Intro Selamat datang di channel Jendela Science Channelnya buat kalian yang ingin memahami pelajaran matematika, fisika, dan kimia SMA Di video ini kita akan membahas polimer, part yang pertama Yaitu tentang definisi polimer dan reaksi polimerisasi adisi Simak terus video ini sampai akhir Yang pertama kita membahas definisi polimer Jadi polimer itu berasal dari bahasa Yunani, yaitu poli yang artinya banyak, dan meros yang artinya unit atau bagian. Jadi polimer itu dapat didefinisikan seperti ini. Polimer merupakan molekul berukuran besar yang terdiri dari rantai atau untehan unit pembangun yang saling berikatan. Unit pembangun yang saling berikatan ini disebut dengan monomer. Jadi mono artinya satu, mer kan artinya bagian, jadi satu bagian.
Jadi kalau cuma satu molekul namanya monomer. Kalau misalkan satu molekul itu berikatan dengan molekul yang sama, yang lainnya itu namanya dimer. Dua kan di, dimer.
Kalau yang berikatan ada tiga ya, trimer. Kalau empat, tetramer, dan seterusnya. Kalau banyak, namanya polimer.
Banyak ini sebanyak apa? Bisa ratusan, ribuan, atau bahkan jutaan. Jadi monomer-monomer ini berikatan satu sama lain membentuk suatu rantai atau untean. Ini disebut dengan polimer. Oke?
Nah, reaksi pembentukan polimer... Jadi bagaimana monomer itu bisa saling berikatan antara satu dengan yang lainnya, itu disebut dengan reaksi polimerisasi. Reaksi pembentukan polimer atau reaksi polimerisasi itu ada dua macam.
Yang pertama adalah polimerisasi adisi, dan yang kedua adalah polimerisasi kondensasi. Apa bedanya? Kita akan bahas satu per satu.
Yang pertama adalah polimerisasi adisi. Jadi disini ada kata-kata adisi. Adisi itu kalau kalian belajar di reaksi-reaksi senyawa karbon, merupakan reaksi pemecahan ikatan rangkap.
Disini prinsipnya sama. Jadi, reaksi polimerisasi adisi ini terjadi karena pemutusan ikatan rangkap dari monomer. Jadi monomer yang mengalami polimerisasi adisi itu harus mempunyai ikatan rangkap.
Karena nanti pada reaksi polimerisasi, ikatan rangkapnya akan dipecah. Nah, ikatan rangkap yang dipecahkan terbuka. Terbuka itu digunakan monomer untuk berikatan satu sama lain.
Mekanismenya kurang lebih seperti ini. Saya ambil contoh, di sini ada suatu molekul yang menjadi monomer ya. Di sini ada ikatan rangkap, C rangkap C, kemudian C ini kan tangannya kepakai dua.
Berarti dua gugusnya berikatan sama P dan Ki. P dan Ki ini belum tentu hidrogen, bisa gugus lainnya. Bisa alkil, bisa halogen, bisa cincin benzena, bisa macam-macam.
Ya, pokoknya di sini saya misalkan C yang di sebelah kiri mengikat gugus P dan gugus Ki. Sedangkan C yang di sebelah kanan mengikat gugus R dan gugus S. Oke, di sini ada tiga monomir.
Kemudian, yang terjadi adalah seperti ini. Ikatan rangka pecah. Jadi kalau pecah ini kan putus.
Putus akan membuka. Membukanya menjadi seperti ini. Ke kiri sama ke kanan.
Kalau sudah membuka seperti ini, maka ikatan antara C dan C itu menjadi ikatan tunggal. Oke, hal yang sama terjadi pada monomir yang lainnya. Jadi yang ini menjadi seperti ini.
Dan monomer yang ini menjadi seperti ini. Oke, kalau sudah buka, itu kan ibaratnya bukanya ke kiri sama ke kanan. Ini kan tangan kiri, ini tangan kanan gitu ya. Ibaratnya antara monomer sama monomer itu saling bergandengan tangan. Berikatannya jadi seperti itu.
Jadi, ini tangan kirinya nggak ada ya, karena dia paling ujung. Kemudian tangan kanan monomer yang pertama ini berikatan dengan tangan kiri monomer yang kedua. Kemudian tangan kanan monomer yang kedua berikatan dengan tangan kiri monomer yang ketiga.
Demikian seterusnya, tangan kanan monomir yang ketiga berikatan dengan tangan kiri monomir yang keempat, dan seterusnya membentuk suatu rantai. Ya, hal ini bisa terjadi bukan hanya puluhan atau ratusan molekul yang seperti ini, bisa ribuan atau bahkan jutaan molekul yang membentuk suatu rantai. Akibatnya di sini molekul yang terjadi itu akan sangat panjang atau sangat besar.
Ya, menjadi seperti ini. Nah, ini C yang paling kiri kan tangannya kosong ya. Terus C yang kanan dari monomir yang pertama sudah berikatan, kan bergandengan tangan gitu ya.
Berikatan sama tangan kirinya monomir yang kedua. Ya, di sini. Kemudian tangan kanan monomir yang kedua berikatan sama tangan kiri monomir yang ketiga. Jadi seperti ini.
Dan seterusnya. Nah, kalau kalian lihat di sini, molekul polimernya ini mempunyai unit berulang, itu batasnya di sini. Ya, ini batas yang tangan yang bergandengan tadi. Nah, jadi kan unit perulangannya di sini. Sehingga kita bisa tuliskan reaksi polimerisasi dari...
Senyawa ini adalah seperti ini. Jadi yang pertama N monumernya. Jadi monumernya sebanyak N. N, C rangkap C.
Yang C sebelah kiri mengikat P dan G. C sebelah kanan mengikat R dan S. Menjadi seperti ini. Jadi ini kan buka ke kiri ke kanan. Terus kita kasih tanda kurung siku.
Tanda kurung siku ini harus nabrak. atau kena sama ikatannya. Tanda kurung siku sebanyak N. Jadi intinya ikan terangkanya membuka, terus bergandengan satu sama lain. N ini berapa?
Ya tergantung. Kalau 100 monomer ya, berarti polimernya merupakan untean atau rantai dari seperti ini 100 kali. Diulangi gitu.
CPQRS, CPQRS, dan seterusnya sampai 100 kali. Kalau N-nya 1000 ya, ini 1000 kali diulang seperti itu. Ngerti ya?
Jadi polimer ini tersusun atas N buah monomer. Oke, contoh yang pertama, buatlah reaksi polimerisasi polimer polivinylklorida atau PVC dari monomer vinylklorida atau 1-kloroethena. Kita gambar dulu monomernya 1-kloroethena. Ethena itu kan 2 atom C terus ada ikatan rangkap.
Nah, kalau 2 atom C, ikatan rangkapnya ya sudah pasti nomor 1 sama 2, nggak ada kemungkinan lain. Jadi kita gambar di sini C, rangkap C. Kemudian, Di atom C nomor 1 itu ada gugus keluru atau Cl. Kita kasih Cl di sini, kemudian kita lengkapi atom hidrogenya. Berarti ini CH, ini CH2.
Oke, lalu kita gambar beberapa monomir ya. Misalkan 3 buah monomir, seperti di contoh yang di depan tadi. Jadi kita gambar, kita salin aja ini berarti.
Oke, selanjutnya karena di sini ada ikatan rangkap, berarti polimerisasinya pasti secara adisi, yaitu pemecahan ikatan rangkap. Mekanismenya, masih ingat, kita pecah, kita putus ikatan rangkapnya. Jadi ini kita putus, membuka ke kiri sama ke kanan, menjadi tangan kiri sama tangan kanan.
Masih ingat ya. Terus ini juga putus, ke kiri sama ke kanan. Kemudian ini putus, ke kiri sama ke kanan. Sehingga ikat terangkapnya akan membuka ke sini, ke kiri sama ke kanan, seperti ini. Terus ini juga, dan ini juga.
Oke, kalau sudah kita sambung antara monomir 1 dengan monomir yang berikutnya. Monomir yang pertama di sini ikatannya kosong ya, tangannya. Cik Ha, Cik El.
Terus ini CH dengan CH2 sudah tunggal sekarang, karena kan tadi ikatan rakapnya putus, buka ke kiri sama ke kanan. Berarti tunggal CH2. Nah, tangan kanan monomir yang pertama langsung berikatan dengan tangan kiri monomir yang kedua.
Jadi langsung sambung CH, CL, CH2. Lalu sambung lagi CH, CL, CH2. Demikian seterusnya. Membentuk suatu unit yang berulang. Jadi batasnya di sini, ini unit berulangnya di sini.
Atau artinya bisa kita tulis reaksi polimerisasi dari polivinylklorida adalah seperti ini. Kita buat N monomer, berarti N monomer ini tadi kan CH rangkap CH2Cl nih. Ya kan? Menjadi strip CH, CL, terus CH2, terus ini strip tunggal kosong sebanyak N. Kita kasih kurung kotak sebanyak...
Oke, ini adalah reaksi polimerisasi dari polivinyl klorida. Contoh soal berikutnya, buatlah reaksi polimerisasi polimer polibutadiena dari monomer 1,3-butadiena. Jadi kita gambar dulu monomernya, butadiena itu but ya, ada 4 atom karbon, diena, ada 2 ikatan rangkap yang terletak di nomor 1 dan 3. Jadi kita gambar di sini, C-nya ada 4, 1. 2, 3, 4, lalu ikatan angkap di nomor 1, berarti di sini, dan nomor 3, berarti di sini.
Berarti yang tengah ini tunggal, yang 2 sama 3. Kemudian kita lengkapi, CH2, ini CH, ini CH, ini CH2. Oke, lalu kita salin. Kita buat monomer ini, kita salin 3 kali, sama seperti yang tadi ya. Nah, di sini reaksinya sudah pasti polimerisasi adisi, karena ada ikatan angkap.
Tapi masalahnya ikatan rangkapnya ada dua. Lalu yang dipecah yang mana? Yang diputus yang mana? Jawabannya dua-duanya diputus. Jadi di sini ikatan rangkap di C nomor 1 putus.
Di nomor 3 dan 4 juga putus. Membuka seperti ini. Ini juga membuka. Pada monomir yang kedua ikatan rangkapnya juga putus.
Dan membuka seperti ini. Demikian juga di monomir yang ketiga. Nah, seperti ini ya.
Lalu kita kasih tangan. Tangan kiri, tangan kanan. Kan buka ya.
Ini tangan kiri, tangan kanan. Tangan kiri, tangan kanan. Oke.
Lalu kita sambung. Jadi di sini, ini CH2. Terus kan antara CH2 sama CH itu kan tunggal sekarang. Ya kan, tunggal. Nah, di sini, tadi ini kan bukanya ke kanan.
Ini bukanya ke kiri. Menutup. Ya, menutup jadi ikan terangkapnya pindah sekarang.
Jadi antara CH dan CH ini. Ini kan tangan dari sini buka ke kiri, tangan dari sini buka ke kanan. Bersatu membentuk ikatan rangkap.
Jadi sekarang ikatan rangkapnya pindah. Tadi kan di sini sama di sini. Pindah jadi di tengah.
Jadi antara atom C nomor 2 sama 3. Jadi di sini rangkap CH. Nah, gini. Terus ini tunggal CH2.
Lalu di sini langsung berikatan. Ini kan tangan kanan ya. Tangan kanan berikatan sama tangan kiri monomer yang kedua. Berarti langsung CH2.
Terus tunggal CH. Rangkap CH. Ya kan?
Terus tunggal CH2. Hal yang sama terjadi di monomer yang ketiga. Berarti ini tangan kanan langsung berikatan dengan tangan kiri.
CH2. Lalu ini kan putus. Berarti jadi tunggal. Terus ini ikatannya nutup. Jadi ikatan rangkap.
Pindah ke sini. CH. CH2.
Strip. Jadi di sini unit berulangnya adalah ini. Jadi reaksi polimerisasinya adalah N1,3 butadiena. Kita gambar. Berarti CH2.
Rangkap CH, tunggal CH, rangkap CH2, menjadi, kita gambar judul yang berulang ini. Berarti CH2, CH, terus rangkap, CH, CH2. Kita kasih kurung kotak sebanyak N. Jadi ini adalah reaksi polimerisasi dari poli buta DNA. Kita ke contoh soal berikutnya.
SBR merupakan suatu bentuk polimer yang terbentuk dari stirena atau vinil benzena dengan 1,3 buta DNA. Buatlah reaksi polimerisasi dari SBR. Oke, jadi sebelumnya kita gambar dulu monomernya. Nah, di sini monomernya ada dua.
Ada stirena, terus ada 1,3 butadiena. Terus bagaimana kalau monomernya ada dua macam? Kita coba gambar ya.
Jadi kita gambar stirena dan 1,3 butadiena terlebih dahulu. Stirena itu vinil benzena. Kalau kalian ingat di bab benzena, stirena itu bentuknya seperti ini.
Jadi ini cincin benzena, terus vinil benzena, ada vinil. Vinil itu CH rangkap CH2. Ini adalah vinil benzena atau stirena. Kemudian 1,3 buta DNA itu sama seperti di soal sebelumnya ya.
Jadi CH2, rangkap CH, tunggal CH, rangkap CH2. Oke, nah lalu stirena dan 1,3 buta DNA kita gambarkan lagi. Di sini kita gambarkan sekali lagi aja. Sekali lagi, jadi di sini kita copy. Oke, kalau sudah, sekarang ikatan rangkap yang pecah yang mana?
Semuanya pecah. Jadi ini pecah ya, dari stirena ini pecah. Ini ke kiri, sama ke kanan. Kemudian butadiena seperti yang tadi, dua-duanya pecah. Ini membuka ke kiri, sama membuka ke kanan.
Yang ini juga membuka ke kiri, sama membuka ke kanan. Lalu stirena yang kedua ini juga pecah. Ke kiri, sama ke kanan.
Butadiena juga pecah. Jadi seperti ini. Kalau sudah, kita sambungkan. Jadi istilahnya ini, monomernya itu kan ada monomernya. Monomernya itu ada monomernya stirena sama butadiena.
Kalau tersusun menjadi polimer, nanti seperti selang-seling. Stirena butadiena, stirena butadiena, stirena butadiena, dan seterusnya. Prinsipnya sih sama. Jadi disini kita gambar ya. Jadi yang pertama ini kan, ini tangannya buka ke kiri, ke kanan, ini buka ke kiri, kanan, ini buka kiri, buka kanan, ini buka kiri, buka ke kanan.
Jadi kita gambarkan. Yang pertama adalah stirenanya ya. Jadi ini CH, terus mengikat gugus bensina. Tunggal sekarang ya, CH2. Lalu tangan kanannya stirena berikatan dengan tangan kirinya butadiena.
Berarti CH2, ini tunggal ya sama CH ya. Tapi CH dan CH rangkap. Ingat seperti tadi ya, ikat rangkapnya pindah.
Pindah ke tengah. Jadi rangkap CH, terus tunggal CH2. Nah, tangan kanannya butadiena ini berikatan dengan stirena lagi. Berikatan dengan CHnya stirena itu.
CH, CHnya berikatan sama cincin benzena ke bawah seperti ini. Lalu ini tunggal CH2. Terus, tangan kanannya stirena berikatan sama tangan kirinya butadiena lagi.
Jadi, CH2, CH, rangkap CH, tunggal CH2, dan seterusnya. Jadi, selang-seling ya. Stirena, butadiena, stirena, butadiena, dan seterusnya. Kalau kalian lihat di sini, unit berulangnya adalah ini. Ya kan, ini.
Saya panjangkan, nah, seperti ini. Jadi, bisa kita buat reaksi polimerisasinya sebanyak N stirena. Nah, stirena itu CH. Rangkap CH2, lalu ini mengikat cincin benzena.
N-stirena plus N-butadiena. CH2, rangkap CH, tunggal CH, rangkap CH2. Menjadi, kita gambar unit perulangnya.
Jadi, ini CH, terus bawahnya ada cincin benzena. CH2, CH2, CH, rangkap. CH, CH2.
Terik, sudah. Jadi kita kasih kurung kotak N. Oke, jadi ini adalah reaksi polimerisasi dari SBR.
Atau polimer yang terdiri dari dua macam monomer. Stirena sama 1,3 butadiena. Oke, jadi monomer itu belum tentu cuma satu jenis. Bisa juga dua jenis seperti ini. Jadi ada dua macam monomer yang berikatannya secara selang-seling.
Membentuk suatu rantai yang panjang. Oke, sekian untuk video kali ini. Untuk melihat playlist lengkap dari bab ini, bisa kalian klik thumbnail yang ada di sebelah kanan atas ini.
Jika ada pertanyaan, saran, maupun kritik, bisa kalian tulis di kolom komentar. Semoga bermanfaat, dan sampai jumpa di video selanjutnya.