Transcript for:
Pentingnya Berpikir Kritis dalam Kehidupan

baik, kita mulai saja yang pertama ini saya buka dengan quote dari Thomas Alva Edison teman-teman mestinya kenal ya yang pernah sekolah dengan nama ini Thomas Alva Edison katanya Thomas Alva Edison 5% of the people think 10% of the people think they think and the other 85% would rather die than think. Ini Thomas Alva Edison sedang menyindir kita. Katanya Thomas Alva Edison hanya 5% masyarakat mungkin ya. Hanya 5% manusia yang benar-benar berpikir Dan hanya, dan ada 10% yang merasa sudah berpikir Jadi, kalau manusia itu dihitung 100% nya Yang serius mikir beneran itu cuma 5% Yang 10% itu merasa dia sudah berpikir Padahal sebenarnya ya belum Tapi dia merasa sudah, jadi seolah-olah sudah berpikir padahal belum, mungkin karena belum ngerti caranya berpikir yang benar atau tidak ngerti bedanya sudah berpikir atau belum Ini malam hari ini akan kita bahas Dan yang 85% would rather die than think, lebih memilih mati daripada berpikir Ini maksudnya Yang 80% itu tidak mau mikir, tidak mau capek-capek berpikir, tidak mau susah-susah, ruwet-ruwet mikir. Jadi, ini jumlahnya ternyata besar, 85%. Oke, yo ini anggap saja quotes-nya Thomas Alva Edison ini provokasi kepada kita, dorongan kepada kita. Mari kita masuk ke grup yang 5%. Hidup dengan landasan pikiran akal budi Berpikir yang benar Maka malam hari ini mari kita belajar berpikir kritis Bagian dari berpikir kritis itu sebenarnya sudah kita bahas sejak minggu pertama Ketika kita bertanya secara tepat Itu menunjukkan bahwa kita sudah mampu berpikir kritis Kita bisa berdebat secara baik dan berdialog secara produktif itu juga bagian dari kemampuan berpikir kritis nah malam hari ini kita masuk ke tema utamanya yaitu berpikir kritis itu sendiri kita mulai sekarang materi pertama kita tentang berpikir kritis mengapa kita perlu berpikir kritis nah ini ada Kalau ini jawaban-jawaban yang sifatnya analisis, kira-kira apa sih yang membuat kita butuh berpikir kritis itu? Apakah nggak bisa berpikir kritis itu otomatis saja? Kita mikir biasa saja kayak orang-orang lain, toh semua orang juga berpikir, apa ada orang yang nggak berpikir hidup di muka bumi ini? Semuanya juga berpikir, kalau nggak berpikir, dia nggak bisa hidup. selayaknya seorang manusia tapi kalau kita renungi ternyata berpikir itu sesuatu yang sifatnya kompleks tidak sesederhana yang kita bayangkan ya secara otomatis kita bisa berpikir tapi nanti ada banyak problem banyak masalah yang memerlukan perenungan lebih tidak bisa dijawab dengan berpikir sambil lalu otomatis saja perlu tahapan-tahapan, perlu proses-proses makanya para ulama juga banyak yang menyarankan kita belajar ilmu alat diantara ilmu alat itu ilmu mantek, ilmu cara untuk berpikir saya kalau di kelas kadang-kadang memberi contoh kalau kita tidak belajar logika penyimpulan kita bisa bisa salah loh, dari logika yang sangat sederhana saja misalnya kita kan sering memberi contoh bahwa semua manusia mati saya manusia, maka nanti saya mati ini simple, cara berpikir seperti ini kan nanti kita sebut silogismo, ini contoh paling sederhana tapi misalnya contohnya saya ganti, ini kesimpulannya bisa membingungkan Misalnya semua bapak adalah laki-laki, saya laki-laki. Oh itu kalau pakai teori tadi, kesimpulannya berarti, oh kalau begitu saya bapak. Nih, lo itu kalau tadi kok rasanya benar, tapi kalau yang ini kok rasanya ganjil ya. Semua bapak laki-laki, saya memang laki-laki, tapi kan enggak mesti saya bapak. Salahnya dimana yuk, ini ada kaedah logika yang dilanggadi Ngertinya darimana yuk? Teman-teman belajar lagi tentang logika Ini salah satu sebenarnya ilustrasi bahwa lo berpikir itu juga harus ngerti caranya Ngerti jalannya Oke, itulah antara lain gunanya berpikir kritis Nah, disitu saya tulis ada beberapa alasan kalau mau dicari mengapa kita butuh berpikir kritis. Yang pertama, berpikir itu sifatnya eksistensial. Keberadaan kita sebagai manusia itu di antara kunci pencirinya dengan semua makhluk hidup yang lain. adalah kemampuan berpikir para filosof zaman dulu mendefinisikan manusia itu sebagai binatang yang berpikir nah ini berarti penciri utamanya manusia itu berpikir sehingga kalau manusia kehilangan kemampuan berpikirnya dia berada dalam bahaya mungkin dia jatuh kerana binatangan sehingga hidupnya tidak tertib tidak tertata isinya hasrat, ambisi tidak cerdas, sering jatuh dalam kekeliruan, kesalahan atau juga jatuh ke ranah asfala safilin kalau bahasanya Al-Quran bahkan lebih rendah dari binatang ini jawaban istensial yang penting Itu ya secara eksistensial memang butuh Yang kedua, selain bahwa hakikat mekanisme kediriannya adalah berpikir Manusia juga punya fitroh kebenaran Fitroh kebenaran itu manusia itu Kediriannya berkait erat dengan adanya kebenaran Manusia itu gelisah kalau keliru, manusia itu gelisah kalau salah. Kita kan kadang-kadang jelas-jelas salah, nggak mau disebut salah. Karena memang manusia itu selalu ingin ada di ranah yang benar. Nah ini fitro. Berarti apa? Yang bisa membawa kita kepada kebenaran itu nilainya penting bagi manusia. Termasuk agama. Agal budi dan berpikir. Jadi manusia itu secara fitroh ingin berada dalam kebenaran. Sementara dia tidak selalu ada di sana. Kadang-kadang juga khilaf dan salam. Maka manusia pastinya membutuhkan kendaraan sampai pada kebenaran. Antara lain kemampir di sana. Yang ketiga, secara pragmatis manusia itu membutuhkan berpikir untuk hampir semua wilayah kehidupannya. Berpikir adalah universal need, kebutuhan kita yang universal di bidang apapun. Saya pernah ditemukan. Pak, kalau berlaku apa? belajar filsafat itu nanti kerjanya di mana? zaman itu saya masih bingung jawabnya gimana kalau nyari lowongan pekerjaan di koran-koran itu kan tidak pernah ketemu, dicari seorang filosof apa teman-teman nyari, coba dibuka webnya lowongan kerja itu jarang kan ditemu, atau jangan-jangan malah tidak ada dicari seorang filosof Kalau dilihat ininya itu mungkin para sarjana dan mahasiswa filsafat bisa pesimis. Tapi jangan lupa, hakikatnya filsafat itu adalah berpikir yang benar. Dan berpikir ini kualifikasi kompetensi yang dibutuhkan oleh semua bidang pekerjaan, bahkan semua bidang kehidupan manusia. Tidak ada satu bidang pun yang tidak butuh kemampuan berpikir yang benar Maka kalau ada yang tanya, kalau yang tanya saya sekarang Pak Sarjana Filsafat itu pekerjaannya apa? Jawaban saya mestinya dia bisa bekerja di bidang apa saja Karena kemampuannya kemampuan yang paling dasar Yaitu kemampuan berpikir yang benar Dan semua bidang pekerjaan membutuhkan kemampuan berpikir yang benar sehingga dia disebut universal need. Nah ini kalau ada yang tanya ya, mengapa kita butuh berpikir kritis? Ya karena setiap bidang pekerjaan, setiap dimensi hidup kita membutuhkan tanggapan kemampuan berpikir yang benar. Yang keempat, Mengapa kita butuh pikir yang benar? Karena hidup ini dinamis, hidup ini plural, macam-macam Satu kebenaran mungkin cocok di sini, tidak cocok di sana Cocok sekarang, tidak cocok untuk besok Sehingga manusia tidak bisa berhenti di satu titik kebenaran Dia butuh terus-menerus mengelola, mengolah kebenaran itu Agar senantiasa sesuai untuk hidupnya berarti berpikir kritis itu kebutuhan manusia untuk beradaptasi dalam hidupnya kalau dulu memang cocoknya begini tapi sekarang tidak bisa lagi begini harus begitu kemampuan seperti ini kan namanya kemampuan pikir kritis Kalau dulu yang seperti itu diperbolehkan, dianggap benar, tapi yang kalau sekarang tidak lagi, situasinya berubah. Kalau dulu kita rajin silaturahim, menemui saudara-saudara kita langsung ke rumahnya masing-masing, salaman, pelukan, cipika-cipiki, itu kelihatan menyenangkan, membahagiakan, indah, sesuatu yang dianggap positif, benar. Tapi sekarang, zaman pandemi... Ya kalau bisa tidak begitu lagi, kalau kita nekat kemana-mana silaturahim terus ketemu teman, salaman, cium tangan, cipika-cipiki dan seterusnya ya Resikonya bisa dibubarkan polisi, bisa akhirnya kita kena corona Situasinya berubah, tanggapan berpikirnya juga harus berbeda Ini namanya berpikir kritis, itulah mengapa kita perlu berpikir kritis Yang kelima, berpikir kritis itu berhubungan dengan kemampuan kita untuk berefleksi Berefleksi itu merenungi kehidupan kita dan kemampuan refleksi nanti berkait dengan pengembangan diri Bagaimana kita hidup semakin baik, semakin baik, semakin baik Ini perlu kemampuan berpikir berpikir yang mendalam yang serius jadi ternyata berpikir kritis itu penting sebenarnya mengomong ini saya yakin teman-teman juga sudah tahu kalau berpikir kritis itu tapi tetap saya sampaikan siapa tahu sudah tahu tadi hanya merasa sudah tahu padahal aslinya belum tahu kalau ditanya juga masih bingung