Hai semuanya, kembali lagi di channel portal edukasi. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas rangkuman materi PS kelas 9, tema 1, subab kedua, yaitu era modernisasi, globalisasi, dan kearifan lokal. Materi ini sudah kurikulum berdekaya.
Mari kita mulai dengan pengertian modernisasi. Modernisasi berasal dari bahasa latin, yaitu modernus, yang terdiri dari dua kata, yaitu modo, yang artinya cara, dan ernus, yang artinya masa kini. Sedangkan menurut KBBI, modernisasi adalah proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakat untuk dapat hidup sesuai dengan tututan masa kini. Selanjutnya, ciri-ciri modernisasi. Ciri umum dari modernisasi bisa dilihat dari dua hal, yaitu pola pikir masyarakat dan corak aktivitas sehari-hari.
Kemudian kalau dari segi pola pikir, itu bisa dilihat dari cara pandang yang lebih rasional dan ilmiah, sikap yang lebih rasional dan ilmiah, serta memiliki pemikiran terbuka atau bahasa kerennya open-minded terhadap perubahan. Meski memiliki pemikiran terbuka terhadap perubahan, bukan berarti kita meninggalkan budaya yang telah ada ya. Nah, ada beberapa miskonsepsi nih, atau salah pemahaman terhadap modernisasi.
Antara lain, modern itu adalah meninggalkan tradisi. Modern itu mengikuti kehidupan Eropa. Modern itu menggunakan alat-alat canggih. Modern itu hidup terpisah dengan alam.
Nah, hati-hati ya, semua yang disebutkan tadi itu kurang tepat, atau bahkan mungkin salah ya. Selanjutnya kehidupan masyarakat Indonesia menyambut era modernisasi. Masyarakat Indonesia terbuka terhadap era modernisasi. Ada beberapa bidang yang mengalami perubahan, seperti moden pakaian, industri dan bidang pekerjaan, kualitas pendidikan, dunia hiburan, serta gaya hidup. Selanjutnya kita masuk ke materi globalisasi.
Kita mulai dengan pengertian globalisasi. Menurut Kamus Oxford, globalisasi adalah sebuah situasi di mana budaya dan sistem ekonomi yang berbeda di seluruh dunia dapat setelah yang terhubung dan menjadi serupa satu sama lain karena pengaruh meluasnya perusahaan multinasional dan perkembangan komunikasi yang lebih baik. Selanjutnya, asal mula perkembangan globalisasi.
Untuk mengetahui asal mula terjadinya globalisasi, kita dapat melihat kemunculan globalisasi dari dua periode, yaitu periode klasik atau awal, dan periode modern atau lanjutan. Periode klasik ditandai dengan terhubungnya pusat-pusat peradaban. Melalui jalur perdagangan kuno yang meliputi sebagian besar wilayah di dunia Sementara, periode modern itu ditandai dengan semakin meluasnya keterhubungan antar wilayah dunia di tengah proses perkembangan industri Perkembangan globalisasi didukung oleh kemajuan pesat dalam teknologi transportasi dan komunikasi Kemudian contoh globalisasi Globalisasi bisa dilihat dari beberapa aspek kehidupan masyarakat. Oh iya, pada tahu aspek kan? Aspek itu adalah sudut pandang terhadap sesuatu hal yang saling berhubungan.
Dalam hal kehidupan masyarakat, kita dapat mengenal berbagai aspek seperti ilmu pengetahuan, ekonomi, politik, kebudayaan, dan lain sebagainya. Contoh dalam aspek ilmu pengetahuan dan teknologi adalah kemajuan teknologi terbaru seperti motor listrik dan pengembangan startup digital. Contoh dalam aspek ekonomi, ada keberadaan masyarakat ekonomi Eropa. Kalau dalam aspek politik dan hukum, contohnya lahirnya lembaga-lembaga dunia seperti organisasi perdagangan dunia, bank dunia, mahkamah internasional, dan lain sebagainya.
Kemudian contoh dalam aspek budayaan, mewabahnya drama Korea. Banyaknya restoran cepat saji, kedai kopi Amerika, dan sebagainya. Nah, kita masuk ke materi kearifan lokal. Kita mulai dengan pengertian kearifan lokal.
Kearifan lokal adalah nilai-nilai kebijaksanaan atau ajaran kebaikan yang diwariskan secara turun-temurun di suatu masyarakat tertentu. Dalam kearifan lokal, biasanya terdapat panduan hidup mengenai apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan demi kelangsungan hidup yang berkelanjutan. Contoh kearifan lokal, Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya. Oleh karena itu, kearifan lokal setiap daerah berbeda satu dengan lainnya.
Salah satu contohnya adalah ajaran Pituturtilu di masyarakat Sunda yang mendiami daerah Jawa Barat. Pituturtilu memiliki makna tiga nasihat yang terdiri dari tata wayah atau tata waktu, tata lampah atau tata perilaku, dan tata wilayah atau tata ruang. Contoh lainnya adalah tradisi Mapalete, bola bagi masyarakat Bugis. Mapalete bola adalah salah satu tradisi Dimana memindahkan bangunan rumah ke tempat lain. Tentu aja bangunan rumah yang dipindahkan bukan bangunan rumah tembok ya, nanti bisa encok.
Tapi rumah yang bisa dipindahkan itu adalah rumah adat panggung yang terbuat dari kayu. Ciri khas masyarakat Sulawesi. Kemudian ada juga tradisi Sasingama dari Kaimana, Papua Barat.
Sasingama merupakan upacara adat untuk melindungi suatu wilayah dari eksploitasi yang berlebihan. Menurut Christian Tebu. Ketua Dewan Adat Raja Ampat, sasi memiliki arti perlindungan atau larangan terhadap sebuah wilayah, di darat maupun di laut.
Nah, sasi itu ada dua macam. Ada sasi permanen dan sasi sementara. Selain penutupan total, ada juga jenis sasi untuk tumbuhan atau hewan jenis tertentu. Tentunya, selain tiga contoh di atas, masih banyak lagi karifan lokal yang ada di bumi pertiwi ini ya.
Kalau di daerah kalian bagaimana nih? Nah, selanjutnya. Kondisi pelestarian kearifan lokal di tengah arus modernisasi dan globalisasi Pada zaman modern dan globalisasi ini Banyak sekali tradisi ataupun budaya barat yang mulai masuk ke Indonesia Kita sebagai generasi penerus bangsa Tentunya harus melestarikan kearifan lokal yang sudah ada secara turun-temurun Kita tentu saja tidak bisa tutup mata apalagi menolak globalisasi ini Tapi kita harus selalu bijak dalam memilih dan memilah tradisi yang masuk Jangan sampai budaya yang masuk justru merusak tradisi yang sudah ada. Nah ya mungkin cukup sekian.
Terima kasih telah menyimak video pembelajaran ini yang selesai. Semoga bermanfaat kita semua. Jangan lupa like, comment, and subscribe.