Transcript for:
Bahaya dan Pencegahan Malware

Intro Berselancar di internet telah menjadi rutinitas bagi banyak orang. Mengudahkan kita untuk bekerja, bersosialisasi, melakukan transaksi perbankan, atau sekedar mencari hiburan. Internet telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup kita.

Namun, dibalik kemudahan yang ditawarkan, terdapat ancaman yang mengintai. Pernahkah DJRS menerima email atau pesan yang menawarkan sesuatu yang terlalu bagus untuk dilewatkan? Hati-hati, bisa jadi itu jebakan. Malware seringkali menyamar sebagai tawaran menarik untuk menipu pengguna. Dengan sekali klik, malware dapat menyusup ke perangkat TCRs.

Yuk, kenal lebih jauh tentang malware? Malware adalah istilah umum untuk semua jenis perangkat lunak berbahaya yang dirancang untuk menyusup ke suatu sistem dan mengganggu fungsi normal komputer. Kita mungkin lebih mengenal virus di internet daripada malware.

Meskipun virus merupakan jenis malware, tidak semua malware merupakan virus. Yuk di Jers kita kenalan dengan keluarga malware. Ada apa aja ya? Pertama, virus. Yang satu ini merupakan keluarga malware yang paling populer.

Virus bekerja dengan mereplikasi untuk memasukkan dirinya ke dalam berbagai aplikasi di komputer. Kemudian menyebar ke komputer lain melalui jaringan atau media penyimpanan seperti USB flash drive. Virus dapat menginfeksi komputer untuk berbagai tujuan. seperti menghapus atau merusak data dari aplikasi di Jers. Kedua, Worm.

Cacing ini mirip dengan virus. Worm menggandakan diri dan menyebar. Worm cenderung menargetkan komputer yang terhubung dalam satu perusahaan atau lokasi.

Worm dapat digunakan untuk menyebarkan jenis malware lainnya. Ketiga, Ransomware. Salah satu keluarga malware yang saat ini lagi naik daun.

Ransomware seringkali digunakan oleh penjahat cyber untuk melakukan pemerasan uang dari orang dan perusahaan. Secara umum, ransomware bekerja dengan cara mengenkripsi berkas dalam suatu sistem sehingga tidak dapat diakses. Keempat, Adware, jenis malware yang dirancang untuk menampilkan iklan yang tidak terkait dengan situs web yang dijiar sekunjungi.

Iklan ini umumnya dianggap spam dan dapat menyertakan pop-up serta taktik mengganggu atau invasif lainnya. Adware biasanya digunakan peretas untuk mengumpulkan data dari kebiasaan browsing di Jiels, yang dapat mereka jual ke pihak ketiga. Kelima, spyware.

Malware yang tidak mencolok dan sulit dideteksi. Malware ini berjalan di datar belakang komputer dan mengumpulkan informasi tentang pengguna, termasuk kata sandi, informasi perbankan, ataupun kartu kredit. Keenam, rootkit. Rootkit memberi penyerang akses jarak jauh ke perangkat DJRs. Setelah masuk, mereka dapat mengakses dan mengendalikan berkas, memata-matai pengguna, mencuri data pribadi, atau memasang waller dan lain sebagainya.

Ketujuh, keylogger. Kiloger merekam penekanan tombol pengguna, aktivitas perangkat, dan melacak tindakan. Mereka menangkap informasi sensitif termasuk kata sandi dan mengirimkan ke peretas yang mengendalikan.

Kedelapan Trojan Trojan atau Trojan Horse sering digunakan untuk memasukkan jenis malware lain ke dalam komputer. Trojan biasanya disamarkan sebagai sumber terpercaya untuk memanipulasi pengguna agar mengunduh malware. Kesembilan ada botnet. Ketika sekelompok komputer terinfeksi malware yang sama, botnet dapat membuat komputer-komputer tersebut berubah. bekerja sama tanpa sepengetahuan pengguna.

Untungnya, ada banyak cara untuk melindungi diri dari ancaman malware. Selalu perbaik Rui, perangkat lunak DJRs. Gunakan antivirus yang terpercaya, dan jangan sembarangan mengklik tautan atau mengunduh file. Cara mengetahui apakah DJRs terkena malware.

Yang pertama, komputer melambat. Meskipun komputer lama mungkin melambat seiring waktu, jika komputer DJI harus mengalami perlambatan tiba-tiba, tanpa alasan yang jelas, malware bisa menjadi penyebabnya. Kedua, iklan pop-up yang tidak terduga.

Artware dirancang untuk membanjiri komputer korban dengan iklan. Jika DJRs tiba-tiba melihat peningkatan iklan pop-up yang tampaknya tidak berasal dari situs web yang DJRs kunjungi, atau melihat iklan yang tampak seperti spam, yang berarti menawarkan hadiah atau uang, malware mungkin menjadi penyebabnya. 3. Sistem mogok atau layar biru Jika komputer Jijir sering mogok, atau menampilkan layar biru, ini juga dapat mengindikasikan adanya malware. Banyak jenis malware menggunakan banyak data dan banyak membanik komputer DJRs.

Hilangnya ruang disk, peningkatan misterius dalam aktivitas internet, DJRs kehilangan akses ke berkas atau seluruh komputer. Dengan meningkatkan kesadaran dan mengambil langkah-langkah pencegahan, kita dapat tetap aman beraktivitas di dunia digital. Cara menghindari malware Membaca instruksi saat proses penginstalan aplikasi Unduh perangkat lunak hanya dari sumber yang terpercaya, seperti Microsoft atau Apple Store.

Perhatikan peringatan keamanan. Jika peramban memperingatkan DJers bahwa situs yang akan DJers kunjungi tidak dapat dipercaya, kemungkinan besar situs tersebut tidak dapat dipercaya. Sebagian besar peramban memiliki pengaturan keamanan bawaan yang dapat membantu DJers menghindari situs web yang mungkin menjadi sumber malware. Jangan klik tautan dalam email atau pesan teks. Dan jangan unduh lampiran yang mencurigakan.

Hindari mengklik iklan tentang kinerja komputer DGERS. Pindai perangkat eksternal sebelum menggunakannya. Pindai perangkat tersebut setiap kali DGERS menggunakannya untuk memastikan DGERS tidak memasukkan sesuatu ke dalam sistem DGERS. Instal program antivirus dan anti-malware dan selalu perbarui. Cadangkan data DGR secara berkala.

Jika memungkinkan, cadangkan sistem DGR untuk membantu menghindari hilangnya akses ke hal-hal penting jika malware berhasil menyusup. Gunakan autentikasi multifaktor. Tetaplah mengikuti perkembangan terkini.

Pastikan DGR mengetahui tren ancaman terbaru dan tetaplah waspada. agar DJers tidak menjadi korban secara tidak sengaja. Ingatlah, keamanan cyber adalah tanggung jawab kita bersama.

Lindungi diri dan orang-orang di sekitar DJers dari ancaman malware.