Jumlah Negara Anggota: 164 (lebih dari 90% perdagangan dunia)
Pengambilan Keputusan: Konsensus (semua negara anggota harus menyetujui sebelum diberlakukan)
Asal Usul: Dari General Agreement on Tariffs and Trade (GATT)
Tujuan GATT: Promosikan perdagangan bebas, tetapkan aturan perdagangan internasional, selesaikan sengketa perdagangan.
Penurunan GATT: Melahirkan WTO untuk atasi kelemahan yang ada.
Tujuan WTO
Meningkatkan kesetaraan negara melalui perdagangan bebas.
Mendorong terbukanya perdagangan dunia.
Menciptakan aturan guna mengatur perdagangan internasional.
Pengaruh Neoliberalisme Terhadap Pembentukan WTO
Neoliberalisme: Ideologi ekonomi dan politik dari abad ke-20.
Fokus Utama: Kerjasama dan interdependensi antar negara.
Pasar Bebas: Dianggap sebagai mekanisme paling efisien untuk alokasikan sumber daya.
Pertumbuhan ekonomi: Perdagangan bebas akan menguntungkan semua negara yang terlibat.
Prinsip WTO: Dirancang untuk mempromosikan perdagangan bebas dan pasar terbuka.
Prinsip MFN (Most-Favored-Nation): Negara anggota WTO harus memberikan perlakuan yang sama dalam hal perdagangan.
Contoh Kasus: Sengketa Tarif AS dan Tiongkok (2009)
AS menetapkan tarif impor tinggi pada ban truk ringan dan kendaraan penumpang dari Tiongkok.
Tiongkok meminta konsultasi dan mengajukan keluhan ke WTO.
WTO membentuk panel untuk menyelidiki kasus tersebut.
Proses: Lama dan kompleks, menunjukkan kemampuan WTO dalam mengelola konflik perdagangan dengan cara terstruktur dan adil.
Hasil: Negara sering menggunakan kebijakan untuk melindungi kepentingan domestik mereka namun tetap mematuhi aturan.
Kelebihan dan Kelemahan Teori Neoliberalisme
Kelebihan
Mengefektifkan kompleksitas hubungan antar negara.
Fokus pada kerjasama dan saling ketergantungan.
Memberikan penjelasan tentang globalisasi dan mengurangi kemungkinan konflik militer melalui ketergantungan ekonomi.
WTO memastikan kepatuhan terhadap aturan global dan mempromosikan perdagangan bebas.
Kelemahan
Mekanisme penyelesaian sengketa di WTO bisa sangat panjang sehingga menciptakan ketidakpastian ekonomi.
Kesimpulan
Meskipun ada tantangan dan kelemahan, WTO dan neoliberalisme tetap relevan dalam mengatur perdagangan internasional dan mendukung kerjasama antar negara.