Transcript for:
Strategi Pertumbuhan BRI di Pandemi

Intro Bisa kita mulai Intro Saya kira kembali lagi bahwa dalam situasi yang masih ada pandemi, ini tantangannya memang tidak mudah. Bahwa kita harus merespon challenge berupa pandemi itu sendiri dan kemudian kita juga harus tetap merespon. challenge berupa bahwa kita tetap harus bisa tumbuh. Dan kita sudah membuktikan di masa pandemi ini BRI bisa tumbuh. Nah sekarang pertanyaannya adalah bagaimana strategi kita untuk bisa mempertahankan pertumbuhan ini yang kita sebut sustainable growth. bahwa kita bisa tumbuh secara sustainable. Maka kita fokus saja kepada tiga hal. Pertama, kita harus memiliki sumber pertumbuhan baru. Dan untuk itu BRI sudah menetapkan new source of growth-nya adalah bahwa kita harus tumbuh di tetap konsisten di mikro, bahkan kita masuk ke ultra mikro. Nggak usah tumbuh ke segmen yang besar-besar, cukup di mikro dan ultra mikro. Dan kemudian kalau pun naik itu ke UMKM lah, jadi termasuk kecil dan menengah. Kemudian... Dan untuk itu diperlukan kecukupan modal. Maka yang paling penting adalah kita memastikan bahwa kita memiliki kecukupan equity. Dan kemarin dengan right issue, alhamdulillah bahwa kita memiliki rasio kecukupan modal di kar kita bisa di atas 25. Artinya kita memiliki modal yang cukup untuk terus tumbuh dan secara sustainable. Dan yang terakhir syarat yang harus kita penuhi adalah kita harus memiliki likuiditas. Dan alhamdulillah likuiditas kita juga baik. bahwa likuiditas kan ditentukan oleh apa namanya bahwa kita sekarang itu LDR kita, luntur deposit ratio kita itu masih di kisaran kepala 8, ya 8-9 gitu. Dan kemudian akan bagus kalau misalnya kita nanti bisa mencapai optimal di kepala 9. Untuk itu maka strategik respon kita terhadap situasi makro sekarang ini, bahwa ternyata likuiditas juga enggak ketat karena terbukti LDR kita itu masih apa namanya di... di level 88-89, kita harus meningkat menjadi sampai sekitar 90-92%. Maka kemudian strategik respon yang diperlukan terhadap situasi makro ini, pertama adalah kita tetap tumbuh secara selektif dan fokusnya kepada UMKM. Tumbuh secara selektif, fokusnya di UMKM. Kemudian kita harus maintain kualitas kita, jadi kita harus jaga kualitas kita, maka selektif dalam menentukan kelayakan. nasabah dan kemudian juga secara proaktif kita melakukan restrukturasi nasabah-nasabah kita yang terdampak oleh pandemi dan juga menerapkan soft landing strategi. Dan kemudian yang lain kita tetap harus fokus kepada yang high yield makanya kita fokus kepada segmen yang kita sebut segmen mikro bahkan ke ultra mikro dan juga consumer. Dan kemudian kita harus menggunakan memanfaatkan efisiensi dari sisi penghimpunan dana yang kita sebut fokus saja kepada current account, saving account. Saya kira itu, jadi kita tetap tumbuh secara selektif dan kemudian kita murahkan biaya dana kita, kita murahkan biaya operasional kita, sehingga kita dan kita memilih segmennya untuk tumbuh segmennya di mikro dan ultra mikro, dan kemudian kita jaga kecukupan modal kita, dan yang terakhir kita jaga kecukupan likuiditas kita. Jadi mungkin saya bisa ceritakan secara global The Banker yang telah menjadi sumber informasi perbankan yang kredibel sejak tahun 1926 menempatkan BRI pada peringkat ke-104 di dunia, di mana peringkat terbaik naik signifikan dari pencapaian tahun lalu yang berada di posisi 131 di dunia. Naik dari 131 di dunia menjadi 104 di dunia. Nah sebelumnya BRI... BRI juga pernah dinobatkan sebagai perusahaan publik terbesar di Indonesia pada tahun 2022 oleh Ford Global, 2,000 world largest public company. Dan secara keseluruhan BRI menempati peringkat ke-349 di antara 2,000 perusahaan publik di seluruh dunia. Dan ranking ini naik dari urutan ke-362 pada tahun yang lalu, pada tahun sebelumnya. Dan ini menunjukkan keberanian BRI untuk dinilai dan diassess. oleh berbagai pihak eksternal yang independen, bonafit, dan kredibel. Nah, kemudian yang penting adalah bahwa memang kita punya visi, kita ingin menjadi the most valuable banking group, banking group loh, insuransiasi. Dan itu maka kita harus terus memperkuat peran value proposition BRI Group dalam layanan keuangan yang terintegrasi. Oleh karena itu mungkin ada tiga hal yang paling penting yang ingin saya sampaikan di sini bahwa kita... harus selalu berusaha untuk melakukan income diversification dan kemudian juga jangan risikonya numpuk di satu aspek saja, maka kita harus melakukan spreading risk dan kemudian kita harus memperkuat customer base. Oleh karena itu kita ingin tumbuh dan create value bersama-sama secara grup. Dan saat ini BRI sudah memiliki grup yang bekerja di area perbankan juga yang akan kita arahkan menjadi digital banking itu sudah Kemudian kita juga punya BRI Remittance, dan kita juga punya BRI yang bergerak di Life Insurance yang kita sebut BRI Life. Kemudian kita juga punya Multifinance yang kita sebut BRI Finance. Dan kemudian kita punya BRI Venture, dan kita juga punya insurance yang bermain di area General Insurance yaitu BRI Insurance. Dan yang terakhir kita menjadi... menjadi holding dari perusahaan-perusahaan yang melayani ultramikro, yaitu dua perusahaan. Pertama adalah perusahaan yang berbasis gadai, itu pegadean. Dan kemudian yang kedua adalah permodalan nasional madani. Dan inilah wajah dari BRI Group secara keseluruhan. Dan kemudian kita dengan semuanya itu ingin menjadi champion of financial inclusion. Maka kemudian kita juga rasanya strategi kita, kita sebut bahwa... Kita go smaller, jadi kita mencari segmen yang lebih kecil-lebih kecil lagi. Dan kemudian mungkin dari sisi tenor pembiayaan kita go shorter, lebih pendek-pendek. Dan kemudian prosesnya lebih cepat, go faster, yang pada akhirnya kita juga perbaiki likuiditas kita, sehingga kita akan bisa jualan dengan lebih murah, kita bilang go cheaper. Sedangkan sumber-sumber pertumbuhan baru kita hanya dua saja, kita barang-barang nasabah-nasabah yang sudah ada di dalam BRI Group, kita dorong untuk naik ke lain. Jadi menaikkelaskan nasabah. Yang kedua adalah kita mencari nasabah baru dengan memperbesar customer base. Saya kira itu strategi kita untuk menjadi BRI Group akan tumbuh menjadi lebih besar, lebih besar, dan lebih besar lagi. Ya kalau dibilang kiat sukses mungkin sederhana dari saya karena saya memang berjuang dari bawah ya. Pertama adalah jadilah orang yang mesisan dalam bahasa Jawanya itu atau sekalian kalau berbahasa Indonesia. Jadi kalau mau jadi bangkir ya jadilah bangkir yang sekalian, bangkir gitu. Jangan setengah-setengah karena permental setengah-setengah itulah yang membuat kita kadang-kadang sulit untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Karena kita selalu dihantui dengan keraguan gitu. Dan kemudian ragu pasti bukan sifat seorang yang tangguh. Dan milikilah ketangguhan atau resiliensi. Tifat yang harus dimiliki dalam menjalankan profesi apapun itu adalah tangguh atau resilient. Dan juga dalam hal sukses saya ibaratkan seperti pendakian. Maka jadilah pendaki, climber, bukan camper. Artinya apa? Silakan mendaki, begitu sampai pada puncak tertentu jangan terus berhenti camping di situ. Sebab sesungguhnya kita adalah climber, bukan camper. Maka tugas kita selanjutnya adalah... menciptakan tujuan pendakian berikutnya, sekaligus mengatur strategi menaklukkan tantangan puncak lainnya. Saya kira itu yang paling penting, jadi selalu jadi climber yang selalu mendaki ya. Dan kemudian setiap mencapai puncak pendakian, maknai dulu pencapaian itu, kemudian syukuri pencapaian itu, dan kemudian ciptakan bukit berikutnya untuk didaki berikutnya. Maka jadilah climber, bukan camper. Memaknai sukses. Jadi sukses itu menurut saya bukan menjadi dirut, bukan menjadi direktur, bukan menjadi manager, bukan menjadi apa. Sukses menurut saya adalah ketika kita tepat merespon challenge. Tepat merespon challenge, itu yang paling penting. Jadi tergantung challenge-nya. Sambil contoh. Seorang anak kecil sekolah Terus kemudian hujan, challenge-nya adalah hujan. Bagaimana sampai di sekolahan, dia tidak basah, tidak kehujanan, dan tepat sampai di sekolahan itu tidak terlambat. Ada macam-macam. Ada yang diantar pakai mobil, pakai sopir. Dan kemudian sampai di sekolahan dia tidak kehujanan. Dan juga tepat waktu. Apakah itu sukses? Saya kira ntar dulu, belum tentu. Kadar suksesnya bisa kita koreksi. Karena itu sebenarnya, karena semua lingkungannya mungkin memungkinkan untuk disetting seperti itu. Tapi seorang yang tidak punya mobil, tidak punya sopir, hujan-hujan berangkat ke sekolahan. Dan tantangannya adalah... sampai di sekolah tepat waktu dan tidak basah. Yang dilakukan adalah mungkin ngambil payung, mungkin kalau tidak punya payung, ngambil daun pisang. Dipakai jalan untuk sampai di sekolah. Dan sampai di sekolah tidak basah dan juga tidak terlambat. Itulah sukses. Definisikan sukses menurut saya adalah ketika kita tepat merespon challenge. Bahwa kemudian definisi yang lebih jauh lagi, ya mengubah kesulitan menjadi ketangguhan dan lain-lain. Dan oleh karena itu, definisi yang lebih luas menurut saya adalah... adalah suksesnya memang ditentukan bagaimana cara kita menjadi misalnya seorang pemimpin, sukses menjadi pemimpin. Maka itu ditentukan bukan hanya ke masalah naluri kita memimpin saja, tetapi kita juga harus memiliki etika memimpin, menjadi batasan profesionalitas. Kalau hanya memimpin dengan naluri saja, kita bisa saja menerobos batas-batas profesionalitas tanpa mengindahkan etika. Jadi saya akan berusaha untuk menjaga kesimbangan. antara naluri memimpin dan etika memimpin. Dan itulah menurut saya sukses ketika kita bisa menjaga antara naluri kita untuk memimpin, tetapi juga kita pimpin dengan etika untuk memimpin. Sekali lagi rangkumannya dari semua itu, saya definisikan bahwa sukses adalah ketika kita tepat merespon challenge.