Tahap Perkembangan Konstitusi di Indonesia
Tahap perkembangan konstitusi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periode, yaitu:
1. UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)
- Pada periode ini, indikator demokrasi belum sepenuhnya terpenuhi.
- Fokus pemerintah pada mempertahankan kemerdekaan dan menjaga kedaulatan negara.
- Pelaksanaan demokrasi terbatas pada pers yang mendukung revolusi kemerdekaan.
- Komitmen pendiri bangsa: Muhammad Yamin (asas perikrakyatan) dan Soekarno (mufakat).
- UUD 1945 disahkan pada 18 Agustus 1945 dan menjadi konstitusi tertulis pertama.
- Meskipun bersifat sementara, naskah ini memiliki kekuatan mengikat.
- Struktur UUD 1945:
- A. Mukaddimah (Bagian Pembuka)
- B. Batang Tubuh (15 bab, 36 pasal)
- C. Penutup (bab 16, pasal 37)
- Pembukaan dan pasal-pasal dimuat dalam Daerah RI tahun ke-2.
2. Konstitusi RIS (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)
- Mulai berlaku setelah KNIP memberikan persetujuan.
- Keputusan Presiden RIS No. 48, 31 Januari 1950.
- Penyerahan kedaulatan dari Belanda kepada Indonesia.
- Di Yogyakarta, UUD 1945 tetap berlaku.
- Aspirasi daerah untuk kembali bersatu dalam NKRI menguat.
- Struktur Konstitusi RIS:
- A. Mukaddimah (4 alenia)
- B. Batang Tubuh (6 bab, 197 pasal)
- C. Lampiran
- Sistem pemerintahan parlementer, dengan perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.
3. UDS (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)
- Desakan untuk kembali ke negara kesatuan semakin kuat.
- UDS 1950 diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1950.
- Struktur UDS 1950:
- A. Mukaddimah (4 alenia)
- B. Batang Tubuh (6 bab, 146 pasal)
- Gejolak politik menyebabkan ketidakstabilan.
- Dekret Presiden 5 Juli 1959:
- Pembubaran Konstituante.
- Berlaku kembali UUD 1945.
- Pembentukan MPRS dan DPA.
4. UDNRI (5 Juli 1959 - 19 Oktober 1999)
- Pemilu 1955 dilaksanakan dengan baik.
- Ketidakpuasan menyebabkan ketidakstabilan politik.
- Upaya pemerintah kembali ke UUD 1945 dibahas di Konstituante.
- Tiga pemungutan suara untuk kembali ke UUD 1945 mengalami kebuntuan.
- Dekret Presiden 5 Juli 1959 disetujui oleh DPR hasil pemilu 1955.
Pelajaran yang Dapat Diambil
- Pentingnya kontrol pemerintahan untuk menghindari kekuasaan yang sewenang-wenang.