Pengukuran dan Besaran
Ketidakpastian Pengukuran Tunggal
Aturan Penulisan Hasil Pengukuran
- Pengukuran tunggal: dilakukan satu kali.
- Pengukuran berulang: dilakukan lebih dari satu kali.
Ketelitian dan Nilai Skala Terkecil
- Ketelitian alat ukur: setengah dari nilai skala terkecil.
- Contoh dengan mistar:
- Skala terkecil: 0,1 cm atau 1 mm.
- Ketelitian: 0,05 cm atau 0,5 mm.
- Hasil pengukuran dalam cm: 2 angka desimal.
- Angka taksiran: 0 dan 0,05 cm.
Penulisan Hasil Pengukuran
- Rumus: X = X0 ± ΔX
- X0: hasil pengukuran (angka pasti + angka taksiran).
- ΔX: ketelitian alat ukur.
Contoh Pengukuran
- Pengukuran lebih dari 8,3 cm, belum mencapai 8,4 cm:
- Angka pasti: 8,3
- Angka taksiran: 0 (karena belum mencapai garis tengah)
- Hasil: X = 8,30 ± 0,05 cm
Pengukuran dengan Ampermeter
- Skala terkecil bagian bawah: 0,02 A
- Ketelitian: 0,01 A
- Hasil dalam satuan A: 2 angka desimal
- Angka taksiran: 0 dan 0,01 A
Contoh dengan Ampermeter
-
Pengukuran lebih dari 0,06, belum mencapai 0,08 A:
- Angka pasti: 0,06
- Angka taksiran: 0 (karena belum mencapai garis tengah)
- Hasil: sesuai ketelitian ampermeter
-
Pengukuran lebih dari 0,32, melewati garis tengah:
- Angka pasti: 0,32
- Angka taksiran: 0,01 A
Kesimpulan
- Penting untuk memahami perbedaan antara penghitungan dan pengukuran.
- Ketelitian alat ukur mempengaruhi cara penulisan hasil pengukuran.
Tips: Selalu tentukan tingkat ketelitian alat sebelum melakukan pengukuran dan periksa apakah angka taksiran sudah sesuai dengan posisi hasil pengukuran.
Terima kasih telah menonton, jangan lupa untuk subscribe, like, share, dan komen.