Transcript for:
Dasar-Dasar Elektronika dan Komponennya

Assalamualaikum Wr Wb Selamat datang di Bisa Hari Saya Taufikinon Pratama dari tim IOT akan menjelaskan tentang dasar-dasar elektronika Sebelum mengetahui elektronika lebih jauh alangkah baiknya kita mengenal konsep dasar elektronika Konsep dasar elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik dan semah yang dioperasikan dengan cara mengontrol alitan elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, pelalatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Elektronika ini seringkali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, contohnya pada teknologi kita yang digunakan saat ini Elektronika juga sering dikaitkan dengan perangkat elektronik, contohnya yalah remote TV, HP, dan komputer Perangkat elektronik ini terdiri dari komponen-komponen elektronika dasar yang dirangkai agar dapat berfungsi sesuai yang kita inginkan Contohnya seperti remote yang dipasangkan transmitter, menggaris bisa memancarkan gelombang frekuensi, rendah, dan terlalu tinggi TV dipasangkan receiver agar bisa menangkap frekuensi yang dipancarkan oleh remote sehingga TV dapat dikenalikan oleh remote maka dari itu kita sekarang akan mempelajari tentang komponen dasar elektronika komponen dasar elektronika terbagi menjadi dua yaitu komponen aktif dan komponen pasif pengertian komponen aktif komponen aktif merupakan komponen elektronika yang merupakan arus eksternal atau dapat mengoperasi pengertian komponen aktif komponen aktif merupakan jenis komponen elektronika yang memerlukan alus elektronik aktif untuk dapat bereformasi. Alus listrik yang dibutuhkan bisa alus AC ataupun DC. Berikut contoh komponen aktif. Yang pertama adalah dioda, kedua transistor, tiga integrated circuit. Yang pertama, dioda. Dioda adalah komponen elektronik aktif yang berfungsi untuk mengantarkan alus listrik ke satu arah dan mengambat alus listrik dari arah sebaliknya. Dioda terdiri dari dua elektronik dan yaitu anoda dan katoda anoda adalah kutub positif dan katoda adalah kutub negatif halus akan mengakhir bila anoda diberi segala positif dan katoda diberi segala negatif dioda juga memiliki berbagai macam jenis dan fungsi yang berbeda fungsi dioda yang pertama dioda biasa atau dioda penyarah yang umumnya terbuat dari silikon dan berfungsi sebagai penyarah halus belak-balik yang kedua dioda yang berfungsi sebagai pengamal langkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh dioda zener yang bersambutan yang ketiga adalah LED atau dioda emisi cahaya yaitu dioda yang dapat memancarkan cahaya monochromatic yang ketiga yang keempat adalah dioda potok yaitu dioda yang beker dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai sensor yang kelima yaitu dioda shortwave adalah dioda yang berfungsi sebagai pengendali dan yang terakhir adalah adalah dioda laser. Itu dioda yang dapat memancarkan laser. Dioda laser sering disingkat dengan LED. Contoh dioda dalam kehidupan sehari-hari adalah adapter. Adapter ini berfungsi sebagai pemubah aliran listrik aset menjadi aliran listrik yang biasa kita gunakan untuk mengperangkat ekonomi kita. Fungsi dioda dalam adapter ini adalah menyarahkan arus dan dioda yang digunakan adalah dioda penyarah. Ini sudah penyarah. Ada juga dioda emisi cahaya atau LED. LED biasanya kita temukan sehari-hari dalam perangkat elektronik. LED biasanya terlihat seperti lampu kecil yang menyala menandakan alat sedang menyala. Begitu adalah gambar dan simbol dioda. Yang kedua, transistor. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai gerbang dari arus listrik agar arus dapat ditahan atau dilepas bergantung dengan kutub tegangan yang ada di gerbang. Nah, transistor memiliki 3 kaki, yaitu collector, basis, dan transistor. dan emitter. Transistor bisa berfungsi apabila basis diberi tegangan sesuai dengan jenis transistor. Kebanyakan transistor terbagi menjadi dua jenis, yaitu transistor NPN dan PNP. Di sini berdasarkan tegangan yang diperlukan dari basis. Transistor juga berfungsi sebagai sarkar serta hana. Selain menjadi saklar, transistor juga bisa berfungsi sebagai penguat tegangan. Transistor juga merupakan komponen dasar yang sering kita gunakan sehari-hari. Contohnya seperti pada speaker atau juga pada lampu lalu pintas. Transistor ini adalah dasar dari komputer yang kita kenal sekarang. Karena dari transistor tercipta bilangan binar yang menjadi awal mula bahasa pemrograman. Berikut adalah gambar dan simbol transistor. Yang ketiga, integrated circuit. IC adalah komponen elektronika aktif yang terdiri dari gabungan atau atau bahkan jutaan resistor, resistor, dan komponen lainnya yang diintegrasikan menjadi sebuah rangkaian atomika dalam sebuah kemasan kecil. IC memudahkan kita untuk merangkai rangkaian lumit dengan menggunakan sedikit komponen. IC biasanya memiliki nomor seri, dan setiap serinya, IC memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut adalah gambar dan simul IC. Selanjutnya, kita akan membahas tentang komponen pasif. Komponen pasif merupakan jenis komponen elektronika yang tidak memerlukan analisis strik untuk beroperasi. Tidak seperti komponen aktif, komponen pasif tidak bisa bersifat menguatkan, menyerahkan, dan mengubah suatu bentuk energi ke bentuk energi lainnya. Berikut contoh komponen pasif. Yang pertama adalah resistor, kedua kapasitor, dan ketiga induktor. Sekarang kita akan membahas tentang resistor. Resistor adalah komponen dasar elektronika yang berfungsi sebagai pengambat arus. dan tegangan dalam langkaian agar tidak terjadi lonjakan arus atau jumper. Raster juga memiliki rumus seperti berikut. Langkaian yang terluka tanpa resistor akan sangat berbahaya, karena jika tidak ada resistor, maka tegangan yang dihasilkan langkaian akan menjadi tak terhingga dan menyebabkan konstraking mistri. Karena seperti yang kita lihat dari rumus, jika resistansi 0, maka akan tercipta tegangan. dan arus yang tak terhingga. Resistor juga memiliki beberapa jenis. Yang pertama, resistor yang nilainya tetap. Kedua, resistor yang nilainya dapat diatur. Resistor ini sering disebut juga dengan variable resistor, ataupun potensiometer. Ketiga, resistor dan nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya. Resistor jenis ini disebut dengan LDR, atau light-dependent resistor. Yang keempat, resistor dan nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu. Resistor jenis ini sering disebut dengan PTSEC, positif temperatur koefisien, atau NTSC, negatif temperatur koefisien. Berikut adalah gambar, simbol, dan kode warna resistor. Dalam resistor, terdapat gelang yang menandakan resistansi yang dimiliki oleh resistor tersebut. Nilai resistansi ini bisa dicari dengan menggunakan alat pengukur, atau dengan cara membaca gelang, pada resistor dan dikonversikan dengan tabel gelang pertama sebagai digit pertama gelang kedua sebagai digit kedua gelang ketiga sebagai pengali dan gelang keempat sebagai toleransi Selanjutnya, kita akan membahas tentang kapasitor. Kapasitor atau konektator adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi dalam medan listrik dengan mengumpulkan ketidakseimbangan internal dari mulai tangan listrik. kapasitor digunakan sebagai penguat sinyal radio kapasitor juga sering digunakan sebagai penahan arus sementara seperti pemancan pada tiang-tiang radio ada juga jenis-jenis kapasitor Yang pertama, kapasitor yang nilainya tetap dan tidak berpolaritas Jika didasarkan pada bahan pembuatannya, maka kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari kapasitor kertas, kapasitor mica, kapasitor polister, dan kapasitor klaming Kapasitor dua, kapasitor yang nilainya tetap, tetapi memiliki polaritas positif dan negatif Kapasitor tersebut adalah kapasitor elektroid atau elektrolit kondensator Bisa juga disebut helco. Dan kapasitor tan talung. Kapasitor yang nilainya tetap tetapi memiliki polaritas positif dan negatif. Kapasitor tersebut adalah kapasitor elektroid atau elektroid kondensator. Dan kapasitor tan talung. Yang ketiga, kapasitor yang nilainya dapat diatur. Kapasitor jenis ini sering disebut dengan variable kapasitor. Berikut adalah gambar dan simbol kapasitor. Yang terakhir adalah induktor. Induktor atau disebut juga dengan coil, kumparan, adalah komponen elektronika pasif yang berfungsi sebagai pengatur frekuensi, filter, dan juga sebagai alat koper. Induktor atau coil banyak ditemukan pada peralatan. atau rangkaian elektronika yang berkaitan dengan frekuensi, seperti tuner untuk pesawat radio. Induktor juga sering digunakan dalam generator. Magnin yang diinduksi dari kumparan ini menciptakan gelombang listrik yang dapat dimanfaatkan untuk sumber listrik. Konsep ini diambil dari induktor. Ada juga jenis-jenis induktor. Yang pertama induktor yang nilainya tetap, dan yang kedua induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan coil variable. Berikut adalah gambar dan simul induktor sekarang kita akan mencoba merakit rangkaian rangkaian yang akan dirakit adalah rangkaian flip-flop rangkaian ini membutuhkan 2 resistor 470 ohm dan 2 resistor 10 kilo ohm selanjutnya membutuhkan dua kapasitor 100 nano farad yang ketiga membutuhkan dua transistor VPN yang keempat membutuhkan dua LED yang kelima membutuhkan switch dan yang keenam membutuhkan baterai selanjutnya kita akan melihat rangkaian dan tutorial cara melangkainya berikut adalah gambar rangkaiannya tutorialnya yang pertama kita hubungkan kutub positif baterai dengan switch Setelah menghubungkan itu, hubungkan kaki switch ke 4 kaki resistor. Setelah itu, sisa kaki resistor bernilai 470 dihubungkan dengan kaki anoda LED. Setelah terhubung, hubungkan kakia atau daya LED dengan kolektor transistor. Setelah itu, hubungkan emitter transistor dengan kutub negatif baterai. Tidak sampai di situ. Hubungkan juga kaki resistor bernilai 10K ohm dengan katoda kapasitor. Setelah itu, hubungan juga kedua kaki tadi dengan basis transistor. Setelah itu, hubungan anoda kapasitor dengan kaki LED yang terhubung dengan transistor. Setelah selesai merangkai, rangkaian siap digunakan. Sekian dari saya, saya Topik 1 pertama dari tim IOT Desa AI. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.