Dan secara terang-terangan dari kisah ini, pihak Belanda mengatakan Aceh adalah daerah terakhir yang berhasil mereka taklukkan. Dan mereka mengakui, dalam menguasai Aceh, mereka sangat kewalahan dan membutuhkan waktu yang panjang untuk mengatur strategi demi strategi. Yo, geng! Tekan tombol subscribe, geng! Hey, yo!
What's good? Welcome back to Kamar Jerry! Jangan lupa SUBSCRIBE, LIKE, KOMEN dan SHARE... tau juga supaya kalian semua tidak bertanya-tanya gitu ya keturunan yang satu ini itu terasa sangat asing gitu, terasa sangat asing berada paling ujung dan juga seperti yang pernah kita ketahui ada beberapa tragedi-tragedi yang menimpa tanah keturunan ini yang bisa dibilang sangat mengemparkan Indonesia bahkan dunia oke, tanah ini adalah tanah kelahiran gue, asal gue dan sampai detik ini gue cinta banget dengan tanah ini, kita akan bercerita tentang Aceh, yang dimana kita Kita akan bercerita tentang zaman kolonial Belanda yang menyebutkan kalau Aceh ini adalah bangsa maut di sisi lain.
Oke, di awal tadi gue sempat menyebutkan banyak kejadian-kejadian yang menggemparkan tanah ini. Tanah yang dikenal dengan sebutan Serambi Mekah. Kenapa demikian? Karena memang dulunya orang-orang pada zaman dahulu berangkat menuju ke Tanah Suci Mekah melalui jalur...
Pelur laut itu menggunakan kapal gitu ya melalui Banda Aceh, Pelabuhan Ulele namanya. Nah dan juga menurut sejarahnya nih ya, Pelabuhan Ulele atau pelabuhan yang ada di Aceh ini itu merupakan pelabuhan perdagangan lintas internasional. Jadi jangan heran Aceh ini menjadi sebuah pintu gerbang lalu lintas perniagaan serta kebudayaan. Jadi makanya kalau misalkan kalian lihat orang-orang Aceh itu wajahnya itu dominannya itu kalau nggak Arab itu India. Di dalam sejarahnya dulu para saudagar-saudagar yang berdagang ke Indonesia melalui Aceh itu berasal dari Cina terus dari Arab, orang-orang Hindi atau orang India terus orang-orang Eropa.
Dalam rumornya makanya disebutkan Aceh itu adalah sebuah singkatan Katanya gitu ya, ini rumor ya Maksudnya gue gak bisa memastikan ini Karena gue gak bisa menyentumkan sumber yang valid gitu ya Yang menyebutkan kalau Aceh itu adalah singkatan Tapi sebab Oke putra daerah Aceh gue sering banget mendengar hal ini gitu ya. Jadi Aceh itu A-nya adalah Arab, C adalah Cina, E adalah Erop atau Eropa, H adalah Hindi atau India. Nah makanya disingkat dengan Aceh. Memang agak... Kita dengar sedikit unik dan apa ya.
Masa sih seperti itu gitu kan. Pasti kalian akan ya bertanya-tanya lah gitu ya. Namun kalau misalkan kalian datang ke Aceh. Itu benar-benar manusia-manusianya itu wajahnya yang seperti gue katakan tadi.
Kalau nggak Arab ya orang India. Orang-orang Bangladesh gitu-gitu tuh. Hitam-hitam orangnya. Hidung mancung, alis tebel kayak gitu-gitulah. Dan di Aceh ini juga muncul kerajaan Islam pertama.
Yang bernama Samudera Pasai. Dan kerajaan Islam ini pertama kali masuk gitu ya. Di daerah Perlak dan di daerah Pasai.
Makanya namanya Samudera Pasai. Nah, kerajaan tersebut dibangun oleh Sultan Ali Mugayat Shah. Dengan sebuah ibu kota yang terletak di Bandar Aceh Darussalam. Yang sekarang disebut dengan Banda Aceh. Lalu lama telahun wilayah kerajaan ini semakin membesar, semakin meluas.
Meliputi daerah Barat Laut serta Timur Laut Sumatera hingga ke Semenanjung Malaka. Kehadiran daerah ini semakin memperkokoh dan terbentuknya Kesultanan Aceh. Yang menggabungkan beberapa kerajaan-kerajaan kecil.
di daerah tersebut. Jadi bisa dikatakan di zaman kerajaan itu Aceh ini adalah sebuah kerajaan besar yang sangat kuat. Kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-17 pada masa itu pemerintahan dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda nah ini adalah orang atau sosok yang sangat terkenal di Aceh. Dan pada masa kepemimpinannya budaya dan agama Islam itu pengaruhnya sangat kuat di Aceh. Jadi semenjak dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda rakyat Aceh itu memang bisa dikatakan negeri tanah syariah, jadi dia bener-bener kuat ya kalau Misalkan kita mau lihat itu kayak shade-nya sekarang Jadi warganya bener-bener patuh Dikarenakan pemerintahannya memang pemerintahan yang memegang erat pedoman keislaman di saat itu Namun ternyata nih geng ya Kesultanan Aceh ini menjadi incaran bangsa barat Ditambah ...dandai dengan datangnya Belanda di era zaman penjajahan.
Kalau misalkan dari ceritanya, kita kan dijajah 350 tahun lamanya. Ya kan, Indonesia dijajah 350 tahun lamanya. Berarti kalau dihitung mundur dari 1945, itu artinya Belanda... Belanda pertama kali masuk ke Nusantara ini adalah pada tahun 1595. Hal ini ditandai dengan pertama kali datangnya salah satu pasukan Belanda yang bernama Cornelis de Houtman. Yang pertama kali mendarat di tanah Banten.
Dan disebut-sebut memang dia ini adalah orang pertama geng. Atau orang Belanda pertama yang menginjakan kaki di Nusantara, di tanah Indonesia. Namun perlu kalian ketahui, di saat itu bukan berarti orang barat atau orang asing gitu ya, itu belum pernah menginjak dataran Indonesia, dataran Nusantara.
Sudah banyak, terutama dari Portugis dan Spanyol. Tapi urusannya adalah urusan perdagangan. Nah, kedatangan Cornelis de Hotma... sebagai orang Belanda pertama yang datang ke Nusantara itu dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia di saat itu.
Karena pemerintah kita merasa kayak kita itu sudah terlalu lama terikat dengan Portugis dan Spanyol. Inilah saatnya kita beralih untuk bekerjasama dengan... dengan orang Belanda, berpikirnya kayak gitu jadi untuk melepaskan diri dari bangsa Portugis dan bangsa Spanyol ini, dan keinginan bangsa Indonesia untuk melepaskan diri inilah yang disambut baik oleh bangsa Belanda di saat itu, mereka merasa oh oke, ini adalah kesempatan kita bantu Indonesia, kita usir rakyat Eropa yang lain, yaitu orang Portugis dan orang Spanyol ini, dan kita gantikan diri kita untuk masuk dan bekerjasama dengan Indonesia jadi sejarahnya awalnya itu orang Indonesia itu justru dengan orang Belanda itu bersahabat awalnya bahkan Bahkan kita meminta bantu orang Belanda untuk mengusir bangsa lain dari tanah kita.
Pada akhirnya nih ya, bangsa Spanyol pun pergi. Mereka lebih memilih untuk menjajah orang Filipina atau tanah Filipina. Serta bangsa Portugis yang akhirnya memilih menguasai bagian Timur-Timur. Jadi mereka tuh sebenarnya masih di wilayah Indonesia, cuma agak minggir sedikit ke Timur-Timur. Karena di saat itu Timur-Timur belum memisahkan diri dari Indonesia.
Dan ada satu yang lupa, bangsa Inggris juga sudah masuk. Tapi nggak begitu besar. Bangsa Inggris lebih memilih untuk...
Untuk menjajah hanya sebatas Malaysia. Jadi mereka gak mau sampai masuk ke Indonesia. Karena taunya Indonesia ini sudah menjadi jajahan Belanda di saat itu.
Usut punya usut nih geng. Bantuan Belanda terhadap Indonesia untuk mengusir bangsa lain. Yaitu Portugis, Spanyol, dan Inggris yang ada di Indonesia. Itu gak gratis ternyata.
Sebagai gantinya Belanda meminta pihak Indonesia mengizinkan mereka untuk melakukan perdagangan internasional di negara kita. Di Nusantara di saat itu. Lambat laun akhirnya Belanda memiliki atau memiliki.
membentuk sebuah kongsi dagang atau sebuah PT besar di Indonesia yang bernama VOC. Dan dari VOC inilah berawal mereka melakukan monopoli perdagangan di negara kita. Nah, jadi sejarahnya kayak gitu, geng. Jadi VOC itu terbentuk bukannya dari awal-awal di Belanda sebelum mereka menjajah. Tapi di saat mereka sudah menjajah kita, mereka melihat ada sebuah kesempatan, berdirilah VOC ini.
Dalam mempertahankan kekuasaan dan pengaruh mereka di Indonesia. di saat itu, yang mana pada awalnya Indonesia berpikir Belanda adalah teman tau-tau kita itu benar-benar terjajah dan tersiksa, karena dalam mempertahankan kekuasaannya mereka menerapkan yang namanya kerja rodi alias kerja paksa, yang membuat rakyat Indonesia di saat itu sangat menderita nah kerja rodi itu ya mirip-mirip kayak Romusa, Romusa kan di jaman Jepang kalau kerja rodi ini itu di jaman Belanda, kekuasaan Belanda di Indonesia itu bertahan sangat-sangat lama, hal ini tidak terlepas dari sistem pemerintah Pemerintahan yang mereka terapkan di negara kita Yang mana sistem pemerintahan mereka itu Bener-bener kejam Ada sebuah sistem yang mereka praktikan Di Indonesia yaitu Sistem praktik adu domba Atau yang mereka sebut dengan Devide et impera Gue gak tau nih baca aslinya Devide et impera Jelas tulisannya kayak gitu Pada masa penjajahan Belanda ini Negara kita kan masih kerajaan-kerajaan Di Indonesia itu masih pemerintahnya kerajaan Karena mereka masuk dan Menerapkan sistem adu domba ini, akhirnya sesama kerajaan yang ada di Indonesia itu saling berperang, yaitulah dari Belanda, di adu domba ya kan, yang lebih gilanya lagi, Belanda ini semakin menghasut ke dalam internal kerajaan, mereka membuat perang saudara di dalam sebuah kerajaan, yang membuat raja-raja itu saling berperang, saling menikam, saling membunuh, dan saling berebut tahta, sistemnya itu sama seperti gaya Amerika menciptakan virus dan Menciptakan obat, sistem orang Belanda juga sama Menciptakan sebuah konflik Dari hasil adu domba Lalu mereka akan datang di tengah-tengah sebagai pahlawan kesiangan Dan menawarkan bantuan Untuk mendamaikan pertikaian tersebut Jadi sistemnya kayak gitu Nah dari semua kerajaan ya Yang dibantu oleh Belanda atau Belanda terlibat di dalamnya itu biasanya akan memenangkan peperangan. Akan tetapi bantuan Belanda ini lagi-lagi tidak gratis. Di saat mereka saling berperang, nih misalnya nih satu kerajaan mengusai beberapa daerah. Ternyata di internalnya itu bertikailah.
Antara pangeran dengan pangeran Atau dengan raja dengan raja lain lah gitu ya Nah ketika salah satu pangeran Atau salah satu raja yang dibela oleh Belanda Itu pasti akan menang Ketika sudah menang Belanda akan minta bagian dari orang yang kalah Jadi dari musuh yang kalah ini Belanda minta bagian Daerah ini buat gue Daerah ini buat lu Nah tapi yang tidak disadari oleh Kerajaan atau pangeran Atau raja yang menang ini Adalah sebagian wilayah Yang tadinya itu milik musuhnya dia Dia berikan kepada Belanda, ya dia mungkin beranggapan oh ini daerah musuh gue yang gue berikan kepada Belanda, tapi dia lupa bahwasannya Belanda bukan bagian dari Indonesia, jadi sama aja wilayah tersebut mereka ambil dari saudara mereka sendiri yang mereka anggap musuh lalu mereka berikan kepada pihak asing yang sebenarnya tidak mempunyai hak apapun atas wilayah tersebut, dalam praktik adodomba ini, justru pihak Belanda mendapatkan 2 kali keuntungan atau double door prize lah gitu ya jadi disaat dia menaklukkan pihak lawan dengan membela satu Satu raja, maka dia akan dibagikan yang namanya wilayah. Nah, terus keuntungan kedua adalah si raja yang dia bantu itu akan tunduk pada mereka. Karena si raja ini tahu dengan bantuan tangan ajaib dari Belanda, semua hal bisa terjadi. Kemenangan bisa digapai.
Akhirnya, mereka menjadi kaki tangan Belanda atau menjadi budak pihak Belanda. Nah, dengan cara inilah akhirnya Belanda ini dapat membuat pengaruh mereka atau kekuasaan mereka di Nusantara itu jauh lebih panjang. Karena mereka mempraktikkan sistem adu dom. Yang dimana pasti ada satu pihak yang mereka bela.
Dalam kejadian ini banyak sekali provinsi-provinsi yang akhirnya dikuasai oleh Belanda. Ada campur tangan Belanda. Walaupun mungkin provinsi tersebut dipimpin oleh Raja Pribumi.
Namun tetap saja nih geng. Raja Pribumi tersebut berskongkol atau ada kerjasama dengan pihak Belanda. Yang artinya apapun yang Belanda mau.
Apapun yang Belanda inginkan untuk dilakukan di daerah tersebut. Maka Raja akan approve. Raja akan mengiyakan.
Karena kenapa? Belanda adalah salah satu pihak atau salah satu bagian. Bagian dari kerajaan itu.
Dari beberapa provinsi. Atau dari banyak provinsi yang telah dipengaruhi oleh pihak Belanda. Telah dikuasai oleh pihak Belanda. Ada satu provinsi yang sangat sulit untuk dimasuki oleh Belanda. Secara pengaruh.
Secara kekuasaan. Mau mempraktekan adu domba. Itu bener-bener agak sulit.
Provinsi tersebut adalah Provinsi Aceh. Perjalanan Belanda untuk menaklukkan Aceh ini sangat panjang. Sampai-sampai mereka itu hampir menyerah. Dan membuat julukan terhadap Aceh sebagai bangsa maut. Hal ini disampaikan langsung oleh General Gerardus Petrus Booms Yang merupakan seorang pemimpin militer serta penulis dari tanah Belanda Dialah orang yang pertama kali menyebut Aceh ini adalah bangsa maut Karena sudah merasakan bagaimana sukarnya atau bagaimana sulitnya menaklukkan bangsa yang satu ini Ini tidak terlepas dari 3 abad mereka atau 3 abad pihak Belanda menjajah Nusantara Aceh ini benar-benar tidak bisa ditembus pada awalnya Dan pihak Aceh ini memberikan sebuah kebenaran sebuah pukulan yang sangat keras di wajah Belanda dan General Gerardus Petrus Booms ini juga mengutarakan sebuah kalimat yang menggambarkan dia itu sangat kecewa kepada pasukan Belanda karena pada awalnya pasukan Belanda itu meremehkan rakyat Aceh ini geng kekecewaannya ini dia sampaikan di dalam sebuah tulisan ini gue bacain ya, artinya kurang lebih kayak gini, telah diperkirakan suatu kemenangan yang akan diperoleh dengan mudah akan tetapi pengalaman bertahun-tahun lamanya memberikan petunjuk bahwa yang dihadapi ini Itu adalah musuh dalam jumlah besar yang sangat gesit Suatu bangsa yang tidak gentar menghadapi maut Yang menganggap ia tidak dapat dikalahkan Nah jadi kurang lebih kayak gitu tulisannya Terus ada lagi nih tambahan tulisannya Pengalaman itu memberikan pelajaran Bahwa kita tidak dapat menghadapi seorang sultan Wah ini bukan crazy rich ya Ini sultan nih bener-bener sultan Yang kesultanannya akan berubah dengan jatuhnya keraton Akan tetapi kita menghadapi rakyat yang menentukan harta benda negara Memiliki tenaga-tenaga moral seperti cinta tanah air.
Nah, di dalam tulisannya itu. Jadi, apa ya? Kayak mereka itu, ya oke. Lo bisa meruntuhkan kerajaan. Seperti yang dituliskan di sini.
Lo bisa menekan rajanya. Lo bisa menghantam atau membunuh rajanya. Tapi yang tidak bisa ditaklukkan adalah pendirian rakyatnya.
Karena rakyat Aceh ini terlalu pride. Over pride. Bener-bener bangga dengan tanah kelahiran mereka. Ya, sama halnya dengan daerah lain sih.
Ya, kayak kita tanya kepada orang malu. luku pasti mereka ya kuat juga membela tanah airnya tanya orang Papua, orang Papua juga sama, semua daerah sama sebenernya nah cuma di masa itu bisa dikatakan terlalu banyak orang selon kalau bahasa anak STM tuh orang selon banyak banget jagoan jawarannya Di Aceh pada saat penyedahan Belanda itu. Jadi bayangin aja beberapa orang jago ini ya anggaplah mereka adalah jagoan karate. Tapi semuanya tuh black belt. Ya anggaplah semua black belt ini tiba-tiba menyatu.
Ya gimana enggak? Itu sangat-sangat kuat. Buat jadinya, makanya pihak Belanda agak sedikit kewalahan. Yang mana pada awalnya meremehkan, akhirnya merasakan sendiri bagaimana lelahnya menghadapi sebuah bangsa yang gesit ini.
Yaitu bangsa Aceh. Nah, pernyataan ini gak cuma datang dari satu orang Belanda doang. Ini ada orang Belanda lain yang juga mengakui hal ini.
Namanya itu adalah a doubt. Dia menuliskan di dalam bukunya yang berjudul Gedeng Buk Van Het Corp Marekauci. Sorry kalau gue salah membacanya karena gue gak bisa.
Bahasa Belanda ini ya Nah di dalam bukunya ini dia menulis yang artinya kayak gini Kepahlawanan orang Aceh dalam mempertahankan kemerdekaan Dan bumi persadanya Seperti yang diperagakannya selama perang Belanda Di Aceh menimbulkan rasa hormat pada pihak Marsose Marsus atau Marsusi Terus dia juga menulis Kekagumannya akan keberanian Kerelaan gugur di medan juang Pengorbanannya dan daya tahannya yang tinggi Orang Aceh tidak habis-habis akalnya Dalam menciptakan dan melaksanakan siasat perang yang murni asli, sementara daya pengamatannya sangat tajam lalu tulisan selanjutnya, ia mengamat-amati dengan cermat setiap gerak geri pemimpin brigade dan ia tahu benar, pemimpin-pemimpin brigade yang mana, yang melakukan patroli dengan ceroboh serta mana pula yang selalu siap-siaga dan berbasis secara teratur nah perhatikan dari yang kita baca disini dari tulisan ini, di saat itu para pejuang Aceh itu benar-benar terlatih dan sigap dan mereka juga sangat fokus... dalam menghadapi musuh-musuh mereka yaitu orang Belanda ini jadi mereka bisa memilah, oh ini bahaya nih komandan jago strateginya atau dia bisa melihat yang lain oh ini ada yang lagi lengah, kita bunuh nah dari hal itulah yang membuat pasukan bangsa Aceh ini sangat ditakuti oleh Belanda karena ya benar-benar mengandalkan otor serta otak di saat itu akhirnya kegagalan bangsa Belanda yang berkali-kali mencoba untuk menaklukkan Aceh ini menjadi buah bibir alhasil pihak Belanda harus memberikan Sebuah penghormatan kepada Rakyat Aceh, namun ya namanya juga Penjajah, mereka memang mengakui Wah ini bangsa yang kuat, bangsa yang gila Kalau bahasa Acehnya itu Pungo Bangsa Pungo ini, bangsa maut Namun tetap aja karena tujuan mereka adalah Berbuat jahat, menguasai sebuah daerah Menjajah, mereka akan mencari Banyak cara untuk tetap menang Yang pada akhirnya Hal ini mereka coba lagi pada tahun 1873 Dimana disini mereka benar-benar Mengeluarkan sebuah statement Secara resmi untuk mengadakan perang Dan menyerbu tanah dataran Aceh Dalam perang ini Belanda benar-benar merasa kesulitan Karena perlawanan rakyat Aceh itu habis-habisan Mati-matian Kalau kalian pernah melihat cara orang Jepang Atau orang Vietnam ya Berperang dengan Amerika Dimana mereka tuh maju terus Begerilya Tidak takut mati Tidak takut nyawa mereka hilang Kurang lebih kayak gitulah disaat rakyat Aceh membela tanah airnya Mereka tidak takut dengan nyawa mereka yang harus hilang Karena menurut mereka Mereka dalam paham di saat itu mereka sedang berjihad Dan apabila mereka mati, mereka mati syahid karena membela tanah air Dalam catatan sejarah perang Aceh dengan Belanda adalah perang terlama yang pernah ada Dan paling banyak matinya prajurit Belanda itu adalah di perang Aceh Dan di dalam sejarahnya perang yang panjang yang tidak ada menyerah-menyerahnya ini ya Itu terjadi dari awal 1873 tersebut sampai ke tahun 1910 Anjir gak tuh itu berapa? Gila, cukup panjang perangnya geng.
Orang Acehnya gak nyerah-nyerah. Udah mati, mereka punya anak, anaknya jadi petarung lagi. Jadi gitu terus, regenerasi terus, regenerasi terus untuk melawan bangsa Belanda. Oke, sekarang kita bercerita sedikit tentang bagaimana kronologi perang Aceh dan Belanda ini geng. Yang pertama, perang Aceh-Belanda tahun 1873-1874.
Nah, di perang pertama ini dipimpin oleh Panglima Polim dan juga Sultan Mahmud Shah. Mungkin Panglima Polim pernah kalian dengar, ya kan? Kalau Sultan Mahmud Shah mungkin sedikit asing buat kalian.
Nah, tapi inilah yang terjadi. Panglima Polim, pahlawan Aceh, dan Sultan Mahmud Shah itu melawan pihak Belanda yang dipimpin oleh Kohler. Di saat itu, Kohler memimpin sekitar 3.000 prajurit Belanda.
Namun 3.000 prajurit Belanda... Tanda ini berhasil ditumpas oleh pihak Aceh dengan hasil Kohler tewas meninggal dunia tepat pada tanggal 14 April 1873 di Aceh. Lalu 10 hari kemudian, sangat banyak perang yang terjadi.
Salah satu perang adalah di Kuala Lumpur. Perang yang terjadi adalah Perang merubut kembali Masjid Raya Baitur Rahman Tau kan Masjid Raya Banda Aceh itu Sempat disita oleh pihak Belanda Yang mana disaat itu pihak Aceh berusaha Untuk merubut kembali masjid tersebut Perang yang terjadi dibantu oleh oleh beberapa pasukan yang berasal dari beberapa daerah. Ini mungkin kalau teman-teman dari Aceh akan ngeh ini ya, nama-nama ini.
Ada pasukan yang berasal dari Pekan Aceh, terus dari Lambu, terus dari Lampu'u, Pekan Bada, sampai ke Lambada, Krungraya. Jadi semua pasukan ini sebenarnya adalah pasukan-pasukan dari beberapa kampung. Yang gue sebutkan tadi itu adalah nama-nama kampung atau nama-nama daerah.
Nah, pasukan-pasukan tersebutlah yang akhirnya bergabung semuanya melawan pihak Belanda yang sedang menyita Masjid Baitur Rahman. Dan juga... Juga di saat itu banyak juga dari daerah-daerah lain. Misalnya daerah Pesangan, daerah Pidi, terus daerah Tenom gitu ya. Yang datang ribuan ke Banda Aceh di saat itu.
Perang Aceh pertama ini merupakan penjelajahan Belanda di Tanah Aceh pada tahun 1873 tersebut. Yang bertujuan untuk menyudahi yang namanya Perjanjian London 1871. Yang meneruskan traktat dari tahun 1859. Berdasarkan perjanjian tersebut, Belanda berhak atas wilayah pantai utara Sumatera. yang sering sekali terjadi pembajakan di saat itu. Salah satu pihak Belanda yang bernama Frederik Nicolas Nieuwenhuizen yang di saat itu ditugaskan untuk menata Aceh berusaha membuat sebuah perundingan dengan Sultan Aceh tetapi tidak mendapatkan hasil yang baik. Lalu atas saran yang diberikan oleh Gubjen James Ludon Frederik ini akhirnya menyatakan perang terhadap Aceh.
Jadi dia mau ngetes lagi nih geng. Di saat itu mereka melaksanakan yang namanya blokade pesisir Aceh. Aceh.
Namun sayangnya blokade pesisir tersebut tidak berjalan lancar alias berhasil digagalkan oleh bangsa Aceh di saat itu. Lalu Belanda kembali melakukan ekspedisi perang terhadap Aceh dan di saat itu ini yang kesekian kalinya ini mereka berhasil menguasai Masjid Baitur Rahman lagi. Namun sayangnya di saat itu Masjid Baitur Rahman kembali direbut dan beberapa rakyat Belanda di saat itu berhasil dibunuh oleh rakyat Aceh Barulah pada tanggal 16 April 1873, Istana Kesultanan Aceh tiba-tiba mendapat penyerangan dari Pertama.
pihak Belanda. Penyerangan ini dipimpin oleh Mayor F.P. Kavalje. Di saat mereka melakukan penyerangan ini, sayangnya mereka tidak dapat menaklukkan dan menguasai Istana Kerajaan Aceh.
Karena di saat itu, pihak rakyat Aceh secara jeli melihat pasukan Belanda tidak siap berperang. Alhasil, banyak sekali pasukan Belanda di saat itu disembelih dan mati sia-sia. Akhirnya nih geng ya, pihak Belanda kewalahan dan menarik diri dari pesisir Aceh. Dan sebagian besar dari mereka Mereka memilih untuk kembali ke Tanah Jawa di saat itu. Nah itu merupakan perang Aceh dengan Belanda di tahun pertama.
Atau pertama kali perangnya. Oke kita beranjak ke perang kedua. Perang kedua ini tidak begitu jauh dari perang pertama. Berselang satu tahun doang.
Namun perang kali ini agak sedikit lebih lama dan lebih panjang. Yang dimana mungkin pihak Belanda sudah melakukan persiapan yang lebih matang. Perang ini terjadi pada tahun 1874 sampai dengan 1880. Dengan dipimpin oleh General Van Swieten, pada tanggal 26 Januari 1874, Belanda berhasil menguasai Kraton Sultan dan menjadikan tempat tersebut sebagai pusat pertahanan Belanda. Lalu barulah pada tanggal 31 Januari... 1874, General Van Swieten ini menyatakan sebuah pernyataan yang sangat-sangat membuat Aceh marah, yaitu mereka mengatakan kalau Aceh adalah bagian dari kerajaan Belanda.
Pada saat yang bersamaan, Sultan Mahmud Shah itu meninggal dunia tepatnya pada tanggal 26 Januari 1874 tersebut dan disaat itu dia digantikan tahtanya oleh Tuangku Muhammad Daud yang mana dia ini diangkat menjadi Sultan di Masjid Indragiri. Pada ekspedisi kedua ini atau peperangan kedua ini Belanda memang dipimpin oleh Jan van Zwieten dan mereka itu lagi menggebu-gebunya untuk menguasai Nusantara dan bahkan disaat mereka datang ke Aceh untuk kedua kalinya ini mereka membawa pasukan yang sangat banyak dari sebelumnya. Kalau sebelumnya hanya 3 dan ribu prajurit, kali ini mereka membawa pasukan sebanyak 8.500 prajurit 4.500 orangnya itu terdiri dari pembantu Huli, juga belakangan akhirnya mereka mendatangkan lagi tambahan pasukan sebanyak 1.500 pasukan, jadi kebayang 8.500 tambah 1.500 akhirnya sepuluh 10.000 pasukan mereka datangkan ke tanah Aceh untuk menaklukkan Aceh namun entah bagaimana ceritanya nih ya ini mungkin pertolongan alam pertolongan Allah SWT juga ya belum sempat melakukan perang yang besar-besaran tiba-tiba saja pasukan atau prajurit kolonial Belanda tersebut mengalami penyakit kolera. Namun tidak terlepas juga dengan masyarakat Aceh. Sebagian besar masyarakat Aceh di saat itu mengalami penyakit yang sama yaitu penyakit kolera.
Dan alhasil sebanyak 1400 prajurit kolera. Kolonial Belanda itu tewas sia-sia Karena terkena penyakit Jadi bukan karena perang, karena terkena penyakit Di saat itu, akhirnya perang Aceh Kedua berakhir, dikarenakan banyak Yang terkena penyakit, oke kita beranjak Ke perang Aceh melawan Belanda Yang ketiga, terjadi pada Tahun 1881 Sampai dengan 1896 Perang yang satu ini dilancarkan secara sembunyi-sembunyi dan dibangkitkan dengan perang yang disebut dengan Perang Visabilillah Perang ini adalah Perang Gerilya Kalau kalian pernah dengar, ini dipimpin oleh Teku Umar serta Panglima Dan juga ikut campur tangan para Sultan yang mana ini terjadi sampai dengan 1904 sebenarnya. Di dalam perang ini memang pada tahun 1899, Teguh Umar akhirnya gugur karena adanya serangan dedakan dari pihaknya. Belanda yang dipimpin oleh Van der Dusen, yang mana perang ini terjadi di Melabuh, bisa ditu.
Nah, Melabuh ini daerah yang ketanggaan dengan kelahiran gue, geng. Jadi, bisa dikatakan gue juga masih orang Melabuh sebenarnya. Tapi ya beda kabupaten aja, gitu. Setelah meninggalnya Tuku Umar ini Akhirnya perjuangannya itu dilanjutkan oleh Cut Nyadin yang mana Cut Nyadin ini Adalah istri dari Tuku Umar Yang melanjutkan perjuangannya dengan Memimpin pasukan Gerilya Aceh Di saat itu Oke Barulah kita ke perang terakhir Alias perang keempat antara Aceh dan Belanda Yang terjadi pada tahun 1896 sampai 1910 Cukup panjang sejarah perangnya ya, gak kelar-kelar. Perang keempat ini terjadi dalam bentuk perang guerilla, beberapa kelompok bahkan perseorangan yang mana pertentangan, penyerangan, blokade, pembunuhan, pembantaian semuanya itu tidak...
lagi melalui order dari pihak kerajaan. Jadi udah gak ada lagi kesiapan yang kayak oke besok kita bakal perang gak? Bener-bener inisiatif sendiri, bener-bener dari setiap sudut kota Aceh, mereka sudah menyusun strategi masing-masing untuk menurutku. membantai dan membunuh rakyat Belanda banyak yang mengatakan kalau perang Aceh ini ternyata berakhir pada tahun 1910 namun ada salah satu apa ya, kayak dokter gitu ya yang bernama dokter Christian Snoch Hohr Gronje dia ini sempat menyamar untuk melakukan sebuah penelitian di dalam hutan Aceh selama 2 tahun menurut pengalaman dia yang dia tahu, yang dia lihat itu perang Aceh justru berakhir pada tahun 1899 katanya jadi gak nyampe sampe 1910 tapi Dari rakyat Aceh sendiri mengatakan Beberapa sejarawan-sejarawan mengatakan Kalau memang 1910 adalah akhir Jadi benar-benar bersih Dimana di saat itu pada detik-detik perang terakhir Pihak Belanda melawan Aceh Pihak Belanda ini mengirim seorang jenderal Yang bernama Van Hout Untuk melakukan serangan umum Di wilayah Aceh Besar, Pidi dan juga Samalanga Penyerangan tersebut dikenal dengan Penyerangan Sapurata oleh pasukan Markusi atau Arsose yang terdiri dari orang-orang Indonesia yang sudah dilatih oleh tentara Belanda.
Nah ini perlu diketahui juga ternyata lamanya pengaruh Belanda di Indonesia itu menyebabkan banyak juga pengkhianat di Nusantara di saat itu. Yang mana mereka akhirnya berpihak kepada kolonial Belanda untuk membunuh saudara sendiri sesama rakyat Indonesia. Semangat juang rakyat Aceh menjadi luntur dikarenakan adanya pasukan Markausi tersebut.
Dan karena mereka melihat wajah-wajah yang... yang menyerang mereka adalah wajah-wajah yang sama dengan mereka sendiri alias gila pribumi lawan pribumi gitu. Disitulah mereka tuh hilang semangatnya, luntur semangatnya dan akhirnya banyak pejuang Aceh yang gugur dan akhirnya menarik diri, mundur, masuk kembali ke pedalaman untuk berlindung. Namun disaat itu pihak Belanda tetap mengejar ayat Aceh hingga ke pedalaman hutan hingga ke pedalaman desa dengan menutup satu jenderal lagi yang bernama Jenderal Van Delen dan disinilah ketidaksiapan rakyat Rakyat Aceh di saat itu membuat rakyat Aceh kewalahan menghadapi Belanda.
Dan akhirnya perang Belanda ini berakhir dengan kemenangan akhirnya diambil atau digapai oleh pihak Belanda. Selama itulah... Pihak Belanda mencoba untuk memerangi rakyat Aceh dan menaklukkan rakyat Aceh Namun pada akhirnya ya rakyat Aceh takut juga Cuma agak kewalahan Belandanya Karena cukup lama perjalanan tentara Belanda untuk menaklukkan bangsa Aceh ini Akhirnya pihak Belanda mengklaim kalau mereka sudah menguasai Aceh dan mereka meminta beberapa kerajaan-kerajaan kecil yang ada di Aceh untuk tunduk pada aturan-aturan yang diterapkan oleh kerajaan Belanda ini gue bacain satu-satu ya, disini mereka itu membuat sebuah perjanjian yang harus...
Kerajaan-kerajaan kecil Aceh tersebut harus patuh pada Belanda dalam semua kondisi politik yang diatur oleh pihak Belanda. Sehingga setiap kerajaan diharuskan untuk yang pertama, membenarkan bahwa daerah kekuasanya adalah bagian dari Belanda. Terus yang kedua, sepakat untuk tidak akan melakukan hubungan dengan pemerintah asing lain.
Yang ketiga, sepakat akan mentaati segala perintah yang ditetapkan oleh pemerintah Belanda. Memang perjanjiannya cukup singkat yaitu 3 poin. Namun tujuan dari perjanjian singkat atau pendek ini pun Untuk mengikat para raja yang ada di Aceh.
Atau mengikat kepala-kepala daerah yang ada di Aceh untuk tetap tunduk kepada Belanda. Dan pemerintahan Belanda juga mengikat raja-raja yang besar kekuasaannya. Misalnya kayak kerajaan Deliserdang, terus kerajaan Asahan, kerajaan Langkat, kerajaan Sia, dan kerajaan-kerajaan lain dengan suatu perjanjian.
Jadi benar-benar mereka ini berhasil menaklubkan kerajaan-kerajaan Nusantara di saat itu. Dan secara terang-terangan dari kisah ini, pihak Belanda mengatakan... Aceh adalah daerah terakhir yang berhasil mereka taklukkan.
Dan mereka mengakui dalam menguasai Aceh mereka sangat kewalahan dan membutuhkan waktu yang panjang untuk mengatur strategi demi strategi.