Diktator Jahat: Hitler dianggap sebagai diktator paling genocidal dalam sejarah, bertanggung jawab atas kematian jutaan orang, termasuk 6 juta Yahudi.
Kejahatan Genosida: Penghancuran berskala industri yang ditargetkan pada Yahudi, homoseksual, penyandang disabilitas, dan berbagai kelompok minoritas.
Manipulasi Bangsa: Hitler meyakinkan sebuah bangsa beradab untuk berpartisipasi dalam kejahatan kemanusiaan yang mengerikan.
Kehidupan Awal
Kelahiran: Lahir tahun 1889 di Braunau am Inn, Austria, dalam keluarga Katolik Roma yang taat.
Tragedi Keluarga: Menyaksikan kematian tiga saudara kandung di masa bayi.
Ayah yang Kasar: Alois Hitler adalah seorang yang kasar dan menanamkan keyakinan akan kekuatan fisik dan dominasi.
Hubungan Dekat dengan Ibu: Clara Hitler bersifat protektif dan penyayang.
Pendidikan dan Pengaruh
Nasionalisme: Dipengaruhi oleh guru sejarah nasionalis, Hitler mengembangkan hasrat untuk nasionalisme Jerman.
Cita-cita Seni: Pindah ke Wina pada usia 16 tahun, ditolak oleh Academy of Arts, yang berkontribusi pada depresinya.
Kesadaran Politik: Mengamati kebangkitan sosialisme di Wina dan mulai membentuk pandangan anti-Semitnya.
Pengalaman Perang Dunia I
Layanan Militer: Bergabung dengan resimen Infanteri Bavaria, dianugerahi Iron Cross untuk keberanian.
Cidera Traumatis: Buta karena gas mustard, yang mengarah pada diagnosis psikologis kebutaan histeris.
Kebencian Pasca-Perang: Setelah kekalahan Jerman, ia mengembangkan kebencian terhadap politisi sayap kiri, khususnya Yahudi.
Kebangkitan Menuju Kekuasaan
Klimaks Politik Pasca Perang: Hitler percaya Yahudi mengkhianati Jerman selama perang.
Pendiri Partai Nazi: Bergabung dengan Partai Pekerja Jerman, yang kemudian menjadi Partai Nazi, dan cepat naik pangkat.
Kudeta yang Gagal: Pada tahun 1923, mencoba kudeta (Beer Hall Putsch) tetapi ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara.
Mein Kampf: Menulis manifestonya, menguraikan ideologinya tentang keunggulan Arya dan anti-Semitisme.
Pembentukan Kediktatoran
Pengangkatan sebagai Kanselir: Menjadi Kanselir pada tahun 1933 di tengah krisis ekonomi setelah Wall Street Crash.
Kekuasaan Darurat: Membujuk Parlemen untuk memberinya kekuasaan darurat, yang secara efektif mengakhiri demokrasi di Jerman.
Program Kebersihan Rasial: Menerapkan hukum untuk sterilisasi mereka yang dianggap tidak layak; 400,000 sterilisasi terjadi.
Malam Pisau Panjang: Mengeliminasi musuh-musuh politik, mengkonsolidasikan kekuasaan dan mengamankan kediktatorannya.
Kebijakan Anti-Semit
Undang-undang Nuremberg (1935): Menghapus status kewarganegaraan dan hak bagi Yahudi, menyebabkan peningkatan kekerasan terhadap mereka.
Kristallnacht (1938): Pogrom besar-besaran terhadap Yahudi, mengakibatkan penghancuran sinagoga dan bisnis.
Perang Dunia II dan Holocaust
Tujuan Ekspansionis: Mengejar Lebensraum (ruang hidup) melalui ekspansi militer menuju Eropa Timur.
Solusi Terakhir: Mengembangkan rencana sistematis untuk pemusnahan Yahudi, mengarah pada pembentukan kamp pemusnahan.
Taktik Pembunuhan Massal: Einsatzgruppen (unit pembunuh bergerak) mengeksekusi Yahudi dalam penembakan massal; kamar gas kemudian menjadi metode pilihan.
Kejatuhan dan Warisan
Akhir Perang: Pada tahun 1945, rezim Hitler runtuh; ia mundur ke bunker di Berlin.
Bunuh Diri: Hitler dan Eva Braun bunuh diri pada 30 April 1945, saat pasukan Sekutu mendekat.
Pasca kejadian: Jerman menyerah pada 8 Mei 1945; sejauh mana kekejaman Nazi terungkap, menandai bab gelap dalam sejarah.
Refleksi
Dampak Sejarah: Tindakan Hitler mendefinisikan era baru genosida dan pembersihan etnis dalam peperangan.
Jerman Modern: Kini, Jerman adalah masyarakat yang stabil dan demokratis, sangat kontras dengan visi Hitler.