Hai hadits hadualla ilahaillallah syarikatlah Ashadu an la ilaha ilallah wahdah la syarikalah wa ashadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu amma ba'du washaduanna muhammadan abduhu wa rasuluhu amma ba'du hadirin rahimahumma Allah Hadirin rahimahkumullah Alhamdulillah pada Alhamdulillah pada siang hari ini dengan kudroh dan irodah kita bisa belajahah dan bisa memanfaatkan waktu yang Allah berikan dengan kisah sekolah buli ini. siang hari ini dengan kudroh dan irodah Allah kita bisa bermuajah dan bisa memanfaatkan waktu yang Allah berikan dengan mengisi dengan aktivitas setelah buli ilmi mudah-mudahan apa yang kita niatkan menjadi amal soleh di mata Allah subhanahu wa ta'ala ini pengajiannya setelah saum berarti jadi perpisahan Semudahan apa yang kita niatkan menjadi amal soleh, Allah subhanahu wa ta'ala ini pengajiannya setelah sawm berarti di perpisahan dan saum kudonama menjalang saum menyambut saum disambut agak sengaliwat di perpisahan tapi yang saum kudona macam menjalankan saum menyambut saum, disambut agak sengaliwat, jadi perpisahan malah gitu tapi ini ini temanya juga cukup ini sangat bagus temanya tentang corak fikih persis ini tidak tahu apakah memang butuh Temanya juga cukup apa ya. Ini sangat bagus temanya. Tentang corak fikih. Persis ya Bu ya.
Ini tidak tahu apakah memang butuh dengan tema ini. dengan tema ini atau bingung dengan tema maun itu saya aja jadi karena ini temanya sangat mendasar terutama berkaitan dengan jam iya ini harus sebetulnya seperti ini di tiap-tiap cabang sehingga Atau bingung dengan tema naun itu ya. Saya ayah jadi. Nah kenapa. Karena ini temanya sangat mendasar.
Terutama berkaitan dengan jam iya. Ini sangat bagus. Ini harus sebetulnya seperti ini di tiap-tiap. cabang, sehingga nanti ketika kita berbicara persis kita juga bisa menjelaskan seperti apa persis dalam penetapan sebuah hukum nah cuma sebelum kita masuk ke sana hal nanti ketika kita berbicara persis kita juga bisa menjelaskan seperti apa persis dalam penetapan sebuah hukum Nah, cuma sebelum kita masuk ke sana, hal yang pertama dan utama adalah kita harus memahami dulu setiap kalimat yang kita gunakan.
yang pertama dan utama adalah kita harus memahami dulu setiap kalimat yang kita gunakan Karena kesimpulan kita akan benar dan tidak, Karena kesimpulan kita akan benar dan tidak, itu tergantung sejauh mana pemahaman kita terhadap kalimat yang kita gunakan. itu tergantung sejauh mana pemahaman kita terhadap kalimat yang kita gunakan. Bising orang itu, Bising orangnya, ngerangkan jauh kemana-mana, gitu.
Repet, nodaet, teka harti. itu kan jadi terparuh. Itu kan jadi teparuguh.
Itu seperti istilahnya kalimat fikih. itu seperti istilahnya kalimat fikih Kalian, pikirkan, Bu. Tuh.
Tah. Jadi, kalau mau sholat subuh, dua rokat, kita pikirkan, Bu. Tuh. Cikabegi. Ini yang saya maksud, ini yang saya maksud kenapa mesti memahami kalimat dulu bahwa kenapa mesti memahami kalimat dulu, karena nanti akan berefek kepada konsekuensi logis kesimpulan.
karena nanti akan berefek kepada konsekuensi logis kesimpulan berikutnya kita bisa ngomongin pikih tadi itu tadi, berikutnya, gitu orang itu bisa ngomongkan pikih kadir-kadir, adik-adik istilah pikih ini belum kompak akhirnya kita jadi kontraproduktif, tapi istilah pikih itu belum kompak akhirnya kita jadi kontraproduktif, kurang produktif, kurang produktif ngabahas pikih itu, bahas pikih itu jika seumur Ramadan hukumnya wajib, gitu jika selama Ramadan, bu, hukumnya wajib, kita pikih sana kita pikih itu itu, Tuh, ini begitu pikir CKBG. begitu pikih, Makanya, makanya diorang ngomongin pikir itu pasti itu kabar yang ibadah. Jika orang mengatakan fikih itu, pasti mereka berbicara ibadah. Namun mengatakan hayam pelung itu fikih itu. Namun ngomongin hayam pelunggu itu pikir itu.
Periode fikih itu. Periode pikir itu. Ini tidak perlu saya cek-cek mengatakan hayam pelung itu. Kita belum usah cecep ngomongkan hayam pelung di dia, kita ngomongkan fikih sana ya sebuah. Itu mengatakan fikih itu.
Hah? Ya pasti ibu bakal sulit menjawab, Ya pasti, itu akan sulit menjawab. karena fikih naga naon gitu kan. Karena fikih naga naon.
Ini yang saya maksudkan tadi. Ini yang saya maksudkan tadi. Kenapa mesti...
Kenapa mesti memahami kalimat dulu? memahami kalimat dulu. Karena nanti ada konsekuensi logis.
Karena nanti ada konsekuensi logis. Jadi setiap kalimat itu ada sesuatu yang akan berkaitan dengan aktivitas selanjutnya yang ada kaitan dengan kalimat itu. Jadi setiap kalimat itu ada sesuatu yang akan berkaitan dengan aktivitas selanjutnya yang ada kaitan dengan kalimat itu.
Makanya saya sering menyampaikan, Makanya saya sering menyampaikan Kalau orang paham sebuah kalimat yang digunakan, kalau orang paham sebuah kalimat yang digunakan, itu pasti tidak akan perlu menggunakan banyak kalimat lagi untuk menjelaskan. itu pasti tidak akan perlu menggunakan banyak kalimat lagi untuk menjelaskan. Karena nanti ada konsekuensi logisnya. Karena nanti ada konsekuensi logisnya.
Siga ibu nita kabodak, Jika ibu nilai tahap kabodak, namanya. ibu punya. Nah, Nah, jang, jangan, gerak dahar.
geradahar. Cukupnya aku kecap dahar Cukupnya kecap dahar. Kira-kira itu budakmu lompatnya ke WC atau ke kamar mandi Kira-kira, itu budakmu lupa-lupa KWC atau kamar mandi.
Kan? Tuh, Tuhnya ya. Sekitu diharian kayak Keke weh Sekitu diharian, G.
Tuh, kek, weh. Ke WC atau ke kamar mandi KWC atau ke kamar mandi? Nah kak dapur Nah, ke dapur. Tuh, Tak Cik Abie gaya konsekuensi logis Kecap ya.
Sekali lagi, ada konsekuensi logis kecap. Gara-gara kalimat nadahar Gara-gara kalimatnya dahar, Hai kuih wawet di Taras buka WC ke kamar mandi kekewet pikiran lain yang ada kurang Kuawiditaras buka WC Kakak mandi Lain-lain Nah buat dapur Hai nah betapa kecinaan kata-kata makan ini mengikat ada konsekuensi logis karena tempat konsekuensi logis karena waktu konsekuensi logis karena objek atau begitu mudah kita dahar karena lupa Hai ke Sebab kata kunci nadahar Kata-kata makan ini mengikat Ada konsekuensi logis karena tempat, konsekuensi logis karena waktu, konsekuensi logis karena objek. Maksudnya begitu mudah kita ada.
Kamu lupa apa? Kedapur. dapur ke dapurnya enak lapel atau satu tuh ckbg Kedapurnya nyedak lapel atau sapu? Tuh, cek APG.
Nyambungkan terus. nyambungkan terus, saat itu kamu di hurian, Sekitu kamu diharian, eh lain, eh lain. Makanya nyedak sapu, mau nyanyi sapu, mau nyanyi lapel, makanya nyedak lapel.
Yang ngebuk, padahal mungkin tidak di dapur ayah lapel, padahal mungkin. Mungkin itu di dapur ayah lapel. Mungkin itu ayah sapu.
mungkin tidak ayah sapu, Tidak ada di canak piring. lalu di kanak-kanak piring, Tuh, terikat kecabdahan, terikat kecap dahar. Membuat kasak itu ayah sapu, membuatkan saat itu ayah sapu, ayah lapel, ayah lapel.
itu kamu pikir, Itu kamu pikir, kadangnya piring saja langsung. kadangnya piring, terus ayah lauk, Terus saya lauk Ngerendeng Ngerendeng Terus dipisah Terus jika ibu dan bapak dipisahkan Iya lalu di pisah, lalu ibu dan bapak di pisah, Hai ibu bisa pakai hijab masih lautnya mengareng hiji asap menjadi atas di canak lu mana nahan uasa ku dasar wanunu atahilau kabung ke depannya kabung Terus dipisah Terus pakai hijab Masih ke pikiran teguh kecap dahan pandi piwarang nage bodak tele ngomong lauk tapi dahannya buk metak begitu lauk ngareng tembak hijab Tapi daharnya bu. Maka begitu lauk ngarendeng. Temaknya hijab.
Hai budak tidak jelas suruh tidur di Jakarta no asap dalam cerita ngumbang tuh kalimatnya mengikat makanya kalau dari awal sudah keliru mengartikan kalimat pasti pabrik juga tadi ibu ditaruh spiky diberi contohnya mahuleng contohnya Budak tidak jelas suruh tidur. Jokotnya no asak. Dalam titah ngumba.
Tuh kalimatnya mengikat. Makanya kalau dari awal. Sudah keliru mengartikan kalimat.
Pasti pabeli. Ditaruh sepiki. Contohnya.
Nggak huleng. Contohnya. bingung nah bikin lagi cengarti nanti kipu buku-buku kayak pariwasa menimbulkan masjid Mahmud Ustadzik seramata Ustadz pun tenangnya didiamah penggabahas pikir Bingung. Nah. Fiki lagi.
Cakang ngerti. Namun fikih. Ibu. Mata sekaya paribas. bahasa meninggalkan masjid Mahmud Ustaz receramat Ustadz pun tencana didiam atau ngebahas fikih itu nah atau ngebahas pikir Pak bising pas saya tuh tidak pikir karena pas saya itu nyambung tuh datangnya namun sebenarnya metode usaha-usaha cara berpikirnya gitu kan Bahasa Pekih Pak, disini pas saya, tuh, kena Pekih karena pas saya, itu nyambung itu.
Gak ternyata nyambung sebenarnya, tapi itu kusama-kusama cara berpikirnya gitu kan. Nah ini orang-orang, Ayo diurang-urang mafi kita juga banyak coba berhilang piah omongkan muludan ngomongkan hukum talaput dunia nukar itu rangken kuno mata kayak pari maaf Pekih, itu kakak yang coba berhilap ya, ngomongkan muludan, ngomongkan hukum, takut diniat. Nukar itu, rangken kunut. Mata kaya paribasa, Ustaz pun Tengah naon Tengah nerangkan Bap fikih Di dia Ini nerangkan naon Naon lah Ustaz asal tengah pikih ustad kunten, jenah-jenah, tong rangken bak Pekih di dunia. Hai bintang kenal-kenal Cina usaha satung pikir ah terlebih abadin ngaji baca we qur'an baca hadisnya besok lalu pikirkan Allah Allah senang usaha cakredeng apaan temennya ngebahas pikir-pikir kita gitu Nekumaha hari pikir itu nyapan tadi teat temennya ngebahas pikir jadi itu pikir-pikir tadi atas ibu terselaras nawalar nama Ah Dari abadat ngaji Baca weh Qur'an Baca hadis Nggak Nggak Hadis dikit itu kan Allah Ustaz cakadeng Apaan temennya Nggak bahas fikih Nah Cengah pikih Tengah gitu Nekomah Arih pikih Itu Tadi tadi ya temennya ngebahas Viki, jadi baik tuh Viki Jadi gaunah tuh Viki teh Tadi atos ibu terus ngelaras ngewalar nama Ngan duka nyambung duka coplok deh itu dengan nyambung dan coplok itu bisa dipercaya dengan alfamu artinya paham jika paham, Itu kisah ada bener Fikirnya alfahmu Artinya paham Berarti kalau paham Ayahnya di luar di jauh maka ayahnya di luar di jauh di luar reku maha, Di luar reku maha Di jauh reku mu di jauh reku maha itu dunia minapahamu, Itu dunia paham apakah paham dengan nambrak atau nyumput Paham itu nombrak atau nyumput Nombrak atau nombrak malah paham Nomrak, atau nomrak malahin gak paham itu Jangan nyokot lagi, Ya, dan ibu masih bakal bingung ngejawab nombrak yang nyobot lagi, nahon nah udah, pikir lagi, Pikin lagi, nah udah.
nahon deh Ya, Ya, balik dari paham, padahal tadi paham, alih arti lah paham ada yang tidak paham. Sesuatu yang tersirat, Sesuatu yang tersirat, kita paham. kita paham Ayo tersurat, Surat, malahin paham Malahin ada otik, malah paham Karena teko pasti Pasti Ini punya Hai punya awas copet mau entah kesimpulannya hehehe maling berangkat copet karena maling yukaroba yukaroba pengumuman awas Awas copet Tidak tahu kesimpulannya Hehehe Malik Ngerangkin copet karena maling Suka robah pengumuman Awas copet copet Oh berarti hati-hati kepada tak etap dikisan Hai samet gitu Oh berarti hati-hati Kepada Sani Sani Hai kapan tersurat awas copet tuh hati-hati kepada copet ditulis secara tersurat matak lain pikir nuk ya kotik Arjuna kotik tepasti Apa tersurat Awas copet Hati-hati kepada copet Ditulis secara tersurat Matak lain fikih Kot i Arti-arti Kenapa pasti?
Kenapa pasti karena tersurat matak juga sholat subuh wajib hukum na pikir Saneh Karena tersurat Matak si ga sholat subuh Wajib hukum na Pikir saya nih Saneh kita malah bikin ada lagi tersurat atau poti sama sholat subuh 2 hai hai Sane, kita malah pikir ada yang tersurat atau koti, solat subuh dua rokat, fikir sane? Bagaimana? Sane, Tidak tersurat Jadi, tidak tersurat, jadi tidak tersurat, tidak tersurat karena Tidak tersurat Karena, karena tidak koti. Tidak, fikir tersurat. pikir Tersurat Hai juga tadi awas copet jual meliksa dompet Ibu teh eh Sehingga tadi, awas copet.
meliksa dompet, ibu. Oke. Ini tidak tulis sana, Edina tulisannya hati-hati karena copet atau hati-hati dompet copet maaf melihat dompet Ibu paham paham alisopetnya berkidom pet matanya hati-hati karena copet atau hati-hati dompet?
Copet. Nah, buat meliksa dompet, ibu? Hah?
Paham. paham ada copetnya bagi dompet mataknya punya ditulis kecap dompet tapi nabut ngeragap dompet paham tah namun ibu macat tulisan awas dompet di parik sana eh awas copet parik ditulis kecap dompet Hai tetapi nabut ngeragap dompet paham tak namun Ibu macat tulisan Awas dompet di pari sana eh awas copet Marik sana dompet nubituk karena pikir nabut Vicky sabap kesimpulan Awas dompet masih tidak tertulis tapi kapal hantu berita paham tersurat paham sana dompet itu karena Vicky nabut Vicky sebab kesimpulan awas dompet mah tidak tertulis Tapi kau paham Tuh sebut lagi kau paham Tersurat paham Hai kapal ham yanku kecap awas copete berarti hati-hati karena dompet nah da copet beki dompet ya ya tosanda uang maaf ibu kek muah hari-hari bakal hari-hari begitu macam awas copet jom bisa HP waibuti kek disebutkan dirinya hati-hati HP nah Kau paham Yang ku kecap awas copet Berarti hati-hati karena dompet Nah dah copet Beki dompet Nah Ibu ke Makan hari-hari Begitu macam awas copet, jangan melaksanakan HP, disebutkan hati-hati HP, nah terus melaksanakan HP, tutup Malaysia HP paham akan ada tepat paham, paham, iya copet. berarti karena HP disebutkan tadinya HP berarti kesimpulan meriksa HP fikih jadi fikih kita yang ngomongkan ibadah berarti kesimpulan Hai berisaha ptp itu jadi ngomongkan ibadah orienten yaudah kan kabarnya eh tak, matahukah saya paribasa persisma, fikir orientan oh makasih Terima kasih Hai di Vicky teh saya sengaja sebab ibadah matak diurang so kayak kesan salah kapersis teh sebutlah persisma Vicky orienten Maksudnya orang-orang seperti kesan salah ke persis, disebut persisnya pikih orientan.
Maksudnya organisasi orientasi itu adalah pikih. maksudnya, organisasi itu orientasi dengan pikiran kalau pikiran itu, Kenapa pikih? Karena tidak bisa berbohong. tidak bisa membahas sholat, Ngabahasawu Ngabahasudu membahas shawm, membahas wudhu padahal, Padahal lain etak fikihma lainnya adalah pikiran pikiran adalah sesuatu yang tersirat maka, Fikihma sesuatu yang tersirat Mata enggak jika kita beribadah, Dinaibadah Aya fikihnatu kita pikirkan kita tersirat, Ayo tersirat nate, kita jelasin ini bu nyejelas aja, nyebu, hari meser, hari mesir mesir itu meser eta, ngekernyedot cahit deh, nah makasih, senyoke nih, channel bahroba Hai hehehe tiba-tiba Haiway sayangnya nyampe ya Siga muli odol gitu sih Siga muli pwp pasta gigi maka udah enggak khayal pepsodennya punya bahkan pepsoden mah ngeran merek teteh itu sudah berubah Asli nama, Nuan? Eh, odol mah merah, Tegi Nah berarti ibu ngora teing Ah, berarti Ibu Ngoratui Nih ngora teing teteh apal Aya odol ke merak Ngoratui, Tegi, apal Odol teh merah Nulur, Nusman, Nulera semanan pas kagigi Nuan, pasta gigi Takapunggu sama pesoden terkenal Terkenal teneh ngerana odol Merak merak teneh Ibu teteh kenal teneh Nih nga aya merak Kalau kamu dengan peserta yang terkenal, kamu terkenal karena ada merek.
Itu terkenal. Ini ada merek. Berarti tidak ada merek. Berarti ngora teing ibu teteh Bapak terang aya merak odol kapunggu Berarti kolo teing gitu weh Bapak, ada merek ada di Kabunggur? Berarti tidak ada merek.
Gitu weh lah itu nama gitu Itu saja. Hai kasih gabir Sanyo woi Sanyo nya mesin cahit dengan merahnya Sanyo tah nyapanya hari mesir mek hari mesir Sanyo hukum nanawang wajib sunat wajib Tidak, tidak bisa. Sanya, walaupun sanya, harus dicair, tidak bisa.
Tidak, tidak bisa. Tidak, tidak bisa. Kalau tidak bisa, hukumnya apa?
Wajib sunat. Wajib. Apa dalilnya?
non dalilnya eh dalilnya atau ekam alin dalil-dalil memutuskan apaan tadi orang fascismo semestinya soal berdasarkan Quran dan had Apa? Hai hei dalilnya atleta malen dalil-dalil memutuhkan apaan tadi orang persis mocen soal berdasarkan Al-Quran dan hadits Hai guys, Dia cek ibu, saya mau cerita sesuatu yang wajib, cuman saya remesin cek itu wajib, non dalilnya. ada dalilnya? Hah?
Ayat dalilnya itu bu? Hah? Ayat dalilnya itu, Ada dalilnya? Ada dalilnya, Apabila kamu hendak sholat, Apabila kamu mau berdoa, maka berdoa lah. maka wuduklah.
Itu adalah dalil masyarakat lainnya atau dalil berdoa? Dalil Masyarasanyo atau Dalil Wudu? Itu. Tuh, Dalil Wudu tidak ada.
ada dalil berdoa atau tidak? Kalau tidak, Yang tidak ada di antara. saya akan berdoa di antara mereka.
Tidak ada. Nah, itu. Maka kesimpulan wajib melimesin cahil.
Maka kesimpulan wajib melimesin cahaya. Maka dalil, Maka Dalil. tidak kumtum ilah sholat.
Ida kumtum ila sholat. Nuk itu fikih. Nukitu fikih. Nah, Nah, apa tadi sebutkan melimesin cahaya namanya? apa tadi disebutkan melimesin cahil namanya?
dengan dinahat, Yang dinahat, itu dijelaskan itu adalah musyawad kudu wudu dari wudu itu alatnya salah satu cara untuk menjaga kemampuan itu al-amru bi syai'in amrun bi wasa itu yang apa ini itu dijelas. Itu adalah sholat kudu wudu. Aduh, wudu itu alatnya.
Kalau salah saya, cara kenyokot cahaya itu kenapa? Tuh, alamru bishayin amrun biwasat. Nah, itu dengan apa?
Perintah terhadap sesuatu berarti perintah untuk mewujudkan perantara-perantaranya. Perintah terhadap sesuatu berarti perintah untuk mewujudkan perantara-perantaranya. Soalnya itu tidak bisa, namun semoga tidak.
Tidak bisa, namun berarti supaya bisa, bisa nyokot cahaya, kamu cari yang lain. kenapa? kumesin cahaya, Kamu cari yang lain, sanyo sanyo kumesin cahaya itu sama merahnya kalau orang Persis sanyo, yang lain, yang lain. Itu mereknya, namun kamu cari yang lain, jadi bid'ah kumesin cahaya kusibel yang punya, jadi tidak. gak suka rupa itu jadi sebenarnya orang Persis pikir orientan kalau hari-hari orang Persis Hai tuh jadi sebenarnya sebenarnya kamu bener orang persis pikir orienter balengar marisin orang persis maling sebab kugarang abas wudhu teh kapikir melima sincai ngajin Sibel ngajin Balengar.
Sebab. Kugara-gara gak bahas wudhu. Teh. Kau pikir.
Melih mesin. Cahin. Ngajin si baw.
Ngajin anu. Anu kudu nama orang persis tebala lehar diajar Viki diajar sholat muka bayang naon ngajin baju ayah bawa tebaju jen sholat Kudu nama. Orang persis.
Teh. Balengar. Diajar fikir. Diajar sholat. Bagaimana dengan baju?
Ada hubungan atau baju yang sholat? Jeng Nawan, Yang lain? Itu kan kita, tuh kan kita pernah pikih teh, kita pikir. ya mah diajar pikih, Ya, diajar pikir. mengajian baju, Yang baju Cina.
cina, ngebahas sholat, Yang sholat, yang sajadah, mengajian sajadah, itu. tuh ngebahas tentang wudhu, Nah bahas tentang wudhu, mengajian mesin cahil? mengajian mesin cahit, Jiduh bengar, ini lu benar sih, sah? Ayo, ayo urak, urak?
Tuh, tuh mata kayak paribasa, mata kayak paribasa. bosan diajar pikih, Bosan, cah ada ajar fikih, weh. Dah fikih, dah pikih salah, nah salah hati, nuk itu malah.
pikih kotik, Fikih, kot, nuk itu. Kalau benar-benar diajar fikir, Kalau benar-benar diajar fikir, maka itu tidak remit, kita tidak remit, karena itu tidak ada. karena itu saja. Karena wujudkan iya, Karena wujudnya, butuh iya, betul, betul, butuh iya, butuh iya. betul.
Kan diorang, Orang yang diajar ibadah, orang yang diajar ibadahnya, harus mengenalnya. batu yang menyenangkan. Padahal kalau orang yang diajar sholat, Padahal, orang yang diajar sholat, saum, shawm, jakat, zakat, haji kenapa tidak? haji, kalau tidak, mereka melihat, kalau beli kain ikhram itu orang Islam kenapa tidak?
mengajar kain ikhram, itu saja. Orang Islam, mengajar pesawat, kalau beli pesawat itu, itu saja. kenapa tidak? Kudu nama. Hai nyepet ongkos haji jeng umrah tebu lamun Ibu hitung-hitung lebih mahal paling mahal tenawan mayat tiket pesawat hampir setengah naik pesawat yang enak mayat umrah 25 juta 15 juta kalau beli haji yang umrah itu lebih mahal itu paling mahal bayar tiket pesawat hampir setengahnya tiket pesawat kalau bayar umrah 25 juta tiket pesawat itu 15 juta yang murah lempah lempah tak disebut kiki tenuki tuh jadi sebatu nah nyamunya matahari Jadi, sebetulnya, nyabunya, Hai lamun orang ngebahas teman kefiki bisa panjang mau bahasan mau matak tadi dan cepet cepet tidak temen ngebahas Fiki matak baca wek Quran baca hadits geser ke dijelaskan nah apaan temen-temen Rakyat Fiki bisa ayatnya tak mau teman kefiki mau pan bisa panjang bahasan.
Mau, matak tadi, cekpernya tidak teman-teman bahas fikih, matak baca weh Quran, baca hadis, geser, tak boleh dijelaskan, nah, apa yang teman-teman merahkan fikih? Jadi seayak, nak, mau teman-teman fikih, pak. Ustadz rangkut ayat hijik ayat dengan hijik beres hajam ayat dengan hijik beres dua jam ayat nangan hiji beres 1 jam ayat nangan hiji beres 2 jam itu bukan tentang pengkul bukan tentang pikiran sebab yang banyak diterangkan itu sesuatu yang tersiratnya sebab yang banyak diperankan sesuatu yang tersiratnya daripada ya terserahkan ayah matak mualilah punya bahkan bahasan Lila teguh sabab nah bahas tersirat ayah dina pembahasan ayat iya kemana ngebutnya ngaprak balik dari Kalo tersurat itu ayat Maka mau lila Nyebalkan bahasan lila Karena ngebahas Tersirat itu ayat Dina pembahasan Nyerahkan ayat iya Kamanahulah Nyebuknya ngaprak Kali itu balik dari Nyebuknya iya Ngaprak Jadi saya saja mereka bahas nuk iya enak ngaprak diri saja Ayatkan hiji itu ayatkan hidup maka begitu teman-teman bahas pikir, Maka begitu Temenang bahas Ngebahas pikir Gancang danca baca ayatnya, Baca ayat Nah Terjemahkan Ngesan terjemahkan ke sana, nah disitu usah nanti menisahkan, ya disitu kan apa teman-teman gak bahas fikir emang fikirnya ada jadi orang yang nyari teman-teman fikirnya boleh yang dengar fikirnya ada maka pertanyaannya berarti gak bahas fikirnya penting gak oh jelas itu namun apa teman-teman bahas pikir, memang pikirnya sudah tahu, disini orang yang mencari teman-teman pikirnya, boleh yang dengar pikirnya tahu, maka pertanyaannya berarti bahas pikirnya penting itu, kudalas Namun teman-teman yang berpikir, teman-teman yang fikir kadang-kadang mengerti karena kita ada ayat-ayat Quran atau hadis tiba-tiba tengahnya dibahas awalnya awalnya kadang-kadang saya mengerti, kadang-kadang saya mengerti, kita ada ayat-ayat Al-Quran atau hadis.
Tiba-tiba, tengahnya dibahas. Awalnya, bungku, Tunggu-tunggu, tung-tung nawe bungku justru jadi paham setelah membahas sesuatu yang tersiratnya jadi Justru jadi paham, Setelah membahas sesuatu yang tersiratnya. Itu, Fikir. Itu, jadi, Coba pikir. Bagaimana pikirnya?
Jadi, Jadi, kalau mengkonsumsi, kalau persis membahas pikir, bagus tidak? Bagus, Bagus, asal benar pikirnya. Asal benar, pikir. dan itu adalah syarwanah, Dan itu syarwanah, kalau Ustaz itu mengerti, mustahil itu mengerti, mustahil lagi syarwanah.
Ustaz itu juga syarwanah jadi kalau kita berpikir tidak menarik, Jadi, menerangkan pikir itu tidak menarik. dan kita mengobrol tentang pikir itu, Dan kalau namanya membahas pikir itu menarik, harusnya menarik. harusnya menarik karena pikir itu akan mengaitkan dengan segala bidang ilmu nyambung bab il, Karena pikir... Itu akan mengkaitkan dengan segala apa? Segala bidang ilmu.
Nyambung bab il, nyambung bab il, nyambung bab il, nyambung bab il. nyambung bab il, Ngabahas sholat, ngobrol sholat, nyambung karena sajadah. nyambung karena sajadan, Ngabahas sholat, ngobrol sholat, nyambung karena cahil. nyambung karena cahil, ngobrol sholat, Salat nyambungkan baju nyambung karena baju, Nyambungkan mobil Oke, nabung ke mobil ayo hubung ke mobil, ayah hubungkan mobil jeng salat jangan salah ayo sambung-sambung ke ngomong caranya nah makanya nanti hukum ayat 2 kita mau bahas cara pikir persis tapi kalau kita cakap seperti itu kita pikir persis kalau Ahaya, sambung-sambungkan Komunicara Tak gitu nyambung Nah, makanya nanti Hukum, ayah dua Maksudnya, kami mau bahas Corak pikih persis Tapi, yang nungguin kecantikan Jangan pikih persis Jangan lupa pikih persis kita bilang seperti itu kita pikir persis Bid'ah muludan Hai semuanya salah putrinya jauh gitu ya pikir persis depan Aduh deh anak telinga tuh pikir persis begitu tapi nanti pembahasannya adalah non-rapi kita tidak kumaha masalahnya karena nanti kalau itu sudah dipahami ke tinggal orang merenakan kumaha pikir persis Hai mataknya Temenang talaput binia Tapi nanti pembahasannya adalah Karena nanti kalau itu sudah dipahami Tinggal orang merenakan Bagaimana memikirkan persisten Maka makalahnya ada dua Maka metode istimewa hukum Dewan Hisbah Persisten makalan ayah dua beteo kahiji ta metode istimewa hukum Dewan Hisbang persis ya Hai dihoyong apa kumaha tak kek karyawasnya di bumilah nyari ranya muntekah atau saya usah cek insyaallah saya dibahas dan nyamung gua nggak bahas sayang peluncung VK persis nyambung eh lemotnya mau berarti canepi pasti ke versi nah gitu ya Bagaimana memikirkan Karena kalau tidak ada di bumi Maka hal itu saya usah cecep, insya Allah oke, dibahas gak nyambung, gue gak bahas hayam pelung jeng fikir persis nyambung, eh kalau muntah nyambung berarti canepi fikir persis nah gitu nah, no iya noba dibahas ya saya maka menjadi Ano panok judulnya teh hot oil hukmi dan zonny hukmi ini baru dibahas ya maka ini jadi penuh judulnya Kotniul Hukmi dan Zonniul Hukmi Kotniul Hukmi itu artinya hukum yang kotni kalau Zonniul Hukmi Kotni ul humbi itu artinya hukum yang kotni Kalau zonni ul hukmi, Ini hukum yang zonni.
hukum yang zonni Hukum yang kot. Hukum yang kotni, Itu tadi hukum yang pasti. itu tadi itu ya, hukum yang pasti Kenapa pasti? Kenapa pasti?
Karena kesimpulannya sesuai dengan tersurat sesuai daya Karena kesimpulannya sesuai dengan tersurat sesuai dalil. Jadi disebut kotni itu sebab tersurat Jadi disebut kot. Itu sebab tersurat. Mungkin, jika daging babi hukumnya Yang punya. Jika daging babi hukumnya haram.
Haram, Tapi pikirnya. tapi pikir saya nih Pikir kot i Pikir kot ini. Nah, Nah, buat kot i Nah, tersuratkan ayahnya tersurat kan ayahnya Kurimat alaikumul maithatu Wadabu walah mulkhinzir Itu langsung, Itu langsung tidak Quran lagi Tidak Quran lagi Telah diharamkan atas kalian daging babi Telah diharamkan atas kalian Daging babi Langsung tersurat Langsung tersurat Metak begitu kesimpulan Daging babi haram Pasti Matang begitu kesimpulan, daging babi haram Pasti tersurat Jual beli halal, Jual beli halal Sikis aneh pikirkan nih Nah, kenapa ini?
bet kok ini pasti, Pasti, ayo dinakurannya gitu Jual beli halal ayat di nakur anak itu jual beli halal ah iya apa? Wah, ya kan Wa ahallallahu albaikatu Jelas wa ahallallahu albaikatu jelas, dan Allah telah menghalalkan jual beli tuh, Dan Allah telah menghalalkan jual beli wa haramar riba dan telah mengharamkan tuh Wahar marriba Dan telah mengharamkan Kalau kamu ibu, Kemalamun ibu Jual beli barangnya bunya iya jual beli barang ibu nya kalau ngajuk Kamu ngajuk 10 ribu, 10 ribu kalau kontan 5 ribu kalau ngajuk jadi 10 ribu harganya halal haram halal jadi cadel ibu jual beli aja jual beli hayam ayo woy hayam contoh nambah ya kamu kontan 5 ribu Tak, kamu ngajuk jadi 10 ribu harganya Halal haram Halam, jadi cadel. Ini buatnya jual beli. Jual beli hayam. Hayam contohnya.
Ini buatnya jual beli hayam. ibu jual beli hayam ya ibu cara nanti di cicil atau di kredit Caranya di cicil. Atau di kredit.
Misalnya itu hayam. Misalnya itu hanya sampai 10 bulan. Hayam itu 10 bulanan. Itu sudah salah. Dato nyaho, salah tuh Kalau itu saya coba, Kengeng tuh, saya cecep Namun gitu, tapi itu tidak boleh.
nabat boleh Halal tuh, Halal itu. Halal itu. gitu Eh, halal tuh Halal-halal itu. Halam-halam Saki tugas jelas Biar tuh Itu tugas jelas. Hai Aina ngejual Hayam di kredit Hai enak ngajual hayam di kredit 15 juta karena ibu minumkan duit 10 juta kemerihayam beres 10 juta diinjem 15 juta serah Hai Tainah Ibu nginjem ke duit 10 juta kelmeri Hayam 10 juta diinjem mayatnya teko 15 juta tanu diinjem teh tanuk itu halal haram maharam Hai Yarnata danudin jembe tanuki tuh halal haram maharam nari bak karena memberi lebih dari pinjaman itu berita terima Nah riba, karena memberi lebih dari pinjaman, itu beda, tadi mah jual beli, jual beli emang minjem minjem duit itu atas itu ujung ribu tak nukitu tekot ngeremeh mah minjem-minjem duit gitu, atus gitu ujung ribu, tah nu gitu, tekot, ii ngaran Pasti karena tersurat Pasti karena tersurat.
Matanya bu Mataknya bu. Namun hukum nakot Namun hukum nakot nih. Hukum nak tersurat Hukum nak tersurat. Mungkin tuh ayah khilafiah.
Mungkin itu Ayah khilafiah Khilafiah itu perbedaan paham Perbedaan kesimpulan mungkin Mungkin Mungkin Pasti masih Khilafiahnya Matu Khilafiah teh perbedaan paham. Perbedaan kesimpulan. Mungkin muak.
Makanya segitu guys. Pasti masih kena khilafiahnya muak tuh. Hai mau matak lamun Ayan nunggu spasti hukum nah kekeluar beda nukit tulen hilafiah ngarana tapi ikhtilafiah lain beda tapi nyimpang lain Matak namun ayah nungguh.
Pasti hukum. Nah kekehuayaan beda. Nuk itu lain hilafiah ngarana tapi ikhtilafiah Lain beda tapi nyimpang Lain beda tapi menentang Nah menentang, beda tapi menentang nah menentang dagis Ayan upasti matak masalah nupasti mah mau terjadi hilafiah kuduna ma lamun kekeluar ayah lain hilafiah ya dagis ayah nu pasti Matak masalah nu pasti mah Mau terjadi hilafiah kudu nama Lamun kekehuaya ayah lain hilafiah ngarana Tapi ikhtilafiah Tapi ikhtilafiah Lain berbeda Lain berbeda Tapi menyalahi tapi menyalahi atau menentang sebab lain soal khilafiyah masalahnya tapi itu ikhtilafiyah gimana? Atau menentang Sebab lain soal khilafiah Masalahnya tapi ikhtilafiah Bagaimana?
Soal soal Nabi Muhammad sebagai Nabi penutup Nabi Muhammad sebagai Nabi penutup. Bagaimana Nabi Muhammad itu khotamun Nabiin? Nabi penutup bahkan Nabi kacik Nabi kalau mau digambarkan hingga bangunan Nabi penutup, bahkan nabi kacik nabi, kalau mau digambarkan sebagai bangunan, setiap nabi itu sebagai ubinu dipasang di bangunan itu.
Setiap Nabi itu, dia mengubahnya di pasangan bangunan itu. Nah begitu Ubin Agus Usi tinggal hiji cilinu kosong. Setelah itu, dia mengubahnya ke sini, tinggal di sini, Cik Nabi kersah itu cik itu.
di sana, kosong. Nabi itu berusaha itu, Itu itu kerkuring Cik Nabi Muhammad. itu dikurangkan Nabi Muhammad. Berarti begitu Nabi hadir. Berarti, ketika Nabi hadir, itu dia yang dikosong ke sana, Itu Ubin Agus Usi kosong.
Tuh ayah, matak gespinu. di sana. Aina jodolnya langkeng, Itu jadwalnya langsung, di sana, ayah kene. karena Amir Zaghulam Ahmad.
Karena amir jagulam Ahmad. Cik, Kira-kira, kira-kira reks diasukin karena mana ya? mereka diasukkan ke mana ya?
Ubinah, kan gespinu. Bisa cerita apa? Bisa tuh ditapalkan?
Bisa, Bisa, di luar di luar. Matak Ahmadiyah silahkan Mengatakan ada nabi terakhir Matak Ahmadiyah, silakan. Mengatakan ada nabi terakhir.
Asal tong di jero Islam, Asal di jalan Islam Di luar, di luar. ditentang ke orang Sebab kekeh nyebut Di jalan iman, Ditentang ke orang, sebab kekeh nyebut. Nah di jero, imah, apa yang di jalan iman apaan gespinu?
Minuh dia emang Makanya Makanya Ahmadiyah lain berbeda pendapat di dia mah. Ahmadiyah Lain, berbeda pendapat Jadi dia menentang Gis menentang. Hai bispo bucet nabi teori nabi noterai batil Muhammad yuk keke ayah tak nukima lengkila piah haram tapi istilah menang tangan jika ibu menang SMS buktun Gis buku cek nabi te'udin.
Nabi noter ayah batil Muhammad. Yoke ke ayah. Tah nuki mah lain hilafiyah ngerana. Tapi ikhtilah fiyah.
Menentang. Siga ibu menang SMS. Bu pun tencana.
Cek ustad teh. Ustadz abdi telat ke pusat itu semuanya cukup tante naon abdi telat kumargi mogok sakit tuh SMS nanti selesai kira-kira Bu Abdi telat ke pesak itu. Ini punya.
Cek ustad teh naon. Abdi telat. Kumargi mog.
Nah, begitu SMSnya. Terus saya kira-kira, Bu, Hai ekor kesimpulannya Ustadz kunoan betul bakal enuh silap ya moa nabat moa otinya dina SMN pasti abdi telat kumagi mogok matang begitu ditanya konon Ustadz telat jawabannya mau itu kesimpulannya Ustadz kunoan bertelat. Bakal ini khilafiah muak.
Nggak bertuah. Kok ini? Di SMS pasti, abdi telat, kumagi mogok. Matak begitu ditanya, kunoan Ustadz telat, jawabannya, taklamun air ngejawab lain mogok nukitu berbeda berbeda atau menentang menentang nah taklamun ayo nunga jawab lain mogok. Nuk itu berbeda atau menentang?
Menentang Nah sabab geskot ini tertulis Hai sabab geskoti tertulis gitu metak jemputnya pernah di Indonesia lebaran beda iraha iraha iraha iraha Kitu Mataknya punya Pernah di Indonesia lebaran beda iraha iraha sok iraha iraha di Indonesia lebaran beda sok hoax bu wajan hoax kenapa di Indonesia lebaran beda washoq Bu hajun hoax apa-apa di Indonesia beda lebaran di Indonesia beda lebaran sarwana deh Oh, Sarwana deh, Iraha. Iraha, Irah, kok. saya beri rektors, Kami Rekdars Iraha, Irah, lebaran beda di Indonesia. lebaran beda di Indonesia.
Eh, Ini lebaran, lebaran, teh, ini Senin, Senin Salasa. Salasa. Lebaran, Lebaran ini, teh, lebaran... lebaran... Maaf, Ini lebaran, ya, lebaran.
Ilu Fitri, Idul Fitri, Senin, Senin Salasa. Salasa. Tuh, Tuh, hiji sawah.
hiji sawal. Ini itu Senin, Eh, ini Senin, tanggal Sabar, tanggal Sabaraha, ini lebaran. lebaran, teh.
Tanggal hiji... Tanggal hiji, ini Salasa. Ini Salasa?
Jadi beda, Jadi beda, bukan? ente. Hai hei gresok balik andai alihidup ppt poison and voice alasa eh tapi kita kotin lagi jelas karena satu sawah Hei, saya kembali lagi Alihidupetete Poesenen poesalasa Tak, eh tak pati Kotiin aja jelas Karena satu sawal Hai Sumuliru yatihi wa aftiruliru yatihi saumlah karena melihat hilal tanggal 1 Romadhon dan berbukalah karena melihat hilal 1 sawal berarti lebaran senen Salasa Sumuliru yatihi Wa aftiruliru yatihi Saumlah Karena melihat hilal tanggal 1 Ramadan Dan berbukalah Karena Karena melihat hilal satu sawal.
Berarti lo baletnya Senin, Salasa. Tak gitu. Pak itu enak enak enak beda-beda Ini Senin, Salasa berapa?
Ini Salasa? Beda gak? Tuh. Jadi irasok Indonesia beda.
Indonesia beda-beda berada di Ih, hari ibu sok lanjut hoaks. Pak, beda gak pak? Nah, Nah, cek abdige, sekarang lagi, kita sudah mengambil apiknya. matak nakod apikte Jadi, Jadi cek sahabeda, susah, beda, tidak pernah beda.
tidak pernah beda Kenapa tidak pernah beda? Kenapa tidak pernah beda? Sebab lebaran.
Sebab lebaran, madalil nakod Maka, kita tidak tahu. Kita tanggal Haji. Nyata tanggal hiji Matak mun ayat Kita tidak tahu, kita tidak tahu.
Jelom maka kehentuh lebaran Tengah 2 sawal Kita lebaran tanggal 2 Syawal. Nah, kita beda lain. Itu beda lain Nah, kita memang harus menentang.
Itu maka menantang Benar salah lamun lebaran tanggal 2 sawal Benar-salah, lebaran tanggal 2 Syawal. Lama lebaran posnen, Lamun lebaran Poesnen benar salah benar-salah. Nah, Nah, matak nage tuh, matak nage, tuh, anu te kotimah lain tanggal hiji, anu tekot, mah lain tanggal hiji, poe, poe. matak tangge, Matak tangge, lebaran tanggal hiji.
lebaran tanggal hijimah kotik, matak mau terjadi perbedaan. Terjadi perbedaan Tapi tanggal hiji poe naon, tah nabi tenang tuken poe-poe. Tapi Makanya Makanya, Terjadi perbedaan Dalam penghitungan terjadi perbedaan dalam penghitungan dalam penetapan kriteria penetapan tanggal 1 nahabat terjadi perbedaan nahabat Dalam penetapan Kriteria penetapan tanggal 1 Nah, terjadi perbedaan Dabongan zonni hukum Nah, zonni zonni sabal tidak tersurat lebaran tanggal hiji tersurat Sabab tidak tersura Sehingga Nang tuken tanggal hiji Tersura itu caranya Lebaran tanggal hiji tersurat.
Tersurat. Cara menentukan tanggal hiji terserah atau tidak? Cara menentukan tanggal hiji tersurat.
Tidak. Tidak, Nabi tidak menentukan. Tapi tidak menentukan. Kudu wujudul hilal, Tidak menentukan. kudu imkanur uyak, kudu hisan.
Tidak, itu ditentukan oleh Nabi. di tanggung kena Bima, malah barangku tanggal hiji irahat tanggal hiji itu Malah, barang kudu tanggal hiji. Tidak, tanggal hiji itu, Senin, Senin Salasa tak, Salasa. Tidak, itu masalahnya. itu masalahnya tanggal hiji itu bisa Senin bisa Salasa bisa Rebo Tanggal hiji itu bisa Senin, bisa Salasa, bisa Rebok.
Bisa Rebok. Bisa terbuk? Bisa, bisa.
bisa, Bisa kemis? bisa kemis bisa jumat bisa sabtu bisa jilat baratnya senang selasa maka tanggal Bisa? Jumat?
Bisa? Sabtu? Bisa?
Jadi lo parah tes, nanya saya rasa. Mata kena tanggal hiji, hiji, namanya beda dakotin jadi beda, namanya beda, ada kode i. Ini jadi beda, malah tanggal hiji, malah tanggal hiji tapi cara untuk tanggal hiji di orang itu, tapi cara yang tuker tanggal hiji di orang itu, tidak sepakat ayahnya pakai hisap ada cat sepakat. Aya numake hisap, Hai ayo ngemakai rukyat ayo nuru ya teh maon maenan kisah maainkaniru ya murni pokoknya dihisa marek neng tetrek ngontot jenangnya sihilal silat aya numake ru'yat, aya nuru'yateh, ma'anan hisap ma'a imgani ru'yat. Aya nudihisap murni, pokoknya dihisap mah, rek neng tetrek nong totjena.
Si Hilal Si Hilal rek di atas 1 derajat di atas satu derajat rek di bawah eh di atas satu derajat dua derajat pokoknya mah disneyn petwe berarti Hai asur tangan gigi juga Muhammadiyah model nahisab Rek di bawah Rek di atas 1 derajat, 2 derajat Pokoknya Berarti Berarti Tapi Tapi Hai tetapi lamun persis maka ma'a inqani ru'yat dihisab kemudian nanti ketinggian hilang teh ayah naon ayah jarak nah yaitu kemungkinan yang mungkin terlihat kemungkinan terlihat sampai derajat beda-beda dua-dua Hai Di Hisab Kemudian nanti ketinggian Hilal Yaitu Kemungkinan yang mungkin terlihat Nah di atas upuk itu kemungkinan terlihat sampai derajat. Beda-beda. Ini 4, ini 2, ini 7, ini 8. Nah persisnya kalau ini hanya 6, kemudian ini 4, 4 derajat persisnya. Bahwa masyarakat pemerintah 2 derajat Begitu matak Kalau sama Sarwajeng pemerintah 2 derajat. Gitu.
Maka begitu dihitung ternyata si Begitu dihitung ternyata si Hilal Berada di atas upuk Hanya 1 derajat Hilal itu berada di atas upuk hanya 1 derajat. Hai itu cangkak asuk tanggal hiji tapi langsung asuk tanggal dua sudah tanggal satu tapi ke Muhammadiyah Marek hijin rajad track2 tepat doli pokoknya asal di atas upuk tanggal hiji Itu kan ke asuk tanggal hijin Tapi kalau asuk tanggal 2 Sudah tanggal 1 Tapi ke Muhammad yang merek Hijin derajat, merek 2, terpaduli Pokoknya asuk di atas upuk tangan Nah jadi yang jadi masalah Jadi beda, Nah jadi yang jadi masalah jadi beda telain tanggal hijinah lain tanggal hijin Tapi cara nangpukin tanggal hiji. Tapi cara nangkukin tanggal ini.
Makanya hukum yang sifatnya don, Makanya hukum yang sifatnya zon, kemungkinan terjadi perbedaan paham. kemungkinan terjadi perbedaan pah. Pah.
Berbeda kesimpulan. Berbeda kesimpulan. Matak dia punya.
Matak dia punya, anu kudusaklak teh, Anu kudusaklak teh. Hukum poti, hukum kot i, hukum doni. hukum doni. Nukudusaklak, Kudus saklak gitu, kudusaklak teh.
saklak deh. Kudus gitu, Kuduk itu, teman-teman. teman langsir. Takut nih. Takot.
Hai teman-teman, Mata teman-teman, saya Lombardo, tanggal 7, tanggal 2, ah channel abaran tanggal hiji, tanggal 5, tanggal 6, tanggal 7, tanggal 8, tanggal 9, tanggal 10, tanggal 11, tanggal 2, tanggal 12, tanggal 13, tanggal 14, tanggal 2, tanggal 15, nampak-nampak tangan pasnya. tanggal 16, tanggal 17, tanggal 18, tanggal 19, tanggal 20, tanggal 21, tanggal 22, tanggal 23, Ngaco, tanggal 24, tanggal 25, nuk ya. tanggal Hai sebab tanggal hijimah ke Skopje tapi lamun kuesenen kuesalasa mungkin senen mungkin bener musyala mungkin salah mungkin salah mungkin Hijimah gak sekot nih Tapi lah pun Puai Senin Puai Salasa Nah Mungkin ya Nusenen mungkin benar Nusalasa mungkin Salah Bukan mungkin benar Tapi mungkin salah mungkin salah, salah mungkin mataknya nangkuken senen jengsalasa kemenang saklok nah da memang bisa disaklokkan datang alih jemaah bisa tanggal kuesenen mungkin tidak. Maka, kalau itu kan Senin yang salah, itu menang saklak.
Nah, itu memang bisa disaklakkan, di tanggal hijimah, bisa tanggal Senin, Bisa poe? bisa poin, Tuh. tapi, Mata kudu pasya itu lah.
kalau itu pasian, itu beda lebaran. Beda lebaran. Nah, Hah?
Mungkin lebaran beda kudu pasya itu. kalau lebaran beda, itu pasian. Itu tergantung. Tergantung. Kalau beda, Lah.
Beda itu tanggal. itu tanggal. Nah kudu pasya.
lupa saya, ada tanggal yang jelas. Ada tanggal. Gak jelas.
Ini kan jelas tanggal ini. Gak jelas tanggal ini. Tapi kalau poe, Tapi lah. Poe. beda.
Beda. Nah, Nah. Ulah.
silih harga. Sini harga. Nah, Nah.
sebab mungkin Senin itu tanggal ini, Sabab mungkin senen. Tidak tanggal ini. mungkin selesai itu tanggal.
Mungkin salah saya tentang hal? Mata tinggal tanya, Maka tinggal tanya. Nah, Nah Bapak buat poe Senin, Bapak buat Pohai Senin. Mali abis itu tanggal hijinah Senin, Margi, abu-abu tanggal Hijinah Senin. Benar atau salah?
Benar atau salah? Benar. Benar. Nah Bapak buat salah saja, Nah, Bapak buat Salasa.
Dari tanggal Hijinah Salasa. Tapi tanggal hijinah salah saja. Betul atau salah?
Betul atau salah? Tuh, Tuh, jadi itu salah bagaimana? jadi lu salah kemana?
Lu salah. Nusa Latte no Lebaran tanggal 2 Tengok Lebaran tanggal 2. Atau no Lebaran tanggal 3 Kembali mungkil Atau lebaran tanggal 1. Kalau mungkin, Senin Lebaran Senin, Lebaran. Hai selasa ngopi ban daustadz seneng ngehot di dua jadwal nate seneng yang selasa jadi seneng jadi hotip selasa jadi hotip tak etalara sempat ngaco nukir soksor aja niat sama alus dan long mengakomodir mengakomodir mengacau ngabut ngaco sebab Salasa ngehotiban Daustara Jadi dua jadwal nanti Senin jadi Salasa Jadi Senin jadi Khotim Salasa jadi Khotim Ngaco Sok Soraja niat sama alus Mengakomodir Akomodir, emang ngaco Sebab lawan mana milih Pesenena tanggal hiji lauman milih pesennya tanggal jadi berarti salah satu tanggal seberang tak gitu Berarti selasa T tanggal Sabraha Nah gitu Kalau kamu pilih tanggal 2, Lawan milih tanggal 2 eh, Salasa, Salasa T tanggal tanggal Hiji, eh, Hiji T salasa Hiji, Salasa, berarti Senin itu tanggal berapa?
Berarti senen T tanggal Sabraha Menyadua salapan Banyak 2 Salapan, Hai tiru puluh dua salah satu anaknya pancana pih kalau jadi masalah teksuk tepung alheji atau dijangka tentu 20 pagi itu masalah nate lamu nganggap Salah satang alheji berarti sering tetangga 30 lamu 30. 2 Salapan, kan, 2 lagi, kan, tapi, karena jadi masalah itu, esok itu tanggal Hiji, atau yang dijangkau itu 30, pada gitu masalahnya itu. Kalau kamu menganggap Salasa tanggal Hiji, berarti Senin itu tanggal 30. Kalau kamu menganggap tanggal Hiji itu nganggap tanggal hitis Senen berarti tanggal salah satu tanggal dua mata begitu milih Salah satang alheji berarti seneng teh Senin, Hai berarti tanggal salah satu tanggal dua mata begitu milih salah satang alihi berarti seneng teh pilu-pulu sokin entong tak itu lima lain milih lembaran salasa sobat orang tipe Senen ternyata 30 Saum kinen Tom tak itu imalain milih Jadi, oleh tupa jadi disebut pikir tak itu menyikapi pikir lebih sabar rapi kita lebih pasal tapi pikir teh ke nunjukkan sikap Jadi, Menyikapi fikirnya. Jadi, Tapi, Ketika menghadapi kondisi yang tidak orang ketika menghadapi kondisi yang tidak ot i yang tidak pas-pasti Oke ibu ngewajib ke ditium atau di jilbab nge-rap tanya disengar naibnya atau Yang tidak pas, pasti.
Oke, Oke, ibu wajibnya ditium Atau dijilbab? kebakcai hiji terus setelah seluruh pasti weh untuk wakilnya teka Cidah weh tah nuwajima lenditiu nuwajima nutup aura wajib menutup aurat. Ibu, kenapa menutup?
Kenapa? Kenapa? Tidak, justru ibu jadi pasiatnya, ibu, eh tidak, kamu mau menutupnya? diajarkan dia menutup aurat, dia memakai tiung. aku mau iya, Maka begitu saja dia ditiung, kalau tidak ditempatkan, salah.
Eh, sanis. kamu mau menutupnya? Namun ibu, mengajarkan dia menutup aurat, tapi wajib memakai tiung.
aku mau iya, Mata begitu ayo ditiung, ibu Golob nakat tempo, Itu salah nanti, Nanti, Daibu salah ngajarkan, Hai ngetik daigu salah ngajar kenang-kenang wajib ditiung ditiung asal bener-bener wajib Tidak bisa ngajarkan, Wajib ditiung, Lainutup aura, Jadi, Jalur matanya ditiung, Asal, Tidak bisa cek ibu ditiung, Mata tuh, Nepikin ilmu, Gekudu benar, Udah nepikin salah, Paham, Mata, Mata, Nyambunya, Ayu diacuk, Wajib, Tuh, Nah, Ah, Ya, Ma, Poek, Dewa, woi Ya, Bapak, apa-apa dilancingan wajib tebak nah dilancingan wajib the itu tanu wajib menutup aurat lain di calana ini Hai di lancingan wajib ke-3 nguajiman tutup aurat lain di calana ini akan dia itu keduanya hukum teke bisik aja lemak tuh maka calana tapi akan dia itu kedumeran nah hukum teke bisik aja lemak pemakaian calana tapi katutup aurat satu-satu tak tutup aurat nah sahde tuh misalnya terdekat ah mau meja wekir satu-satu kerasa teta Misalnya itu di calon, ah mau bawa meja wek ya Satu, satu, satu itu Satu, satu itu Sa! Lalu pokoknya di calon, Lepokom oleh Dicala Nana, oh ratka tutu olah katutu. Matanya, ah abis mau bawa calon, Hai semua pakai celana Oh banyak tahu mau meja gitu oh banyak Mawa meja abis, bawa meja Tidak begitu.
Sok ibu, Sok ibunya punya moga urut bus urut kulkas sama kek geblur saya bolongan saya tasah tenutup orang matahari wajib dibaju bu itu dibaju nyamunya. Buka bus urut kulkas. Tidak, makanya kita gebus.
Kita bolongan. Kita sah untuk orang. Sah.
Maka wajib di baju, bu. itu wajib menutup aurat saya kan streamingnya, mata wajib mewajibkan untuk aurat awas ayo streamingnya bisa kita salah paham hai hai bisa kita salah paham wajib dibaju padahal orang-orang ngerangkin aurat Hai ayo tuh sudah cek persis matuhu aja di baju Hai oriwe padahal ramai nerangkin namun serangken aurat mata pantes harita seolah-olah besoknya Pak kaget jeleng lebih ke ramai atau pedangnya buat kecil bab tidak wajib dirba bukan syariat Islam kan Matak pantas haritas yang diabsor, kan genjeng lebih kan ke rame. Pada nyebutkan, jilbab tidak wajib.
Jilbab bukan syariat Islam. Kan rame. rame kek lamun orang jujur terlalu setelah di jilbab terwajib benar dan wajib menutup orang Kayak, namun orang jujur, laras tuh, di jilbab tuh wajib. Laras, benar-benar wajib menutup orang.
Nanti orang masyarakatnya umumnya gak paham kan, Nanti orang masyarakatnya umumnya gak paham kan, yang jilbab itu harus ditutup orang, yang jilbab itu harus ditutup orang, itu masalahnya. itu masalahnya. Ngetah begitu nyebutkan, Maka begitu disebutkan, jilbab tidak wajib, jilbab tidak wajib, jauh kebayang kan, jauh kak bayang teh, wajib itu wajib menutup orang. wajib, tewajib, nutup orang. Kan jadi orang, Kan jadi orang, nusalah.
salah akhirnya. Padahal, Padahal, disebutnya, nyebunya, nwajib, wajib menutup orang. manutup orang. Kunaon, Kunaon, kuhijab, kuhijab, kujilbab, kujilbab, kutiung.
kutiung. Hai tak itu atau ya jilbab ber-hijab ber-hijab tidak hijrah hidup-hijab Hai tak itu ngetroyo jilbab berhijab berhijab tidak Itu terangkan, hijab. Jangan salah diumamkan hijab, hijrah jadi tiung diorang. Hijab lah yang tiung, penghalang. Tak ada yang menghalangkan ibu dan bapak, tapi hijab.
Tak ada hijab. Tapi itu sedang menghijab, Tapi itu sedang menghijab, sedang menghalangi antara abijag itu. sedang menghalangi antara abu dan ibu, Itu hijab.
itu hijab. Ini mah hijab jadi tiung. Ini mah hijab jadi tiung.
Jilbab jadi tiung. Jilbab jadi tiung. KBW tiung.
KBW tiung. Padahal itu menghimar bahasa Arab dengan jilbab. Padahal tiung mah khimar. Bahasa Arab nalain jilbab. Eh jilbab memakai, Eh jilbab mah pakaian.
kalau dikeblos ke, Nanti geblus itu juga geblus. dikeblos, Tidak ada jilbab. itu jilbab.
Maka, Matlak aja nanti jilbab. kalau dikeblos, itu menutup aurat. Senutup aurat.
Paya. Iya. Kalau dikeblos, Menurut aku jilbabnya kumaha. itu menutup aurat. Menutup geblus, ngesakil jilbab itu.
Karena kamu-kamu ini, Karena kamu tidak ingat, tidak, tidak menutup aurat. Anda tidak tahu orang. Maka tidak penting orang merenahkan kecacat itu.
Maka, itu penting, karena orang merenahkan kecap itu, dikatakan. Jadi, Jadi, itu salah mengajarkan, salah mengajarkan, itu salah menerangkan, salah menerangkan, Tersalah menetapkan hukum salah menetapkan hukum. Soalnya nanti kalau kita salah menetapkan hukum Karena salah bahasa Jadi, nanti kalau kita salah menetapkan hukum karena salah bahasa, belum terhenti. Belum terangkan Jika tadi Juga tadi.
Jadi, Jadi di hurian orang itu diharian orang itu, Tidak wajib pakai jilbab Ribut tidak wajib pakai jubah. Ibu. Tidak wajib pakai hijab. Tidak wajib pakai hijab Rame Aamiin.
Memang jadi begitu Kan jadi gitu. Padahal memang Padahal memang danuk wakoma lainnya, Danupakoma lain etak Nutup orang Dan salahnya di masyarakat orang Diidentikan menutup orang. Dan salahnya di masyarakat orang diidentifikasi dengan jilbab dan hijabnya, Jilbab yang hijab itu jadi nutup jadi menutup. Maka begitu tidak wajib pakai jilbab. Matamu itu tidak wajib pakai gilbab.
Jangan lupa, Danuk wakoma itu wajib menutup orang. wajib menutup orang. Malah bukan itu. Kalau bukan itu, Tuh, toh hujan, hujan.
Kalabat, kalabat, kalabat, kalabat, kalabat. kalabat. Kita kalau hujan, Itu kan hujan, wajib kalabatnya.
wajibnya kalabatnya. Kita terima kalabat, Kita tadi, kalabat, kalabat, kalabat, si cilwe hujan, cucian, hujan. Arasul sorangan, rasul sarangan.
tuh. Hai Jeloma malam mengges butuh gitu matahari dakwah makin sabar ajak kekidati sebut Tuhan mana ala sebesar nantu itu wanita itu balik bisa kan Bokapa bisa begitu hujan matulah setuju langsung sop Jelama malam, nggak sebut tuh, gitu. Mata dakwa, masih sabar. Ajak, nggak sebut tuh, arasul sorangan, tuh.
Itu wanita, itu. Pak, kita tadi, bisa kan? Buk, buk, apa?
Bisa. Begitu hujan, langsung tuh. Tuh, langsung tuh. Sok-sok-sok.
Antep-antep. antara antap kurang tampokan kukabehan ya makanya ketika kita menghadapi hukum yang zon Kurang tempokan kukabehan. Ya.
Ya. Ya. Nah.
Nah. Makanya. Ketika kita menghadapi hukum yang zon, Belong ke tidak pasti, zon itu tidak pasti, tidak kotni, tidak kotni, kenapa kita dianjurkan untuk tidak saklek, kenapa kita dianjurkan untuk tidak saklek tapi harus saling menghargai? tapi harus saling menghargai?
Kenapa harus saling menghargai? Kenapa harus saling menghargai? Karena kesimpulan kita belum tentu benar, Karena kesimpulan kita belum tentu benar, kesimpulan orang lain belum tentu salah.
kesimpulan orang lain belum tentu salah. Cuma berdasarkan petunjuk-petunjuk yang kita dapat, Cuman berdasarkan petunjuk-petunjuk yang kita dapat, maka kita ambil kesimpulan sesuai petunjuk yang ada. maka kita ambil kesimpulan sesuai petunjuk yang ada.
Makanya nanti tidak mustahil. Makanya nanti tidak mustahil, begitu datang dalil yang lain ternyata isinya bertentangan dengan kesimpulan yang pertama, begitu datang dalil yang lain, Ternyata isinya bertentangan dengan kesimpulan yang pertama. Mungkin tidak? mungkin tidak? Mungkin.
mungkin mungkin tidak ternyata dua nana benar? Mungkin tidak ternyata dua nana benar? Mungkin tidak. mungkin tidak sehingga kasus ini saya pernah meriwayatkan bahwasannya Abu Bakar dan Umar bin Khotob pernah membicarakan sholat witir di sisi Rasulullah s.a.w lalu Abu Bakar berkata Kita lihat kasus ini.
Said Ibn Musayyab pernah meriwayatkan. Bahwasannya Abu Bakar dan Umar bin Khattab. Pernah membicarakan sholat witir.
Di sisi Rasulullah SAW. Lalu Abu Bakar berkata. Kata ada pun saya Adapun saya.
Sholat kemudian tidur Dalam keadaan sudah witir Cik Abu Bakar Sholat. Kemudian tidur dalam keadaan Sudah witir Saya makna lamun sholat peting Witir helah Saya macamnya sholat peting Witir Setelah sholat yang ganjil Tidur Setelah sholat yang ganjil Tidur Kemudian saya bangun dan sholat yang genap sampai subuh. Kemudian saya bangun Dan sholat yang genap Sampai subuh Jadi sholat yang genap, Jadi, kulung helai, sholat helai, gemuk ganjil.
gemuk ganjil. Kulung, Kulam, nanti bangun lagi malam. nanti bangun lagi malam, Sholat yang genap Jika mau dicontohkan Tidur sholat yang genap.
Jika mau dikontrol, tidur. Tidur. Bangun tengah malam, Bangun tengah malam Sholat yang sesak sholat yang sesak.
Sedangkan saya Kata Umar bin Khotob Sedangkan saya, kata Umar bin Khotob, Saya tidur dalam keadaan Sudah saya tidur dalam keadaan sudah sejuk. Umar atau Abu Bakar, Umar atau Abu Bakar Salah salah ya? Nutur sholat, ini harus diomongkan, Sholat sholat malam.
Karena kata Nabi Ini harus diomongkan, sholat malam. Karena kata Nabi, Sholat malam itu harus Ganjil Gitu sholat malam itu harus ganjil jumlah. Makanya disebut hati-hati.
Makanya disebut hati-hati. Kenapa? Kenapa? Karena khawatir kebablasan tidur.
Karena khawatir kebablasan tidur dalam keadaan sholat tahajud belum ganji. Dalam keadaan sholat tahajud belum ganjil. Matahak begitu ganjil lelah hati-hati. Matak begitu ganjil lelah, hati-hati. Tapi kepada Umar bin Khotob.
Tapi kepada Umar bin Khotob, Nabi berkata, Nabi berkata orang ini kuat. Orang ini kuat Kenapa disebut kuat? Kenapa disebut kuat? Sebab beliau sholat yang genap dulu Sebelum ganjil Mereka sholat putih itu kan ganjil Sebab beliau sholat yang genap dulu sebelum ganjil.
Mereka sholat putih itu belum ganjil. Dan beliau yakin malam bangun Mata disebutnya orang ini kuat Dan beliau yakin malam bangun. Matahak disebutnya orang ini kuat. Nah setelah Nabi menilai dua orang ini Cikira-kira Nah setelah Nabi menilai dua orang ini Kira-kira Sahanullah Rasainah Umar atau Abu Bakar Sahanul Laras Aina Umar atau Abu Bakar Aina mah dua nanak Laras Hai lain dua anak mungkin leres air tadi makan mungkin dacana ino koti air nama ayat koti tinabi ternyata dua nana dipuji berarti dengan begitu cara sholat malam teh boleh dengan dua cara kumacara lain dua nana mungkin leres berarti dengan begitu cara sholat malam boleh dengan dua cara lain opat-opat di ujung dua-dua caranya boleh ganti nate lain opat-opat kilojeng 22 habis cenderung kadir cara nate boleh ganjil dulu kemudian yang kena hai hai anjil dulu kemudian yang genap atau yang genap dulu kemudian ya formasinaku maha bebas formasin rekopat opat tilu rektilu opat opat rek 2222 2222 22222 hiji rek Atau yang genap dulu, kemudian yang? Formasina, kumaha.
Bebas formasina. Rek opat, opat, tilu. Rek tilu, opat, opat.
Rek dua, dua, dua. Dua, dua, dua, dua. Tilu. Dua, dua, dua, dua, dua. Fiji.
Rek dua, 2225 bisa atau reksa dua, dua, lima. Bisa. Atau rek salapan roka atela.
8rokat 227 rokat Tului dua. Tujuh roka atela. atau dua atau dua atau hiji atau hiji mengungkul serokan keingin keingin minimalnya serokan Hai no penting manawan ijalu Tului dua.
Hai atau aduh lah lu hiji atau hiji wehungku sarokan keingin keingin minimal te sarokan lu penting mana on ijalu akhirnya sholatikum bilaili witron jadikan akhirah sholatikum bilayli witron jadikan sholat buting teh akhir nanawan witir ganjil jumlahnya Hai lamun opat-opat ilu seberajuk sholat peting teh akhir nanawan witir ganjil jumlahnya namun opat-opat ilu sebera jumlahnya jumlahnya? Hai seorang ganjilnya atau gitu opat-opat ilmu seorang ganjilnya 11 opat-opat ilmu sebelah namun ilmu opat-opat seorang ganjilnya Seberapa ganjilnya? Atau gitu, opat, opat, tilu, seberapa ganjilnya?
Sabelas. He, opat, opat, tilu, sabelas. Namun, tilu, opat, opat, seberapa ganjilnya? Pak itu pokok nama jumlah akhir nak ganjil rek ganjil helah tuluy genap atau anu genap helah tuluy ganjil dan di jumlah genggek namun genap tambah ganjil sebera jumlahnya ganjil itu Tak gitu. Pokoknya apa?
Jumlah akhir, nah, ganjil. Rek ganjil, helah, tuluhi genap, atau anu genap, helah, tuluhi ganjil, dan dijumlahkan. Gitu.
Namun, genap tambah ganjil, seberapa jumlahnya? Ganjil. Gitu Nah, tuhnya Jadi, Hai takutnya jadi kenapa masalah pikir tidak boleh saklek ayah kemungkinan dua nana bener sehingga Omar yang kenapa masalah fikih tidak boleh saklak Ayat kemungkinan dua nana benar Sehingga Umar yang abubakar Abu Bakar saya kata pangpa sehat hargai dengan cara menghargai nah lain cara ditumpuk-tumpuk tapi tadi teha laksanakan apa yang kita yakini dengan tidak menghina dan mencacimaki orang yang tidak sama dengan kita lamun Hargai Dengan cara menghargai Lain cara ditumpuk-tumpuk Tapi tidak ditea Laksanakan apa yang kita yakini Dengan tidak menghina dan mencacimaki orang yang tidak sama dengan kita Lamun ibu laparan milik ibu laparan milih Senin Nah kenapa?
Karena tidak mustahil Setelah ada dalil yang kotik Dua nanan usala Terima kasih dua nanan benar Hai iya makanya muteru saya gua nanasalah jika kasus dianak saya dari Said bin Abdirrahman bin Abza dari bapaknya dia berkata telah datang seorang laki-laki kepada Umar bin Khattab dia berkata sesungguhnya Dua anak salah. Sehingga kasus dihanap. Dari Said bin Abdirrahman bin Abzah.
Dari bapaknya dia berkata. Telah datang seorang laki-laki kepada Umar bin Khotob. Dia berkata. Sesungguhnya aku dalam keadaan junub. aku dalam keadaan junub maka aku tidak mendapatkan air maksudnya kuluku berarti dia jangan minta cat apalan babnawan babtayamu punya Maka aku tidak mendapatkan air.
Maksudnya aku dukung maha. Berarti dia jamin. Itu bukan apa-apa.
Bapaknya yang menang. Mendengar pertanyaan itu Maka Amar bin Yasir berkata kepada Umar bin Khotob Maka dia menang. Maka dia menang.
Mendengar pertanyaan itu Maka Amar bin Yasir berkata kepada Umar bin Khotob Tidakkah kau ingat bahwa kita dulu pernah bersapar dan mengalami ihtilam? Tidakkah kau ingat bahwa kita dulu pernah bersapar dan mengalami ihtilam? Nah, Ihtilam itu sebutan khusus ihtilam itu sebutan khusus, Yaitu orang yang bermimpi yaitu orang yang bermimpi melakukan hubungan suami-istri. Melakukan hubungan suami istri Disebut nanti ihtilam. Disebut nanti ihtilam Nah, Nah ini hukum Islam Kalau orang yang mimpi jima di dalam hukum Islam, kalau orang yang mimpi jima, mengeluarkan cairan mani, Mengeluarkan cairan mani Maka dia wajib mandi Kalau mau shol maka dia wajib mandi kalau mau.
Kalau mimpi, Walaupun mimpi Tapi tidak keluar Ibak tapi tidak keluar, itu tidak baik. Hai tekodo ibat telahmu air cairan Anu keluar gitu tak iya Umar dan amarnya punya ngimpi itu itu banyak berjamahnya juga nama kebeneran gitu di kudu ibatte lamun air cairan Anu keluar gitu tak iyo Umar dan amarnya punya mimpi itu itu banyak berjamahnya juga nama kebeneran gitu Umar Umar mimpi istilah amargah carwa gitu lah kabar yang ototnya bapak dengan lain-lain cuman kebeneran repotin etak kemarauan mimpi istilah nah ketika mau sholat bingung mimpi-mimpi dalam amargih seharusnya gitu lah kebayang ototnya bawa barangan lah lainnya dimaka beneran mepeting etek salah ruang mimpi-mimpi lam Nah ketika mau sholat bingung Hai bingung latih naon lenta apal karena tayamung tapi tecan apal lamun tayamu mengganti mandi sigat kumaha daaing aganti wudhu magas apal jika biasa tepukan tangan yang punya usapin karena tangan jeng wajah Yes ya Bungunglah tenang, lain terapal karena tayamu, tapi tercana apal, lamun tayamu mengganti mandi, sehingga kumaha. Da'alinga ganti wudu, menggesa apal, sehingga lu biasa, tepukan tangan, yang punya usapun karena tayamu.
tangan jeng wajah ya maka susna mandi air mandi beda jeng wudunya kan mandi mah kudu rata seluruh anggota tubuh jadi kudu kumaha can apal karena belum apal makasus namani Aiman dite beda jeng wudhunya Hai kan menimbulkan rata seluruh anggota tubuh dikuluku maha can apal Karena belum apal yang koti, yang koti, maka terjadilah perbedaan kesimpulan. maka terjadilah perbedaan kesimpulan. Adapun engkau, Adapun engkau, kata kata Amar, maka engkau memilih tidak melakukan sholat. Amar, maka engkau memilih tidak melakukan sholat. Jadi Umar mah daripada sholat teman di, Jadi Umar mah, daripada sholat teman di, mending tersolat sekalian.
mending di sholat cakalia. Kenapa? Kenapa?
Sudah tersah sholat teman di, Tersah sholat teman di, percuma. berhubungan. Begitu. Gitu.
Sedangkan aku, Sedangkan aku, dari amarah, dari Amar mah, mikirnya kalau saya mengganti budu dengan segitu, mikirnya kalau lamun ayat, tanyamu mengganti budu segakitu, berarti mengganti budu rata. berarti mengganti mandi mah. Kudu rata Karena awal Karena awal, saya menggulingkan.
Maka saya mengguling-guling dengan pasir, Maka aku berguling-guling Dengan pasir maksudnya di latakun. Dan saya mengganti budu. Setelah itu aku sholat Setelah itu, saya sholat.
Berarti umar dan amarah beda atau sependapat? Berarti umar dan amar Beda atau sependapat? Beda Beda.
Umar dan amar silih hormati Umar dan Amar, Silih hormati. Silih hormati. Silih hormati Karena caranya Masih-masih sesuai dengan keyakinan Bagaimana caranya?
Caranya, Masing-masing, Sesuai dengan keyakinannya. Umar milih di sholat Umar milih sholat, Amar sholat. Bagaimana caranya?
Amar sholat Gugul tika Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana?
Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana?
Bagaimana? Bagaimana? Depik adinya Sahan usalah Bagaimana?
Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana?
Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana?
Nah Bagaimana? Bagaimana? Tak ada yang usah Bagaimana?
Bagaimana? Bagaimana? Bagaimana?
Bagaimana? Umar mungkin benar, Umar mungkin benar Dan istihad. Amar mungkin, Amar mungkin mungkin Benar dan istihad. Benar Maka selama belum ada dalil qati, Maka selama belum ada dalil koti Hormati masing-masing Perbedaan ini hormati masing-masing perbedaan ini.
Nah, Nah setelah itu setelah itu, lalu kami pergi kepada Rasulullah dan menceritakan kejadian itu. Lalu kami pergi kepada Rasulullah Dan menceritakan kejadian itu. Baik, saya akan menjelaskan lagi. Terus diberikan kepadanya.
Tapi, sekarang, bahwasannya cukup bagimu melakukan begini. Kita yang mengganti mandi itu. Beliau menepukkan tanah dengan kedua tangannya dan menyuknya. Tepukkan, terus ditiup.
Hai nabati tiup magi ayat tiupen gitu eh sesetih kalau itu pun menurut ah tekodok biasa weh kemudian apa kemudian dia mengusap kepada Kemudian apa? Kemudian dia Mengusap Kepada muka dan kedua Tangannya Terus gitu muka dan kedua tangannya tep yuk hadir ke situ-situ itu berarti setelah keterangan nabi begini Berarti setelah Keterangan Nabi begini Hai sahabatnya, umar atau amar? Umar atau Amar? Tuh, Tuh Dua nana salah dua anaknya Umar salah, Umar salah dia berkata, Terus saya mau mandi atau sholat Sekalian Sekalian Amal ini salah Amar, salah Nah, saya mau Tuh, Tidak ada Jadi ternyata Istihad atau fikir Bisa seperti apa kejadiannya jadi ternyata istihad atau fikir, bisa kira kejadiannya Mata kaya saklek Bising tidak mustahil, Bisa tidak mustahil Setelah ada dalil yang kakak orang dua anaknya salah Setelah ada dalil yang kotnyi Kalau mencetain kotnyi Silahkan hargai Sesuai pendapatnya masing-masing Silahkan hargai sesuai pendapatnya masing-masing.
Atau bisa jadi Ah, kok bisa jadi? Tak iya, salah saya, Salah saya jina. Dari Abu Said Al-Huday berkata, Dari Abu Said Al-Hudir berkata Dua orang telah keluar dalam satu perjalanan dua orang telah keluar dalam satu perjalanan, Kemudian datang waktu sholat kemudian datang waktu sholat. Padahal mereka tidak membawa air Padahal mereka tidak membawa air. Mereka sholat Rek sholat, oh, saya, kemana?
Kemudian mereka taya mum Dimungte? Ngutuk. Ah, makanya bingung. Ngutuk. Hai kemudian mereka tayamung tuh berarti tebingung ngisah aparelmu kemudian apa dia tayamung dengan tanah yang suci lantas sholat beres masalah dari saya dalil nah kamu teman isai Berarti terbingung Kemudian apa Dia taya mum dengan tanah yang suci Lantas sholat Beres deh masalah Bagus dan setelah itu, kita akan menemani Cahy.
Hai tayamu ya kata menakjubkannya tayamu mte pasir lantai laksu etaya mudah jelas dalilnya sholat weh arikes beres sholat nah mereka mendapatkan air padahal waktu sholat masih kena panjang tidur Hai sayangnya temenak jahinya tayamu mp3sya ganteng laksuai tayamu jelas dalilnya sholat weh adik-adik sholat nah mereka mendapatkan air padahal waktu sholat masih kena panjang dia meminti sahabat dua Eta bingung nah sholat tutadek sah atau ah lamun sah kekudu balik andai lamun tersah mt sahabat dua etab bingung nah sholat duta detes sah atau ah mte lamun sah tekudu balikan lehi lamun Nah, Nah, maka seorang dari mereka mengulangi sholatnya. maka seorang dari mereka mengulangi sholatnya. Nuhiji ma'ah tersah. Nah, Nah, apa yang dikatakan?
apa di dalam dalilnya? Ida kumtum ilas sholati. Faksi lo wujud. Aku.
Dimana anjingnya sholatnya? Dimana anjing rek sholatnya? Kudu wudu.
Kudu-kudu. Pansya tadi saya mau, Panges, rata-rita ya. siapa yang saya? Nyapan lo cahaya.
Ayah cahaya, Saya, saya, saya. ayah. Waktu lo wakene. Waktu lo bakal ini? Cek saya ma'ah tersah.
Cek saya, saya. Cek, Cek muka hidung. saya.
Maka dia menganggap tidak sah konsekuen. Maka dia menganggap tidak sah, konsekuen. Balikkan dia ke sholatnya. Balikan dia ke sholatnya. Hai balik andai sedangkan yang kelainnya tidak mengulangi lagi dan dianggap cukup balikan ternyata yang satu tetap balikan yang Balik.
Balikkan diri. Itu yang pertama. Sedangkan yang kelainnya. Tidak mengulangi lagi. Dan dianggap.
Nah cukupan. Tadi tinggal sekutaya. Kenapa harus balikkan diri? Nah ternyata. Yang satu.
Tetap balikkan diri. Dan dianggap tidak sah. Yang satu.
satu tidak mengulangi Hai menganggap satu mana nesalah dia belah mengulangi mana ribu atau soal galak itu Tidak mengulangi dan menganggap, satu. Mana masalah di dia? Mengulangi, mana di ibu?
Itu sok galak itu. Sampai sini, Hai sampai sini tidak bisa kita mengatakan si A yang salah atau sih mungkin benar mungkin salah dan istihadwanan aja nah ternyata setelah selesai itu punya bareng balik teh kurang tidak bisa kita mengulangi. Mengatakan si A yang salah. Atau si B. Mungkin benar.
Mungkin salah. Pan istri haduanan lagi. Itunya.
Nah. Ternyata setelah selesai. Itu.
Nyabunya. Balik. Balik. orang maka beda jadi pasheha nyamunya beda cek ibu ya korekor nyaba tayamung ya emang saya mah yang wudu dan jadi pasheha itu nabikin kebeda bos itu tuh kenapa persis itu tuh kenah itu kan itu gara-gara maka beda jadi pasalnya punya sudah cek ibu yo ori kurnya batik tayamu mau semangat dulu jadi pasnya aku Hai ngebeli ke beda bosan tapi senama persis di Nukitutu jenang lagi luka-nyaka mp-man itu gara-gara beda etapa jadi baca bos amok gitu mau amok itu amok gara-gara Nuk itu iman tebalik bareng biasa terus beda itu apa jadi besa bos amok gitu amok itu amok gara-gara itu iya mantap balik bareng biasa itu suka misah mobil atau misah balik mp juga misah mobil atau misah balik nge-rap apaan dua nanti isinya ciri harga lengkap kapasnya ngan beres nah balikinya langsung kan Nabi Nah, apa yang dia lakukan? Istihad, ciri hargaan Lainnya apa saja Nah, baliknya Langsungkan Nabi Konfirmasi Kemudian disampaikan kejadian tadi.
Kemudian disampaikan kejadian tadi Lalu Nabi bersabda. Lalu Nabi bersabda Kamu sesuai dengan sunnah. Kamu sesuai Dengan sunnah Kasah hati kepada yang tidak mengulangi sholatnya. Kepada yang tidak mengulangi Solatnya Jadi kamu menganggap cukup kutayamu.
Jadi, kamu menganggap Cukup, kamu cocok dengan sunnah Cik Nabi kamu cocok dengan sunnah. Tetapi kepada yang mengulangi sholatnya. Tetapi Tapi kepada yang mengulangi sholatnya, Nabi berkata, Nabi berkata kamu mendapat dua pahala. kamu mendapat dua pahala. Jadi, Jadi kamu terbalikkan.
kamu mendapat dua pahala. Cik Nabi kamu cocok dengan sunnah. Jadi, Nabi, kamu cocok dengan sunnah. Kamu mendapat dua pahala.
Hai kanu balik kandai kamu dapat doa berarti nolak semana ngebalik kandai atau nuntut dua anak yang nama Ayo tadi untuk tadi money dua anak ngebalik kandai atau kebalikan di mereka Kamu mendapat dua pahala. Berarti, kamu mendapat dua pahala. Kamu mendapat dua pahala. Kamu mendapat dua pahala.
Dua pahala, ya? Dua pahala, kamu mendapat dua pahala. Kamu mendapat dua pahala.
Hai hehehe mereka dikenal cek nabi teh kepada yang tidak mengulangi sholat cek nabi kamu cocok dengan sunnah tapi kanu balikkan deima cek lebih non kamu dapat dua pahala berarti nolores nomana dua dikit nabi kepada yang tidak mengalami sholat Nabi kamu cocok dengan senang tapi kanu balik terima kasih radyun Hai kamu dapat dua pahala berarti nolores mana dua nana atau balikan daya untuk balik andai nolorese Anu tebalikan daya tak jika Nana atau nubalikan dei atau untuk balikkan dei nolores tehanu tebalikan dei ta Jika kita ibu, kita itu ibu-ibu dapat saya selesai ngaduk kaibu-ibu kenalan berpasya ngomong alasan dua nana cek ibu teh ya lanjut maneh no bener ibu dapat pas ya, terus saya mengaduk ke ibu, ibu tidak dapat pas ya, mau beri alasan dua anak. Cek ibu, ya, lancuk manis, itu benar. Hai lanjut manehmu bener berarti Adina salah bener-bener dalam benar memuat itu bahasanya lanjut manehmu bener-bener Adina takjid nabi'ain akan untuk balikkan di sholatna kamu Lancuk manis, itu benar. Berarti Adina salah benar.
Salah dalam benar, bahasanya, ya, lancuk manis, itu benar. Lancuk manis, itu benar. Berarti Adina, nah, cek. Nabi, akhirnya kamu terbalikkan dari sholat Nah, kamu cocok dengan sunnah cocok dengan sunnah berarti balikkan di cocok-cocok ya Berarti terbalikkan dari Tocok Berarti laras lebat Hai kecil ngapain sorot ke luar jadi lu balikkan di luar sepatu lupa ngan ibu tepasi bingung yang bapaknya atau lepate berdua pahalanya banyak keit sermana pahalanya nubalik kandai atau balikkan di balikkan Ini kayaknya calang apa, sholat itu keluar Jadi terbalikkan dari laras lebat Lepat Nah, kan ibu pasti bingung Yang bapak itu, hati lepatnya buat dua pahalanya Banyak Hai kece serba napalana nubalikannya atau tebalikandi balikandai batu menikah salahnya punya nyakunu salam lebih loba nuseer mahnute balikandai nusocok jengsunah nah lebih berkembang salahnya punya salahnya lupa lu seermah nute Hai balikkan bebekmu cocok jengsunah Nah, lebih loba. luiloba apa itu jelas dua eno tebalikandi sabar ah sabu isok ngarang Apa itu jelas?
Dua. Eh, no tebaikan nih, sabar, ha? Ah, sepuluh.
Sok ngarang. Hai nuta balik kardema tilu nah tilunya Pak nyatilu kahiji tina pahala sholat memimpin anu-anu tumak eno maket ayamu ngete bener jatuh pahala muka Nanti balik ke tempat itu. Nah, itu apa? Itu, kak Hiji, apa halnya sholat ini? Itu, itu, itu, itu, itu, itu, itu, itu, itu, itu apa halnya?
Hai muka dua jengkat ilu menang tidak tina istihad marina istihad tekodos sholat dari dan ternyata istihadah bener lawan istihad bener sebenarnya lainnya berarti seperti itu tak ari anu balikkan deima itunya dua jengkat ilu menangkiran kina istihad menenang istihad tekun sholat dan ternyata istihada bener-bener berarti seperti itu Hai tak ari anu balik kandai mah itunya dia dapat satu pahala dari sholat yang pertama nomor kita ya mompete sah cek Allah mah cek mana nateh ntel ternyata kesimpulan pesakit Salah kandianya dia dapat satu pahala dari sholat yang pertama nomak kita ya mompete sah cek alohma cek marina tentu Ternyata kesimpulan Tusha Teshawah, kan izdiharnya, Aishalah Sabar Eji, esala Sabreji pahala naik iji mata disebutin dua bener-bener mana cocok jenis pahala nak, Hiji, matak disebutkan dua, no bener mah, pilu, no mana, no cocok jeng suna. Nah, tak gitu. Jadi, Jadi Pak Fikih mah disakir kejadiannya.
pikir, bisa kaya kajadian. Mungkin dua nana benar, Mungkin dua nana benar, mungkin dua nana salah, mungkin dua nana salah, mungkin salah satunya yang salah atau yang benar. mungkin salah satunya yang salah atau yang benar.
Makanya tidak boleh saklak Pak Fikih mah, Makanya, tidak boleh. Boleh saklak bapikimah. Salih hargaan.
saling dihargaan. Sehingga tadi. Jika tadi lebaran, Lebaran.
Senin. Senin, Salasa. Salasa, Mangah. Mangal. Baris Senin.
Baris Senin, Mangah. Mangal. Baris Salasa. Baris Salasa, Ngapenting mah?
ngepenting mah? Tak gitu. Salasa, ngepenting mah tanggal huji. Ngapenting mah tanggal hiji. Pulau Kio, Ulah kio.
Baris tanggal hiji. baris tanggal huji, Mangah. Mangal.
Tanggal dua. tanggal 2, Mangah. Ngacau lah itu.
mana? Banyak lebaran tanggal hiji. ngaco, itu itu mana tanggal hiji jam 2 tanggal hiji sama hiji ini Senin?
Jeng dua. Ayo tanggal hiji. Soal hiji. Ayo Senin.
nah, hiji, Hiji. Senin. Senin, Ini yang saya.
guys, saruah tanggal hiji itu bisa 2 kali, Ini yang saya. tanggal hiji itu bisa dua kali, itu bisa dua poin, itu bisa 2 poin hiji, hiji itu hiji. mah, hiji tapi tanggal hiji itu mungkin Senin mungkin, Tapi tanggal hiji itu, mungkin Senin, mungkin, itu masalahnya, itu masalah namanya, kalau kamu pilih Senin, kamu pilih Senin, kamu pilih salah satu? Pak kamu pilih salah satu?
Silahkan, silahkan yang penting, itu penting apa? mah, Tidak itu. itu itu Tapi kalau ibu pilih Senin, Tapi kalau ibu kecil, kemarin, selesai mengiru, salah satu yang ngiluan, saya tidak bisa, itu tidak ada. Itu tidak ada. Itu tidak ada.
karena lebaran tanggal Haji Jendua. Bagaimana lebaran tanggal hiji jam 2? Haji ya? Hiji itu.
Begitu. Saya tidak bisa, Apa itu? saya tidak bisa menyebutnya. Ini disebut fikirnya. Saya tidak bisa mencoba persis, Dan tanggal itu, Cora persis Ah, saya tidak bisa baca nyari, makanya baca nyali Ada panjang dulu ya sudah banyak sekali.
Nyari, saya tidak bisa, Nyali lah Nyatunuh Habis ribuh ya sudah beribu. Saya tidak bisa, Majal ketika Yang tanya-tanya Tanya jawab Ah, saya hanya bertanya-tanya, bertanya-jawab, atau saya tidak bisa, toh sahulahnya Ribuh Ribuh beribu, beribu. Nyah, ibu rawas Tunuh-tunuh Timrah Ustadz mah capek Itu bisa forem Nyabunya Kudu nyarita Hai Ustadz Ma capek tapi siap forumnya punya kudu cerita wetul atau saksak itu diri penasaran mah jadi ayah ccc ccc al-al pelungi maeta Ah, toh Selasa gitu Bili panasaran Mah Jadi ayah Syekh Syekh cecep Syekh cecep Al Nah Al-Telungi Nah itu Insya Allah isyaallah ujian panggilan masalah jenah nyala etadu asadayana tanggung ramadhan Ustadz Nurin mudah-mudahan Allah ngampul dosa Panggitan Salah jengna Nyala Itu doa sedaya Kaga ramana Ustadz Nurin Mudah-mudahan Allah ngampura dosa Oke nanti Hai Oke nanti Amal-amal soleh Akulukoli hadha Wa astagfirullah Halilualakum Aku lukuli hadah, wa astagfirullahalihualakum, Rabbana atina fid dini hasanah, Rabbana Atina fid dunia hasanah wa fil akhirati hasanah wa qilina azabanar, Wafil akhirat Ya sana Wa qina agabanar wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh