Transcript for:
Keberadaan dan Ciri Harimau Sumatera

Harimau Sumatera atau dalam bahasa latin adalah Pantera Tigris Sumaterae merupakan subspecies harimau yang habitat aslinya berasal dari pulau Sumatera. Hewan ini adalah salah satu dari enam subspecies harimau yang masih ada. Namun, harimau Sumatera sudah diklasifikasikan menjadi hewan langka yang terancam punah. Populasinya diperkirakan hanya tersisa 400 hingga 500 ekor saja, dan kebanyakan hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Harimau ini memiliki tubuh yang cukup panjang. Sementara tinggi badannya tidak sepadan dengan panjang tersebut. Harimau Sumatera adalah hewan berkaki empat dan memiliki ekor yang panjang. Meskipun begitu, salah satu keunikan hewan ini adalah ukurannya lebih kecil dari jenis harimau yang lain. Warna bulunya coklat, dihiasi oleh motif belang yang berwarna hitam. Pola hitamnya berukuran cukup lebar, dan jaraknya rapat, malah terkadang berdempet satu sama lain. Motif belang tersebut bergelombang mengikuti bentuk tubuhnya. Sebagian bulu di pipi, perut, dan bagian dalam kakinya berwarna putih gading, dan tampak sedikit lebih lebat dari bagian yang lain. Kepala hewan ini lonjong, dengan moncong yang tidak terlalu mencolok. Kupingnya lebar dan besar. Matanya bulat diselimuti kelopak mata yang miring dan bersudut tajam. Warna matanya kuning dengan aksen hitam di bagian pupilnya. Pola strip hitam masih menyelimuti wajahnya. Bulu di alis dan pipinya putih dan berjanggut cukup panjang. Mulutnya lebar dan bertaring tajam. Telapak kakinya besar dan bercakar. Uniknya, di sela-sela jarinya terdapat selaput yang sepertinya menjadi alasan hewan ini mampu berenang cepat. Hal tersebut berkaitan dengan salah satu teknik berburu harimau Sumatera yang sering menyudutkan mangsanya ke air. Karena harimau Sumatera adalah perenang yang ulung dan binatang buruan mereka biasanya tidak mahir berenang. Harimau Sumatera adalah binatang anggun yang unik dan hanya ada di Indonesia. Sangat disayangkan bahwa populasi mereka kian menipis dan terancam punah. Sudah sepatutnya kita sebagai manusia turut membantu mempertahankan keberadaannya, bukan hanya sebagai simbol negara saja, namun sebagai salah satu bentuk kekayaan nusantara yang tiada tara.