Transcript for:
Dialog tentang Nasab Ba'alawi dan Ketujuan

Kenalkan nama saya Muharir Nizar Ali dari BNS Mantan Mohib Bin Salah satu kiai saya, guru saya Siapa yang membela kiai imat, laporkan Seperti itu Mohon kiranya untuk memberikan penjelasan terkait pertanyaan saya yang awal tadi Mengapa penelitian ini baru dilakukan sekarang? Kenapa tidak dari dulu? Sehingga semua warga Nahdini itu lebih mengetahunya sejak dini Ibaratnya sekarang ini asap ini sudah menjadi api Kita baru memadamkan Mengapa tidak waktu asap nasabnya itu masih ada kita padamkan jadi tolong diperjelaskan nasab yang mana yang harus kami ikuti selaku santri atau kader-kader nahdatul ulama yang melatar belakangi daripada tesis jendengan untuk menyikap takdir tentang nasab itu selain rasa penasaran dengan pidato-pidato yang mungkin disampaikan oleh Bahar bin Smith dan Habib Rijik Selain itu ada atau tidak Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Jumpa lagi dengan Arman Al-Fatihah Apa kabar teman-teman semua Dimanapun Anda berada Semoga sehat-sehat selalu Di video kali ini kita akan mendengarkan Dan melihat secara seksama Dialog bersama Kiai Haji Imaduddin Ambantani Yang pada saat itu Dicecar pertanyaan Dari Muhyiddin Seperti apa jawaban dari Oke, ya, Ji Maduddin Al-Bantani menjawab pertanyaan-pertanyaan dari Muibin.

Kita simak videonya. Pertama, untuk tiga penanya. Saya persilahkan, ngacung dulu. Satu, dua, tiga ya.

Silahkan. Karena megang nih. Monggo, yang pertama, perkenalkan diri.

Perkenalkan nama saya Muharir Nizar Ali dari BNS Mantan Mohibbin Kemohibbinan saya itu terbukti saya punya banyak sekali kitab dari Pak Lawi ada Sarah Rati At-Taww, Sarah Rati Al-Haddad, ada Bukhiyatul Mustarsidin, Syaikh Bukhiyatul Qutub bin Ufidah, dan lain-lain, banyak sekali. Ini setelah menyimak paparan dari Kiai Aimat, Ini timbul keraguan saya, mungkin bersama teman-teman juga di Basul Masail itu Kita banyak sekali mengambil referensi-referensi dari Kitab Baalawi Dari Puhyatul Mustarsidin terutama itu yang populer Apa ismaturofik juga sering Itu apa kira-kiranya masih relevan untuk di Basul Masail itu untuk mengambil referensi dari kitab-kitab tersebut Setelah sekian banyak kebohongan-kebohongan Yang dilakukan oleh klan Pak Lawi Klan apa klon Mungkin kalau pakai bahasa Jawa Timurnya, klon. Itu satu.

Kemudian yang kedua, mungkin saya ini termasuk yang dapat ancaman dari salah satu kiai saya, guru saya. Siapa yang membela Kiai Imat, laporkan. Seperti itu. Mohon kiranya untuk memberikan penjelasan terkait pertanyaan saya yang awal tadi. Suwengus Alhamdulillah, luar biasa.

Selanjutnya yang kedua, dari Ansar. diambil aja Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh Mohon maaf beroyai Ini izin bertanya Sebelumnya untuk Gai Imaduddin saya mohon maaf karena pernah suuzon. Sekali lagi saya mohon maaf pernah suuzon karena saya ini sering jelajah di dunia medsos.

Jadi saya dulu bukan dari kalangan ya? Namanya? Oh iya, nama saya Eron. Erwan Pak Erwan Iya dan saya backgroundnya dulu bukan dari pondok Pak saya memang backgroundnya akademisi dulu Pak dan saya tahu dari kecil itu bahwasanya Habib itu ya keturunan Nabi Hai tapi setelah saya mengikuti awal mulanya saya mengikuti channel YouTube-nya Syed Zulfiqar waktu itu setelah pasca ini Pak apa abad satu abad NU disitu saya mulai mengkaji saya mulai mencari referensi ternyata luar biasa memang gitu kan Nah namun pada saat ini yang masih membuat ganjalan di hati pandangan secara akademisi mengapa penelitian ini baru dilakukan sekarang Kenapa tidak dari dulu sehingga semua warga nahdini itu lebih mengetahuinya sejak dini ibaratnya sekarang ini asap ini sudah menjadi api kita baru memadamkan Mengapa tidak waktu asapnya itu masih ada kita padamkan itu terima kasih itu saja yang bisa saya pertanyakan sekali lagi saya mohon maaf saya akhiri Allah maafiq illaquw ammettari wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh salam warahmatullah wabarakatuh pertanyaannya sederhana tapi luar biasa itu selanjutnya Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh hai hai Yang terhormat Bapak Kiai, Imanuddin dan semua yang hadir Saya akan perkenalkan diri Yaitu nama saya Abdul Hadi Haryanto Kebetulan anak ranting Tanvisya Pekonbawai Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat Jadi disini Saya berangkat, banyak sekali sebenarnya Pak Kiai yang mau saya tanyakan. Karena menurut saya, saya adalah kader NU.

Dari IPNU ikut Makesta. Dari KPNSOR saya ikut PKD Dari Banser saya ikut di Klatsar Dari BKNU atau PDPKBNU saya ikut PDPKBNU Dari Pagarnusa, Insya Allah, saya ikut Pagarnusa. Jadi disini saya punya gus. Itu dulu sering mengenalkan saya dengan para habib.

disitu saya banyak keraguan Pak Kiai setiap Habib yang datang itu di rumahku saya itu anaknya abah saya itu kapan pulang itu minta oleh-oleh sampai oleh-olehnya itu aneh-aneh Pak Kiai akuarium yang sebesar ukuran 30x50 ini untuk Ani, ini untuk Ani untuk oleh-oleh Habib jadi seperti itu jadi saya sebagai santri di belakang itu Pak Kiai banyak sekali pertanyaan kenapa kok Habib ini seperti itu jadi pertanyaan saya simple untuk meyakinkan saya dan kemungkinan rekan-rekan yang hadir ya itu Itu untuk mengikuti habib atau habib itu yang mana Pak Kiai? Apa yang dari Baalawi atau yang lain? Karena cucu Nabi ada Hasan dan Hussein.

Jadi tolong diperjelaskan nasab yang mana yang harus kami ikuti selaku santri atau kader-kader Nahdlatul Ulama. Mungkin ini yang dapat saya sampaikan. Lebih dan kurangnya. Wallahumma'afiq ila'akwamu'tarik.

Wassalamualaikum. Waalaikum warahmatullah wabarakatuh selamat menurut mantep karena dah kadang ditunjuk ngacung dari jenengan jadi empat ya 40 biar enggak kebanyakan empat dulu ya mantar suruh proyek tempatan ya imat ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan setelah menyimak pemaparan dari jenengan yang pertama kami ingin menguatkan pendapat sahabat-sahabat tadi Nama Samsuri Jal dari Gedung Suryan Yang melatar belakangi daripada tesis senjendangan Untuk menyikap takbir tentang nasab itu Selain rasa penasaran dengan pidato-pidato Yang mungkin disampaikan oleh Bahar bin Semit dan Habib Rijik itu selain itu ada atau tidak itu yang pertama selanjutnya orang-orang yang kita panggil dengan sebutan Habib di Indonesia itu Itu apa seluruhnya klan Baalawi atau ada yang lain? Dan dari pemahaman jendangan waw, ketika sampai di Ubay bin Ahmad, Niku menjadi rancu, menjadi samar.

Dan Ubay kebawah itu kan menulis sejarah sendiri. Nah, pada titik ini ada kepentingan apa Ubay kebawah itu menulis sejarah sendiri? Ataukah ada?

apa dari pihak ketiga entah itu dari apa namanya mungkin bahasa kita dari tetangga sebelah seperti Zionis Yahudi untuk memecah belah umat Islam ketika masuk ke Sunan tak ke Nusantara Apakah memang tujuan awal klan Baalawi mungkin sekitar tahun 18 dan masuk ke Sunan ke Nusantara itu memang bertujuan murni untuk menguasai Nusantara setelah tadi ada pemaparan mulai menguasai situ sejarah dan lain sebagainya ataukah itu hanya baru-baru ini saja, oh ternyata ketika kita hidup di Jawa itu terlalu enak dan dimuliakan akhirnya mereka mempunyai pemikiran untuk menguasai Indonesia. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Waalaikumsalam. Ini luar biasa, kenapa imigran Yaman Baalwi datang ke Indonesia? Apakah benar untuk berdakwah atau untuk menguasai Indonesia?

Dan yang lainnya. Baik, dari empat penanyaan tadi. tadi tidak usah saya komentari karena saya juga udah lupa enggak nyatet yang nyatet ya imat semua disitu kita langsung serahkan kepada Gai Imat untuk menjawab semua pertanyaan tadi Baik, pertama dari Kang Nizar Ali Apakah masih relevan mengambil referensi kitab Ba'alawi?

Sebaiknya dihindari Kenapa? Karena pertama Kita mengambil kitab Ba'alawi Itu ada Al-Man Nawal Adha dari Ba'alawi yang ada sekarang Katanya nasabnya diputuskan tapi ngajinya kitab sulamutaufik. Katanya nasabnya katanya tidak nyambung tapi masih mengaji kitab sapinatu naja atau apa sapinatu sholah apa itu ya.

Yang balawi, kalau Sapinatunaja itu Samir Al-Khadram itu kayaknya bukan balawi Orang Hadram maut tapi bukan balawi Nah Yang kedua, selain Al-Manna wal-Adda itu Ada beberapa Kejendrungan dari kitab-kitab baklawi itu adalah untuk mengangkat kelannya saja. Lihat dalam bukya, dalam bab gafa'ah, dalam bab mujadid. Gafa'ah itu katanya Imam Syarif.

tetapi mengambil dari pendapat lemah Imam Ahmad tentang bahwa kafa'ah bisa membatalkan nikah. Apabila seseorang perempuan menikah dengan bukan kafa'ah, itu bisa... Bisa membatalkan nikah.

Itu adalah. Wajhun. Wajhai. Imam Ahmad bin Hanbal.

Jadi Imam Syafai. Imam Ahmad. Imam Abu Hanifa. Imam Malik. Semuanya sepakat.

Kafaah itu. Bukan sebagai syarat nikah. Syarat sahnya nikah. Tidak.

Tapi hanya syartul luzum. Syartul luzum. Dengan syarat sah itu beda. Syartul luzum.

Luzumin nikah. Seseorang yang menikahkan anak perempuannya dengan tidak sekupu, itu anak perempuannya bisa menerima, bisa menolak. Walaupun dia wali mujbir.

Kan wali mujbir itu ayah bisa menikahkan anak perawan tanpa ngomong lagi sama anaknya. Tapi kalau menikahkannya tidak sekupu, itu anaknya bisa menolak. Namanya sartu luzum. anaknya menerima, walaupun tidak sekupu, sah itu nikah. Tapi menurut imam, satu wajah dari imam Ahmad bin Hambal, tidak sah langsung.

Pokoknya ketika menikahkan itu tidak sah nikahnya. Tapi itu hanya satu wajah dari dua wajah Imam Ahmad bin Abbas. Jadi tiga setengah ulama Imam Ahmad bin Abbas melawan setengah.

Itu yang diambil oleh Baklawi adalah pendapat yang setengah itu melawan tiga setengah. Paham ya? Untuk apa? Untuk mengangkat klan Membenarkan konsep mereka bahwa Mbak Lawi itu tidak pantas anak perempuannya menikah dengan orang Jawa yang diambil pendapat yang sangat lemah satu wajah menghadapi tiga ulama besar Imam Syafi'i, Imam Maliki, Imam Hanabi dan satu wajah dari Imam Ahmad bin Hanbal sendiri tidak setuju dengan pendapat itu.

Hanya setengah wajahnya itu setuju. Itu yang diambil yang terlemah itu. Untuk apa? Mengangkat kelam.

Kemudian mujadid-mujadid Islam itu. Dalam bukya, itu baklawi-baklawi semua yang dimasukin. Nah itu dari sisi ada kecenderungan memang mengangkat kelan saja.

Yang kedua, ulama-ulama kalau mereka beristihad itu harus ditinjau ulang. Asabru wa taqsimnya itu. Bagaimana mereka takhrijul manat, bagaimana mereka tahkikul manatnya. Karena di dalam proses istirahat apagi ada... Adalah al-masail al-muasirah.

Itu jangan kita langsung husnudun kepada kitab. Yang bentuknya kitab kuning. Karena kitab itu kan sekarang bisa aja kita bikin kitab.

Kayak kitab Al-Fikratun Hadi ya. Kertasnya kuning itu. Namanya kitab kuning.

Itu bisa diuji satu-satu dalilnya itu. Nah kita sudah menguji. Katanya ada dalam baklawi itu seorang ulama besar. Syafi'i Sogir. Zain bin Smith.

Jadi... Zain bin Smith itu katanya Syafiq Sogir, dia mengarang kita apa itu kemarin itu yang diambil oleh PWN Ujadim sebagai salah satu referensi tidak sahnya nikah secara video call online. Pendapat yang diambil nomor satunya adalah pendapatnya Zain bin Smith dengan berdasarkan dalil at-telefonu kinayatun.

Terima kasih. Telepon itu Kinaya. Telepon itu Kinaya. Itu tanpa diuji di dalam meja istidlal. Itu langsung diambil oleh PNU Jatim untuk mentidaksahkan nikah online.

Menuju istidlalnya Jen Bin Smith dari mana sampai telepon itu Kinaya. Kinaya itu kan satu kalimat yang bermakna ganda. Kemudian bisa bermakna yang terdekat dengan nian. Misalnya seorang suami mengatakan pada istri. istrinya pulang kau ke rumah orangtuamu itu maknanya apa apakah nyuruh pulang doang Apakah menceraikan kalau niatnya dia menceraikan dengan niat dalam hatinya jadi tetapi kalau tidak tidak jadi tapi kalau nikah tidak boleh pakai kinaya hai hai Contohnya kinaya, misalnya aku halalkan anakku kepadamu dengan 5 gram emas, tidak sah.

Karena menghalalkan itu bisa makna menikahkan, bisa makna nyuruh hubungan tanpa nikah. Tidak sah dengan lapat menghalalkan. Apalagi, aku cengklakan engkau. Itu tidak sah.

Karena cengklakan itu apa bisa makna nikah, bisa makna selain nikah. Maka nikah tidak sah dengan kinaya. Kemudian dalam...

Alkitab itu kinaya Tulisan itu kinaya Maka kalau orang menikahkan dengan tulisan Aku nikahkan anakku kepadamu Dengan mas gawin 5 gram Mas kontan Tidak sah Kenapa? Tulisan itu kinaya. Bisa bermakna memang menikahkan, bisa bermakna dia sedang nulis cerita fiksi. Maknanya dua jadi. Nah yang makna dua itu disebut kinaya.

Sekarang saya nelpon ke Isparman. Ke Isparman. Gimana ini?

Jam berapa saya harus datang ke rumah Kiai? Apakah langsung ke acara? Apakah ke Kiai dulu bagusnya? Ke rumah saya dulu Kiai.

Itu maknanya. apa? yaudah mananya itu ke rumah saya dulu kiai tidak mananya dua kecuali dia rumahnya dua, isinya dua, rumah mana nih?

Dan dia kan orangnya penakut istrinya cuma satu, jadi yaudah telepon itu tidak bisa disebut kinayah seperti tulisan kalau tulisan bisa bermakna ganda itu pun kalau saya ini masalah telepon memang masih bisa untuk tidak sah karena ada ibarah di dalam majmuk di dalam majmuk itu ibarahnya kalau seseorang menikahkan dibalik tirai tanpa kelihatan kelihatan suaranya akad-akad dan itu tidak sah walaupun kedengaran suaranya Nah itu disitu itu telepon tidak sah karena alasannya bukan Kinaya enggak kelihatan orangnya cuma suaranya saja Hai itu kalau pakai alasan itu telepon sah istilalnya tapi kalau alasan Kinaya tidak sah itu istilalnya disebut Kinayanya dari mana itu kitabnya jenmin Smith nah makanya video call itu lebih parah lagi, Tiddi Akul itu melihat orangnya suaranya kedengaran suaranya kedengaran, orangnya kelihatan ya apalagi kinayahnya itu cuma karena ada kitabnya Zain bin Sumit kemudian menarik tahrijul manatnya salah tahrijul manat itu adalah mengeluarkan elat dari sebuah hukum asal untuk disamakan dengan hukum cabang Yang namanya anggur, minuman anggur, homer, homer itu haram. Ulama mencari apa elatnya, homer haram, untuk dikiaskan dengan selain homer. Supaya yang lain itu bisa haram seperti homer. Oh elatnya dia terbuat dari anggur, kata Imam Shafai.

Maka setiap barang-barang yang memabukkan terbuat dari anggur, hukumnya haram. Eh kata Imam Abu Hanifah Kalau Imam Sopai alatnya bukan terbuat dari anggur Imam Sopai alatnya iskar Kata Imam Sopai ditarik Alatnya iskar, memabukan Maka setiap yang memabukan Haram Karena dia khomer Alatnya sama dengan khomer, memabukan Kata Imam Abu Hanifah Khomer ini haram karena terbuat dari anggur Ditahrij Elatnya keluar bahwa dia terbuat dari anggur Maka apabila sesuatu itu tidak terbuat dari anggur Tidak memabukkan tidak haram Kalau diminum sedikit Kalau imam sope ini misalnya anggur Sedikit saja haram Ini apa brandy tidak terbuat dari anggur tapi untuk minum-minuman sedikitnya saja tidak mabuk haram tapi memabuk hanypa tidak Sebelum dia mabuk-mabukan itu Nah, kayaknya kan banyak orang berbeda pendapat dalam masalah ini. Nah, inilah. Tapi dua-duanya bisa diuji dalam meja ilmiah dan dua-duanya kuat.

Tapi kalau tadi itu Zain bin Semit tidak kuat dalilnya. Telepon disebut Kinayah dari majah mana? Itu takhrijul manat. Kalau sudah ada dua dalil, dua elat, maka ditahkikul manat.

Diambil salah satunya, mana yang terkuat? Maka Imam Syafi'i mengambil dalam... Dalam masalah khamber itu adalah memabukkan.

Imam Abu Hanifah mengambil. Apa namanya itu. Terbuat dari anggur.

Tapi dua-duanya bisa diuji. Dan sampai sekarang. Dua-duanya itu tidak bisa diruntuhkan oleh filsafat.

Jadi kalau misalnya sebuah. Tesis itu ketika diuji oleh filsafat jauh dari logika, jauh dari rasional, itu jelas tesisnya itu adalah tesis yang bermasalah. Kenapa?

Filsafat itu kan basisnya adalah satu logis, rasional, dan bisa dibuktikan. Dia scientific evident. Kalau misalnya tidak, apa namanya, setiap sebuah konklusi, setiap sebuah tesis, ditaruh di meja ilmiah, ketika diuji oleh filsafat bermasalah, itu cukup diimani saja. Itu makanya ada rukun iman.

Rukun iman ini sesuatu yang harus kita percaya, tapi ketika harus diempiriskan tidak bisa. Seperti... Adanya Allah Dalil akli dalil banyak Tapi orang yang tidak percaya Kafir itu, ya itu gak bisa. Alam semesta ini terjadi bukan oleh ciptaan Tuhan, tapi oleh adanya Big Bang.

Secara alamiah dan sebagainya. Silahkan saja kita orang Islam, kita sesuai dengan Allah. Al-Quran.

Kul huwa Allahu ahad. La ilaha illa ana fa'budni. Sudah kita yakini.

Makanya rukun iman. Percaya pada Allah. Kenapa harus iman pakainya? Bukan ilmu.

Karena tidak bisa dibuktikan. Percaya kepada Allah itu iman. Iman itu tidak usah pakai dalil yang lain.

Tidak usah pakai empiris. Pokoknya ini kita yakin. Itu Nabi Muhammad ngomong ini dari Allah. Kita yakini.

Itu rukun iman. Itu cuma enam. Satu, percaya pada Allah.

Dua, percaya kepada malaikat. Siapa yang bisa membuktikan temu malaikat? Secara empiris kita lagi diskusi begini.

Malaikat. Malaikat ada tidak? Ada.

Buktikan. Bukan bisa. Jibril datang, Assalamualaikum. Yang ketiga, percaya kepada kitab Allah. Semua orang Islam percaya Quran itu adalah kitab.

Dari mana Allah ngasih langsung begitu dipotok? Ada kitab sejamannya? Nggak ada kitab sejamannya? Itu iman yang bermain di situ. Kita percaya pada Nabi Muhammad bahwa Nabi Muhammad mendapatkan wahyu dari Allah namanya Al-Quran.

Bahwa disebut Al-Quran adalah kitab Itu mainannya iman Bukan ilmu, bukan empiris Kemudian percaya kepada apa lagi? Rasul Nabi Muhammad Rasul bagi kita Bagi kafir Qures Sahirun majnun Yaquluna ambihi jinna Dia orang gila Di Quran diomongin Nabi Muhammad itu bagi orang-orang kafir itu ambihijinah. Atau dia ini adalah orang gila. Yakuluna bihijinah.

Orang-orang kafir berkata Nabi Muhammad ini adalah orang gila. Kenapa kita sekarang percaya Nabi Muhammad Rasul? Iman kepada Nabi Muhammad. Yang Nabi Muhammad mengatakan dirinya Rasul. Iman.

Yang gak perlu adanya bukti sejaman. Mana Nabi Muhammad tulisan dari Allahnya Bahwa engkau adalah utusan Tuhan Tidak ada Itu iman Kemudian iman kepada hari akhir Hari akhir itu ada Dari siapa taunya? Dari Nabi Muhammad Apa basisnya?

Mana? Apa namanya bukti ilmiahnya? Tidak ada.

Itu pakainya iman. Kodol dan kodar. Dari mana kita tahu bahwa kita ini semua mati itu sudah ditentukan Tuhan? Dari Nabi Muhammad. Apa ininya?

Dalilnya? Iman. Sekarang mau ditambahin baklawi.

Iman kepada baklawi turunan Nabi. Dalil gak ada kan? Bukti empirisnya tidak ada Eviden saintifik Gak bisa Kita sejaman gak ada Yang mendekati tidak ada Tapi harus diakini, dipaksa Itu Ngerusak ajaran Islam Berarti rokun iman harus ditambahin satu Yaitu percaya Baklawi sebagai turunan Nabi Mekonon Jere guru ne, kudu milu Iya, nah ini akan ada kaitan dengan pertanyaan kedua Gimana itu katanya saya termasuk salah satu santri yang ditanda kutip Diancem itu tuh sama gurunya, bukan diancem Itu metanda sayang pada santri Karena yang diakini guru kita Mereka turun nabi bahaya Kalau benar turunan nabi Itu kemudian dinafikan bahaya loh Tapi karena Yakin seyakin-yakin Tesisnya ada bisa dibaca Bisa kompirmasi Kang Nurjiannya ini Kang Nizar Baca tesisnya Kia Imad Coba guru saya ini Enggak pakai dalil misalnya Atau dalilnya sudah dibantah oleh Kia Imad Ini dalil-dalilnya guru saya Iya benar Dalilnya kebanyakan 90% husnudin itu Jadi berbasis Dari cinta dulu Berbasis dari keyakinan Kemudian ada orang Memberikan bukti itu Tidak mau, kalau orang sudah berbasis cinta dulu Ada subjektifitas Apalagi dia sudah punya mantu baklawi Waduh, susah itu Sudah punya mantu Mbak Lawi atau sedang bisnis sama Mbak Lawi? Lalu kalau kita tidak percaya, saya tidak percaya kamu sebagai cucu Nabi, langsung di cut itu bisnisnya. Nah, terus bagaimana sikap kita?

Tetap wajib hormat pada guru. Tapi jangan biar... Biarkan guru kita nanti di sana atau di masa depan sebelum meninggal pun dia menyesalnya lebih dalam. Jangan sampai biarkan dia menyesal lebih dalam. Kalau dia menyesal diri sendiri saja.

Itu enteng buat dia Misal suatu saat beliau sadar Anak muridnya Tidak ada yang ikut dia Siapa yang tidak ikut saya Tidak barokah semua Misal, tapi lah kasih percaya Ketika dia sadar Sedikit dia itu Beban Tapi kalau muridnya semuanya Itu ikut dia Bahkan Ikut apabila ada saya Hadir suatu tempat, ikut ngalang-ngalang salangi eh Dajjal kemana kamu ya misalnya kan kemudian dia sadar belum tentu murid-muridnya itu akan sadar seperti dia belum tentu maka ketika itu Hai penyesalannya lebih dalam Hai jangan biarkan guru kita menyesal lebih dalam falaf takfumalai salakabihi ilmun jangan ikutin Yang tidak ada dalil. Kullu ahadin. Yukbalu qawluhu.

Wayuraddu. Illa sahiba hadal qabri. Kama kala.

Al imamu malik. Radiyallahu anhu. Setiap orang ucapannya bisa diterima.

Juga bisa ditolak. Kecuali. Nabi Muhammad.

Itu iman pakainya. Wama yantiku anil hawa. In huwa. ila wahyu yuha Nabi Muhammad tidak pernah bicara tentang sesuatu hal dari hawa nafsunya tapi hanya dari wahyu saja tapi kalau kita lah kita ini sama istri saja kadang marah makan sudah semuanya ada, kobok belum kamu jadi istri saya sudah berapa tahun sih kobokan saja, tidak ingat wih, mau berdua marah dua doang saja emang marah kita Kita dimarahi maning. Kita udah marah keren.

Dimarahi lebih-lebih dua kali lipat daripada kita tadi. Lah model kayak kita begitu. Ucapannya harus diterima semua.

Gak bisa dong. Gak bisa. Kita harus ngukur diri kita. Bagaimana kita. Apa namanya itu.

Apa yang kita ucapkan harus diterima semua. Kadang-kadang kita ini yang lebih tahu dengan diri kita sendiri Kadang-kadang ada nakalnya Salat terawih Kalau di masjid 23 Muhammadiyah datang Ayo kita karena ada acara Kita yang 13 saja Tidak saya ini pengurus NU Mau macam-macam Muhammadiyah kesini Begitu kita kalau di depan orang Tapi barang salat terawih Niru Muhammadiyah Belajar Apa itu pengalaman juga? Ya enggak Betul itu ada yang begitu Kenapa?

Karena kita ada Hizbiyah Kuluhizbin mimaladaihim Hawa nafsu disitu Barang dawek malah Mau enggak terawih semua Sayang Hanya ada di bulan Ramadan Mau terawih 23 sendirian Males Udah terawih gaya Muhammadiyah aja Sendirian begitu Kalau sholat terawih ada orang ngajakin Saya pernah lihat kiai Di serang acara bupati Nujulul Quran Kata bupati Karena ini Acaranya padat Abis terawih Langsung ceramah sambutan dulu Bagaimana kalau terawihnya Terawih sebelah serkaan Saya orang ini Orang Banten Gue bisa dari dulu 2-3 Saya imamnya Mantap kata orang Begitu Tapi lemun dewek kadang-kadang salah Salatnya dikurangi terawihnya, pegel banget 2-3 sendiri. Kalau banyak orang sih keren, banyak temennya kan. Imamnya juga sambil nangis-nangis.

Bismillahirrahmanirrahim Tapi sholatnya kenapa? Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrahmanirrahim Alhamdulillahirrahmanirrahim Nah itu model kayak kita begitu apakah harus diterima semua ucapannya? Tidak.

Kullu ahadin yuqbalu qawluhu wa yuraddu illa sahiba hadal qabri. Man huwa sahibu hadal qabri? Muhammadun nabiyuna sallallahu alaihi wasallam. Alladhi zahiruhu wa batinuhu sawa. Alladhi zahiruhu wa batinuhu sawa.

Betul atau tidak? Nah yang model kayak kita begini Manusia tidak ada yang maksum Siapa saja selain Nabi Muhammad Gairu maksum Bisa salah Bisa benar Bisa berpendapat dengan ilmu Kadang-kadang Bisa juga berpendapat Kadang-kadang dengan Hawa nafsu. Di antara hawa nafsu, cinta. Cinta itu hawa nafsu. Kita disuruhnya membenci karena Allah, mencintai karena Allah.

Tapi ini kita mencintai karena hubungan. Karena pertemanan. Karena enggak enak. Masa iya dia lahir cucu nabi, pas mau mati udah tua jadi mantan cucu nabi. Kita kadang-kadang enggak tega kan.

Tetapi dalam Al-Quran disebutkan sudah ada begitu itu wa aksaruhum lil haqtikarihun Sebanyakan orang itu memang pada kebenaran itu gak suka Kebenaran itu membawa dampak Apabila diungkapkan dia seperti dua mata pisau Nabi Muhammad aja dibilang pemecah belah Nabi Muhammad Nabi Muhammad bawa kebenaran ke Kures Yang pecah belah dulu siapa? Saudaranya Abu Jahal, Abu Lahab Disini ada Hamzah Abbas aja masih disini Sebelum perang badar Abbas, Abu Jahal, Abu Lahab Tidak percaya pada Nabi Hamzah percaya Ali percaya Abu Talib ada di tengah Abu Talib ini PBNU nya ini Abu Talib PBNU Hamzah Banser, Ansor, Pagernusa di sini ada Abu jahal abu-la'ab abbas Abbas itu belum loh Abbas pamannya Nabi yang tercinta Yang orang-orang Medina itu pengen Turunin hujan itu dengan Saidina Abbas Tapi perang badar masih perangin Nabi Pasukan perangnya Nabi itu diperangi oleh pasukannya Saidina Abbas. Pasukannya Abu Lahab, Abu Jahal. Sampai menantunya Nabi juga ikut di pasukan kaum musyrikin ini, kaum kafir ini. Nah ketika diboyong oleh kanjeng Nabi Saidina Abbas, Madwi Ponakan kan.

Saya ini harus banyak nebus, Akil, anaknya Abu Talib segala macam. Macem itu, itu masih dipasukan Kafir Saya harus banyak nebus, gak ada lagi duitnya Kata Nabi Muhammad Wahai Paman Ku Abbas Paman jangan bohong, bohong gimana Ini duitnya udah habis Masih ada yang ditinggal di Mekah Tinggal di Mekah Yang Paman mau pergi kan Paman kemudian Ngomong sama Bibi Ini uang Kalau aku mati nanti kasihkan kepada anakku ya Muhammad tidak ada selain istriku yang tahu tentang itu tentang wasiatku itu aku yakin itu bukanlah dari siapapun itu dari Tuhanmu Allah aku percaya engkau adalah Rasulullah saya Dina Abbas baru percaya pada nabi setelah ngomongin dia ngumpetin duit di Mekah akhirnya bayar lagi sedih Sedina Abbas, tapi Sedina Abbas itu orangnya pinter pokoknya apa yang aku berikan wahai Muhammad untuk nebus saudara-saudara kamu sendiri itu itu akan dibalas oleh Allah Kata Nabi, Allah akan membalas. Maka dibalaslah dengan kerajaan Abbasiyah.

Keturunan beliau nanti jadi raja di situ. Di umat Islam ratusan tahun. Karena didoakan kemudian oleh Nabi langsung.

Ya Allah akan balas. Karena beliau itu banyak nebusin saudara-saudaranya Dari Nabi Muhammad Kalau menantunya Nabi kan yang diboyong itu Ditebus oleh Zainab Dengan kalungnya Siti Khadijah Sahabat pada tahu semua, ini kolongnya Siti Khadijah, gak ada yang mau nerima. Lapor ke Nabi. Ya Nabi, lapor.

Ada apa? Semua pada nebus. Tapi ada satu sahabat gak mau nerima. Kenapa?

Anak Nuzaina menebus suaminya dengan kalung. Terima aja. Ya Nabi, kalung bukan sembarang kalung. Kalung apa? Kalungnya Siti Khadijah.

Nabi langsung ingat pada istrinya yang sudah meninggal. Gimana? gimana nih nabi terima Pak bodoh lah kalau kak kenapa nabi itu sangat mencintai Siti Khadijah kalau ada temannya Siti Khadijah jangan yang udah Islam yang masih kafir dihormati oleh Rasulullah Muhammad s.a.w. karena tahu perjuangan Siti Khadijah Al-Qubra tuh, wih udah jam 12 kemudian dari Kang Erwan mohon maaf pernah seudon saya maafkan Kang Erwan Dan saya itu sudah komitmen tidak akan marah pada siapapun mencaci saya, termasuk pada habaib.

Tidak ada itu nanti saya tuntut mereka itu. Orang saya aja kalau digituin marah nih. Saya aja kalau misalnya saya ini Habib nih.

Ada misalnya Imaduddin. Misalnya itu muncul. Saya marah juga.

Sebelum nanti saya sadar. Dan saya doakan mudah-mudahan Habib semuanya sadar juga. Bahwa ini. Ini kita ini bukan benci. Kalau benci dari dulu saya tidak mengisbat Baklawi.

Kitab saya sudah mengisbat Baklawi 2018 sebelum penelitian. Itu membuktikan bahwa saya tidak karena kebencian. Nah ketika saya membaca, meneliti, menelusuri. Ada kesimpulan lain.

Wajib saya harus menyampaikan. Tidak boleh untuk alami menutupi ilmu di dalam hal ini. Tidak boleh kita menyembunyikan ilmu Makanya saya sudah memaafkan Termasuk pada yang Ngancam-ngancam segala Saya maafkan Ini adalah konsekuensi Kalau kita tidak memaafkan Berarti kita dari hawa nafsu Sudah jelas sesuatu yang akan kita bawa Ini akan banyak menolak Akan banyak yang mengumpat Akan banyak yang mencelak Kok kitanya tidak siap untuk dicelak Wah Bahkan akan menuntut orang mencela. Dia tidak salah mencela itu karena kamu membawa sesuatu yang berbeda.

Walaupun kebenaran itu pasti akan membawa sesuatu hal yang tidak mengenakan bagi orang-orang terkait. Baik bagi baklawinya maupun bagi orang-orang yang mencintainya. Tetapi kalau tidak disampaikan, tidak diberitahu kita salah.

Membiarkan orang dalam kebenaran. kesesatan banyak yang dirugikan juga saudara kita, banyak yang didawir tuh, kemudian mengapa baru sekarang iya karena baru sekarang aku dapatkan bukti-buktinya Oh tidak dari dulu Gak enak suaranya Ya itu saya bingung kan Kenapa baru sekarang Ya kayaknya sekarang taunya gimana sih Kenapa baru sekarang Kenapa gak dulu Ya dulu mah tugasnya Yai Hasim As'ari Tapi tidak ada alasan Mbak Yai Hasim As'ari meneliti nasab Habaib, kenapa? Habaibnya masih bagus-bagus Ngapain orang ngaku cucu Nabi orangnya soleh Orangnya alim kita curiga Tidak ada alasan Kalau sekarang ada orang ngaku cucu Nabi, susah cacimaki Tidak seperti Rasul Ngaku cucu Nabi suka Ngerampas akuarium Mereka orang ngaku cucu Nabi minta istri orang ngaku cucu Nabi flexing enggak malu-malu ngaku cucu Nabi menampakkan kemewahan ...duniawi, ngaku cucu nabi joget-joget melulu, haiya haiya, udah itu tidak sah jadi wali nikahnya kata saya itu, seluruh abaib, tidak sah jadi wali nikah, eh jadi saksi nikah, kecuali ada kiai yang...

lain duduk dua orang kalau cuma habaib dua orang tidak sah itu nikah, kenapa? ya karena tidak ada muruah syaratnya seorang saksi itu harus muruah muruah itu diantara antaranya hilang kalau dia suka main catur main satu tiap hari dari jam 2 sampai habis maghrib wisadzan go terus by turun direnma kecuali sudah kemakan itu rajanya mati baru yuk salat dulu katanya walaupun tukang salat kalau suka main catur tidak ada yang lain saksi nikah cuma dia suka main catur berdua enggak sah itu kenapa Saksi itu salah satunya harus Sohibul muru'ah Yang kedua, tukang joget Itu orang yang tidak punya muru'ah Makanya jadi kita lakawali Kenapa? Wali tidak ada yang tidak punya muru'ah Uang yang dianggap walinya aja dari mereka masih gelam joget-joget. Lah dari mana itu?

Kita madabnya madab sepei. Kata Patul Moin, muruah itu diantaranya hilang satu makan di pasar, di pinggir jalan, tanpa menggunakan peci. Yang kedua Main catur terus menerus Suka main catur Kalau main catur sekali-kali 10 tahun sekali Itu tidak Yang kedua Yang ketiga Adalah joget Joget Joget, walaupun sekali kalau di-shotting, itu berulang-ulang, itu arahnya mudawin. Walaupun sekali jogetnya, tapi pengulangannya dia itu sadar di kamera, mau joget, itu sudah hilang, walaupun hanya sekali.

Kenapa? Videonya terus diulang. akan jadi pelajaran bagi santri-santri kita kalau mereka dianggap orang yang soleh nanti anak-anak kita, orang-orang Jawa yang kiayanya coba lihat adangnya si kiayi NU yang turun itu ada Gus Bahama, katanya Gus Bahama dipakai dipaksa itu lihat videonya dipaksa nggak mau Gus bahanya tapi nggak enak ada di dalam majmuk Bagaimana kalau nggak enak ada itu kalau nggak enak ditarik begitu masa nggak mau langsung pencah Winga bagus coba lihat Gus bahak ketika joget itu dia tidak mau dia dipaksa hai hai Mungkin supaya ada alibi, weh ada kiai Jawa juga yang joget-joget itu, tidak ada kiai-kiai yang NU, suriah NU, joget merawes, hanya, gak ada. Itu sudah kilatul muru'ah Sudah tidak sah jadi saksi nikah Apabila munfaridah ini Kalau yang lain ada Santri misalnya ada lima orang duduk Dia jadi saksi muru'ah Mu'ayyan tetap sah habis jadi saksi Mu'ayyan itu kenapa? dianggap sejodoh itu saksi benar emang walaupun tidak dicatat tapi kalau saksinya hanya mereka berdua siapa saja yang pernah dinikahkan oleh Habaib berdua saja tidak ada yang lainnya ulangi lagi nikahnya itu hukumnya begitu katanya kita ngaji kitab kuning kitab kuning bareng Habaib ya Tuhan Kecuali Habaib.

Jangan, gak bisa. Semuanya masuk. Apa alasannya Habaib tidak masuk dalam joget-joget itu?

Joget hilang meruah. Hilang meruah tidak sah jadi saksi. Siapa yang paling dianggap wali di Balawi? Semuanya pernah kita lihat joget.

Makanya kita orang percaya nih orang joget jadi wali. Gak percaya orang joget jadi wali itu gak percaya. Laisa fihim waliyun Mufrodan munakkaran Ya dulu alalqillah Laisa fihim waliyun Yaumina hadad Laisa Cirinya apa?

Ya cirinya itu joget itu Siapa sih yang paling soleh? Pasti joget itu Dari mereka Wali-wali kita Apa wali? di wali kita, kiai kiai kita?

gak ada wis jadi ketua suriah atau suriah MWC, udah malu dia peci neng dindi neng sawah macul ngepeci sudah jaga muruah, jadi santri saja, jaga muruah, mau izin sama saya pakai sarung, jaga muruah dia, ligannya di dalamnya pakai celana, Pas sampai terminal belum kuat dia dibuka sarungnya. Itu namanya jaga muruah kepada guru. Gak mau kelihatan tidak seperti sahabat. Itu jaga muruah itu begitu. Kehormatan itu.

Allah mawuruduahirun wabatinan kita. Ya muruah itu kepada manusia. Menjaga kehormatan itu di hadapan manusia.

Kalau kita tahu ini di kamera. Jangan joget walaupun sekali. Karena kamera itu bisa diulang.

ulang-ulang gitu gimiknya kayak walibay kalau nerangin serius nggak ada ketawa kalau lagi ngajar ngaji dia kalau karena lagi di YouTube seorangnya Buya khai sholat sholat Kayak wali-wali Tapi ketika joget Merawis Ngower-ngower bawah-bawah Masya Allah Ternyata dia serius Itu gimmick Apa? Hanya gimmick saja. Itu masuk di dalam iklan.

Masuk di dalam cara menarik pasar. Beda dengan kiai-kiai kita. Biasa-biasa saja. Coba lihat kiai-kiai itu biasa-biasa saja.

Gus Bahar. Ngajar-ngaji di hadapan siapa aja biasa ketawa-ketawa tidak gimmick. Menjaga action.

Menjaga marketing. Enggak karena apa? Ilmu nyekya NO itu bukan marketing. Memang dia alim. Memang dia soleh.

Begitu di hadapan orang, begitu juga ketika tidak di hadapan orang. Tapi sekarang ini ada abu-abu-an. Marketing ansih.

Gimik saja dia bergaya begitu Lagi ceramah Pakaian ulama Tapi ketika jalan-jalan Tidak pakai pecik Nah orang maksupurraksi itu Apa hukumnya jatuhnya Akrabu ilal fiski Makanya Kiai banyak yang pakai pet Kalau jalan-jalan pakai pet kan Pakai rukulak Kalau dia malu pakai peci Kenapa? Menjaga kepala ini Itu adalah Merupakan bagian dari muruah Menjaga adalah Hai tapi ada orang-orang yang gimmick sekarang kalau lagi enggak dia pun dipengajian pakainya lepis pakai jas apa pakai apa jaket kayak apa namanya itu preman dan sebagainya itu namanya dia gimmick agama hanya digunakan sebagai gimmick marketing ansi hai hai Udah jam 12, ini kita lanjutkan Kak dari Pak Abdul Hadi Arianto Sering minta oleh-oleh, ada Habib sering minta oleh-oleh seperti aquarium Aquarium masih murah, di Lampung ini Ada Kak Habib mintanya Alpap Bisa dikonfirmasi Dan saya punya saksinya Mintanya apa? Alpat Makanya jangan jadi muhipin Nah kalau kelas kita Ya kalau di Dawir paling ya rokok sebungkus Gak ada apa-apa di kandung kita Tapi kalau kelasnya Kelas camat, ya mungkin Motor Kalau kelasnya Kelas bupati, ya udah alpat itu. Wali kota, kelas gubernur, waduh beda lagi dawirnya.

Kelas presiden, bisa yang lain, tambang bisa itu. Makanya, Kita nilai kerugian dan kemanfaatannya Kita percaya kepada nasab orang yang bukan jujur nabi Hanya memalukan aja kan Yang ada hanyalah kemedaratan Medarat buat kita, medarat buat dia Maka hari ini orang yang akan selamat Dari kejelekan orang-orang yang mengaku turun Nabi, hanya satu. Dialah orang yang tidak percaya bahwa dia adalah cucu Nabi. Selain itu, yang masih ragu-ragu, iya ora, iya ora, bisa masih ditekan.

Masih bisa untuk diintimidasi. Kamu gak percaya, kamu akan masuk neraka. Aneni cucu Nabi, turiat Nabi, cucu Nabi, kekasih Nabi, dan sebagainya. Kita akan terngiang-ngiang, tapi namun deklarasi di dalam hati.

Terima kasih. proklamasi, sendiri saja kita ngomongnya, saya, tidak percaya bahwa, Habib cucu Nabi, sendiri ngomong, ketika ada dia, tidak akan kena, dia ngomong sedikit saja, ngelunjak, kita bisa melawan, tapi kalau dalam hati kita masih ada sedikit saja, kepercayaan, sulit kita, untuk bisa membela diri, ketika sedang berhadapan, karena yang kita inginkan, inginkan ke, cintaan Rasulullah ini saja yang ada di otak kita kecintaan Rasulullah, barokah syafaat dari Rasulullah sementara sebenarnya orang itu hanya menggunakan nama Rasul untuk kepentingan dia itu saja yang terjadi maka harus proklamasi sendiri masing-masing kalau tidak proklamasi rasakan sendiri saja Nasab yang mana yang harus diikuti? Habib yang mana? Ini, Habib itu hanya keturunan Baklawi asalnya. Jadi keturunan Nabi itu kan tidak ada gelar sebenarnya.

Cuma kemudian di abad ketiga hijriah muncul sebuah tradisi dari umat Islam dimulai dari para raja-raja menyebut turunan Nabi Syed dan Syarif. Kemudian berlangsung terus Sayyid, syarif, sayyid, syarif Baklawi ini Ada di Mekah Sebagian Tidak boleh oleh syarif awan Mekah Penguasa Mekah menggunakan sayyid Karena Mungkin sudah tahu mereka Ini mengaku Itu namanya iddi'a Iddi'a itu harus diikrar Oleh orang-orang yang sudah sebelumnya ada Orang yang mengaku Anaknya Kiai Imam Syapei Ibu Itu namanya idia Nah kata Imam Syafai betul dia anakku Itu namanya ikrar Nah disana dia mengaku turun Nabi Dengan gelar syait tidak boleh Oleh syarif aon Kalau enggak pakai syait Apa ya habib Pakailah habib Kemudian bikin narasi Di Indonesia Turunan Nabi itu ada yang belar syait Ada yang belar syarif ada yang belar habib Kalau keturunan Nabi Yang ulama Itu Habib Kalau keturunan Nabi Sajjad bukan ulama Sayyid Nah akhirnya ini Habib ini Seperti lebih besar daripada Sayyid dan ini dibangunnya Narasinya puluhan tahun Sampai sekarang terbentuk Makanya kadang Kiai-Kiai Saja masih salah Ngomongnya kan Kata Kiai Itu sunan gunung jati Masih Habib Maksudnya masih turunan Nabi Bukan Habib itu artinya turunan Ubedillah Itu masih Habib Itu juga masuk Habib dia Itu saking sudah Suhro istifadahnya istilah itu Bahwa Habib itu turunan Nabi Padahal Habib itu adalah Sebuah produk Sosial dari kaum Mbak Alwi Untuk menaikkan level dia Sebagai pengaku keturunan Nabi Yang paling hebat dari pengaku kuturun Nabi yang lainnya. Karena dia itu tidak boleh menggunakan sayyid di Mekah, maka dia menggunakan Habib.

Setelah itu, pintar dia, Habib itu turunan Nabi yang sekaligus ulama. Kalau yang belum ulama tetap dipanggilnya sayyid. Lah, akhirnya kan hari ini orang yang sayyid itu tidak terlalu dihormati. Datang sayyid Fadil Al-Jailani dan Dari Turki.

Dari Libanon. Turunan Syedul Qadir. Biasa-biasa saja. Wang gelarnya bukan Habib. Tapi Lamun Anawang Singh.

Pakai gelar Habib. Itu dihormatinya beneran. Karena apa? Kalah menggunakan istilah. Oleh sebuah iklan yang terus-menerus.

Nah ini. Makanya dalam teori kebenaran hari ini, kebenaran itu bukan hanya kebenaran, tapi kebohongan yang diulang-ulang pun nanti akan bisa menjadi sebuah kebenaran. Dan itu yang sudah terjadi. Nasab yang mana? Nasab yang terbukti dia itu sahih sebagai turun nabi, dialah turunan nabi kalau baklawi ini sudah terbukti bukan turunan nabi kalau ada orang mengaku dari turunan ar-rosi sebelum kita meneliti maka yabqo ala halihi dia masih sesuai pengakuannya Untuk mengetahui benar tidaknya Teliti Coba silah-silahnya Ngaku turun Nabi dari atas Ke bawah atau dari bawah ke atas Oh Nabi Nanu, Nabi Nanu, Nabi Nanu Kita lihat di dalam kitabnya Kitab-kitab kita benasamnya harus punya kalau kita nggak mau biarkan aja kita dalam pengakuannya itu hormati saja dia sebagai mana pengakuannya itu jadi hari ini Hai hari ini nih selain kita benasap DNA juga bisa untuk menjadi validasi nasab bukan untuk ngacak-ngacak nasab udah dites DNA jadi ya j1 itu udah deket itu kalau Udah tes DNA nya J1 Tinggal mencari kode-kode Kureishi Mencari kode-kode Saidina Ali Karena tidak setiap J1 juga turun Nabi Tapi syarat pertamanya harus Haplogroup nya J1 Sesudah haplogroup nya J1 Baru dilihat Apakah ada kode Kureishi Itu ada di dalam badan kita Kode Kureishi Kode Saidina Ali GFC 1050 Atau 15 ribu Itu ahlinya dokter Sugeng Itu ada semuanya Jadi hari ini kalau ada orang aku nabi Dibawa ke Tes DNA Itu langsung Kalau kita begini kan Sebenarnya masih bisa dibanta-banta Bisa bohong Tapi getih mau bisa Paling dia Menggunakan teori lain Untuk bisa menyelamatkannya Yaitu dengan paham keagamaan Tes DNA haram Harus begitu Kalau tidak begitu mereka berarti sudah menyerah dong Selagi mereka masih ngomong Tes DNA haram Itu masih ada perlawanan Tinggal kita mencari dalil Istidlalnya dari mana DNA haram itu Tidak ada kan cuma patwa haram Tapi tidak ada istidlalnya Sedangkan dalam kaida Ida wujidatil maslahatuh Fasam masyar'ullah Ketika maslahatan itu ada disitulah ada syariat Allah Jadi sesuatu yang tidak ada dalilnya dari Al-Quran Al-Khatis Tidak ada di ijma'nya Dikias juga susah Ya kita tinggal maslahat apa tidak buat masyarakat Ida wujidatil maslahat fasamma syar'ullah Ida wujidan nasu fasamma al-maslahat Kalau nas itu ada Disitu ada kemaslahatan Nas sudah ada di Al-Quran Walaupun tidak sesuai dengan akal kita Pasti disitu ada kemaslahatan Tapi untuk sesuatu yang tanpa ada nas Itu yang dilihat adalah maslahat Apa tidak Kalau ada maslahat disitu Disitulah syariat Allah.

Kira-kira mas Lahat nggak tes DNA itu. Ada orang ngaku-ngaku nih. Ini anak saya bukan anak kamu.

Wih anak saya. Lahirnya dari istri saya. Iya.

Tapi waktu kamu pergi. Saya buahin diha Misalnya yang ngakunya begitu Nah ini harus dites DNA Maslahat apa tidak tes DNA Maslahat Sekarang ada para ahli ngomong Kami bisa menelusuri Sampai Nabi Adam Yang ngomong dokter Sugeng Dokter Arikeng Dokter Aswaibi dari Yaman Dan lain sebagainya Dokter Abdul Ajiz dari Timur Tengah Ngomong bahwa Keturunan Nabi itu kalau benar haplogroupnya J1 yaudah pada ahlinya yang ngomong masa yang ngomong itu ahli alpiyah yaudah yang yang ngomong ahlinya, ahli DNA di Indonesia ada, dia bisa berdebat dan malam Sabtu depan itu ada di Roma nanti dia nanti akan ada di Roma-Irama dokter Sugeng Sugerto dari badan riset dan inovasi nasional nah mereka para dokter-dokter itu sudah ngomong kami bisa bertanggung jawab bahwa ini mustahil cucu nabi ya ada percayaan yang siapa maning menurut tes DNA menurut ilmu nasab Dia putus. Menurut sejarah tidak terkompirmasi.

Menurut DNA dia melenceng. Lalu berdasar apa kita bisa untuk menerimanya? Husnudon. Husnudon itu.

Itu. Itu koidahnya Tidak dihitung Sebuah don kalau sudah jelas Salahnya Don itu kalau kita ditahu ini salah apa benar Kalau sudah terbukti salahnya Tidak boleh don lagi Karena sudah salah Jelas Taklit-taklit sama siapa Taklit itu kalau kita tidak punya dalil Kita sudah punya dalil Taklit itu Tidak ada dalil Haram Apalagi Kiai ngomong taklit-taklit Itu memalukan Coba bagaimana zamud taklit itu Di dalam Al-Quran, di dalam Al-Hadis Di dalam Ihya Ul-Muddin Bagaimana Imam Ghazali itu Mencelat taklit bagi orang Yang sudah bisa baca kitab kuning Seorang alim, seorang ulama Tidak boleh taklit Dia harus istidlal Sesuatu yang Dimungkinkan Hanya dengan Membaca-baca. Dimungkinkan sesuatu dengan mukabalah. Mukabalah dua kitab. Kalau misalnya kurang tiga kitab.

Empat kitab. Kemudian kita ambil ini mana. Yang paling sohe dari beberapa kitab. Itu taranya bagi orang alim. Orang alim kok ngaji suwe-swe.

15 tahun orang balik-balik mondok. Barang ditakori masalah baklawi taklit. Lah otak kitanya buat apa? Kita belajar lama-lama ini mau dikemanain.

Hanya gara-gara gak enak sama temen kita ngomong taklit masa lalu. Sampai ada kiai yang ngomong begini. Saya gak mau baca. Tesisnya. kiai imat, gak mau saya kenapa?

kalau baca saya kena konsekuensi kalau gak baca berarti kan belum kena hitam katanya iya, ngawak karpe dewe enak dewek, dia gak mau kena hitob dimarahi Allah dengan cara, kalau ada kitab saya, lari dia gak mau baca, karena kalau sudah baca bagi orang yang punya akal dia bisa untuk memahami, kemudian dia berfatwa tidak sesuai dengan pemahamannya itu hukumnya haram makanya daripada haram gitu kan, lebih baik saya gak baca katanya, saya mah taklit aja di masa lalu, saya tanya taklitnya sama siapa? bahasa Mbahasim, mana kalimat Mbahasim yang mengisbat walaui? Tidak ada.

Itu lapat syaid di dalam konon asasi. Lapat syaid itu al-kalimatul lati la yuqsadu bihal isbatu laisat isbatan. Itu kaidah. Di dalam ilmu nasab.

Baca kitab Rasail fi ilmil ansab. Baca kitab Muqaddimah fi ilmil nasab. Bahwa kalimat yang tidak ditujukan untuk mengisbat laisat isbatan.

Dia bukan isbat Li'anal isbata Yah taju ila dalilin Kama'anan nafya Yah taju ila dalilin Isbat itu membutuhkan dalil Seperti menafikan juga butuh pada dalil Saya menafikan Ada dalilnya Buahnya keratusan dalil kalau diurut Sekarang Mbak Lawi Ini Mengatakan dirinya cucu nabi Itu yah taju ila dalil Sekarang mana dalilnya Ini dalilnya Ini yang meruntuhkan Ini lagi dalilnya Ini yang meruntuhkan Ini lagi Wis dasar kamu mah hasud Iri Dengki Ya susah kalau udah begitu Ayo silahkan ada dalil Kita punya Apa namanya Dafud dalilnya Ini dalil ini Ada dafud dalilnya Ini dalil ini Ada dafud dalilnya Makanya kita kirimi surat pada Rabi Talawiyah Sampai sekarang gak mau Kata saya sama manajemen Bang Haji Ramai Rama nanti Robi Talawiyah diundang. Langsung diundang pakai kertas. Saya mah diundang manajemen Bang Haji Ramai Rama hanya SMS.

Siap. Tapi Robi Talawiyah dikirimi surat. Dan sudah tidak mau diundang sama Bang Haji Ramai Rama. Nggak mau dia. Saya sudah datang ke pasuruan, diundang oleh Aki Ali Badri katanya mau dipertemukan sama topik segap untuk bicara nasab.

Saya datang ke pasuruan. Rumahnya Kiali Badri, gak mau untuk topik segap Tapi framing memang kan beda Wih gak mau datang ke Banten, ya di Banten Karena saya sudah tahu SMSnya topik segap Atau dari perwakilannya yang mengatakan Kami Robita Lawya tidak akan datang dan tidak akan mengirimkan Wakil Ya sudah Kalau tidak mau datang Tidak ngirimin wakil atas nama Rabita Buat apa saya debat dengan orang itu Tapi tadinya Karena Ya ini penganten Kata panitian Kalau tidak ada kiai bagaimana? Ada keinginan saya untuk datang.

Kasian kan orang demodal-modal itu. Akhirnya banyak yang SMS, banyak yang kirim surat. Jangan datang. Ini hasil istihara Jawa Timur.

Kata Syed Julfikar. Tidak boleh datang. Akhirnya saya tidak datang. Preming. Al-Kaburi.

Pengeran maweruh. Yang kabur siapa? Kalau misalnya. Ada itu yang.

Berteriak-teriak kemarin Saya sudah tang-tang Kalau misalnya Merasa punya dalil Kapan waktunya Kita berdiskusi Atau siapa saja Kalau merasa punya dalil Silahkan tentukan waktunya Kapan kita berdalil Kapan kita berdiskusi Bikin kita judulnya aja salah Judulnya aja udah salah Menurut ilmu Nahu Ya bagaimana isinya Jangan-jangan nanti bacanya dari kiri kanan Serehat Saya kalah pasti kalau kitabnya dari kiri ke kanan itu Kemudian Dari Kang Samsurijal Latar belakang apa? Itu latar belakang sudah Sering itu tadi itu ya Tapi mereka bikin framing Katanya latar belakangnya itu karena mau Kawin sama Sharifah Sharifahnya menolak atau tidak boleh Sharifah siapa? Istri saya itu namanya Mahbubah Mushrifah bukan Sharifah Ikut orangnya juga tuh Bukan seripah, ada karena katanya nyalon bupati, tidak didukung, marah.

Ini nyalon bupati, pakai partai, bukan pakai kabib. Partainya diborong, takut calonnya dulu tuh ngelawan saya. Yang gak bisa nyalon, kalau partainya diborong sama calon satunya.

Dia lawan bumbung kosong. Begitu. Ada lagi katanya pengen...

jadi mu'i, sekarang ada lagi nih yang baru ternyata dia pengen jadi ketua mu'i, kemudian marah sama Habib urusannya Habib sama mu'i apa gak ada, gak masuk akal semua itu, jadi latar belakang itu, ya itu kita penasaran ahlak begitu, ngaku cucu Nabi Tidak sesuai dengan ajaran Nabi, ngaku cucu Nabi, itu aja. Sebelumnya itu kan tidak terlalu muncul tuh orang-orang model-model begitu. Lama-lama penasaran juga.

Kemudian, apakah ada pihak ketiga? ketika mereka mengaku sebagai keturunan Nabi itu saya tidak mendeteksi itu yang saya deteksi memang mereka sengaja untuk mencari leluhur mereka mereka ini tidak tahu leluhur mereka siapa Yang taunya mereka luhurnya namanya Ubed bin Isa bin Alwi. Begitu.

Nah ketika ada seorang ulama besar namanya Jadid. Di situ ada Abdullah. Bin Ahmad Bin Isa, kan ada mirip tuh Ada Abdullah Bin Ahmad, Bin Isa Oh, Abdullah ke Ubeid Kan dia Ubeid, ya, Bin Isa Ini ada Abdullah Bin Ahmad Bin Isa Nah ini mirip Dia kemudian ngaku ke situ Silsilahnya Abdullah bin Ahmad bin Isa bin Muhammad Al-Naqib bin Ali Al-Uraidi Sekarangnya mereka Alwi bin Ahmad Eh Alwi bin Ubed Bin Ahmad bin Isa bin Muhammad Al-Naqib Sebelumnya bukan itu Sebelumnya itu ngaku ke Bani Ahdal dulu Ubed Bin Isa bin Alwi Bin Himham bin A'on bin Musa Al-Kadhim Al-Kadhim Karena kemudian mereka tahu Musa Al-Kadim tidak punya anak Aon Tertolak Oleh kitab-kitab nasab seperti tahdibul ansab, mereka lebih pintar daripada yang dicangkok. Yang dicangkok mah sampai sekarang tertolak tuh. Karena awan ini bukan anak musyalkadim, tapi mereka mah sudah ngancam.

ke Ahmad bin Isa ini pada abad 9 mereka ini bersaudara Ibnu Am Ahuhu Wabnu Ammihi kata Rumel kemarin dia bikin sebuah narasi Ibnu Ammi itu maksudnya kan yang jauh juga Ibnu am ya kita ini semuanya Ibnu am dari Nabi Adam Qabil habil nabi sis tetapi sebuah ibarah itu kalau didahului oleh pendahuluan yang maknanya dekat maka makna setelahnya itu adalah makna yang dekat dengan mana yang dekat itu apa itu maksudnya disitu ada qadimah akhqadimah jadduhu Muhammad bin Sulaiman Minal Iraq ilal Yaman Huwa Wa Ahuhu Wa Abnu Ammi Itulah adalah Ahuhu Wa Abnu Ammi Itu menandakan Ibnu Ammi ini adalah Ibnu Am yang dekat sekali Karena disitu ada Ahuhu Jadi Ahuhu ini adalah Bani Kudemi Bani Kudemi dan Bani Hadalin bersaudara Yang satunya adalah saudara sepupu Berarti satu kakek Yang anehnya juga Bani Kudemi pun silsilahnya sekarang yang disebut saudara sakit itu, itu berbeda semua tiga orang ini. Bani Kudemi sendiri nyari silsilah. Bani Ahdal sendiri nyari silsilah.

Ini Mbak Alawi nyari sendiri silsilah. Semuanya berbeda. Orang yang bersaudara kemudian berbeda. Itu saya bisa memahami dari peristiwa Cirebon tentang nasab Sunan Gunung Jati.

Wah masa lalu berulang kembali Kata saya Kita udah musawarah di Cirebon Bahwa Sunan Gunung Jati Ke Musa Al-Kadim Ada yang di Banten itu Yang masih baklawi Gak mau Kalau kita tetap ke Ubedillah Jadi satu silsilah Satu kakek Namanya Sunan Gunung Jati Yang satu menulisnya ke Musa Al-Kadim yang satu nulisnya ke Ubed itu untuk mengkompirmasi bahwa masa lalu itu seperti itu kejadiannya jadi saya katakan hari ini apa yang terjadi ini adalah pengulangan dari masa lalu makam palsu katanya Ubed dimakamkan di Yaman Ahmad bin Isa hijrah ke Yaman, mana buktinya? buktinya adanya makam Kata saya makam itu palsu Kemudian muncullah Makam Sumodiningrat Makam palsu Seperti itulah dulu mereka Mengisbat makam itu Ini dapat Allah semua Mereka ngomong Wali Songo 500 tahun tidak tercatat Makanya tidak bisa diisbat Setelah diteliti Mereka 500 tahun lebih Semuanya dibalas Sama Allah Semuanya itu Ngomong apa baik deh Engkau muncul Munculnya bukan dari saya Kebanyakan dari orang Muncul sendiri Narasi yang mereka bangun Kemudian dijawab oleh kejadian-kejadian yang diluar kendali kita. Ini menunjukkan bahwa memang semuanya sudah waktunya. Kata Syekh Nawawi, Wallahu wal muwafiku ila akwami tarikin. Wassalamualaikum.

Alhamdulillah kita sangat puas nanti akan di upload di channel youtube Ustadz Suparman Abdul Karim jangan lupa subscribe jangan lupa di tonton ya tapi akan melalui proses editing terlebih dahulu kita tidak langsung upload karena khawatir ada kata-kata yang tidak pantas untuk dipublikasi baik demikian kita kembalikan kepada pembawa acara Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Diusyapkan terima kasih mudah-mudahan kita semua dapat mengambil ilmu yang manfaat bahwa acara ini bukan mengajarkan kita untuk membenci tapi justru untuk saling mencintai Untuk selanjutnya, mencintai karena Allah Karena Allah meskipun nasabnya tidak sampai nabi kita cinta bukan karena nasab, karena ilmu Itulah tadi jawaban-jawaban yang sangat luar biasa dari Kiai Haji Maduddin Albantani Semoga dengan adanya dialog tadi memberikan pencerahan kepada kita semua tentang nasab balawi bagaimana menurut pendapat teman-teman semua silakan lanjut di kolom komentar Terima kasih sudah mengikuti channel ini kita ketemu lagi sampai jumpa Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh