Transcript for:
Perbedaan Pemikiran antara Karyawan dan Pengusaha

Orang pintar kebanyakan ide dan akhirnya tidak satu pun yang jadi kenyataan. Orang goblok cuma punya satu ide dan itu jadi kenyataan. Orang goblok sulit dapat pekerjaan akhirnya buka usaha sendiri. Saat bisnisnya berkembang, orang goblok mempekerjakan orang pintar. Orang pintar maunya cepat berhasil, padahal semua orang tahu itu impossible. Orang goblok cuma punya satu harapan, yaitu hari ini bisa makan. Orang pintar yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya sangat banyak. Orang bodoh tidak sampai berpikir negatif karena harus segera berbisnis. Orang pintar berpikir, aku pasti bisa mengerjakan semuanya. Sedangkan orang bodoh menganggap dirinya punya banyak keterbatasan sehingga harus dibantu orang lain. Orang pintar menganggap sudah mengetahui banyak hal, tetapi seringkali melupakan penjualan. Orang bodoh berpikir simple, yang penting produknya terjual. Orang pintar sering menganggap remeh, tetap fokus, buat dia melakukan banyak hal, lebih mengasihkan. Sementara orang bodoh tidak punya kegiatan lain kecuali fokus pada bisnisnya. Orang pintar merasa gengsi ketika gagal di satu bidang, sehingga langsung beralih ke bidang lain ketika menghadapi hambatan. Orang bodoh seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut. Orang goblok itu gak banyak mikir, yang penting langkah. Orang pintar belajar keras untuk melamar pekerjaan. Orang goblok itu berjuang keras untuk sukses agar bisa bayar pelamar ke iya. Banyak orang tanya bisnis apa yang bagus? Jawabannya, bisnis yang bagus adalah yang dibuka, bukan yang ditanya terus. Setinggi apapun pangkat yang Anda miliki adalah tetap karyawan. Sekecil apapun usaha Anda, Anda adalah bosnya. Kamu itu bangun pagi, mandi, pamit kerja, pakai seragam, kaki dibungkus sepatu, berangkat pagi, pulang malam, bayaran gak seberapa, kerja apa dikerjain. Bisnis itu hanya modal dengkul, bahkan jika Anda tidak punya dengkul, pinjam dengkul orang lain. Berhenti membuat rencana, melangkahlah. Yang benaran punya gak akan banyak bicara seperti mereka yang berlagak sok pun. Jadikanlah keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai, menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin menguras waktu dan tenaga. Tidak bekerja setengah-setengah apabila telah memulai suatu usaha, maka kerjakanlah dengan serius, jangan sampai berhenti di tengah jalan, karena akan menyianyikan harta, tenaga, waktu yang telah kita kerahkan untuk memulai bisnis. Kegagalan adalah bumbu kehidupan, kegagalan membuat kita bisa menjadi manusia yang tangguh. Saya bisnis cari rugi, ketika rugi saya semangat, dan jika untung bertambahlah rasa syukur saya. Melangkah tanpa perlu tujuan, memiskinkan diri tetapi gagal miskin. Aku kerja nikmat, orang lain bilang kerja keras. Banyak orang bilang saya orang gila, hingga akhirnya mereka dapat melihat kesuksesan saya karena hasil kegilaan saya. Sekolah terbaik adalah sekolah jalanan. yaitu sekolah yang memberikan kebebasan kepada muridnya supaya kreatif. Seorang pintar sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan mencampur adukan keuangan pribadi dan perusahaan. Urutan kerja diurutan berdasarkan prioritas sehingga tidak ada pekerjaan menumpuk di akhir-akhir. Dengan mengingat Tuhan, hati menjadi tenang, dalam segala aktivitas kita maka akan bernilai ibadah. Banyak orang bodoh yang banyak mengandalkan semangat dan kerja keras plus sedikit kerja cerdas menjadikannya sukses dalam berbisnis. Di lain sisi, kebanyakan orang pintar malas untuk bekerja keras dan sok cerdas. Orang pintar belajar keras untuk mendapatkan ijazah dan secepat mungkin melamar pekerjaan. Orang bodoh berjuang keras secepatnya mendapatkan uang agar bisa membayar pelamar kerja. Orang pintar mikir ribuan mil jadi terasa berat. Saya enggak cuma melangkah saja, ngapain mikir kan cuma selangkah. Orang pintar beranggapan lebih, bisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang bodoh berpikir, dia pun bisa berbisnis. Orang pintar berlogika, sehingga bermimpi yang secara logika bisa dicapai. Orang bodoh tidak perlu dengan logika, yang penting dia bermimpi sesuatu yang sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin dicapai menurut orang lain. Rencana itu cuma berlaku buat mereka yang belajar manajemen dari ABCD sampai Z. Dalam bisnis tidak ada yang seperti itu. Bisnis tidak mungkin lurus dan runtut saja. Tapi sayangnya di sekolah kita sudah terlalu sering diajarkan bikin rencana. Padahal rencana itu racun. Bencana! Kemauan harus dilandasi dengan tekat yang kuat dan harus berani dalam mengambil peluang. Yang ada ilmu memang berserakan di mana-mana. Di seluruh muka bumi ini jauh lebih banyak dibanding yang ada di dalam gedung sekolah atau kampus. Bahkan seekor ayam pun bisa memberikan ilmu dan inspirasi yang sangat berharga.