Transcript for:
Memahami Point of View dalam Islam

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh teman-teman mahasiswa yang sangat saya bangga-banggakan Alhamdulillah kalian sudah diterima di Universitas Muria Kudus ya Alhamdulillah Oke teman-teman, kita akan membahas di kuliah pertemuan kedua ini tentang point of view dalam memahami Islam Nah, apa saja sih yang kita kaji di point of view of you agama Islam itu yang pertama adalah substansi Islam jadi substansi Islam ini terdiri dari akidah yang lebih terfokus kepada keimanan kemudian syariahnya dan akhlak sebagai seorang muslim dan muslimah kita harus bisa menjalankan substansi sustansi Islam ketiga-tiganya supaya bisa berjalan dengan selaras serasi dan seimbang dari akidah syariah dan ahlak tersebut harus berjalan sesuai dengan praktik kehidupan beragama yang baik Oke ketiga perkara tersebut harus ditelapkan secara bersamaan tanpa melakukan pembedaan ya Dasar seorang muslim dikatakan sebagai Islam kafah Itu terdapat dalam firman Allah yang berbunyi A'udzubillahiminasyayyantanirrojim Ya ayuhalladina amanudakhulu fissilmikafah Walatattabi'u khutuwati syayyantan innahu lakum adu'um mubin Yang artinya Hai orang orang yang beriman masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu turuti langkah-langkah syaitan, kenapa? karena sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu sebagai seorang muslim muslimah kalau kita dinamakan Islam kafah harus bisa menjalankan praktik kehidupan beragama dengan dengan tiga dimensi substansi Islam yang ada tadi meliputi akidah syariah dan ahlak Hai nah Hai dalam Islam terdapat sumber hukum Islam yang primer hai hai Yang primer itu Al-Quran dan Hadis Nah, dari Al-Quran dan Hadis ini Akan dijabarkan Adalah merupakan hasil ijtihad Untuk memperluas teks-teks agama Yaitu Ijma, Kias, Istisan, Al-Masalihul Mursalah Kemudian Sadud Darai dan Syara'Mingkobelina Teman-teman, selanjutnya kajian haruskah kita merujuk sumber hukum Islam, Al-Quran dan hadis ini secara langsung? Ya tentu saja tidak. Kenapa? Karena kita hidup ini di masa yang sangat jauh dengan sumber hukum Islam.

wahyu ya kan kemudian jalur sana tersebut yang secara nyata telah memberikan kontribusi yang besar terhadap penafsiran dan penjelasan teks-teks keagamaan dan adapun sana tersebut berisi para tokoh ulama yang tidak lagi diragukan kredibilitas dan kebiasaannya Hai Nah berarti dengan demikian kita tidak bisa merujuk ke sumber Islam secara langsung tanpa perantara para ulama yang telah diakui Hal ini ditunjukkan Oleh firman Allah yang berbunyi Fas'alu ahladzikri inkuntum la ta'lamun Maka bertakwalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan Jika kamu tidak mengetahui nah dari sinilah maka munculnya timbulnya beberapa paham yang mengikuti berbagai macam madab Kenapa ya tadi karena alasannya itu kita tidak bisa merujuk Alquran dengan secara langsung oke kemudian kajian berikutnya adalah sunnah dan bid'ah sunnah itu apa? sunnah adalah tata cara atau petunjuk nabi muhammad s.a.w. baik secara umum maupun khusus nah dalam hal ini dalam sunnah ini itu terdiri dari perbuatan, perintah, ketetapan, dan penolakan atau larangan kemudian Kita skip. Bid'ah. Apa itu bid'ah?

Bid'ah adalah perkara baru yang tidak pernah ada sebelumnya atau ada tapi ditolak. Yang resmi ditolak oleh syarak. Kenapa kok ditolak? Karena satu, tidak legal sama sekali. Kemudian yang kedua, bukan merupakan bentuk ibadah sama sekali, bukan tidak bentuk ibadah.

Apa contohnya? Seperti nadarnya sahabat Abu Ismail yang berdiri di tengah terik matahari sembari berpuasa. Itu merupakan bid'ah yang sama sekali bukan bentuk ibadah. Kemudian yang ketiga, menerjang larangan nas.

Yang keempat, berpotensi menimbulkan... mafsadah seperti rahbanah atau gaya hidup biarawan yang sama sekali melarang dirinya untuk menikah nah ini berpotensi menimbulkan mafsadah kemudian yang kelima mengamalkan hadis palsu yang berkonsekuensi pada penisbatan kepada baginda Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam nah ada pun eee Pembatasan ibadah mutlak dengan waktu, volume, dan sifat atau teknis. Menurut Madhab Shafi'i ini diperbolehkan. Contohnya ada hadis Ziarah Quba.

Setiap hari Sabtu, Imam Nawawi memberi komentar dalam syarah muslim bahwa hadis tersebut menunjukkan kebolehan menghususkan sebagian hari dengan berziarah. Kedua contohnya menghususkan dikir sebelum sholat dengan bacaan tersebut. Ini madhab syafi'i memperbolehkan contohnya. Kemudian madhab hambali.

Madhab hambali juga memperbolehkan. Contohnya memberikan ucapan selamat secara khusus kepada orang yang memperoleh nikmat. Nah ini diperbolehkan oleh madhab hambali.

Kemudian madab maliki juga memperbolehkan Suatu contoh mengucapkan kalimat tasdik Di setiap kita itu mengakhiri membaca Al-Quran Selesai membaca Al-Quran kita baca Sadaqallahulazim Maha benar Allah dengan segala firmannya Maha benar Allah yang maha agung Nah itu adalah contoh dari madab Madab Maliki kemudian Hai Madab Hanafi sama juga memperbolehkan jadi Madab yang kita yakin itu ada empat ya Han Shafi'i Maliki hambali dan Hanafi contoh yang dicontohkan di Madab Hanafi satu contoh imam Abu Hanifah menentukan volume sholatnya itu di setiap malam sebanyak 300 rokaat ini dengan dimensi waktu kemudian konklusi pembatasan ibadah mutlak Pembatasan ibadah mutlak dengan waktu, volume, dan sifat adalah boleh. Jika apa, satu, tidak merubah substansi ibadah. Kedua, memiliki nilai maslahat. Ketiga, tidak ada dalil yang melarangnya secara khusus.

Dan yang keempat, tidak diakini kepastian hukum sunahnya. Nah, bagaimana jika kita ini menyikapi sebuah tradisi? Tradisi atau uruf adalah perbuatan atau ucapan yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga bisa diterima oleh layak dan tertancak di hati, diterima di akal sehat dan dijaga keberlangsungannya.

Landasan tradisi ini Sesuai dengan khudil afwa wa'mur bil'urfi wa'urid anil jahilin Firman Allah semacam itu Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf Serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh Dalam menghadapi tradisi kita juga menggunakan sebuah kaidah Kaidah yang diterapkan Ahlu sunnah wal jamaah Al muhafadatu alal qadimis sholih Wal ahdu bil jadidil asrah Kita andanya ini memelihara Memelihara suatu yang lama Kebaikan atau warisan Suatu yang lama yang baik Yang kita anggap baik Wal ahdu bil jadidil asrah Dan kita juga mengambil dan mengabdopsi hal-hal yang baru yang kita anggap baik ini kaedah dalam kita menghadapi sebuah tradisi atau loof dengan kaedah tersebut kita tidaklah apriori terhadap tradisi dalam fikir sunni tradisi justru dijadikan bahan pertimbangan dalam penetapan sebuah hukum Sikap selektif kita terhadap tradisi ini berlandaskan sebuah kaidah fikih Kebaikan yang tidak bisa dicapai secara keseluruhan tidak harus ditinggalkan semua Seperti tadi teman-teman itu sedikit ulasan tentang point of view dalam memahami Islam demikian yang dapat saya sampaikan silahkan kalian cermati kalian pahami kemudian carilah referensi untuk memperkuat kajian pada point of view dalam memahami Islam ini jazakumullahu khairul jazak wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh