Transcript for:
Sejarah Pendudukan Jepang di Indonesia

Pada suatu masa, negeri ini dibawah tindasan penjajahan. Gaum pribumi jadi manusia rendahan di rumah sendiri. Warga kelas 3, paria yang tersiasia dan ternista. Nasib buruk itu berlangsung berkepanjangan. Pertama-tama diinjak kaki orang-orang Eropa seperti Portugis, Inggris, dan terutama Belanda. Sampai kemudian datang Jepang yang mula-mula mendaku diri sebagai saudara tua sesama ras Asia. Nusantara jatuh ke titik nadir kehidupan. Tak ada lagi peradaban-peradaban yang menjadi bagian penting dalam lini masa secara umat manusia. Tak ada lagi karya-karya besar yang mempesona dunia. Namun peristiwa-peristiwa pahit yang datang sini berganti itu adalah juga sejarah. Adalah bagian dari Indonesia yang tak boleh dilupakan. Karena mereka yang melupakan sejarah akan terhapus dari peradaban. Tak akan ada masa depan. 1 Maret 1942, kapal-kapal pengangkut militer Jepang mendarat di Teluk Banten untuk menaklukkan Batavia. Tanpa perlawanan berarti, Batavia yang jadi pusat pemerintahan Belanda dan pusat militer Jepang, militer negara-negara sekutu jatuh ke tangan Jepang setelah menguasai Batavia bala tentara Daini pun segera mengamankan kemenangannya atas kota-kota besar di pulau Jawa dan Jepang juga mengancam akan memusnahkan sisa-sisa pasukan Belanda dan sekutu yang masih bertahan di beberapa wilayah pinggiran karena terlambat melarikan diri. Akhirnya pada 3 Maret 1942, Belanda pun menyerah tanpa syarat pada tentara Jepang. Runtuhnya Hindia Belanda menjadi puncak keberhasilan Jepang menguasai seluruh di kawasan di Asia Tenggara Jepang mewujudkan ambisinya untuk membangun imperium Asia Timuraya Masa pendudukan Jepang di Indonesia terbilang sangat singkat jika dibandingkan Belanda yang menjajah Indonesia hampir 3,5 abad lamanya. Jepang menjajah Indonesia hanya dalam 3,5 tahun. Namun pendudukan Dainiton di Indonesia secara dramatis mengubah tatanan sosial dan budaya yang ditinggalkan Belanda atas negeri ini. Seriono, veteran pejuang yang merasakan liku-liku hidup pada tiga zaman, yakni pada masa penjajahan Belanda, pendudukan Jepang, dan era revolusi kemerdekaan, menyimpan kisah-kisah yang tak terlupakan. Waktu Jepang masuk itu tahun 1942, kita sudah sekian tahun sebelumnya dijajah oleh Belanda. Selama Belanda itu kita dibuat menjadi orang-orang yang bodoh lah, sehingga kelihatan... Misalnya ya semangatnya begitu-begitu saja. Tapi begitu Jepang masuk, diubah oleh Jepang, kita dididik mulai dari anak-anak sekolah rakyat itu sudah dididik untuk bisa mandiri. Misalnya kita dididik untuk bekerja sama, dulu namanya King Roshi. Pengurusi itu kerja bakti, terus dididik untuk belajar menanam-manam, menanam jarak, menanam padi, menanam ini dan sebagainya. Termasuk juga dididik untuk... Membuat siri sendiri itu misalnya membuat sabun, membuat ini juga dididik oleh Jepang. Mobilisasi massa oleh pemerintah militer Jepang harus diakui memberi api. Tapi baru bagi bangsa Indonesia. Selama berabad-abad, pemerintah India-Belanda dan jejaring kekuasaan mereka menjadikan kaum pribumi sebagai manusia kelas 3 di bawah orang-orang Eropa dan bangsa asing lainnya. Kedatangan Jepang membuat kejayaan kaum Eropa dan antek-anteknya di seluruh wilayah Nusantara terbabat habis. Apalagi setelah Jepang secara tegas menghapus segala hal yang berbau Belanda Bahasa Belanda dilarang digunakan di semua jenjang pendidikan Demikian juga dengan budaya dan sejarah barat Seperti nama-nama wilayah dan kota yang dikembalikan sebagaimana aslinya Contoh nyata perubahan nama itu adalah Batavia Kota Batavia Pusat kekuasaan pemerintahan Hindia Belanda ini oleh Jepang dikembalikan namanya menjadi Jakarta yang diresmikan bertepatan dengan perayaan hari Perang Asia Timuraya pada 8 Desember 1942. Jepang kemudian mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai serana komunikasi utama. Mereka bahkan mengizinkan penghiburan bendera merah putih dan dinyanyikannya lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bangkitnya harga diri dan kebanggaan sebagai bangsa Indonesia itu. Tentu saja adalah bagian dari narasi besar Jepang yang menyatakan diri sebagai saudara tua, sesama ras Asia. Kenyataannya, selama masa kekuasaannya di Indonesia. Pemerintah militer Jepang berusaha memobilisasi seluruh sumber daya negeri ini yakni mineral dan bahan mentah, hasil bumi berupa pangan, dan sumber daya manusia. Kesemuanya tidak lain adalah untuk kepentingan perang Jepang. Maret 1942, Jepang membentuk perintahan sementara yang disebut dengan Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia. Pusat pemerintahannya berada di Jakarta. Lieutenant General Hitoshi Imamura menjabat sebagai Panglima Tertinggi, sekaligus sebagai Pimpinan Tertinggi Pemerintahan Militer Jepang di Indonesia. Pemerintahan militer ini dilengkapi lima departemen. Departemen Umum, Departemen Keuangan, Departemen Perusahaan Industri dan Keracinan Tangan, Departemen Lalu Lintas, dan Departemen Kehakiman. Pemerintahan ini bertujuan untuk menyosialisasikan segala kebijakan Jepang kepada rakyat Indonesia. Jepang juga melakukan pendekatan kepada rakyat dengan membentuk gerakan nasionalis Jepang. Salah satunya gerakan 3A yang terbentuk pada 29 April 1942. Gerakan ini adalah bentuk propaganda kekaisaran Jepang pada masa Perang Dunia II dengan slogan Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia. Tujuannya untuk memikat hati dan menarik simpati bangsa Indonesia agar mau membantu Jepang dalam penguasaan Asia Timuraya. Namun gerakan ini kurang mendapat perhatian rakyat. Juli 1942, Jepang membebaskan tokoh-tokoh nasional yang ditawan Belanda, diantaranya Soekarno dan Muhammad Hatta. Tindakan ini dilakukan untuk mengambil hati bangsa Indonesia. Jadi ini satu strategi saja, strategi politik. Banyak kemudian yang menjelaskan dari mereka-mereka itu Jadi, orang-orang yang bersama di Bung Karno itu menginginkan sebetulnya suatu kepastian. Kalau dulu mereka itu sejak tahun 20-an menyelenggarakan usaha-usaha untuk Indonesia Merdeka, jangan sampai Jepang ini, ya kan, juga akhirannya diriputi dengan kebohongan-kebohongan, janji-janji gitu. Oke, kami akan membantu pihak penguasa Jepang. Sepanjang pihak penguasa Jepang menjanjikan kemerdekaan Jepang juga memberi rupa-rupa janji yang tujuannya adalah agar tokoh-tokoh nasional itu bisa mengajak seluruh rakyat bersedia bekerjasama dengan pemerintahan Jepang di Indonesia Di antaranya, Jepang menjanjikan kesetaraan status antara warga Jepang dan warga pribumi. Sebenarnya, pada waktu Jepang masuk, Soekarno dianggap kooperatif. Karena Soekarno sebenarnya ingin tahu kan, apa maunya Jepang ini, bukan tidak-tidak membantu sesungguhnya. Artinya kan untuk mencari kelemahan Jepang, untuk menggunakan kesempatan-kesempatan pada suatu waktu nanti memukul Jepang. Sekarang juga tidak mau dijajah. Tapi kan sekarang ini politisi yang ulung. Kalau kita belum pada masanya melakukan perlawanan, akan kalah kan kita. Waktunya akan ada gitu kan. Jadi Soekarno saya kira dia berpegang kepada timing juga, waktu, momen gitu kan. Yang non-kooperatif itu terus melawan gerakan bawah tanah. Kerjasama antara Soekarno dan Hatta dengan Jepang pada akhirnya adalah panggung sandiwara tingkat tinggi. Kedua belah pihak memainkan strategi berbahaya di tengah situasi genting dan gawat Perang Dunia Kedua. Dan rakyat sesungguhnya tidak punya pilihan apa-apa. Mereka lah yang menjalankan takdir kepedihan, diseret dan larut dalam takdir masa perang. Untuk memuluskan agendanya, Jepang melakukan propaganda besar-besaran. Pada Agustus 1942, satu departemen propaganda Jepang, Sendenbu, dibentuk di bawah pemerintahan militer. Badan ini tersebar. dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. Sendanbu menjadi corong agar rakyat Indonesia memberi dukungan sepenuhnya kepada saudara tua yang sedang melangsungkan Perang Suci. Perang yang mereka kampanyekan untuk membangun kemakmuran bersama bagi bangsa-bangsa di kawasan Asia Pasifik. Setelah berhasil mendekati sejumlah tokoh penting politik dan ulama di tanah air, Jepang kemudian merekrut kalangan pemuda pribumi untuk memperkuat garis pertahanannya dari serangan sekutu di Indonesia. Di zaman Jepang, Jepang itu menciptakan tentara. Mengadakan latihan-latihan tentara sebagai usaha mereka memobilisasi masyarakat. Jadi sebenarnya tujuan utamanya membangkitkan, menggerakkan masyarakat untuk Dipakai oleh Jepang Dalam perang Asia Timur Raya Jepang melihat Kita orang Indonesia itu lembek Jadi Digoyang yang kira-kira begitu. Dan latihan semua orang dapat latihan. Ibu-ibu, anak-anak, pemuda-pemuda, dan macam-macam organisasi dibentuk untuk itu. Pada awal tahun 1943, Jepang gencar mempropagandakan pembentukan sistem perlawanan semesta dari kota sampai ke pelosok-pelosok desa dengan menyisipkan disiplin militer ke dalamnya. Dengan bakti... Ketik dan strategi yang mengatasnamakan bela negara, Jepang pun mulai membentuk sejumlah organisasi militer dan semi-militer yang kemudian diikuti oleh banyak pemuda Indonesia. Pada 29 April 1943, Jepang membentuk Seine dan Dankei Boku. Keibodan, Seinendan atau barisan pemuda hampir mirip dengan karang taruna pada saat ini. Sedangkan Keibodan adalah organisasi keamanan desa atau hampir sama dengan Siskamling di masa sekarang. Seinendan bergerak lebih ke arah pembangunan pemuda dengan memberikan pelatihan-pelatihan kemasyarakatan, bimbingan fisik dan mental, serta keterampilan. Pada Agustus 1943, pemerintah Jepang memasukkan pendidikan militer pada Seinendan karena berubahnya situasi perang yang dialami Jepang. Keibodan berada di bawah Departemen Kepolisian Jepang. Layaknya organisasi kepolisian, Keibodan dilatih berbagai dasar ilmu kepolisian seperti latihan fisik, baris-berbaris, hingga latihan perang menggunakan bambu runcing. Tugas Kei Bodan pada awalnya adalah menjaga keamanan lingkungan desa dan perpanjangan tangan kepolisian Jepang. Zaman Jepang itu mungkin kita lebih mengenal yang namanya Kei Bodan, Seinandan, Peta, Haiho, Yugun, dan Kuzinkai. Alasannya mungkin pertama, mereka memiliki masa hidup yang lebih panjang, tapi terutama karena organisasi-organisasi ini lebih terstruktur sistemnya. dan masif pembentukannya. Jadi mereka mempunyai organisasi yang jelas, pelatihan yang jelas, perekrutan yang jelas, bahkan hingga ke tingkat desa. 2 September 1942, Markas Besar Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menginstruksikan pemerintah militer Jepang untuk membuat pasukan pembantu tentara Jepang di Indonesia. Pasukan itu diberi nama Heiho. 2 September 1942 Markas Besar Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menginstruksikan pemerintah militer Jepang untuk membuat pasukan pembantu tentara Jepang di Indonesia. Pasukan itu diberi nama Heiho. Tugas pasukan ini melakukan pekerjaan kasar yang sifatnya membantu pasukan militer Jepang di Indonesia. Namun pada tahun 1943, seiring memburuknya kondisi peperangan, Heiho dipersenjatai dan dilatih perang oleh tentara Jepang. Hingga 1944 awal, jumlah pasukan Heiho lebih dari 300. 30.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia. Jepang mengirim sebagian dari mereka untuk membantu pertempuran di Burma dan Morotai. Selain militer, Jepang juga memperkuat mobilisasi sipil di tingkat desa dengan membentuk tonari gumi pada Januari 1944. Sistem ini sama dengan sistem rukun tetangga dan rukun warga seperti pada masa sekarang. Sebab itu, mari kita pikirkan daya upaya yang baik. Marilah kita bentuk tonari gumi selekas-lekasnya. Bagaimanakah cara pembentukannya? Lebih dahulu 10 atau 20 buah rumah tangga dalam sebuah ku dipastikan sebagai satu tonari gumi. Dalam satu Tonari Gumi, ada seorang Tonari Gumi Chok yang ditunjukkan oleh anggota-anggota Tonari Gumi dan kemudian diberi izin oleh Kucho. Tonari Gumi dalam sebulan sekurang-kurangnya mengadakan Zokai satu kali. Sistem ini bertujuan memudahkan pengawasan terhadap masyarakat Dilsa, sehingga Departemen Keamanan dapat dengan mudah menghalau mata-mata sekutu atau golongan separatis yang akan melakukan pemberontakan. Beberapa bulan pasnya dibentuk, Tonari Gumi mengalami alih fungsi Jepang menggunakan lembaga ini sebagai agen penyalur tenaga kerja paksa Romusha Romusha adalah bentuk kerja paksa yang dilakukan Jepang sejak Mei 1942. Jepang menggunakan tenaga rakyat sebagai buruh pekerjaan umum, buruh pabrik, buruh perkebunan, dan pertambangan milik Jepang yang ada di luar Jawa dan Asia. Romusya menjadi gabungan dari program pemerataan kekuatan penduduk dan pemanfaatan tenaga kerja. Soekarno juga pernah tergabung dalam program ini, sebagai Romusya di Bayah, Bangten selama beberapa hari. Ini hari kita mulai bekerja. Saya tahu bahwa pekerjaan ini adalah berat bagi saudara-saudara oleh karena saudara-saudara tidak biasa bekerja tangan. Tetapi jika saudara ingat akan hebatnya korbanan yang dikerjakan oleh para jurutera-jurutera Indonesia. dan prajurit Indonesia di medan keperangan dan ingat akan hebatnya korbanan rumusnya biasa maka saudara-saudara tidak akan memandang berat akan pekerjaan itu saudara-saudara kalau saudara juga ingat sangat siap-siap titik keringat yang saudara peteskan di bumi kita ini menjadi racun bagi musuh dan setiap butir batu yang saudara angkat menjadi peluru bagi musuh yang akan menghancur leboran musuh itu maka saudara-saudara akan bekerja dengan giat dengan sias marilah saudara-saudara kita mulai bekerja sekarang tepalkan saudara punya tangan semuanya mari kita dengarkan bersama-sama temboyan kita tirukan perkataan salah hancurkanlah hancur Berserah! Berserah! Berserah kita! Berserah! Yaitu! Berserah! Enggak! Berserah! Amerika! Berserah! Berserah! Romusha menjadi tenaga utama yang terus diperas untuk kepentingan perang Jepang. Kebijakan pengiriman Romusha ke beberapa wilayah kekuasaan Jepang terus berjalan sampai akhir masa Jepang di Indonesia. Kalau tenaga kerja, ya sudah dapat. tapi cerah kaya, banyak orang Indonesia meninggal di luar negeri. Jepang butuh tenaga kerja Indonesia bukan untuk di sini, tapi untuk dikirim ke luar negeri. Terus memang mereka berhasil membawa banyak orang Indonesia ke luar negeri Tapi sesudah itu tidak berhasil Karena banyak Romusya meninggal di tempat Kondisinya kurang baik, kondisi kerjanya kurang baik Banyak Romusya jatuh sakit atau kena kecelakaan Banyak meninggal Maka itu tidak memuaskan Itu kebijaksanaan untuk mengambil tenaga kerja itu tidak disebut berhasil ya. Tahun 1943, Angkatan Perang Jepang mulai berada pada posisi yang sulit dan berat. Di berbagai front pertempuran, mereka semakin terdesak oleh serangan sekutu. Satu dengan... Di satu, garis pertahanan Daini pun jatuh. Demikian juga dengan bala tentara mereka yang terus berkurang. Dalam situasi genting ini, Jebang pun meningkatkan perekrutan pemuda Indonesia untuk dijadikan heiho. Sendengu sebagai biro propaganda tidak henti-hentinya Menghembuskan kisah-kisah kepahawanan para Heiho di medan perang Semua itu tidak lain untuk menarik minat para pemuda Agar mau bergabung menjadi milisi mereka Dari berbagai propaganda itu Satu kisah yang paling bombastis adalah sosok amat Heiho Terima kasih Tokoh ini digambarkan berjibaku melakukan serangan bunuh diri ke kubu musuh dalam perang tarakan. Tidak luput dimasukkan juga nilai-nilai keperanjuritan Daini Pond dengan narasi tekat berani mati, bahkan bunuh diri. Ia menjinjing bom hingga bom itu meledak di kubu musuh dan tubuh Ahmad Heiho pun ikut hancur. Dia memang adalah anggota pasukan Heho pada saat itu Ketika pasukan Amerika dan pasukan Australia itu menyerbu untuk menguasai Kalimantan Timur jadi ketika itu diberitakan bahkan Bung Karno sendiri berpidato juga mengenai persolat ini itu pun tidak terbukti dari data yang ada tetapi hal itu memang sempat membuat Teman-teman yang lain, ya kan, menjadi bangkit semangatnya gitu. Propaganda yang sedemikian berlebihan ini sesungguhnya adalah gambaran kekalutan pemerintah militer Jepang yang berada di ujung tanduk. Sekutuk yang medesak dan mengancam di berbagai medan pertempuran. Seruan untuk mengikuti teladan amat heho yang sedia berkorban nyawa adalah... Cerminan dari kamikaze pasukan berani mati mereka Pasukan berani mati semacam itu Akhirnya dibentuk juga di Indonesia Yang dikenal dengan sebutan barisan Jibakutai Jibakutai resmi dibentuk pada tanggal 8 Desember 1944 Muncul ketika surat kabar Asia Raya pada tanggal 30 November 1944 menyampaikan berita bahwa Soekarno, Insinyur Soekarno mendapatkan sepucuk surat yang berisi pernyataan yang mewakili ratusan pemuda Indonesia yang sedang dilatih Jepang mengenai kesediaan mereka. mereka untuk membawa torpedo berawak pesawat terbang maupun senjata lainnya untuk ditabrakan ke kapal atau perlengkapan perang sekutu lainnya jadi semacam mengikuti jejak kami kasih atau kaitan Jepang yaitu kami kasih itu kau Plak Pubunudiri yang menggunakan pesawat, sedangkan Kaiten yang menggunakan torpedo berawat. Pada masa itu, barisan jebak kutai dikampanyekan telah memiliki anggota sebanyak 50 ribu orang. Satu jumlah yang terlalu berlebihan, sebagaimana laiknya bentuk propaganda. Kenyataannya, Jibakutai sesungguhnya bukan barisan yang benar-benar tetap dan permanen sebagaimana organisasi semi-militer lain yang ada di Pulau Jawa. Jibakutai ini sendiri sangat-sangat terbatas. Pada masa Jibakutai berdiri, orang Indonesia sendiri sudah tidak terlalu menyukai propaganda, tidak terlalu mendukung Jepang. Pertama, sikap sewenang-wenang mereka, serta wabah kelaparan yang terjadi di Jawa, menafikan kemungkinan orang Indonesia mau atau bersedia melakukan bunuh diri untuk kepentingan Jepang. Jepang Kutai sendiri, Pertama-tama tidak seperti peta atau haiho, atau kayak bodan, seinendan. Jibakuta itu dibentuk pada tanggal 8 Desember 1944. Eksistensinya itu hanya sekitar 8 bulan ya, sampai bulan Agustus 1945 saat Jepang menyerah. Nah, waktu itu mungkin terlalu singkat. bagi Jepang untuk membangun sebuah organisasi masa lagi. Karena mereka terkendala juga oleh jumlah instruktur yang sibuk dengan peta untuk jauh. dan Bali disebutkan oleh PETA dan HIHO sehingga mungkin mereka tidak mempunyai waktu yang memadai untuk membangun sebuah struktur yang jelas. Dari sekian banyak organisasi bentukan Jepang, PETA memiliki tempat tersendiri dalam sejarah negeri ini. PETA, singkatan dari Pembela Tanah Air, adalah pasukan sukarela yang dibentuk pada 3 Oktober 1921. 1943. Sebelum pembentukan PETA, HEIHO adalah organisasi utama untuk para pemuda Indonesia. Namun HEIHO hanya diarahkan sebagai pekerja kasar di satuan militer. sekitar Jepang mereka bertugas untuk membangun kubu pertahanan jalur-jalur pertempuran maupun membantu tentara Jepang di medan perang itulah sebabnya banyak anggota heiho yang dikirim ke garis depan wilayah pertempuran Jepang melawan sekutu dan Amerika termasuk di Kalimantan Papua sampai Myanmar Karena lebih banyak berfungsi sebagai pekerja kasar di kesatuan militer, tidak ada perwira Indonesia di organisasi Heiho. Demikian juga dengan sistem komandonya. Heiho langsung berada di bawah struktur militer Jepang. Berbeda dibanding Heiho, pasukan pembelah tanah air memiliki tujuan yang lebih strategis. Peta dibentuk sebagai pasukan perang, sebagai persiapan untuk membantu Jepang melawan serangan sekutu di Nusantara. Untuk itu, PETA memiliki jenjang kepangkatan yang jelas, mulai dari Yuhei sebagai prajurit sukarela, Bun Dancho sebagai komandan regu, So Dancho atau komandan peleton, Chu Dancho atau komandan kompi, sampai Dai Dancho atau komandan batalion. Semua jenjang kepangkatan itu berada di luar struktur komando militer Jepang dan dipegang oleh orang Indonesia sendiri. Mereka yang ditunjuk sebagai perwira PETA adalah tokoh-tokoh masyarakat yang terkemuka. Tingkat perwira ini diberikan lewat pendidikan khusus dengan nama Korps Latihan Pemimpin Tentara Sukarela Pembela Tanah Air di Jawa atau Jawa Boy Gyugun Kanbuk Kyoy Kutai. Yang paling menyolok bagi kita sejarah Indonesia adalah peta. Peta itu pentingnya bagi kita karena sebagian besar pimpinan tentara kita, pasukan kita di jaman revolusi. itu dari peta Kenapa peta dikini karena Jepang merasakan mencemaskan serbuan sekutu Hai dia memerlukan bantuan tentara bantuan tenaga militer militer yang tidak bisa lagi didatangkan dari Jepang Kenapa karena sebagian besar wilayah yang dilewati komunikasi Jepang dengan Asia Tenggara itu sudah diduduki atau sudah dilumpuhkan oleh Amerika jadi harus bangkitkan kekuatan itu yang ada di dalam masyarakat Indonesia oleh karena itu latihan militer itu macam-macam macam-macam bentuknya ada latihan militer untuk anak SMA ada latihan militer untuk ibu-ibu bahkan ya ada lagi macam-macam organisasi dan setiap organisasi itu tekanannya adalah dimobilisir untuk mendukung Jepang tetapi latihan-latihan militer diberikan nah anak-anak sekolah pun semua latihan militer anak-anak itu menggunakan senjata bambu atau senjata dibikin dari kain hai hai Pentingnya bagi kita Indonesia, sejarah Indonesia, ketika proklamasi modal yang kita manfaatkan adalah hasil mobilisasi Jepang itu terutama dalam bentuk militer. Jadi menurut catatan General Nusukyong, ketika kita proklamasi ada tersedia 150 ribu, sekitar 150 ribu orang Indonesia yang sudah mengikuti latihan militer. di PR Jepang, PETA, itu PETA saja. Keberhasilan pembentukan PETA tidak bisa dilepaskan dari beratnya kondisi bala tentara Jepang dalam Perang Asia Timuraya. Sekutu mulai menyerang wilayah Jepang di Indonesia yang menjadi banteng terakhir Jepang di kawasan Asia Tenggara. Kondisi ini tidak hanya mengancam posisi Jepang di Indonesia. Artinya rakyat Indonesia terancam akan kembali di jajah Belanda sebagai bagian dari sekutu mereka. Gatot Mangku Projo dan beberapa tokoh ulama Islam meminta kepada Jepang untuk membentuk tentara sukarela dan meminta Jepang melakukan pelatihan militer pada pemuda Indonesia. Pelatihan yang kemudian menjadi salah satu fondasi untuk mempertahankan negeri ini dari segala ancaman penjajahan. Jepang itu memang pendidiknya luar biasa Jadi tidak ada yang berani atau yang tidak berani, tidak ada Semua sudah, kalau dari Indonesia, semua berani mati Karena hanya dua kan, mereka atau mati jadi pembuktiannya sekarang gampang kita lihat aja kabupaten mana jangan kabupaten yang pemakaran baru, kabupaten lama-lama yang tidak punya makam pahlawan semua punya itulah yang dikatakan pemuda-pemuda yang dibentuk tentara-tentara TNI tadi itu bersama pemuda, bersama rakyat membentuk kesatuan-kesatuan sendiri dan berjuang melawan Belanda Tahun 1944, posisi Jepang dalam Perang Asia Timuraya berada di ujung tanduk. Filipina, Papua New Guinea dan Morotai telah direbut kembali oleh sekutu. Jepang juga mulai kehabisan amunisi perang, pasukan, dan kebutuhan logistik lainnya. Pada 7 September 1944, Perdana Menteri Jepang, General Kuniaki Kaizo, menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia. Kelak jika Jepang berhasil memenangkan Perang Asia Timuraya. Jepang mengeluarkan janji ini untuk lebih menjaga kendali pengerahan seluruh dunia. seluruh rakyat Indonesia. Jepang kemudian meminta Indonesia membentuk badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia BPUPKI. Hal ini dilakukan agar Jepang dapat lebih mengontrol pergerakan dan lebih meyakinkan rakyat bahwa janji kemerdekaan Jepang memang benar-benar akan diwujudkan. 1 Maret 1945, BPUPKI terbentuk. Dr. KRT Rajiman Wediudiningrat ditunjuk sebagai Ketua BPUPKE. Anggota BPUPKE berjumlah 69 orang. 62 orang anggota aktif yang merupakan anggota aktif tokoh pergerakan nasional. Sisanya adalah anggota istimewa yang berasal dari pemerintah militer Jepang di Indonesia. Pada 7 Agustus 1945, BPUPKI dibubarkan karena telah menyelesaikan tugasnya merancang Undang-Undang Dasar bagi Indonesia. BPUPKI digantikan dengan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau PPKI. Soekarno menjadi ketua, Hatta menjadi wakil, dan Dr. Rajiman Wediudinirat sebagai penasehat. PPKI bertugas mengesahkan pembukaan dan batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945. Pada tanggal 9 Agustus 1945, Jenderal Terauchi mengundang Soekarno, Muhammad Hatta, dan Rajiman Wediudinirat ke dalam Vietnam. Terauchi akan melantik ketiga petinggi PPKI sekaligus mengadakan perundingan kemerdekaan. Terauchi sebagai wakil Jepang berjanji akan memberikan kemerdekaan pada Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1945. Ini kan sebenarnya yang namanya peristiwa sekitar proklamasi, mula-mula. Jepang mengundang para pemimpin bangsa ini Jadi setelah BPUPKI kan berdiri PPKI, Panitia Persiapan Nah Panitia Persiapan ini wakil-wakilnya diundang ke Dalat Untuk bertemu dengan General Besarte Rauci Mereka akan mengatakan ini Tokyo pemerintah Jepang akan memberikan kemerdekaan tapi Jepang itu sudah berada di pinggir di pinggir kekalahan tanggal 6 dan tanggal 9 dibom dia dengan tanggal 15 dia minta damai dengan pihak sekutu tak bagaimana kita itu mendatangi General Nishimura pada tanggal 16 Agustus setelah peristiwa Rengas Dengklok General Nishimura sebagai pimpinan Jepang yang resmi waktu itu dia bilang tidak bisa lagi status go Nah itu Bukarok sebut marah. Bahkan menyatakan dengan atau tanpa Jepang kami terus akan menyelenggarakan kemerdekaan itu. Maka berunding lagi di rumahnya Maeda. Rumahnya di seberang. Sebelah rumah Maeda itu. Kita segera menyusun proklamasi Tidak ada hubungan lagi dengan bangsa atau negara apapun juga Dan waktu itu rakyat sudah berkelola Meskipun kita cuma pakai bambu rujung Kita akan lawan Bangsa manapun juga yang mau menjajah Indonesia kembali Itulah Dan sejak tanggal 17 Agustus 1945 Sejak proklamasi kemerdekaan itu Indonesia belum pernah berjaya 17 Agustus 1945 Soekarno dan Muhammad Hatta akhirnya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari Jepang negeri matahari terbit yang tenggelam karena kalah perang bangsa ini menciptakan Menyatakan sejarahnya sendiri, menyatakan kemerdekaannya, tidak akan ada lagi yang bisa mengganggu dan menggugatnya. Tidak juga Belanda yang mencoba kembali untuk menjajah negeri ini. Seluruh rakyat sedia berkorban dengan segenap jiwa dan raga sampai titik darah penghabisan dengan satu sembohan, merdeka atau mati. Terima kasih.