Intro Hadirin yang berbahagia Mari kita saksikan bersama Penampilan pidato tiga bahasa Kepadanya kami persilahkan Bismillahirrahmanirrahim Korean people say American people say And we are as Muslim Naju ijabatakum bisalam Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Yang kami hormati Bapak Kiai Haji Muhammad Soleh Al-Hafid sebagai pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Madinatul Quran Baru Cadas Garut Your Excellency Dr. Kiai Haji Ahsin Sakho Muhammad MA Ashhadu an la ilaha illallah wa ashhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluh alladhi ba'athahu bil haqri bashiran wa nadhiran. Allahumma salli alaihi wa ala alihi wa sahbihi wa sallim tasliman kathira amma ba'du. Pertama sekali, sebelum kita mulai mengucapkan perbicaraan ini, kita ingin mengundang Anda, Terima kasih Allah yang telah memberi kita kebenaran dan kebaikan.
Kita bisa menerima pengalaman ini di tempat berdoa tanpa masalah. Kedua, mari kita memberikan salawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW. Yang telah membawa kita dan mengajari kita dari kegelapan ke kelihatan, dari kegilaan ke kelepahan, dari era jahiliah ke era islami, yaitu religion islami.
that we love. Thirdly, we'll never forget to thank the master of ceremony who has given us an opportunity to deliver our speech in front of you all. Saudara-saudari sekalian, seiring dengan perkembangan zaman yang begitu pesat, era globalisasi yang semakin hebat, kondisi dan keberadaan umat tambah sekarat. Karena generasi muda kita telah banyak rusak moral dan budi pekertinya.
Barangnya penggunaan miras dan narkoba serta pergaulan bebas di kalangan remaja menghiasi berita di berbagai media. This is because some of them have experienced moral, cultural and social, physical and mental decadence. And this is because of a lack of faith and knowledge of religious sciences. Lidahik ismahulana fi hadihil munasabah an nulqiyah khutbah tahtal maudhu'Membentuk generasi muda harapan bangsa Ayuhal ikhwati fil aqidatil islamiyah min ajli khuluqi jiilis shababid dakiyyin Walis syakhsiyatin nabila fa innal iman matlubun Lidahik nahnubi hajatililal ma'idah Iman dan ilmu sangat penting bagi umat terlebih generasi muda.
Suatu umat maju mundurnya suatu bangsa tergantung pada para pemuda. Seorang pujangga Mesir yang bernama Sheikh Mustafa Al-Gulayah ini melalui sebuah syairnya yang indah pernah berkata. Inna fi yaddisubani amral ummati wa fi akdamihah hayatah Indeed, in the hands and steps of the youth are the efforts and lives of the ummah Oleh karena itu, jika para pemuda berpikir sangat dan berbadan sehat, berprestasi hebat, berakhlak sanat dan mempunyai kuat, maka bangsa akan menjadi kuat.
Namun, jika para pemuda mudah merasa payah, berbadak lemah, berakhlak sayiah, berprestasi rendah, maka bangsa akan menjadi goyak. sekarang pakai rok mini jalannya lenggo ke kanan, lenggo ke kiri, pakai lipstick tebalnya sampai satu inci disangka bidadari ternyata wanita yang frustasi oleh karenanya jadilah kita agen yang cerdas dan tidak dan ikhwas, yang penting segala problema beres dan tuntas to create success, we must be good at reading, so ikra'u ayatil qawliyah wal qawniyatil lihadhal qawni baca ayat-ayat ilahi agar bertambah kuat keimanan di dalam hati baca ilmu pengetahuan dengan teknologi, baca Baca bintang-bintang dengan astronomi. Baca dengan sisi logik.
Dan baca di manusia dengan sisi logik. Duit Dengan pengetahuan dan fakta Itu akan menciptakan generasi Yang berhak Ya ikhwati Bilidhafati ilal ma'rifati wal iman Yajibu alaina aydhan An naj'ala rasulallah Sallallahu alaihi wasallam Namudajan wa kudwatan Nattadibihi filhayah Hatta natamatta'a Bishaksiyatin nabila Wa natasarrafa Qala Rasulullah S.A.W. Allah S.W.T. Allah S.W.T. Alhamdulillah Kuntum khair ummetin ukhrijat linnasi ta'muruna bilma'rufi wa tanhauna alilmun Selama kamu menyeru berbuat yang ma'ruf, mencegah dari yang putar, dan beriman kepada Allah SWT. Dan akhirnya, kita meminta maaf jika kita menemukan kegagalan dan kegagalan, dan kita meminta Tuhan untuk menjaga dan menghidupkan kita. Kemudian, Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.