Selamat. Dengan mengklik thumbnail video ini, maka kamu sudah jadi salah satu bagian dari social experiment yang ada dalam video ini. Jangan terlalu cepat memutuskan untuk keluar dari video ini sebelum memahami esensi dari dibuatnya video ini.
Karena keberadaanmu di sini akan menentukan seluruh keberhasilan social experiment kita. Pasti banyak dari kalian yang bertanya-tanya. Ini video apaan sih?
Thumbnail gak jelas Judul gak jelas kok banyak yang nonton Karena itulah goal dari dibuatnya video ini Video ini akan membuktikan bahwa sebuah video tanpa gimmick Tanpa thumbnail Tanpa judul Tanpa deskripsi Tanpa keyword Tanpa video editor berkelas Tanpa footage dan musik dramatis Dan berbagai tag dari topik yang sedang trending Ternyata masih tetap bisa ditonton oleh banyak orang Dan direkomendasikan oleh algoritma Youtube Video ini dibuat hanya dengan hati Ilmu Dan iman Oh iya Dan satu lagi, sebuah gitar. Tanpa harus ikutan numpang popularitas dan keyword dari konten-konten trending yang luar biasa heboh di luar sana. Kita akan buktikan kalau kita nggak perlu harus sama dengan dunia ini supaya bisa tetap kompetitif sebagai seorang manusia ketika kita memahami sebuah algoritma.
Bersiaplah, karena sampai beberapa menit ke depan, kita akan sama-sama bermain-main dengan algoritma YouTube. Jadi pastikan jangan salah mengambil keputusan terlalu dini, karena seperti biasa, di akhir video kamu akan mendapatkan paradigma dan mindset yang baru dalam menjalani hidup hanya karena memahami sebuah algoritma yang tidak terlihat. Jadi kenapa algoritma YouTube bisa merekomendasikan video aneh ini?
Sebelum mulai, kita mesti paham dulu apa itu algoritma. Algoritma bisa dibilang adalah sistem yang dibangun untuk mengambil sebuah kesimpulan dalam penyelesaian suatu masalah atau kasus dengan susunan berbagai langkah logis. Algoritma ini terus dikembangkan supaya menjadi semakin baik setiap harinya.
Algoritma YouTube pada awal tahun 2000-an sangatlah berbeda dengan sekarang, dimana pada masa itu masih menggunakan algoritma berbasis data dan rekomendasi berdasarkan jumlah views. Sehingga sangat rentan dengan konten-konten yang penuh tipu muslihat seperti clickbait. Namun di masa kini, algoritmanya telah berevolusi menjadi semakin baik.
Karena merekomendasikan sebuah konten berdasarkan asas manfaat. Bukan hanya berdasarkan jumlah views. Bisa dibilang semakin bermanfaat sebuah konten, maka algoritma akan mempromosikan konten tersebut ke lebih banyak orang.
Algoritma YouTube saat ini banyak bergantung pada sebuah parameter yang disebut retention. Retention adalah seberapa lama viewer menghabiskan waktunya dalam sebuah video. Jadi semakin berfaedah sebuah video bagi para viewernya, artinya retentionnya akan semakin bagus pula. Dan tidak hanya itu, ketika seorang viewer mendapatkan manfaat dari video tersebut, tanpa perlu kita minta, mereka akan memberikan apresiasi melalui like.
Karena itu adalah sebuah perwujudan sederhana suara hati nurani yang jujur. Seorang viewer juga akan melakukan subscribe jika mereka percaya bahwa sang kreator memiliki value yang bermanfaat bagi dirinya tanpa perlu kita minta-minta. Bahkan mereka juga akan membantu share dan merekomendasikan pengetahuan, perasaan, dan pengalaman yang mereka dapat kepada banyak orang orang-orang yang mereka kenal dan sayangi juga merasakan hal yang sama dengan yang mereka rasakan yang lagi-lagi tanpa perlu kita minta sama sekali semuanya akan bergerak dalam keikhlasan ketika seorang viewer mendapatkan sebuah manfaat dari sebuah video itulah bagusnya algoritma berdasarkan asas manfaat saat ini. Kemudian, semua impresi baik tadi akan diolah oleh algoritma YouTube untuk menentukan seberapa tinggi value sebuah video bagi para penikmatnya, yang pada akhirnya tentu saja secara otomatis akan direkomendasikan dan dipromosikan kepada lebih banyak orang lagi dengan metode yang mirip dengan sistem sampling. Yaitu ketika sebuah video dirilis, meskipun video itu hanya ditonton oleh 100 orang saja, Tapi jika dalam skala 100 orang tersebut video itu bisa memberikan kepuasan melalui jumlah retention yang lama, maka algoritma YouTube bisa merekomendasikan video tersebut kepada lebih banyak orang.
Katakan saja direkomendasikan ke 1000 orang baru. Dan ketika direkomendasikan kepada 1000 orang baru hasilnya juga memuaskan, maka algoritma YouTube jadi semakin mantap untuk mengklasifikasikan videomu sebagai golden content yang layak untuk direkomendasikan kepada misalnya 10.000 orang baru. Kemudian mungkin saja 100.000 orang baru, bahkan selanjutnya hingga kejutaan orang baru. Karena memang video itu benar-benar punya value dan dianggap layak untuk menebatkan promosi.
Jadi algoritma YouTube saat ini benar-benar ditentukan oleh seberapa besar value dari video tersebut dengan asas manfaat bagi para viewersnya. Entah manfaat informasi, edukasi, inspirasi, bahkan hanya sekedar hiburan. Sampai sini pasti ada yang gatel pengen komentar. Value apaan? Masih banyak kok konten-konten yang nggak bermutu dan nggak punya value, tapi bisa direkomendasikan sampai ke puluhan juta orang.
Sekali lagi, penentunya adalah kita sendiri. Algoritma hanya mengolah setiap data yang merefleksikan semua aktivitas kita. Bahasa Indonesia-nya, ya karena kalian tonton dan kalian trendingin sendiri, bos.
Kini kita sudah mengerti bagaimana algoritma bekerja di balik layar. Mengatur dan mengklasifikasi setiap jenis konten maupun para influencer-nya. Seberapa besar value dari sebuah konten, dan seberapa layak seorang influencer direkomendasikan kepada lebih banyak orang, hanya dengan mengandalkan sebuah algoritma. Dan kita semua memercayainya meskipun kita tidak dapat melihatnya.
Tapi sadarkah kamu? Bahwa selama ini ada algoritma yang serupa bekerja secara kasat mata di kehidupan kita setiap hari dan setiap saat. Itu adalah algoritma Tuhan.
Algoritma yang punya cara kerja mirip dengan algoritma YouTube, namun tentu saja jauh-jauh lebih jauh dari algoritma Tuhan. Belius orang manusia pada akhirnya akan ditentukan oleh seberapa besar kita bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Bahkan mirip dengan cara kerja retention, di mana orang akan mendekat dan menikmati keberadaanmu jika kamu banyak memberikan manfaat kepada banyak orang. Mirip dengan like, di mana orang yang mendapatkan manfaat dari setiap hal yang kamu kerjakan, nuraninya pasti akan tergugah untuk memberikan apresiasi mulai dari yang terkecil, yaitu rasa terima kasih.
Mirip dengan subscribe, di mana setiap orang yang mendapatkan manfaat dari dirimu selanjutnya akan memberikan rasa percaya kepadamu. Mirip dengan share, dimana setiap orang yang mendapatkan manfaat dari keberadaanmu Tanpa perlu diminta akan merekomendasikan dan mempromosikan dirimu kepada banyak orang lainnya Dan ketika semuanya ini bekerja, maka artinya kamu sudah qualified menjadi sebuah person yang memiliki value Yang selanjutnya secara otomatis algoritma Tuhan akan mengambil alih sisanya untuk mempromosikan dirimu Karena saat seorang manusia memberikan manfaat meskipun dimulai dari lingkungan yang terkecil sekalipun Algoritma ini akan tetap bekerja dan selanjutnya akan dipercayakan kepada lebih banyak orang lainnya Dan ketika kita mampu memberikan dampak bagi banyak orang tersebut, kita akan diberikan kepercayaan untuk mendapatkan promosi dan rekomendasi lebih besar lagi kepada ratusan orang, ribuan, puluhan ribu, bahkan mungkin kejutaan orang sekalipun, jika kita memang benar-benar layak. Namun bagaimana dengan manusianya?
Apa parameter dari kata layak yang sebenarnya? Karena terkadang, sebuah niat hati yang tulus saja tidak pernah cukup untuk menaklukkan dunia ini. Ada masa di mana semua progres hidup mulai stagnan dan kita tidak lagi bergerak maju.
Itulah kenapa di awal video saya jelaskan bahwa untuk berhasil mencapai goal dari video ini dibutuhkan hati, ilmu, dan iman. Supaya tetap simple, kita analogikan dengan seorang influencer. Ada beberapa influencer yang bertanya-tanya, kenapa ya followers dan subscriber yang gak nampak?
nambah-nambah, padahal sudah bikin konten tiap hari. Mungkin bukan masalah seberapa keras kita berjuang, tapi mungkin itu sebuah notifikasi bahwa sudah saatnya kita introspeksi diri dengan mengupgrade ilmu atau skill kita. Karena follower mana sih yang mau ngikut seorang influencer yang punya level ilmu atau skill yang ada di bawah para followernya sendiri? It's a fact.
Itulah sebabnya kenapa niat hati yang tulus saja tidak cukup. Kita mesti terus improve supaya bisa menjadi lebih baik dan menjadi teladan bagi lebih banyak orang pada umumnya. Begitu juga dalam setiap pekerjaan kita di dunia, entah apapun yang kamu kerjakan saat ini.
Kenapa jabatan kok nggak naik-naik ya? Kenapa bisnis gagal terus ya? Kenapa hidup gini-gini aja? Bisa jadi karena value diri kita tidak banyak memberi manfaat untuk orang-orang di sekitar kita, sehingga algoritma alam ini tidak bekerja untuk mempromosikan dirimu.
Atau mungkin ada yang lebih mendasar dibanding ilmu dan skill. Tapi bisa saja ada yang salah dengan niat hati kita. Karena meskipun algoritma manusia dan Tuhan memiliki cara kerja yang serupa, namun ada perbedaan yang sangat mendasar dalam tujuan akhirnya.
Seperti yang pernah saya katakan dalam video sebelumnya, bukan? Bahwa dalam dunia ini ada dua jenis kepentingan, manusia dan Tuhan. Dan dua kepentingan ini punya visi yang sangat-sangat jauh berbeda.
Sebagian besar cara kerja algoritma buatan manusia adalah menilai value seorang manusia dari seberapa besar kamu bisa menghasilkan profit. bagi sebuah platform. Sedangkan algoritma Tuhan menilai value manusia dari seberapa besar kamu bisa memberikan manfaat bagi dunia ini yang sesuai dengan kepentingan ilahi, yaitu menjaga kedamaian dan kelestarian seluruh makhluk yang ada di bumi.
Maka dari itu algoritma Tuhan memilih dan mempromosikan para pengikutnya berdasarkan ketulusan hati bukan hanya berdasar seberapa pintar dan kuatnya kita. Karena sebuah hati yang murni itu teramat sangat langka dalam dunia kita saat ini. Semakin murni hatimu, maka semakin tinggi pula value dirimu untuk menjalankan kepentingannya Meskipun mungkin orang-orang semacam ini tidak banyak terlihat di mata manusia Tapi hati orang-orang seperti ini akan menyala sangat terang di antara miliran sinar kecil dan kegelapan di bumi ini Karena kita tidak akan pernah bisa menyembunyikan hal semacam ini di mata Tuhan Jadi buat kamu yang sudah punya keyakinan seperti ini, jangan menyerah bro Mungkin bagi dunia ini kamu gak masuk hitungan, tapi bagi Tuhan kamu rare material Karena ketika seseorang sudah punya niat hati yang benar Maka setiap hal yang dikerjakannya akan sesuai dengan visi ilahi Yaitu menjadi saluran berikutnya berkat dan kasih bagi banyak orang lain. Dengan begitu, maka kapasitasnya akan terus diperluas supaya bisa menjadi saluran berkat bagi lebih banyak orang lagi.
Dan jika seseorang sudah mencapai tahap ini, Mereka akan menyadari bahwa semua yang kita miliki hanyalah sebuah titipan. Hal ini memverifikasi kenapa ada banyak orang yang semakin banyak melakukan amal, tapi justru semakin diberkati dan berkelimpahan, dan bukannya berkekurangan. Itu karena Tuhan mempercayakan orang tersebut dengan kapasitas yang jauh-jauh lebih besar lagi untuk mengelola dunia ini. Karena apapun pekerjaan yang kamu lakukan, itulah ibadahmu yang sesungguhnya.
Dunia ini akan benar-benar seperti surga jika grand plan Tuhan benar-benar dilaksanakan oleh setiap insan yang ada di bumi. Bagaimana kita bisa begitu mempercayai berbagai jenis program, sistem, dan algoritma buatan manusia? Namun seringkali justru meragukan algoritma milik Tuhan, meskipun keduanya sama-sama tidak terlihat.
Jika ada dari kalian yang masih ragu, hanya karena tidak dapat melihatnya, maka video ini akan menjawab keraguan kalian dan membuktikan secara langsung kebenaran dari seluruh algoritma yang saya bicarakan. Tapi sekali lagi ingat, niat baik dari hati saja terkadang belum cukup, namun perlu ilmu dan... skill untuk bisa bersaing secara kompetitif dan tetap didasari atas logika.
Tentunya saya tidak akan berani membuat video ini jika saya tidak memiliki cukup ilmu mengenai algoritma YouTube atau skill dalam menulis, dan hanya bermodalkan niat dan iman saja. Jadi ketika niat yang benar disertai, ilmu yang cukup, kedua hal itu akan menghasilkan sebuah iman yang jauh lebih besar dan tak tergoyahkan. Cukup lakukanlah bagian kita yang terbaik, dan selanjutnya biarkan algoritma Tuhan yang bekerja. Hal ini akan memverifikasi bahwa niat hati, ilmu, dan iman saja sudah cukup untuk membuat eksperimen dari video ini berhasil. Begitu juga dengan hidup kita.
Untuk sukses dalam hidup, terkadang yang kita butuhkan hanyalah niat hati yang tulus, ilmu yang cukup untuk berkompetisi dengan kerasa yang dunia ini, dan sebuah iman. Tanpa harus menjadi orang lain. Bahkan tanpa harus sama dengan yang diinginkan oleh dunia ini Karena saya yakin algoritma Tuhan itu jauh, jauh, jauh, jauh, jauh lebih absolut, kekal dan tidak memihak Dari dulu, sekarang, sampai selama-lamanya Jadi jika masih ada dari kalian yang bertanya, apa, kenapa dan bagaimana Tanyakanlah pertanyaan itu pada diri kita masing-masing Seberapa besarkah value kita bagi dunia ini Karena saya teramat sangat yakin algoritma ini masih dan akan terus aktif Bahkan di detik ini Dengan setia menunggu setiap pikiran dan tindakan kita Saya Fian, see you in the next videos How many smiles does it take to be happy?
How many times do you have to feel lonely? Before you get the chance to meet someone Before you get to meet someone like you How many times do you have to feel lonely? I want you to know We can make it together Let the wind blow All we need is each other Come take my hand You're all that I have Now I won't let you go Cause I found all the answers in you Ooh Ooh Ooh Ooh Ooh Uh uh uh uh uh uh uh uh uh