Transcript for:
Dasar dan Strategi Pemasaran Digital

Intro Dalam pertemuan sebelumnya kita sudah tahu bagaimana perkembangan digital marketing di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia. Kali ini kita akan membahas apa itu digital marketing dan komponen apa saja yang ada di dalamnya. Digital marketing adalah aktivitas pemasaran yang memanfaatkan internet dan teknologi digital untuk mempromosikan dan menjual produk. Kalau dulu, marketing baru sebatas di media konvensional dengan modal yang cukup besar, kini siapapun bisa melakukan digital marketing dengan modal sekecil-kecilnya bahkan gratis. Digital marketing memang lebih unggul. Awalnya, marketing hanya melalui media konvensional seperti TV, radio, dan surat kabar. Di sana, lingkup jangkauannya terbatas. Sedangkan dengan digital marketing, kita bisa menembus batas dan menjangkau audiens secara global. Untuk menjual produk dan jasa secara efektif, kita pertama-tama perlu menentukan audiensnya terlebih dahulu. Asal menembak ke segala target tidak akan menyelesaikan masalah. Penting sekali untuk kita sebagai marketer benar-benar membuat target audience yang membutuhkan produk kita dan profilnya sesuai dengan persona pembeli produk kita. Di dalam digital marketing kita bisa melakukan hyper targeting yaitu men-target orang-orang berdasarkan demografi, geografi, dan psikografi mereka. Sehingga kita bisa men-target orang yang tepat dan modal yang kita keluarkan sebanding dengan segmen yang memang benar-benar kita sasar. Jika dibandingkan, satu spot iklan di televisi selama 30 detik itu seharga 30 juta rupiah. Dan ini bisa digunakan untuk menjadi budget campaign digital marketing kita selama 1 bulan dan menjangkau sekitar 10 juta orang. Dengan memanfaatkan digital marketing, kita bebas menentukan berapa besar budget yang akan digunakan di media digital mulai dari 1 dolar hingga beberapa miliar rupiah per bulan. Karena dapat diukur secara tepat, maka media digital juga menawarkan ROI yang tinggi. Kita bisa menghitung berapa transaksi yang masuk secara real-time dan berapa persen dibandingkan dengan investasi yang kita keluarkan. Hal ini sulit untuk kita lakukan di media konvensional. Contohnya, dari 10 spot iklan produk A di televisi, apakah karena spot iklan tersebut penjualannya menjadi meningkat? Ada jurni yang terputus saat penonton iklan menonton televisi dan membeli produk di supermarket. Hal ini membuat kita sebagai marketer tidak bisa mengukur apakah iklan yang kita lakukan itu memberikan dampak terhadap penjualan atau tidak. Sedangkan saat kita menjalankan campaign digital yang end-to-end, kita bisa melihat dari mulai iklan digital ini tayang, Yang sampai dengan iklan digital ini membawa transaksi yang bisa kita ukur sehingga semuanya menjadi lebih efektif. Para pengiklan juga mempertimbangkan media digital untuk mengeluarkan budget marketing mereka. Ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga terjadi di seluruh dunia. Setiap tahun, belanja iklan untuk media digital jumlahnya terus bertambah. Sedangkan media konvensional stagnan bahkan menurun. Media digital terbukti memberikan hasil yang lebih optimal dan diprediksi akan terus naik. dari waktu ke waktu. Banyak yang berpikir digital marketing hanya tentang media sosial atau website saja. Padahal cakupan digital marketing itu terdiri dari 3 media, yaitu own, paid, dan earn. Mari kita bahas satu persatu. Seperti halnya di dunia nyata, di dunia maya pun kita itu perlu rumah sekaligus toko agar para warganet itu bisa berkunjung, mengenal kita lebih jauh, dan bisa bertransaksi. Rumah ini adalah website blog dan akun media sosial kita. Pastikan bahwa rumah ini itu sudah bagus dan nyaman untuk dikunjungi sebelum kita mengundang orang-orang untuk datang ke rumah kita. Namun karena orang-orang saat ini belum tahu ada rumah kita, maka kita perlu memperhatikan memperkenalkan diri, dan mengajak orang-orang untuk datang ke rumah kita. Ini kita sebut dengan own media. Lalu, saat kita sudah siap dengan rumah kita, kita akan melakukan aktivitas pemasaran melalui iklan berbayar, atau kita sebut dengan paid ads. Dengan database yang dimiliki oleh Google dan Facebook, kita bisa meminta tolong mereka untuk memperkenalkan kita ke calon customer yang sesuai dengan target market kita. Misalnya, kita punya toko perhiasan, maka targetnya adalah ibu-ibu di usia 30-40 tahun di Jabodetabek yang suka barang mewah. Kita juga bisa pesan kepada Google jika ada yang mencari toko perhiasan atau kalung emas, maka tampilkan iklan kita di halaman Google yang ada di bagian paling atas. Ibu-ibu tadi yang mencari tentang toko perhiasan dan kalung emas akan diarahkan ke website kita atau media sosial kita untuk bertransaksi. Yang ketiga adalah earn media. Kalau rumah kita bagus dan iklan berbayarnya tepat, maka orang-orang akan mulai membicarakan ...dan memberikan review pada produk kita. Earned media adalah tulisan orang-orang tentang produk kita atau tentang diri kita meskipun kita tidak membayar mereka. Hal ini bisa jadi positif atau juga negatif. Semakin banyak yang membicarakan hal-hal positif tentang kita, maka semakin dikenal... juga produk kita tanpa mengeluarkan dana ekstra untuk beriklan. Setelah kita tahu apa yang orang-orang katakan tentang produk kita, kita bisa menentukan strategi selanjutnya setelah mendengar respon jujur warga net atau setelah mengenal dan mencoba produk kita. Selanjutnya kita bahas ada banyak aspek yang melingkupi digital marketing. Kita akan menampilkan berbagai informasi yang bagus yang meningkatkan citra kita di mata masyarakat atau yang kita sebut dengan digital branding. Kita akan mengoptimalkan berbagai kanal media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, LinkedIn, bahkan TikTok agar kita bisa menyampaikan pesan dengan menarik kepada audien sesuai dengan segmen yang sudah kita tentukan. Website akan kita isi dengan konten yang menarik sehingga banyak orang yang berkunjung dan juga bisa mensubscribe newsletter kita lalu membeli produk kita. Ada juga aspek lain seperti email marketing yang masih lebih baik sampai saat ini daripada SMS marketing. Kita juga akan membuat materi audiovisual yang menarik, informatif, engaging, dan interaktif. Ini akan kita tempatkan di berbagai channel kita, di social media, maupun di website kita. SEO nanti kita juga akan bahas karena banyak sekali konsep dan teknis yang akan dipraktekan. Iklan SCM dan media sosial yang akan dioptimalkan dan pengembangan konten hingga pengembangan aplikasi mobile. Mari kita bahas satu persatu yang akan kita mulai dari SEO. Di saat semua pengguna internet itu aktif, untuk mencari mesin pencari, maka kita harus memahami apa itu SEO atau Search Engine Optimization. Saat ada seseorang yang mencari sesuatu yang berhubungan dengan produk kita, maka kita akan membuat halaman kita sebisa mungkin takut. tampil di halaman pertama agar orang itu mengklik dan akhirnya masuk ke website kita. Untuk bisa ada di halaman satu ini, prosesnya panjang sekali dan tidak mudah, tapi berlaku untuk jangka panjang. Kita akan melakukan identifikasi dan menentukan apa goals yang ingin kita capai di tahapan SEO ini. Lalu, kita akan mengoptimalkan experience website seperti layout, tampilan, dan kecepatan loading. Kemudian, kita akan putuskan keyword apa yang ingin kita pakai. Selanjutnya kita harus memastikan konten serelevan mungkin dan kita optimalkan di setiap halaman dan di post di website kita. Akhirnya evaluasi akan kita lakukan apakah sudah sesuai dengan target atau kita perlu memperbaiki strateginya. Kita akan belajar membuat website sendiri nanti dan mengoptimalkan SEO di pertemuan-pertemuan selanjutnya. Setelah kita mengoptimalkan SEO, ini prosesnya gratis namun untuk mencapai hasil yang kita inginkan perlu upaya ekstra dan Periodenya lebih panjang. Nah, ada jalur cepatnya yang kita sebut dengan SEM atau Search Engine Marketing. Jalur cepat yang berbayar. Jadi di saat ada orang yang mencari dengan keyword kita, kita akan minta mesin pencari untuk menampilkan iklan kita di bagian paling atas. Tujuannya untuk memperbesar peluang dilihat oleh warga net, sehingga kemungkinan terjadinya konversi pembelian juga semakin tinggi. Setiap kali iklan kita diklik, maka kita akan membayar sejumlah uang kepada Google atau dengan format pay per klik. Caranya dengan melihat berapa rupiah kos per klik dari satu keyword tersebut. Di modul selanjutnya, kita akan membahas tentang cara mengoptimalkan iklan SEO. dan cara iklan berbayar lainnya. Setelah SEO dan SEM, kita nanti juga akan mempelajari media sosial. Di media sosial, kita yang akan menjemput bola. Posting-posting dan konten dibuat untuk memancing interaksi di berbagai kanal media sosial. Tampaknya mudah memang ya, namun seringkali hasilnya nihil. Kita perlu tahu bahwa orang-orang yang berkumpul di sosial media seperti Facebook, Instagram, dan Twitter, masing-masing memiliki karakter yang berbeda-beda. Sehingga pendekatan yang kita lakukan harus disesuaikan. Bagaimana kita sebagai marketer bisa masuk ke sosial media ini? Kita harus masuk dengan halus, bersosialisasi dengan orang-orang yang ada di dalamnya, sehingga kita bisa mendapatkan engagement yang baik. Mereka mau menjadi follower kita dan akhirnya mau mengunjungi website kita. Setelah orang-orang berkunjung ke website kita, kita harus memberikan value atau memberikan manfaat kepada para pengunjung website kita. Disinilah perlunya membuat dan mengoptimalkan konten marketing, yaitu konten-konten yang menarik, artikel, video, infografik, e-book, atau apapun itu yang bisa membuat orang-orang mendapatkan sesuatu dari website kita. Jika website hanya berisi informasi perusahaan dan tidak menjawab kebutuhan pengunjung, mereka akan dengan segera mencari informasi yang menarik. meninggalkan website kita. Dengan adanya konten marketing ini, kita bisa meningkatkan konversi dari pengunjung sampai menjadi pembeli. Dengan melakukan semua aktivitas digital marketing tadi, kita tidak bisa mengharapkan konversi langsung terjadi di waktu yang singkat. Kita harus pelan-pelan, mulai dengan perkenalan yang baik, sama-sama nyaman, dan akhirnya saling engage, baru dilanjutkan dengan penawaran produk. Tahapan seperti ini seringkali dilewatkan oleh para marketing sehingga terburu-buru untuk langsung mengejar konversi. Dan akhirnya orang-orang tidak melakukan konversi dan merasa digital marketing tidak efektif. Padahal untuk bisa mencapai konversi, kita juga harus step by step, mulai dulu dari perkenalan, mulai mendapatkan kenyamanannya di tahap engagement dan mulai menjual produk di tahap conversion. Proses digital marketing melewati fase brand awareness, engagement, dan conversion untuk akhirnya menjadi sales atau leads yang terkonversi menjadi sales. Yang penting, bagaimana kita memelihara konsumen kita sehingga dari yang tidak tahu menjadi tahu, tahu menjadi tertarik, tertarik menjadi mencari, mencari menjadi membeli, dan akhir akhirnya menjadi penggemar produk kita yang suka rela mempromosikan produk kita atau kita sebut juga dengan earnmedia. Itulah sebuah pengantar tentang digital marketing 101 dan selanjutnya kita akan membahas framework apa saja yang ada di dalam digital marketing dan bagaimana merencanakan sebuah digital marketing plan.