Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
Faktor Pembatas dan Toleransi Ekosistem
Apr 14, 2025
Catatan Kuliah: Faktor Pembatas dalam Ekosistem
Pendahuluan
Materi baru tentang faktor pop dan faktor pembatas dalam sistem ekologi.
Pembahasan sebelumnya terkait siklus biogeokimia dan etologi.
Faktor Pembatas
Faktor pembatas pada ekosistem.
Contoh di daratan: sekat-sekat dan rolung-rolung.
Organisme tidak bisa berpindah jika terpisah oleh laut.
Di laut, terumbu karang terbatas di daerah dangkal dan tidak dapat berkembang di daerah lebih dalam.
Penyebaran terumbu karang dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti temperatur dan salinitas.
Hukum Minimum (Libik)
Organisme memerlukan unsur esensial untuk bertahan hidup, tumbuh, dan bereproduksi.
Kekurangan unsur esensial dapat menyebabkan kerusakan vital bagi makhluk hidup.
Hukum Libik menyatakan bahwa:
"Suatu organisme tidak lebih kuat dari rangkaian terlemah dari rantai kebutuhan ekologinya."
Pertumbuhan tanaman tergantung pada zat dalam keadaan minimum.
Penerapan Hukum Libik
Berlaku jika sistem ekosistem stabil: arus energi dan materi seimbang.
Contoh: di danau, jika unsur seperti nitrogen dan CO2 cukup, produktivitas tanaman optimal.
Ketidakstabilan ekologi dapat dipicu oleh tekanan alami atau aktivitas manusia.
Contoh Kasus Nutrient
Eutrofikasi: tingginya kadar nutrien yang dapat menyebabkan blooming.
Jika oksigen terlarut berkurang, dapat menyebabkan kematian massal ikan.
Beberapa organisme mampu beradaptasi dengan mengganti unsur yang hilang.
Toleransi Lingkungan (S-FOR)
Keberhasilan organisme tergantung pada kelengkapan kebutuhan.
Batas toleransi organisme berbeda untuk faktor lingkungan:
Batas Toleransi:
kondisi di mana organisme dapat bertahan hidup.
Batas Optimum:
kondisi ideal untuk pertumbuhan.
Toleransi sama dengan batas maksimum dan minimum.
Asumsi Toleransi S-FOR
Organisme memiliki toleransi luas untuk beberapa faktor dan sempit untuk lainnya.
Organisme dengan kisaran toleransi luas memiliki sebaran populasi luas.
Keadaan tidak optimum mempengaruhi toleransi terhadap faktor lain.
Banyak organisme hidup dalam keadaan tidak optimum.
Selama periode reproduktif, larva dan anakan memiliki toleransi rendah terhadap faktor lingkungan.
Istilah Toleransi
Steno (sempit) vs Yuri (luas): digunakan untuk menyatakan toleransi terhadap faktor lingkungan.
Contoh:
Stenothermal:
toleransi sempit terhadap suhu.
Stenohidrik:
toleransi sempit terhadap air.
Contoh Organisme
Ikan sardin dan ikan belanak memiliki toleransi berbeda terhadap kadar garam.
Suhu optimal bagi ikan di perairan tropis: 28-30 °C.
Suhu mempengaruhi aktivitas metabolisme dan kebutuhan oksigen.
Kesimpulan
Pentingnya memahami faktor pembatas dan toleransi dalam ekosistem.
Materi selanjutnya: konsep faktor mendatas.
📄
Full transcript