Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Halo teman-teman semuanya, kali ini si Tokain akan membahas satu topik yang penting banget untuk dipahami sebelum kita belajar satu hal patologis, yaitu sistem imun. Oke, kita mulai terlebih dahulu dari pengertian apa itu imunitas. Immunity diambil dari bahasa Yunani yaitu imunitas, yang berarti perlindungan.
Secara pengertian, imunitas adalah suatu mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing. Benda asing yang dimaksud bisa berupa bakteri atau patogen lainnya, seperti virus, jamur, parasit, toksin, obat, bahkan makanan atau minuman yang kita konsumsi. Nah, kemudian sistem imun dapat diartikan sebagai suatu sistem yang berperan dalam proses imunitas. Ada banyak komponen, mekanisme, dan peran sistem imun dalam tubuh kita.
Jadi, untuk kali ini, kita akan menyinggung mengenai komponen sistem imun dan sekilas mengenai bagaimana komponen-komponen sistem imun tersebut berperan dalam pertahanan tubuh kita terhadap patogen asing. Sistem imun pada manusia dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sistem imun alami atau innate immunity atau sistem imun non-specifik dan sistem imun didapat atau adaptive immunity atau sistem imun spesifik. Sistem imun alamiah atau innate immunity merupakan sistem imun yang berperan pada inflamasi yang bersifat akut.
Sistem imun non-specifik ini merupakan pertahanan pertama tubuh terhadap serangan mikroorganisme. Sesuai namanya, sistem imun ini tidak bersifat spesifik terhadap satu patogen ataupun mikroorganisme tertentu. Komponen-komponen pada sistem imun non-spesifik atau alamiah adalah pertahanan fisis dan mekanis berupa kulit, mukosa, dan silia terutama pada saluran nafas.
Yang kedua, ada pertahanan biogimia, seperti asam lambung dan lisozin. Yang ketiga, ada pertahanan humoral, seperti sistem komplement, interferon, dan C-reaktif protein atau CRP. Dan yang terakhir adalah pertahanan seluler, yang diperankan oleh sel-sel-alpha-gauxite, seperti makrovac, neutrophil, dan juga NK-sel.
Keempat komponen sistem imun non-spesifik ini akan langsung aktif sebagai mekanisme pertahanan tubuh terhadap suatu patogen. Nah, biasanya pada saat sistem imun alamiah atau non-spesifik ini aktif akan menyebabkan terjadinya suatu peristiwa inflamasi pada lokasi terjadinya pertemuan antara komponen imun dan patogen tertentu yang menyebabkan kerusakan. pada jaringan. Sistem imun alamiah atau non-spesifik tidak memiliki memori terhadap suatu jenis patogen tertentu.
Oleh karenanya, proses imunologis yang dimediasi oleh sistem imun non-spesifik pada hampir setiap patogen bersifat mirip. Sedangkan untuk sistem imun didapat atau sistem imun adaptif atau sistem imun spesifik, merupakan sistem imun yang memiliki spesifitas terhadap patogen atau jenis inflamasi tertentu. Berbeda dengan sistem imun alamnya yang tidak memiliki memori terhadap suatu patogen, sistem imun adaptif ini memiliki sel memori yang akan menghasilkan suatu protein yang menjadi respon imunologis dan yang kemudian kita sebut sebagai imunoglobulin.
Nah lalu komponen utama dari sistem imun spesifik adalah sel limfosin. Pada dasarnya sistem imun spesifik dibagi menjadi dua tipe berdasarkan pertahanan terhadap patogen ekstraseluler ataupun intraseluler, yaitu komponen seluler dan komponen humoral. Pada komponen seluler, sel yang menjadi mediator respon imunologis adalah sel linfosit T. Secara umum, sel linfosit T dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sel T helper atau CD4+, sel T sitotoksik atau CD8+, dan sel T regulator Masing-masing jenis sel T memiliki mekanisme yang berbeda untuk merespon adanya patogen yang ada di intraseluler. Sel T helper bekerja berikatan dengan sel antigen presenting cell atau APC melalui reseptor protein MHC kelas 2 untuk memicu produksi sitokin yang dapat berperan sebagai sitokin pro-inflammasi maupun sitokin.
Contoh dari sitokin pro-inflammasi adalah interleukin 1 beta, interleukin 6, dan juga TNF alfa. Sedangkan untuk contoh sitokin anti-inflammasi yaitu ada interleukin 10. Sel T sitotoksik akan berikatan dengan sel yang terinfeksi patogen pada intraseluler melalui protein binding molekul atau MHC kelas 1 dan akan langsung membunuh sel yang terinfeksi tersebut Sedangkan untuk sel T regulator berfungsi untuk mengatur supresi dari respon imun Oke, kita lanjut untuk bahas tentang komponen humoral Komponen humoral dari sistem imun adaptif dimediasi oleh sel B Sel B memegang peran sebagai sel memori terhadap pajanan patogen tertentu Sistem imun imun adaptif yang memungkinkan adanya memori terhadap pajanan patogen tertentu dinamakan immunologic memori. Pada mulanya sel B naif akan terpajan kepada patogen tertentu baik langsung berikatan terhadap antigen yang diekspresikan pada permukaan sel patogen ataupun berikatan dengan APC berupa follicular dendritic cell.
Selanjutnya sel B yang terpajan tersebut akan mengalami proliferasi dan diferensiasi di sum-sum tulang menjadi suatu sel B-memory yang memiliki memori dan spesifitas terhadap antigen dari patogen tertentu dan sel plasma yang menghasilkan imunoglobulin spesifik terhadap infeksi patogen tersebut akan dihasilkan semakin sering tubuh terpajan oleh patogen yang sama maka titer antibody yang dihasilkan oleh sel plasma tersebut semakin tinggi. Hal ini akan meningkatkan efektivitas respon imun tubuh terhadap patogen tersebut. Nah, sekian yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini. Stay tune ya untuk video-video menarik dari SitoKain pada kesempatan berikutnya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.