Transcript for:
Pembaharuan Islam oleh Muhammad Rasyid Ridha

Halo [Musik] [Tepuk tangan] [Tepuk tangan] assalamualaikum warahmatullah wabarokatuh jumpa lagi dengan saya di rogon channel yang mengungkap rahasia dan fakta dibalik sejarah dalam kesempatan kali ini kita akan melanjutkan membahas tokoh pembaharu Islam Muhammad Rasyid Ridha murid Muhammad Abduh topik kali ini sangat menarik karena dengan materi ini kita bisa tahu bagaimana motif Rosyid Ridho melakukan gerakan pembaharuan di dunia Islam ada apa dan kenapa beliau sampai melakukan gerakan pemurnian tren Islam dan menyuarakan ukhuwah islamiyah Mengapa Selain aktif kali ini kita akan mengungkap banyak misteri termasuk misteri yang melatarbelakangi pemikiran Rosyid ridlo dan mengapa Rosyid Ridho kritis terhadap ajaran tasawuf dan lebih memilih bergabung menjadi murid Muhammad Abduh dan mengapa beliau menentang keras praktek profat tahayul Bid'ah jumud dan taqlid dengan mengajak umat Islam kembali pada al-qur'an dan as-sunnah simak videonya semua akan kita bagi ini yuk kita membahasnya [Musik] Muhammad Rasyid Ridha lahir di desa Al qolamun Lebanon dekat tripoli Syria pada tanggal 23 Sep 1865 masehi Nama lengkapnya Muhammad Rasyid Ridho bin Ali Ridho bin Syamsuddin bin gaudin alkohol Murni al-husaini dia lahir dan dibesarkan di lingkungan keluarga terhormat dan taat beragama sebuah sumber menyebut Rosyid Ridho masih memiliki pertalian darah dengan Husain bin Ali Bin Abi Thalib cucu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam semasa kecilnya Rosyid Ridho dimasukkan oleh orangtuanya ke madrasah tradisional di desanya Al qolamun untuk belajar membaca al-quran belajar menulis dan berhitung berbeda dengan anak-anak seusianya Rosyid Ridho kecil lebih sering menghabiskan waktunya untuk belajar dan membaca buku daripada bermain dan sejak kecil Memang beliau telah memiliki kecerdasan luar biasa dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan setelah bagian belajar baca tulisnya Rosyid Ridho masuk ke madrasah ar-rasyidiyyah sekolah milik pemerintah di tripoli untuk belajar ilmu bumi ilmu berhitung ilmu bahasa seperti Nahwu dan Shorof atau ilmu tata bahasa Arab dan ilmu-ilmu agama seperti aqidah dan ibadah ketika berusia 18 tahun Rosyid Ridho kembali melanjutkan studinya di Madrasah Al Wathoniyah al-islamiyah sebuah sekolah modern yang didirikan Syekh Al geser seorang alim ulama yang Gagasan dan pemikiran keagamaannya telah banyak dipengaruhi oleh ide-ide modernisme Syekh Husein Al geser dikenal sebagai seorang yang sangat berjasa dalam menumbuhkembangkan semangat ilmiah dan ide pembaharuan dalam diri Rosyid Ridho di kemudian hari Hai dan dari sosok Syekh Husein Al geser yang menganut tarekat syadziliyah itulah Rosyid Ridho mulai mengenal dunia tarekat atau tasawuf namun Rosyid Ridho akhirnya justru kritis terhadap dunia tasawuf yang dianggap berlebihan dalam beribadah bahkan berbau Bid'ah namun diantara pemikiran-pemikiran gurunya yang sangat mempengaruhi ide pembaruan Rasyid Ridha adalah pendapat yang mengatakan bahwa satu-satunya jalan yang harus ditempuh umat Islam untuk mencapai kemajuan adalah memadukan pendidikan agama dan pendidikan umum di Madrasah Al Wathon ya al-islam ya ini Rosyid Ridho belajar pengetahuan agama dan bahasa Arab secara lebih mendalam Selain itu dia juga belajar ilmu bumi ilmu perhitungan dan pengetahuan modern lain seperti bahasa Perancis dan Turki tetapi sayang Rosyid Ridho tidak lama belajar di sekolah ini karena sekolah tersebut terpaksa ditutup setelah mendapat hambatan politik dari pemerintah Turki Usmani untuk tetap melanjutkan studinya dia pun pindah ke salah satu sekolah agama di tripoli meski sudah pindah sekolah tetapi hubungan Rosyid ridlo dengan guru utamanya Syeikh Husein Al geser saat di Madrasah Al Wathon ya al-islamiyah tetap terus berlanjut selain menekuni pelajaran di sekolah tempat ia menimba ilmu Rosyid Ridho juga rajin mengikuti berbagai perkembangan dunia Islam melalui surat kabar al-urwah always fall sebuah surat kabar berbahasa Arab yang dikelola Jamaluddin al-afghani dan Muhammad Abduh selama masa pengasingan mereka di Paris Yes melalui surat kabar inilah Rosyid Ridho mengenal gagasan kedua tokoh pembaharu yang sangat dikaguminya tersebut yakni Jamaluddin al-afghani seorang tokoh pembaharu dari Afganistan dan Muhammad Abdul seorang pembaharu dari Mesir ide-ide Brilian yang dipublikasikan begitu berkesan dalam dirinya dan menimbulkan keinginan kuat untuk bergabung dan berguru kepada kedua tokoh tersebut keinginan untuk bertemu dengan al-afghani ternyata belum tercapai karena tokoh ini lebih dulu meninggal dunia di Turki Usmani namun ketika Muhammad Abdu dibuang ke bairut Lebanon tahun 1882 masehi Rosyid Ridho per kesempatan berdialog serta saling bertukar ide dengan Muhammad Abduh pertemuan dan dialog dengan Muhammad Abdul semakin menumbuhkan ayat juang dalam dirinya untuk melepaskan umat Islam dari belenggu keterbelakangan dan kebodohan nya di Lebanon Rosyid Ridho mencoba menerapkan ide-ide pembaharuan yang diperolehnya namun upayanya mendapat tentangan dan tekanan politik dari Turki Usmani yang tidak menerima ide-ide pembaharuan yang dilontarkannya akibat semakin besarnya tantangan itu akhirnya tahun 1898 masehi Rosyid Ridho pindah ke Mesir mengikuti gurunya Muhammad Abduh yang telah lama tinggal di sana di kota inilah Rosyid Ridho langsung menemui Muhammad Abdul dan menyatakan keinginannya untuk menjadi murid dan pengikut Setia Muhammad Abduh Sejak saat itu Rosyid Ridho merupakan sosok murid paling dekat dan setia kepada Muhammad Abdul Rosyid Ridho pun banyak berinteraksi sih dengan Muhammad Abduh sebagai gurunya Hai pergulatan ilmiah dengan Muhammad Abdul menjadikan waktu Rosyid Ridho semakin sibuk menambah pengetahuannya tentang pembaharuan Islam dalam suatu kesempatan Rosyid Ridho menyampaikan keinginannya menerbitkan majalah al-manar melanjutkan penerbitan majalah al-urwatul wutsqo yang dibredel atau dilarang terbit oleh penjajah Eropa tujuan Rasyid Ridha menerbitkan majalah al-manar untuk mengadakan pembaharuan melalui media cetak yang didalamnya berisikan bidang agama sosial ekonomi memberantas tahayul dan faham Bid'ah yang masuk ke dalam kalangan umat Islam serta menghilangkan paham fatalisme faham-faham salah yang dibawa oleh tarekat tasawuf selain juga bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan dan membela umat Islam terhadap permainan politik penjajahan Negeri Barat Hai Jokowi majalah al-manar terbit perdana tanggal 17 Maret 1898 masehi majalah ini terbit secara berkala memuat 8 halaman dalam satu edisinya majalah ini tidak hanya berisi artikel pemikiran Muhammad Abduh dan Muhammad Rasyid Ridha tetapi juga banyak penulis lain yang terlibat menulis di majalah al-manar di majalah al-manar pun Rosyid Ridho menulis dan memuat karya-karya tulisan yang menentang pemerintahan absolut Kerajaan Turki Usmani selain itu juga memuat tulisan-tulisan yang menentang politik penjajah Inggris dan Perancis yang memecah-belah dunia Arab di bawah kekuasaan mereka setelah menerbitkan majalah al-manar prosedur Idol juga masih aktif menulis dan mengarang berbagai buku dan kitab Hai beliau sempat mengajukan saran kepada gurunya Muhammad Abduh agar menafsirkan kitab suci Alquran dengan penafsiran modern yang relevan dengan perkembangan zaman melalui kitab tafsir yang rutin dilakukan di Universitas al-azhar Mesir display Rosyid Ridho selalu mencatat ide-ide pembaharuan yang muncul dalam kuliah yang diberikan Muhammad Abduh selanjutnya catatan-catatan itu disusun secara sistematis dan diserahkan kepada Sang guru untuk diperiksa kembali selesai diperiksa dan mendapat pengesahan barulah tulisan itu diterbitkan dalam majalah al-manar kumpulan tulisan mengenai tafsir yang memuat majalah al-manar inilah yang kemudian dibukukan menjadi tafsir al-manar tetapi sayang pengajaran tafsir yang dilakukan Muhammad Abdul di Universitas al-azhar Mesir hanya file pada surat an-nisa ayat 125 dan merupakan jilid ketiga dari seluruh tafsir al-manar Hal ini karena Muhammad Abdul telah dipanggil kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala meninggal dunia di tahun 1905 masehi sebelum menyelesaikan penafsiran seluruh isi al-quran maka untuk melengkapi tafsir tersebut Rosyid Ridho melanjutkan kajian tafsir Sang guru tersebut hingga selesai Rosyid Ridho meneruskan penulisan sesuai dengan jiwa dan ide yang dicetuskan oleh Muhammad Abdul inilah tafsir yang kemudian dibukukan sebagai tafsir al-manar yang menjadi karya Muhammad Abduh bersama muridnya Rosyid Ridho tafsir monumental tersebut hingga kini menjadi rujukan umat Islam di seluruh dunia bahkan telah memberikan penerangan kemajuan umat Islam di seluruh dunia termasuk di Indonesia hingga dunia islam bangkit dan mendapatkan kemerdekaannya hai hai Hai selain tafsir al-manar masih banyak karya pemikiran yang dihasilkan Rosyid Ridho semasa hidupnya diantaranya adalah [Musik] sama seperti gurunya Muhammad Abdul Rosyid Ridho juga besar dan dibesarkan dilingkungan tarekat bahkan Rasyid Ridha tercatat sebagai pengikut Tarekat Naqsyabandiyah namun dalam hidupnya Rosyid Ridho justru kritis terhadap keberadaan tarekat berdasarkan pengalamannya di dunia tarekat ia menyimpulkan bahwa ajaran-ajaran tarekat yang berlebihan dalam cara beribadat dan pengkultusan seorang guru membuat seseorang mempunyai sikap statis dan pasif karena itu Rosyid Ridho bersikap sama seperti gurunya Muhammad Abdu Hai kritis terhadap praktek-praktek tarekat seperti itu begitu juga dalam pemikiran modern arah pembaharuan pemikiran Rosyid Ridho juga tidak jauh berbeda dengan Sang Guru Muhammad Abdu inti pemikiran Rasyid Ridha adalah menyatakan bahwa umat Islam mundur karena tidak mengamalkan ajaran yang sebenarnya Rosyid Ridho juga menyerukan perlunya hidupkan mengenai faham jihad persatuan umat Islam dan istihad Hai namun bila dibaca keseluruhannya maka ide-ide pembaharuan penting yang dikumandangkan Rosyid Ridho dikelompokkan ke dalam tiga bidang yakni bidang agama pendidikan dan politik kita mulai dari pemikiran Rosyid Ridho di bidang agama bagaimana sejatinya ide pembaruan Rosyid Ridho di bidang agama Rosyid Ridho berpendapat bahwa umat Islam lemah karena tidak lagi mengamalkan ajaran-ajaran Islam yang murni seperti yang dipraktekkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat melainkan ajaran-ajaran yang menyimpang dan lebih banyak bercampur dengan Bid'ah dan khurofat beliau menegaskan jika umat Islam ingin maju mereka harus kembali berpegang kepada al-quran dan as-sunnah pemikiran pemahaman Rosyid Ridho dalam bidang keagamaan ini bisa Hai sama pemikiran dengan Muhammad Abdu umat Islam mengalami kemunduran karena tidak menganut ajaran-ajaran Islam sebenarnya hal ini dikarenakan banyak faham-faham yang tidak sesuai masuk kedalam tubuh Islam seperti praktek profat tahayul Bid'ah jumud dan taqlid menurut Rosyid Ridho di antara bita bita itu adalah berupa praktek ajaran kekuatan batin yang itu diyakini membuat pemiliknya dapat memperoleh segala apa yang dikehendakinya beta lain yang ditentang keras Rasyid Ridha adalah ajaran Syekh tarekat tentang tidak pentingnya hidup duniawi tentang tawakal dan tentang Pujaan dan kepatuhan berlebih-lebihan pada Syekh dan wali menurut Rosyid Ridho umat harus dibawa kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya Hai yaitu ajaran yang murni dan terhindar dari segala unsur Bid'ah yang merongrong ajaran tauhid murni dari segala Bina Islam murni itu sederhana sekali sederhana dalam ibadat dan sederhana dalam Muamalat nya yang merebutkan ajaran Islam adalah justru sunnah-sunnah yang ditambahkan hingga mengaburkan antara wajib dan sunnah bagi Rosyid Ridho isti'ab diperlukan hanya untuk persoalan hidup kemasyarakatan ayat dan hadis yang mengandung arti tegas tidak diperlukan ijtihad dengan menambahi amalan-amalan baru yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam akal dapat dipergunakan terhadap ayat dan hadis yang tidak mengandung arti tegas dan terhadap persoalan-persoalan yang tidak disebut dalam al-quran dan al-hadits oleh karena itu disinilah letak Dina kita Islam menurut faham Rasyid Ridha kedua di bidang pendidikan bagaimana ide pembaharuan proses Ridho di bidang pendidikan di bidang pendidikan Rosyid Ridho berpendapat bahwa umat Islam akan maju jika menguasai bidang ini karena itu Rosyid Ridho sangat antusias memandang kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan peradaban barat yang modern oleh Rosyid Ridho ilmu-ilmu pengetahuan umum dimasukkan kedalam lembaga pendidikan milik umat Islam oleh karenanya dia banyak menghimbau dan mendorong umat Islam menggunakan kekayaannya untuk pembangunan lembaga-lembaga pendidikan di bidang ini Rosyid Ridho pun berupaya memajukan ide pengembangan kurikulum dengan muatan ilmu-ilmu agama dan umum dan sebagai bentuk kepeduliannya dia mendirikan sekolah dikau pada tahun 1912 diberi nama madrasah dakwah Wal Irsyad ketiga di bidang politik Bagaimana ide pembaharuan Rosyid Ridho di bidang politik ide dan gagasan Rosyid Ridho di bidang politik sangat menarik disimak tetapi Sayang ada pihak tertentu hawatir menyampaikan hingga menghapus materi ini dari buku pelajaran kurikulum pendidikan saat ini karena dianggap sensitif Ada apa dan mengapa Gagasan Politik Rosyid Ridho dianggap berbahaya hingga muncul kekhawatiran tersebut Baiklah tidak apa-apa akan saya sampaikan disini dengan maksud hanya sebagai materi pelajaran semata Tidak ada mi siapapun apalagi muatan politik didalamnya biar generasi muslim saat ini juga generasi mendatang tahu sebenarnya gagasan rosethree yo itu seperti apa tidak perlu ada yang harus ditutupi hanya itu niatan saya menyampaikan dalam kesempatan kali ini dan Mohon maaf bila ada yang tidak berkenan dalam bidang politik Rosyid Ridho sangat tertarik dengan ide atau gagasan ukhuwah islamiyah atau persaudaraan Islam sebab dia banyak melihat penyebab kemunduran Islam antara lain karena perpecahan yang terjadi di kalangan umat Islam itu sendiri untuk itu dia menyeru umat Islam agar bersatu kembali di bawah satu keyakinan satu sistem moral satu sistem pendidikan dan tunduk dalam satu sistem hukum dalam satu kekuasaan yang berbentuk negara namun negara yang diinginkan bukan negara konsep barat melainkan negara dalam bentuk hilafah atau kekhalifahan seperti bentuk pemerintahan presiden dia menganjurkan untuk membentuk organisasi al-jami'ah al-islamiyah atau persatuan umat Islam dibawah naungan khalifah-khalifah ideal menurut Rosyid Ridho adalah sosok yang dapat memenuhi beberapa persyaratan antara lain dari segi keadilan kemampuan sifat mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi lebih lanjut Rosyid Ridho menyebut dalam bukunya al-khilafah bahwa fungsi khalifah adalah menyebarkan kebenaran menegakkan keadilan memelihara agama dan bermusyawarah mengenai masalah yang tidak dijelaskan dalam nash al-qur'an dan as-sunnah kedudukan khalifah bertanggungjawab atas segala tindakannya dibawah pengawasan sebuah dewan pengawas yang anggotanya terdiri atas para ulama dan pemuka masyarakat Hai [Musik] tugas dewan pengawas selain mengawasi roda pemerintahan juga mencegah terjadinya penyelewengan oleh khalifah dan lembaga ini berhak menindak khalifah yang berbuat dholim dan sewenang-wenang khalifah harus ditaati sepanjang pemerintahannya dijalankan Sesuai ajaran agama khalifah merupakan kepala atau pemimpin umat islam sedunia Meskipun tidak memerintah secara langsung setiap negara anggota dan menurut Rosyid Ridho seorang khalifah hendaknya juga seorang mujtahid besar yang dihormati di bawah Oliva seperti inilah kesatuan dan kemajuan umat Islam dapat terwujud itulah gagasan pemikiran proses Ridho di bidang politik dan menurut saya sangat wajar apalagi kondisi kala itu dunia islam Tengah dijajah dunia baru Hai secara keseluruhan sehingga umat Islam perlu bangkit dan bersatu di bawah satu kepemimpinan atau yang sekarang diterjemahkan sebagian kelompok sebagai 16 dan gagasan tersebut bisa juga dianggap tidak cocok lagi diterapkan di tanah air Indonesia karena Indonesia sendiri sudah merdeka dan kondisinya saat ini juga sudah sangat berbeda apa yang harus ditakutkan atas pemikiran Rasyid Ridha seperti itu bagi kami itu tidak ubahnya merupakan bagian ijtihad politik sebagai seorang muslim dalam mencari solusi di tengah keprihatinan kala itu melihat penjajahan yang merajalela terhadap dunia Islam dan kiprah Rasyid Ridha di dia politik secara nyata juga dapat dilihat dalam aktivitasnya Beliau pernah menjadi presiden kongres Suriah pada tahun cuma sheehy menjadi delegasi Palestina surya di Jenewa tahun 1921 masehi Beliau juga pernah menjadi anggota komite politik di Kairo tahun 1925 dan menghadiri konferensi Islam di Mekah tahun 1926 masehi dan di Yerusalem tahun 1931 masehi pengaruh pemikiran Rosyid ridlo dan juga para pemikir lainnya berkembang ke berbagai penjuru dunia Islam termasuk Indonesia ide-ide pembaharuan yang dikumandangkan banyak mengilhami semangat pembaruan di berbagai wilayah dunia islam banyak kalangan ulama yang tertarik membaca majalah al-manar dan mengembangkan ide yang diusungnya [Musik] Dimas satuannya Rosyid Ridho tidak mau tinggal diam dan senantiasa aktif meskipun kesehatannya telah Hai juga nama besarnya terus dikenang hingga beliau wafat Rosyid Ridho meninggal di Mesir tanggal 22 Agustus 1975 masehi sekembalinya dari mengantarkan Pangeran sword kapal di Swiss beliau kemudian dimakamkan di Kairo Mesir bersebelahan dengan makam gurunya Muhammad Abduh Bagaimana dengan tokoh pembaru Islam lainnya Muhammad Iqbal kita akan bahas pada video tersendiri sosok Muhammad Iqbal juga menarik disimak apalagi Iqbal tercatat sebagai tokoh pembaru muslim yang pertama kali menelurkan gagasan pendirian Negara Islam hingga akhirnya terbentuk dan berdiri Negara Islam Pakistan tetapi kenapa setelah berdiri wilayah Pakistan masih terus dilanda konflik hingga pecah menjadi dua negara yakni pakai Ndan Bangladesh bahkan hingga kini konflik di Pakistan masih terus terjadi simak video selanjutnya semoga bermanfaat Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh [Musik]