Selamat pagi anak-anakku, mahasiswa Budi Luhur yang tercinta. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera.
Semoga semua makhluk hidup-hidup bahagia. Salam Budi Luhur. Penjudi. Pelacur atau mucikari dan sejenisnya, yang keempat adalah penjual atau jaringannya. Para penjual narkoba, narkotika, atau kalau jual pemadat, peminum sandu, dan sejenisnya.
Yang terakhir adalah para orang penjual minuman keras dan pemabok itu sendiri. Yang akhirnya nanti kelima perkara tadi masuk neraka kluster B, hukumannya sangat ringan. Yaitu pikirannya disabut.
Nah, Anda bisa bayangkan, kalau pikiran manusia dicabut ke apa? Ya pasti linglung, kesana kemari enggak ada tujuan, kalau dilihat matanya pasti kosong. Sehingga hukumannya linglung atau balilungan ke sana kemari tanpa arah dan tujuan, itulah manusia-manusia yang melakukan perbuatan hina atau papah. Kalau hanya manusia-manusia itu sendiri yang kemudian menjalani hukuman seksa, baik di dunia maupun di neraka jahat enam, atau di neraka klaser pi yang serba gelap kehidupannya, yaitu karena linglong, sehingga tanpa arah tujuan, hanya ke utara, ke selatan, ke timur, ke barat, dan seterusnya, sepanjang masa, mending. Namun jangan lupa, anak keturunannya pun akan mendapat dampak akibat perbuatan orang tua.
Anak-anak orang sesat, lima keturunannya akan hidup sengsara. Pengertian hidup sengsara di sini jangan diartikan kemudian tidak punya harta kekayaan. Mungkin harta kekayaan sang bapak ibunya, warisannya sangat banyak atau besar. sehingga anak-anaknya pasti hartanya masih melimpah namun walaupun hartanya melimpah kehidupannya tetap sengsara Maknanya bisa saja selalu dibayang-bayangi kesalahan dosanya orang tuanya.
Atau dipojokkan di tengah masyarakat, dikucilkan di tengah masyarakat karena perbuatan bapak ibunya kurang baik atau tidak baik. Nah itulah anak keturunan orang sesat itu sampai lima keturunan. Lima keturunan itu kalau bahasa Indonesia surit.
Anak cucung, cicit, bawahnya anaknya cicit, bawahnya cucungnya cicit. Nah sehingga kayaknya kemudian cicit-cicit-cicit-cuit, kurang enak. Tapi kalau orang Jawa ada anak, putu, buyut, janggah, wareng. Sehingga lima keturunannya pasti menderita, terutama cucung mulai.
Jadi kalau seorang tua kemudian menyembah setan hartanya banyak, cucungnya pasti sudah mulai menjual warisan-warisan tanahnya, rumahnya, atau apa saja. Turunan keempat, pas. Pasti sudah makin habis. Turun kelima habislah kesengsaraannya tadi.
Artinya tidak punya harta lagi. Ini keturunan orang sesat. Lah ini banyak orang yang tidak paham. Bahasanya dia dilahirkan anak keturunan orang sesat.
Demikian pula anak keturunan orang-orang yang melakukan nista. Dan kemudian hina papa. juga menerima ganjaran dengan sistem Tuhan. Kesengsaraan tidak seperti yang menyembah setan, tetapi lebih ringan. Hanya tiga keturunan harus menderita.
Sehingga para koruptor, para penyalahgunaan wawenang, dijamin anak cucung buyutnya atau anak cucu cicit pasti menderita. Nah ini tolong hati-hati Pasti kemudian ada yang bertanya Pak kalau sudah terlancur kita tahu nenek moyang kita begitu Apa kita gak bisa Pak bertobat pada Tuhan Oh Tuhan itu maha adil bijaksana Pasti bisa Hanya saja kalau kita punya perumpamaan Perusahaan air minum Maka Air minum, bahan dasar untuk minum dari perusahaan air minum, yang bagus pasti dari mata air atau dari sumber pegunungan. Nah, yang dari air sungai, yang tempat sumberan, tinja mungkin dan sebagainya mengalir sungai dan kemudian akan diolah untuk menjadi perusahaan air minum supaya airnya bisa diminum dengan sendirinya memerlukan biaya tinggi, teknologi juga harus canggih.
Yang hasilnya nanti setelah disaring, diopati dengan... Apur kemudian disaring lagi dengan teknologi tinggi pakai ultraviolet dan sebagainya Air bisa diminum, namun bagaimanapun air minum dari bahan dasarnya dari sungai Sumberan pasti kurang Enak dibandingkan yang dari Gunung atau mata air Namun tetap bisa Nah itu gambaran orang yang sudah Terlanjur sesat Nista atau hina bisa berusaha Untuk keluar dari Hukuman atau Kesengsaraan sistem Tuhan tersebut Nah ini perlu Anda pahami Semuanya Kalau tadi saya tawarkan itu semua kejahatan, kejelekan yang akhirnya menakutkan siksanya, apakah manusia itu sejahat itu semua? Ya tidak. Dengan sendirinya, orang-orang yang baik, seperti saya utarkan sebelumnya, dibedakan Tuhan, ini dimana bedanya?
Bedanya, tidak akan kena siksa orang baik itu kalau sebelumnya saya singgung orang baik itu senang menolong itu kuncinya, senang berbagi itu kuncinya maka ya itulah tahapan-tahapan surga Kalau itu dikatakan tempat yang nikmat atau nyaman Penuh keanugerahan atau anugerah Tuhan Maka demikian pula seperti neraka Ada neraka dunia, ada neraka jahannam, dan neraka gelap Atau cluster B kalau tadi saya sebut Surga pun juga ada tingkatan-tingkatannya Sehingga tidak mungkin toh orang bernilai satu dengan bernilai seribu Masuk kemudian ganjarannya Tuhan sama Gak logis Sehingga kalau ajaran agama yang sampai hari ini diperkenalkan Surga itu adalah gambarnya paling nikmat Nikmatnya nikmat Setelah mati Digambarkan disitu ada air mengalir Bahkan kemudiannya ada yang ekstrim Bisa akan punya istri banyak Atau gadis-gadis cantik disitu Untuk melayaninya Ya itu seanggap kurang pas Bukan salah kurang pas Tambah lagi fasilitasnya lengkap, rumahnya indah, betul Memang ada surga Atenan atau surga Firdaus Atau surga Sunyoruri Yang seperti itu gambaran yang sampai hari ini umumnya Manusia di dunia diberi pengetahuan Atau diaperangkapan itulah surga Padahal surga tidak demikian Itu surga yang yang tertinggi untuk mencapai surga Firdaus atau surga Adnan atau Sunyururi wah modalnya harus cukup besar ibaratnya beri real estate rumah taman itu angsurannya ya besar DPnya ya besar atau kalau harga kontan ya cukup besar nah ini yang perlu Anda pahami Kalau demikian surga yang paling bawah pak, ya yang paling bawah mestinya asurannya paling rendah. Ini DP-nya mungkin pakai atau tidak tergantung kebijakan. kan, developernya karena apa? ya yang namanya surga madia atau surga paling bawah di atas neraka tidak kena siksa apapun itu kalau dibayangkan di sekarang, di dunia ini yaitu kelas perumahan KPR-BTN mungkin hanya tipe 36 atau bahkan ada tipe 28 maksimum tipe 45 itu adalah maksimum Namun ada yang lelucon, malah enak Pak, karena dekat kemana-mana. Saya syukur kalau Anda senang menempati surga yang dekat kemana-mana.
Ke kamar mandi ya dekat, ke dapur ya dekat, ke ruang tamu ya dekat, tempat tidur ya dekat, terserah. Tapi saya yakin itu hidup yang kurang nikmat. Nikmatnya tidak disiksa, tetapi kurang nikmannya, ya pasti tau masuk kemana-mana dekat. Nah, itu surga madia, atau surga di atasnya neraka.
Untuk mencapai surga madia, tidak terlalu sulit. Bila mana kalian semuanya secara garis besar, senang menolong sesamanya. Minimum Anda mengajak berbuat baik dan Anda sendiri berbuat baik juga tidak aneh-aneh seperti yang saya utarakan sebelumnya. Misalnya mengajak orang lain berbuat jelek, Anda juga jelek, harus ditinggalkan yang seperti itu.
Dan seterusnya, dengan Anda hanya mengajak orang lain berbuat baik, dan Anda juga berbuat baik. Anda sudah menempati surga matia yang tertinggi Tertinggi itu tingkat 5 itu tertinggi Yang tingkat 1, 2, 3, 4 bagaimana Pak? Paling gampang lagi lagi kalau anda tidak berbuat kesalahan apapun sesat nista dan hina dan tabungan anda atau uang angsuran anda tidak punya atau tidak memiliki uang angsuran ini hanya hidup dengan lugu atau lugas atau yutun anda akan menempati surga madia yang pertama Kalau Anda sudah dengan ramah, rendah hati, mau silaturahmi dan sebagainya, Anda akan menempati surga mati yang kedua. Sedangkan kalau Anda sudah senang mendengarkan petuah-petuah, Ajaran-ajaran baik, Anda sudah akan menempati surga madia yang ketiga. Kalau Anda sudah senang diskusi tentang kebaikan, Anda menempati surga madia yang keempat.
Puncaknya, mengajak orang lain. berbuat baik dan juga berbuat baik itulah madia kelima. Madia kelima itu tipe sudah paling tidak tipe 45 rumahnya, sudah ada pekarangan di depan, sudah punya karpot atau tempat mobil, walaupun belum punya garasi, sudah lebih enak.
Nah itu adalah madia. Setelah madia ada surga lagi yang lebih nikmat dibandingkan surga madia yaitu surga Utama Manusia utama Itu surganya jauh lebih nikmat Dibandingkan matia Mengapa? Karena surga matia dicadong hidupnya Dirangsum Dicatah Sehingga gak bisa pesen Minta apa dan sebagainya Surga utama tingkat 1 ditempati manusia-manusia yang di dunia sudah senang beramal tenaga dan atau pikiran. Enak, toh? Hanya tenaga dan pikiran yang diminta sudah menempati surga tingkat pertama di atas matiak.
Pasti kalau ibaratnya sekarang rumahnya minimum sudah ukuran 60. Pekarangannya sudah ada di depan Bahkan di belakang juga mungkin sudah ada Ditambah lagi garasinya pun sudah punya Di samping itu Di pekarangannya telah tumbuh Buah, pohon buah Yang namanya pohon buah maja Di cabangnya pohon maca tadi menetes air. kehidupan atau air suci. Sehingga kalau manusia yang menempati maaf, surga utama tingkat satu, dia memakan satu buah maja, dia 40 hari tidak lapar. Begitu minum air suci yang menetes dari cabang pohon majak, satu tetes saja apalagi dua tetes, tidak haus selama 40 hari. Nah, sudah enak lho.
Itu sangat berbeda dibandingkan dengan matiak. Begitu tingkat utama yang kedua, ketiga, keempat, dan kelima, ada yang menyebutnya tundo siji, tundo telu, tundo limau, tundo pita. itu tunda songok, itu pohon majanya, kalau tingkat satu hanya satu, tunda telu atau tingkat dua itu sudah tiga batang pohon buah maja. Dan pada cabang-cabangnya juga tumbuh air atau keluar air suci atau air untuk kehidupan para orang suci. Seperti tadi saya katakan.
Begitu makan satu buah saja, sudah nikmat, bisa 40 hari. Sedangkan kalau 3 batang, ya minimum masing-masing batang 3 cabang, semua berbuah lebat, apakah tidak lebih enak? Tingkat 2 atau tundol telur, ini pasti ibaratnya di dunia ini rumahnya minimum sudah tipe 90. Dan seterusnya, dan seterusnya, sehingga surga. tunduk sembilan yang tertinggi atau tingkat lima di pekarangannya tumbuh sembilan batang buah maja pohon buah maja dimana masing-masing batang buah maja Pohon buah maja mempunyai cabang sembilan dan keluar air menetes dari ujung cabang-cabang pohon maja tersebut.
Ada aturan main yang perlu diketahui. Sistem Tuhan memberikan sistem tidak semarangan. Bahwasanya tingkat yang di bawah harus merawat pekarangan pohon tingkat yang diatasnya. Maksudnya tingkat satu surga utama harus memelihara Dara pekarangannya surga tingkat dua atau tundoteluk. Demikian pula orang yang mempunyai nasib menempati surga utama tingkat dua.
Tingkat dua atau tundotelu harus mengerjakan merawat taman atau pohon maca tadi atau pekarangannya. Surga utama tingkat diatasnya tundolimo atau tingkat tiga demikian seterusnya. Hukum Tuhan dan sistem Tuhan memberikan suatu keseimbangan. Karena dia mengerjakan pekerjaan tingkat diatasnya, maka tingkat diatasnya tadi yang menempati surga tingkat diatasnya harus memberi imbalan buah maja satu biji kepada tingkat di bawahnya.
Sehingga kalau kita ngerti tadi ada madia tingkat lima, Maka berkewajiban merawat tamannya, pekarangannya, pohon-pohon, buah majap miliknya pengguni surga utama pertama atau ke satu Atau tingkat satu Itulah bedanya Sehingga madia kelima akan mendapatkan Buah maja dari tingkat surga utama pertama. Nah, nikmat dong. Yang lain enggak dapat. Yang lain cuma dicatat.
Demikian itulah sampai surga Tundasonga atau tingkat lima utama. Hukumnya demikian. Nah, yang teratas melayani siapa? Yang teratas Tundasonga atau tingkat lima surga utama, melayani...
yang dikatakan surga Adnan atau surga Firdaus atau Sunyoruri yang dikenal oleh para manusia di dunia saat ini untuk mencapai Sunyoruri atau surga Adnan atau surga Firdaus sangat-sangat sangat besar, sangat-sangat sulit untuk mencapainya karena surga utama tadi harus beramal tenaga dan pikiran sedangkan untuk tingkat diatasnya, selain tenaga dan pikiran, harus juga beramal harta kekayaan diatasnya lagi ditambah harus berat beramal ngilmu Selain tenaga pikiran, harta, kekayaan, puncaknya puncak harus beramal tenaga pikiran, harta, ilmu, dan jumlahnya tidak terbatas, serta kualitasnya juga tidak terbatas. Kalimatnya dengan kata lain boleh diutarakan dengan beramal seribu jenis amal, masing-masing jenis amal beramal seribu yunan. Ini amal dengan catatan tidak boleh dihitung ulang.
Dan untuk orang tua, guru, dan para yang pernah menanam budi, tidak boleh dihitung sebagai amal kebaikan. Anak-anakku yang tercinta. Sebagai akhir kata dari sesi yang keempat ini, dengarkan baik-baik. Manusia sesat, nista, dan hina papa akan menjadi penghuni neraka.
Baik neraka di dunia yang berarti mati tetap tinggal di dunia, maupun meninggalkan dunia ini masuk neraka jahannam, maupun neraka kegelapan. Sekali lagi. Tolong hindarkan perbuatan sesat, hina, dan nista.
Jalangi, tinggalkan perbuatan sesat, atau jauhi perbuatan sesat, nista, dan hina, sehingga dengan demikian Anda sudah melangkah meninggalkan kesesatan hidup. akan berangkat menuju ke surga ilahi. Bila mana amal kebaikan Anda tadi dengan tenaga pikiran, kemudian mengajak orang lain berbuat baik, kemudian juga beramal harta, beramal ilmu, tanpa batas kalau dihitung jumlahnya, maka Anda akan menempati surga yang tertinggi utama. Sedangkan bila mana Anda mampu lagi melewati neraka-neraka tadi, matia utama, surga juga Anda lewati, puncaknya puncak, di mana Anda mampu melewati itu semuanya, dan Anda tidak senang kekerasan atau perang, Anda tidak senang mengutamakan keduniawian, Ini kunci utama Anda untuk nanti mampu atau kalau Tuhan berkenan masih banyak syarat yang lain ini mudah-mudahan Anda bisa masuk ke surga Adnan atau Surga Firdaus Saulangi Tinggalkan sesat nista Dan hina Masuklah ke madia Tinggalkan madia masuk ke utama Menjadi manusia utama Tinggalkan manusia utama Untuk masuk ke Surga Firdaus atau Surga Adnan dengan Saulangi Tinggalkan ke duniawian Tinggalkan kekerasan atau senang berang, tinggalkan hidup cacat, mati pun jangan cacat. Dan masih ada syarat-syarat yang lain untuk mencapai puncaknya.
Puncak, kenikmatan Yaitu surga Firdaus Sedangkan untuk puncaknya Puncak lebih tinggi lagi untuk Kalau orang Islam mengatakan Mak ripat, kalau orang Jawa mengatakan manung galing Gawulogusti Layaknya belum pantas Untuk saya sajikan dalam perkulian Kepada anda semua Saya minta maaf Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Salam sejahtera Salam budil hur