Transcript for:
Derajat Sidiq dan Keteladanan Abu Bakar

hanya kepada Allah pula kita meminta dijauhkan dari keburukan-keburukan diri kita. وَمِنْ سَيِّئَاتِ عَمَالِنَا Dan dari dosa-dosa yang pernah kita lakukan. مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَمُ دِلَّلَهُ Bakrang siapa yang telah Allah berikan hidayah, maka tidak akan pernah sesat. selamanya dan barang siapa yang telah Allah setatkan maka tidak akan mendapatkan petunjuk selamanya saya bersaksi tidak ternyata berhak disembah kecari Allah dan Muhammad dan Narhamba juga utusannya Allah mengingatkan dalam kitabnya ya ayuhu alladzina amanu attakhu Allah hakka tukatihi wa la tamutunna illa wa antum muslimun hayis kalir Dan orang-orang yang beriman. Patuhlah. Dan tunduklah. Sebenar-benar patuh dan tunduk. Kepada satu-satunya pencipta. Segala sesuatu. Yaitu Allah Subhanallah. Dan janganlah kalian meninggal dunia kecuali dalam keadaan Islam. Di ayat yang kedua. Kala Allah Ta'ala. Ya Yuhanna. Suttaqu rabbakumul ladhi khalakakum min nafsim wahidah. Wa khalakamin haza wujaha. Wa battha minhumarijalan kathiran wa nisa'a. Wattakallaha ladhi tasa'aluna bihi wal arham. Inna Allah akan alikum raqiba. Hai sekalian. Ya Allah Azza wa Jal. Ya alladhina amanu taqullaha wa qulu qawlan sadida. Yusrih lakum a'malakum wa ikhfil lakum dunubakum. Wa mayuti'illaha wa rasulahu. Fakat fa'aza fawzan azima. Hai sekalian manusia. Hai sekalian orang-orang yang beriman. Sekali lagi bertakwalah. Hanya patuh dan tunduklah kepada Allah Dan ucapkan kalimat yang benar. Aisyah Allah akan memperbaiki amalan perbuatan kalian. Mengambil dosa-dosa kalian. Bakrang siapa yang mentaati Allah dan Rasulnyanya. Maka dia telah mendapatkan kemenangan yang besar. Kita tahu sebaik-baik rujukan bagi umat Islam dalam seluruh lini kehidupan mereka terutama dalam ibadah. Yaitu Al-Ibran, Kitabullah. Dan sebaik-baik petunjuk setelah keluaran adalah petunjuk yang lebih besar Muhammad SAW. Yang dikenal dengan As-Sunnah. Keduanya rujukan pertama umat Islam atau utama dalam segala lini kehidupan mereka terutama dalam masalah ibadah. dan seburuk-buruk ibadah yang tidak punya rujukan dari wahyu Allah, Al-Ibran dan Sunnah semua perbuatan yang dianggap ibadah dan tidak punya rujukan wahyu dikenal dengan perbuatan baru dalam agama dan perbuatan baru itu akan membawa pelakunya pada kekeluaran dan kekesatan dan kekeluaran dan kekeluaran akan membawa pelakunya ke dalam api neraka Bapak Ibu sekarang ini khuat-kuat rahimani, rahimakumullah Tentu yang paling pertama yang layak kita ucapkan adalah segala puji bagi Allah yang telah memudahkan kita untuk berkumpul di rumahnya ini dan juga untuk menghadiri majlis ilmu serta sebagaimana sudah saya bahasakan kepada teman-teman panitia Insyaallah saya usahakan dengan izin Allah setiap bulan kita lawongkan, setiap bulan akan ada tablik akbar khusus untuk membahas tentang kisah-kisah sahabat nabi dan ini memang pertemuan pertama kita membahas tentang sahabat yang termuliah yaitu Abu Bakar Ada beberapa alasan kenapa saya memilih tema sahabat ini. Yang pertama saudaraku, banyak sekali umat Islam yang tidak pernah, tidak tahu, bahkan tidak pernah mau tahu. Siapa saja orang-orang yang telah sukses sebelum mereka, baik dunia maupun akhirat. Yang mereka fikirkan adalah orang-orang yang masih hidup bersama mereka, yang dianggap belum berhasil sebenarnya. Mereka baru berhasil di poin-poin tertentu. Tentu di subtansial kehidupan. Belum semuanya. Tapi ada orang-orang yang telah mendahului kita. Dari orang-orang salih terlebih dahulu. Mereka sukses dunia. Kata raya. Seperti figur Abu Bakar yang akan kita jelaskan. Dia seorang pedagang. Kalau Anda mau bicara seorang pedagang. Dan termasuk miliardernya Maka. Beliau juga adalah seorang raja nantinya menjadi khalifah. Beliau seorang ayah yang sukses. Dan memiliki banyak anak serta empat orang. Perang istri, beliau juga radiyallahu anhu yang memiliki banyak sekali kelebihan-kelebihan termasuk tokoh masyarakat Maka, beliau adalah pejuang yang paling berani di bedan perang beliau memiliki prinsip-prinsip hidup dengan umur yang panjang sampai 63 tahun dan banyak sekali hal yang luar biasa dari kehidupan beliau sebagaimana akan kita tahu nanti dan akan banyak sekali kita akan ambil pelajaran dari kejadian-kejadian dari kehidupan beliau dan semoga Allah memberikan taufiknya untuk itu dan juga Hal yang lain, saya akan bedah buku ikhwan dan ahwad sekalian, bukunya adalah Ashabi Rasulnyaullah SAW, ditulis oleh Syekh Mahmud Al-Misri. Allahualam, yang setahu saya, semenjak saya baca buku-buku tentang sahabat, saya temukan ini buku yang paling lengkap. Jadi kalau ada teman-teman yang berminat Saya sudah titipkan sama panitia Bisa mendapatkan di panitia Bukunya ada 4 jilid Dan buku ini Akan kita bedah setiap bulannya Jadi kalau kesempatan sekarang kita akan bahas Abu Bakar maka yang depan insya Allah mungkin Ammar bin Kata dan seterusnya maka akan terus mengikuti buku ini jadipun kalau ikhwan dan akhwat memilikinya maka akan terus kita bedah sampai selesai empat jilid dengan izin Allah subhanahu wa ta'ala Saya ingin titik beratkan dalam metode penyampaian saya nanti ini, bahasan ini, dan ini bahasan yang cukup panjang sebenarnya. Sejarah Abu Bakar Ra ini bukan sejarah yang pendek, sejarah yang panjang dan Allahualam kita tidak tahu bisa selesai sampai duhur atau tidak. Maka perlu saya tekankan kepada teman-teman bahwasannya saya tidak fokus kepada tanya jawab nantinya, tapi saya akan fokus ke materi. Dan ini yang lebih penting dalam majelis ilmu. Jadi majelis ilmu untuk... Untuk yang di nomor 1 kan adalah materi yang diterima. Bukan pertanyaannya. Kalau Allah mudahin nanti di akhir waktu ada kesempatan untuk bertanya, Alhamdulillah. Kalau tidak, maka bisa nanti menghubungi saya di luar materi ini. Seperti yang disampaikan oleh Bani. Setiap Rabu malam, Maghrib Isya, ada materi yang rutin saya sampaikan di masjid kita ini. Antara Maghrib Isya, materi kitab Al-Kabair. Dan kemudian dilanjutkan tanya-jawab sampai jam 9 malam. Dan itu bebas Anda bertanya apa saja. Saya akan masuk dulu ke judul kita. Judul kita ini menggapai derajat sediq bersama Abu Bakar. Karena ada kalimat sediq yang saya terima. Atau yang saya titik beratkan pada saat saya sampaikan judul ke panitia. Maka saya akan jelaskan dulu kalimat sediq itu. Sebelum masuk ke masalah siapa itu Abu Bakar dan apa yang kita bisa ambil. Kenapa beliau mendapatkan julukan sedik itu sendiri? Sufaha ku sedik itu diambil dari kata sadaka yasduku yang berarti jujur, tanggung jawab, amanah, penuh kepercayaan. Itu artinya. Kalau seseorang itu memiliki sifat karakteria tadi dari definisinya, maka dia dikatakan siddiq untuk laki-laki dan siddiqah untuk perempuan. Allah Azza wa Jalla menggunakan kalimat siddiq ini dibanyak dalam ayat Al-Ibran, ada orang-orang yang memang Allah sebutkan, seperti misalnya Allah sebutkan tentang Yusuf alaihis salam dalam surah Yusuf urutan 12 ayat 46 Allah subhanahu wa ta'ala berfirman audzubillahimina shay'an yusufu ayuhassiddiq al-ayah tentu ada lanjutan ayatnya tapi ini saksi bahasan wahai yusuf orang yang siddiq karena yusuf alaihissalam adalah orang yang penuh dengan amanah tanggung jawab, kejujuran dan kepercayaan penuh kemudian juga Allah subhanahu wa ta'ala sebutkan tentang Ibrahim alaihissalam di dalam surah Maryam urutan 19 ayat 41 audzubillahiminasyaitonirrojim Dan ingatlah tentang kisahnya Ibrahim Penyampaian Allah tentang Ibrahim Sesungguhnya dia nabi Sesungguhnya dia seseorang yang siddiqan nabiya Dia adalah orang yang sangat jujur Penuh dengan kepercayaan Apapun yang disampaikan tentang kebenaran dia akan dukung Dan dia juga seorang nabi Kata para ulama tafsir disini Allah subhanahu wa ta'ala menurut mendahulukan memuji Ibrahim alaihissalam dengan sedik sebelum Nabi berarti sedik ini punya pendidikan tersebut sendiri karena sebab utama para nabi-nabi ditunjuk oleh Allah justru karena mereka punya sifat sidq Jadi ini asasnya nanti, kita akan titik beratkan. Jadi dengan adanya sifat sidq tadi, kejujurannya, amanahnya, tanggung jawabnya, kepercayaan penuh tentang kebenaran sehingga dia siap mempertahankan dan membelak benar tersebut, itu yang akan membuat Allah subhanahu wa ta'ala menunjuk mereka, Berikan mereka posisi yang sebagai nabi Sebagaimana nanti akan kita titip beratkan banyak poin-poin masalah ini Kemudian Allah subhanahu wa ta'ala juga menyebutkan tentang Maryam alaihassalam Ibunya Nabi Isa Di dalam firmannya surah Al-Ma'idah urutan 5 Audzubillahiminasyaitanirrajim Malmasih ibn Maryam illa rasulun kad khalat min qablihir rusul wa ummuhu siddiqa Kana ya'kulani ta'am Unzur kaifanubayyinulahumulayati thummanzuranna yu'fakun Sesungguhnya Masih Ibn Maryam, Nabi Isa AS adalah jelas seorang rasul, utusan Allah Dan telah terdahulu sebelumnya banyak rasul-rasul dan ibunya adalah sediqah Jadi disini penggunaan untuk perempuan, sediqah Jadi Maryam AS ini, dia Maryam binti Ibn bersaudara dengan Asia binti Ibn Dan dua wanita ini adalah wanita yang sangat mulia. Mereka betul-betul siddiqah. Jujur, dari pertama, dari pertama masih kecil, sampai mereka besar, itu tidak pernah tidak yakin dengan Allah Az-Zawjal dan para nabi-nabi. Sampai Allah karuniai dua perempuan ini, melahirkan anak dua-duanya nabi. Kalau dari Maryam, lahir La'isa. Dan dari Asia, adiknya ya, adiknya Maryam, itu lahir Yahya. Dua-duanya nabi, alaihimussalam. Dan inilah yang ditemui oleh Nabi SAW di langit kedua pada saat Isadan Mi'raj bertemu dengan dua orang sepupu Yahya dan Isa karena ibu mereka bersaudara. Mereka berdua kata Allah, si Maryam alaihassalam dan anaknya Isa alaihassalam mereka pernah makan atau mereka makan makanan seperti manusia biasa. Ini bantahan terhadap orang Nasrani yang mengatakan Isa adalah anak Tuhan. Maka lihatlah. Bagaimana kami menjelaskan kepada mereka ayat-ayat kami dan lihatlah apa yang mereka responkan, apa yang mereka jawab. Tentu ada banyak ayat-ayat berhubungan dengan masalah hal-hal seperti ini, tapi saya mengambil beberapa cuplikannya. Allah subhanahu wa ta'ala menekankan tentang sediq itu. Dan ini yang kita titik beratkan ya, sebelum menjelaskan Abu Bakar dan ikhwas kalian, harapan saya... Dengan izin Allah SWT Saya dan antum sekalian bubah dari pengajian ini Insya Allah membawa sifat sediq ini Karena ini target utama Dan ini sifat luar biasa Kalau antum milikin sifat ini Insya Allah Antum menjadikan ini sebagai fondasi Menjalankan agama Allah Baik itu menjalankan perintah yang wajib Ataupun sunnah Atau meninggalkan yang haram ataupun makruh Antum akan sangat tenang Anda akan sangat tenang dalam mengerjakan perintah-perintah tersebut Dan juga sangat tenang Dalam meninggalkan larangan-larangan tadi, merasa memang nyaman sekali. Dan merasa menikmati yang halal dan meninggalkan yang haram. Kenapa? Karena fondasinya adalah sifq. Bagaimana betul-betul, sebagaimana Allah ceritakan. Apa itu sifq? Allah tekankan di dalam Al-Ibran. Surah Al-Hadith, urutan 57 ayat 19. أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ وَالَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرُسُولِهِ أُولَٰئِكَ هُمُ السِّدِّيقُونَ وَالشُّهَدَاءُ عِنْدَ رَبِّهِمْ لَهُمْ أَجْرُهُمْ وَنُورُهُمْ وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُولَئِكَ أَصْحَابٌ جَحِيمٌ Terjemahannya, dan orang-orang yang benar-benar mengimani, meyakini keberadaan Allah dan seluruh rasul-rasulnya, tidak terkecuali. Sehingga apapun yang diperintahkan oleh Allah dan rasulnya tidak ada keraguan dalam mengaimaninya dan menjalankannya serta mempraktikannya. Tidak ada keraguan. Jenggot diperintahkan Nabi SAW langsung dilakukan, tidak ada keraguan. Salat diperintahkan awal waktu, afdal azan, langsung salat, tidak pakai peduli. Seseorang Muslim pada suruh tutup auratnya langsung, tidak pakai membanta, tidak pakai berfikir. Itu cirinya orang siddiq. Apapun, mau ngeluarkan uang atau mau mendapatkan pendapatan, ternyata kita khawatir itu adalah haram, bisa mengundang murkahnya Allah, ditinggalkan seketika. Itu ciri siddiq. Orang yang benar-benar yakin kalau Allah larang, maka pasti berbahaya buat dia dan kalau Allah perintahkan pasti baik buat dia itu asasnya kalau ini yang untuk menjadikan sebagai fondasi agama itu luar biasa, inilah derajat sedih, kata Allah dan orang-orang yang telah mengimani Allah, yakin keberadaannya dan mengamalkan semua apa yang Allah inginkan serta mengimani seluruh rasul mengikuti mereka, mereka lah orang-orang yang sedih dan juga yang dianggap jujur dan tadi penuh dengan kepercayaan Dan juga mereka akan menjadi saksi-saksi di hadapan Tuhan mereka nanti dan mereka akan mendapatkan cahaya yang sempurna, mereka akan mendapatkan pahala yang sempurna dan cahaya yang sempurna dari Tuhan mereka. Kata para ulama tafsir, cahaya ini adalah setiap orang melihatnya selalu merasa nyaman, selalu merasa... dekat dengan Allah karena sediknya jadi orang kalau sedik itu maka pada saat orang dekat dengannya selalu merasa dekat dengan Allah selalu merasa dekat dengan surga selalu berpikir akhirat, selalu menganggap remeh semua dunia dan kecil apapun yang berhubungan dengan kemaksiatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan sungguhnya orang-orang yang kafir sebaliknya, kafir kepada Allah dan rasul-rasul, serta membohongkan ayat-ayat, gak ada surga, gak ada itu alam barzah siapa yang bilang orang kalau ibadah itu itu dapat pahala banyak, sekian gunung sekian ini dan seterusnya, siapa yang bilang orang kalau kena maksiat maksiat itu lalu dihukum oleh Allah subhanallah, saya kemarin tablik akbar di Makassar saya ngisi tema tentang kenalilah Tuhan, mokoakan bahagia pada saat saya jelaskan, ikhwas kalian itu ayat atau hadith Nabi SAW tentang penciptaan langit tujuh lapis langit dan sampai sederhana bagaimana besarnya Allah Azza wa Jalla, bagaimana besarnya sehingga sana, itu ada yang bertanya mengatakan dari mana anda mengatakan mengetahui bahwasannya langit itu seperti itu tadi yang diceritakan, dan bagaimana bisa Anda mengetahui ada sidatul muntaha, kemudian ada arsnya Allah, dan Allah itu ada. Apakah Anda pernah ke sana? Begitu pertanyaannya. Luar biasa ini. Lalu saya bilang, yang dari tadi saya jelaskan dua jam ini, tentang Allah Azza wa Jal ada, Nabi SAW yang sampaikan, ayat-ayat Al-Ibran. Apakah Anda masih bertanya lagi, saya apakah pernah ke sana melihatnya? Sama saja dia mengatakan, saya tidak percaya. percaya itu ya kalau anda nggak percaya silahkan ini orang jelas lawannya Siddiq tadi Siddiq itu apapun yang disampaikan oleh Allah dan Rasulnyanya apapun enggak mungkin kita ragu nggak boleh ragu sebagaimana kita akan ambil dari pelajaran Abu Bakar rillahu anhu yang luar biasa dalam memang dan orang nomor satu dalam dalam dalam orang mendapatkan gelar Siddiq dari umat Muhammad Subhanallah Allah Wasallam kata Allah dan orang-orang yang kafir tidak meyakini dan membuah Bohongi ayat-ayat kami, maka mereka lah penghuni api neraka. Sebaliknya, tambahan juga ikhwan dan akhwat sekalian, bahwasannya orang yang mencapai tingkat siddiq ini adalah orang-orang nanti akan diberikan surga tertinggi di akhirat nanti. Sebagaimana Allah SWT menjelaskan dalam surah An-Nisa, urutan 4 ayat 69. Saya berdoa kepada Allah dari syaitan yang diberikan. Yang kurang lebih artinya, Bakrang siapa yang mentaati Allah dan Rasulnyanya, Semua yang Allah katakan, Dibenarkan, Diamalkan, Dipastikan, Tidak ada yang benar kecuali itu, Dan juga diperintahkan oleh Rasulnyanya Muhammad SAW, Dipastikan benar, Dan dia bangga dengan penampilan Islamnya, Dengan makanan Islamnya, Minuman Islamnya, Dan ekonomi Islamnya, Islamnya, dengan politik Islamnya semua dibenarkan, maka mereka lah orang-orang yang mendapatkan nikmat, Allah berikan nikmat dan Allah gabungkan mereka bersama dengan para nabi-nabi, dan kata para ulama tafsir, nabi-nabi memiliki tempat di Firdaus, surga Firdaus yang tertinggi, lalu Allah subhanallah sebutkan, ya, selain nabi-nabi, yang akan mencapai cerita adalah orang yang datang setelah nabi, minan nabiina langsung, wasiddiqin dan orang yang membenarkan semua, dan yakin Serta bangga dengan itu Memang kita bangga Dan ini memang ikhwas kalian Saya pilih tema ini luar biasa Saya dapatkan krisis kebanggaan muslimin Sekarang terhadap agama mereka Kita lihat seorang muslim tidak ada bedanya Dengan orang kafir dari sisi pakaiannya Dari sisi cara bicaranya Tata bicaranya, makanan, jenis makanannya Usahanya, berapa banyak orang Subhanallah tidak bisa dibedain dari penampilannya Antara muslim dengan non muslim Muslim dengan muslimah Padahal kalau kita datangkan seseorang Nasib baik Nasrani, laki-laki, kita berikan kepada dia kopi atau baju kokoh. Atau sebuah simbol Islam misalnya, pakaiannya. Kemudian kita datangkan seorang Nasrani, laki-laki yang lain, lalu tanya dia agama apa orang itu? Spontan dia akan mengatakan Muslim, karena ada simbolnya. Kalau orang Siddiq, dia yakin bahwasannya pakaian ini yang Allah katakan, Ini pakaian yang ada simat, ada contoh, ada ciri ketakwaan adalah yang paling baik. Orang tahu, oh ini orang dekat dengan Allah Dan saya... yakin subhanallah orang kalau menggunakan baju koko dengan kopiah, kalaupun ada perempuan nakal yang biasa mengganggu laki-laki, dia tidak akan berani mengganggu orang itu karena pakaiannya lalu kenapa kita lari dari pakaian itu kita malah tidak bangga berapa banyak orang subhanallah muslimin atau kita datangkan misalnya perempuan nasrania, suruh pakai jilbab 5 menit saja, panggil nasrania perempuan yang lain, tanya orang itu agama apa, maka dia akan mengatakan itu muslimah, ada simbol... Tapi syaitan menghiasi sebagai Orang yang tidak punya sifat sediqah, gak ada sifat sediqnya ini dalam dirinya maka syaitan mengatakan untuk apa kau pakai jilbab. Maka tidak ada bedanya antara dia dengan wanita kafirah. Sama saja, cuplikan yang selalu dilihat, didengar oleh kupingnya, ditatap oleh matahnya, semuanya berbau orang-orang non-muslim. Film-filmnya semua Hollywood, Bollywood, dan yang semua berhubungan dengan tontonan terhadap aurat, lagu-lagu yang menjauhkan dia dari Al-Ibran. Semuanya jauh, semuanya jauh. Cerita-cerita kosong, balas dendam, narkoba, mencuri istrinya orang lain, dan beragam macam hal, perselingkuhan, dan seterusnya. Ini yang menjadi simbol di rumah orang-orang Islam sekarang. Tidak ada pengajian, tidak ada tilawa Al-Ibran. Lalu kemudian mereka mau menghayal anaknya hafal Al-Ibran. Dari mana ikhwah dan akhwah sekalian? Dia sendiri gak pernah sentuh Al-Ibran, gak pernah dengar ceramah di rumah. Antum, berapa kali saya jelaskan dalam pengajian saya, ikhwah? Ini masih kronologis semua ya. Saya bilang, Kalau saya pribadi, kadang-kadang sehari di Jakarta, saya bukan membagakan diri, cuma berbagi ya. Pada saat saya punya pengajian 4 hari, 4 kali jadwal sehari, dari pagi kadang-kadang sampai malam, ikhwan. Dari pengajian saya yang saya isi 2 jam, kemudian pulang menuju ke pengajian yang kedua, di mobil itu sejam atau setengah jam, atau panggang 45 menit, atau kadang-kadang sampai 2 jam jaraknya, itu saya dengarkan lagi ceramah, baik ceramah saya, baik tilawah Al-Ibran, baik ceramah asatidah, teman-teman, da'i-da'i, atau saya dengarkan para masyaih yang dari Saudi dalam bahasa Arab. Jadi saya tidak ada selang waktu di mana saya kosong di mobil. Atau saya lagi berzikir kepada Allah SWT. Saya coba lakukan, kemudian saya isi pengajian 2 jam lagi. Jedah lagi antara pengajian kedua dan ketiga juga saya dengarkan lagi cerama. Itu luar biasa. Api iman dalam hati itu terus berkobar, ikhwa. Kadang-kadang antum dari pengajian seperti ini keluar dari mesjid, cita akan bisikin. Tadi kan sudah pengajian, sekarang hiburannya musik. Dibisikin sama dia, antum iya kan, begitu lemah. Tidak sidq. Yakin ikhwas kalian, kalau antum yakin di majlis ilmu bisa menambah iman, bisa mengingatkan kita kepada Allah Az-Zawjal, bisa membuat kita rindu dengan akhirat, bisa tahu tentang surga, bisa tahu tentang neraka dan kita khawatir tentang neraka tersebut, lalu kenapa tidak sepanjang hidup kita seharian itu diisi dengan hal tersebut? Sayangnya rumah-rumah mati Islam sekarang ada Al-Ibran itu kalau ada kematian. Malah sebenarnya tidak ada Al-Ibran dalam sunnah Nabi SAW dibaca pada saat kematian. Sebaliknya mereka lakukan hal tersebut. Dalam masalah ekonomi, riba, gharar, semuanya. Kezaliman, manipulasi yang dilarang oleh Nabi SAW, dilarang oleh agama. Tapi dilakukan. Alasannya apa boleh buat, Ustadz? Gak ada jalan lain. Lalu antum depan Allah Az-Zawajal juga akan katakan itu pada hari kiamat. Pada saat dihisab, gak ada jalan lain. Lepaskan diri dari situ. Harus yakin dengan janji Allah SWT. Ini akan kita titip-teratkan 2 jam ke depan ikhwan. Bagaimana memunculkan sifat siddiq. Dalam hati kita ada mempelajari dari orang yang nomor satu dalam sifat sedik Abu Bakar r.a. Yang luar biasa dalam masalah seperti ini. Apapun yang Allah dan Rasulnyanya katakan tidak ada keraguan. Pasti benar dan itu menjadi simbol kehidupannya. Langsung tidak ada keraguan dalam masalah itu. Masalah politik sudah dijelaskan dalam Islam. Harus orang alim, harus orang yang faham agama Allah yang tahu halal haramnya Allah baru jadi pemimpin. Mana pernah pemimpin negara kita ada orang yang alim. Padahal Nabi SAW mengatakan apa? Al-ulama'u warathatul anbiya'Ulama'itu pewarisnya para nabi. Emang sudah begitu? Nabi ini pemimpin manusia. Sekarang kalau ada kiai, ada ustad, ada da'i, dicalonkan jadi presiden disorotin oleh masyarakat. Untuk apa da'i menjadi masjid politik? Subhanallah. Lalu kalau bukan ustad atau ada da'i atau ulama'yang memimpin anda, siapa yang akan memimpin anda? Orang-orang fasik seperti sekarang? Yang membiarkan tempat kemaksiatan terbuka? Pelanggaran-pelanggaran agama Allah dilakukan? riba merajalailah mencekik lehernya umat-umat Islam, anak-anak muslimah dan muslim kita yang terbengkalai, dipaksanya ini dan dipaksakan itu, dan seterusnya. Maka ini keliru sekali. Bukankah Nabi SAW datang ke Madinah lalu menjadi pemimpin pada saat beliau datang, dan beliau merobatkan diri menjadi raja sekalian Nabi di Madinah, karena beliau adalah seorang yang paling alim, tahu halal haramnya Allah Bukankah Nabi SAW wasiatkan Abu Bakar RA pun gantinya, setelah beliau adalah orang yang paling alimnya sahabat, paling tahu halal haramnya Allah Bukankah Abu Bakar menulis wasiat pada saat mau meninggal, mengatakan, aku meninggalkan wasiat yang manusia, yang paling bertakwa sama Allah, yang paling faham halal-halalnya Allah, adalah Ammar bin Kata. Bukankah Ammar bin Kata lalu menunjuk Uthman bin Affan. Bukankah Uthman dan masyarakat Madinah akhirnya menunjuk, masyarakat Madinah menunjuk Ali setelah itu, karena dianggap orang yang paling alim setelah Uthman, dan seterusnya. Kita lihat bagaimana Khulafah Rashidin menunjukkan, adalah ulama. Apa kata Nabi SAW dalam hadis sahih riwayat al-Hakim, saya a'ati, Ammar Ra'u Sufaha akan datang nanti sepeninggal, aku adalah pemimpin-pemimpin yang sangat Sufaha. Sufaha itu jama'daripada Safih. Dan orang Arab ini ikhwa, menyebutkan kata-kata Safih, itu kalau bodohnya super bodoh. kalau jahal itu artinya bodoh masih ada pinternya tapi kalau safih itu artinya bodoh yang tidak ada ditahu apa-apa orang yang tidak tahu tidak ada informasi apapun dengan dia maka apa kata Nabi SAW akan datang pemimpin-pemimpin yang sufahak yang bodohnya luar biasa kenapa Nabi SAW mengatakan bodoh? belum lanjutkan hadis yang mengatakan umara'u layahtadu nabi haddi wa layastannu nabi sunnati pemimpin-pemimpin yang tidak akan pernah mengambil petunjuk dariku Nggak mau nunjukkan Nabi Muhammad SAW, tidak mau tahu halal haramnya Nabi SAW. Nabi SAW ya seorang Nabi Muslim ya sudah lah. Saya juga Muslim, tapi nggak hubungnya dengan politik saya. Subhanallah. Lalu siapa yang Anda jadikan patokan? Belanda? Inggris? Negara-negara Bakrat? Orang-orang kafir yang kufur kepada Allah SWT? Lahirlah sistem demokrasi yang akhirnya siapa yang paling banyak suaranya? Siapa yang paling kuat? Orang masanya maka dia yang menang walaupun dia bodoh? Subhanallah. Ini luar biasa karena kita jahilnya. Kita tidak tahu tentang apa yang diajarkan Nabi SAW dan kita tidak sidq, kita tidak mempercayai itu. Seakan-akan ragu, benar gak Islam nih? Benar gak Islam itu bisa ngatur politik? Padahal 1345 tahun kita memimpin dunia, bagaimana anda masih ragu dengan masalah itu? Lalu kata Nabi SAW, وَيَسْتَنُوا نَبِي سُنَّةِي Dan tidak pernah ngikutin sunnah-sunnahku. Kita lihat sekarang negara-negara Islam, jadi kacau balo, jadi gampang semuanya diobrak-abrik, jadi gampang, naik pemimpin, ya tidak ada opsi lagi. Ini atau itu? dua-duanya gak baik, dua-duanya begini karena anda tidak kembali kepada sistem yang sebenarnya Allah Azza wa Jalla sudah tuntunkan di dalam kitabnya jadi kata Allah subhanahu wa ta'ala dan orang-orang yang mentaati Allah dan Rasulnyanya dalam segala lini ikhwa Al-Ibran dan Sunnah di atas segalanya Allah dan Rasulnyanya di atas segalanya di atas politik, di atas ekonomi di atas rumah tangga, di atas jabatan di atas pendapatan, di atas segala-galanya itu baru dikatakan orang itu Sidq, orang yang benar-benar yakin dan percaya penuh terhadap apa yang Allah dan Rasulnyanya turunkan barang siapa yang mentaati Allah dan Rasulnyanya maka mereka lah yang akan bersama diberikan ni'mat kepada Nabi-Nabi dan seorang-orang yang sediq orang-orang yang terpercaya tadi dan syuhada, orang yang mati syahid wassalihin dan orang-orang yang salih wa hasuna ulaika rafiqa dan mereka lah sebaik-baik orang sebaik-baik orang baik ikhwas kalian sebelum masuk ke Abu Bakar juga saya menemukan ada tema yang menarik dari buku ini Sebelum jauh membahas masalah, Abu Bakar radiyallahu anhu, disini ada disebutkan di buku ini, nanti kalau anda memiliki buku ini atau antum miliki buku ini, ada poin yang saya kemarin sempat terlintas membaca sepintas gitu, lalu saya temukan memang ini poin yang tidak boleh luput dalam materi seperti sekarang kita ini. Ikhwas kalian, demi Allah ikhwas, saya bersumpah di atas podium ini, kita ini umat yang terbaik, umat Islam, umat yang terbaik. Kita memiliki syariat yang paling sempurna dari Allah dan Rasulnyanya Muhammad SAW. Tidak boleh ragu dengan masalah itu. Kita tidak perlu agama lain. Kita tidak perlu dengan siapapun orang lain menjadikan umat Islam sebagai kiblat. Iya, tapi jangan kita yang berkiblat dengan mereka. Karena mereka berkiblat pada hal-hal yang melanggar dan kufur kepada Allah pencipta langit dan bumi. Sementara kita ini dibawah tuntunan pencipta langit dan bumi. Bagaimana bisa seorang muslim ragu? Dan ikhwas kalian, kita akan bacakan dalil bagaimana umat Muhammad SAW adalah umat yang terbaik. Dan kita adalah umat memang yang mestinya memimpin dunia. Memang sudah begitu. Jadi tidak boleh ragu dengan masalah itu. Dengarkan ikhwas. Kata Allah SWT di dalam Al-Ibran Surah Al-Imran ayat 110. Kalau pegang buku ini bisa lihat halaman masih awal-awal ya, halaman 41. Audhu Billahi Minash Shaitanir Rajim. Bismillahirrahmanirrahim Kuntum khaira ummatin ukhrijat linnasi ta'muruna bilma'rufi wa tanhauna anil munkari wa tu'minuna billah Al-ayah Kalian, ummat Islam, ummat Muhammad SAW adalah sebaik-baik ummat yang telah dilahirkan untuk siapa? Untuk manusia akhir zaman? Untuk seluruh manusia Dari zaman Adam AS sampai hari kiamat Kalian adalah sebaik-baik umat, artinya kalian pemimpinnya. Kalian yang harus jadi patokan, kalian yang harus jadi panduan. Kalian yang menjadi contoh bagi orang lain. Dan kalian, sifat kalian adalah kalian selalu menyeru kepada yang ma'ruf. Apa yang Allah perintahin, selalu kalian bilang, gak bisa tuh karena Allah larang, bisa tuh karena Allah yang bolehkan. Selalu begitu. Rasulnyaullah contohkan, Rasulnyaullah gak contohkan, itu sifatnya umat Islam. Menyeru kepada yang ma'ruf artinya yang Allah dan Rasulnyaullah perintahkan. dan kalian melarang kemungkaran yang Allah dan Rasulnyanya larang hanya itu patokannya dan kalian meyakini sepenuhnya tentang keberadaan Tuhan Allah subhanahu wa ta'ala kemudian juga disebutkan di dalam surah al-baqarah ayat 143 kelebihan yang kedua umat islam adalah kata Allah subhanahu wa ta'ala dan demikian pula kami menjadikan kamu hai umat islam umat pertengahan Tidak ada sesuatu yang berat sekali, tidak ada juga yang ringan sekali, di tengah-tengah. Sementara umat sebelum kita punya hal-hal yang berat. Kalau antum belum tahu, umat Nabi Muslim alaihissalam itu kalau mereka berbuat dosa besar, taubatnya bukan kayak kita. Taubatnya kalau kita ini tinggal sesalin, tinggalin, selesai. Janji sama Allah tidak ulangin, diampuni dosanya kalau sama Nabi Muslim. Kalau ada umatnya mengeluh wahai Muslim, saya baru berzina, saya baru buat dosa besar. Apa kata Muslim alaihissalam dalam surah Al-Baqarah? Faktulu anfusakum. bunuh diri kalian berat itu buat dosa tobatnya bunuh diri zaman dulu umat islam tidak seperti itu tidak seberat itu, ringan, lebih ringan tidak juga terlalu menggampang-gampangkan permasalahan, lalu dikatakan agar kalian menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar rasul muhammad menjadi saksi atas perbuatan kalian di dalam hadith yang suhid diriwayatkan oleh imam bukhari dan juga dalam kitab utafsir Ada sebuah hadith yang mulia dari Abu Safih al-Khudri r.a. bahwasannya Nabi s.a.w. bersabda ini yang pegang buku di halaman 43 ya Fayaqulu Muhammad wa ummatuhu, fayashhaduna annahu qad ballag, wa yakunur rasulul alaikum shahida, fadhalika kawluhu jalla dhikruhu, wakadhalika ja'annakum ummatan wasatan, litakunu shuhada ala annasi, wa yakunur rasulul alaikum shahida. Pada hari kiamat nanti, Nuh a.s. akan dipanggil oleh Allah, lalu dia menjawab, Abu menjawab panggilanmu wahirabku, aku penuhi panggilanmu. Allah bertanya, apakah engkau sudah menyampaikan risalah yang telah aku wajibkan terhadapmu? Nabi Nuh mengatakan, benar. Selama 950 tahun Nabi Nuh AS mendakwai kaumnya. Lalu umat Nabi Nuh ditanya oleh Allah, apakah Nuh sudah menyampaikan kepada kalian? Kata para ulama hadith, mereka sudah lihat neraka pada saat itu. Takut masuk neraka apa jawaban mereka? Mereka menjawab, tidak ada seorang pun pembawa peringatan yang datang kepada kami. Artinya Nuh gak benar nih. Gak pernah Nuh nampain kepada kami. 950 tahun didakwa oleh Nabi Nuh a.s. Allah bertanya kepada Nuh untuk menjelaskan posisi umat Muhammad s.a.w. dan juga mendirikan hujah agar umat Nabi Nuh tidak bisa lagi mengelak. Kata Allah s.w.t. kepada Nuh, siapa yang menjadi saksi untukmu? Nuh menjawab, Muhammad dan umatnya. Maka umat Muhammad s.a.w. pun semuanya datang, tidak terkecuali. bersaksi bahwa Nuh telah menyampaikan dan Rasulnyaullah SAW menjadi saksi atas mereka sebagaimana Allah telah firmankan dalam Al-Ibran dan demikian pula kami telah menjadikan kamu umat Islam umat pertengahan agar kamu menjadi saksi atas perbuatan manusia dan agar Rasulnya Muhammad menjadi saksi atas perbuatan kalian di dalam hadith yang lain kata Nabi SAW dari Jadi RA hadith ini direwetkan oleh Ibn Abu Hatim dengan sanat jayid dan juga disebutkan dalam al-Hafidh dalam Fatih, Fatihul Bakri Mursi Kata Nabi SAW Tidak ada seorang pun dari umat-umat sebelum kita Kata Nabi SAW Kecuali dia berharap berasal dari kita Wahai umat Islam Ini perkataan Nabi ya Sekali lagi kata Nabi SAW Ketahuilah tidak ada seorang pun dari umat-umat sebelum kita Karena kita ini umat terakhir Kecuali karena nabi-nabi mereka sampaikan nanti akan datang umat terakhir nabinya paling sempurna umatnya paling baik paling banyak pengikutnya paling pertama masuk surga banyak kelebihan-kelebihan nanti lalu mereka kecuali berharap semuanya berharap umat-umat sebelum kita termasuk Termasuk golongan kita ini, termasuk golongan kita umat islam Tidak ada seorang nabi pun yang didustakan oleh kaumnya Kecuali kita adalah saksi-saksinya pada hari kiamat Bahwasannya dia telah menyampaikan risalah Allah dan menasihati mereka Juga disebutkan di dalam hadith yang lain, ini mohon maaf saya tidak bisa bacakan semua karena hadithnya panjang. Saya pindah ke halaman setelahnya, halaman 45. Kata Nabi SAW dalam hadith yang suhih diriwayatkan oleh Ammar dan Tirmidhi juga Ibn Maka. Dan ini dihasankan oleh Syekh Al-Bani sebagaimana dijelaskan dalam putnotnya. Kata Nabi SAW, Sesungguhnya kalian akan melengkapi 70 umat. Kata para ulama hadis, maksudnya adalah ada 70 kelompok umat yang besar nanti pada hari kiamat. Dan kalian adalah yang melengkapi yang paling banyak diantara 70 umat itu. Kalian adalah yang terbaik dan termulia bagi Allah Di dalam hadis yang lain, diriwayatkan oleh Ammar dan Ithrimidi dari Anda dan Syihal Bani, mengatakan atau mensahikan hadis ini, kata Nabi SAW, مَثَلُ أُمَّةِ مَثَلُ الْمَطَرِ لَا يُدْرَى أَوَّلُهُ خَيْرٌ أَمْ آخِرُهُ Ummatku ibaratnya hujan, tidak diketahui mana yang paling baik. apakah yang pertama atau yang terakhirnya maksudnya apa? semuanya baik umat islam ini semuanya baik selama mereka amalkan agamanya maka mereka adalah yang terbaik tidak ada bedanya antara satu dengan yang lainnya juga kata nabi s.a.w. di dalam hadis yang sahih riwayat abu daud tabarani dan juga hakim nabi s.a.w. bersabda umatihadihi ummatun marhumatun leisa alaiha azabun fil akhirah innama azabuha fid dunya alfitan wazzalazilu walqatlu wal balaya umatku ini adalah umat satu-satunya yang dikasihani oleh Allah tidak ada azab atas mereka di akhirat maksudnya orang-orang yang umat Islam ini umumnya kata ulama hadir sebelum mereka meninggal itu diberikan kesempatan untuk bertawabat selalu diingatkan oleh Allah SWT jadi betul-betul orang yang masuk ke neraka nanti dari umat Islam ini umat-umat yang betul-betul menyimpang benar-benar tidak mau bertawabat tidak mau kembali ke jalan Allah SWT Akan tetapi azabnya akan datang di dunia dalam bentuk fitnah-fitnah, gempa bumi, pembunuhan, mungkin mereka dibunuh oleh orang-orang lain, dan wabah penyakit. Dan di dalam hadith yang lain juga, diriwayatkan Imam Muslim dari Abu Muslim al-Ash'ari bahwasannya Nabi SAW bersabda, إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا أَرَادَ رَحْمَةَ أُمَّةٍ مِنْ عِبَادِهِ قَبَضَ نَبِيَّهَا قَبْلَهَا فَجَعَلَهُ لَهَا فَرَطًا وَسَلَفًا بَيْنَ يَدَيْهَا وَإِذَا أَرَادَ حَلَكَةَ أُمَّةٍ عَذَّبَهَا وَنَبِيُّهَا حَيٌّ فَأَحْلَكَهَا وَهُوَ يَنظُرُ فَأَقَرَّ عَيْنَهُ بِحَلَاتِهَا هِيْنَ كَذَّبُوهُ وَعَصَوْا أَمْرَهُ Jika Allah Azza wa Jal hendak merahmati suatu umat, dari hamba-hambanya niscaya dia mengambil atau mewafatkan nabinya sebelum mereka. Seperti Nabi Muhammad SAW wafat sebelum para sahabat umumnya. Dia menjadikan Nabi tersebut sebagai pendahulu di hadapan mereka sehingga bisa dicontohin. Jika Allah hendak membinasakan satu umat, niscaya dia Allah menyiksanya sebelum Nabi mereka atau selama Nabi mereka masih hidup. Allah membinasakan mereka sedangkan Nabi mereka melihatnya. Seperti kasus Nabi Nuh, Nabi Lut, jadi dilihat. Dia membuatnya tenang dengan kebinasaan mereka manakala mereka mendustakan dan menyelisihi perintahnya. Kemudian juga kelebihan umat Muhammad SAW yang lain adalah hadith disebutkan oleh Ibn Maka dan Bayhaqi disahikan oleh Syihal Bani dari Abu Zubair Allah Anhu bahwasannya Nabi SAW bersabda Inna Allah tajawaza di ummati amma tuwaswisu bihi suduruhah atau suduruhah ma'alam ta'mal au tatakallam bihi wa mastukriha alaih Sesungguhnya Allah memaafkan umatku apa yang terbersit dalam hati mereka selama mereka belum melakukannya Jadi kalau kita lagi sholat kemudian ada bisikan-bisikan ria Alhamdulillah Bisikan apa saja Selama kita belum iya kan Maka tidak terhitung Batal Gitu kan Sebab semua ibadah Pas ada Bisikan syaitan ya Kita mau sadaka Itu orang puji Itu orang ini Kita lagi sholat Tuh indah kan ada teman Di sebelah kamu Kamu dipuji Kita lagi berdoa Seperti itu Selama kita gak iya kan Maka tidak ada masalah Tapi kalau kita sudah iya kan Bakru terjadi Ria itu Mendapatkan dosa Seperti itu Allah SWT Memudahkan bagi umat ini Seperti itu Jadi Allah SWT memaafkan umatku apa yang terbersih dalam hati mereka, maksudnya diboda oleh syaitan selama mereka belum melakukannya atau mengucapkannya. Dan apa yang mereka dipaksa atasnya. Kalau dipaksa lakukan... satu perbuatan kalau tidak dia akan dibunuh seperti kasus Ammar ibn Yasir ya rahimullahu anhu pada saat ayahnya dan ibunya Ammar dan Sama dibunuh oleh Abu Jahl maka Ammar masih kecil umurnya 7 tahun, 8 tahun ketakutan siksa sama Abu Jahl, Abu Jahl bilang saya akan siksa kamu, saya tidak bunuh langsung sampai habis semua kulitmu sampai kamu kesakitan luar biasa dan kamu mati tersiksa, kalau kau tidak kufur kepada Muhammad, maka kata Ammar baiklah, apa yang kau mahu Wahyu Abu Jahl Kata Abu Jahl, katakan saya kufur kepada risalanya Muhammad Kufur kepada kenabian Muhammad Maka Ammar mengatakan, saya kufur kepada risalanya Muhammad Lalu Abu Jahl tidak puas Lewatlah unta betina Lalu kata Abu Jahl, saya tidak akan lepaskan kau Kecuali kau katakan, unta ini Tuhanku Maka Ammar pun berkata, unta ini Tuhanku Bakru dilepas Ammar bin Yasir radiyallahu anhu Waktu lepas dari azab, merasa menyesal Ya terbebani hati Kenapa tadi gak sekalian biarin aja saya disiksa? Lalu udah datang kepada Nabi SAW mengatakan, umur 7 tahun, 8 tahun nih luar biasa imannya. Lalu kata ke Ammar, ya Rasulnyaullah sambil nangis, bagaimana bisa ini? Saya tadi mengucapkan begini dan begitu ya Rasulnyaullah, kenapa saya takut dibunuh? Kata Nabi SAW, wahai Ammar, kalau seandainya diulangin lagi kepadamu besok, ucapkanlah. Selama memang bukan hatimu yang menginginkannya. Artinya memang dipaksa. Ini adalah sebuah hal yang tidak dihukum bagi umat Muhammad. kemudian juga dikatakan oleh Nabi SAW di dalam hadith dijawabkan oleh Ibn Abu Asia dari Anda dan dihasilkan oleh Syekh Al-Bani dalam Sahihul Jami'kata Nabi SAW artinya selama mereka berpegang pada Al-Ibran dan Sunnah maka mereka insyaAllah tidak akan sesat kemudian juga di dalam hadith hadith yang diriwayatkan oleh imam muslim dan ahmad juga nasai dari hudhaifah radiyallahu anhu bahwasanya nabi s.a.w bersabda fuddilna ala nasi bithalath ju'ilat sufufuna kasufufil malaika wa ju'ilat lana l'ardhu kullaha masjida wa ju'ilat turbatuha lana tahura iza lam taji ila iza lam najidil ma wa u'titu hadhil ayat min akhir suratil bakara min kanzin tahtal arshi lam yu'taha Kami diberikan umat Islam ini Tiga keutamaan kata Nabi SAW Atas semua manusia Yang pertama Saf-saf kami Dijadikan seperti safnya para malaikat Jadi memang pengaturan saf-salat itu Dianjurkan seperti safnya Malaikat sebagaimana sabda Nabi SAW Kepada para sahabat dalam hadis Bukhari Muslim Tidakkah kalian Mengatur saf kalian sebagaimana Para malaikat mengaturnya Lalu kata para sahabat bagaimana malaikat mengatur saf mereka Ya Rasulnyaullah Kata Nabi SAW mereka menyempurnakan saf demi saf Setelah penuh baru pindah ke saf yang kedua Setelah penuh baru pindah ke saf ketiga dan seterusnya Yang kedua adalah seluruh bagian bumi ini Dijadikan bagi kami sebagai masjid Boleh dibangun masjid dimanapun tempatnya Selama tanah itu bukan tanah hasil rampasan atau yang haram Maka boleh dibangun masjid Dan yang ketiga debunya bumi ini dijadikan untuk kami sebagai alat bersuci Jika kami tidak mendapatkan air Bisa bertayamum dari mana saja Debu yang ada Dan diturunkan kepadaku ayat-ayat ini dari akhir surah Al-Baqarah. Dari perbendaharaan di bawah arsnya Allah yang tidak diberikan kepada seorang nabi sebelumku. Kemudian juga tentu disini ada banyak sekali hadith-hadith nabi SAW yang mungkin saya tidak bisa bahas semua. Tentu saya berharap ikhwan dan akhwan bisa memiliki bukunya. Sekali lagi karena buku ini akan kita bedah setiap bulannya dengan izin Allah Kalaupun memang Allah memberikan ada halangannya maka minimal. Anda sudah memiliki buku rujukan yang saya jadikan sebagai referensi utama ini Disini ada banyak sekali ya Dan saya tutup dengan hadith Dimana Nabi SAW menyebutkan Ada dua hadith ya Yang pegang buku di alaman 53 langsung Kata Nabi SAW Di dalam hadith Diriwayatkan oleh Ammar Dari Abu Bakar RA Dan disahikan oleh Syihal dalam sahihul jami'Kata Nabi SAW Diriwayatkan oleh Ammar Ini kemuliaan yang luar biasa. Abu diberikan 70 ribu dari umatku yang masuk surga tanpa hisap. Wajah mereka seperti rembulan di malam purnama. Dan hati mereka di atas hati satu orang. Artinya semuanya sama imannya. Abu lalu meminta tambahan kepada robku. Maka dia robku memberikan. Berikut tambahan setiap. Satu orang dari 70 ribu itu ditambahkan 70 ribu orang yang lain. Sehingga masing-masing mereka bisa membawa 70 ribu. Jadi 70 ribu x 70 ribu. Dan ini tidak ada bagi umat-umat sebelum kita. Ini luar biasa sekali Allah SWT berikan kepada kita. Kemudian dikatakan juga di dalam hadith yang lain. Diriwayatkan di halaman 54 ya Putnot nomor 24 Diriwayatkan oleh Ammar Tirmidhi dan Ibn Maka Dari Burel Randulisahikan oleh Syihal Bani Sama di sahil jami'Kata Nabi SAW Ahlul jannati ishruna wa mi'atu saf Thamanuna minha min hadhil ummati Wa arba'una min sa'iril umam Penduduk surga itu sebanyak 120 saf nanti jumlahnya 120 saf 80 darinya Itu adalah dari umat ini. 80 saf dari 120 yang masuk surga, itu adalah dari umat ini. Sedangkan 40 yang lain adalah 40 yang sisa dari umat yang lainnya. Jadi cuma bayangkan ya, dari Nabi Adam AS sampai Nabi Isa AS, berapa miliar manusia, itu cuma 40 saf. Sementara kita ini 80 saf yang masuk ke dalam surga pada hari kiamat. Kata ulama hadith ini menandakan fadilah yang sangat besar. Dan dijanjikan juga umat ini akan sangat banyak jumlahnya, akan sangat banyak pengikutnya. Baik ini kurang lebih wacana, gambaran tentang pentingnya kita mengatakan kita adalah umat yang terbaik, ikhwah. Maka banggalah dengan agama Islam ini, jalani hidup ini, jadikan Islam sebagai tradisi. Dan jangan balik, garis bawahnya kata-kata saya ini, jangan balik, jangan menjadikan tradisi sebagai Islam. Nggak boleh. Tradisi. suku, adat, negara habiskan semua, gak ada bagi saya, karena saya muslim Islam yang menjadi tradisi hidup saya selesai, maka kita punya standarisasi tradisi mau di Afrika, mau di Eropa mau orang bule, mau orang hitam, mau orang Arab mau orang Melayu, mau orang dari manapun suku manapun, kalau kita bertemu dengannya maka akan sama semua perilakunya pakaiannya, makanannya, minumannya tutur katanya, akhlaknya semua akan sama Karena yang dijadikan tradisi adalah Islam. Itu yang dititik beratkan ikhwah. Nggak usah lagi berpatokan dengan agama lain. Tidak usah berpatokan dan menjadikan idola orang-orang non-muslim. Kembalilah kepada orang-orang muslim. Dan kita akan lihat nanti figur pertama yang luar biasa pada hari ini. Kemudian saya kerucutkan bahasan juga sebelum Abu Bakar radiyallahu anhu. Saya akan sebutkan ikhwah, diantara umat Islam ini ada lagi orang-orang yang terbaiknya. Jadi tadi kita umat yang terbaik, ada juga di kalangan... umat Islam ini orang-orang yang terbaik, itulah para sahabat Ridwanullah alaihim sahabat nabi sahabat-sahabat nabi yang Allah SWT telah memberikan julukan mereka radiyallahu anhum wa raduan inilah imam-imam kita mereka lah panutan-panutan kita idola-idola kita di buku ini ada lebih dari sekian puluh sahabat yang disebutkan dan satu orang saja Ikhwan dan akhwat sekalian Kalau kita jadikan sebagai rujukan hidup kita Idola kita Sudah cukup untuk selama dunia akhirat Bagaimana kalau kita jadikan semuanya puluhan orang ini Sebagai idola kita Cukup mereka Tidak perlu lagi pasang anak-anak muda Wahi anak-anak muslim Pasang poster-poster pemain bola di kamar anda Untuk apa? Apa yang mau dibanggakan dengan mereka? Dengan keterampilan mereka main bola? Masuk surga ke dengan main bola? Bukan beraja tidak boleh main bola ya Olahraga boleh dalam Islam Tapi sampai pada tingkat anak-anak kita Menghafal nama-nama pemain bola dan tidak tahu nama sahabat Nabi Siapa yang sudah dijamin masuk surga? Siapa yang sudah berjuang dengan sebenarnya? Ini hal-hal yang harus kita sadarkan, kita pahamin Maka kita harus kembali kepada para sahabat Jadikan mereka sebagai idola-idola kita Karena bukan mustahil ikhwan dan akhwat sekalian Sahabat-sahabat terutama sepuluh yang dijamin masuk surga ini Sampai beritanya kepada kita Sampai sekarang seperti yang akan kita bahas nanti ini Itu bukan mustahil Bukan cuma sebuah kisah dongeng yang diceritakan Tapi kata para ulama agar kita bisa mencontohin Abu Bakar, Ammar, Uthman, Ali, Ta'Ala, Zubair, Abdurhamad Ibn Auf. Kehapal nama-nama mereka, kisah-kisah mereka. Tahu kehidupan mereka sehari-hari. Maka dengan begitu kita akan bersama-sama dengan mereka di surga. Bukan mustahil. Karena kita menciplak saja kehidupan mereka. Itulah yang diinginkan oleh Allah Azza wa Jal. Melalui sejarah-sejarah mereka yang tetap Allah kekalkan. Dan subhanallah syaitan-syaitan ingin menyesatkan manusia dengan mencacimaki, mengkafirkan. Para sahabat dari dunia alam yang telah Allah pilih mereka Nanti kita akan baca sebentar lagi Fadilah dan keutamaan para sahabat Sehingga disini ikhwas kalian Kita tidak butuh lagi panutan Siapapun kecuali mereka Setelah Nabi Muhammad SAW Yang pertama ikhwas kalian Disebutkan dalam buku ini Allah SWT menurunkan banyak sekali Al-Ibran, coba buka halaman 59 yang pegang bukunya Sekali lagi ikhwan dan akhwat, kalau ingin memiliki bukunya ada di depan sama panitia Yang jelas kita membahas disini jelit pertamanya Surah Al-Hazab, halaman 59 ayat 23 Allah SWT mengekalkan dalam Al-Ibran dibaca oleh setiap orang yang beriman tentang para sahabat Ini ayat ini, satu ayat saja ini sudah cukup membantu orang-orang syia ini yang betul-betul sampai berani mengkafirkan para sahabat apalagi video yang kita bicara sebentar lagi tentang siapa dia kata Allah SWT diantara orang-orang mu'min maksudnya para sahabat ayat ini turun kepada para sahabat Ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah Maksudnya disini ulama tafsir bilang mereka mati syahid. Mereka berusaha masuk ke dalam perang supaya mati syahid dan Allah berikan apa yang telah Allah janjikan. Dan ada diantara mereka yang gugur dan ada pula diantara mereka yang masih menunggu ikut perang, belum mati ikut perang yang kedua, terus begitu. Karena yakin dengan apa yang Allah janjikan dengan mati syahid itu. Dan mereka sama sekali tidak mengubah janjinya, maksudnya tidak berubah. Tidak murtad, tidak ragu, tidak bimbang Kemudian dalam surah al-bayyinah Ayat 8 Allah SWT mengatakan رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْ Allah SWT ridha kepada mereka Dan mereka pun ridha kepada Allah Mereka pun ridha kepada Allah Kemudian dalam surah al-fatih Ayat 18 Allah terus memuji para sahabat Ikhwas kalian Kalau Allah sudah ridha kepada seseorang رَبُّ الْعَالَمِينَ Tuhan Alam Semesta Siapa lagi yang kita mau Menjadikan panutan selain mereka Yang diridohi oleh atasannya Diridohi oleh presiden dan rajahnya Diridohi oleh keluarganya Dan istrinya atau suaminya Jauh sekali Diridohi oleh pencipta langit dan bumi Allah sudah ridoh kepada mereka Semua sahabat disini Jamat Tidak terkecuali Dan mereka juga ridoh dengan Allah Ridoh dengan agama ini Mereka memilih itu Kemudian juga dalam surah al-Fatihah ayat 18, halaman 60-nya. Sungguh Allah telah meridahi orang-orang yang beriman. Siapa mereka itu? Sahabat di sini. Ketika mereka berjanji kepada Muhammad. Siapa diantara kita yang pernah ketemu dengan Nabi SAW? Tak ada. Yang pernah ketemu dengan Nabi adalah para sahabat. Ayat ini turun kepada mereka. Kata Allah SWT, Sungguh Allah telah meridahi orang-orang mu'min. Ketika mereka berjanji setia kepada Muhammad di bawah pohon. Dia mengetahui apa yang ada dalam hati mereka. Maksudnya Allah tahu hati-hati para sahabat yang bersih dari kekufuran. Lalu dia Allah.. Memberikan ketenangan atas mereka dan memberikan balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat. Kemudian juga dalam surah Al-Fatih ayat 29. Terus bertubi-tubi Allah jelaskan tentang siapa sahabat ini. Inilah idola kita saudaraku. Kata Allah SWT, A'udzubillahiminasyaitanirrajim. Muhammad Rasulnyaullah. Waladzina ma'ahu ashidda'u alal kufari ruhama'u bayinahum. Tarahum rukka'an sujjadan ya betaguna fadlan minallahi waridwana. Sima'hum fi ujuhim min athari sujud, thalika mathalahum fit tauraat, wa mathalahum fil injili kazarin, akhraja syat'ahu fa'azarah, fa'azarahu fastaglatha, wasfastawa ala suki, yu'jibuz zurra'a liyagidabihimul kufar, wa'adallahu ladhina amanu, wa'amilus salihati minhum maghfiratan wa'ajiran azima. Muhammad itu, kata Allah SWT adalah benar-benar utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia, siapa orang bersama dengan Nabi SAW? Kita kan, orang-orang yang nanti belum lahir kan, orang yang hidup bersama Nabi SAW, sahabat. Makanya para ulama memberikan defunisi sahabat adalah orang yang melihat Nabi SAW dengan mata kepalanya, beriman dengan Nabi SAW dan meninggal dalam keyakinan tersebut. Itu namanya sahabat. Di sini dipuji oleh Allah SWT. Mereka bersama dengan Muhammad, mereka bersikap tegas terhadap orang-orang kafir. Dan mereka berkasih sayang sesama mereka. Kalian melihat mereka rukut dan sujud, ini cirinya para sahabat. Selalu sibuk dengan rukut dan sujud saja, ibadah kepada Allah SWT. Mencari karunia Allah dan keridauannya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud, di dahi mereka hitam. Demikianlah sifat-sifat mereka yang disungkapkan dalam Taurat. dan juga diungkapkan dalam Injil jadi dalam Taurat dan Injil sudah disebutkan ciri-ciri para sahabat Ridwanullah Ali jadi ini bukan orang-orang yang cuma sekedar dari umat kita saja maksudnya hanya sekedar dari umat kita dan disebutkan dalam Al-Ibran, tapi memang Allah pastikan Taurat, Injil sebelum mereka lain sudah disebutkan siapa itu sahabat luar biasa nih kedudukan sahabat nih yaitu seperti benih yang mengeluarkan tunasnya kemudian tunas itu semakin kuat Lalu menjadi besar dan tegak lurus di atas batangnya Tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya Karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir Dengan kekuatan orang-orang yang beriman Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman Dan mengerjakan kebajikan diantara mereka Sahabat Ampunan dan pahala yang besar Juga ayat yang lain Allah SWT menyebutkan dalam surah Al-Hashr Ayat 9 dan ayat 8 dan ayat 9 Ini semua tentang sahabat nih Kita bayangkan luar biasanya bagaimana Allah memuji sahabat dalam Al-Ibran Dan luar biasanya bagaimana orang-orang Safih dan orang Syihal berani mengkafirkan para sahabat yang Allah menyebut mereka sebagai orang yang beriman. Ini luar biasa nih. Sampai mereka mengangkat bendera untuk membunuh orang-orang yang sudah mengikuti Nabi SAW. Ini sahabat-sahabat Nabi. Dan sampai saya dengarkan cuplikan salah satu tokoh orang-orang Syihal sekarang di Iran. Dia membahasakan dalam bahasa Arab gitu kan. Tapi saya tidak ingat namanya. Tadi sempat saya lihat terlintas ada cuplikannya di Youtube gitu kan. Dia sempat mengatakan munculnya orang-orang teroris sekarang yang banyak membom sana-sini dan membunuh-bunuh ini itu karena memang mereka tidak faham tentang agama ini. Kemudian mereka-mereka ini sebenarnya cuma subtansial, cabang-cabang kecil dari induk-induk pemimpin-pemimpin mereka. Saya pikir yang mereka mau sebutkan ini ulama-ulama sunni yang sekarang. Ternyata mereka bilang apa? Kalimatnya dia bilang apa? Pimpinan-pimpinan mereka adalah Abu Bakar, Ammar, Aisyah, sahabat. Yang mustinya ini akar-akarnya semua ini yang kita harus putuskan dan kita kafirkan, kita perangin sehingga tidak muncul lagi teroris. Luar biasa. Audzubillah, alaihimu laknah. Allah SWT akan melaknat mereka dengan cara seperti ini. Apa kata Allah kekal ikhwa dalam Al-Ibran? Al-Ibran bukan buku yang saya tulis. Firman Allah SWT dalam surah Al-Hashir ayat 8 dan ayat 9. Audzubillah minasyaitan rajim. Harta rampasan perang itu untuk orang-orang fakir yang hijrah, yang terusil dari kampung halaman mereka dari Maka. Siapa mereka? Sahabat Nabi. Dan meninggalkan harta bendahnya di Maka demi mencari karunia Allah dan mereka hijrah ke Madinah. Mencari karunia Allah dan demi menolong agama Allah dan Rasulnyanya. Mereka itulah orang-orang yang benar dan orang-orang yang ansar. Jadi dua-dua dipuji nih, sahabat ada muhajirin dan ansar. Muhajirin dari orang-orang Maka Allah puji. Mereka meninggalkan harta dan kota mereka, negeri mereka, hijrah untuk Allah dan Rasulnyanya. Dan orang-orang ansar yang di Madinah yang menyambut mereka, sahabat-sahabat Nabi, yang telah menempati kota Madinah. Siapa yang menempati kota Madinah di zaman Nabi SAW? Sahabat Nabi. Dan telah beriman sebelum kedatangan mereka, para muhajirin, kepada Nabi Muhammad SAW. Mereka mencintai orang-orang yang berhijrah ke tempat mereka. Dan mereka tidak menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa yang diberikan kepada mereka, muhajirin. Maksudnya memberi balasan, memberikan bantuan kepada muhajirin tidak berharap balasan. Itu sifat sahabat-sahabat ansar. Meskipun mereka juga memerlukannya. Dan siapa dijaga diri dari kekikiran, berhitungan di jalan Allah, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung. Mereka lah orang-orang yang beruntung. Kemudian surah At-Tawbah, ayat 88-89. Terus Allah sebutkan banyak ayat tentang sahabat nih. Sengaja saya angkat ayat-ayat ini dan saya bahas, ikhwa. Dan akhwaskan Allah agar kita tahu ini Inilah idola-idola kita ini Ini ahli-ahli surga Dan sudah sukses di dunia juga di akhirat Di dunia nanti akan kita lihat kisah Abu Bakar radiyallahu anhu Kata Allah s.w.t Toba 88-89 A'udzubillahimina syaitanir rajim Lakin irrasul waladzina amanu ma'ah Jahadu bi amualim wa anfusihim Waulaika lahumul khairat Waulaika humul muflihun Adallahu lahum jannatin tajri Mintahti al-anharu khalidina fiha Zalikal fawdul azim Tetapi Rasulnya dan orang-orang yang beriman bersama dia, beriman kepada Nabi Muhammad SAW, sahabat, mereka berjihad dengan harta dan jiwa, mereka itu memperoleh kebajikan. Mereka itulah orang-orang yang beruntung. Sahabat dikujari Allah SWT. Allah telah menjelihakan bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya, sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang agung. At-tawbah ayat 100. Audzubillahiminasyaitonirajim. Ayat selanjutnya. Wassabikun al-awwaluna minal muhajirina wal-ansari wal-ladhinat taba'un bi-ahsan. Wal-ladhinat taba'un bi-ahsan radiyallahu anhum wa radu'anhu wa addaluhum. dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama masuk Islam dari golongan muhajirin dan ansar kata ulama tafsir penyebutan Allah SWT muhajirin ansar memastikan tidak mungkin orang lagi mendustakan kalau ini turun kepada para sahabat Ridwanullah alaihim karena tidak ada orang yang berjulukan muhajirin dan ansar kecuali para sahabat nabi dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik setelah itu Semua orang yang mengikuti, para sahabat setelah meninggalnya pahabat dan Nabi SAW, Allah rido kepada mereka dan mereka pun rido kepada Allah Allah menjiayakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya, itulah kemenangan yang agung. Ikhwas sekalian, ikuti para sahabat, sahabat Nabi, pertahankan sampai malaikat maut mencabut ruh anda, maka pasti kita akan masuk surga. Allah yang berfirman Allah sediakan surga di bawahnya Mengalir sungai-sungai Gak usah pusing lagi dengan artis Fulan, artis fulan Idola profesor, doktor ini Hibuk dengan sahabat nabi Ridwanullah alaihim Wallahi ikhwa, Abu Bakar gak punya ijasa dari Amerika Ammar gak punya ijasa dari Eropa Tapi memimpin negara Menjadi orang yang sangat adil Dan mereka payah raya, pedagang yang berhasil Keturunannya semua sukses Kita akan lihat bagaimana Abu Bakar Ra dalam kehidupannya luar biasa. Bukan berarti saya katakan tidak usah berpendidikan formal, silahkan. Tapi jangan itu dijadikan sebagai idola, panutan, seakan-akan sudah melupakan semua orang-orang yang sudah kita sebutkan dari kalangan sahabat. Selanjutnya surah At-Tawbah 117. Kata Allah SWT, A'udzubillahimnashaytanirrajim. لَقَدْ تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنصَارِ الَّذِينَ تَبَوْمُ بِفِي سَعَةٍ حُسْرٍ Allah berfirman ya, sungguh Allah telah menerima tawbah Nabi Muhammad SAW dan orang-orang muhajirin dan orang ansar. Di sini Allah bukan sebutkan mu'minin umumnya, tapi di sini dikhususkan Nabi dan muhajirin dan ansar, artinya sahabat-sahabat. Yang mengikuti Nabi pada masa-masa kesulitan di awal-awal Islam, sulit sekali menyebarkan Islam. Ikhwas sekarang dan akhwas sekalian kita luar biasa ya. Lahir zaman sekarang ini luar biasa kalau bagi saya bilang. Kita lahir Ibran sudah sempurna, masjid sudah banyak, orang kita Muslim. Di mana-mana tersebar agama Islam. Sudah jelas, masjid di Mekka sudah bebas dari kekufuran, Madinah sudah bisa dikunjungi, orang bisa umroh haji sepuasnya. Luar biasa Islam. Kalau kita lahir di zaman Nabi SAW, gak gampang jadi sahabat. Luar biasa sulitnya. Gak ada lampu, gak ada penerangan pada saat itu. Ada seorang nabi buta huruf. Gak bisa baca, gak bisa nulis, ngaku nabi. Kira-kira kalau antum hidup di zaman Maka dulu, beriman gak? Gak ada lampu, gak ada apa-apa. Orang yang hidup bersama-sama di padang pasir, lalu ngaku saya nabi. Apalagi nanti kita bahas masalah Isadan Mi'raj. Ada borak, kuda, bersayap, terbang. Perjalanan Falestin, Maka sebulan. Bisa ditembus dalam satu malam. Mungkin kita bersama dengan Abu Jahl, na'udzubillah. Tapi kita hidup sekarang luar biasa. Hidup dengan sahabat itu masa-masa kesulitan. Luar biasa mereka bisa beriman pada saat itu. Setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka, seumpunya Allah maha pengasih, lagi maha penyayang terhadap mereka. Kemudian juga ayat yang lain, dan ini saya angkat saja ayat yang terakhir, karena ini cukup banyak dalilnya. Dalam surah Al-Kahfi, Baik, saya pilih ayat yang lain ya. Kita cari ayat yang kira-kira... Ayat Al-Imran, terakhir ya, Al-Imran di halaman 65, ayat 172-174 Orang-orang yang mentaati perintah Allah dan Rasulnya Muhammad SAW setelah mendapatkan luka dalam perang Uhud. Siapa yang hadir di perang Uhud? Kita kan? Para sahabat Nabi. Orang-orang yang berbuat kebajikan dan bertakwa di antara mereka, para sahabat, mendapatkan pahala yang besar. Yaitu orang-orang yang mentaati Allah dan Rasulnyanya. Yang ketika ada orang-orang yang mengatakan kepada mereka di perang Uhud, orang-orang Quraysh telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian. Karena itu takutlah kepada mereka. Apalagi berita Muhammad SAW telah terbunuh pada saat itu. Ternyata ucapan itu justru menambah kuat iman mereka, para sahabat. Dan mereka menjawab, cukuplah Allah menjadi penolong bagi kami. Dan dia sebaliknya, baik-baik pelindung, maka mereka kembali dengan ni'mat dan karunia yang besar dari Allah, mereka tidak ditimpa suatu bencana, dan mereka mengikuti keridauan Allah, Allah mempunyai karunia yang besar. Ini ayat-ayat ikhwat, dan cukup banyak ayat-ayat yang lain, tapi kita suka sampai sini ayatnya. Saya akan angkat disini perkataan Ibn Mas'ud tentang para sahabat Nabi. Sahabat menceritakan tentang sahabat. Apa kata beliau? Disini penulis mengatakan, sungguh indah ucapan Ibn Mas'ud RA, tentang para sahabat Rasulnyaullah SAW. Dia berkata, inna lakum. Perkataan yang luar biasa Ibn Mas'Ud berkata Sungguhnya Allah memperhatikan hati hamba-hambanya Maka dia Allah mendapati hati Muhammad Subhanallah alaihi wasallam Adalah hati yang terbaik Sehingga dia memilihnya Untuk dirinya dan mengutusnya sebagai pembawa risalahnya Kemudian Allah Azza wa Jal melihat hati hamba-hambanya Setelah hati Muhammad sallallahu alaihi wasallam Maka dia mendapati hati para sahabatnya adalah hati yang terbaik Sehingga dia menjadikan mereka sebagai pendukung-pendukung Nabi yang berperang di atas agamanya, apa yang dipandang baik oleh para sahabat kaum muslimin pada saat itu, maka ia juga baik di mata Allah, karena para sahabat, dari perilaku-perilaku mereka dari perkataan mereka, dari pertanyaan mereka kepada Nabi S.A.W, maka turunlah ayat membenarkan perilaku mereka dan apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin sahabat pada saat itu maka ia juga buruk dipandang oleh Allah Swt, juga Ibn Mas'ud pernah berkata man kana mustanna, fal yastanna Siapa ingin meneladani seseorang, maka hendaklah dia meneladani orang-orang yang sudah wafat. Karena orang yang masih hidup tidak dapat jaminan terhindar dari fitnah. Mereka itulah orang-orang terbaik dari sahabat Muhammad SAW. Umat ini yang paling mulia hatinya. Dari umat Muhammad ini, para sahabat yang paling mulia hatinya. Paling mendalam ilmunya. Dan paling sedikit memaksakan dirinya. Maksudnya disini memaksakan diri dalam hal-hal duniawi. Allah Ta'ala telah memilih mereka untuk menjadi sahabat-sahabat nabinya s.a.w. Dan menegakkan agamanya dan kenalilah Maka oleh karena itu kenalilah hak-hak mereka Dan berpeganglah kepada petunjuk-petunjuk mereka Karena mereka berada di atas jalan yang lurus Diriwatkan oleh Ibn Abu Bakr dalam jami'bayan ilm Wafadli dan juga disebutkan melalui jalur kata dan Ibn Mas'ud Diriwatkan dan Syihal Bani mengatakan Ya dikatakan ini adalah hadith yang suhi Ini kurang lebih gambaran tentang para sahabat. Tentu masih ada lagi. Fadila-fadila. Dan bisa dibaca dari halaman 67. Itu terlalu banyak. Terlalu banyak hadis-hadis disini. Yang disebutkan oleh Nabi SAW. Saya akan angkat, mohon maaf, ada satu lagi hadis disini di halaman 70 dimana Nabi SAW bersabda tentang para sahabat beliau tentu ini banyak dalil yang belum saya baca ya karena melihat waktu saja hadis yang diribatkan Imam Muslim dan Ammar juga banyak disebutkan oleh imam-imam yang lain Dimana Nabi SAW bersabda tentang sahabat, النجوم أمنة للسماء فإذا ذهبت النجوم أتى السماء ما توعد وأنا أمنة لأصحابي فَإِذَا ذَهَبَتْ أَتَى أَصْحَابِ مَا يُعَدُونَ وَأَصْحَابِ أَمَنَةٌ دِأُمَّتِي فَإِذَا ذَهَبَتْ أَصْحَابِ أَتَى أُمَّتِ مَا يُعَدُونَ Bintang-bintang adalah penjaga bagi langit. Artinya selama bintang ada di langit, maka orang bisa tahu terang langit itu. Jika bintang lenyap, maka akan datang kepada langit apa yang dijanjikan. Kalau Allah sudah angkat bintang-bintang itu, maka langitnya akan kiamat. Abu adalah penjaga bagi para sahabatku. Jika aku pergi wafat, maka akan datang kepada para sahabatku apa yang dijanjikan kepada mereka artinya akan ada, sahabat akan menyebar dan akhirnya mereka juga akan menemukan beberapa kendala tapi mereka tinggal kembali kepada panduan Nabi SAW sahabat-sahabatku adalah penjaga bagi umatku jika sahabat-sahabatku telah pergi wafat maka akan datang kepada umatku apa yang dijanjikan kepada mereka artinya mereka akan berselisih kalau mereka tidak mengikuti para sahabat Ridwanullah alaihim Juga disini halaman 71 nanti ikhwa bisa baca, ini hadith juga yang agung bahwasannya banyak fakta sejarah disebutkan di dalam banyak sekali hadith riwayat muslim, hadith riwayat bukhari, banyak disebutkan hadith-hadith dimana pernah terjadi peperangan, sering kali terjadi peperangan di zaman Nabi SAW meninggal kemudian pemimpin perang berkata kepada pasukannya, apakah ada di pasukan kita ini yang pernah menjadi sahabat Nabi? maka mereka mengatakan ada, sifulan dan sifulan Maka Allah memberikan kemenangan karena keberadaan sahabat itu. Kemudian dalam peperangan yang lain, berkata juga pemimpin-pemimpin setiap peperangan di zaman tabi'in mereka berkata, adakah sahabat yang ikut? Oh ada si fulan, masih hidup di pasukan. Maka Allah berikan kemenangan lagi karena adanya sahabat. Lalu setelah itu setelah para sahabat meninggal semua, lalu terjadi peperangan, pernah terjadi fakta lapangan, para tabi'in berkata, ya seorang pemimpin perang pernah berkata, apakah ada orang di antara kalian yang pernah menemani sahabat Nabi, maksudnya menjadi sahabat sahabatnya Nabi, tabiin. Maka berkata mereka ada si fulan dan si fulan. Maka Allah pun memberikan kemenangan justru karena ada disitu muridnya para sahabat. Jadi disini kita bisa lihat bagaimana Allah Azza wa Jal memberikan kemenangan-kemenangan untuk pasukan-pasukan jihad karena adanya para sahabat. Ini kurang lebih kronologisnya ikhwas kalian. Dan memang agak panjang tadi saya sampaikan agar memang kita menyadari tentang... pentingnya kedudukan kita umat Islam dan juga pentingnya kedudukan para sahabat Ridwanullah alaihim sekarang kita masuk ke inti bahasan tentang umat nomor satu atau dari umat ini yang nomor satu yang disemorsatukan oleh para ulamak ya ulamak sunni semua sepakat mengatakan umat atau orang yang paling terbaik dari umat Muhammad SAW setelah Nabi Muhammad adalah Abu Bakar RA saya akan mulai ikhwa Abu Bakar ini Beliau berada atau berasal dari suku yang mesyur.