Perusahaan multinasional Belanda yang memonopoli perdagangan rempah di Nusantara.
Terbentuk setelah ekspedisi dagang oleh Van Veyre pada 1595 menuju Nusantara.
Ekspedisi awal dipimpin oleh Cornelis de Houtman yang akhirnya terbunuh melawan Malahayati.
Ekspedisi Dagang dan Keberhasilan
Ekspedisi 1598 oleh Admiral Jacob van Eyck lebih sukses, membawa barang-barang berharga ke Eropa dengan keuntungan 400%.
Persaingan dagang meningkat, memicu pembentukan VOC pada 1602.
Pembentukan VOC
Didirikan oleh Prince Maurits dan Oldenbarneveld sebagai tanggapan terhadap pembentukan East India Company oleh Inggris.
VOC diurus oleh dewan "Heron 17" di Belanda.
Struktur dan Kekuasaan VOC
Memiliki hak istimewa seperti suatu negara: membuat undang-undang, membentuk pengadilan, mengangkat pejabat dan hakim, membangun kapal, serta menyatakan perang.
Gubernur Jenderal dan Dewan India mengawasi kekuasaan di Nusantara.
Monopoli dan Strategi VOC
Menggunakan militer untuk mengamankan dan menguasai perdagangan.
Menjalin hubungan dengan penguasa lokal, memberi bantuan dengan syarat monopoli perdagangan.
Pemberontakan dan Politik
Menghadapi pemberontakan seperti Turunajaya dan Geger Pacinan.
Menggunakan pemberontakan untuk memperkuat posisi dengan cara mendukung penguasa lokal yang loyal.
Kemunduran dan Korupsi
Korupsi meluas di tubuh VOC, dari pegawai tinggi hingga rendah.
Gubernur VOC seperti Cornelis Jan Zun Spilman dan Alexander Kornabe terlibat korupsi.
Korupsi menyebabkan keuntungan berkurang, diperburuk oleh hutang besar akibat pemberontakan.
Akhir VOC
Bangkrut pada 1799, aset diambil alih oleh Belanda.
Hindia Timur kemudian jatuh di bawah kendali Belanda dan kemudian kekaisaran Napoleon Prancis.
Kesimpulan
Keberadaan dan operasi VOC menunjukkan dampak dari monopoli dagang dan korupsi.
Mendorong pemikiran kritis dan refleksi sejarah bagi generasi muda.