Informasi lain ya, sodara, di tengah kemajuan pendidikan dan teknologi masih ada sekolah di pedalaman Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur yang bangunannya tak layak sebagai tempat belajar. Salah satunya adalah SMP Negeri 5 Amabi Oveto yang jadi salah satu potret buram dunia pendidikan tanah air. Beginilah kondisi gedung SMP Negeri 5 Amabi Oeveto di Desa Fatu Teta, Kecamatan Amabi Oeveto Timur, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Gedung sekolah yang dibangun swadaya, berupa tiga ruangan kelas dan satu ruang guru sejak tahun 2017, hanya beratap daun lontar dan berdinding bebak gawang serta berlantai tanah. Gedung SMP 1 Atap ini menampung 36 pelajar yang saban hari menuntut ilmu dengan kondisi yang sangat memprihatinkan akibat kondisi gedung yang sudah mulai rusak.
Saat hujan, para pelajar terpaksa harus berhenti belajar akibat atap sekolah bolong dan air masuk ke ruang kelas. Meski demikian, kondisi ini tak menyurutkan niat dan semangat para pelajar untuk terus menuntut ilmu. Hai hujan bagaimana lu jangan lompat terus terus ke pindah meja kursi belajar tidak nyaman Pak susitnya begitu ya Pak Nah lu mau apa untuk bisa bikin gedung Pak supaya lebih bagus Pak Pihak sekolah telah mengajukan ke pemerintah Kabupaten Kupang agar dapat membangun gedung sekolah yang layak. Namun usulan tersebut belum terkabulkan, sehingga setiap hari mereka terpaksa harus menggunakan gedung yang tak layak ini.
Kalau anak-anak kami di sini, mereka kalau hujan seperti ini mereka ada, tetapi begini sudah kadang-kadang daun ini sudah rusak. dan mereka basah di dalam. Terpaksa kami harus mengungsi pindah-pindah kelas.
Dan kantor juga saat ini juga kami mengungsi. Kami satu ruangan dengan siswa untuk sementara. Para belajar dan guru berharap pada tahun ini, pemerintah Kabupaten Kupang dapat membangun gedung sekolah baru yang permanen, sehingga mereka bisa beraktivitas sebagaimana sekolah lainnya di Indonesia.