Transcript for:
Fotografi Produk Makanan untuk UMKM

Hai Hai saya Mataswa Herman buat teman-teman di sini yang sedang usaha melakukan satu buah bisnis UMKM misalnya kemudian mungkin produknya adalah produk makanan nah teman-teman simak terus sampai habis video kali ini karena saya akan membahas bagaimana sih caranya memotret produk UMKM khususnya untuk produk makanan hai hai Hai buat teman-teman di sini pasti banyak banget yang pengen coba usaha kecil-kecilan di rumah dan teman-teman mungkin memilih makanan karena makanan tuh paling gampang banget kayak setiap hari pasti dikonsumsi dan kemudian juga mungkin untuk memulainya juga tidak sulit. Nah di sini foto produk untuk makanan menjadi satu hal yang sangat penting terutama kalau teman-teman ingin berjualan secara online atau misalnya teman-teman ingin blasting bingung. di WhatsApp group untuk teman-teman, misalkan teman-teman alumni, satu kuliah atau SMA, pasti akan butuh satu buah foto visual untuk menggambarkan, ini loh produk yang aku jual. Di video kali ini saya akan bahas bagaimana caranya memotret sebuah produk makanan supaya kamu bisa mempromosikan produk-produk kamu. Sebelum saya masuk ke pembahasan kali ini, saya ingin mengucapkan makasih banyak buat teman-teman yang selalu support channel ini, yang sudah share bagi teman-teman lainnya sedang belajar fotografi. Dan buat teman-teman sekalian yang mungkin baru saja ketemu video ini, video ini dan belum di subscribe, jangan lupa di subscribe sekarang karena setiap video saya membahas tentang fotografi. Dan buat teman-teman juga yang menanyakan apakah saya ada jasa fotografi, videografi dan juga social media management, teman-teman bisa langsung kontak ke nomor di bawah ini. Nanti akan dibantu oleh administrasi saya. Demikian juga buat teman-teman yang menanyakan apakah bisa memanggil saya untuk kebutuhan kampus, perusahaan, ataupun komunitas langsung kontak ke nomor tersebut. Otomatis buat teman-teman di sini jangan takut dulu. Mungkin kalau dengar fotografi kebayangnya harus pakai kamera profesional, lightingnya yang serba mahal gitu ya. Jangan khawatir, karena foto-foto itu bisa dihasilkan dengan menggunakan alat-alat yang sederhana, seperti misalnya smartphone, ataupun teman-teman misalnya memiliki kamera-kamera profesional, tapi yang entry level nih. Nah, itu pun bisa dimaksimalkan. Demikian juga dengan lighting. Kalau teman-teman belum punya lighting studio, yang mungkin seperti di fotografer-fotografer profesional gitu ya, nah teman-teman di sini bisa juga menggunakan beberapa lampu-lampu artificial yang ukurannya kecil. atau teman-teman memaksimalkan dengan available light atau window lighting. Karena setiap hari kamu pasti melihat window lighting, cahaya-cahaya yang masuk dari jendela, dan itu akan menjadi sebuah sumber cahaya yang murah dan gratis setiap hari bisa kamu gunakan. Mirip dengan produk-produk lainnya, produk makanan pasti juga ketika kamu jual memiliki sebuah kemasan atau packaging. Packaging ini bentuknya bisa bermacam-macam, misalnya bisa dalam bentuk stopless, misalnya kalau kue kering, atau mungkin teman-teman... menjual dalam bentuk snack, kemudian teman-teman bisa juga dalam bentuk bungkus plastik gitu ya, atau mungkin bisa juga dalam bentuk kotak-kotak lainnya ya, beragam banget, zaman sekarang tuh banyak banget pilihannya. Nah, di sini otomatis teman-teman juga harus bisa mengkomunikasikan dari sisi packaging-nya, branding-nya sendiri, termasuk dengan produk makanan itu sendiri. Artinya kita harus mengkomunikasikan bagaimana tampilan makanannya, misalnya kalau kita taruh di atas sebuah piring, atau bahkan dalam bentuk packaging. Pagingnya itu ketika teman-teman membeli misalnya di supermarket atau misalkan membeli di sebuah pasar. Karena dalam sebuah konsep marketing, pastinya kita harus memperlihatkan brandingan dari produk kita sendiri. Jadi itu juga menjadi salah satu unsur yang penting ketika teman-teman ingin melakukan sebuah photoshoot. Jadi buat teman-teman sekalian yang sebelum memulai photoshoot itu sebaiknya kita mencari referensi. Caranya gimana? Gampang banget di internet tuh banyak. Jadi misalkan ini keywordnya cookies, kita mau foto nanti. kemasan-kemasan cookies gitu ya Nah kita coba lihat kira-kira seperti apa nih visual yang kita ingin buat Oke sekarang kita mulai yang pertama adalah foto produk dengan packaging seperti ini jadi ini ada cookies Packaging seperti ini kita akan tetap biarkan tapi teman-teman sebaiknya tetap punya satu produk lagi yang nanti kita akan ambil isinya kenapa karena biasanya kita akan lebih bisa mengkomunikasikan kayak gimana sih bentuk chips nya kalau kita taruh misalkan di ke buah piring gitu ya atau misalkan kita menggunakan aksesoris-aksesoris macam-macam lainnya misalnya kita bisa pakai seperti ini ya misalkan papan kayu ini juga pemilihan propertinya tergantung image apa yang teman-teman ingin sampaikan kalau misalnya teman-teman pengen bikin kesannya oh ini kita mau bikinnya lebih authentic tradisional misalnya lalu kita pilih warnanya seperti ini warna-warna warm kalau teman-teman mungkin optionnya pengen yang lebih modern lebih putih mungkin teman-teman bisa pilih properti yang warnanya mendekati warna putih gitu ya atau warna-warna lainnya yang memang lebih modern. Atau bahkan misalnya, Kan ceritanya nih, chipsnya ada strawberry-nya, pengen warnanya adanya pink gitu ya, itu silahkan juga. Jadi tergantung apa yang teman-teman ingin sampaikan. Lalu lokasi saya ini kebetulan di samping saya ada jendela. Jadi kita akan mencoba memotret yang pertama kali. lightingnya dengan window lighting dulu. Kita tidak menggunakan cahaya lainnya, hanya dengan cahaya matahari yang datang dari jendela. Nah kalau kita ambil dari bagian atas, kalau dari sisi branding pasti otomatis logo akan lebih terlihat ya jelas. Tapi dari sisi packagingnya itu sendiri, misalkan aku pengen lihat cookiesnya dari atas tuh gak gitu kelihatan, tapi lebih kelihatan dari samping sini. Jadi angle harus dieksplorasi supaya kita bisa mengkomunikasikan seberapa besar besar sih toplesnya atau misalnya seberapa tinggi ya kadang-kadang toples kalau dari atas kan looks sama aja kayak begini tapi begitu ngelihat dari samping kita baru lihat oh ternyata toplesnya tinggi loh bukan setengahnya atau apa Nah itu teman-teman harus lakukan eksplorasi dan latihan sebanyak-banyaknya nah eksplorasi angle itu menjadi satu hal yang perlu teman-teman lakukan buat latihan mata di sini jadi kalau tadi saya ambilnya misalkan sekitar 45 atau 30 derajat dari permukaan hai hai Nah belakangnya otomatis kita harus to be lost gitu ya Tapi kalau teman-teman misalnya Oh aku pengen sejajar aja deh kayak gini Ini pun nggak apa-apa sebenarnya Tapi bagian belakangnya teman-teman harus perhatikan Kalau kayak gini saya akan coba ambil Tapi bagian belakangnya itu ikut rekam Jadi kalau teman-teman lihat Dia ini ada bagian belakangnya Jadi belakangnya itu juga harus diperhatikan Kalau belakangnya itu mengganggu Teman-teman bisa menggunakan fasilitas seperti seperti bokeh seperti ini atau teman-teman harus diisi dengan alas tertentu supaya belakangnya sesuai dengan apa yang kita inginkan lalu pilihan berikutnya adalah kenapa enggak dari atas misalnya dari atas pun sebenarnya bisa-bisa aja tapi teman-teman mungkin harus mengajak packagingnya sendiri karena packaging itu berdiri ke atas ya Jadi kalau teman-teman mau ambil sejajar teman-teman harus putar supaya packagingnya bisa terlihat dari atas Nah kalau dari atas kita cuma bisa lihat untuk Nah disini teman-teman ada baiknya dilakukan adjustment supaya lebih kelihatan dari packagingnya. Jadi supaya ada sedikit bokeh-bokehnya ya. Nah ini kita deketin sedikit lalu kira-kira komposisinya seperti ini. Nah hasilnya kayak gini, ini hanya menggunakan window lighting. Teman-teman bisa lihat disini kenapa saya taruhnya. Dia melintang karena komposisi yang saya gunakan ini diagonal. Jadi supaya unsurnya lebih menarik. Kalau teman-teman lempeng-lempeng aja mungkin akan lebih kaku, tapi kalau ada diagonalnya dia akan lebih menarik. Nah, kalau kita hanya menggunakan window lighting, teman-teman bisa lihat di sini, shadownya masih aman sebenarnya, karena saat ini kondisinya soft light banget, jadi shadownya masih aman. Kalau teman-teman misalnya butuh yang lebih, kalau cahayanya terlalu kuat, teman-teman akan membutuhkan yang namanya reflektor. Jadi akan kita taruh di sisi sebelah kanan, bisa berbentuk styrofoam. kertas atau apapun itu yang berwarna putih. Tujuannya adalah untuk memantulkan cahaya, supaya bagian shadow ini menjadi jauh lebih terang. Nah, kalau tadi saya motretnya dengan menggunakan window lighting, sekarang saya akan coba shootnya dengan menggunakan artificial light-nya. Nah, di sini ada satu lampu kecil, ini mungkin buat teman-teman yang sedang memulai usaha WMKM, mungkin bisa dipertimbangkan untuk menginvestasikan lampu seperti ini. Jadi, lampu itu... nggak harus yang gede-gede, coba yang kecil aja dulu. Karena pertama praktis, bisa dipakai kemana-mana. Nah, ini aku akan coba nyalahin. Di sini teman-teman nanti akan belajar apa sih bedanya kalau misalnya saya memotret menggunakan aksesoris seperti ini, ini disebutnya sebagai standar reflektor. Dan kemudian apa bedanya kalau misalnya aku lepasin nih standar reflektornya, misalnya kita buka. Nah, dia cahayanya akan menjadi jauh. jauh melebar ketika kita tambahin aksesoris kita sebutnya sebagai bisa dengan light aksesoris atau light modifier supaya lampunya itu atau cahaya yang kita hasilkan itu bisa sesuai arahnya dengan yang kita inginkan nah disini dia menjadi lebih terarah dan disini karena tanpa ada apa-apa di bagian depannya ini ini menjadi hard light cahaya yang sangat keras hard light nanti bisa dilihat dari Shadow yang dihasilkan pada produk yang kamu foto Teman-teman bisa juga menggunakan aksesoris seperti ini, atau bisa juga dengan menggunakan softbox istilahnya, untuk mendapatkan lighting yang lebih lembut. Nah, lighting yang lebih lembut biasanya akan menghasilkan bayangan yang lebih lembut juga. Jadi, hasil foto yang kamu hasilkan, bisa lebih merata lalu untuk lampu artificial seperti ini powernya bisa kita kontrol teman-teman apakah misalnya ingin lightingnya lebih redup kita bisa set misalkan sampai di bawah banget, misalkan cuma ini 0, misalkan cuma mau-mau 10% aja ini pun bisa tapi biasa cahaya sebesar ini hanya untuk fill light untuk mengisi area bayangan atau teman-teman mau maksimalkan sampai 100% misalnya supaya dia menjadi key light atau main light nya dari foto kita dan kebetulan lighting ini sebenarnya cuma 60watt ya tapi sangat cukup untuk foto-foto produk UMKM dan kemudian option berikutnya di sebelahnya ini ada untuk mengatur temperatur temperatur dari cahaya yang dihasilkan jadi seperti teman-teman tahu ya kalau di fotografi itu kita mengenal bahwa cahaya itu memiliki warna ada subuhnya diukurnya dengan Kelvin nah disini teman-teman bisa atur dari 4000 paling rendah itu di sekitar 2700 Kelvin ya itu yang paling warm teman-teman bisa lihat cahayanya lebih hangat lebih warm kemudian kita coba atur lagi putar sampai warnanya lebih bluish nah 6000 1500 itu warnanya lebih bluish jadi tergantung apa yang teman-teman ingin hasilkan kalau teman-teman makanan biasanya saya suggest untuk yang jauh lebih warm lighting itu sebenarnya posisinya bisa kita taruh di mana-mana jadi misalnya kalau aku mau lihat dari sebelah sana kemudian ini lighting di bagian depan gitu ya Nah ini kita sebut dengan front light front light itu biasanya otomatis pasti akan terang semua tapi kadang-kadang jadinya terlalu flat juga terlalu bosan ada baiknya teman-teman berpindah jadi misalkan kalau lighting dalam posisi sini teman-teman jangan foto dari posisi sana coba teman-teman datang ke sisi sebelah sampingnya atau dari sebaliknya kalau sisi di samping sini kita sebut dengan side light jadi cahaya datang dari samping bayangannya itu jatuhnya menyamping juga jadi ini arahnya kira-kira seperti ini oke nah ini nyamping nah ini yang disebut dengan side light atau kalau teman-teman mau yang lebih advance teman-teman bisa bisa bermain backlight, tapi dalam posisi backlight ini teman-teman butuh aksesoris-aksesoris pendukung. Jadi misalnya, karena backlight otomatis ada beberapa area yang ada shadownya, teman-teman akan membutuhkan properti seperti reflektor gitu ya. Tujuannya adalah untuk mengisi bagian-bagian yang tertutup oleh bagian shadow ini, karena shadow itu pasti akan lebih gelap. Kalau gelap itu artinya kita nggak bisa melihat detail, atau otomatis kita butuh shadownya. Demikian pembahasan kali ini tentang foto produk khususnya untuk makanan. Dan buat teman-teman yang di sini penasaran misalnya pembahasan apalagi ya untuk produk-produk UMKM berikutnya, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. So, thank you for watching. Jangan lupa like, comment, subscribe, dan juga share. Bye-bye.