Pentingnya Penanganan Gratifikasi dan Obat

Aug 7, 2024

Catatan Kuliah: Penanganan Gratifikasi dan Konsolidasi Obat

Pengantar

  • Gratifikasi dianggap sebagai suap jika penerimanya adalah pegawai negeri atau penyelenggara negara, terkait dengan jabatan.
  • Upaya untuk menghilangkan praktik gratifikasi:
    • Stop pemberian dalam bentuk apapun kepada pegawai negeri.
    • Pengusaha tidak memberikan uang pelicin.
    • Pegawai negeri tidak menerima gratifikasi.
    • Masyarakat harus mengawasi dan melaporkan praktik gratifikasi kepada KPK.

Dampak Gratifikasi

  • Menghancurkan moral bangsa.
  • Praktik gratifikasi menyebabkan:
    • Proses perizinan yang panjang.
    • Masyarakat harus membayar lebih untuk mendapatkan layanan.
  • Masyarakat akan mendapatkan manfaat dari menghilangkan kebiasaan gratifikasi:
    • Layanan maksimal tanpa pilih kasih.
    • Harga barang menjadi lebih murah.

Ilustrasi Gratifikasi

  • Menggunakan analogi buah apel dan pohon:
    • Pohon = pejabat/pegawai negeri.
    • Tanah = masyarakat.
    • Buah apel = gratifikasi.
  • Apel seharusnya jatuh ke tanah, tetapi jika jatuh ke atas, itu mencerminkan gratifikasi yang salah.

Penanganan Praktik Gratifikasi

  • Masyarakat harus proaktif menolak gratifikasi.
  • Pentingnya hukum dan etika dalam pelayanan publik.
  • Peran KPK dalam membasmi gratifikasi di Indonesia.
    • Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Konsolidasi Obat

  • Katalog Elektronik Sektoral Kementerian Kesehatan:
    • Tujuan untuk menjamin ketersediaan obat dalam sistem jaminan kesehatan.
    • Memfasilitasi pengadaan obat dengan harga yang terjangkau dan efisien.
  • Mekanisme Konsolidasi:
    • Menggabungkan kebutuhan barang dan jasa untuk meningkatkan efisiensi.
    • Menghindari persaingan tidak sehat dalam pengadaan.
  • Output Kegiatan:
    • Menjamin ketersediaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan.
    • Pengadaan obat diharapkan lebih terjangkau dan tidak bertele-tele.

Komitmen Industri Farmasi

  • Pentingnya komitmen dari industri farmasi untuk memastikan ketersediaan obat.
  • Tantangan dalam memenuhi RKO (Rencana Kebutuhan Obat):
    • Perlu adanya perencanaan yang baik antara fasilitas kesehatan dan industri.
    • Proses produksi obat memerlukan waktu yang sesuai.

Kesimpulan dan Penutup

  • Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengurangi praktik gratifikasi dan memastikan konsolidasi obat berjalan dengan baik.
  • Harapan untuk pelayanan kesehatan yang lebih baik, efisien, dan transparan.
  • Komitmen dari semua pihak untuk menjalankan tugas dengan baik dan sesuai dengan etika.