Halo tuan-tuan dan puan-puan semua selamat datang kembali di channel mata hati pemuda bagi Anda yang baru berkunjung ke channel ini perlu Anda ketahui bahwa channel ini akan mengulas berbagai hal yang berhubungan dengan sejarah baik peristiwa sejarah kisah sejarah sejarah militer bahkan sejarah politik dalam kemasan ilustrasi video dalam video kali ini mata hati Pemuda akan menginformasikan tragedi berdarah mangkuk merah yang terjadi pada tahun 1967 genjergenjer Nong kedoan Patik keleler ganjar-gjar Ganjar [Musik] peristiwa G30S 1965 tidak hanya berbuntut pada pembantaian terhadap orang-orang yang dianggap antek PKI di Jawa tapi yang tidak kalah mengerikan juga terjadi di Kalimantan pada akhir tahun 1967 hingga beberapa bulan setelahnya menjadi masa-masa mencekam bagi warga keturunan tiongha di Kalimantan bagian Utara dan Barat karena pada waktu itu terjadi pengusiran dan pembantaian [Musik] massal Ribuan Orang peranakan Tionghoa tewas mengenaskan dan puluhan ribu lainnya terpaksa mengungsi bahkan tidak sedikit pula yang mengungsi pun n Jauh sebelum peristiwa kelam itu sebelum wilayah yang dekat dengan perbatasan Malaysia ini tercemar aroma politik warga daya dan kaum peranakana hidup damai dan berdampingan bahkan kedua etnis berbeda tersebut sudah menjalin ikatan Persaudaraan yang [Musik] kuat berubah hubungan harmonis antara warga daya dan tianggha itu sirna setelah terjadinya G30S 1965 Citra Presiden Soekarno merosot karena dianggap membela PKI di sisi lain pengarah Suharto Kian menguat dan menyerukan pembersihan total terhadap mereka yang diduding terlibat Gerakan G30S PKI gelomb Bang politisasi yang panas di tingkat nasional Akhirnya sampai juga ke Kalimantan bagian utara atau yang dulu masih termasuk wilayah Kalimantan Barat akhirnya peristiwa pembantaian mangkuk merah pun terjadi Lantas apa yang melatar belakangi peristiwa berdarah mangkuk merah tersebut bermula dari ganyang Malaysia ak sama sekali tidak yang kami antii yaitu Malaysia pikiran Inggris pikiranalis inris sejak awal dekade 1960-an Presiden Soekarno mulai mengobarkan semangat ganyang Malaysia karena negara Malaysia yang dianggap antek Inggris itu berambisi membentuk federasi Malaysia yang mendurhakai mend menjalku ABD memb an daripada imperialisme sebagian besar warga Kalimantan Utara terutama dari kalangan peranakan Tionghoa yang tinggal di dekat perbatasan turut menolak keras rencana federasi Malaysia Presiden Soekarno kemudian mengirimkan salah satu menteri negara di kabinet wikoraat ucutat ke perbatasan Utara Kalimantan untuk menggalang kekuatan dalam rangka kampanye ganyang Malaysia ucutat yang kebetulan juga keturunan Cina memperoleh sambutan meriah dari masyarakat setempat buah hasil kunjungan ucutat maka dibentuklah barisan sukarela atas izin pemerintah [Musik] pusat organisasi barisan sukarela ini banyak diminati warga pihak yang bergabung bukan saja warga kalantan Utara saja melainkan pula para pemuda dari Singapura Brunei Darussalam bahkan dari Malaysia yang tidak setuju dengan rencana pembentukan federasi Malaysia barisan sukarela atau gariliawan yang dibentuk antara lain pasukan rakyat Kalimantan Utara atau paraku yang dikombinasikan dengan pasukan garilia rakyat Sarawak atau pgrs pada tahun 1964 Pak Pasukan gabungan ini kemudian dikenal dengan sebutan pgrs atau paraku yang anggotanya memang didominasi oleh orang-orang keturunan tigha yang tinggal di negara-negara Serumpun itu untuk persiapan menghadapi Malaysia Angkatan perang Indonesia mendirikan pangkalan militer utama di Kalimantan Barat wilayahnya antara lain Sambas Bengkayang ledo sanggauledo putusibau dan kota-kota perbatasan lainnya daerah daerah itu dijadikan sebagai tempat berkumpulnya para sukarelawan pgrs atau paraku tampaknya memang dipersiapkan khusus untuk perang melawan negara tetangga namun kampanye kontra Malaysia pada akhirnya justru menguat Gerakan 30 September yang dikepalai Letnan Kolonel untung komandan batalon Cakra Birawa Pasukan Pengawal pribadi Presiden Soekarno ini ditujukan kepada jenderal-jenderal anggota apa yang menamakan dirinya Ewan Jenderal sejumlah Jenderal telah ditangkap memanasnya situasi dalam negara Indonesia seiring terjadinya peristiwa G30 1965 membuat Soekarno berada di Unjung tanduk angin politik pun berganti arah kubu komunis yang semula bergerak leluasa menjadi terjepit dan mendapati masa-masa paling suram Soeharto yang berhasil mengendalikan kekuasaan mengerahkan seluruh jejaring negara untuk mengganyang PKI sampai ke akar-akarnya pgrs atau paraku pun kena imbas n militer yang mulai meninggalkan Soekarno pun mendapatkan momen tepat mereka menggerakkan masa daya untuk membasmi pgrs atau paraku termasuk ribuan peranakan tiongha yang sebenarnya tidak terkait atau bahkan tidak tahu menahu atas persoalan ini [Tepuk tangan] adu domba daya dan tiang Hoa pgrs atau paraku yang sebelumnya dibentuk atas izin Soekarno menyasar menjadi incaran militer Indonesia lantaran terus diburu dengan Tudingan Pro [Musik] komunis pertengahan bulan Juli 1967 kaum griliawan menyerbu lapangan Udara TNI Angkatan Udara di Singkawang dan langgaauedo Kalimantan barat Serangan tersebut menewaskan empat orang militer Selain itu 154 pucuk senjata dan amunisi militer juga berhasil direbut akhirnya pemerintah pusat yang kala itu berada dalam kendali Soeharto pun beraksi ancaman pgrs atau paraku yang diduka berbaur dengan kelompok komunis dirasa sudah amat mengkhawatir sehingga diputuskan segera pengiriman pasukan bantuan dalam buku politik tiga wajah mencatat setidaknya ada se kesatuan militer yang diperbantukan untuk membasmi pgrs atau paraku dalam rangkaian operasi sapu bersih [Musik] kondisi mulai mengarah kepada ancaman konflik [Musik] SARA terjadilah pembunuhan orang-orang daya yang belum diketahui pelakunya di daerah ledo seluas pahuman Bengkayang dan hampir di seluruh wilayah yang terdapat komunitas etnis Cina situasi ini dimanfaatkan oleh pihak militer untuk menjadikan pgrs atau paraku sebagai tersangka pelaku pembunuhan aroma politisasi sangat kental dalam konflik di Kalimantan Barat dan utara karena itu masyarakat daya yang sudah terlanjur murka kemudian bertekad untuk membalas dendam dengan dukungan penuh dari militer yang juga menghendaki pembasmian geriliawan pgrs atau parako sehingga tragedi berdarah yang dikenal sebagai peristiwa mangkuk merah pun akhirnya terjadi foreign [Musik]