Hai semuanya Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Ketemu lagi dengan saya Siti Nuriani dalam pembelajaran Sejarah Indonesia di kelas 10 Hari ini kita masih melanjutkan pembahasan materi sejarah Indonesia yang ada pada bab 2 yaitu tentang masa praaksara Sebelum dimulai silahkan persiapkan dulu alat tulisnya Kemudian silahkan juga untuk berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing-masing Nah sekarang kita mulai yuk belajarnya Ini dia adalah peta konsep materi yang ada pada bab 2 yaitu materi tentang Indonesia pada masa praksara Nah untuk kali ini kita akan masuk kepada pembahasan poin D yaitu asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia Kamu pasti tau kan kalau bangsa Indonesia itu dihuni oleh banyak orang dari berbagai suku, agama, dan budaya yang berbeda Lalu penasaran gak sih? Perbedaan ini berasal dari nenek moyang yang berbeda juga Atau? Atau ternyata dari satu nenek moyang yang sama?
Asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia memang selalu menarik untuk dibahas. Banyak teori yang mengatakan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia itu berasal dari Tiongkok, Melayu, dan bahkan Taiwan. Nah, lebih lanjutnya kita bahas yuk! Nah, ini dia teori yang pertama adalah teori Yunan. Teori inilah yang paling banyak diketahui dan bahkan dipelajari di sekolah Teori Yunan menyatakan bahwa asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia itu berasal dari Yunan, sebuah wilayah di Tiongkok Selatan Dulu ada seorang sejarawan yang juga seorang arkeolog asal Austria, yaitu Robert Baron Pernah melakukan kajian mendalam terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik Robert Baron juga menyimpulkan bahwa pada masa Neolitikum terdapat sebuah bangsa yang bermigrasi dalam beberapa gelombang Yaitu dari Asia Utara menuju Asia Selatan Yaitu yang dilakukan oleh bangsa Proto-Melayu dan bangsa Deutro-Melayu Berdasarkan peta dapat disimpulkan bahwa bangsa yang berasal dari Yunan berimigrasi ke arah selatan yang terbentang dari Madagaskar di Afrika sampai Pulau Paskah di Chile, Taiwan, dan Selandia Baru.
Dalam perkembangannya, kawasan tersebut dikenal sebagai wilayah berkebudayaan Austronesia Meskipun demikian, teori Yunan dianggap kurang akurat Karena hanya berdasarkan pada bukti-bukti kesamaan secara fisik, temuan benda-benda bersejarah, dan kebudayaan megalitikum saja Selanjutnya yaitu ada teori Nusantara Teori Nusantara menekankan bahwa masyarakat di pulau Indonesia telah memiliki kebudayaan tinggi Menurut teori ini, nenek moyang bangsa Indonesia itu berasal dari kepulauan Indonesia sendiri Kesimpulan dari teori Nusantara tersebut didasarkan pada penelitian bahasa dan budaya Meskipun demikian, teori Nusantara kurang populer dan kurang diterima oleh masyarakat Selanjutnya yaitu ada teori Out of Africa. Teori ini merupakan teori yang didasarkan pada penelitian DNA, mitokondria, yaitu gen perempuan dengan gen laki-laki. Teori ini menyatakan asal-usul manusia itu di berbagai belahan dunia berasal dari Afrika.
Teori ini didukung oleh Max Ingman. Manusia dari Afrika tersebut kemudian melakukan migrasi ke wilayah luar Afrika Tujuan pertama migrasi tersebut adalah Asia Barat Jalur yang ditempuhnya yaitu ada dua Jalur yang pertama yaitu mengarah ke lembah sungai Nil Melintas semenanjung Sinai lalu ke utara melewati Arab Leven Jalur yang kedua yaitu melewati Laut Merah Setelah memasuki Asia, ada beberapa kelompok yang tinggal sementara di Timur Tengah Dan kelompok lainnya yaitu melanjutkan perjalanan dengan menyusuri pantai di Semenanjung Arab Menuju ke India, Asia Timur, kemudian ke Indonesia Selanjutnya yaitu ada teori Out of Taiwan, yang mana teori ini dikemukakan oleh Peter Bellwood dan Robert Bluss. Teori ini dilakukan berdasarkan dengan pendekatan kebahasaan.
Nah, menurut teori ini, keseluruhan bahasa yang digunakan suku-suku di Indonesia diketahui berasal dari rumpun Austronesia. Nah, akar dari rumpun Austronesia ini pada awalnya berasal dari Kepulauan Formosa, yaitu yang ada di Taiwan yang sudah berkembang sejak 6.000 tahun yang lalu. Pada dasarnya pendekatan kebahasan ini menyatakan bahwa asal-usul suatu bangsa dapat ditelusuri melalui pola penyebaran bahasanya Karena keseluruhan bahasa di Indonesia berasal dari Austronesia yang berkembang di Taiwan Nenek moyang bangsa Indonesia pun kemungkinan besar berasal dari asal-usul yang sama dengan bahasanya itu Nah dari Taiwan Intro Bangsa Austronesia kemudian melakukan migrasi, menyebar ke Filipina, Indonesia, Managaskar, hingga ke pulau-pulau kecil di wilayah Pasifik. Menurut pendapat Sarasin Bersaudara, penduduk asli kepulauan Indonesia adalah ras berkulit gelap dan bertubuh kecil. Pada mulanya mereka tinggal di Asia bagian Tenggara.
Nah, ketika zaman es mencair dan air laut naik hingga berbentuk Laut Cina Selatan dan Laut Jawa sehingga memisahkan pegunungan vulkanik Kepulauan Indonesia dari daratan utama Kemudian, penduduk asli Kepulauan Indonesia tersisa dan menetap di daerah-daerah pedalaman Sedangkan, daerah pantai itu dihuni oleh penduduk pendatang Beberapa suku bangsa Indonesia asli itu seperti suku bangsa Kubu, Lubu, Talang Mamak yang mendiami Sumatera dan Tuala di Sulawesi Merupakan penduduk tertua di Kepulauan Indonesia Para pendatang baru ini jumlahnya lebih banyak daripada penduduk asli Selain itu pun mereka membawa kebudayaan baru yaitu budaya Neolitik Nah para pendatang ini diantaranya yaitu bangsa Melanosoid, Negroid dan Wedid, Proto Melayu dan Deutro Melayu Baiklah kita akan bahas ya dari mulai bangsa Melanosoid sampai dengan Deutro Melayu Nah coba kalian perhatikan gambar di samping ini Gambar di samping menunjukkan suku Asmat yang mendiami wilayah Pulau Papua Suku Asmat di Papua merupakan salah satu suku di Indonesia yang menjadi keturunan bangsa Papua Melanosoid. Bangsa Papua Melanosoid diperkirakan berasal dari Teluk Tonkin. Pendapat ini didasarkan pada penelitian terhadap benda-benda peninggalan seperti pebel dan kapak pendek.
Berdasarkan penemuan artefak di Teluk Tonkin, bangsa Melanesia termasuk rumpun Phaedoid, Austroloid yang memiliki ciri fisik berkulit hitam. Kebudayaan bangsa Melanesia digolongkan pada budaya Mesolitikum. Bangsa ini menerapkan pola hidup seminomaden dalam kelompok-kelompok kecil dan hidup dengan sistem berburu dan mengumpulkan makanan.
Bangsa Melanesia atau Melanosoid membawa teknologi baru seperti teknik pembuatan api. Mereka membuat api dengan cara menggesek-gesekkan ranting pohon atau batu. Bangsa Melanosoid juga sudah mengenal yang namanya sistem perladangan. Ciri-ciri fisik lainnya juga seperti memiliki kulit kehitam-hitaman, badan kekar, rambut keriting, mulut lebar, dan hidung mancung. Saat ini keturunan bangsa Melanesia dapat ditemukan di pedalaman Malaya, penduduk Aeta di pedalaman Filipina, serta orang-orang Papua Melanosoid di Pulau Papua dan Kepulauan Melanesia Selanjutnya yaitu Negroid dan Wedid Sebelum kedatangan kelompok Melayu tua dan muda, negeri kita sendiri sudah terlebih dahulu dimasuki oleh orang-orang Negrito atau Negroid dan Wedid Sebutan negrito atau negroid itu sendiri diberikan oleh orang Sepanyol karena mereka menjumpai orang yang memiliki kulit hitam sangat mirip dengan jenis-jenis negro.
Wedi terdiri dari orang-orang dengan kepala, meso cepal, dan letak mata yang dalam, sehingga terlihat seperti berang, serta berkulit coklat tua dan tingginya rata-rata untuk laki-laki 155 cm. Persebaran orang-orang wedi di Indonesia cukup luas, misalnya di Palembang dan Jambi. Siak dan Sulawesi Tenggara Selanjutnya yaitu bangsa Proto-Melayu atau Melayu Tua Bangsa Proto-Melayu termasuk rumpun ras Mongoloid dari daerah Yunan Sebuah wilayah di lembas sungai Yangtze, Tiongkok bagian selatan Bangsa Proto-Melayu membawa kebudayaan yang lebih tinggi daripada pada kebudayaan bangsa Melanesia bangsa ini diperkirakan berimigrasi ke pulauan Indonesia sekitar tahun 2000 sebelum masehi nah proses migrasi bangsa ini disebabkan oleh beberapa faktor Yaitu karena bencana alam berupa banjir akibat meluapnya Sungai Yangtze dan sungai-sungai lain di wilayah Tiongkok bagian selatan Selain itu pun adanya desakan suku-suku liar yang datang dari Asia Tengah serta peperangan antarsuku Mereka berimigrasi ke Indochina bagian selatan dan siam kemudian ke Kepulauan Indonesia Mereka pada awalnya menempati pantai-pantai Sumatera Utara, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Barat Keturunan bangsa Proto-Melayu yang menempuh jalur ini adalah suku Toraja Kemudian jalur yang kedua menyebar ke Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Nah keturunan bangsa Proto-Melayu yang menempuh jalur ini antara lain suku Nias, Batak, Dayak, dan Sasak Bangsa Proto-Melayu memiliki ciri fisik antara lain kulit sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, serta bentuk mulut dan hidung sedang Kebudayaan Proto-Melayu termasuk ke dalam kebudayaan Batu Muda atau Neolitikum Nah selanjutnya yaitu adalah Bangsa Deutero-Melayu atau Melayu Muda Nah, sejak kedatangan bangsa deutro-melayu ini, kedatangan bangsa proto-melayu di Indonesia semakin terdesak Menurut penelitian para ahli, bangsa deutro-melayu atau melayu muda merupakan hasil percampuran antara bangsa proto-melayu dan bangsa Arya Bangsa ini berasal dari wilayah sekitar Indochina bagian utara Nah kalau misalkan tadi Proto Melayu itu berasal dari Indochina bagian selatan Nah kalau misalkan Deutro Melayu itu merupakan persebarannya dari Indochina bagian utara Nah bangsa Deutro Melayu juga telah mengenal logam sebagai alat perkakas dan alat produksi Diperkirakan pada tahun 500 sebelum masehi bangsa Deutro Melayu berimigrasi ke wilayah Indonesia Bangsa Deutro Melayu juga sering dikenal dengan bangsa yang memiliki kebudayaan Dongson atau kebudayaan logam Berdasarkan penemuan artefak, ciri-ciri fisik bangsa Deutro Melayu antara lain Tinggi badannya kurang lebih 135-180 cm Berat badannya antara 30-75 kg warna kulit antara kuning langsat dan coklat hitam, warna rambut antara coklat dan hitam, serta bentuk rambut antara lurus dan keriting.
Dengan demikian, ciri fisik bangsa deutro-melayu tidak jauh berbeda dengan ciri fisik mayoritas penduduk Indonesia saat ini. Bangsa ini juga memiliki kebudayaan lebih maju daripada bangsa Proto Melayu Kemajuan kebudayaan bangsa Deutro Melayu terlihat dari kemampuan membuat benda-benda dari logam seperti kapak corong, nekara, dan bejana perunggu Kebudayaan Deutro Melayu juga ya tadi sering disebut dengan kebudayaan Dongson Nah dengan kedatangan bangsa deutro Melayu ini di Indonesia mampu menggeser bangsa proto Melayu yang sebelumnya tinggal di sekitar aliran sungai dan pantai itu terdesak ke pedalaman Bangsa deutro Melayu mampu menguasai wilayah karena memiliki kebudayaan yang lebih maju daripada kebudayaan bangsa Proto-Melayu. Beberapa suku bangsa keturunan bangsa Deutro-Melayu antara lain, suku Bugis di Sulawesi, suku Aceh dan Minangkabau di Sumatera, serta suku Jawa dan suku Bali. Dengan demikian, proses interaksi antarbangsa pada masa kini telah berlangsung sejak ribuan tahun lalu. terutama setelah terjadi migrasi nenek moyang bangsa Indonesia.
Proses interaksi antarabangsa menyebabkan munculnya berbagai kebudayaan baru. Hal ini menyadarkan kita mengenai pentingnya interaksi antarabangsa. Sebagai generasi muda yang hidup pada era globalisasi, kita memilih Peran penting melestarikan budaya bangsa Salah satunya Dengan mencintai budaya Dan tanah air Indonesia Dengan mencintai bangsa dan budaya Kita tidak kehilangan Identitas diri Dalam interaksi antarbangsa nah demikianlah materi tentang bagaimana asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia semoga apa yang saya jelaskan tadi dapat kalian pahami ya nah pertemuan berikutnya kita akan bahas materi mengenai corak kehidupan pada masa praksara, jadi jangan lupa kalian pelajari materi yang sudah saya jelaskan tadi ya demikian, Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh