🇮🇩

Haji Agus Salim: Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan

Oct 11, 2024

Haji Agus Salim: Diplomasi dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Biografi Singkat

  • Nama Asli: Mas Hudul Haq (Haji Agus Salim)
  • Tanggal Lahir: 8 Oktober 1884, Koto Gadang, Agam, Sumatera Barat
  • Pendidikan:
    • Europische Lachere School (ELS)
    • HBS di Batavia (lulus sebagai yang terbaik)

Pendidikan dan Pengalaman Awal

  • Terpengaruh oleh guru revolusioner seperti Jan Brouwer dan Profesor Cox di HBS.
  • Menolak tawaran beasiswa kedokteran ke Belanda karena diskriminasi pemerintah Hindia Belanda.
  • Bekerja sebagai penerjemah di Konsulat Belanda di Jeddah, Arab Saudi.

Karir Jurnalis

  • Harian Raca: Menjadi redaktur setelah kembali ke tanah air pada tahun 1915.
  • Harian Hindia Baru: Menjadi pemimpin redaksi, mengkritik eksploitasi di perkebunan Belanda.
  • Mendirikan Surat Kabar Fajar Asia dan bekerja di harian Mustika.

Keterlibatan dalam Organisasi Pergerakan

  • Bergabung dengan Serikat Islam yang dipimpin oleh HOS Cokroaminoto.
  • Menjadi anggota Volksrat (Parlemen Hindia Belanda) sebagai wakil Serikat Islam.
  • Mengalami kekecewaan dengan Volksrat dan fokus di Serikat Islam.

Perselisihan dan Perpecahan dalam Serikat Islam

  • Perpecahan ideologi dalam Serikat Islam (1923) menjadi SI Putih dan SI Merah.
  • Agus Salim menolak pencampuran agama dengan komunis.
  • Dituduh sebagai mata-mata pemerintah kolonial, tetapi tetap didukung oleh banyak anggota SI.

Peran dalam Persiapan Kemerdekaan

  • Anggota BPUPKI dan PPKI, merancang dasar negara.
  • Menjadi Menteri Luar Negeri pertama Republik Indonesia.

Diplomasi untuk Pengakuan Kemerdekaan

  • Berperan besar dalam melobi negara-negara untuk mengakui kemerdekaan Indonesia.
  • Mesir: Negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 10 Juni 1947.
  • Aktif di PBB untuk memperjuangkan pengakuan internasional.

Kesederhanaan dan Prinsip Hidup

  • Dikenal sebagai sosok yang bersahaja dan tidak pernah memiliki rumah tetap.
  • Mengutamakan pendidikan mandiri untuk anak-anaknya.

Warisan dan Penghargaan

  • Meninggal 4 November 1954, diakui sebagai Pahlawan Nasional pada 27 Desember 1961.
  • Keteladanan Agus Salim dalam perjuangan dan kesederhanaan hidupnya menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Kesimpulan

  • Haji Agus Salim adalah contoh pemimpin yang menderita demi kemerdekaan, menolak berkompromi dengan pemerintahan kolonial, dan tetap teguh pada prinsipnya.