halo warga sipil sekalian wah sudah lama sekali kita tidak bertemu perkenalkan nama gua Feri Irwandi warga sipil biasa yang menjalani kehidupan yang biasa-biasa aja bukan yang baru tahu selamat datang di Jurnal Paruhubaya awalnya gua enggak kepikiran untuk bikin video tapi setiap hari setiap hari itu benar-benar ada ratusan atau bahkan ada titik di mana ribuan DM masuk nanyain kabar gua keadaan gua kesehatan gua gimana gua sedang apa apa yang terjadi dan lain sebagainya gitu awalnya gua enggak mau terlalu mikirin itu atau terlalu ngerespon itu karena banyak sekali yang sedang saya lakukan dalam satu sampai 2 minggu terakhir yang mana sampai sekarang gua masih belum paham kenapa gua bisa berada di titik ini dan melakukan semua hal ini padahal baru aja 2 tahun yang lalu gua masih PNS biasa yang ngejalani rutinitas gitu-gitu aja gitu ini masih surreal sekali rasanya tentu enggak semuanya bisa gua ceritain tapi mungkin dengan konten ini teman-teman bisa dapatlah biger picture-nya dan gua minta teman-teman benar-benar nonton video ini sampai habis dan benar-benar memperhatikan setiap hal yang gua sampaikan dan setiap informasi yang gua berikan hah karena saya sedang lelah-lelahnya ya gua cuman terbayang aja gitu kalau lagi capek-capek kayak gini waktu masih aktif main Dota gitu main Dota 2 gua biasanya pakai Infoker nge-spam ini eh tiga kali gitu T ya triple E tek tek tapi karena sekarang gua udah enggak main Dota lagi ya sudahlah kita harus mencari ruang aktualisasi yang lain seperti yang teman-teman ketahui gua sangat-sangat kontra atau gua sangat-sangat menentang namanya Undang-Undang TNI yang baru ya dan alasannya lebih dari apa yang teman-teman pikirin gitu loh gua bisa sangat kompromis dengan hal yang lain tapi untuk hal yang ini udah ideologis nih udah benar-benar sesuatu yang enggak bisa gua tawar gua enggak ada masalah sama militer ketika mereka ada di tempatnya karena memang di situlah seharusnya militer berada itulah kenapa tikka kepercayaan publik kepada militer itu tinggi karena mereka selama bertahun-tahun ini apalagi setelah reformasi juga menjalankan fungsinya dengan baik bisa kita bilang kayak gitulah gitu itulah kenapa jadi instansi yang paling difavoritkan oleh masyarakat tapi ketika militer sudah mulai bercampur atau mengurus hal-hal yang menjadi urusan sipil maka gua adalah orang pertama yang menentang hal tersebut ya bukan cuman soal pengalaman sejarah dan lain sebagainya kita pakai e pakai rasionalitas paling sederhana aja pertama militer itu tidak dididik dibentuk atau ditempah untuk memanusiakan manusia atau mengurus manusia mereka dididik untuk menghabisi manusia iya dalam konteks perang ya ya kan yang jadi pelatihan atau yang jadi penempahan seorang militer adalah bagaimana dia sebagai manusia itu bisa mengeliminasi hal-hal seperti itu ketika ada di medan perang karena pilihan antara hidup dan mati serta mempertahankan kedaulatan nasional atau memperjuangkan bangsa mereka dan memang itulah seharusnya seorang tentara tentu hal ini sangat-sangat tidak masuk ketika kita hadapkan pada konteks struktur bermasyarakat kedua militer tidak dilatih untuk bertanya tapi militer dilatih untuk tidak bertanya militer tidak dilatih untuk berdiskusi militer dilatih untuk patuh dan sekali lagi dalam konteks kemiliteran memang itu dibutuhkan tapi kalau dalam struktur sipil dalam struktur bermasyarakat dalam semua urusan sipil maka ini menjadi suatu bemerang itu basicnya kenapa gua sangat vokal untuk isu ini dan termasuk salah satunya di Instagram dan itu yang menjadi catatan pertama dan perhatian utama ya karena ternyata postingan gua soal RU ini di Instagram jadi postingan dengan enjudment tertinggi dengan reach terluas gitu dari situlah mulai dinotice dan dari situlah kehidupan gua berhari-hari mulai berubah sekali lagi ada banyak hal yang enggak bisa gua ceritakan tidak ada yang gua sesaliin dari dampak bersuara atas ini gitu setelahnya ada beberapa kondisi juga yang harus gua hadapi ada teman-teman yang baik yang memberitahu sesuatu gitu ke gua dan memberitahu informasi-informasi yang memang gua harus waspadai dan syukurnya gua terima sebelum itu termasuk upaya pembunuhan karakter seperti yang sempelkan di Twitter atau bahkan di Instagram gitu dengan opini-opini dan argumen-argumen serta framing yang harus gua akuin cool sih maksud gua gua enggak benci sih maksudnya dengan diserang dengan cara kayak gitu tuh gua enggak benci tapi lebih kayak wow that's it kerenkeren gitu ada ada sisi kagumnya gitu loh pertama mereka ngambil hubungan gua dengan close the door atau omedi seperti yang teman-teman ketahui dan masih terlihat sampai sekarang gitu tapi dari awal ini juga udah gua antisipasi jadi udah gua jelaskan dengan baik ya apa hubungannya ya hubungannya tuh ownership channel ini dibangun dari dua kepemilikan dan ketika gua pengin pun untuk ngelepas logo misalnya atau tidak kerja sama lagi ya harus ada ownership yang lain yang harus gua beli dan masalahnya tuh bukan cuma nilai kalau yang punya enggak mau jual gimana misalnya katakan seperti itu jadi enggak sesederhana itu dan kedua dalam agreement dalam kesepakatan dalam gentleman agreement sekalipun dari awal gua bilang suatu hari mungkin saja kita sangat kontradiktif nih Om misa saja kita sangat-sangat bertentangan nih gua gak mau nih gua diatur-atur apapun yang gua omongin bahkan ketika gua nyerang lu atau gua ngekritik lu sekalipun gitu lu gimana lu yakin sama kerja sama ini dan dia bilang "Oke ya sudah." Dan sampai sekarang enggak ada yang dia ingkari atau enggak ada yang dia anulir gitu apa yang dia omongin jadi ya sudah sebenarnya bukan gua yang rugi dan kalian harus paham gua enggak dibayar yang bulanan gua enggak dibayar per konten gua juga enggak dimodalin set atau segala macam jadi ya emang murni kerja samamanya tuh ownership jadi bukan atas bawah nih tapi kemitraan dan syukurnya ketika gua ngejelasin itu banyak teman-teman yang paham dan banyak-banyak teman-teman yang ngerti banyak teman-teman juga yang mengedukasi yang lain sehingga serangan itu bisa teratasi kemarin terus mulai serangan-serangan personal lain bisa ditackel semua bisa ditackel semua sampai di hari aksinya gitu di hari aksinya di hari aksinya itu ternyata udah involve nih ya kan ya namanya perang narasi itu pasti ada dan kita enggak boleh ngelihat itu secara baper atas hal-hal seperti itu ya sudah dihadapi aja strategi lawan strategi idea lawan idea that's it gitu kan mereka kayaknya udah cukup percaya diri dan cukup yakin kalau tidak akan ada public figure influencer artis kontak kreator yang akan datang dan turun dalam aksi gitu yang mereka prediksi cuma di kamisan tapi di aksinya juga enggak bakal ada dan mereka yakin itu dan mereka menggunakan itu sebagai alat tempur waktu itu Teman-teman jadi di pihak sana tuh udah ngeluarin narasi kalau wah kalian yang turun di jalan harus berhadapan dengan gas air mata pentungan bla bla bla sementara orang-orangnya memprovokasi kalian publik-pabrik figure itu di ruang AC ya kayak gitu dan banyak sekali yang mulai nget kayak gitu dan ini udah kita pahami juga dan siap dicounter waktu itu dan akhirnya di malam aksinya di titik paling puncaknya ya gua ngpost foto dan gua bikin caption gitu sip sekali lagi mereka gagal nah itu kan sentimen positif semua tuh sampai jam sekitar jam jam mulai ada sentimen-sentimen negatif dan keyword tertentu nih dan bahkan mulai membawa kesukuhan mulai membawa keminangan dan apa berusaha membenturkan horizontal segala macam dan redaksinya tuh ciamik sekali apik sekali teman-teman dan sekali lagi harus gua puji gitu karena berarti next level nih next level dan bukan cuma redaksinya akun yang menggunakan narasi itu pun akun-akun yang selama ini dinotice atau diidentifikasi sebagai akun kawan loh akun sesama akun perjuangan jadi ketika mereka yang ngembawa narisnya itu kredibilitasnya jauh lebih baik kan dan itu akhirnya jadi eo chamber tuh ya kan dibicarain terus melebar melebar melebar sampai ke akun-akun yang sebenarnya enggak tahu apa-apa dan karena ikut narasi itu ya mereka juga mengamplify itu paham kan maksud gua dan itu semakin kencang semakin kencang semakin kencang semakin melibatkan orang-orang yang sebenarnya tidak tidak terlibat sama sekali dan di sini gua harus ngambil langkah ekstrem pikir gua dan gua pikir ya udah gua mundur aja dari Twitter ini gambling sebenarnya once ada orang yang notice hal ini ya gua clear tapi kalau enggak ya sudahlah gua terima konsekuensinya akhirnya gua mundur dari Twitter dan sempat ramei gitu ya kali itu calculated move sorenya tuh mulai ada akun yang melihat itu terus mereka nge-capture ternyata redaksinya sama narasinya sama terus beberapa akun juga muncul lagi dan akhirnya mayoritas masyarakat sudah sadar oh ternyata bahkan dalam dunia aktivisme pun sudah ada yang disusupi gitu ah congrats dan jujur setelahnya tuh semuanya balik lagi gua balik lagi ke Twitter atau X ya nah kenapa gua enggak balik nah di sini baru ada urusan personalnya Teman-teman jadi setelah gua berhenti yang emang gua tujuin itu niatnya ya sudah tinggal comes up gitu kan tapi gua sadar ternyata ada banyak hal yang perlu gua lakukan ketimbang hal-hal seperti itu gitu loh yang memang tanpa perlu ada spotlight media sosial tanpa perlu dilihat tanpa perlu posting tanpa perlu ng-etweet atau segala macam yang mana kalau enggak dilakukan saat itu juga maka mungkin nyawa seseorang bisa terancam gitu dan butuh tindakan cepat energi yang banyak dan fokus yang konkret dan setelah gua pikir-pikir oke ya udah senggaknya orang udah tahu gua udah gak ada kebutuhan lain gua mending fokus ke sini dulu deh gitu kan nah setelah gua fokus di situ selama kurang lebih 4 hari 5 hari dan ternyata selama 5 hari tanpa buka timeline Twitter itu atau merhatiin isu Twitter gua ngerasa jauh lebih tenang emosi gua jauh lebih terkontrol pikiran gua jadi lebih baik dan ya gua jadi lebih efektif gitu setelah 5 hari memperimbangkan ya sudahlah kayaknya enggak perlu comeback lagi akhirnya akun itu gua tutup gitu Teman-teman itu ceritanya jadi enggak perlu khawatir gua masih orang yang sama dengan perjuangan yang sama dengan cara berpikir yang sama dengan tujuan yang sama mungkin yang berbeda nantinya ya metodnya metodenya seperti yang gua bilang di Twitter itu dulu gua berpikir dalam 5 tahun gua harus bikin perguruan tinggi atau kampus gitu ya 5 tahun atau 10 tahun mempersiapkan pelan-pelan tapi kayaknya ini harus gua percepat secepat-cepatnya sebisa-bisanya semaksimal resource yang gua miliki jadi mohon ditunggu saja semoga ini terwujud sesuai dengan apa yang dikehendaki bisa gua jamin dalam 5 tahun ke depan satu-satunya prioritas yang gue utamakan ya kampus dan pendidikan nothing else jadi lu jangan khawatir gua nanti tiba-tiba jadi pejabat tiba-tiba menerima jabatan jadi status wamen atau menteri no gua bakal coba mewujudkan ini sebisa mungkin sama satu lagi ya dalam 5 tahun ke depan gua harus doktor jadi dua hal itu jadi enggak perlu khawatirlah ini video kan gua bilang panjang ya itu sedikit semoga teman-teman ngerti dan semoga lu masih kebedap dengan hal ini cerita ini karena mungkin ada yang bertanya kenapa masih melawan kenapa masih turun kenapa masih protes padahal dalam RUU TNI-nya udah jelas secara eksplisit enggak ada di fungsi gitu mungkin pihak pro gua enggak tahu pro pemerintah pro orang atau pokoknya pro lah gua sebut pro atau orang yang membela RU TNI ini atau bahkan pemerintah sendiri mempertanyakan hal yang sama dan itu genuin kenapa sih lu masih protes makanya muncullah isu-isu yang lain wah ini ditunggangi asing yang paling lucu dan paling kocak tuh jelas George Soros lah tiba-tiba ada Soros dong gitu loh tiba-tiba ada Soros kalau Soros yang biayain ini demo enggak ada itu mahasiswa-mahasiswa kelaparan waktu mau buka puasa gitu enggak punya duit untuk makan terus apa urusannya sama Soros intinya kenapa orang marah gini ada beberapa hal yang gua sebut sebagai titik didih mungkin ya titik didih dari para masyarakat atau warga sipil ini gitu walaupun secara literal enggak ada lagi kata-kata dua fungsi atau pasal-pasal yang mengarah ke halan walaupun sebenarnya kalau kita telaah lebih dalam masih ada tuh goresan-goresannya atau hubungan-hubungannya gitu tapi nantilah biarkan yang lebih kompetennya membahas itu semua lu bisa nonton tempo narasi atau media-media yang lu percaya gitu titik didik pertama masyarakat itu jelas draf undang-undangnya yang dibilang oleh pemerintah sebagai draft palsu atau hoa itu enggak hoa itu enggak palsu dan gua bisa memastikan gua feri bisa memastikan itu bukan hoa itu ada dan pernah dibuat kenapa gua bisa memastikan hal tersebut karena dulu gua PNS gua sangat akrab dengan dunia birokrasi gua sangat akrab dengan yang namanya tata naskah dinas dan gua sangat tahu semua perintilan soal itu gitu dan aksesnya menuju situ paham jadi itu asli artinya apa artinya ada pihak yang benar-benar menginginkan TNI di bawah pemerintah tni bisa menempatkan semua jabatan sesuai dengan perintah Presiden atau keinginan Presiden tni bisa berbisnis dan pasal-pasal yang selama ini diprotes oleh masyarakat sebelum rancangan itu hilang dari situs DPR secara resmi itu titik didik pertama masyarakat artinya ada pihak tertentu yang menginginkan ini semua terjadi gitu sampai drafnya ada nah masalahnya siapa yang menginginkan ini terjadi tentu kita semua berpikir ini adalah kehendak dari presiden atau pimpinan tertinggi republik ini yaitu Pak Prabowo Subianto ya karena kan dia presiden yang latar belakangnya militer jadi jadi sangat mengasuh kakal kalau dia yang menginginkan undang-undang ini tapi bukan berarti kemungkinan yang ada cuman itu doang kita enggak bisa menegasikan atau menafikan kemungkinan-kemungkinan lain Teman-teman siapa siapa tahu skenarionya lebih kompleks dari itu mungkin Presiden memang pengin itu keluar pengin RUU itu diperbaharui tapi yang dia inginkan bukan hal-hal yang diprotes masyarakat bisa tahu loh siapa tahu loh ya gua orang yang sangat kritis kepada Pak Prabowo Subianto dan pemerintahannya tapi kita coba objektif siapa tahu hal ini enggak mungkin enggak ada nih dia memang itu berubah dan akhirnya ada orang yang punya kepentingan yang lain dan diarahkan ke seperti itu dan akhirnya itu kemungkinan yang tidak pernah hilang dan kita enggak pernah tahu jawaban sebenarnya seperti apa sebelum presiden menjawab itu sendiri kedua titik didih kedua nih yang paling fatal yang paling bikin orang-orang marah semua orang lu enggak perlu jadi seorang James Bond lu enggak se jadi seorang CIA mossat atau intelijen yang luar biasa untuk memahami bahwa aksi pertama hari Kamis itu tidak akan di ikuti oleh masa yang sangat banyak siapapun tahu itu masanya akan jauh lebih sedikit daripada demo-demo besar sebelumnya nah terus tiba-tiba itu kita ngelihat nih semua mata ngelihat gitu ada ribuan personil tentara terus sampai Panzer ikut ngamanin pengesahan RU ini jelas kalau mereka dapat info intelijen bakal ada aksi masa besar-besaran maka intelijennya harus dipecat tuh karena anak sekolah pun tahu itu enggak akan besar-besaran jadi orang-orang berpikir oh mereka mau so force kah mau nunjukin kekuatan kah mau bikin kita takut kah dan lain sebagainya dan di 2025 ya method itu sudah enggak berlaku dan itulah yang bikin gerakan itu masih tumbuh sampai sekarang termasuk ya itu rapat yang diselenggarakan di hotel sembunyi-sembunyi dan lain sebagainya kan kalau bersih kenapa harus selisih gitu loh jadi teman-teman semua jangan bilang apa yang kita suarakan dan apa yang kita protes itu enggak berefek karena kalau kita enggak protes dan kita enggak bersuara atau kita enggak menggunakan hak kita sebagai warga negara bisa saja RUUI yang disahkan tuh bukan yang kayak sekarang gitu bisa saja RUU yang disahkan itu draf yang beredar we never know karena mendapatkan penolakan yang luar biasa seperti itu maka dilakukanlah penyesuaian tapi yang jelas ini yang membuat masyarakat itu berang dan marah gitu ketika satu orang ditekan sekalipun enggak akan ada gunanya satu dibungkam satu lagi akan melawan dan akan terus membesar membesar dan membesar kalau masalah sebenarnya tidak bisa kita lihat dan kita perhatikan dengan seksama gitu semua ruang digital itu kan punya potensi yang tidak pernah kita sangka dan tidak akan pernah kita duga gitu apa yang terjadi sebaliknya dan wajah seperti apa yang bisa kita lihat sebenarnya ya sebagai contoh misalnya kalian tahu Fiki Prasetio di media sosial dia sudah terkenal sebagai pelawak orangnya lucu orang yang dibully orang yang dicengcengin segala macam tapi siapa yang menyangka di kehidupan aslinya dia seorang penyanyi metal yang luar biasa gitu dengan band namanya aduh lupa gua lagi namanya jadi ya itulah ke depannya bagaimana kayak gua tadi bilang tadi kaca fokus gua nantinya gua mau mengerahkan semua tenaga energi pikiran dan kemampuan untuk membuat wadah pendidikan yang lebih baik untuk semua orang dan lebih terjangkau dan sebelum kampus itu berdiri kalau kalian lihat di Malaka sendiri mulai ada perubahan kita mulai menghadirkan pakar-pakar di Indonesia untuk berbicara eksertis-nya untuk berbicara kemampuannya dan memberikan ilmu yang bermanfaat buat kita semua secara cuma-cuma jadi bisa disaksikan sekarang oke kalau kalian masih nonton video ini sampai detik ini semua hal yang gua sampaikan di video ini yang menurut kalian penting itu belum tentu sepenting itu dan menurut kalian enggak penting belum tentu tidak sepenting itu dan gua harap ada orang yang punya effort lebih untuk menonton video ini berkali-kali dan mencoba memahami apa yang gua sampaikan dan menangkap pesan apa yang ingin gua berikan itu aja Teman-teman terima kasih sampai jumpa di konten selanjutnya ya saya baik-baik aja aman