Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh omnima syaitan raji bismillahirrahmanirrahim alhamdulillah rabbil alamin ar-rahman ar-rahim alik ya mullainya kan abduhya astagfirullahaladzim amin Kita akan teruskan pejalan kita berlawatul Quran, kita masih bicara tentang iltifat yang berkaitan dengan agrodul balagiyah al-agrod al-baladiyah, al-balagiyah faedah Tujuan dari segi balarah dalam susunan atau uslub iltifat Tepat hari kita telah belajar yang pertama yakni At-Tahdid atau At-Takhwif atau mudah diingat yakni atarrib dan terhib tifat tujuannya untuk memberikan galakan harapan untuk berbuat sesuatu atau juga untuk terhib menimbulkan rasa gerun rasa takut supaya mukhotob meninggalkan sesuatu perbuatan sama ada tujuannya untuk menggalakkan orang buat sesuatu atau menghalang seseorang daripada melakukan sesuatu sebelum ketutupkan, yakni tujuan yang kedua atau ubih dan Taqri Agra yang kedua Yaitu At-Tawbihu Wat-Tak-Ri'ung Tawbih Dan Taqri Maknanya Celaan terhadap kesalahan yang dilakukan oleh muhotob taubikh dengan takrik ini maksudnya sama, yaitu celaan mencela apa yang dicela, yaitu celaan terhadap kesalahan yang dilakukan oleh muhotob Semutakalim mencelah mukhotob karena kesalahan perbuatannya Mencelah mukhotob karena tindakannya yang tak betul Untuk memperhalus percakapan dalam mencelah Semutakalim menggunakan uslub iltifat Ini bermakna uslub iltifat yakni uslub yang boleh katakan sopan Hai karena walaupun ia tujuannya mencelah tapi disampaikan dengan bahasa yang halus bukan karena si mutakallim bukan karena si mukhotob tidak patut dicelah tapi karena si mutakallim mempunyai sifat kasih sayang yang sangat tinggi yang sangat tinggi itu taubikh ataupun takrik kita lihat contohnya firman Allah subhanahu wa ta'ala Di dalam surah An-Nahl Ayat yang ke-56 Surah An-Nahl ayat 56 Di sana ada iltifat dan tujuannya untuk celahan itu A'udzubillahimnashaitanirrojim Bismillahirrohmanirrohim Dalam surah An-Nahl ayat 56 ada keratan ayat yang berbunyi وَيَجْعَلُونَ لِمَا لَا يَعْلَمُونَ نَصِيبًا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ تَلَّهِ لَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَفْتَرُونَ وَيَجْعَلُونَ dan mereka menjadikan ini yang mereka ini muncul pada orang kafir musrik dan mereka orang kafir musrik menjadikan lima bagi apa yang la ya'lamun yang mereka tidak ketahui nasiban habuan mimma daripada sebagian apa yang rozaknahum kami telah rezekikan kepada mereka Tallahid demi Allah Latus alunna sungguh pasti kamu akan disoal dipertanggungjawabkan amma kuntum taftarun tentang apa yang adalah kamu kamu ada adekan tentang kebohongan yang kamu telah adadakan orang kafir musrik menjadikan habuan daripada rezeki yang Allah berikan pada mereka diberikan kepada siapa habuan ini? kepada apa yang mereka tidak ketahui Contoh mereka tuduh Allah punya anak Contoh mereka menjadikan sebagai rezeki Allah Sebagai pengorbanan terhadap Tuhan mereka Lalu mereka kata Korban yang mereka persembahkan kepada Tuhan mereka Allah tidak boleh kongsi Sementara kurban yang mereka kurbankan untuk Allah, Tuhan mereka boleh kongsi Dan banyak lagi lah Perbuatan-perbuatan syirik mereka ini Kemudian Perbuatan mereka ini kalau akan dipertanggungjakan oleh Allah Disoal Kebohongan yang mereka adek-adekan akan diminta pertanggungjawabkan Jawaban bahkan Kalau Allah memberitahu pada mereka Allah dengan kalimah sumpah Tallahih Demi Allah Demi Allah Maksudnya mereka tidak akan terlepas Daripada mempertanggungjawabkan amalan mereka ini Baik, dalam ayat yang ke-56 ini ada uslub iltifat Mana dia uslub iltifatnya? Daripada apa ke apa? Mudah sekali ini Sambil pejam-pejam pun sudah nampak Sambil pejam-pejam sudah nampak iltifatnya dari apa ke apa, seperti yang telah kita ui, ada daripada mutakalim kepada khitab ro'ib ini dari apa ke apa wa yaj'aluna lima la ya'lamuna nasibam mima razaqnāhum mima razaqnāhum ta'l-lāha la tus'alunna amma kuntum taftarūn ya Dari apa ke apa? Tak nampak?
Belum nampak? Atau mungkin tidak ada? Kalau tidak ada, tak payah cari.
Cari contoh yang lain Ya Saya tak nampak Tadi saya katakan ayah ini cerita Perbuatan Kafir Mushrik Allah kata mereka si kafe muslim ini suka sangatlah menjadikan sebagian rezeki yang kami berikan wakil rezeki Allah tapi mereka jadikan sebuah habuan kepada Apa yang mereka tak tahu? Mereka tak tahu. Contoh saya tadi. Mereka punya Tuhan selain Allah.
Lalu mereka menjadikan sebagai rezeki Allah dipersebahkan kepada Tuhan mereka, kan dosa itu kemudian mereka pula kata apa yang mereka korbankan buat Tuhan mereka Allah tak boleh kongsi sementara apa yang mereka korbankan untuk Allah, Tuhan mereka Boleh lah share sama Itu kan kurang asem punya orang Itu orang kurang asem punya orang Perbuatan ini Perbuatan yang sangat keji Salah besar sebab syirik Hai nah sehingga Allah pun bersumpah kamu takkan terlepas perbuatan kamu ini aku nak soal kamu naminta pertanggungjawaban karena kamu tentang perbuatan dosa yang kamu ada adekat semana istifadahnya dari apa ke apa di sini ada istifadah Hai minal Hai, apa kabar? Baik Ya Tuh ya Belakang Baik Itu tadi bunyi saya dengar Tak payah malu-malu Bukan cakap dengan mertua Cakap dengan mertua malu Ya, Minal Minal Goib Hilal Hilal Nah ini bukan istifadah Bukan tarhib Minal goib sudah betul ilal Khitab Minal ghaybah ilal khitab Kan yac'alun La ya'lamun Rojakna hum Hum hum hum hum Itu adalah khitab Mereka mereka mereka Itu kan gaib tuh Hai nah kemudian setelah itu Allah kata sungguh pasti kamu akan disoal terus alun tuh kamu berbatu kuntum tuh kamu taftarun tuh kamu namanya kita mereka itu kamu kamu itu mereka akan bingin mereka itu orang kafir kamu itu pun orang kafir Terima kasih. Ada nampak?
Itu namanya iltifat Minal gaibah ilal khitab Mula-mula Allah cerita Ketika Allah cerita tentang kesalahan mereka Tentang perbuatan sesat mereka Allah gunakan domir gaib Mereka Itu ketika Allah menceritakan tentang kesalahan mereka. Tapi, ketika Allah nak beritahu bahwa perbuatan mereka itu akan dipertanggungjawabkan, Allah tak kata mereka lagi. Kamu, pastikan.
Kamu. Jadi, iltifat seperti ini, pengalihan struktur ayat, Tarki berjumlah Nah seperti ini Tujannya ya ini untuk mencelah Bahwa perbuatan mereka itu sangat-sangat tercelah Simu Utaqalim mencela, taubih, memburukkan, menganggap berpata itu buruk terhadap kesalahan yang dilakukan oleh muhattab susunannya hampir sama dalam surah al-fatihah tapi faedahnya berbeza, susunannya sama Dalam surah Al-Fatihah, daripada Hamdallah hingga Malik Yaumiddin, susunannya yakni gaib. kan bismillahirrahmanirrahim itu kan raib alhamdulillahumma alamin kalau puji bagi Allah kan menggunakan orang ketiga ar-rahmanirrahim dia itu ar-rahmanirrahim dia itu malik yaumidin itu raib-raib dan iya kah na'bud wa iyaka nasna'in dah bertukar menjadi jadi kitab tapi faidahnya bukan untuk inilah, takkan untuk taubih itu maksudnya, jadi ada pertukaran, pemindahan, ada iltifat, pemalingan jadi dalam hal ini, si mutakalim mencelah Terhadap kesalahan yang dilakukan oleh Mukhotob Mulai-mulai ia bercerita tentang dia orang, dia orang, dia orang, dia orang Wah dia orang itu yang dimaksudnya ada depannya Dia orang itu kalau disuruh, dia tak buat. Bila dikata, langsung tak dengar dia orang itu.
Malah sungguh dia orang itu. Dia bila makan, tak renti-renti. Dia siap engkau nanti, tiba-tiba.
Siap engkau. Setelah dia orang, dia itu dia orang. Kemudian diubah menjadi hitam Lihat surah Al-A'raf ayat 169 Ini sangat mudah nih, lebih mudah dari tadi Jadi kalau tadi mudah, tahu ini lebih mudah Al-A'raf 1, 6, 9 Surah yang ke-7 Dalam ayat itu ada keratan ayat yang berbunyi A'udhu Billahi Minash Shaitanir Rajeem Waddarul akhirat khairun lilladzina yattaqun, afalata'qilun Waddarul akhirat dan negeri akhirat khairun kebaikan Lilladzin bagi orang-orang yang Yattaqun mereka bertakwa Afala cakilun Tidakkah kamu berakal Mana iltifatnya Atau ada iltifat dari apa ke apa Sama lah dengan tadi lah Coba tanya sana Minal?
Roibah Ilal? Hitob Mana roibnya? Mana hitobnya? Yattaqun Itu mereka Lilladhina yattaqun Benar?
Tak Ilun Mula-mula Allah cerita Apa namanya Ini Untuk mereka Negeri akhir Akhirat itu baik Bagi orang yang bertakwa Negeri akhirat itu baik bagi orang yang bertakwa Tidakkah hang Pikir Hang itu siapa ini Koma ini Tidakkah kamu Agaknya mukhotabnya siapa ini Allah sedang menghitung kepada siapa ini? Orang mu'min, orang munafik, orang kafir, orang mutaqin, gamaknya Ya, 169 nih. Baca dari sebelumnya. Al-199 itu kan, فَخَلَفَ مِنْ بَدِي مْخَلْفُونَ Lalu telah mengganti dari sepas mereka, orang yang baik itu jatuh generasi, خَلْفُونَ Dan generasi itu warisul kitab, mewarisi kitab.
Malangnya, ya'kudu na'aradha hadhal adna Mereka yang mewarisi kitab Taurat itu, mereka mengambil Harta benda, aradha alal adna yang lebih rendah Walaupun mereka menjual belikan ayat-ayat Tuhan, ayat Allah Mereka boleh kata, mereka boleh mendakwa, mereka boleh yakin Wayakulun sayu farulana akan diampunkan bagi kami betul kami buat salah kami menjual belikan ayat-ayat Allah kami tahu kami dosa tapi Allah akan ampunkan kan kita ini anak-anak dia kita ini kan kekasih-kekasihnya walaupun kami salah pasti diampunlah, takkanlah bapak sampai hati nak siksa anak takkanlah kekasih sampai hati nak nanya kekasihnya itu kata mereka mereka dan wa'iyyati himaradun misruhu ya huduh dan jika datang pada mereka atau harta benda yang semuanya pasti mereka pulun juga ya terjemahan yang sudah diingatlah ya huduh itu mereka pulun juga kepeh-kepeh mereka be sepantang nampak arot arot maknanya harta benda duniawi material aradon itu material Yang bagi mereka segala-galanya, semua ada nilai, pasti pulun. Jangankan banyak, sikit pun pulun. Alam yukhat alaihim mithakul kitab Tengok Allah masih bercakap dengan mereka ini Kitabnya, mukhatabnya ini Tidakkah telah diambil dari mereka ini perjanjian kitab?
Mereka telah diambil sumpahnya Dan mereka telah menyatakan ikrar Pada nabinya Dan mereka akan berpegang teguh kepada kitab Allah yang dibawa oleh nabinya Salah satu ikrar yang mereka nyatakan itu ialah Allah yaqulu allahi ilal haq Bahasanya mereka tidak berkata terhadap Allah kecuali yang benar Tak akan tuduh yang macam-macam Wa darasumafihi dan mereka berikrar juga Akan mempelajari Mengkaji Darasaya dudarsun Apa yang ada dalam kitab itu Ya setakat itu agak-agak ini pujian Allah pada mereka atau celahan? Setakat itulah Setakat maafi, isinya celahan atau pujian? Celaan Hai kemudian Allah beritahu pada mereka sambungannya wadarul akhirah dan hari esen ke negeri akhirah atau sehari-hari itu semuanya baik bagi orang bertakwa adanya jika mereka memilih jadi orang bertakwa mereka akan mendapat akhirat dari itu lebih baik Hai apalagi lo tak berakal ke itu namanya celahan taubikh Celaan terhadap kesalahan yang dilakukan oleh mukhotob Dan kesalahan itu sangat-sangat serius Sangat serius Sebab itulah diubah susunan dia Daripada bentuk Mereka, mereka, mereka Semua mereka, semua orang di atas itu Warot waritu mereka Yakhudhun mereka Yakulun mereka Yaktihim mereka Yakuduhu mereka Yukhudu alihim mereka Alayakulu mereka Darasu mereka Eh tiba-tiba Afala takfilun Tidakkah kamu berakal?
Tidakkah kamu berfikir? Jadi, apa namanya? Iltifat itu pun untuk taubih Kemudian afalat takkilun itu pun bukan pertanyaan yang perlu dijawab sebetulnya Afalat takkilun itu usrup istifham Kalau kita masih ingat pelajaran istifham dahulu Ini bukan istifham karena si mutakallim inginkan Nakkan sesuatu daripada khotab, bukan Istighfham dalam ayat ini bukan keraksi mutakalim yang berkata-kata nak tahu sesuatu daripada mukhotob, bukan tapi mencelah Mencelah Tidakkah kamu Gunakan akal Kamu tak ada otak Tentulah Tidak ada akal Kan mencelah itu ya Atau peludia itu Awak ini tak ada akal Perlukah yang ditanya Eh ada, ada Eh apa Apa ini Songong sangat Terlalu songong lah. Songong itu apakcik pada bahdul. Aduh, ada bahasa yang tinggi-tinggi kalau.
Yalah, buduh itu biasa lah. Buduh itu biasa. Tolol itu biasa. Bego.
Yang paling atas ini panggil songong. Songong itu dah. Ayo lah. Itu keberatuk pada bangang Jadi kata Bila di celah-celah Afalatakilun Kamu tak ada akalkah Tidakkah kamu berakal Kamu tak ada akalkah Bukan mutakalim Nak Tahu sesuatu tentang muhatab Bukan Si muhatab tidak perlu jawab Kalau jawab juga tak faham lah itu Ya, awak ini tak ada akal kah?
Ya, ada Akal saya ada tiga Bukan begitu Itu celahan itu Kalau dalam istifham dahulu dipanggil istihzak Istihzak itu celahan juga lah Kalau dalam bab istifham dipanggil istihzak Tapi karena balik iltifat Ini taubih pengaliannya itu Pengalian, perukanan dari uslub jumlah Itu untuk taubih Tapi kalau istifhamnya saja Untuk istihzak, sama Istihzak dengan taubih, dengan takrik Sama, celah Sama celah Jadi Bukanmu takalim Nak tahu sesuatu daripada mukhotob Bukan begitu Baik, kemudian Lihat di dalam surah Maryam Ayat yang ke-88-89 Ayat 8, 8 dan 8, 9 Walaupun kita boleh baca daripada ayat-ayat sebelumnya sebetulnya Kalau nak lebih jelas kelihatan Tapi dua itu pun sudah, sebenarnya panjangnya daripada sebelumnya Ya ini cerita tentang orang munafiq dimana, eh orang musyrik kafir musyrik dimana di akhirat kerak mereka akan dihumban dalam jahannam itu ayat 86 Dan mereka tidak akan memiliki syafaat atau mendapatkan syafaat. Karena yang berat mendakwa syafaat petulangan itu, ya ini orang yang pernah ada perjanjian dengan Allah. Ahdan.
Dia pernah ada ahdan inderrohman. Masa di dunia telah mematerai memorandum persefahaman. M. dengan Allah apakah MOU nya itu yakni kalimah Tauhid di dunia telah mengikrakan Asyadu Allah ilaihillah wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh dan tidak terbatal sungguh pun mungkin dosenya banyak Tapi semasa meninggal, jumpa Allah, dia masih ada tawheed yang tidak terbatal. Orang ini berhak mendapat syafaat kelak di akhirat.
Ya ini tidak kekal di dalam neraka. Mungkin dikurangi hukumannya, ibaratnya Daripada hukum gantung dia mati, tukar jadi seumur hidup Eh lumayan tuh, seumur hidup Sebab kalau kita hukum gantung dia mati, dia tukar jadi seumur hidup Seumur hidup, ya waktu itu umurnya sudah 89 tahun tahun ajanya 3 bulan kemudian, ya 3 bulan itu ajalah hukuman dia atau mungkin selebah diberitahu ditukar seumur hidup terlalu gembira, terkejut mati InsyaAllah, dan orang ini tidak ada ahdun itu bahkan mereka menuduh, semasa meninggal dia masih punya keyakinan keimanan, bahwa Allah itu punya anak waqalu takhadallahu waladah mereka berkata maknanya bukan mereka berkata dengan ucapan ya, mereka berkeyakinan Bahwa Allah itu, Ar-Rahman, telah mengambil waladan Seorang anak Tuduh Allah punya anak Itu keyakinan mereka hingga mereka mati Jadi kekal dalam raka, tak berasafaat Laka jiktum shai'an idda Sungguh Kamu telah melakukan Sesuatu yang Iddan Yang sangat-sangat Mungkar, keji, jahat Menuduh Allah punya anak Itu perbuatan yang sangat-sangat keji Sangat keji Ya, karena mereka mengatakan Allah punya anak Dan orang-orang yang tuduh Allah penyahat itu pun tak sepakat Siapa nama Allah, nama anak Allah Tak sepakat Tanya Nasrani namanya Oh Isa Tanya Yahudi namanya Uzair Tanya orang kafir Quraish nama dia Malaikat Malaikat-malaikat itu kata kafir Quraish itu semua anak Allah Kan tak sama? Sebagai anak Tuhan katanya Dan perbuat itu sangat keji Terkutuk Tercelah Karena ia perbuatan syirik Allah kata, sungguh kamu telah melakukan perbuatan yang sangat-sangat keji, sangat-sangat kotor, sangat munkar.
Baik, daripada ayat yang ke-88 dan 89, di situ ada iltifat. Dari apa ke apa. Jawabannya sama dengan yang tadi.
Tak payah pening-pening. Tak payah pening-pening karena masih tajuk yang sama. Minal Wib Hilal Khit Hai top mana gaibnya mana hitapnya kalau itu kita mereka kemudian hitapnya jitum kalau mereka itu jitum kamu tuh samalah kamu tuh mereka mereka itu kamu merujuk pada orang yang sama hai hai Sarannya begitu ya, ada perbezaan domen, tetapi domen yang berbeza itu merujuk pada orang yang sama, itu iltifat.
Kalau perbezaan domen, tapi merujuk pada orang berbeza, itu bukan iltifat. Apa namanya? Ya bukan. Tapi nak bagi nama apa?
Tak payah bagi nama. Nanti malah menyusahkan ilmu balagoh. Dipanggil Balagor Bid'ah Balagor Bid'ah pun ada Sebab benda itu ada nama dibagi nama Kan jadi Balagor Bid'ah namanya Tak boleh Habis apa nama dia? Tak ada nama Yang ini kata ana, yang di lepas itu kata anta, tapi ana itu bukan anta Ini nahnu, kemudian ini apa namanya, hua, apa namanya Tapi nahnu itu bukan hua Ya bukanlah Ada perbezaan domil Tetapi domil yang berbeda itu merujuk kepada Benda yang sama Itu iltifat Nah itu, itu cara mengenalnya Nah disini ada bentuk iltifat daripada gaib Kepada muhatab itu tujuannya untuk taubih Untuk takri'ah Untuk mencelah Si mutakalim mencelah Terhadap kesalahan yang dilakukan oleh muhatab Kesalahannya apa? Menuduh Allah punya anak Dan dalam susunan Balagoh, celaan terhadap mukhotob itu lebih keras daripada celaan kepada yang goib Celaan terhadap mukhotob itu lebih keras daripada celaan kepada yang goib Celaan bila diluntarkan kepada mukhotob itu lebih keras, asyaddu Lebih keras daripada celaan yang diluntarkan, ditukar kepada yang koem Kan tak ada maknanya mencela Mencela orang dan orang yang tidak ada di depannya Mencela seseorang dan seorang yang tidak ada di depannya Kan malah mengumpat nanti Jadi menjelaskan seseorang, orang kena ada di depannya.
Itu lebih keras. Lebih keras. Itu yang dimaksudnya. Yang dimaksudkan. Yani, لِعَنَّ مَنْ يَسْءُمُ مِتِخَوْتِ الرَّحْمَنِ وَلَدًا لَا شَكَعْنَهُ مَفْتُنُ فِي دِينِهِ Sesungguhnya orang yang menuduh Allah punya anak, tak syak lagi.
Ia adalah orang yang sesat. Sesat dalam beragama. Wastankiru minhu hadhalul atim Dan tuduhan ini patut-patut dan layak wajib diingkiri. Wajib dicela. Dan memang perlu dicela dan dicerca.
Celaan terhadap hadir. Hadir mana yang ada? yang ada di depannya mukhotob asyadu mintaubi khil gaib lebih keras lebih dasar nilai tingkat celahannya itu lebih tinggi Menceler di Kepada Al-Khita Itu rahasia Sirrul iltifat Rahasia iltifat dalam ayat ini Seperti itu, untuk lebih Kuat Bukan tidak boleh Bukan tidak betul Menceler perbuatan Seseorang yang patut diceler Dan orang itu tidak ada di situ Boleh, tapi Hai apa ya tingkat apa tingkat apa nama tuh tingkat-tingkat taubikhnya bahasa Arab setelah taubikhnya itu lebih keras lebih keras Itu contoh taubikh takri min aghradil iltifat al-balaghi min aghradil iltifat al-balaghi tujuan balagha, tujuan takri, ilifat dari segi balagha baik sekarang tujuan yang ketiga yang telah ditulis apa disitu Tasbih do'u, tasbih ala tolabi syai' Dan yang ketiga, tujuan ketiga, yakni tasbih ala tolabi syai' Tasbih itu menang bersangatan Syadid, syadid, syadid Ala tolabi syai' dalam meminta, mengharapkan sesuatu Bila seseorang inginkan sesuatu, menghendaki sesuatu, nakkan sesuatu daripada mukhotob, dan nak sangat, bersangatanlah kehendaknya. Digunakan bentuk... Il-tifat Kan orang nak sesuatu nih ada yang nak biasa You nak, nak, nak sangat ke?
Ya ada, ada nak, kalau tak ada tak apalah Wah itu bukan syadid Awak kan nak, eh nak, sebab nak lah Tapi untuk sekarang nak betul lah Yang besok mungkin tak perlu, ah belum sangat Hai abis-abis nasab nah sangat kalau tak dapat Matthew Wow wih saya enak sangat kalau kalau kita buat Matthew Itu namanya tashdid Allah Ta'ala Syait Dan dalam bahasa Al-Quran Makna yang seperti itu Hanya dengan Uslub iltifat Bukan terletak pada kalimatnya Kalau dalam kalimatnya senang kita nak faham Katalah Saya mau awak buat ini Saya mau awak buat ini Tapi saya nak sangat Awak buat ini Saya berharap sangatlah mati, matilah. Itu lain, itu dengan ayat. Itu senang kita nak faham.
Karena tasdid ala talabi syai'i menggunakan kalimat. Pemilihan kosa kata. Apalagi tambah dengan wallahi.
Wih, lagi nampak sangat. Wih, dia itu nak sangatlah sebab bersumpah sampai 6 kali dia sumpah. Itu nampak sangat. Ini tidak demikian susunan dia Hanya mengubah Udamir Tasdin ala Talabish Syai Kita lihat ayatnya dalam surah Al-Ahzab Contohnya Ayat yang ke-55 Al-Ahzab 5-5 A'udzubillahimnashaitanirrojim, bismillahirrohmanirrohim Ini cerita tentang pergaulan, tentang aurat, tentang pergaulan La junaha tiada kesalahan sedikitpun Sehingga tidak patut dicela orang itu, karena tak buat apa-apa kesalahan.
Alaihina ke atas mereka. Mereka wanita muslimat mu'minat. Ini loh si ibu-ibu kena dengar betul-betul, sebab hinna itu ibu-ibu.
Mama-mama kena dengar betul-betul, teristimewanya mama, khususnya papa. Terutamanya mama, khususnya papa pun dengar. Alayhinna tas mereka Perempuan, mu'minah, muslimah Fi abaihinna Bersama Bapak Bapak mereka Kedua, wala abna ihina Dan juga tidak ada kesalahan Bersama dengan anak-anak lelaki mereka Wala ikhwan ihina dan juga tidak bersama sedara lelaki mereka dan tidak bersama anak-anak lelaki sedara lelaki siapa itu?
anak lelaki sedara lelaki Apa bahasa Melayunya itu? Anak saudara lelaki, saudara lelaki. Anak lelaki, saudara lelaki. Bahasa Melayunya? Anak saudara lelaki.
Anak saudara lelaki. One word, bahasa Melayunya. Bahasa Melayu? Tidak ada.
Oh, tidak ada ya? Tidak ada. Aduh. Wala abnai akhawati hinna. Dan jika tidak bersama, jika mereka bersama, anak lelaki sedara perempuan mereka.
Siapa itu? Mereka. Oh iyalah Anak lelaki adik beradik perempuan Anak laki adik beradik lelaki Apa namanya bahasa Melayu itu? Itu ke? Anak buah?
Eh bukan anak buah Sedara? Anak saudara itu? Oh Cuman boleh tak ada?
Saya ada keponakan Saya ada Itu saya tanya, kod-kod sini ada Bahasa saya ada, keponakan Bila disebut keponakan, pasti Abnai ikhwanihin Atau abnai, namanya keponakan Walai nisa'ihina Dan juga Tidaklah berusaha bersama nisa'ihina Perempuan-perempuan mereka, maksudnya Dah isi, hinat mereka itu dah isi takkan dah Dengan istri-istri mereka, istri punya istri, kacau Walah nisaihina dan tidak Apa maksudnya ini? Ini kaitannya dengan pegaulan saya katakan tadi Kaitannya dengan penampilan diri Kaitannya dengan mutub aurat Jadi maknanya muslimah muslimah ini ada kelunggaran Nah, dari segi penutup aurotnya, bila mereka bersama Bapak, anak lelaki mereka, saudara lelaki, adik beradik lelaki, anak lelaki, adik beradik lelaki, anak lelaki, adik-adik perempuan Ini semua kan mahrum Dan juga Dan juga adalah Kelonggaran Riki Ibn Taurat Bila mereka bersama Saudara perempuan Maksudnya siapa ini Hina Nisa'i Hina Bih, macem mana dah kiamat tak tau yang satu ini Ini hukum, Fik, penting Nisa'ihna perempuan-perempuan mereka Mereka ini, mereka muslimah, mu'minah, adilah Jadi maksudnya siapa ini? Sesama mu'minah Sesama muslimah Jadi ayo auratnya lebih longgar sedikit, disinilah mungkin ya mas kalian Saya tidak kata pasti, hanya kata mungkin sajalah Ya elok berkusnudon Sebetulnya aurat perempuan mu'minah Di hadapan perempuan gairu mu'minah Itu sama dengan aurat mereka terhadap yang bukan mahram Ya Sebab yang dibenarkan, ya ini hanya bila sesama Muslimah Bermakna dihadapan perempuan yang bukan Muslimah Itu auratnya Sama dengan bila mereka berharga kepada selain Mahromnya Sebab itu usahakan, seboleh-bolehnya Sekarang sekarang sudah ada kalau mungkin dia nak mandi lulur nak spa eh? nak apa mungkin nak Apa nih?
Apa tuh? Ini Rambut nih Pastikan lah carilah yang nisa'i hinna lah Usahakan Dan sekarang sudah banyak Sudah banyak tatarias yang perempuan-perempuan Mu'minah Sebab ihinna bukan wala nisa'i nisa' Bukan Hinna itu berdiri sama-sama mu'minah Katalah di ruangan ini, kelas ini katakalah Semuanya muslimah, mu'minah Tidak ada mu'min, muslim Yang mengajar pun Usazah, muslimah, mu'minah Ya, jaman tidak perlu berpakaian seperti ini Maknanya boleh datang Boleh Saya cita hukum Datang. Tolong kasih ini. Saya pun ingatkan. Iya boleh.
Iya. Betul boleh. Begitulah maksudnya.
Sarapnya semuanya mu'minah. Ya masalah jamaah mau buat atau tidak itu cerita lain, saya cerita hukum Cerita lah, cerita hukum Jadi tak salah Macam hari itu kan hibur sekejap Ya, ya, objektif sedikitlah memang kita tak setuju yang sekarang ada dipanggil apa tuh yang sebab viral tuh Panama Dance ke apa namanya Panama Ecuador Panama Dance ya memang daripada Panama Panama ke Ecuador di mana hospital mana lah gitu oke lah kalau tidak menari pun tidak masalah menarinya sarannya semuanya muslimah Tidak salah, silakan Ya mungkin dianggap saja lah Mungkin sebagai macam Apa ya? SSI Semacam aerobik, maksudnya, nak panaman dance ke, poco-poco dance ke, tapi syaratnya semua muslimah. Yang dilarang tuh, bila dah campur, misalnya laki dan muslimah depan, baru tuh, ya tak boleh lah, di belakang tuh Pak Haji.
Yang belakang tuh Pak Haji itu. Masih pakai song. barung dua hari lepas balik umroh bayangkan nah itu yang tak boleh jadi bagi saya mana yang tak boleh yang tak boleh yang pencampurnya itu Yang tidur pandang Wah iya iya Tak apalah kalau buat grup sisi lah Oh macam mana rasa kita ini Kena banyak bergerak lah Jadi kalau ada kawan Ya silah lah Buat grup sendiri Nak buat itu kah apa Exercise apa Anggap saya Boleh tidak mengapa Sarannya nisaihina Jadi ada kelonggaran di hadapan bapak, anak lelakinya, kemudian saudara lelaki, saudara lelaki adik beradik lelaki, ya tidak perlulah kemudian pakai pakaian begitu sekali adiknya nak jumpa apa yang capang kecapang kecap dulu bang kecapang kecapang oke Bang silahkan apa Pak Allah dulu duduk satu rahim dulu dapat susu dari beri suhu yang sama Bahkan masih kecil Maknya suap dengan satu pinggan Jadi agama ini Masya Allah Hai nik katakan rigid dimana rigidnya ya dalam perkara yang tegas tegaslah dalam perkara yang longgar ya diterima kelengganya jadi mau begitulah agama agama begitu nih tapi saya yakin yang yang abad sampai itu semua dah faham tapi Nisa'i Hina itu.
Ini masih dilanggar. Nisian itu yang sesama muslimah. Soalnya itu saya kata tadi, bila nak mungkin pergi apa namanya itu?
Salun, sebab saya tak pernah. Saya kuting sendiri aja. Ya pastikan lah, atau mungkin siapa anak ini, pastikan lah.
Kecuali mungkin dengan alasan yang sangat dorot, katakanlah dahulu belum banyak, umpamanya dokter muslimah. Jadi perempuan macam mana ya, bila sakit, dia nak bersalin, masih jarang terus sampai sini. Ya, dalam hal itu tidak mengapa, sebab nyawa lebih penting daripada menutup aurat.
Menutup aurat, dalam hal seperti itu. Tapi sekarang... sekarang ada pilihan diusahakan itulah macam dahulu lah belum ada sistem perbankan Islam mau tak mau itu yalah bank yang ada dan Hong Leong Hong Kong yang nih bank yang banyak guna Hong Kong Hong Leong Sekarang sudah banyak hampir setiap bank ada produk islamik Ya pilihnya itu lah Dulu masih ada yang panggil apa pajak gade Itu yang ada, bagaimana? Kan sekarang sudah ada takaful Ya larilah, itulah maksudnya itu Lainlah kalau tidak ada pilihan sedangkan kita mesti buat Itu saya katakan tadi, katakanlah Di tempat ini ada kelas khas semua muslimah saja yang mengajar pun usazah ya silahkan, yang mau boleh datang pakai apa datang pakai kain pelekat usazah, panas lah ya panas ya buka lah saya cerita hukum ya bukan cerita nanti, patut ke tak patut abis macam mana kalau ada umat ambil gambuk dan viral, yang viral kan itu yang dosa kan begitu kan begitu maksudnya tuh nisaihina tu jaga betul sebab yang pertama kedua, tiga itu dah Alhamdulillah lah, tak ada masalah tak ada masalah, sehingga yang ikhwat akhawati hinna itu adik beradik perempuan kalau anak lelaki ini takkan sudah perempuan tak boleh sebab itu tidak disebut barulah wala nisa ihna kemudian wala ma malakat aymanuhunna dan Tidak juga berdosa jika muslimah-muslimah itu berpenampilan sederhana di hadapan hamba sahaya. Ingat, sekarang sudah tidak ada ini.
Ini sudah tidak ada. Jadi kepada pakcik kebun, tak ada. Pakcik kebun.
Pada pak gad, tak ada. Sebab ini hamba saya. Pemantu rumah perempuan tak ada yang muslimah.
Lailah kalau anda ambil daripada Filipino. Pembantu rumah Filipino, tak sama dengan nanti pembantu rumah yang muslimah Itu kena bezakan, oh pembantu saya daripada Filipin dan dia seorang Christian Yang seorang pula Myanmar, dia seorang Buddha Tak sama majikannya bagaimana penampilan diri di hadapan mereka Dengan pembantu rumah yang, oh yang ini namanya Fatima Beza Jadi, Masya Allah, cukup jelas itu. Nisa'i hinna, ya. Nisa'i hinna. Hinna itu kalau kita baca dalam tafsirnya, Mas Kalyan, maknanya, se-agama.
Se-iman. Dengan kita. Hai bukan yang berbeza agama berbeza keyakinan apapun bangsanya Hai walaupun mungkin kita ambillah banyak bantuan mahnun daripada Eritrea mana Eritrea sebelah Ethiopia tetapi muslimah termasalah tanah masalah tapi walaupun kita ambillah daripada yang sekampung dengan kita tapi Berbeza agama Dan lain ceritanya Lain ceritanya Itulah yang dimana Nisa'i Hina ini Dan Mahamalekar Ibn Al Amalekar Ibn Al sekarang tidak ada Sebab ini hamba sahaya, hamba abdi Sekarang tidak ada Mith tidak boleh, tidak sama Mith bekerja, tak boleh kita jual beli belikan, diwariskan tak boleh mereka berhak mendapatkan upah sedangkan ini tak berhak mereka boleh berhak berhenti, mereka boleh kahwin orang lain ini tidak Ini kena dapat Walinya nanti Tuhannya Jadi yang terakhir itu tidak ada Tidak ada Adik beradik yang bukan muslim Adik beradik yang non muslim Adik beradik masuk atas tadi Itu lebih kuat Itu hubungan ini Hanya seilahnya dijaga Tapi adik beradik Tetap mahrum Kan ini cerita mahrumnya tadi Adik beradik walaupun berbizu agama Boleh kekawin Wih, lagi aku lupa ya jadi larangannya malah dua adik beradik yang tidak seagama dari sisi mahrum kan dua, kawin tidak boleh bisa agama yang keduanya adik beradik pula tidak boleh jadi itu masuk yang di atas nisaihinani apa itu tadi yang ber yang se Seiman dan seagama Dan yang terakhir sekarang tidak ada Untuk zaman sekarang tidak ada Karena pembantu rumah tidak seperti itu Pembantu rumah dengan majikan, dengan majikan sebenarnya samalah Sama dari segi saling memerlukan, gitu lah Sama-sama saling memerlukan Bahkan kita tidak tahu siapa yang lebih memerlukan siapa Majikannya atau pembantunya yang lebih memerlukan Saya tidak tahu itu Hamba saya tidak Macam hari itu ya, Masya Allah masih ada di Malaysia macam itu ya Tak kira siapapun yang diperlakukan memang sangat sedih lah Kan ada di Malaysia Seorang majikan Minta maaf ada Pingat pula tuh Dan Jatin itu menarik pengalih. Waktu itu nak lari pula. Ada kemulakan.
Hancur muka orang itu. Ini zaman apalah. Kesalahannya ini apa. Apa yang saya beritahu manusia. Jangankan manusia yang mengurung kucing.
Dia mati pun masuk neraka. Kurung kucing Kan Mengenai kucing pun masuk neraka Kalau mengenai kucing pun masuk neraka Mengenai Tuhan punya kucing Semut pun kata Nabi Kalau kamu nak bunuh jangan pakai api Nabi marah Jadi zaman sekarang Muslim ini Yalah kalau Melayu mana Muslim ya Sangat Aduh ada manusia begitu ya Tak kiralah siapa yang dianiaya Muslim kah bukan, Muslim kah bukan Itu perbuatan yang sangat-sangat tidak beri perkampusan Sangat sedih lah Tapi saya Patut di Bukan kalau dalam hukum Islam, katalah sabit kesalahan apa hukumannya? Ya, kisah semuanya orang itu kena... Jadi kalau dia toreh dalam muka pembantunya kena...
Toreh boleh lah Lu simbak Ya macam itulah Kisah itu kalau dalam Islam Tak ada Bukan penjara Bukan jil Bukan saman Bukan denda Dicederakan sama Al-jirah Kisah Cedera Mencederakan Berat tuh Akhirnya kawan tuh kan Cacat sumur hidup nanti Macam mana lah Sedih Sangat-sangat sedih lah Ya mungkin Masa buat itu memang Bukan dia lah kot Masa buat itu bukan dia Eh Rekod dia Aduh Ya lah mungkin Taibuah itu bukan dia lah Korin dia yang buatnya Sangat sedih lah Sangat sayang lah di negeri Muslim Jangan lah Dusa besar tau Orang itu menderita sepanjang hayat Sedih lah, sangat sedih lah Ya kalau tak suka saya suruh hentikan aja lah Kita lebih baik Jangan mengenai orang Siapapun dia Ingat, kucing pun, mengenai kucing pun Raka, kena ingat itu Mengenai kucing pun raka, itulah Pegangan orang Islam wa taqinallah dan taqwalah hang kamu semua kepada Allah inna allah kana alaikulis shai'in sahida sesungguhnya Allah itu maha menyaksi atas tiap-tiap Sesuatu Baik, dalam ayat ini Ada iltifat Dari apa ke apa Dari apa ke apa Al-iltifat Minal gaib Hilal Hitab Mana gaibnya, mana hitabnya Hunna ya Hunna itu semuanya Khita apa gaib dan khitabnya Ittaqina Bertakwalah Kamu Ittaqina bertakwalah kamu Kamu ini mukhotob Orangnya di hadapan Tapi sebelumnya itu Orangnya gaib Tidak ada dosa atas mereka Jadi mereka, mereka, mereka, mereka, mereka bertakwalah kamu kepada Allah Ini perintah Karena Allah, apa namanya, meminta sesuatu Karena mutakalim, meminta sesuatu daripada mukhotob Dan permintaan ini bersangatan Tashdid Tashdid Apa yang diminta dengan bersangatan Yakni bertakwa Mutakalim Nak sangat mukhotob ini Bertakwa dan memintanya Dengan bersangatan Sebab itulah ditukar Jadi pada gaib menjadi Khitab Kalau tidak ada iltifat Ya sepatutnya bukan Wataqina Sepatutnya apa gamaknya Kalau tidak ada iltifat Walaupun maksudnya juga perintah juga, minta juga. Bagaimana agaknya? Dia minta, dia suruhan juga.
Tetapi tidak menggunakan kitab. Tetap menggunakan ra'ib. Katalah bagaimana?
Setelah habis semuanya lah. ini untuk muslimat lah muslim tak masuk ini cerita perempuan perempuan kena tahu perempuan kewajib tahu terutama perempuan teristimewa lelaki lelaki nanti yang menegur bila istrinya buat salah gitulah sepatunya cona nih tetap suruhan tetapi yang disuruh lo waif ini kan suruhan amar karena yang disuruh itu Terima kasih. apa?
mukhotob? jadi gunakanlah Amar wattaqina Wattaqina Sekarang, kalau Yang disuruh itu gaib, bagaimana sepatunya Sebab sebenarnya gaib semuanya Huna, huna, huna, huna, kemudian Wal Ya Dan menyuruh tapi yang disuruh tak ada Oh pasti bingung Ya Otakih Wataki anti Apa handnya jadi anti Lagi tidak ada iltifat Lagi hancur habis Hancur namanya Ya Gunalah Fi'il mudari Kan katanya untuk mereka Fi'il mudari untuk mereka Tambah dengan lam amar Kalau kita nak suruh orang dan orang itu tidak ada, kan gunakan lam amar masuk fi'il mudari. Contoh umpamanya, فَلْيَعْبُدُ رَبَّهَا ذَلْبَيْتِ Apa artinya?
Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan empunya rumah ini. wal yashhadu mana fi'alahum dan hendaklah mereka menyaksikan Beberapa manfaat Mudhorek masuk Lam amar masuk mudhorek itu Termasuk uslub amar Jadi Menyuruh bentuk suruhan Tapi yang disuruh tidak ada Jangan gunakan fiil amar Macam mana gunakan amar Fiil amar orangnya mesti ada Kata Allah Orangnya depan kita Orangnya depan kita Sekarang kita nak suruh dia Dia Waliyakra' al-Quran Quran, maka hendaklah dia baca Quran nah, jadi wal yat taqina wal yat taqina Allah dan hendaklah mereka bertakwa kalau wal yat taqina maknanya tak adalah iltifat Itulah, sebab sebenarnya sudah huna-huna-huna. Waliat takina pun huna juga.
Maka tidak ada iltifat. Bila tidak ada iltifat, ya tidak ada. Tapi disini karena daripada huna-huna-huna kemudian ittaqina itu khitab Ada iltifat masalahnya kenapa si mutakalim menukar gaya bahasanya Kenapa mutakalim menukar usluk ucapannya Daripada cerita, daripada awalnya cerita tentang Diorang, diorang, dipa, Eh kemudian Haa Oh rupanya mutakalim Nak sangat lah mukhotob ni Melakukan suruhannya itu mutakalim nak sangat mukhotob melakukan sesuatu yang ittaqwa so perintah ittaqina daripada Allah ittaqina Allah itu perintah yang sangat kuat, kuatnya bukan karena amarnya, amar itu sendiri, sama katalah uktub, ikra ijlis, unsur, sama tidak ada yang kuat Kita suruh orang katalah uktub, ikhraq, ijlis, utkhol, itu perintah biasa Tak ada yang kuat, tidak ada taukit, tidak ada apa Lain lah kalau umpanya ikhraq, anna, baru kuat Tapi bila hanya ikhraq Bijlis Utkhul Kan sama kan Perintah itu biasa saja Permintaan itu biasa saja Si Mutakalim nakkan mukhotab Buat apa yang disuruh Tetapi walaupun ini juga biasa Watakina Amar biasa Tapi Amat ini menjadi kuat Dari mana kita tahu kuat Sebab Sebelumnya itu Waib Si Mutakalim menukar gaya bahasa Penukaran gaya bahasa Penukaran uslub Kalimat daripada kepada goib Qabra kitab itu memberikan maksud tashdid ala ta'ala artinya apa artinya begini artinya si perempuan-perempuan mu'minah muslimah dalam penampilan diri dirinya, itulah dalam menampilkan dirinya di hadapan orang lain orang lain yang Allah beri kelonggaran hanya terhad kepada yang disebut tadi selain itu Allah kata takwalah jaga diri kamu betul-betul jadi perintah takwa disini kuat kaitannya dengan menampilkan diri tadi Dan saya katakan yang mungkin perlu diambil perat oleh kita Ya ini yang tadi, wanisaihina Ya nampaknya tadi nisaihina pun bingung berarti Nisaihina itu yang seiman, seagama Itulah, bukan sama-sama perempuan Kalau sama-sama perempuan belum tentu Sama-sama perempuan.
Nah ini yang banyak dilanggar. Sebenarnya Allah kata takwalah. Walaupun ittaqullah daripada Allah itu pun kita wajib buat. Dalam ayat lain ittaqullah, ittaqullah, ittaqullah, ittaqullah.
Tapi perintah takwa kepada Allah terhadap mu'minah muslimah dalam ini sangat kuat. Walaupun tidak ada huruf Taukid Kuatnya perintah bukan karena ada atau tidak ada huruf Taukid dalam ayat ini Tapi ia menjadi kuat karena ada iltifat Ada penukaran gaya bahasa mutakallim Jadi maksud saya mengertikan watakinallah dalam ayat ini Perintah ini tidak sama dengan perintah-perintah ayat Allah yang lain Tuh, dalam ayat ini lebih kuat bagitalah Lebih kuat karena khasnya yang terakhir tadi Yang disebut walani sa'ihina tu Oh itu bukan main susah itu Kalau tidak betul-betul Sedangkan Allah nak sangat apa namanya, mu'minah muslimah itu bertakwa bertakwa, jadi bukan perintah biasa bukan hanya perintah itakullah itakillah, perintah yang kuat, syadid tashdid bersangatan bersangatan, bukan hanya biasa-biasa, bukan hanya biasa-biasa Tuh dianya, ada iltifat Ada nampak Nampak apa? Itulah memahami Al-Quran ya, jadi Hai dia kena diambil berat jadi spasak sekali saya kata tadi sudah ada pilihan dulu mungkin tak ada pilihan contohnya sistem perbankan tadi sistem pajak gade kan tidak pilihan cuman anak kita mesti selalu tapi macam mana tak ada Oh sekarang sudah ada Dulu hospital kan Oh belum ada pilihan Sekarang sudah ada Itulah Bila sudah ada pilihan itu ya Tak ada alasan lah untuk tidak buat Apalagi perintahnya Kuat Itu pengajaran yang saya kasihkan dari kesimpulan hukum yang perlu diambil berat Khasnya bagi muslimah Teristimewa bagi muslim Sebab bila muslimah nanti terlupa, si muslim mengingatkan.
Bukan begitu. Itu maksudnya. Sebab nanti ada pertanggung jawaban yang panjang di hadapan Allah.
Bila dilanggar. Jadi kalau jamah mungkin ingin merasakanlah ayat ini. Ya itu tadi.
Saya akan beri contoh. Bila sudah nisaihina katalah boleh. Contoh itu tadi.
Kalau ingin merasakannya. Kelas ini semuanya muslimah. Usahanya pun 5 Dan tidak ada muslim Ya silahkan Pakaian anda tidak seperti sekarang Anda boleh pilih Datang selambut Bangun tidur Cita ini bukan macam itulah Tak sempat pun pakai tudung, tak ada masalah mana dayanya nih bisa Inna Wallahuaklam mudah-mudahan memberi manfaat Assalamualaikum