Transcript for:
Ulasan Smartphone Infinix Hot 50 Pro Plus

Ini adalah Infinix Hot 50 Pro Plus Smartphone 2 jutaan paling tipis dan ringan saat ini Bayangin aja, tebalnya cuma 6,8mm Bobotnya cuma 162 gram SoC-nya juga kencang, pake Helio G100 Layarnya 3D Curve 120Hz AMOLED Dia punya In-Display Fingerprint Scanner Dual Speaker Sound by JBL Dan spesial untuk kalian para Wota Infinix bekerjasama dengan JKT48 Dan mereka merupakan brand ambasador Infinix kali ini Segitu ya? Kemarin sama yang itu, sekarang sama yang ini Seperti apa kolaborasinya? Lalu bagaimana performa smartphone ini sendiri? Simak reviewnya kali ini ya Ya, Infinix Hot 50 Pro Plus Seri Hot biasanya menjadi seri smartphone entry level dari Infinix Dengan harga yang super terjangkau, tapi kali ini tampaknya Infinix mau naik kelas untuk hot seriesnya melalui smartphone yang satu kelihatan dari namanya yang pakai embel-embel Pro Plus hot 50 series sendiri punya banyak macam produk sebetulnya dari hot 50i hot 50, hot 50 pro hot 50 5G dan yang paling tertingginya adalah hot 50 pro plus yang akan kita bahas di video kali ini tagline-nya kali ini adalah beautiful beast tipis tapi sadis Ya, sebelumnya kita juga sudah pernah nge-review Infinix Hot 40 Pro di bulan Februari 2004 Kalau kalian belum nonton, artinya mungkin kalian belum subscribe Tahu dong harus ngapain? Oke, setelah nge-review smartphone yang satu ini, kami memang sangat terkesan ya Dengan apa yang ditawarkan di sini Dari desain, layar, performa, konektivitas, dan kelengkapan lainnya Membuat kami bertanya-tanya Kok bisa smartphone ini dijual di harga cuma 2 jutaan? Iya, kalian nggak salah dengar, ini smartphone kelas harga 2 jutaan Nah biar tidak makin penasaran, ayo kita mulai dari membahas paket penjualannya dulu Tentunya dalam sini ada unit smartphone-nya Kemudian ada charger-nya, ada charger-nya, ada charger-nya Ini adalah charger 33W Kemudian ada kabel USB-C, hard case, SIM tray ejector dan tentunya paket dokumen Nah ada yang spesial dalam paket penjualan kali ini Akan ada bundle eksklusif yang berisi Limited Edition Tout Bike Infinix X JKT48 Oke Lalu ada juga Keychain dan Personalized Greeting Cards. Nantinya di merchandise tersebut akan ada gambar-gambar dari Oshi kalian nih. Buat kalian yang bota, gimana nih merchandise-nya? Keren nggak nih? Komen di bawah ya. Oke, untuk desain. Impresi kami soal desain ini memang kami sangat kagum dengan betapa tipis dan ringannya smartphone yang satu ini. Dimensinya 164,1 x 74,43 x 6,8 mm saja. Bobotnya hanya 162 gram. Kapan? Kapan terakhir kalian melihat smartphone seringan dan setipis ini? Terakhir kali kami nge-review smartphone yang super tipis dan ringan itu tahun 2021. Adapun smartphone tertipis dunia itu biasanya keluarannya lebih lama lagi dan tidak masuk resmi ke Indonesia. Nah, kalau smartphone keluaran 2024, nah itu belum ada lagi yang bisa setipis ini di kelas harga manapun. Setipis-tipisnya itu masih di atas 7 mm. Tapi ini untuk kategori yang non-foldable ya. Soalnya kalau dibandingkan foldable memang bisa lebih tipis lagi ya. Nah, layar smartphone ini pakai layar lengkung dan back cover-nya juga sedikit melengkung di sisi kiri dan kanannya. Ini membuat feel-nya saat digenggam jadi terasa super-super tipis. Hal yang kami kurang serak paling cuma di desain modul kameranya aja. Tapi itu soal selera sih sebetulnya ya. Untuk material frame dan back cover terbuat dari polikarbonat. Dari segi finishing, back cover-nya ini matte dengan sedikit tekstur seperti sandpaper yang halus. Ini membuat back cover-nya juga bebas dari bekas sidik jari. Untuk varian warna ada Sleek Black, Aurora Green, Titanium Grey, dan Dreamy Purple. Bodinya ini sudah disertifikasi IP rating IP54. Jadi sudah tahan cipratan air tipis-tipis lah. Kalau cuma keujanan harusnya aman. Tapi yang jelas level ketahanan airnya bukan untuk dibawa berenang. Jadi jangan diculup-culupin ya. Oke, di sisi kanan kita lihat ada tombol power lalu ada volume up and down. Di atas ada mikrofon, grill speaker stereo, dan ada tulisan Sound by JBL. Kalau di kiri, itu kosong Di bawah, ada SIM tray triple slot Bisa dual SIM plus 1 microSD Ini langka sih ya Langka banget Biasanya, smartphone seperti ini sudah mulai meninggalkan slot microSD Kalau di sini, masih ada Padahal tipis banget Nah di sebelah slot SIM ada mikrofon, USB-C, grill speaker stereo bagian bawah Untuk kualitas suaranya termasuk yang lantang Detailnya sih mencukupi aja lah ya Kalau kita muter musik yang super ramai Suaranya terbilang sedikit kurang rapi Tapi ini bukan hal yang perlu diprotes. Dapat speaker stereo di kelas harga segini saja, di bodi setipis ini, itu sudah keren banget. Beralih ke sisi depan. Untuk layar, ini 6,78 inci 3D Curved AMOLED. Resolusinya itu Full HD+, 2436 x 1080. Kacanya pakai Corning Gorilla Glass 5 Brightnessnya diklaim up to 550 nits untuk typical Dan 1300 nits untuk peak brightnessnya Nah kalau kita coba untuk indoor Brightnessnya memang bisa mencapai 550 nits Ini sudah sangat sesuai dengan claim typicalnya Infinix tadi Untuk mencapai brightness maksimal Kita perlu nyalakan fitur High Brightness Mode yang ada pada setting layar Saat kami simulasikan outdoor dengan HBM nyala Brightnessnya bisa mencapai 1000 nits lebih Meskipun belum sampai 1300, tapi ini sudah terhitung sangat terang Untuk keperluan outdoor yang hari itu sudah mencukupi banget Ingat harganya berapa kan? Untuk warna layar, Infinix menyediakan 2 mode warna layar Ada Original Color dan ada Bright Color Original Color punya color gamut cover di 98,7% di CIP3 Dengan gamut volume di 113,2% di CIP3 sedangkan untuk Bright Color itu color gamut cover nya di 99,7% di CIP3 dengan gamut volume di 126,9% di CIP3 kedua-duanya itu sama-sama bisa melebihi sedikit dari 100% di CIP3 dan karakter warnanya memang sudah super gonjreng di sini sayangnya di sini belum ada opsi supaya layarnya bisa diarahkan ke arah 100% sRGB jadi agak hati-hati ya kalau mengedit konten karena warna yang muncul di smartphone bisa jadi lebih berwarna daripada yang dilihat oleh teman-teman kalian via sosial media untuk refresh rate layar ini, tingkatnya 120Hz dengan kemampuan adaptif dari 60Hz sampai 120Hz touch sampling ratenya tingkatnya 360Hz saat dicoba memang layarnya ini responsif tidak ada delay yang mengganggu, baik untuk navigasi maupun untuk di pakai gaming untuk multi touch, dia sudah support 10 jari biasanya kan kalian suka protes tuh, katanya kalau Infinix support nya cuma 5 jari nah di perbaiki nih di sini ya, di seri Hot di sini juga ada fitur Always On Display yang sayangnya cuma bisa aktif sekitar 10 detik belum bisa selalu menyala Tapi ya nggak masalah lah, inget harganya ya. Menariknya di sini di layarnya sudah ada in-display fingerprint scanner. Jadi sudah sangat kekinian. Kecepatan unlocknya juga cukup cepat dan akurat. Ngomongin bezel layar, ini sudah tipis untuk seluruh sisinya. Iya ya, Chris nggak ada komplain sama sekali saat pengujian ya. Dan sepertinya memang baru smartphone dari Transcend Group aja yang bisa kasih layar seperti ini di kelas harga 2 jutaan. Sulit lah ketemu layar seperti ini di brand yang lain. Kita lanjut ke atas layarnya. Terdapat earpiece untuk nelpon dan kamera selfie 13MP. f2.2, fixed focus perekaman videonya up to 2K 30 fps dan bisa 1080p 60 fps ini langka loh, selfie 1080p 60 fps di kelas harga seperti ini beralih ke sisi belakang, disini ada modul triple camera dengan 1 LED flash untuk kameranya itu kamera utama 50MP, sensornya SK Hynix berukuran 1x2.8 bukaannya 1,6mm, lebar juga ya video recordingnya maksimum sampai dengan 2K 30fps dan lagi-lagi 1080p 60fps juga tersedia di sini jadi bisa 60fps depan belakang untuk kamera sisanya kita bisa anggap bonus saja lalu kita lanjut ke spesifikasi internalnya SOC-nya pakai Helio G100 terdengar seperti SOC baru tapi kalau dilihat dari detail spesifikasinya memang mirip dengan Helio G99 perbedaannya terlihat di maksimum resolusi kamera yang di support G99 support nya maksimum 108MP, kalau G100 support sampai 200MP untuk RAM, 8GB LPDDR4X, Storage 256GB UFS 2.2 UFS 2.2, ya ini pakai UFS baterai nya 5000mAh Infinix mengklaim kalau baterai ini bisa tahan sampai 4 tahun dengan charge cycle sampai 1600 mAh kalau untuk charging dengan kabel, dia super sampai 33W pakai charger bawaan Infinix sedangkan kalau kita charge dengan protokol PD sejauh kami uji, ini smartphone bisa mencapai 20W ayo pasti yang nanya, bypass charging bisa tidak? bisa, walaupun bukan smartphone gaming di sini bisa bypass charging bypass charging ini bisa kita gunakan saat gaming maupun lagi video playback misalnya misalnya lagi nonton Youtube itu sambil di charge aman, karena dayanya langsung di alirkan ke board nya kalau memang dibutuhkan seperti itu mungkin akan lebih mantap lagi kalau bypass charging nya bisa aktif saat merekam video atau lagi live streaming, tapi untuk saat ini belum bisa untuk sensor ini lengkap sensor esensial ada semua gyroscope hardware jelas ada di sini harganya 2 jutaan loh ya untuk fitur keamanan, dia pakai in-display fingerprint dan face unlock konektivitas nya tentunya karena masih seri G ini di 4G ya 2G, 3G, 4G bisa semuanya Wi-Fi 5 ada di sini, Wi-Fi Sharing juga tersedia tentunya hotspot ada Bluetooth versi 5.2 dan Bluetooth Codec nya cukup banyak ya bisa dilihat saja di menu nya yang satu ini ya lengkap juga ya kemudian USB OTG jelas bisa NFC juga ada di sini yang belum bisa itu Display Output tapi balik lagi ingat harganya ya untuk OS dia pakai XOS 14.5 berbasis Android 14 Nah sejauh kami uji, kita tidak menemukan banyak iklan yang intrusif Kalaupun ada paling hanya dari Palm Store Tapi aplikasi ini juga bisa dimatikan Bloodware juga masih ada beberapa Tapi itu juga bisa dimatikan di uninstall paling tidak, bloatware nya tidak ada yang aneh-aneh menurut kami ok, sekarang kita lihat hasil benchmark nya bagaimana AnTuTu 10 kita dapat 440 ribuan Geekbench 6, Single Core 735, Multi Core di 1985 untuk GFX Bench 1080p T-Rex Offscreen 67 fps untuk 3DMark Slingshot Extreme, grafik skor nya di 2679 sekarang kita coba stress test pakai 3DMark Wildlife Stress Test Best Score nya ada di 1354 dan Lowest Score nya di 1342 jadi stabilitas nya 99,1% Ya, walaupun skor-skornya masih mirip dengan G99, tapi bagi kami performanya Itu sangat layak untuk harga 2 jutaan ya Nah sekarang mari kita tes untuk gaming Saat gaming kita bisa buka menu overlay X-Boost Dari samping layar seperti ini Disini ada berbagai macam fitur pendukung untuk gaming ya Tapi yang penting jangan lupa atur mode performance Ke performance mode Supaya performa gamingnya bisa maksimal Kita mulai dari Mobile Legends dulu Setting grafis bisa sampai Ultra Frame rate sampai Super yang artinya 90% saat dimainkan game ini bisa jalan 90 fps dengan lancar di kondisi yang super-super rame bisa frame drop sih tapi masih tetap di 80an fps kita coba mainkan 3 match berturut-turut dan segitu-segitu aja jadi overall sudah sangat nyaman untuk dimainkan lanjut Real Racing 3 kalau mau ngerasain game yang bisa jalan 120 fps Real Racing 3 ini contoh bagusnya saat kami ukur frame rate ternyata saat di kondisi rame bisa dapat 80an fps dan kita bisa nemuin di atas 100 fps saat kondisinya lagi sepi, misalnya sudah ranking 1 di depan, bisa tuh sampai 100 fps lanjut untuk Subway Server kita cuma bisa dapat 60 fps karena Refresh Rate layarnya ini terkunci di 60Hz tapi paling tidak jalan mulus dan lancar lanjut untuk PUBG Mobile setting Frame Rate maksimum nya masih di Ultra saja, artinya 40 fps belum yang level kompetitif tapi masih tergolong nyaman untuk dimainkan sekedar main casual sudah cukup lah 40 fps, lancar juga sih, tidak patah-patah di sini Gyro Aiming, nah ini aman, tidak masalah. Oke sekarang kita masuk ke Genshin Impact. Level performa seperti ini cocoknya kalau kita uji di lowest 60 fps aja. Kita coba traveling 30 menit seperti biasa dan kita dapat rata-rata frame rate di 44 fps selama setengah jam fluktuasi frame rate nya ada di kisaran 40 sampai 50 fps dan di beberapa situasi memang bisa dia ngedrop ke 20an fps performanya bukan yang super duper mulus tapi udah tergolong nyaman untuk dimainkan nah untuk suhu permukaan sisi terpanas di layarnya itu itu ada di 41°C untuk back cover terpanas di 45°C untuk back cover nya ini tergolong panas ya dengan penyebaran yang belum terlalu merata titik terpanas nya ada di samping kamera sementara kalau untuk area lainnya tergolong anget-anget saja kita coba sekali lagi pakai kipas dan hasil nya bisa sedikit baik lebih jarang frame drop ke 20an fps jadi memang lebih asik kalau kita pakai kipas untuk Rengi Genshin Impact tanpa kipas dia C-kalau pakai kipas dia C C ini bisa kita artikan cukup ya untuk kelas 2 jutaan, apalagi kalau tipis segini, performa segini sudah ok banget sih sebetulnya lanjut untuk Watering Waves, untuk game yang satu ini kita coba Very Low dengan frame rate nya di 60 fps sayangnya frame rate nya hanya dapat di kisaran 20-30 fps berhubung game ini sangat fokus di mekanik battle nya, frame rate segini masih terhitung belum cukup nyaman sih menurut kami biasanya ada 2 kemungkinan, memang SOC nya belum cukup kuat untuk game yang satu ini atau memang game developernya saja yang belum mengoptimalkan game nya untuk SOC kelas segini jadi untuk gaming sudah cukup lumayan dan ingat, ini bukan HP yang dirancang spesial untuk gaming jadi mengingat kondisi itu, harusnya sih cukup mantap lah ya ok, sekarang kita lanjut ke pengujian kamera seperti biasa, bareng sama Chris ya ok, di tangan saya kali ini sudah ada Infinix Hot 50 Pro Plus jadi langsung saja kita lihat kemampuan kamera seperti apa yang pertama saya mau cek dulu, seperti biasa, kemampuan mikrofonnya suara yang kalian dengar sekarang ini adalah suara langsung dari mikrofon smartphone nya saya tidak pakai mikrofon nasional jadi untuk kebutuhan video sehari-hari atau vlogging, hasilnya kurang lebih seperti ini bagaimana menurut kalian? Kalau pendapat saya pribadi sih, mikrofonnya sekedar oke aja ya. Bukan yang paling jernih suara vokalnya, suara noise angin juga kurang teredam. Tapi overall nggak protes sih untuk kelas 2 jutaan. Udah dual mikrofon juga, jadi lebih aman kalau salah satu mikrofon nggak sengaja ketutup. Oke, lanjut bahas kualitas video selfie-nya. Detailnya sekedar oke aja. Ketajamannya agak berlebihan sedikit. Tipikal video smartphone di kelas harga segini lah. Dari segi warna juga oke, nggak oversaturated. Paling tidak kalau saya lihat dari monitor PC saya ya. Kalau dilihat dari HP-nya langsung memang agak sedikit lebih gonjreng. Dynamic Range videonya tergolong standar. Di pencahayaan yang bagus sih nggak ada masalah ya. Tapi saat ketemu kondisi yang gelap dan terangnya kontras seperti ini, area highlight cenderung overexposed. Saya menemukan masalah di bagian stabilisasi videonya, atau istilahnya EIS, Electronic Image Stabilization. Dengan setting EIS aktif, entah kenapa videonya ternyata masih gempa. Video hasil akhirnya tidak se-stabil di preview-nya. Kalau EIS tidak bisa aktif di se- 1080p 60fps atau 2K 30fps itu masih wajar. Itu SKP klasik di HP kelas harga segini sih. Tapi ini di 1080p 30fps juga nggak bisa stabil. Semoga ini cuma bug software yang bisa segera diperbaiki oleh Infinix. Satu hal yang saya apresiasi dari kamera selfie-nya adalah hadirnya perekaman video 1080p 60fps. Mode ini berjalan normal, videonya licin, mulus, dan ini masih jadi salah satu fitur yang langka di kelasnya. Pindah ke kamera utama, dari segi kualitas gambarnya bisa saya bilang termasuk yang lumayan oke. Ketajamannya lebih baik dibanding selfie-nya tadi. Dari mic range video tergolong standar, di kondisi yang sulit seperti ini, bagian highlight akan overexposed juga. Tapi paling tidak bagian wajah masih bisa terexposed dengan cukup baik. Paling dari segi warna aja yang agak over-saturasinya. Terutama saat lagi merekam orang. Cenderung agak kemerahan skin tone-nya. Dari segi stabilizer, videonya tergolong cukup stabil, tapi belum bisa dibilang yang rapi. Saat dibawa jalan seperti ini masih agak terasa jiternya. Kalau kita pakai 1080p 60fps atau 2K 30fps, videonya jadi lebih gempa lagi ya. Karena EIS-nya belum bisa nyala. Jadi efektifnya baru untuk 1080p 30fps aja. Nah, sekarang kita ke kondisi low light. Kamera selfie-nya ternyata masih cukup terang, tapi detailnya minim ya. Gambar terasa soft, kalau untuk noise terbilang masih cukup bersih. Jitter stabilizer-nya belum bisa komentar banyak ya, karena seperti yang saya bilang tadi, EIS-nya seperti tidak terpasang di videonya setelah selesai merekam. Kalau kamera utamanya seperti ini, detailnya juga sudah kurang ya. Dan kalau di kamera utamanya sih lebih terasa noisy. Jitter stabilizer-nya masih cukup terasa, tapi ini masih saya anggap wajar untuk kelasnya. Overall kamera utamanya sekedar oke aja untuk low light. Untuk urusan autofocus, kameranya ini langsung saya cobain aja di kondisi low light overall autofocusnya masih aman-aman aja saya nggak nemuin masalah yang berarti sih disini nah sekarang kita lihat hasil foto-fotonya hasilnya oke juga ya hal yang saya apresiasi adalah hadirnya tombol zoom 2x untuk mode portrait untuk foto orang lebih asik pakai 2x menurut saya dan hasilnya juga masih cukup bagus meski ini digital zoom kemudian yang saya apresiasi berikutnya adalah hadirnya aspek rasio 16 banding 9 akhirnya setelah bertahun-tahun Ada juga fitur sederhana seperti ini di HP Infinix. Untuk low light, hasil fotonya seperti ini. Masih cukup bagus kalau untuk foto ya. Mau kamera selfie, mau kamera utama, masih cukup bisa diandalkan untuk foto-foto malam. Oke, tadi itu basic testnya. Sekarang kita lihat fitur-fitur ekstranya. Ada slow motion di sini. Kita tidak bisa mengatur resolusi dan frame rate ya. By default langsung jadi 720p 120fps. Kualitas videonya tidak bisa dibandingkan dengan video normal di 1080p 30fps tadi. Kalau di slow motion wajar kalau kualitas videonya lebih rendah. Lalu ada fitur Sky Shop. Dengan fitur ini kita bisa merubah foto pemandangan langit jadi keren-keren seperti ini. Cukup pilih model langit yang diinginkan, lalu tinggal foto aja, nanti langsung jadi fotonya seperti ini. Lalu ada dual video di sini. Kita bisa merekam dari kamera utama dan selfie sekaligus. Saat merekam kita bisa mengatur window kecilnya ini ke posisi yang kita suka. Lalu ada fitur Pro Mode di sini. Ini berguna untuk yang mau belajar setting manual di kamera. Bisa belajar dari sini dulu nih. Kita bisa atur ISO dari 100-6400 dan shutter speed dari 1.500 detik sampai 30 detik. Sayangnya untuk fitur manual video itu belum ada ya, baru untuk foto aja. Oke, sekarang kita bahas apa yang masih kurang atau apa saja yang masih perlu ditingkatkan lagi oleh Infinix. Video selfie-nya. Itu masih gempa setelah masuk galeri. Semoga ini bisa segera diperbaiki oleh Infinix. Ini bukan kejadian pertama kali soalnya. Di smartphone Infinix sebelumnya saya pernah ngalamin juga kayak begini. Lalu sampai saat video ini dibuat, belum ada fitur grid untuk video. Baru untuk foto aja. Lalu di sini tidak ada kamera ultrawide atau telephoto. Yuk Infinix yuk, mulai pasang kamera yang lebih bermanfaat. Lalu mudah-mudahan Infinix juga memberikan fitur pro untuk video ya, nggak cuma untuk foto aja. Paling itu aja sih, untuk hasil foto dan videonya secara mendasar sih, nggak terlalu banyak protes untuk kelas harganya. Sudah cukup oke. Cuma software app kameranya aja yang menurut saya masih jadi PR untuk Infinix. Sekian pengujian kameranya Infinix Hot 50 Pro+. Kita lanjut lagi ke pembahasan berikutnya. Oke lanjut lagi ke pengujian baterai. Untuk pengujian YouTube Local Video Playback 1080p. Jadi kita download video pakai aplikasi YouTube. Lalu kita jalankan secara offline ya. Kita dapat sekitar 19,5 jam sebelum baterainya habis. Ini hasil yang oke aja. Bukan yang boros banget. Bukan yang super awet banget. 19 sampai 20 jam di baterai 5000 mAh kami anggap sebagai normal ya. Lanjut untuk YouTube Streaming. 1080p 30 menit itu baterainya berkurang 3%. Wah lumayan oke nih. Untuk TikTok 30 menit baterai berkurang 4%. Ini tergolong standar untuk ukuran baterai segini. Untuk Genshin Impact selama setengah jam di lowest 60, baterai berkurang hanya 11%. Biasanya sih untuk 5000 mAh itu bisa berkurang sekitar 13-14%. Oke untuk charging dari kosong sampai penuh kita dapat waktu 1 jam 26 menit ya Nah sayangnya memang kita tidak bisa ke tes di pertengahannya Kita cuma dapat dari ujung ke ujungnya saja ya Secara umum kecepatan charging seperti ini untuk charger yang diberikan dan ukuran baterainya masih tergolong oke Normal-normal saja ya gitu Iya sih kalau smartphone Infinix yang lain memang ada yang bisa lebih kencang di harga 2 jutaan Misalnya Note 40 itu bisa penuh di bawah 1 jam Tapi sepertinya dia salah satu keputusan yang diambil Infinix karena bodinya yang tipis juga mungkin ya oke lanjut lagi untuk Netflix dia sudah L1 dan sudah bisa streaming full HD YouTube bisa playback sampai 1440p 60fps tapi tanpa dukungan HDR untuk haptic feedback ini agak tumben ya Infinix tidak pakai vibration motor yang oke gitarannya panjang dan kurang empuk saja menurut kami beda dengan smartphone Infinix lain yang sudah pakai Z-axis linear motor di sini rasanya lebih berasa vibrationnya entry level mungkir Mungkin ini efek dari lagi-lagi bodi yang tipis. Jadi nggak bisa dimasukin modul yang lebih gede mungkin. Kalau kalian terbiasa ngetik tidak pakai getaran. Harusnya sih bukan masalah sebetulnya. Nah untuk harganya Infinix Hot 50 Pro Plus yang 8256. Itu harga SRP-nya di kisaran Rp2.599.000. Tapi akan ada harga spesial untuk flash sale. Menjadi Rp2.449.000. Catat tanggalnya ya. 25 Oktober pukul 00.00 WIB. Eksklusif di Shopee Atau kalau mau lebih jelasnya kalian cek aja di kolom deskripsi Oke kita masuk ke hal yang perlu diperhatikan Pertama, suhunya tuh agak tinggi ya Bagian belakangnya nih Kalau ada jack gaming yang berat Ini wajar ya Karena performanya lumayan tinggi Untuk kelas prosesornya Tapi bodinya tipis gitu ya Solusinya gampang Pakai kipas aja Untuk haptic feedback juga kurang oke Agak beda dengan Infinix yang lain di kelas harga segini lalu ada beberapa keterbatasan teknis pada kamera seperti yang sudah dijelaskan sama Chris tadi ya lalu di sini tidak ada headphone jack tapi wajar mengingat bodinya nah dari si kelebihan yang kami suka, tentunya balik lagi ke bodinya nah ini bodi paling tipis dan ringan saat ini di kelas harganya performanya juga cukup kencang karena dia pakai Helio G100 dia sudah punya Bypass Charging layarnya 3D Curved AMOLED 120Hz punya Dual Speaker hasil fotonya ok bisa merekam video 1080p 60fps depan belakang NFC ada, punya IP54, RAM 8GB, Storage 256GB, In-Display Fingerprint Scanner-nya ada, masih punya slot microSD terdedikasi lagi di situ ya. Lalu dia punya kolaborasi spesial dengan JGT48. Para watak harusnya senang ya dengan kolaborasi seperti ini ya. Kemudian harganya, menurut kami ini terlalu murah untuk apa yang ditawarkannya. Oke, kesimpulannya, smartphone ini cocoknya untuk siapa? Ya, buat kalian yang nyari smartphone serba bisa di 2 jutaan tapi syarat utamanya harus bodinya tipis dan ringan ini akan sangat cocok sekali. Kami belum pernah melihat smartphone setipis dan seringan ini di kelas 2 jutaan. Tahun 2021 pernah ketemu tapi harganya sudah 4 jutaan waktu itu ya. Nah kalau yang ini kan terjangkau banget. Luar biasa. Kenapa kami bilang serba bisa? Karena apa yang ditawarkan termasuk yang cukup lengkap di kelasnya. Bukan sekedar bodi tipis dan ringan saja. Kamera oke. Oke, baterainya oke, performanya kencang, NFC ada, bypass charging ada, layarnya keren banget, dual speaker, IP rating, dan lain sebagainya. Lengkap kan? Dan melihat kolaborasinya dengan JKT48, sebenarnya sudah jelas, smartphone ini ditujukan untuk siapa juga ya? Iya, tentunya ini juga untuk kalian, para fans JKT48 atau para wota. Silahkan ya di lirik smartphone yang satu ini. Secara tidak langsung, dengan kalian memilih smartphone ini artinya kalian juga mendukung Oshi-Oshi kalian. Iya kan? Tapi yang bukan fansnya GKT48 juga tidak apa-apa Ini smartphone yang keren kok Jadi itu dia reviewnya Infinix Hot 50 Pro Plus Menurut kalian bagaimana? Apakah yang ditawarkan smartphone ini sudah cocok untuk kalian? Silahkan tulis pendapat kalian di kolom komentar Saya Dedy Irvan, Jagat TV