Transcript for:
Mengelola Emosi dan Hubungan Sosial

Halo semuanya, kembali lagi dengan aku Bila Farhanov, host Suara Berkelas. Hari ini, aku ingin berterima kasih banyak, aku ingin apresiasi teman-teman Suara Berkelas yang udah support kita dari nol. Yang dimana di tahun ini, kita udah gain lebih dari 80 ribu subscriber. Tepuk tangan. Dan ya, khusus untuk kalian semua, aku bakal kasih 7... episode podcast favorit aku yang dimana bakal bantu kamu khususnya dan aku bisa berkembang bareng di tahun 2025 beberapa orang yang melihat trauma sebagai motivasi untuk menjadi versi terbaik mereka Gimana dokter melihat atau ada gak solusi sederhana untuk teman-teman di luar sana yang nonton yang masih punya trauma atau luka masa lalu yang masih mereka bawa terus, ada gak metode atau solusi simple dari dokter? kalau mau disingkat, ini namanya stamina. Oke, menarik. Saya cakap sebagai stamina nih untuk mengatasi trauma. S-nya itu apa? Kita sadari dulu trauma kita itu apa sih? Ada gak sih trauma dari diri kita sehingga kok kita menjadi pribadi yang sempurna? Seperti ini. Dan kita pahami kenapa trauma ini bisa terjadi. Ya. Itu salah satunya. Sadari dulu. Kedua apa? T. T. Kita tuliskan. Apa saja sih trauma-trauma yang pernah kita lalui? Setelah kita tulis. Kalau bisa kita bakar. Robek-robek kita bakar. Kita niatkan trauma itu sudah hilang daripada saya. Wow. Ya. Itu kedua. Ketiga A. Ampuni mereka yang pernah menimbulkan trauma kepada kita. Kita kan sudah tahu trauma-trauma apa yang pernah kita dapatkan, siapa aja penyebabnya. Kita ampuni mereka. M. Dengan meditasi. Kenapa dengan meditasi? Dengan meditasi itu kita meningkatkan kesadaran, memberikan ketenangan. Dengan kesadaran kita semakin menyadari, eh itu masa lalu loh. Sekarang itu kita hidup di masa ini. Dan bagaimana masa depan kita nantinya? Itu dari meditasi. I. Apa I? Ingat saja momen-momen bahagia yang pernah kamu lalui. Nah, menarik. Dengan mengingat momen bahagia, berarti diri kita gak sepenuhnya penuh dengan trauma. Ada juga loh, momen-momen bahagia yang pernah kita lalui dalam hidup ini. Ya. N. N. Nikmatilah momen itu. Dan peluklah dirimu. Dan katakan bahwa saya baik-baik saja. Dengan begitu kita merasa lebih tenang. Satu lagi A, apa? Kalau emang kelima STAMI ini kita, N ya, 6 ya, itu belum membantu kita untuk merilis trauma ini, yang A satu lagi, terakhir. Ajaklah diri kita menemui tenaga profesional atau hipnoterapis untuk membantu menyelesaikan trauma kita. Semoga dengan begitu trauma bisa terilis. Ada fase dimana pertemanan itu justru penyebab utama kita kesepian. Dan kemudian bagaimana caranya kita terus menjalin selatu rahmi atau pertemanan yang sehat. sama seorang, karena kemarin aku nonton podcastnya Trevor Noah sama Simon Sinek, dia bilang bahwa pertemanan yang sejati itu yaitu ketika kita meminta bantuan, bukan kita sekadar menawarkan bantuan itu yang membuat pertemanan pertemanan itu bagus. Jadi kalau kita berani, misalnya bila udah berteman lama sama Mas Aji, terus bila ada masalah, bila gak pernah segar untuk, Ji, bisa tolong gue gak sih? Bukan sekedar kayak, Ji lu butuh bantuan apa? Kabar di gue, gitu ya. Itu yang aku pikir bahwa oh iya, selama ini aku kalau mau minta bantuan, itu selalu sama orang yang aku percaya, gitu. Pemahaman kita adalah kenyataan di hidup ini over interaction, kan. Karena over interaction, banyak interaksi yang kita tidak bisa. lakukan yang kita alami. Justru yang saya lakukan sekarang ini itu secara berkala ya, dua hari sekali, tiga hari sekali itu saya whatsapp ke teman-teman yang dulu ketemu gitu. Dan menanyakan sesimpel, sesederhana apa kabar? Kayak misal lihat lagi podcast saya gitu yang di youtube saya kan Ajisanto Sobat Putra TV. Saya lihat episode pertama, episode-episode awal gitu. Saya hubungin lagi. Saya sekedar menanyakan apa kabar gitu. Dan itu mungkin banyak orang yang tidak tidak ini ya. Enggak engeh gitu betapa pentingnya menanyakan sesimpel apa kabar. Beberapa teman yang saya WhatsApp itu juga. Hiran gitu. Ada apa gitu. Seolah ketika ada yang menghubungi. Itu ada yang dibutuhkan. Itu lucu. Dan saya bilang. Lo gak ada apa-apa. Saya hanya kepingin tahu kabarmu aja. Saya hanya menanyakan apa kabar. Dan itu barangkali yang. Perlu kita lakukan sekarang ini. Itu budaya atau apa? Tiba-tiba kita overthinking pas ada orang. Ada orang. 2 tahun gak pernah ada kabar tiba-tiba ngechat misalnya, bila? kenapa gitu kan minta tolong atau apa gitu itu biasanya umum, tapi kalau misalnya panggil nama Mas Aji apa kabar gitu ya, itu kan orang bisa jadi mikir wah, ini apa mau ngutang atau apa mau tawarin MLM ini atau gitu Banyak orang yang masih belum paham tentang apa itu kecerdasan emosional. Seakan-akan kecerdasan emosional itu hal yang sulit, berat, terlalu tinggi gitu ya. Padahal sebenarnya kecerdasan emosional adalah sebuah konsep yang akhirnya kutemukan menjadi irisan antara bagaimana kita managing relationship with others. Dalam dunia ini yang serba sosial, Tentu dari interaksi, komunikasi, ada pertukaran gitu kan, baik informasi, baik energi, baik dan segala macam. Nah, emotional intelligence sendiri itu Terdiri dari empat pilar. Pilar yang pertama adalah self-awareness, atau seberapa kita tahu tentang diri kita, tahu diri. Yang kedua adalah self-regulation, gimana kita bisa mengolah diri kita sendiri, atau manage diri kita lebih baik. Yang ketiga social awareness, bagaimana kita bisa tahu dunia sosial itu seperti apa. Dan yang keempat adalah relationship management, atau bagaimana kita memanage atau mengelola hubungan yang baik dengan orang lain. Kenapa emotional intelligence ini menjadi salah satu core yang juga aku masukkan ke dalam seluruh aspek hidupku, kontenku, sampai dengan service-service yang aku berikan. Karena salah satu isu perceraian yang sering terjadi itu adalah karena pertengkaran. Kenapa orang bertengkar? Biasanya. Misalnya istrinya dia minta untuk dipahamin, minta didengerin dan segala macem, jadi dia meluapkan emosinya. Terus cowok atau suaminya, dia merasa ketika istrinya emosi, dia ketrigger juga. Akhirnya dia emosi banget. Dan akhirnya berantem nih, bertengkar. Dan bertengkar ini akhirnya mereka tidak mencari solusi. Tapi lebih salah-salahan, tunjuk-tunjukkan, menyudutkan satu sama lain. Dan akhirnya ini yang membuat relationship akhirnya retak. Bukan hanya... di rumah tangga, tapi juga di kantor seperti itu. Let's say, bos kita marah-marah, tapi dia gak bisa menahan emosinya, akhirnya emosinya tuh ke-translate atau ke-transfer ke anak buahnya dan anak buahnya juga moodnya jadi jelek. Ke rumah juga moodnya jadi jelek. Jadi yang namanya mood atau emosi negatif yang gak bisa dibendung oleh diri sendiri, ini akhirnya nular nih kemana-mana. Emotional intelligence adalah sebuah ilmu yang memang memberikan insight buat kita. buat kita bahwa kalau kita mau manage relationship lebih baik dengan orang lain, satu kita harus kenal dulu, sesimpel emosi kita tuh seperti apa kapan kita marah, kita marah gara-gara apa sih, marah gara-gara lapar, sama marah gara-gara tersinggung, solusinya beda gak, pasti beda kan sedangkan kalau misalnya kita gak tau nih gue marah gara-gara apa ya gimana kita mau menyelesaikan masalahnya misalnya gitu, jadi start dari tau diri dulu, baru ke mudah Kemudian self-regulation, kita mencoba manage diri sendiri. Kalau gue marah gara-gara gue lapar, ya gue tinggal makan selesai dong. Tapi kalau misalnya gue marah gara-gara gue tersinggung, maka gue harus having a difficult conversation with this person. Nah itu adalah start dari self-regulation. Gue tahu dulu gue emosinya gara-gara apa, dan gue tidak langsung menuangkan emosi gue yang tadinya marah, atau sedih, atau nangis itu bercecaran kemana-mana sampai bikin orang gak enak. Bisa kayak gitu. Atau merugikan orang lain lah bahasanya. Lalu kemudian berikut. Kata adalah social awareness. Kalau aku sudah lebih kenal dengan diriku dan emosiku. Misalnya dengan aku dengan Mas Bilal saat ini. Aku juga jadi belajar bahwa Mas Bilal ini emosinya saat ini lagi gimana sih? That's social awareness. Bukan hanya Mas Bilal. Misalnya kayak suamiku hari ini dia gimana? Dia habis ngelaluin apa? Dia hari ini moodnya gimana? Apakah energinya bagus apa enggak? Dia nyaman apa enggak dengan dirinya dia sendiri? Nah itu juga salah satunya ada kompetensi di dalamnya namanya empati. Jadi empati is part of. of social awareness. Dan itu yang masih lacking nih, aku lihat. Baik di karir maupun di relationship. Jadi seakan-akan tuh, kalau misalnya ada orang sedih dan segala macam, kita gak bisa nangkep sinyal itu. Nih orang tuh sedih, apa marah, apa gimana sih gitu. Kita bingung, karena kita sendiri gak tahu itu emosi apa. Baru terakhir adalah relationship management. Dimana relationship management, artinya ketika kita tahu, emosi kita gimana, dan emosi orang itu gimana, kita bisa manage relationship yang lebih baik. Artinya salah satu toolsnya misalnya adalah kita bisa berkomunikasi satu sama lain. Let's say, aku kalau misalnya sama suami, aku pasti akan daripada nangis, langsung nangis gitu, aku akan bilang, sayang aku mau nangis, karena aku lagi mengelola emosi berdukaku, aku butuh pendengar, tolong kasih aku 15 menit ya, aku pengen ngomong, kamu please dengerin aku dulu. Kan, kita jadi lebih ngerti ya, kamu sendiri sebagai cowok ini gak harus sibuk narka-narka kan. Bener-bener. Artinya lebih enak kan ketika kita mengelola relationship itu. Mau itu relationship dalam hal romantik atau dalam berpacaran atau berhubungan secara rumah tangga gitu ya. Maupun secara karir. Jadi kenapa emotional intelligence itu penting sekali dan itu jadi salah satu yang aku kempenkan juga. Meskipun aku adalah seorang karir coach dan matchmaking. Karena aku pengen orang ketika mereka ngejalanin karir atau mereka ngejalanin relationship. relationship-nya mereka, dating-nya mereka, itu based on emotional intelligence. Ketika orang sudah bisa tahu diri, ketika orang sudah bisa mengelola dirinya dia sendiri, orang tahu emosinya orang lain seperti apa, dan bisa manage itu lebih baik, trust me, itu akan membuat kita thriving dimanapun. Mau itu karir, mau itu relationship, karena aku pun udah ngerasain itu. Susah tidur, biasanya karena apa sih? Kebanyakan nih anak-anak muda usia 20-an, 30-an gitu. Karena overthinking, mikirnya udah kejauhan. Apa-apa dipikirin, akhirnya gak bisa tidur gitu. Insomnia atau kebiasaan. Mereka biasa mengerjakan apa-apanya di malam hari dengan alasan bisa fokus, gak banyak yang ganggu. Alhasil mereka menggeser waktu tidurnya Dan itu berakibat kepada Metabolisme tubuh yang berantakan Lalu apa yang kita gunakan Adalah herbal-herbal yang fungsinya Merelekan organ-organ tubuh tubuh kita sebagai muscle relaxant, melemaskan otot-otot tubuh, teman-teman bisa gunakan yang pertama bunga lavender yang pertama adalah bunga lavender lavender itu ternyata sifatnya adalah merelaxasikan, entah itu otot-otot kita pikiran kita juga bahkan selain itu dia juga bisa mengurangi ansieti teman-teman bisa gunakan daun lavender kemudian diseduh dengan apel air panas lalu digunakan untuk teh atau kita seduh dengan air panas untuk diminum gitu ya seperti kita menyeduh teh kemudian bisa juga menggunakan essential oil dan lavender tinggal dihirup nanti rasakan sekitar 10 sampai 30 menit akan merasa mulai ngantuk tuh ikutin aja jadi lemesin aja gitu ya tinggal tidur nantinya terus kemudian yang ketiga kita bisa gunakan daun serai Daun serai ini Biasa kita gunakan sekarang Untuk minuman ya Di kafe-kafe itu sekarang udah Menggunakan daun serai Baik itu untuk topping Maupun garnis gitu Sebetulnya daun serai itu Memiliki manfaat sebagai maskul relaksan Jadi kita Cukup seduh Atau rebus diminum airnya Boleh ditambahkan jahe Boleh ditambahkan kapulaga Sifatnya untuk merelaksasi Gitu ya Menyegarkan badan sehingga kita bisa beristirahat Dengan nyaman Jadi tadi apa tuh Ada Daun serai banyak ya Kemudian yang keempat ya Daun pala, eh biji pala Yang tadi Setengah biji pala diseduh Kemudian diminum airnya Oh bisa minum juga ya Iya diminum airnya jangan langsung ditelan Tadi keren cuma bisa Dibenyak-benyak gitu Dibenyak-benyak terus diseduh Terus diminum airnya Hmm Terlepas dari emang orang kan bilang Wah herbalnya kayak pahit atau gak enak Kayak orang minum jamu kan ada yang enaknya Ada yang kayak Rasanya aneh gitu Tapi kan tujuannya untuk kesehatan ya Iya gitu jadi ada beberapa tanaman Yang dia memang Memiliki Rasa pahit ya Contoh Tanaman yang digunakan untuk Obat diabetes namanya sambiloto Dia juga bisa digunakan Untuk Untuk obat hipertensi. Sambiloto ini emang terkenal pahit banget. Makanya dijuluki the king of bitter. Oh iya, baru tau sambiloto. Sambiloto. Bentuknya kayak daun rumput sebenarnya gitu. Dia kita gunakan herbanya seluruh tanaman kecuali akar. Dan masuk ke dalam ramuan untuk anti diabetes. Karena memang dia bisa menurunkan kadar gula darah. Apabila gula darah kita... Terlalu tinggi gitu Nah orang-orang zaman dulu udah paham Obatnya kencing manis ya minum pahitan Di dalam ramuan pahitan itu ada diabetes Makanya mbok-mbok jamu itu dia jual loh Jamu pahitan ya Di dalamnya ada dia Ada sambiloto Ada broto wali yang gak kalah pahitnya juga ya Kemudian ada tambahan yang lain Rempah-rempah yang lain gitu Nah biasanya orang paham nih Ternyata obatnya dari si kencing manis ini justru yang pahit-pahit gitu dan memang terbukti sambiloto itu bisa mengurangi itu tadi gula darah yang meningkat gitu. Oke tapi kalau di sisi self improvementnya ingin kehidupan yang manis ya harus menikmati momen pahit kan? Bukunya Koglen yang ngomongin uang, itu aku suka di bagian ada empat... Jalur kekayaan yang bisa kita tempuh, itu empat jalur kekayaan yang bisa kita tempuh, bisa spill gak ke teman-teman disini? Karena menurut aku empat jalur kekayaan ini selama ini aku cuma sadar dua hal doang dari empat itu. Pada umumnya ternyata orang kaya di Amerika punya empat jalur utama, bisa dibilang gitu. Nah jadi kalau dari aku sendiri mungkin jalur kekayaannya gak banyak, maksudnya bukan hanya empat itu aja. Tapi dia menyederhanakan dari pola-pola yang terjadi. Yang pertama itu adalah virtuoso. Virtuoso. Virtuoso itu adalah orang yang fokus dengan specific skill dan menjadi one of the best di bidangnya. Contohnya ya kayak dokter bedah, pilot, atau misalnya celebrity artist, musisi, engineer. Yang akhirnya dia dibayar karena ekspertisnya yang langka, yang gak banyak orang bisa sediakan. Dan dia benar-benar fokus mengembangkan spesifik skillnya itu. Dan disitu banyak klien-kliennya si Tom Corley ini ternyata kalau dia bedah lebih dalam dari mana asal sumber kekayaannya dia. Ternyata dari bayaran-bayaran sebagai ekspertis yang memang benar-benar top of the top di bidangnya itu. di Amerika dan itu bisa banyak banget dari menjadi chef ternama dari mulai jadi ya macem-macem lah gitu nah yang kedua itu adalah yang dia sebut company climber company climber company climber ya basically orang yang ternyata fokus mengejar karir secara profesional di perusahaan-perusahaan let's say top multinational di Forbes 500 dan bener-bener mencapai posisi-posisi strategis posisi Posisi-posisi tinggi. Jadi dia bukan orang yang fokus di specific skill-nya. Tapi dia fokus dengan kemampuan-kemampuan yang lebih generic. Kemampuan leadership, managerial. Kemampuan bagaimana dia bisa drive bisnis tempat dia bekerja. Untuk mencapai goals yang lebih tinggi. Nah itu adalah pola-pola yang dia dapetin. Ternyata itu jalan yang kedua. Jalan yang ketiga itu the saver dan investor. Namre. Mereka itu adalah orang-orang yang memang fokus untuk compounding uangnya dengan cara berinvestasi, menabung, berhemat, dan lain sebagainya. Padahal pekerjaan mereka sebenarnya ternyata bukan pekerjaan yang mungkin dianggap prestisius gitu. Tapi ternyata dengan mereka benar-benar berhemat dan benar-benar memaksimalkan compounding efek dalam berinvestasi, sama mereka bisa mencapai level-level kekayaan tertentu di level let's say milionaire di Amerika. Itu nomor tiga tuh sering aku ketemuin di orang Jepang itu, benar gak sih? Iya ada beberapa budaya di orang Jepang yang ternyata menerapkan seperti itu. Jadi fokus sama compoundingnya, dia mencoba hemat dan somehow ya berhasil mencapai kekayaan, ya bisa dibilang kalau dirupiahkan miliaran rupiah padahal mereka cuma penjaga toko, padahal mereka cuma kayak tukang bersih-bersih dan lain sebagainya. Jadi ada segmen yang... jarang orang tahu, walaupun ini jauh lebih lama ya mencapai level kekayaan, let's say menjadi seorang milioner tapi ternyata ada gitu, dan dia menemukan polanya dan terakhir, nah ini yang paling sering diketahui orang, tapi justru yang dia temukan paling sedikit jumlahnya, yaitu the dreamer the dreamer itu orang yang biasanya dipotretkan sebagai sosok entrepreneur founder startup... Mereka adalah pendobrak, mereka adalah disruptor Mereka adalah orang-orang yang mencoba menciptakan ekonomi baru Mencoba menciptakan suatu terobosan baru, inovasi baru Dan akhirnya mendapatkan kekayaan karena sebuah gebrakan yang aplikatif yang dia lakukan Mungkin kita bisa melihatnya dari konglomerat-konglomerat dari dunia teknologi saat ini dan lain sebagainya Cuma yang menarik adalah dia menemukan sampel di Orang-orang yang dreamer ini Itu yang paling sedikit Dan sebetulnya yang tingkat kegagalannya Paling tinggi Cuma ya Sayangnya memang ini adalah Yang paling banyak disorot Sama media Jadi orang seolah-olah mempersepsikan Orang sukses dan kaya Itu menjadi seorang entrepreneur aja Bahwa kalau misalnya jadi karyawan Atau apalagi Ngerjain manual work Atau punya profesi yang tidak tidak dianggap prestisius, itu seolah-olah menutup kemampuannya untuk jadi kaya. Kayak nomor 2 dan nomor 3 tadi ya? Iya, kayak nomor 2 dan nomor 3. Jadinya, atau bahkan yang nomor 1 gitu. Kamu tetap jadi seorang, cuma jadi seorang expert. yang di satu bidang tapi kamu gak jadi pebisnis, kamu gak bisa jadi kaya padahal sebetulnya gak juga gitu tergantung sih sebenarnya definisi kekayaannya berapa, kalau misalnya kita mendefinisikan kekayaan harus Bertriliun-triliun gitu ya mungkin memang yang bisa mencapai hanya yang nomor empat tadi. Dan dreamer. Tapi kan kebanyakan orang kalau misalnya kita ngobrol ya sama masyarakat awam lah. Sebenarnya mereka butuh gak sih sampai bertriliun-triliun? Mereka sebenarnya kadang enggak juga sih. Gue pengen meningkatkan kekayaan dengan taraf hidup yang sedikit lebih tinggi dari sekarang aja gitu. Bahkan mungkin di persepsi mereka oke kalau bisa jadi mirip. milioner dan cara lebih mudah mau gak? mau banget milioner kan let's say ya kekayaan 15M benar, justru yang nomor 4 tadi tuh orang paling gampang stress ya itu karena resikonya paling gede yang rambuan di botak tuh itu nomor 4 tuh karena orang nge-highlight-nya si suksesnya mungkin 1 dibanding 100 ya 99 orang yang gagal segala macam itu sebenernya gak di-highlight gak keliatan gitu jadi mungkin survivorship bias ya Apa yang bikin orang-orang itu Ngerasa bahwa Wah aku hilang jati diri nih Aku sering denger ya Kata-kata hilang ya Aku yang sudah lama hilang Banyak orang ngerasa bahwa Aku udah hilang nih jati dirinya Aku udah hilang nih Falsil semangat-semangatnya gitu Apa yang bikin orang hilang. Ketika kita disibukkan dengan semua rutinitas yang kayak tadi tuh, tuntutan, ekspektasi, tanggung jawab, peran-peran yang kita harus penuhi, itu tuh kayak kita seperti sepotong kayu yang hanyut. Di mungkin sungai, lautan, dan lainnya. Jadi kita tidak memiliki tenaga untuk bergerak, dan kita hanya mengikuti kemana dunia ini membawa kita. Orang tua suruh sekolah, sekolah. Lulus kerja disuruh kuliah, kuliah. Pasangan kita nyuruh kita, ayo segera nikah, nikah. Jadi lingkungan yang mengarahkan kita, kita tuh kayak kayu yang ikut sana-sini. Gitu kan. yang aku coba untuk encourage dari orang-orang yang membaca bukuku atau orang-orang yang datang ke sesiku bisa gak sih kita mencoba jangan hanya membiarkan lingkungan yang menyetir kita kesana-sini, tapi kita juga punya arah sendiri jadi jangan seperti sepotong kayu tapi jadilah seperti sebuah kapal yang bisa punya arah, aku mau kesini, aku mau kesini, dan seterusnya gitu, meskipun mungkin, ya kalau kita ngomong, ya punya lah tujuan hidup, punya lah mimpi, kesannya kan kayak krisis banget ya, apa sih di umur segini masih mikirin mimpi itu kan gak praktikal itu kan belum tentu terwujud, iya memang belum tentu terwujud, tapi esensinya itu bukan tentang kamu bakal mencapai mimpi itu atau enggak... Esensinya tuh kamu punya mimpi Karena meskipun itu terwujud atau enggak Tapi punya mimpi ini yang buat kamu bangun Yes Setuju gak kira-kira Setuju banget Aku pernah nulis juga di buku pertama aku Jalan Inspirasi Itu persis kayak mas Nago tadi gambarkan Yang sebenarnya bikin aku semangat bangun pagi itu bukan karena ada mimpinya gitu Tapi kayak langkah kecil itu loh Langkah kecil Misalnya mimpi aku tuh pengen punya podcast yang bisa Hadirin tamu-tamu top di dunia misalnya Jadi ya mulanya Kecil-kecil aku ngomong sama diri sendiri Aku kayak belajar podcast atau undang Temen-temen aku dan sekarang udah di level Bisa ngundang mas Nagu gitu Itu kan langkah-langkah kecil yang Oh iya aku belum disana tapi aku udah Udah ngelangkah gitu loh Itu aku suka banget bagian kayak Kayak misalkan punya mimpi Kita pengen punya podcast yang mengundang Tamu-tamu top dunia gitu kan Katakanlah sejelek-jeleknya itu Tidak tercapai Tapi tidak tercapai itu berarti kita sudah berada di level mengundang tamu-tamu top di Indonesia gitu misalkan, itu sangat berbeda jauh dengan diri kita yang belum punya mimpi dulu itu, gitu kan ada kutipan yang aku baca kemarin di Instagram, kalau dia bilang, kamu selangkah di depan orang-orang yang bahkan tidak pernah mencoba beneran, karena ada orang kayak punya mimpi tapi gak pernah coba kan belum pernah langkah kayak gue bilang tadi, langkah satu langkah dua belum kan, dan kita yang udah dilakukan langkah 1-2, ngerasa tertinggal dibanding ke langkah 10, tapi kita sebenarnya lebih di depan dibandingkan orang yang bahkan tidak mencoba meskipun pada saat mencoba ini kita overwhelm kita sakit, pasti ada penolakan malu, takut dan lainnya, tapi at least kita ini sedang berada di perjalanan mencoba untuk mewujudkan itu berbeda dengan mungkin kita yang dulu atau orang-orang yang hanya melihat dari pinggiran aja kalau dibayangin kayak 8 Lapangan bola, kita tuh sedang main nih. Meskipun permainan kita dibilang jelek, banyak buat kesalahan dan lainnya, tapi kita sedang di lapangan. Enggak cuma hanya ngelihat dari bangku penonton. Iya. Enggak cuma komentar ruang ya. Biasanya orang-orang. Alusuri jelek banget mainnya gitu kan. Oke, menarik ya. Dan ngomongin, aku masih... Gimana, masih berkesan banget sama kata-kata Mas Lagu tentang tadi kayak kayu di derasnya sungai gitu ya, di ambang-ambingnya. Nah, gimana kita bisa tahu tanda-tanda kita jadi bagian dari kayu tersebut? Tanda-tanda apa yang bikin kita... Ternyata aku selama ini hilang itu diri Aku bangun pagi aku udah dapet gaji yang gede Lumayan aku bekerja Tapi sebenernya aku lagi gak di jati diri yang sebenernya aku ingin capai Ada gak tanda-tanda ya Dulu waktu nulis Buku itu Sekitar 50 persen naskahnya udah jadi. Tapi aku belum nentuin judulnya. Konsepnya tau. Oh ini bakal bahas tentang menemukan diri sendiri. Being authentic. Mencari jati diri. Tapi judul yang pas belum tau. Akhirnya aku nemu satu kalimat itu pada saat aku nulis salah satu chapternya. Aku yang sudah lama hilang. Aku ngerasa entah kenapa kalimat itu sangat mencerminkan feeling orang yang ada di fase-fase yang aku berusaha jadikan target audiensnya. Gitu. Kita gak tau secara pasti Apa sih yang sedang ku alami ini Kita gak tau secara pasti Dari mana sih sumber keresahanku ini Tapi aku ngerasa tuh kayak hilang Aku ngerasa tuh kayak aku gak ada arah Aku tersesat Aku gak tau siapa diriku Aku gak kenal siapa diriku Itulah feeling-feeling atau sensation yang Menandakan bahwa kita sedang berada di fase itu Outcomenya bisa macem-macem Kayak tadi kita ngomongin Keseharian yang kosong Outro Kayak tidak ada maknanya Hal-hal yang membuat kita passionate dulu Atau hal-hal yang bisa membuat orang lain passionate Kita ngerasa hambar Dan kadang bahkan mungkin muncul resentment Kebencian, kekecewaan, komentar negatif Kepada dunia Kan banyak tuh misalnya di Instagram, di Twitter Karena media sosial itu anonim Kita bisa menyampaikan semua hal-hal yang buruk dalam diri kita Dan melemparnya ke semua orang yang kita temui di sana Kadang itu mungkin Mungkin bentuk kekecewaan kita terhadap dunia dan kita menembakkan itu ke orang-orang lain dengan harapan mereka tuh juga tahu bahwa dunia ini mengecewakan. Jadi bentuk kebencian tuh gak cuma ke diri kita tapi kadang kita proyeksikan ke orang-orang lain. Itulah mungkin ciri-ciri gitu kayak ketika seorang berada di fase-fase kayak gini. Banyak kali kita pada saat kita online meeting, beda impactnya pada saat kamera dimatikan sama kamera dinyalain. Kayak orang Itali, gesture tangan tuh penting banget. Belisimo. Nah itu kan menguatkan pesan kita. Bahkan gue yakin Didi sebagai seorang pelatih buat para orang radio, itu walaupun radio tuh orangnya gak kelihatan tapi tangan senyum tuh, kita teman-teman kan, iya. Bahkan suara terima telepon ada suara senyum ya. Iya, smiling voices namanya. Ada, ada tuh yang namanya itu. Iya betul. Pada saat lo gak ada ini nih, lo gak liat muka gue, sebenernya lo menajamkan ini kan, kuping. Iya kan? Nah pada saat itu sebenernya ada visual yang di create di otak lo. Jadi pada saat, halo, lo gak tau kan kalo gue senyum sebenernya, halo. Tapi kalo gue, halo. Ada senyum, oh senyum. Dan orang lebih seneng ngobrol sama orang senyum daripada orang gak senyum. Bener gak? Contoh ya misalnya Halo Mas Bilal apa kabar nih Kita ketemu dalam mayah Terus tiba-tiba Ada di podcast ini, gue seneng banget Ada di podcast ini Nih gue gak ada tangan Terus gue gak ada ekspresi, kesel gak lu? Iya, kayak gue juga bisa ngantuk gitu ya Iya, tapi kalau gini Mas Bilal apa kabar? Kita tuh udah kelap Kayak mau sulap tiba-tiba Tiba-tiba Karena cara otak kita bekerja itu sebenarnya mengerti Bukan karena kata yang keluar. Ada microseconds. Sekarang ada istilah microslip. Kelihatan pinter loh ini. Ini kita-kita kan di bagian pinter ini. Nah pada saat begini nih. Lu tuh mengerti apa yang gue maksud duluan. Baru si kata itu keluar. baru lu ngerti, oh yang dimaksud itu karena ada kata, ada gesture tangan itu matching misalnya aku makan masakan enak nih belum bilang enak sih yes badan lu udah bereaksi duluan, baru selesai komunikasi Tapi bisa ketebak sih kayak makanan nih? Asin gitu kan. Bisa aja sebenarnya. Tapi orang udah bilang ya, wah enak banget pasti. Tiba-tiba itu rame kan restoran. Gara-gara asin banget. Tapi gak mungkin kayak gini. I love you. Enggak matching. Enggak matching. Iya kan? Enggak matching. Tapi kalau... I love you matching. Jadi orang itu matching karena ininya. Dan apa yang dia omongin. Dan kalimatnya itu matching. Tapi kalau bilang. Hei monyet lo. Nah ini matching. Tapi kalau. Monyet lo. Kan gak matching ya. Jadi orang marah. Apa muji. Apa gimana sih. Bercanda apa gimana. Jadi itu teknik-teknik yang gue dan Dwi sering ngajarin. Buat ke para klien kita. Peserta kelas kita. Tentang. Saat lo showtime, tampil di panggung itu bukan cuma public speaking teori yang... Oke tangan harus gini lah mata-mata air Mata aku tuh rata-rata air Ya setuju oke itu bener Tapi gue selalu percaya dengan kekuatan impact Dari gerakan tangan Itu seperti tarian menurut gue It's like a show Pada seluruh ditampilin ini pun kayak kita sekarang pun Ini ada sebuah show yang semoga dinikmati oleh para penonton kita Semua itu sebagai satu kesatuan Gak cuman skrip kata-kata aja Semua kan Menjadi sebuah kesatuan pada satu sebuah show Kadang aku pernah juga Misalnya besok presentasi nih Dikasih di kantor ya, udah bikin presentasinya, udah latiha udah bikin decknya tapi pas hari ha, 15 menit sebelum presentasi, itu kayak tiba-tiba aduh pusing atau tiba-tiba gak percaya diri atau ketika tampil tidak sesuai dengan ekspektasi itu apakah hal yang normal atau mas Rikipan Sismasidi juga pernah ngerasain dan cara menghadapinya seperti apa karena ini problem semua orang ya presentasi, ingin tampil atau show time yang versi terbaik mereka Cari uang kok gini amat ya Gue juga kalo bisa Nggak usah presentasi juga pengen sih Tapi ya gimana harus gitu Bener-bener Kalau lo tegang Lo grogi sebelum presentasi itu wajar Badan lo bereaksi terhadap Sebuah peluang atau sebuah ancaman Kan gini kalo ternyata Eh Bilal dateng gak tempat gue Gue mau kasih lo 1 miliar Eh Bilal dateng Nanti lagi kita ada pitching lo mau diundi seleksi Tetap gemeter, mau respon itu peluang, respon itu ancaman, badan kita pasti gemeter. Itu adalah hal yang normal. Jadi gue pun sama Didi pun kalau kita presentasi atau kita mau ngajar pun. Kita pasti juga akan tetap grogi kok. Itu hal yang sangat lumrah seperti sekarang pun. Kita juga grogi sebelum kesini. Jadi itu lumrah. Cuman bagaimana mengkondisikan badan supaya siap bertarung. Nah gimana Di? Menembak cewek juga grogi. Sama kan. Badan tuh gak bisa ngebedain kok sebenernya. Cuman kita suka gak bisa apa namanya. Yang kita suka lupa adalah itu Bahwa sebenarnya jatuh cinta sama presentasi Deg-degannya sama Iya kan? Menghadapin dosen pemimbing skripsi Sama menghadapin mertua, sama Karena apa? Kita tuh secara natural pada saat itu datang Kita tuh pengen menampilkan yang terbaik dari kita Makanya kita grogi. Justru kita takut kalau kita sebagai trainer atau public speaker kalau kita gak grogi lagi. Berarti lu menganggap itu biasa aja dan itu bahaya. Tapi ada orang kayak gitu yang kayak udah biasa setiap hari gitu. Bisa tapi buat gue lu jadi tidak menganggap itu sebagai sebuah... kesempatan yang berharga kalau gue pakai argumen gue gue dan Didi selalu punya argumen bahwa ini panggung terakhir kita ini bisa jadi podcast terakhir kita bila kan tergantung Tuhan mau kasih izin waktu kita hidup berapa lama bener gak? dan attitude gue sama Didi adalah setiap panggung kita, kita akan kasih yang the best karena bisa aja besok kita gak ada lagi nah kalau attitude nya bahwa oh ya ini hal yang biasa ya berarti attitude nya adalah audience lo bukan berarti audience yang terakhir sementara gue dan Didi dan anak-anak impact selalu percaya bahwa and Setiap show adalah show terakhir kita. Setiap show adalah show terakhir kita. Karena kita gak pernah tau besok dikasih lagi gak sama Tuhan kesempatannya. Iya. Kayak Kobe Bryant, setiap game adalah game terakhir gue. Nah itu adalah mentalitas kita. Karena itu kita berapa menyiapkan yang terbaik buat ketemu lo hari ini, buat semua pasti kita siapkan. Thank you, thank you keren. Makanya gue antusias disini. Hmm. Kelihatan antusias kan? Kalau enggak gue bisa, ya jadi gini mas bila short time book nih kita buat ya ini 8 tahun loh in the making. Dan ya prosesnya 5 bulan. Dan kita go get.