Transcript for:
Tips Efektif Public Speaking dan Komunikasi

Gue cukup banyak dapet request di kolom komen buat bahas tips public speaking. Mungkin karena gue beberapa kali ngisi seminar atau panggung-panggung monolog dan sebagian dari temen-temen di kursi penonton mungkin cukup enjoy pemaparan gue makanya jadi pada nge-request tips gimana sih caranya berkomunikasi publik dengan baik. Nah, sebenernya skill dasar yang jadi fondasi dari public speaking itu adalah apa yang disebut dengan komunikasi efektif. Kita bahas di sini. Sebelum masuk ke pembahasan komunikasi efektif, gue pengen bahas dulu what went wrong dalam proses orang belajar public speaking selama ini, baik itu lewat seminar maupun lewat kelas-kelas. Gue tuh beberapa kali merhatiin banyak materi public speaking. yang isinya ngajarin orang formula atau template cara atau gaya ngomong atau pilihan kata atau kalimat tertentu. Contoh, dalam konteks profesional kita perlu bicara menggunakan bahasa Indonesia yang formal, suara yang bulat, postur berdiri yang tegap terus juga mulai dengan salam pembuka, dengan nada yang agak tinggi untuk memberikan semangat dan seterusnya. Apakah formula ini salah? Bukan gitu tapi materi kayak gini menurut gue gak ngebangun skill public speaking tapi lebih ke ngebangun skill ngomong dengan gaya tertentu sesuai yang diajarin di formula atau template-nya. Apakah skill itu gak berguna? Belum tentu juga mungkin gaya kayak gitu lo butuhin di konteks tertentu, tapi oh Itu sama aja kayak lo paham cara nyalain setrikaan tanpa paham setrikaan itu sendiri kerjanya gimana dan fungsinya buat apa gitu loh. Akhirnya nanti kalau cara belajar lo kayak gitu apapun masalahnya lo setrika tuh bareng. Prinsipnya yang namanya suatu tools teknik atau teknologi itu cuma bisa lo pakai dengan efektif kalau lo paham esensinya atau konsep dasarnya. Nah dalam konteks public speaking yang paling pertama dan mendasar untuk lo pahami adalah komunikasi efektif. Apa itu komunikasi efektif? Sederhananya, komunikasi efektif adalah komunikasi yang berhasil mencapai tujuan komunikasinya. Komunikasi, konsepnya kan penyampaian pesan dari satu pihak ke pihak lain. Nah, aktivitas ini bisa dibilang efektif kalau tujuan penyampaian pesan penyampaian pesannya itu tercapai. Ingat ya, ukurannya tuh tujuan penyampaian pesannya tercapai, bukan pesannya tersampaikan. Hah? Gimana tuh maksudnya? Sabar. Ada satu kutipan yang gue suka banget dari George Bernard Shaw, dia bilang, Satu masalah terbesar dalam komunikasi adalah ilusi bahwa komunikasi itu sudah terjadi. Orang sering mikir ketika pesannya sudah disampaikan, artinya komunikasi itu sudah terjadi. Jadi sudah ada komunikasi antara dia dan si penerima pesan. Padahal pesan tersampaikan bukan berarti pesannya dipahami. Pesan dipahami bukan berarti dipahami dengan benar. Pesan dipahami dengan benar bukan berarti tujuan dari penyampaian pesannya sudah tercapai. Jadi untuk sampai ke komunikasi efektif tuh dari pesan tersampaikan masih panjang lagi perjalanannya. Nah kalau prinsip lo dalam komunikasi adalah yang penting gue udah nyampein, maka akan sulit buat lo ngebangun skill komunikasi efektif. Untuk sampai ke tercapainya komunikasi efektif, setidaknya ada 3 step yang mesti kita laluin. Pertama, pesan kita harus tersampaikan. Kedua, pesan kita harus dipahami dengan benar. Yang ketiga, baru nih, tujuan dibalik kita nyampein pesan itu harus tercapai. Untuk bisa sukses mencapai itu semua, skills yang perlu kita bangun juga ada tiga. Yang pertama adalah kemampuan bernalar atau berlogika. Yang kedua, kemampuan berempati. dan yang ketiga kemampuan berbahasa. Gue bakal jelasin satu-satu secara singkat aja disini. Pertama, skill bernalar atau berlogika. Ini lo perluin untuk bisa nyambungin antara strategi komunikasi lo dengan tujuan yang mau lo capai dari proses komunikasi itu. Ya kan? Contoh nih, lo mau ngajarin orang bahasa Inggris. Nah, kalau misalnya lo ngajarin langsung dalam bahasa Inggris, itu kan sebenarnya nggak logis, ya nggak sih? Karena, ya justru itu ya. Orang kan baru mau belajar bahasa Inggris. Tapi lu jelasin langsung dalam bahasa Inggris ya, mana dia ngerti? Kalau dia udah ngerti, dia nggak perlu lagi belajar bahasa Inggris sama lu. Nggak bisa bahasa Inggris. Iya kan? Atau contoh lainnya, orang mau ngajarin orang-orang buat lebih rasional dan objektif dalam menilai suatu pesan. Nah, cara ngajarinnya adalah dia datang ke seminar atau misalnya ke kontennya dengan rambut atau gaya berpakaian yang terlalu mengganggu lah gitu misalnya untuk kebanyakan orang. Akhirnya orang keburu sebel duluan sama dianya. Jadi gak bisa lagi dengerin kontennya dia atau materinya dia. Nah karena orang-orang ini diekspek sama dia untuk bisa langsung objektif. Jadi gak ngeliat lagi pakaian atau rambutnya. segala macam langsung ke isi message-nya. Nah padahal justru isi message-nya dia mau ngajarin orang untuk bisa kayak gini. Nah itu kan lagi-lagi ya, nggak logis. Kalau orang udah bisa kayak gitu, ya orang itu udah nggak perlu lagi dong belajar sama dia caranya. ngelakuin itu. So, lo butuh kemampuan bernalar atau berlogika untuk bisa balik lagi nih, nentuin strategi komunikasi yang nyambung sama tujuannya. Selanjutnya, kemampuan berempati. Kata empati ini sering dipahami dengan agak kurang tepat. Jadi, sebenarnya pengertian empati bisa tiga bentuk. Pertama, memahami sudut pandang orang lain dengan akurat. Yang kedua, merasakan apa yang dirasakan orang lain. Dan yang ketiga, baru membahas. membantu menambah kebahagiaan atau mengurangi penderitaan orang lain. Nah kayaknya kebanyakan orang cuma mengerti empati pakai bentuk yang ketiga ini. Di konteks ini sebenarnya gue lebih menitik beratkan bentuk yang pertama, yaitu memahami sudut pandang orang lain dengan akurat. Jadi disini tuh intinya lo butuh skill untuk memahami orang lain cara mikirnya gimana, persepsi terhadap sesuatu gimana, termasuk juga relasi emosi dia dengan suatu kata, suatu contoh, dan lain sebagainya, sehingga lo bisa menyusun cara. berkomunikasi yang tepat ke audiens lo. Contoh nih, balik lagi ke kasus tadi ketika misalnya ada orang yang mau ngajarin orang banyak untuk menilai suatu pesan secara objektif dan rasional. Nah, di situ dia perlu ngerti kira-kira kalau orang belum bisa objektif dan rasional persepsi terhadap rambut begini, baju begini, cara ngomong begini, nada ngomong begini itu gimana? Supaya ketika dia nyampe materinya, dia gak langsung bikin si audiensnya ini kabur ya karena dia terlalu annoying atau gak struck lah sama dia dan lain sebagainya gitu kan, nah disitulah tadi dia butuh kemampuan empati, bentuk pertama tadi, yaitu memahami si sudut pandang audiensnya ini jadi gak bisa tuh kalau misalnya lo mau komunikasi efektif tapi lo ngeliat semuanya dari sudut pandang lo sendiri, akhirnya nanti lo gak tau audiens lo tuh mempersepsikan apa yang lo sampein kayak gimana, termasuk... cara nyampeinnya, ya. Nadanya, apa namanya, pilihan kata. Nah, ini penting banget juga, ya. Jadi, manusia tuh punya keterikatan emosi yang cukup kuat dengan kata-kata. Walaupun kalau secara rasional dan abstrak, gitu ya, sebenarnya kata itu netral, gitu ya. Maksudnya pada dasarnya kata itu netral, gitu kan. Tapi sebenarnya ketika dia sudah dipakai dalam interaksi sosial dengan konteks-konteks dan lain sebagainya, akhirnya akan ada beban emosi yang ketempel ke dalam dalam suatu kata. Nah disitulah lo perlu memahami banget, bangetan ya, audiens lo itu punya ikatan emosi kayak gimana nih ke suatu pilihan kata. Sehingga ketika lo mau mereka dapet emosi marah, lo pilihan katanya masuk ke situ. Nah tapi kalau misalnya lo pengen mereka emosinya justru positif terhadap apa yang lo sampein, bisa jadi lo harus menghindari pilihan kata yang sekiranya kontroversial atau beremosi negatif lah gitu di orang-orang. Nah itu kira-kira gunanya tadi. skill empati dalam konteks komunikasi efektif. Terakhir, skill bahasa. Obviously ya, di sini dalam lo berkomunikasi, lo butuh pakai suatu bahasa yang lo dan audiens lo sama-sama mengerti. Nah, menurut gue, sebagai orang Indonesia, minimal lo harus menguasai tiga nih bahasa. Yang pertama adalah bahasa numerasi atau matematika dasar kayak angka, persentase, rasio, operasi hitung tambah kurang kali bagi, dan lain sebagainya. Kedua, bahasa Indonesia, dan Dan yang ketiga, bahasa Inggris. Kenapa perlu menguasai bahasa numerasi atau bahasa Indonesia? Kayaknya nggak perlu gue jelasin lagi ya. Yang penting soal bahasa Indonesia ya, gue mau sedikit highlight di sini. Lo harus paham bahwa menguasai di situ bukan berarti lo ngomong pakai bahasa Indonesia formal dengan pengertian sesuai KBBI atau penulisan EYD dalam segala konteks. Justru, yang namanya menguasai bahasa Indonesia berarti lo harus paham di konteks mana lo harus pakai bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang kayak gimana Kapan lo mesti casual, kapan lo mesti formal Terus juga pengertian suatu kata Di mata audiens lo tuh kayak gimana dan seterusnya Tapi gimana dengan bahasa Inggris Kenapa lo Sebagai orang Indonesia Menurut gue harus Menguasai bahasa Inggris Gue bakal jabarin beberapa alasan kenapa lo harus menguasai bahasa Inggris juga padahal lo orang Indonesia. Pertama, bahasa Inggris adalah bahasa pengantar yang paling banyak dipakai di dunia. Jadi menguasai bahasa ini itu berarti memperluas nantinya jangkauan audiens lo. Yang dimana dalam komunikasi efektif itu mem... menambah lengkapnya tools komunikasi lo gitu loh yang kedua, lo juga bisa lihat dari sisi karir bisa dibilang semua perusahaan besar mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris sebagai kompetensi yang wajib dimiliki pekerjanya termasuk kerja Indonesia jadi kesempatan karir yang bagus kemungkinan besarnya akan mensyaratkan lo untuk menguasai bahasa ini. Terus juga yang gak kalah penting adalah begitu banyaknya kesempatan-kesempatan besar yang membutuhkan lo untuk bisa bahasa Inggris. Misalnya aja lo punya usaha, lo butuh nyari funding. Banyak funding yang orangnya berbahasa Inggris ya, bicara aja dia gak bisa bahasa Indonesia. Terus lomba inovasi, studi di kampus-kampus terbaik dunia, kampanye atau bikin gerakan di level global. Lagi-lagi lo butuh bahasa pengantar yang banyak masyarakat lain bisa ngerti. Yaitu dalam konteks ini bahasa Inggris Dan yang terakhir tentunya kalau lo mau berkarir di institusi yang levelnya global Atau multinational company Disitu udah pasti lo perlu punya skill bahasa Inggris Makanya itu gue setuju banget Untuk bahasa Inggris tuh masuk dalam subjek pelajaran wajib dalam pendidikan dasar Nah banyak orang Indonesia dalam pengamatan gue ya Secara awam itu kayaknya udah lumayan bisa bahasa Inggris untuk konteks baca atau nulis Tapi kesulitan banget dalam halisan, terutama untuk ngomong. Simpelnya ya, sekalipun bisa bahasa Inggris, kecenderungannya tuh pasif. Sedangkan di banyak konteks penggunaan bahasa Inggris yang tadi udah gue jabarin, lo tuh butuh kemampuan bahasa Inggris aktif. Terus gimana nih kan? Gue udah lewat jauh dari masa sekolah dan kuliah, umur gue juga udah gak muda lagi, apakah gue udah ketelatan banget nih buat belajar bahasa Inggris? Well, menurut gue dalam mengejar skill-skill fundamental yang bener-bener penting, telat tuh selalu. tetap lebih baik daripada nggak sama sekali. Jadi nggak usah dipikirin soal lo telat atau nggak, udah ketinggalan banget atau nggak. Yang penting kalau lo mau mulai sekarang, langsung aja mulai bangun skill-nya. Nah untuk belajarnya di mana, pastinya ada banyak referensi di luar sana, tapi gue bakal coba share satu rekomendasi gue di sini. Suatu platform untuk lo bisa ngebangun skill komunikasi dalam bahasa Inggris secara aktif. Nama aplikasinya tuh Elsa Speak. Ini app masuk top 5 aplikasi. Bahasa Inggris dan dia juga salah satu investinya George jadi kalau dari sisi Teknologi harusnya udah advance Dan emang gue liat sistem Belajarnya dia tuh supported By AI gitu ya jadi AI supported Personalized artinya Dia bisa nyesuaiin banget ke Level belajar lo Udah sampe mana dan Gaya belajar yang pas buat lo juga Kayak gimana gitu Si Elsa Speak ini tuh punya dua jenis paket Yang pertama yang pro yang kedua yang Premium gue sendiri prefer L-SIM Premium karena udah all in Jadi lo bisa akses langsung semua fitur Nah sekarang gue mau coba Tunjukin juga beberapa fiturnya Biar lo kebayang aja sih Di aplikasi ini tuh lo bisa ngapain aja Gimana proses belajarnya dan seterusnya Pertama lo bisa belajar Bahasa Inggris dari yang basic banget Kayak misalnya latihan pengucapan Atau pronunciation Contohnya kayak gini Nice Nice Terus lo juga bisa latihan ngomong dalam bahasa Inggris dengan berbagai skenario dunia nyata. Jadi dia bisa kasih kayak simulasi nih kalau dunia nyata skenario kayak gini dan bahkan lo bisa custom juga skenario-nya itu. Misalnya konteksnya, dimana, sama siapa, dialognya lagi bahas apa, dan seterusnya. Itu bisa lo custom atau lo bisa pilih dari template yang udah tersedia. Nanti kalau udah selesai, lo bakal dapet feedback yang super lengkap. Kayak gini. Lanjut lagi, nah ini fitur yang menurut gue paling cocok buat latihan public speaking. Namanya Elsa Speak Analyzer. Tapi dia web-based ya, jadi dia kepisah sama si app-nya tadi. Lo buka website-nya, disitu lo tinggal ngomong aja dalam bahasa. sehingga secara bebas, totally bebas. Nanti, abis lu ngomong-ngomong kayak gitu, lu bakal dapet hasil analisisnya. Kayak gini. Nah, semua fitur ini, tuh bisa lu akses pake paket yang Elsa Premium tadi. Hopefully, rekomendasi platform platform ini bisa berguna buat lo mantepin skills bahasa Inggris lo, terutama bagian aktifnya. Nah, kalau lo minat nyobain, bisa langsung klik link yang gue taruh di deskripsi video atau di pin komen. Akhirnya, kita sampai di penghujung video. Thanks banget buat yang udah ngikutin dari awal tadi sampai sekarang. Mudah-mudahan setelah nonton video ini, lo bisa tipis-tipis tingkatin pemahaman maupun kemampuan lo dalam berkomunikasi efektif. Last but not least, like dan share videonya. Jangan lupa subscribe dan nyalain notifikasi juga biar gak ketinggalan video-video gue selanjutnya. Gue Kania Cita yuk bener mikir mikir bener