pilihannya kayak gitu. Jadi kurang lebih pilih MSIB karena hal itu sih. Nah kepilihnya kan berarti memilih dari banyaknya mitra yang keren-keren dan juga kita tahu bahwa mitra-mitra yang terpilih itu memang sudah di filter dulu ya di Kemendikbud. Jadi mitra yang terpilih itu udah pasti mitra yang memang kredibel, mitra-mitra yang memang sudah menjadi partner dari Kemendikbud. Nah, kenapa memilihnya Lazada? Atau mungkin apply-nya ke keberapa perusahaan sih? Nah, jadi kan kebetulan memang aku juga nanya-nanya ke kating-kating aku yang udah apply MSIB sebelumnya gitu kan, dan aku ngikutin juga tahun ini kayak gimana kebijakannya tahun ini. Jadi kan memang kita boleh apply ke 22 posisi ya, dimanapun itu perusahaannya. Nah, aku pilih strateginya itu kemarin, jadi satu perusahaan, satu posisi. Jadi biar dimaksimalin sebisa aku untuk apply ke sebanyak mungkin perusahaan gitu kan. Terus memang jadi Sejujur, beruntung banget bisa keterima di Lazada karena memang sejak awal itu salah satu inceran utama aku. Karena kebetulan di Telkom University, di Universitas Telkom itu jurusan aku itu DKV, Design Komunikasi Visual. Jadi untuk perusahaan-perusahaan seperti yang e-commerce atau startup yang fast pace gitu, yang kerjanya itu cepat sebasaset gitu, itu diperluin banget buat aku biar bisa berkembang cepat juga desainnya kayak gitu. Jadi makanya rata-ratanya yang aku pilih itu antara perusahaan-perusahaan e-commerce atau startup atau perusahaan-perusahaan besar yang contohnya seperti Telkom sendiri ya. Ya kebetulan menggunakan nama perusahaan yang sama kayak nama kampus. Oke, berarti memang punya ketertarikan khusus dengan dunia industri yang lagi berkembang saat ini ya. Oke, kita berlanjut ke Pak Wardoyo. Pak Wardoyo kan sudah menjadi koordinator perguruan tinggi untuk MSIB sejak batch pertama gitu. Terima kasih. Sebagai seorang dosen pendidikan tinggi Yang terlibat dalam implementasi MBKM Jadi menurut Pak Wardoyo Bagaimana kebijakan Merdeka Belajar Kamus Merdeka ini Telah merubah Suasana atau lingkungan Kondisi di perguruan tinggi Terima kasih Mas Birsa Saya cerita flashback sebentar ya Sejak MSIB pertama Itu Mahasiswa yang daftar Aktif Tiba-tiba ada surat dari kementerian untuk menunjuk koordinator perguruan tinggi tiba-tiba saja nama saya muncul ditugaskan untuk mengurus MSCP kemudian dampaknya apa? setelah sesekian batch 2 batch 3, batch 4, batch 5 itu animo mahasiswa itu semakin lama semakin meningkat di samping itu juga kami mencoba untuk melakukan sosialisasi secara masif kalau dulu hanya melalui wadah Wali Kelas, BEM. Kemudian mulai batch 5, MSP 5 itu sudah menggunakan media sosialnya kampus. Termasuk web-webnya kampus. Semuanya digunakan untuk memaksimalkan. Dan mulai MSP 5 dan 6 itu menggunakan JGTV. Saluran JGTV digunakan dengan hybrid. Siaran langsung melalui JGTV dan juga melalui Zoom. Dan risetanya semakin semakin banyak. Dan yang diterima semakin hari semakin banyak, semakin meningkat. Jadi bukan hanya MSGB itu tapi untuk MPKM yang lainnya juga sama. Termasuk Wirahusaha Merdeka. Wirahusaha Merdeka itu juga terjadi kenaikan. Kalau tahun 2022 itu hanya 2 mahasiswa yang lolos. Tahun 2023 itu hanya 72. Jadi kenaikannya cukup luar biasa di sini. Kalau MSGB ya gak perlu ditanya lagi ya. Dari tahun yang batch 5 itu 622. Yang sekarang Sekarang ini MSIP 6 itu hanya 1173. Itu enggak hanya Pak, itu banyak. Kami yang pusing akhirnya. Nah dengan banyaknya entusiasme dari para mahasiswa untuk mengikuti program-program dari Kampus Merdeka sendiri Pak. Untuk perguruan tingginya sendiri itu apa rasanya? Dampaknya yang berbeda. Kemudian skema pembelajarannya kan juga jadi berubah ya Pak. Dari yang tadinya hanya di kampus saja. Ya. Kemudian sekarang... Mungkin Pak Warno juga merasakan sebagai koordinator perguruan tinggi, ini saya harus memberikan approval untuk mahasiswa supaya bisa mendaftar gitu. Nah ini untuk perguruan tinggi seperti apa Pak, perubahannya? Di perguruan tinggi awal-awalnya itu dosen itu ya biasa ya, Daniel ya, menolak itu. Ya tapi lama-lama semakin ke sini setelah diberikan pemahaman dan juga pengarahan-pengarahan seminar dari pimpinan, akhirnya lambat laun sudah mulai terbuka dan dilibatkan di dalam. sebagai dosen pendamping, dosen pendamping perguruan tinggi. Jadi untuk mendampingi aktivitas mahasiswa termasuk untuk memonitor. Karena kalau hanya koordinator PT yang mendampingi kayaknya nggak sanggup ya. Bayangkan saja seribu lebih untuk didampingi dan di kami itu ada 4 koordinator perguruan tinggi untuk itu. Dan ini menurut saya luar biasa sekali dan kampus kebetulan support sekali. Karena apa dampaknya? Terhadap IKU 1 dan 6. Naiknya menjadi luar biasa sekali. Dan akhirnya kampus dengan senang hati semakin digerakkan untuk ke arah sana. Berarti dengan kata lain sebenarnya semakin banyak sosialisasi tentang MBKM, terutama kampus Merdeka gitu program-programnya, itu akan semakin menjangkau perguruan tinggi lainnya untuk mengikuti dan mendorong dan juga melaksanakan implementasi dengan sangat baik gitu ya Pak. Jadi mungkin ini salah satu kanal untuk kita bisa menyuarakan juga, men-sosialisasikan kepada perguruan tinggi yang lainnya yang mungkin baru... sedikit gitu ya mengikuti oke, tadi kita ngomongin tentang program-program MSIB nah, selain MSIB kan ada juga banyak program lainnya ya, seperti kita tahu ada kampus mengajar, pertukaran mahasiswa merdeka ada birausah merdeka ada praktisi mengajar juga ya masuk ke dalam kampus gitu nah, ini kita kedatangan juga kan dari Jessica dari program IISMA Indonesian International Student Mobility Awards nah, berarti ikutan ISMA di tahun berapa? 2023, kemarin ya, kemana? Ke Belanda, Redbaut University di Belanda. Ngambil studinya apa di sana? Jadi kalau di ISMA itu kita bisa ngambil course yang di luar dari jurusan kita, jadi ngambil course yang di luar dari mata kuliah yang aku pelajarin di kampus. Jadi kan kalau di kampus itu aku ilmu ekonomi, jadi ya mata kuliahnya pasti mata kuliah ekonomi gitu. Tapi kemarin pas di ISMA, aku sempat ngambil inter-counselor communication, terus sempat juga ngambil course-course yang berkaitan sama hubungan internasional. Jadi cukup diverse sih kemarin pas di ISMA ngambil kursenya. Oke, kenapa ngambil programnya adalah program ISMA? Karena emang dari dulu tuh pengen bisa belajar ke luar negeri. Dan menurut aku dari ISMA ini bisa jadi platform aku buat icip-icip lah gitu. Belajar di luar negeri 6 bulan gitu kan. Nah, jadi makanya pas tau kalau ada program ISMA tuh udah niat banget mau daftar. Jadi menurut aku ini akan bermanfaat banget. Buat aku bisa ngerasain belajar di luar negeri Karena kan itu bakal berpengaruh juga Aku bisa jadi lebih mandiri gitu Bisa belajar Kalau di luar negeri itu kayak gimana sih Pasti kan budayanya juga banyak yang berbeda Terus bisa memperluas pertemanan aku juga gitu Kalau yang sebelumnya mungkin lingkupnya lebih banyak di UI aja Di kampus Tapi sekarang kan aku bisa kenal sama temen-temen Satu batch ismaku yang itu aja udah beragam Universitas di Indonesia gitu Terus belum lagi ditambah sama temen-temen internasional Dari berbagai negara gitu sih Jadi aku ngeliat banyak banget Manfaat yang bisa aku dapatin dari Isma Makanya aku coba ikut Isma Oke tadi barusan Jessica juga nyampein dampak-dampaknya cukup banyak Menjadi lebih mandiri Temennya jauh lebih banyak Belajar kultur yang di luar dan juga Kita bisa komparasi dengan kampus di luar Dan kampus kita seperti apa sih Kita tahu bahwa Peminatnya Isma itu banyak banget Dan mungkin Yang keterima juga agak cukup Sedikit gitu Nah tantangannya apa sih kalau dari versi Jessica? Sebenarnya tantangannya banyak sih, karena aku sendiri waktu mau daftar IISMA tuh sempat insecure gitu, maksudnya bisa keterima apa enggak. Cuman yaudah sih aku dari awal tuh emang udah research gitu, dari mau daftar kira-kira apa aja sih yang diperluin untuk daftar IISMA, mulai dari berkas-berkasnya, terus kayak tes IPT, English Proficiency Test, terus abis itu juga IPK-nya juga harus dikontrol. biar tetap tinggi gitu nah itu aku coba research-research berkas-berkas yang diperlukan terus abis itu aku mulai persiapan untuk tes, aku pilihnya tes IELTS, karena di ISMA tuh kita bisa pilih beberapa jenis tes bisa TUVEL, bisa IELTS bisa juga DUALINGO, tapi gak semua universitas itu terima untuk tes DUALINGO gitu dan yang paling banyak diterima tuh IELTS jadi aku mikir, oh yaudah sekalian aja aku tes IELTS gitu strateginya ya, atau strateginya ya Temen-temennya mau daftar ismah tuh. Iya, jadi aku... Tapi kan tes IELTS tuh lumayan ya biayanya. Jadi aku gak mau juga sia-sia keluar uang tes IELTS. Tapi nanti hasilnya kurang bagus gitu. Jadi sebelum tes IELTS aku preparation dulu sih. Kayak nyiapin gitu. Dari listeningnya, speaking, writing, reading gitu. Digodok gitu. Sampai bener-bener siap. Baru abis itu aku tes IELTS. Terus abis itu setelah itu kan ada perlu nyiapin SI gitu-gitu kan. Nah itu aku coba juga sih siapin SI. Dan waktu nyiapin SI juga gak. sekali tulis jadi gitu tapi kayak di revisinya tuh berkali-kali aku sempet nanya juga ke kating aku, kakak tingkat aku yang pernah ikut program Ingkisma sebelumnya terus sempet nanya juga ke temen-temen aku yang pernah dapet scholarship atau udah sempet kuliah di luar negeri gitu, aku nanya kira-kira SI aku nih masih ada room for improvementnya atau enggak gitu atau ada yang bisa aku ubah-ubah sedikit gitu biar lebih bagus lagi jadi itu sih setelah di revisi berkali-kali kayaknya udah oke nih akhirnya aku daftar Maksudnya masukin berkas-berkas semuanya Terus abis itu juga kan ada tahap interview Nah pas tahap interview juga Persiapannya tuh aku udah deket-deketan berhari-hari Dan Dan apalagi kan kalau Isma itu Dari jangka waktu Dikas tau kalau kita lolos Tahap berkas ke tahap interview Itu lumayan deket waktunya Jadi aku udah nanya-nanya juga sama Kakak tingkat aku sebelumnya Jadi mereka kasih saran Lebih baik kalau udah Kumpulin berkas itu langsung aja persiap siapkan interview gitu daripada nanti baru nunggu pengumuman baru langsung persiapan takutnya mepet jadi udah aku langsung dari awal tuh udah list pertanyaan gitu sih kira-kira apa aja ya mungkin ditanyain gitu udah nyiapin diri juga buat siapin jawaban yang yang paling bagus yang aku bisa ya terus habis itu ya udah akhirnya tahap interview terus ya udah sih wujudannya lawas oke itu strategi-strategi ini cukup banyak ya di mempersiapkan supaya nggak mepet kemudian tadi memilihnya IELTS karena perguruan tinggi cukup banyak yang menerimanya IELTS Nah, kalau strategi pemilihan universitas di luar negerinya ada strategi tertentu? Ada sih. Kebetulan aku lumayan realistis gitu. Jadi aku kayak ngeliat statistik data sebelumnya. Kan ada tuh kalau di website IISMA. Jadi setiap universitas itu mereka nerimanya apa aja. Ada yang cuma nerima IELTS doang, ada yang nerima Duolingo juga. Terus kan dari statistik itu bisa kita lihat juga. Kira-kira GPA awardees tahun sebelumnya itu itu berapa, terus IELTS-nya nilainya berapa, kayak gitu-gitu. Jadi, aku coba lihat dari situ, terus aku bandingin sama GPA aku berapa, sama nilai tes IELTS aku berapa, gitu. Jadi, coba dicocokin aja sih. Terus, akhirnya setelah ngebandingin itu, terus ditambah juga aku ngeliatin kursinya. Karena kan kalau aku milih Universitas ISMA tuh kan kursinya mereka nggak buka semua ya. Ada beberapa kurs aja. Jadi, aku ngeliat juga kursinya tuh ada yang sesuai nggak sama. sama minat, sama passion aku. Terus abis itu juga emang dari sebelumnya, sebenarnya emang udah pengennya ke Europe atau UK. Nah, jadi aku fokusnya emang udah ke situ sih, aku eliminasi gitu. Jadi, aku fokusnya ke universitas di Europe dan UK. Terus abis itu ngecek kursus-kursusnya yang sesuai, terus lihat juga data statistiknya yang cocok sama yang aku punya gitu. Terus baru dari situ aku milih, oke, aku mantep nih daftar universitas pilihan aku gitu sih. Oke, strateginya cukup jitu ya. Karena udah terbukti nih, di tahun lalu masuk ke RAD.University. Nah, kalau dari Pak Wardoyo, untuk mahasiswa-mahasiswa yang mendaftar ke program-program MBKM, punya nggak tips atau saran gitu ya mahasiswa supaya saya bisa keterima nih? Karena kita tahu bahwa peminatnya program Kampus Merdeka ini cukup banyak sekali. Bahkan di tahun lalu mungkin Mas Menteri juga sudah menyampaikan ke Pak Presiden di Festival Kampus Merdeka Esokavis, Vokasi Ves, itu bahwa sekarang peserta program... mereka belajar di kampus mereka itu sudah hampir 1 juta. Bahkan mungkin kalau sekarang sudah lebih dari 1 juta. Tips dari saya yang biasa saya sosialisasikan ke mahasiswa, terutama untuk MSCP dan kampus mengajar, itu adalah pertama saya minta cek CV-nya, curriculum vitae-nya, portopulio-nya seperti apa. Kalau misalnya di portopulio ikut seminar tentang digital marketing, perhatian tentang... tentang digital marketing, kemudian saya arahkan ambilnya digital marketing jangan seperti nabur jala ditabur pokoknya sebanyak-banyaknya nanti dapet ya syukur gak dapet ya gak apa-apa saya arahkan ke sana, jadi langsung fokus kompetensimu apa, itulah yang harus kalian lamar karena kalau kita nabur jala itu belum tentu, karena apa namanya apalagi kalau dalam satu perusahaan naburnya di satu perusahaan padahal mereka salah satu yang terkait Begitu yang satu sudah di-cut, tidak diterima, otomatis gugur semuanya. Jadi ini penting sekali. Jadi kompetensi dengan apa yang dilamar, termasuk portobolio di CV-nya itu. penting sekali. Berarti kurang lebih strateginya mirip-mirip dengan strateginya Belvi ya? Bahwa menyebar di banyak perusahaan dengan satu fokus. Iya. Minat. Oke. Nah, balik lagi ke Belvi. mendaftar program MSIB. Tadi kan strateginya sudah diberikan ya, cukup banyak. Nah, struggle-nya atau tantangannya, perjuanganmu apa sih untuk bisa keterima MSIB gitu? Jadi, betul ya tadi kata Pak Wadoyo, jadi memang selain karena kita juga terbatas, ada batasannya sendiri untuk apply-nya ke beberapa perusahaan, gitu kan, beberapa posisi. Jadi memang sebelum apply itu juga dari awal, sejak udah dibuka nih, kan memang kalau dibuka itu awal. awalnya mitra daftar dulu terus nanti mitra sudah terdaftar mahasiswa bisa lihat posisinya tapi belum bisa apply nah terus apa namanya posisinya itu kan banyak banget dan tadi benar juga tadi kata Pak Wadud karena aku sendiri juga jurusannya kan desain komunikasi visual jadi memang rata-rata aku juga apply pasti posisi yang memang selaras sama jurusan dan itu juga mempermudah nanti untuk kedepannya karena memang selaras juga sama yang kita pelajarin di kampus terus juga mempermudah proses konversi juga gitu kan, jadi kemarin tuh rata-rata kalau gak apply ke graphic designer position atau UI UX atau apa ya, kreatif pokoknya yang bagian-bagian kreatifnya lah ya, jadi memang nyambung semua terus juga selain itu karena memang tiap mitra itu beda-beda jadi kalau kemarin itu memang aku termasuk yang cepat di proses proses sama Lazada, jadi baru seminggu pertama itu udah dilanjutin untuk online test, jadi memang tiap mitra itu beda-beda juga step-stepnya, nah itu cukup overwhelming waktu itu buat aku, karena kan waktu itu di saat yang bersamaan misalnya, udah ada beberapa perusahaan yang langsung email, kerjain online testnya dalam waktu dua hari ya, atau enggak, dalam waktu satu hari nah itu jadi kerjainnya itu sekaligus dan waktu itu juga kebetulan memang di Universitas Telkom itu kita lagi... Ujian, lagi minggu ujian Jadi udah tuh Aku udah yang kayak, aduh gimana nih Biar kita bisa kerjain semuanya Jadi waktu itu aku sempat ngerjain Aku ngerjain online testnya Lazada Itu jam 2 pagi Itu perjuangan ya Jadi habis ngerjain deadline Kan deadline-nya biasanya 11.59 11.59 ya kan Nah terus udah selesai tuh deadline-nya Terus abis itu langsung kita cek Yang email yang udah masuk dari perusahaan mana aja Terus kerjain online testnya Muru-muru Itu juga waktu itu pas kerjaan yang Lazada aku udah yang kayak Yaudah yang penting kita selesain dulu Terus Apa namanya bener juga tadi CV nya itu memang diperhatiin banget Karena itu juga pertimbangan aku Waktu pas apply Kenapa CV nya itu harus udah rapi Harus udah biasanya kita sekarang Pakainya format ATS friendly namanya ya Jadi udah Kurang gaul lah ya Kalo pake CV nya itu yang Ada fotonya gede terus yang warna-warna warni gitu, bahkan aku pun walaupun apply posisi kreatif, tapi tetep pake CV yang ATS friendly tapi juga pake portfolio juga terus, ya portfolio itu juga penting, nah di portfolio itu aku juga nonjolin karya-karya aku yang paling mendeskripsikan aku tuh gimana sih orangnya kayak gitu, jadi selain nonjolin karya-karya yang paling aku banggain juga, tunjukin ciri khas aku gitu, jadi itu menjadi suatu hal yang bikin nonjol daripada orang lain gitu kan, nah itu juga lah Dari mentor aku di Lazada juga yang interviewin aku waktu itu. Beliau sendiri juga yang bilang kenapa endingnya aku yang dipilih. Karena sewaktu interview itu. Apa rasa percaya diri. Rasa keyakinan akan skillnya kita itu. Kelihatan banget gitu. Kita gak bisa bohongan kalau pas lagi interview itu. Kita kelihatan nervous atau enggak. Itu kan kelihatan banget ya. Jadi waktu itu ketika bisa menjelaskan apa yang kita suka. Passionatenya di bidang apa. Terus misalnya paling suka pakai software apa sih. kayak gitu, terus proyek yang paling kamu bahagikan itu apa sih? pertanyaannya kan kayak gitu ya kalau misalnya udah bisa ngejelasin gitu nah itu pasti akan ada kesan tersendiri gitu di orang yang interviewin kita gitu, jadi ya paling kemarin tuh struggle-nya itu nyiapin berkas-berkasnya juga nyiapin berkas-berkas dari kampus yang kayak transcript nilai segala macem, terus juga pastiin dosen wali kita tahu jadi jangan ada istilah yang kayak, karena kan sekarang SPTJF ya Ya, FPTJM itu kan memang Udah gak seribet batch-batch sebelumnya, udah ada improvement. Udah mulai didigitalisasi. Udah digitalisasi, itu lebih gampang. Nah jadi, itu tuh harus menjadi suatu upaya kita biar lebih komunikatif juga sama dosen wali. Jadi waktu itu aku juga harus dapat selain restu dari orang tua, restu dari dosen wali lah ya gitu ya. Harus dong. Nah terus, personal branding gitu ya. Menurut aku itu juga lumayan ngaruh dari media sosial misalnya kayak LinkedIn lah atau Instagram kayak gitu. Terus research perusahaan, research posisi, terus juga untuk online test karena memang waktunya mepet-mepet biasanya. ya kerjain sebisanya kita aja lah jangan nyontek, jangan liat dari google udah sebisanya aja deh, percaya diri aja gitu, terus kalau misalnya lo-lo sampai tahap interview pokoknya jangan sampai keliatan minder jangan sampai keliatan kita gak tau ini apalagi posisi apa, at least ya searching-searching dulu lah sebelum interview di google gitu kan, berarti kata kuncinya sebenernya reset ya kalau nyambut tadi MSK, beda juga Isma belajar dulu, ini trendnya seperti apa sih sebelum batch-batch sebelumnya kemudian saat interview juga, pede aja udah jadi diri sendiri aja dan juga tujuannya kita mau apa sih gitu kan ya oke, nah kita udah bahas tentang perjalanan tantangan dan juga mungkin beberapa cerita tips strategi gitu ya kita akan masuk ke segmen dampak, kita akan bicara tentang dampak tapi sebelum kita masuk tentang dampak kita masuk dulu ke video yang satu ini Indonesian International Student Mobility Award atau ISMA merupakan program beasiswa yang diselenggarakan dengan dukungan pendanaan dari pemerintah Indonesia untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa belajar di perguruan tinggi terbaik dunia selama satu semester atau 4 hingga 6 bulan. Selain bisa mempelajari berbagai subjek pengetahuan multidisiplin yang linear dengan program studinya, Exposure International yang diperoleh selama mengikuti program, mempersiapkan para mahasiswa untuk menjadi warga dunia yang bisa merangkul keragaman, sekaligus mampu bersaing dalam pasar kerja dunia. Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat atau MSID membuka pintu bagi mahasiswa Indonesia untuk masuk ke dalam ekosistem dunia kerja dan dunia industri melalui kegiatan magang atau pelatihan teknis. Program ini membantu mahasiswa memahami dunia profesi, dan mempersiapkan mereka menjadi tenaga kerja yang profesional dan unggul berbekal pengetahuan serta pengalaman yang mereka peroleh selama mengikuti program. Puluhan ribu alumni telah merasakan langsung manfaat berupa peningkatan kompetensi, terutama kompetensi kepemimpinan, serta kapasitas berpikir. Tidak hanya itu, alumni MSIB juga mendapatkan pekerjaan lebih baik dan lebih cepat ketika mereka lulus. Kita lanjut obrolan kita. Kita ngomongin dampak gitu ya, yang sudah terasa untuk diri kita masing-masing utamanya. Kita masuk ke Pak Wardoyo dulu. Pak Wardoyo, untuk Pak Wardoyo sendiri, setelah menjadi implementor sebagai orang orang yang menjalankan kebijakan MBKM. Untuk Pak Wardoyo sendiri, melihat mahasiswa ini dampaknya seperti apa sih Pak? Saya selalu berkomunikasi dengan beberapa mahasiswa, alumni. Saya tanya, bagaimana Pak saya berhasil mendapatkan uar dari tempat saya magang? Coba saya lihat seperti apa. Kemudian di kegiatan yang lain juga sama. Jadi bahwa kampus Merdeka ini dampaknya luar biasa sekali bagi mahasiswa. Terutama kepercayaan diri. Seperti yang diimulkan, kepercayaan diri Merdeka muncul. Seperti ini. Seperti sekarang ini kan ada mahasiswa yang alumni, yang saya ada di kelas itu semester terakhir. Ada tiga mahasiswa dalam satu kelas. Saya tanya, bagaimana perjalananmu ketika kemarin mengikuti MSIB? Wah Pak, saya senang banget. Terima kasih Pak kemarin dibantu untuk SPTGM-nya. Apa yang kalian rasakan? Yang pertama Pak tadi yang saya katakan tadi, percaya diri, kemampuan berkomunikasi. Secara garis besarnya... soft skill-nya lah meningkat, meningkat drastis. Termasuk mereka tepat waktunya, bertanggung jawabnya, itu lebih kelihatan daripada mahasiswa-mahasiswa yang dalam tanda kutip yang biasa saja. Tahu sendiri kan antara swasta dengan perguruan tinggi negeri kan tentunya berbeda dari sisi indinya, tapi ini memunculkan dampak yang luar biasa, dan di samping itu juga akhirnya menarik mahasiswa-mahasiswa yang tingkat di bawahnya. Untuk ikutan ya? Untuk ikutan. Dan ternyata... di kami kebijakannya adalah Yang boleh aktif itu adalah semester 6 dan 7. Karena semester 8 harus fokus skripsi ya. Sama ya, nggak boleh karena nanti akan mengganggu perjalanan masa studi. Itu dampak yang bisa dirasakan oleh mahasiswa di kami. Di samping itu juga yang sudah lulus. Pak, saya sudah dapat pekerja. Jadi waktu nganggurnya itu tidak lama. Jadi lebih cepat mendapatkan pekerjaan. Mungkin nanti juga berpengaruh terhadap Belvi. Amin. Jessica sepertinya mau melanjutkan S2 keluar. Kemarin sudah komunikasi dengan universitas yang didatangi kemarin. Waktu tempatnya ISMA. Keren-keren itu tempatnya. Oke, terima kasih Pak Wardoyo. Kita lanjut ke Jessica. Sebagai alumni program MBKM. Karena kalau Belvi masih menjalani nih. Nanti kita tanya gimana sih sekarang. Kalau Jessica sendiri dampak setelah mengikuti ISMA di Radboud. Kemudian perbandingannya sama. sama sebelum berangkat itu seperti apa? Mungkin pertama yang paling kerasa juga sama sih kayak yang Waduh sebutin sebelumnya dari sisi soft skill, karakter development gitu. Itu kerasa banget karena kan disana kita sendiri ya, maksudnya ada satu temen, satu batch, tapi kan mereka juga baru kenal juga kan pas lolos ISMA tuh baru kenal. Terus abis itu kesananya juga bareng-bareng sama-sama belum tahu gitu. Di Belanda tuh gimana culture-nya disana. misalnya mau ke supermarket aja harus misalnya naik busnya, naik bus yang apa atau subscription busnya gimana kayak gitu itu kan semua harus dicari tau sendiri jadi itu bener-bener bikin aku lebih mandiri sih terus abis itu juga lebih bisa ngatur waktu kali ya karena kan disana semuanya harus terbaik sendiri dari mulai nyiapin makan pagi terus makan, terus kesananya juga kan kalau disini mungkin kita lebih gampang ya naik transportasi online itu gampang mesannya kalau disana kan apa-apa makanya Aku tuh kalau nggak naik sepeda, jalan kaki, kalau nggak naik bus gitu biasanya. Nah itu kan juga butuh waktu, busnya datangnya kapan gitu-gitu. Jadi lebih dihitung, lebih tau waktu lah gitu. Ngalokasiin waktunya gimana tuh belajar banyak di sana. Terus abis itu juga mungkin karena di sana kan aku bisa temenan sama teman-teman dari berbagai negara. Jadi aku bisa, atau bahkan teman-teman dari Indonesia aja itu kan budaya kita. di Jakarta gitu, aku udah kecil besar di Jakarta gitu sama temen-temen aku yang emang besarnya tuh di Sulawesi Utara di Manado di Makassar aja itu udah beda banget gitu jadi disitu kita kan berteman bareng gitu, terus sama belum lagi sama temen-temen dari negara lain itu mereka punya sudut pandang yang beda banget dan itu memperkaya sudut pandang aku sih dan memperbikin aku jadi lebih open minded gitu, ngeliat satu masalah ngeliat satu hal tuh dari sudut pandang yang lebih luas dan menurut aku itu penting sih untuk aku di kehidupan sehari-hari ya ataupun nanti dalam karir gitu. Dan itu mungkin dari sisi soft skill gitu ya. Terus yang kedua mungkin dari sisi akademis juga berpengaruh banget karena kan sistem pendidikannya berbeda. Terus abis itu juga tadi ya kursus yang aku ikutin juga beda. Itu bikin aku bisa ngeliat ya sama juga sih memperluas. Aku dalam memperluas lawasan dan ngeliat satu isu tuh kalau sebelumnya aku cuma ngeliat satu isu tuh dari sisi ekonomi karena aku anak ekonomi gitu ya. Tapi dari itu... IISMA, aku bisa ngeliat satu isu tuh dari sudut pandang politik, hubungan internasional jadi lebih luas aja gitu wawasannya, terus ya itu sih sama pengalaman juga kali ya, jadi kan kayak banyak banget pengalaman-pengalaman yang kayaknya gak bisa aku dapetin kalau aku gak ikut program IISMA gitu, jadi itu juga jadi hal-hal yang sangat berharga gitu lah, yang gak aku sesalin ikut program IISMA gitu iya bener, kalau kulihat juga banyak teman-teman yang justru malah berada dari wilayah di luar di luar pulau Jawa ya, yang maksudnya mendapatkan kesempatan untuk bisa mengikuti program kemudian berangkat keluar gitu ya. Dan itu menjadi memang salah satu tujuan dari kebijakan yang dibuat ini, kebijakan yang BKM. Jadi membuka kesempatan untuk semuanya di semua wilayah Indonesia gitu ya, tanpa terkecuali. Nah, kita masuk ke Belfi. Dampaknya apa nih Belfi? Jadi sekarang mungkin kamu sedang merasakan nih program MSIB ini gitu. Kalau dulu mungkin masih di kuliah di kampus saja, Udah punya jadwalnya nih Kelas ini, kelas ini setiap hari Sekarang jadi harus ngantor Jadi harus magang, gimana? Bagaimana rasanya? Nah jadi sebenernya pas awal-awal itu Memang sejak awal pas mau apply juga Orang tua itu udah support banget Dan apalagi Papa mama aku tuh bener-bener yang kayak Nah akhirnya nih kamu ngerasain ya Kamu ngerasain ya kerja di Jakarta gitu kan Terus bener-bener yang kayak Didorong untuk lebih gunain transportasi umum. Jadi bener-bener tuh sehari-hari karena memang aku nggak ngekos, jadi kan aku bener-bener mau coba semuanya yang baru lah, bener-bener dorong to the limit gitu kan. Kalau misalnya waktu kuliah, itu kan kita pasti ngekos ya rata-rata gitu ya. Dan kalau ngekos tuh ya tinggal lima langkah dari kosan gitu kan, jadi nggak berasa capek lah ya gitu misalnya untuk commute dari kosan ke kampus gitu kan. Tapi kalau misalnya dari Bogor ke Jakarta itu a whole other story lah gitu ya. Jadi... Bener-bener. Kayaknya aku udah turun 2 kilo deh. Metode diet yang bagus. Jadi karena memang harus berangkat dari Bogor. Dan masuk kantor itu jam 9 gitu kan. Jadi aku harus berangkat. Itu pertama dari rumah. Naik angkot dulu ya kan. Terus sampai stasiun. Naik KRL. Sampai stasiun Cawang. Terus dari stasiun Cawang naik Transjakarta. Nah itu kalau pagi. Kalau pulang dari kantor. Naik shuttle. Terus naik MRT. Abis naik MRT turun di Sudirman Dari Sudirman manggarai manggarai Bogor Dari Bogor Panjang sekali perjalanan gue Tiap hari kayak gitu Tapi itu seru dan jadi tantangan tersendiri juga Kayak melihat Kehebohan orang di manggarai setiap hari Itu hiburan gitu loh Terus kayak menambah skill-skill baru lah Yang tidak di expect sebelumnya Kayak misalnya tas ransel Taruh depan terus mau udah penuh Gak apa-apa terobos aja yang penting masuk Yang penting pulang gitu kan Nah terus Di kantor juga karena memang benar kata-kata Kakak sendiri juga, kalau misalnya di kampus itu kan kita memang sudah ada jadwalnya, jadi kita mengikuti dosen, misalnya hari ini mau mengajar apa, terus tugasnya sudah ada, tapi kalau misalnya di kantor ini karena memang tiap mitra itu, kurikulumnya itu beragam banget, jadi kita harus eksplor sendiri juga, kita harus inisiatif banget, jadi dari awal di Lazada juga pas onboarding, mereka sudah bilang ke kita, itu kalian harus berani untuk advocate for yourself gitu ya, jadi kayak jangan tunggu dikasih tugas, jangan tunggu disuapin tapi kalian harus, kak aku bisa bantu apa, kak aku bisa kerjain apa gitu, ada yang bisa aku bantu gak, kayak gitu jadi itu sih yang aku dapat banget selama 2 bulan ini terus juga bener-bener yang kayak setiap kesempatan apapun yang dikasih, pasti aku coba untuk ambil gitu ya, kayak kemarin itu di Lazada ada kayak semacam town hall gitu Dan itu kan semua staff itu ya dikumpulin. Jadi kayak ngabuburit gitu lah suasananya gitu. Dan aku tiba-tiba disuruh jadi MC. Nah itu kan aku kayak waduh gitu kan. Maksudnya audience itu kan staff semua full time gitu kan. Gimana ya cara bawainnya gitu ya biar gak kaku atau kayak gimana. Nah itu bener-bener banyak pengalaman baru lah. Pokoknya selama di Lazada itu Alhamdulillah. Mereka itu disana sangat-sangat... apa yang, kita tuh gak diabaikan gitu loh. Jadi kayak kita bener-bener diberi banyak kesempatan untuk grow gitu, diberi banyak kesempatan untuk nyoba-nyoba hal baru, kayak gitu. Banyak deh, pokoknya juga merasakan kayak hektiknya, gak cuman ngedesain, tapi kita misalnya harus bisa ngobrol, eh ngobrol, bukan ngobrol, kayak berkomunikasi secara profesional, ke person in charge, gitu kan. Iya bener, kayak apa, birokrasinya kayak gimana, kayak gak cuman... Cuma sekedar, ini desain kerjain, enggak. Tapi kayak udah ada briefnya kan, kita harus ikutin. Terus misalnya nanti revisi, bisa aja berkali-kali. Nah itu jauh lah dibanding pas di kampus. Kalau di kampus kan dosen suka baik ya. Kayak yaudahlah ini aja gantinya, revisi ini aja. Nah kalau di kantor kan kita harus ngikutin sesuai kemauan klien kayak gitu. Jadi ya itu harus profesional. Terus time management. Bangun pagi, pulang malam tidak apa-apa. Ya sampai Bogor jam 9 malam enggak apa-apa. Emang ekspektasinya BILVI apa sih sebenarnya? Ya ikutan MBKM ini. aku mau jadi seperti ini aku mau jadi seperti itu emang ekspektasi awalnya apa? jadi balik lagi ke awal memang karena setelah aku lulus tuh aku pengen banget kerja di masih pengen kerja di creative environment gitu ya yang fast paced gitu yang memang satsat gitu untuk terus challenging diri mumpung masih muda gitu kan ya nah terus karena emang di Lazada juga environmentnya udah fast paced juga harus serba satsat juga jadi itu yang ngedorong ...berolong aku gitu loh buat apa......pengen belajar ya terus berkembang di luar......zona nyaman aku kayak gitu. Jadi menurut aku so far selama dua bulan ini......aku udah merasakan banget sih pesat......dibanding waktu kampus ya waktu di kampus. Jujur aku waktu di kampus sering kesiangan sih. Sekarang gak bisa kesiangan ya? Sekarang gak bisa kesiangan. Kebayang kalau kesiangan aduh dua jam ke Jakarta......gimana ngejamnya? Naik buruk aku. Oke kita lanjut ke Pak Wardoyo. Nah Pak Wardoyo. Menurut pandangan Bapak, gimana? Kebijakan Kampus Merdeka ini dalam meningkatkan relevansi kurikulum dan juga pembelajaran di pendidikan tinggi. Oke, berhubungan dengan kurikulum ini sebenarnya adalah dilema bagi perguruan tinggi. Namun bagaimanapun juga harus mengikuti ya, seperti di kami ya, kemarin satu setengah tahun yang lalu mencoba menyusun kurikulum baru, menyesuaikan dengan kampus Merdeka ini. Namun ternyata harus diubah lagi karena ada apa namanya, permen yang baru bahwa mahasiswa boleh tidak skripsi. Itu mau tidak mau, itu merubahnya enggak banyak sih ya. Cuma ganti nama, yang skripsi, garis miring, tugas akhir atau apa itu tidak jadi masalah. Tapi tetap harus diubah. Yang kurikulum yang berhubungan dengan kampus merdeka ini dan banyak beberapa prodi awalnya ya, Daniel kenapa harus ikuti nanti bagaimana dengan CPL kami? Tetap bagaimanapun juga kan pegangannya capaian pembeli. belajaran disitu dan setelah diberikan penjelasan oleh pimpinan kemudian diarahkan dan akhirnya dekan prodi-prodi dikumpulkan mari kita bersama-sama menyusun kurikulum baru disesuaikan dengan kampus Merdeka meskipun juga tidak 100% masih dalam kondisi mau tidak mau ya win-win lah akhirnya yang win-win mengikuti ya tetapi ya capen juga tetap harus menang harus dalam jangkauan mereka. Itu yang pengembangan kurikulum kemarin. Jadi ya termasuk ketika bekerja sama dengan kantor pajak itu juga penyesuaian kurikulum ya. Itu disesuaikan mata kuliah apa saja yang bisa dikonversi, mata kuliah apa yang tidak bisa dikonversi untuk yang magang mandiri ya, yang ke depan. Dan ya pokoknya serulah mau tidak mau harus mengikuti harus, kalau tidak ya kita ketinggalan, mau tidak mau harus mengikuti dan kan ada kekhawatiran diantara teman-teman perguruan tinggi yang lain itu dan nanti kalau ganti menteri peraturannya ganti bagaimana akhirnya akan jadi setengah-setengah tapi tetap saja ada perbaikan-perbaikan kurikulum penyusian-penyusian itu tetap ada oke Menyambung Pak, kalau begitu harapannya untuk mereka belajar kampus mereka ini ke depan seperti apa Pak dari Pak Wardoyo? Ke depan selain ada fleksib ya tentunya kampus belajar yang mandiri ini yang harus lebih digiatkan lagi. Dan saya kan juga di BAK itu mengikuti alur permintaan surat menyurat daripada mahasiswa itu. Sekarang magang mandiri itu banyak peminatnya gara-gara... MSIB yang melunjak begitu ketat drastis itu mereka nanya, ada konversinya enggak? Sementara belum ada bijakannya apakah konversi atau belum, sementara belum sambil tentunya kami lapor kepada pimpinan bagaimana tentang ini dan ada beberapa mitra juga yang sudah mengajak untuk bekerjasama, itu kan bukan pemenang saya saya serahkan kembali ke pimpinan Kalau misalnya dapat surat, dapat email, saya serahkan kepada bagian kerjasama. Kan ada bagian khusus kerjasama itu. Berarti memang karena kalau kebijakan tentang agama sendiri juga dikembalikan ke perguruan tinggi masing-masing ya. Nah, kita lanjut ke Jessica. Harapannya untuk MBKM ini seperti apa sih? Harapannya kalau sebenarnya menurut aku salah satu yang aku lihat gitu ya, dari kemarin kan aku pas ISMA ada teman-teman yang dari dari daerah juga gitu. Dan kayaknya, kalau aku cukup beruntung di UI itu, sosialisasi, dan kayaknya dari berbagai jurusan itu, semuanya udah banyak gitu, yang ikut MBKM, ikut ISMA, atau ikut program-program lainnya. Tapi kayaknya ada beberapa temen aku, yang di universitas lain, itu masih banyak temennya tuh katanya, belum cukup terpapar gitu, dengan, oh ada nih ternyata program-program kayak gini, itu mereka masih banyak belum tahu, atau kayak gimana ya cara ikutnya itu, mereka... ada beberapa yang masih belum tahu gitu. Jadi harapannya mungkin supaya program ini, karena aku sendiri udah ngerasain dampaknya yang sangat signifikan gitu buat aku. Jadi harapannya semoga program ini tuh bisa lebih menjangkau lebih banyak mahasiswa lagi di berbagai universitas, di berbagai daerah di Indonesia gitu. Supaya semua mahasiswa bisa ngerasain program ini kayak gitu. Gitu sih mungkin kak. Oke, dari Belvi? Dari aku sebenarnya kurang lebih cukup sama juga kayak Kak Jessica, karena bener banget bahkan di kampus aku sendiri pun belum semua inisiatif itu untuk cari tahu sendiri. Jadi kalau dari Takom University juga mereka... udah upayain banget untuk sosialisasiin karena mereka juga dukung banget programnya gitu kan cuman kadang untuk dari pusatnya sendiri juga kita pengennya mungkin bisa lebih banyak sosialisasi lagi terus mungkin untuk untuk program-program baru lagi mungkin gitu, yang lebih beragam lagi, kemarin sih dengar-dengar katanya ada yang baru lagi ya katanya, terus habis itu, aku juga harapannya bisa, mungkin lebih banyak mitra-mitra lagi, atau misalnya dari magang mandiri, mungkin bisa dipindah ke MSIB juga, jadi biar bisa dikonversi gitu kan, jadi lebih terproteksi gitu ya, mahasiswa yang ikut programnya, karena aku merasa, kalau misalnya kita magang melalui MSIB itu, itu lebih terproteksi, banget dibanding misalnya kita magang nyari sendiri atau kayak gimana, karena kita udah pasti dilindungi, udah pasti apa ya? Jaminan konversi. Ada jaminan konversinya, bener. Itu yang paling diharapkan mahasiswa. Itu yang utama. Sama juga, dihargai lah ya, gitu. Jadi, gak seperti stigma magang pada umumnya yang kayak, oh magang itu pokoknya, ya gitu aja lah, dijalanin aja lah, mau gak dibayar gak apa-apa gitu. Padahal kan sebenarnya itu gak apa-apa gitu. Jadi, ada dengan ada MSIB itu jadi terbantu untuk sidanya itu bisa dikurangi banget eksploitasi mahasiswa kayak gitu kan, terus juga apa namanya, ditambah apa lagi ya, mungkin proyek khusus gitu ya, karena yang aku notice adalah kan dari tiap mitra itu gak semuanya ngasih proyek ke mahasiswa, jadi ada yang memang magangnya itu yang menjalani kehidupan biasa aja sebagai layaknya karyawan gitu ya, di perusahaan itu tapi ada juga nih yang um mitranya itu lebih involved sama yang ikut magang gitu jadi dikasih proyek khusus mentorshipnya sama dikasih proyek khusus gitu ya, nah kalau misalnya itu bisa diterapkan di semua mitra itu jadinya outputnya setelah magang, setelah MSI itu jadi lebih merata gitu, nah itu menurut aku suatu hal yang bisa diingat juga untuk batch-batch selanjutnya oke, kalau boleh aku rangkum mungkin harapannya secara garis besar adalah semoga MBKM ini tetap terus berlanjut dong, lanjutkan dan juga tadi ya tentang MSIB juga semoga bisa menjadi percontohan untuk magang-magang mandiri lainnya di semua perguruan tinggi, jadi sehingga konversinya juga sudah terjamin gitu kan dan juga untuk Isma tadi kita juga bahas sedikit bahwa ini memang terbuka untuk semua teman-teman di seluruh Indonesia dan juga program-program MPK memang dari Sabang sampai Merauke bisa ikutan, jadi harapannya salah satu kita mengadakan senior ini juga menjadi menjadi salah satu kanal untuk kita menyuarakan bahwa MBKM ini ada dan apa sih MBKM itu. Oke, sahabat dikut, mungkin itu adalah obrolan kita di kesempatan kali ini. Dan juga harapan-harapan kita adalah MBKM terus lanjut. Lanjut. Bagaimana? Lanjut. Lanjut. Lanjut. Power dia lanjut. Lanjut. Mari kita lanjutkan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka ini, utamanya di bulan Merdeka Belajar ini. Saya memanap apabila ada kesalahan. kata-kata di kesempatan kali ini saya Firza Putra pertama undur diri, pamit, terima kasih banyak semuanya