Intro Intro Intro Intro Intro Terima kasih telah menonton! Assalamualaikum Wr. Wb Selamat pagi pemirsa sekalian Kembali lagi bersama saya, Faris Permana Dalam DM News Pemirsa seperti yang kita ketahui bersama Bahwa pemerintah telah mengadakan kebijakan Pemerataan penduduk dengan cara Transmigrasi masal Program ini bertujuan menciptakan masyarakat yang menyatu dan kuat.
Ya baiklah, langsung saja. Saya sudah berada di salah satu lokasi yang akan menjadikan tempat tinggal bagi para transmigran, yaitu Komplek Cinta Budaya. Dan sekarang, kita segera berjalan. sudah bersama salah satu warga komplek ini yaitu Bapak Dadang ya Apa kabarnya Bapak Dadang siapkan dan mengucapkan apa tuh kan karena kita masih muda sama kita dan sujaraja panggil saja ada dan ya ya kan kita bisa dibantu baiklah Bapak Dadang kalau begitu Kang dadang untuk menyambut para transfer yang akan datang nanti kira-kira persiapan apa saja yang sudah disiapkan oleh Kompleks kita budaya ini Kalau masalah itu mah sudah beres, Kang. Warga Kompleks Sintepudaya itu terkenal dengan penduduknya.
Kalau persiapan, semua tempat tinggal yang nantinya akan dibunuh oleh para nasibikan itu sudah dirafikan. Dan sudah dipersihkan juga. Baik yang luar, maupun yang dalam. Baik yang ngeset mata, maupun yang tak ngeset mata.
Begitu, Kang. Lalu nanti teh yang akan nyambut para nasibikan itu, payah teh langsung. Nah, itu kan kurang apa lagi. Baiklah, terima kasih Bapak Dadang untuk informasinya.
Ya, oke. Baiklah, bisa kita simpulkan bahwa warga komplek cinta budaya ini sangat antusias sekali dalam menyanggut para transmigran yang akan datang dari segala penyeluruh satara ini. Ya, ini merupakan bukti bahwasannya warga Indonesia itu punya jiwa nasionalis yang kuat. Ya, semangat kesatuan yang baik ini adalah contoh bagi seluruh masyarakat NKRI.
Dengan semangat kesatuan seperti ini, NKRI tangguh, NKRI maju. Bersama kita raih kegayaan baiklah saya Faris Bermanah sampai ketemu di video selanjutnya Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh MKRI Bisa Akhirnya esok pun tiba, berita transmigrasi pun mulai terdengar di telinga para penghuni Kompleks Cinta Budaya dan mereka pun menanti kehadiran para transmigran yang akan datang di hari itu. Parete, parete, denger-dengar katanya ada yang mau transmigrasi ke sini.
Kemarin saya lihat tuh di berita. Oh iya, kemarin saya juga nonton berita di DMTV. Ada kok, paling sebentar lagi datang.
Ah ya ah. Pantai kamar Abdi Nudih wawancara koreporter Alah alah Senang pisan Nanti kamar asuk TV Bukannya Nanti pisan Nanti asuk TV Angkal menipisan Sirek wae ah Saring Abdi Pak Rete Lihat ada yang datang Tidak Terima kasih. Ketika semuanya terasa begitu apot, ku coba untuk Ketika semuanya terasa begitu apot Kucoba untuk tetap rapor-ropor Di saat cinta ini terasa arem salah alamat yuk oh iyo yuk ini gambar kompleknya gede opong ini salah alamat yuk mas pak pak beri eike pak mending mulai bain jauh pak sese sese ono wong ningono mending tak konseyo benjelas Mas, mas, mas, aku ada pertanyaan mas. Apa benar mas ini Kompleks Cinta Budaya?
Benar pak, saya dengan RT-nya. Benar mas, benar, ini Kompleks Cinta Budaya. Mas, namanya siapa ya? Jenengku, Pak Ijo mas.
Waduh, Pak Ijo? Iya, Pak Ijo. Tapi kok beda ya mas, kalau seneng brosur mau? Aku bingung mas, sampai Pak Bali mana? Kalau yang di brosur memang beda mas Maaf, emang emas dari mana ya?
Oh betul ya mas, asalku di Pekalongan, kecamatan Wira Deso, masih ngerti orang. Oh, saya gak tau mas. Kayak mas, yang terkenal karo segomegono. Ini mas, aku gak mau segone, isi anget ya mas segone.
Mau gak mas, dicicipi se. Makasih banyak loh mas, jangan ngerepotin. Orang mas orang repotik kok mas Aku seneng kok mas ngayok oleh oleh Aku melbusek yo mas Hei hei Wajah nangis ah Ayo mene mene Tapi ini bener kan mas Kompleks cinta budaya Bener mas ayo silahkan masuk Yowes yo ngenen melbusek yo Maturnuan ya pak Sama sama mas Seneng bisa membantu Mang Sabto, suka tuh mang dicicip gela oleh-oleh tipe kalonganak?
Iya kang, hayu atuh! Hmm, kadah haranak, nikmat pisahnya. Linglung-linglung, enak juga ya makanannya. Kana jo kampuang, rasul ma imbau imbau de Di Siko lah rumah baru kita. Eh, eh, kok ketek bana, ma?
Ayo, ma, ketek bana, ma. Alamak, gandang lah rumah kita yang di Padang daripada rumah kita yang di Siko. Hmm, bapak transmigrasi dari mana ya? Jabat tanganku, panggil aku gajah. Perkenalkan, saya Fauzan.
Saya saudara Yuda namanya. Saya anak saya yang paling kecil, Ferry Januari namanya. Kita ini dari Padang.
Biasalah karena transmigrasi. Oh, transmigrasi di Padangnya. Mangga itu.
Eh tapi pak, kayaknya mana kompletnya ini? Nggak kayak di brosur? Itulah aneh kalipun Tapi takpelah Awah ke rumah dulu yuk Bebenah sesekalilah ras rumah kecil Tungguin aja Kang Iki, nanti juga ada yang dateng lagi Sambil nunggu, mending kopi dulu pak Oh, boleh boleh Silahkan mas Ngepi, ngepi, pancan sekertenan Neng ojo nanti, ninggal kawel Ngonoh ora pecik, ngono tidak baik Nyambut kawit, mbok yasin api Kau macam beda oke Jangan terputar terlalu banyak Kau tuh manis sekali Apa rasa mau curi kau pulang Sumpah ini tak ada tipu Jangan kau ragu Jangan kau ragu Bapak, bapak Tempat apa ini?
Macam surga ke apa? Bapak Itu apa? Beta tak pernah lihat di Papua sana. Tidak ada kunang-kunang sebesar ini, Bapak. Hewan apa ini?
Iyalah, Pak Hong. Beta tak pernah lihat kunang-kunang sebesar ini di Papua sana. Kang, baden naon didi itu. Ayo atuk, Kang, Kak Diek. Kenapa kau panggil betaku, Kang, ah?
Kenapa aku butuh 7 beta? Abdi ini kan, warga asli komplek iya. Hei, kau panggil beta kukang lagi ya?
Kau tak mengertilah? Hei, hei. Stop! Jangan ganggu dia Jangan, jangan ganggu dia Dia sudah punya payung Kita cari yang lainnya Apa kau cakap?
Beda tak mengerti lah. Pak, kita semua ini penduduk kasih komplek sini. Komplek? Apa itu komplek?
Beda tak tahu apa itu komplek. Hei, bahong. Apa kau tahu apa itu komplek?
Waduh, beta... Tidak tahu papa Hei kakak Komplek itu macam peresaan di Papua sana Betul pak Itu komplek cinta budaya Bapak dari mananya Bapak dari Papua Ada fak-fak di sana Oh fak-faknya Ayo manetnya Nah nggak tahu Kau nanya saya Atau abditeh tenyaho Ya sudah Silahkan masuk pak Mari Yaudah ya Beta mau lihat rumah baru beta Dadah Apalagi kita bakal hirup sasaran Nganjeng para transmigrasi Pasti seru nih Iya pasti seru Sepekan kemudian, di pagi hari yang cerah di Kompleks Cinta Budaya, para warga pun menyambut pagi yang indah dengan dengan aktivitas sehari-hari Kang, Kang, mau kopi dulu nggak? Boleh kali, segelas mah Boleh, Mang, kopinya satu biar sehat Saya satu, Mang, kopi luaknya Siap, Pak RT, laksanakan Terima kasih, Mang Soleh Oke, sama-sama, Pak RT Pak Rete, Pak Rete, saya pengen nanya sudut pandang Bapak tentang negara ini seperti apa ya?
Sudut pandangku tentang mereka Yang banyak tanya tanpa membaca Katanya sekolah, tapi otaknya mana Tolong dirubah pola fikirnya Menurut saya, negara ini kaya akan budaya dan alamnya. Oh, begitu ya, Pak? Iya, Mang. Bayangin aja, Indonesia memiliki lima pulau besar, yaitu Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Papua, dan Kalimantan.
Selain itu juga memiliki 1340 suku budaya dan keberagaman lainnya. Wah Pak Rete, ternyata Indonesia itu kayakan budaya dan alamnya ya Pak? Hebat kan emang Indonesia itu?
Eh, tapi, Mang Sabto, saya pengen deh mengadakan lomba untuk para warga. Tapi, lomba apa ya? Untuk mempererat tali siraturahmi komplek kita aja.
Oh, lomba untuk para warga. Hmm, sebentar ya. Saya pikir dulu ya, Pak. Oi Kang Asep, tumben kang pagi-pagi gini udah keliaran aja Yaudah kang, rongkrong dulu sini Sini duduk Atu Eh, salah Waduh, waduh, ada apa nih Mas Dali Jo? Kok kecapean gitu?
Biasa pak, aku dolan peta umpat ke arah tetangga ku. Ini aku lagi lari, dikejar ke arah koncokku. Siung, uang Papua kuil loh pak. Yaudah, duduk dulu sini.
Mata-mata ini, Pak RT Ngomong-ngomong, kenalan-ngomongnya dia Serius pisang juga namanya Begini, Kang Pak RT mau mengadakan lomba yang menarik Dan dapat menjalin silaturahmi warga kompleks ini Iya, Sep. Saya ingin mengadakan lomba seperti itu. Tapi, kotak patua ini sudah susah untuk memikirkan lomba seperti itu.
Saya jadi galau, Sep. Hah? Pak RT galau?
Mana tambah kalau ini? Sombong galau, sudah gak tua. Langsung menghilang, ngomong sendiri di depan kaca.
Wah, leres pisan ya PRT. Kusabadi dia ayah warga Transmigasi no anyat datang di berbagai daerah no cukup jauh. Kumaha, lamun orang ngadakan perlombaan no nunjukkan keberagaman Nusantara Indonesia.
Misalnya, lomba menari tarian daerah masing-masing. Kumaha perte. Waduh, memang ya Kang Ngasep.
Udah masih muda, pintar pula. Kalau menurut saya mah Pak, usulan Kang Ngasep wajib diterima. Tujuannya jelas dan baik.
Oh, menari kah? Beto juga suka menari-nari. Tidak sia-sia saya menyampaikan ini kepada kamu, Sep. Ya sudah kalau begitu, Bang Sabto, tolong buatkan surat edaran dan pamplet untuk disebarkan ke seluruh warga. Lombanya akan diadakan minggu depan di Aula Utama Balai Desa pada malam hari.
Oke, siap Pak Rete. Laksanakan. Yo Bapak Bapak eh, betah mau panggil sekolah dulu ya Bapak mau belajar benar-benar disana ya Bapak sudah bayar ya, hati-hati berjalan Jadi banyak punang-punang Oke siap Bapak, betah akan selesungu Betah bisa jalan panjang sama Bapak Eh, eh Nah Hai dong pada kemana-mana teh naik di daerahnya Terima kasih Assalamualaikum Waalaikumsalam Assalamualaikum Waalaikumsalam Eh Kok kita kemana lah kelasnya ini Eh, pake AC pula Kalo kakak padang nih Tak pake AC pun dah sejuk Amboi amboi Selamat pagi teman-teman Wah, akhirnya Beta bisa sekolah lagi ya Akhirnya Beta punya baik teman disini Kalau di Papua sana, Beta lagi belajar Itu atap, bisa rubuh Itu guru, kalau sedang menjelaskan Kepalanya bisa kena genteng Sangat berbahaya Eh eh eh sebentar, kayaknya Bete pernah lihat nih orang Eh iya iya, tapi siapa ya? PAYETE!
Terus melangkah, walau sering hati terluka Tak pernah letih tukrai rindonya Oh Allah, kalian belum tau ya kalau saya juga mengajar disini Atau ada yang belum tau nama Bapak? Nama Bapak, Pak Mamat Selain menjadi Pak RT, Bapak juga mengajar di sekolah ini Bapak telah mengabdi pada sekolah ini lebih dari 15 tahun wah, berarti Pak RT eh, salah Pak Guru nih udah lama kalilah disini yoh oh, Abdi Teh juga baru tau Pak RT juga mau jadi dia hebat pisan ya udah jadi Pak RT, jadi Pak Pak Guru pula? Ah, biasa aja itu, Mah. Saya memang senang berpartisipasi dan membantu warga di sekitar sini. Yaudah, karena hari ini hari pertama masuk sekolah, maka kita akan melakukan perkenalan terlebih dahulu.
Bapak absen, dan kalian perkenalkan diri ya. Arya Gunastiawan Hadir pak Nama saya Arya Gunastiawan Nama panggilan saya banyak pak Lah, kok banyak? Soalnya, kalau di rumah Saya dipanggilnya Guna Kalau lagi main sama temen-temen dipanggilnya Awan dan kalau lagi ngumpul keluarga dipanggilnya Gunawan nah beda lagi pak kalau ibu saya lagi marah dipanggilnya Arya Wiguna Sudah-sudah, Bapak lanjut.
M. Jupri? Hadir! Kenalkan, nama saya Muhammad Jupri.
Biasa dipanggil Jupri. Rumah saya tepat di belakang sekolah ini. Karena Bapak saya adalah pemilik sekolah ini. Oh, kamu anaknya Pak Amaman ya? Loh, kok tapi gak mirip?
Ah, sudah lah, biarkan saja. Bapak lanjut ya. Ferry Januari?
Hadir, Pak. Nama Ambo Ferry Januari. Biasanya dipanggil Ferry. Ambo dari Padang, Paryaman, Pak. Oh, kamu anaknya Pak Fauzan?
Si Fauzan yang dari Padang itu, kan? Oh, iya, iya, iya, iya. Waduh, jangan kenceng-kenceng, Pak. Nanti ketahuan sama kawan-kawan Ambo. Oh, oke, oke.
Tapi Ferry betah kan tinggal disini? Mana ada betah pak, kecil kali rumah disini Tak macam rumah ambo yang dipadang Kalau rumah ambo yang dipadang besar Eh jangan begitu Ferry Kamu itu harus mensyukuri apa yang ada Syukuri apa yang ada Hidup adalah anugerah Bapak lanjut, Sunari Widodo Hadir pak Cenengku Sunari Widodo Bisa diundang dodok, asalku di Pekalongan. Oh, kamu dari Pekalongan? Coba jelaskan, ada apa aja coba di sana?
Ada apa, Pak? Ini ada yang nama Batik. Yang ini namanya Batik Jelam Prang.
Ini yang nama Megamendung, Pak. Tapi yang apiku ini Batik Megamendung. Minat orang, Pak?
Ini 100 juta angkut. Saya juga suka dengan Batik Pekalongan. Ngomong-ngomong. Nasi yang kamu buat kemarin enak juga loh, nanti kirim lagi ya Selanjutnya, Dadang Sudrajat Ayo pak, Abdi Dede yo Abdi Teh, anak kampung sini Oh, ini mah si Dadang, saya mah kenal kamu Dulu dia nih waktu kecil, seling main gundu depan rumah saya Rusuh anaknya Udah, gak usah kenalan, saya mah udah kenal kamu kok Bapak lanjut ya, Ba...
Bahong Cile Ya, Beta di sini, Bapak. Beta punya rumah aslinya itu di Fakfak, Papua Barat sana. Tapi Beta bisa di sini karena Beta karena itu pemerintah punya program. Waduh, sangat jauh ya rumah kamu.
Oh, jelas, Pak. Beta jauh-jauh dari ujung desa sana datang ke sini hanya untuk mematuhi program pemerintah saja, Pak. Wah, hebat sekali kamu. Nah, anak-anak, contohlah teman kalian ini. Masih kecil, tapi pemikirannya sudah dewasa.
tepuk tangan semuanya eh sunario kenapa kamu berkata seperti itu bukti ini dari segi berpakaian Lu yang milih nanggok lamijerami Padahal Di pakaiannya wong papuakui orang sopan pak Apa manis yang paham Kalau kalian cikai berpakaian Wong papuakui orang penarapi pak Apa manis bapak Yang dua pikiran dewasa Alah, bahuung-bahuung kau nih. Semua orang pun udah tau lah kalau Papua tuh kejadian zaman, suka tak pakai baju, mandi pun tak. Mana ada lah bete seperti itu.
Papua tak seperti itulah. Boleh. bolehlah kalian menghina beta tapi jangan sesekali menghina Papua Beta tidak ada kan di rumah kalian sana punya emas sebesar gunung atau danau sebesar kristal tidak ada kan?
kalau kalian tidak tahu, pikirannya bodoh saya sudah turuninnya seakan-akan kalian orang yang mengerti kalau internet sudah maju saya akan mencari Papua Ya Allah Sudah, jangan bertengkar lagi Nah Pak Guru, mending kita pikirin tuh perlombaan tarian yang diadakan seminggu dayi Nah, betul itu dadang Bagus lah kita pikirkan itu lomba daripada ejek-ejek tidak jelas macam ini Yaudah, kita lanjut belajar ya Kita akan belajar tentang... NANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANANAN Pintu teater 2 telah dibuka Para penonton yang telah memiliki kacis, dipersilakan memasuki ruangan teater. Mohon perhatian Anda, pintu teater 2 telah dibuka.
Para penonton yang telah memiliki kacis, dipersilakan untuk memasuki ruangan teater. Selamat malam semuanya. Apa kabar Kompleks Cinta Budaya? Oke, malam ini adalah malam yang kita tunggu-tunggu.
Dan malam ini adalah malam yang sangat-sangat-sangat spesial. Kenapa? Karena ini adalah malam pentas tari cinta budaya. Langsung saja ke peserta yang pertama.
Kita sambut dari daerah Sunda. Selamat menyaksikan. Jangan bisa nyusulkan atandangna Gandang cengpertentang, saya bandingkanana Dipika gimil, dipika serapku sasama Saya karempan, kasihan lebar wawane na Manukadali, Manupanggagana, Berlambang Sakti, Indonesia Jaya Manukadali, Pangkakonjarana, Resetnahiji, Tukung Saka Bena Wow, tarian yang sangat mengasihkan. Oke, kita lanjut ke peserta yang kedua, yaitu dari daerah Jawa. Mangan roti nganggul saus Wong Jowo siap ready nih bos Uhhh, apa-apaan ini?
Teren macam apa itu? Beda tak suka lah. Uhhh, hei bahong. Tak pantas lah kau berdakam seperti itu. Baik-baik, kita lanjut saja ke peserta selanjutnya.
Yaitu dari daerah Papua. Gita Rie lagi penonton, tariannya uang Papua orang seru, api tarian ku ta? Wes wes ah, orang usah njelai uang lio ah, wes wes lah Shhh, hey sudah sudah, cepat aja kalian ini, ini penonton pada nungguin ini Ya sudah, kita langsung saja ke peserta terakhir, yaitu dari daerah Padang Hah, tak ada yang pantas menang kecuali Ambo, tengok nih Ampun Jum'ah, Ampun Sana, Aleh Alef, Rikus, Amin.
Tepuk tangan semuanya! Setelah semua peserta menampilkan tariannya, maka kami akan merundingkan untuk menentukan siapa yang menjadi pemenangnya. Setelah kami berunding, kami telah menemukan siapa juaranya.
Dan pemenang dari Lomba Pentas Tari Cinta Budaya jatuh kepada... Daerah Papua! Bapak, bapak, kita menang.
Kakak, akhirnya kita bisa mengharumkan nama Papua. Ya lah, Pak Hong. Setelah sekian lama, akhirnya kita bisa mengharumkan nama Papua. Wah, apa ini? Si menang kok Papua sih?
Aku harus nerima ini. Buruni aku yang juara. Balik ke piala, Nek. Mas, ini sudah hasil perundingan para juri. Tidak bisa lagi diganggu-gugat, karena ini sudah hasil perundingan bersama.
Ora-ora, ini hasilnya orang Jawa yang menang. Balik ke piala aku, ini punya aku. Weh apa-apaan kau pegang-pegang piala beta, ha? Sudah jelas-jelas beta yang menang. Sudah, kenapa kalian ribut seperti ini?
Tidaklah cukup masalah bangsa ini harus kalian tambahkan dengan berkelahi tanpa peduli hati Saudara dan saudara kita di luar sana berkelahi tanpa sebab Mari kita berlangkulan Hilangkan mata sembab hingga dukungan Buka menjadi sejarah lenyap tanpa arah. Perbedaan membuat kita mantap, bukan malah membuat kita meratap. Kesungguhnya kita butuh sesama karena kita bersaudara.
Bukan daging dan tulang tanpa nama, jabat erat tangan sesamamu. Jabat dalam hati yang bertalut, rasakan indahnya tanpa kalut. Kita, mereka, dan jabat erat tanganmu. Terima kasih.
Demi jayanya Nusantara, jauhnya raya, kita ungu menuju ke Nusantara. Tarian indah, sewasga tak sanggup mengubah hatiku Indonesia.