Coconote
AI notes
AI voice & video notes
Try for free
📜
Sunan Kalijaga dan Ajaran Sufi Nusantara
Apr 2, 2025
Catatan Kuliah: Sunan Kalijaga dan Sufi Nusantara
Pembukaan
Salam dan bismillah.
Diskusi tentang Sufi Nusantara, fokus pada Sunan Kalijaga.
Latar Belakang Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga sebagai salah satu Wali Songo, tokoh penting dalam pengislaman Jawa.
Wali Songo: istilah yang merujuk pada sembilan wali yang menyebarkan Islam di Jawa, meskipun ada berbagai penafsiran tentang arti "Songo".
Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali yang memiliki umur panjang (131 tahun).
Silsilah dan Asal-usul
Berbagai teori mengenai asal-usul Sunan Kalijaga: keturunan Arab, asli Jawa, atau Cina.
Mitos dan kontroversi seputar Sunan Kalijaga, termasuk kisah-kisah menarik dari perjalanan hidupnya.
Strategi Dakwah Sunan Kalijaga
Pendekatan dakwah: menyesuaikan dengan tradisi masyarakat Jawa.
Dua rumus dakwah:
Tutwuri Handayani
: mengikuti dan mempengaruhi secara perlahan.
Tutwuri Hangiseni
: mengisi dengan ajaran Islam secara bertahap.
Pentingnya budaya dan seni dalam dakwah (wayang, lagu, dll).
Anti-konfrontasi dalam berdakwah.
Ajaran Sunan Kalijaga
Suluk Linglung
dan
Serat Dewuci
: karyanya yang mengandung ajaran sufistik.
Pembahasan tentang simbolisme dalam kisah-kisah, misalnya Dew Ruci.
Ajaran akhlak dan perilaku:
Rilo (ikhlas), legowo (besar hati), nerimo (menerima), anurogo (rendah hati), eling (sadar), santoso (konsisten), gembiro (ceria), rahayu (baik).
Kidung Rumekso ing Wengi
Doa-doa yang diajarkan dalam bahasa Jawa untuk memudahkan pemahaman masyarakat.
Sebutan nama-nama nabi dan karakteristiknya sebagai bentuk pengajaran.
10 Wejangan Sunan Kalijaga
Urip iku urup: hidup harus bercahaya.
Memayu hayuning ambrasto durangkoro: kebaikan akan mengalahkan kejahatan.
Surir jyo ning Rat lebur dening pangastuti: kejahatan akan hancur oleh kebaikan.
Ngeluruk tanpo bolo: menggerakkan tanpa kekuatan materi.
Menang tanpo ngasorake: menang tanpa menjatuhkan orang lain.
Sugih tanpo bondo: kaya tanpa terlihat memiliki banyak harta.
Datan sriik: tidak terganggu oleh situasi sulit.
Ojo ngumunan: tidak terkejut oleh hal-hal baru.
Ojo kagetan: tidak kaget oleh kebetulan.
Ojo aleman: tidak manja dan tergantung pada orang lain.
Penutupan
Menerima dengan ikhlas segala keadaan, menjaga akhlak yang baik, dan terus belajar.
Diskusi berlanjut ke topik selanjutnya pada pertemuan berikutnya.
📄
Full transcript